Invaginasi atau intususepsi adalah kondisi di mana bagian usus masuk ke bagian usus lain. Hal ini sering terjadi pada anak umur 5-9 bulan. Gejala klinisnya adalah nyeri abdomen, muntah, dan darah dalam feses. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan fisik dan gambar radiologi. Pengobatan utamanya adalah reposisi manual atau melalui barium enema atau operasi.

2. definisi
klinis
erapi
• Invaginasi/intususepsi  segmen
usus proximal ke distal
• Segmen usus yg masuk :
Intususeptum
• Bagian usus yg menerima :
Intususipiens
• Segmen usus distal masuk ke
proximal
• intususepsi retrograde /
ascendens / agonal

3. • Paling sering pd anak umur 5 – 9
bulan
• Insiden 1-4 dari 1000 kelahiran
• Rasio laki-laki : wanita = 3:1
• Dapat terjadi dalam kandungan
 waktu lahir bayi tidak
mengeluarkan mekonium tetapi
darah bercampur lendirefinisi
insiden
radiologi

4. • Penyebab pasti belum diketahui
• Faktor predisposisi :
- Riwayat penyakit diare sebelumnya
- Makanan padat dini
- Polip
- Obat pencahar
insiden
etiologi
patofisiologi

5. • Gangguan sirkulasi usus
• Gangguan sirkulasi cairan limfe
Edema usus
Iskemia/gangren
Sekresi lendir dan darah
etiologi
patofisiologi
klinis

6. • Nyeri abdomen bersifat serangan
(kolik)
• Muntah
• Teraba massa sausage-shaped
• Darah dalam feses (current jelly stool),
kadang disertai lendir
efinisi
patofisiologi
klinis

7. iologi
diagnosa
klinis
• Bila sudah terjadi jaringan gangren 
darah hitam dalam feses (tarry stools)
• Rectal toucher  “Pseudoportio”

8. iologi
diagnosa
klinis
• Bila sudah terjadi jaringan gangren 
darah hitam dalam feses (tarry stools)
• Rectal toucher  “Pseudoportio”

9. radiologi
gnosis
klinis
Target sign (doughnut sign)

10. diologi
diagnosis
terapi
• Gejala klinik yang khas
• Pemeriksaan penunjang

11. diagnosis
terapi
komplikasi
Reposisi invaginasi
- Barium enema
- Udara
- Operasi

12. terapi
komplikasi
prognosis
Perforasi  Peritonitis

13. diologi
komplikasi
prognosis
Prognosis baik : invaginasi
direposisi sebelum 24 jam
pertama
Angka mortalitas meningkat
setelah 2 hari