-
Kaji preferensi makanan pasien
-
Kaji kemampuan menelan pasien
-
Kaji kebutuhan nutrisi pasien
-
Kaji status gizi pasien
-
Kaji faktor yang mempengaruhi intake
-
Kaji kemampuan memasak keluarga
-
Kaji kemampuan ekonomi keluarga
-
Kaji kemampuan mengunyah pasien
-
Kaji kemampuan menelan
Ulkus peptikum adalah kerusakan mukosa lambung dan duodenum akibat asam lambung. Terdapat 4 jenis ulkus gaster berdasarkan lokasi. Faktor risiko termasuk infeksi H. pylori, NSAIDs, merokok, dan alkohol. Diagnosis didasarkan pada gejala dan hasil endoskopi. Pengobatan meliputi diet, obat netralisir asam dan proteksi mukosa, serta operasi untuk komplikasi atau gagal pengobatan.
Ulkus Peptikum terjadi karena erosi area terbatas dari membrane mukosa akibat kontak langsung antara asam lambung dan pepsin dengan mukosa. Erosi ini dapat meluas sampai lapisan otot dan disebabkan oleh peningkatan sekresi asam lambung dan penurunan pertahanan normal dari mukosa.
1. Gastritis adalah peradangan pada mukosa lambung yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi bakteri H. pylori, konsumsi obat antiinflamasi, alkohol, dan stres.
2. Ulkus peptikum merupakan luka pada lambung atau duodenum yang disebabkan oleh interaksi antara faktor agresif seperti asam dan pepsin dengan melemahnya pertahanan mukosa.
3. Faktor risiko utama ulkus pe
Wanita berusia 17 tahun datang dengan keluhan nyeri ulu hati selama 3 hari disertai mual dan muntah terutama setelah makan. Ia rutin mengonsumsi obat anti nyeri untuk mengurangi sakit haid. Diagnosa banding meliputi gastritis, ulkus lambung, ulkus duodenum, dan varises esofagus.
-
Kaji preferensi makanan pasien
-
Kaji kemampuan menelan pasien
-
Kaji kebutuhan nutrisi pasien
-
Kaji status gizi pasien
-
Kaji faktor yang mempengaruhi intake
-
Kaji kemampuan memasak keluarga
-
Kaji kemampuan ekonomi keluarga
-
Kaji kemampuan mengunyah pasien
-
Kaji kemampuan menelan
Ulkus peptikum adalah kerusakan mukosa lambung dan duodenum akibat asam lambung. Terdapat 4 jenis ulkus gaster berdasarkan lokasi. Faktor risiko termasuk infeksi H. pylori, NSAIDs, merokok, dan alkohol. Diagnosis didasarkan pada gejala dan hasil endoskopi. Pengobatan meliputi diet, obat netralisir asam dan proteksi mukosa, serta operasi untuk komplikasi atau gagal pengobatan.
Ulkus Peptikum terjadi karena erosi area terbatas dari membrane mukosa akibat kontak langsung antara asam lambung dan pepsin dengan mukosa. Erosi ini dapat meluas sampai lapisan otot dan disebabkan oleh peningkatan sekresi asam lambung dan penurunan pertahanan normal dari mukosa.
1. Gastritis adalah peradangan pada mukosa lambung yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi bakteri H. pylori, konsumsi obat antiinflamasi, alkohol, dan stres.
2. Ulkus peptikum merupakan luka pada lambung atau duodenum yang disebabkan oleh interaksi antara faktor agresif seperti asam dan pepsin dengan melemahnya pertahanan mukosa.
3. Faktor risiko utama ulkus pe
Wanita berusia 17 tahun datang dengan keluhan nyeri ulu hati selama 3 hari disertai mual dan muntah terutama setelah makan. Ia rutin mengonsumsi obat anti nyeri untuk mengurangi sakit haid. Diagnosa banding meliputi gastritis, ulkus lambung, ulkus duodenum, dan varises esofagus.
Dokumen tersebut membahas kasus pria berusia 58 tahun yang muntah darah merah segar dan mengalami gejala nyeri perut serta pusing. Berdasarkan gejala dan riwayat pasien, kemungkinan diagnosisnya adalah ulkus peptikum atau gastritis akibat faktor risiko seperti stres.
1. Gastritis adalah peradangan pada dinding lambung yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi bakteri, obat-obatan, alkohol, dan radiasi.
2. Gejalanya berupa nyeri perut, mual, dan muntah. Pemeriksaan darah, nafas, feses, dan endoskopi dapat digunakan untuk diagnosis.
3. Ada berbagai jenis gastritis seperti akut, kronis, eosinofilik, dan atropi yang memerl
Dokumen tersebut membahas tentang gastritis, yang merupakan peradangan pada mukosa lambung yang dapat bersifat akut atau kronis. Terdapat berbagai penyebab gastritis seperti obat-obatan, alkohol, merokok, serta infeksi H. pylori. Gejalanya bervariasi mulai dari nyeri perut hingga perdarahan dalam saluran cerna. Diagnosa didasarkan pada hasil endoskopi dan biopsi, sedangkan penanganannya meliputi diet
Dokumen tersebut merupakan laporan hasil penelitian tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan gastritis dan gastroenteritis. Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar gastritis, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan gastritis secara farmakologi dan non farmakologi."
Hernia adalah penonjolan isi perut melalui lubang normal yang disebabkan oleh kelemahan otot perut. Hernia dapat berupa konjenital atau didapat dan dapat terjadi di berbagai bagian tubuh seperti inggu, pusar, paha, dan diafragma. Gejalanya berupa benjolan yang dapat mengecil atau menghilang. Pemeriksaan diagnostik dilakukan untuk menentukan jenis dan lokasi hernia.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan fisiologi organ pencernaan yang terlibat dalam pembentukan feses, mulai dari mulut hingga anus. Juga dijelaskan proses pembentukan feses, dimana chime yang masuk ke kolon mengalami proses absorpsi air dan zat-zat tertentu sehingga menjadi feses yang siap dikeluarkan dari tubuh melalui anus.
Dokumen tersebut membahas tentang peritonitis, yaitu peradangan selaput perut yang biasanya disebabkan infeksi. Dokumen ini menjelaskan penyebab, gejala, dan tindakan pengobatan peritonitis seperti pemberian antibiotik dan cairan melalui infus, serta tindakan laparatomi untuk memeriksa organ dalam perut.
Dokumen tersebut membahas tentang colic abdomen atau rasa nyeri pada perut yang bersifat hilang timbul dan disebabkan oleh infeksi atau sumbatan organ dalam perut seperti empedu dan ginjal. Dokumen ini menjelaskan definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan diagnostik, komplikasi, dan penatalaksanaan medis dari kondisi colic abdomen.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang diagnosis dan penatalaksanaan pasien dengan keluhan akut abdomen.
2. Ada beberapa penyebab akut abdomen seperti trauma, infeksi, dan gangguan organ dalam perut.
3. Pemeriksaan fisik, laboratorium, dan imaging seperti USG dan CT scan diperlukan untuk mendiagnosis penyebabnya.
4. Penatalaksanaan bervariasi mulai dari konservatif hingga
1. Dokumen ini membahas tentang asuhan keperawatan pada klien dengan diagnosis colitis ulseratif dan peritonitis.
2. Beberapa penyebab colitis ulseratif dan peritonitis dijelaskan seperti faktor genetik, lingkungan, dan infeksi.
3. Asuhan keperawatan mencakup pengkajian, intervensi seperti penggantian cairan, nutrisi, dan analgesik, serta evaluasi.
Dokumen tersebut membahas kasus pria berusia 58 tahun yang muntah darah merah segar dan mengalami gejala nyeri perut serta pusing. Berdasarkan gejala dan riwayat pasien, kemungkinan diagnosisnya adalah ulkus peptikum atau gastritis akibat faktor risiko seperti stres.
1. Gastritis adalah peradangan pada dinding lambung yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi bakteri, obat-obatan, alkohol, dan radiasi.
2. Gejalanya berupa nyeri perut, mual, dan muntah. Pemeriksaan darah, nafas, feses, dan endoskopi dapat digunakan untuk diagnosis.
3. Ada berbagai jenis gastritis seperti akut, kronis, eosinofilik, dan atropi yang memerl
Dokumen tersebut membahas tentang gastritis, yang merupakan peradangan pada mukosa lambung yang dapat bersifat akut atau kronis. Terdapat berbagai penyebab gastritis seperti obat-obatan, alkohol, merokok, serta infeksi H. pylori. Gejalanya bervariasi mulai dari nyeri perut hingga perdarahan dalam saluran cerna. Diagnosa didasarkan pada hasil endoskopi dan biopsi, sedangkan penanganannya meliputi diet
Dokumen tersebut merupakan laporan hasil penelitian tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan gastritis dan gastroenteritis. Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar gastritis, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan gastritis secara farmakologi dan non farmakologi."
Hernia adalah penonjolan isi perut melalui lubang normal yang disebabkan oleh kelemahan otot perut. Hernia dapat berupa konjenital atau didapat dan dapat terjadi di berbagai bagian tubuh seperti inggu, pusar, paha, dan diafragma. Gejalanya berupa benjolan yang dapat mengecil atau menghilang. Pemeriksaan diagnostik dilakukan untuk menentukan jenis dan lokasi hernia.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan fisiologi organ pencernaan yang terlibat dalam pembentukan feses, mulai dari mulut hingga anus. Juga dijelaskan proses pembentukan feses, dimana chime yang masuk ke kolon mengalami proses absorpsi air dan zat-zat tertentu sehingga menjadi feses yang siap dikeluarkan dari tubuh melalui anus.
Dokumen tersebut membahas tentang peritonitis, yaitu peradangan selaput perut yang biasanya disebabkan infeksi. Dokumen ini menjelaskan penyebab, gejala, dan tindakan pengobatan peritonitis seperti pemberian antibiotik dan cairan melalui infus, serta tindakan laparatomi untuk memeriksa organ dalam perut.
Dokumen tersebut membahas tentang colic abdomen atau rasa nyeri pada perut yang bersifat hilang timbul dan disebabkan oleh infeksi atau sumbatan organ dalam perut seperti empedu dan ginjal. Dokumen ini menjelaskan definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan diagnostik, komplikasi, dan penatalaksanaan medis dari kondisi colic abdomen.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang diagnosis dan penatalaksanaan pasien dengan keluhan akut abdomen.
2. Ada beberapa penyebab akut abdomen seperti trauma, infeksi, dan gangguan organ dalam perut.
3. Pemeriksaan fisik, laboratorium, dan imaging seperti USG dan CT scan diperlukan untuk mendiagnosis penyebabnya.
4. Penatalaksanaan bervariasi mulai dari konservatif hingga
1. Dokumen ini membahas tentang asuhan keperawatan pada klien dengan diagnosis colitis ulseratif dan peritonitis.
2. Beberapa penyebab colitis ulseratif dan peritonitis dijelaskan seperti faktor genetik, lingkungan, dan infeksi.
3. Asuhan keperawatan mencakup pengkajian, intervensi seperti penggantian cairan, nutrisi, dan analgesik, serta evaluasi.
Appendisitis akut adalah peradangan pada usus buntu yang ditandai dengan nyeri di perut kanan bawah yang berpindah dari epigastrik dan diperparah dengan defens muskuler, demam, dan leukositosis. Diagnosa didasarkan pada gejala klinis dan skor seperti skor Alvarado atau MANTRELS. Pengobatan utama adalah laparotomi eksplorasi dan apendektomi.
1. Lambung adalah bagian saluran pencernaan yang dapat mengembang, terletak di bawah diafragma. 2. Lambung memiliki fungsi mencerna makanan dengan menghancurkan, menghaluskan, dan mengeluarkan cairan pencernaan. 3. Gastritis adalah peradangan lapisan lambung yang dapat akut atau kronis, disebabkan oleh bakteri, obat, alkohol, dan stres.
a. Dokumen tersebut membahas tentang sistem pencernaan manusia khususnya organ lambung. Lambung berfungsi menerima dan mencampur makanan dari esofagus dengan cairan lambung dan mendorong makanan ke usus kecil.
b. Dibahas pula berbagai penyakit yang dapat menyerang lambung seperti gastritis yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi bakteri, konsumsi obat, alkohol, dan lainnya. Terdapat ber
1. Gastritis adalah peradangan pada lambung yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti obat-obatan, alkohol, bakteri H. pylory, dan stres. Gejalanya bervariasi mulai dari nyeri ringan hingga muntah darah. 2. Diagnosa dilakukan dengan pemeriksaan darah, napas, feses, endoskopi, dan rontgen untuk mengidentifikasi penyebabnya. 3. Penderita gastritis perlu mengurangi asupan makanan yang d
Dokumen tersebut membahas tentang mekanisme mual dan muntah pada penderita gastritis. Mual terjadi karena iritasi di traktus gastrointestinal yang menimbulkan impuls ke otak, sedangkan muntah terjadi karena kontraksi otot perut dan dada serta penurunan diafragma. Pada gastritis, mual terjadi karena peradangan lambung menyebabkan edema dan menimbulkan iritasi, sedangkan muntah terjadi karena makanan yang kembali ke lambung dan menimbulkan te
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Gastric ulcer (tukak gaster)
1. N U R ’ A I N I F A T M A W A T I
2 0 1 2 1 0 3 3 0 3 1 1 0 4 7
Gastric Ulcer (Tukak Gaster)
2. Definisi
Tukak gaster merupakan luka terbuka dengan
pinggir edema disertai indurasi dengan dasar tukak
ditutupi debris.
3. Epidemiologi
Tukak gaster tergantung pada sosial ekonomi,
demografi. Dijumpai lebih banyak pada pria
meningkat pada usia lanjut dan kelompok sosial
ekonomi rendah dengan puncak dekade keenam.
4. Fisiologi gaster
Anatomi gaster
Epitel gaster terdiri dari rugae yang mengandung
gastricpits / lekukan berukuran mikroskopis. Setiap
rugae bercabang menjadi empat atau lima kelenjar
gaster dari sel-sel epitel khusus.
5. Faktor pertahanan mukosa gastro duodenal
epitel gaster mengalami iritasi terus menerus oleh 2
faktor perusak :
1. Perusak endogen ( HCL, pepsinogen /
pepsin dan garam empedu)
2. Perusak eksogen ( obat-obatan, alkohol dan
bakteri)
6. Patofisiologi
Sel parietal / oxyntic mengeluarkan HCL, sel peptik
/ zimogen mengeluarkan pepsinogen pepsin
dirubah oleh HCL. Bahan iritan defek barier
mukosa difusi balik ion H+ histamin
terangsang untuk mengeluarkan asam lambung
dilatasi & peningkatan permeabilitas pembuluh
kapiler kerusakan mukosa lambung, gastritis akut
/ kronik & tukak gaster
7. Pemeriksaan Fisis
Tukak gaster tanpa komplikasi terjadi penurunan
BB, rasa sakit / nyeri ulu hati, di kiri garis tengah
perutnya.
Goncangan perut dijumpai 4-5 jam setelah makan
disertai muntah retensi cairan lambung dari
komplikasi tukak.
Lab = -
8. Pemeriksaan Penunjang
Pmx radiologi dengan barium mael kontras ganda
untuk menegakkan diagnosis tukak peptik
Pmx endoskopi
Sitologi brushing dengan biopsi melalui endoskopi
Pmx histopatologi untuk memastikan diagnosa
keganasan tukak gaster