Penelitian ini menguji apakah auditor yang menilai risiko terlebih dahulu dapat lebih baik mengidentifikasi kekurangan pengendalian internal daripada auditor yang menilai pengendalian terlebih dahulu. Penelitian menggunakan 78 akuntan yang diberi tugas audit untuk dianalisis. Hasilnya menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara kedua kelompok auditor.
Ini adalah sebuah resume dari buku Auditing and Assurance Services An Integrated Approach oleh Alvin Aren. I do not own the copyrights, it's only for educational purposes.
Ini adalah sebuah resume dari buku Auditing and Assurance Services An Integrated Approach oleh Alvin Aren. I do not own the copyrights, it's only for educational purposes.
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab auditIlham Sousuke
Ini adalah sebuah resume dari buku Auditing and Assurance Services An Integrated Approach oleh Alvin Aren. I do not own the copyrights, it's only for educational purposes.
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit KinerjaAjeng Pipit
Audit kinerja mengikuti pola audit keuangan, tapi juga mencakup pengujian yang mengacu pada standar audit terhadap ukuran keberhasilan pencapaian tujuan oleh manajemen. Tujuan ini dievaluasi dengan mengukur efisiensi dan faktor ekonomis dari penggunaan sumber daya, efektivitas pencapaian sasaran, dan kepatuhan dengan peraturan. Audit kinerja bergantung pada lingkup audit keuangan dan teknik serta metode yang digunakan. Sebagai akibatnya, laporan audit kinerja akan lebih rinci dibandingkan laporan audit tradisional.
PACK: Prediction-Based Cloud Bandwidth and Cost Reduction System
To get this project in ONLINE or through TRAINING Sessions, Contact:JP INFOTECH, Old No.31, New No.86, 1st Floor, 1st Avenue, Ashok Pillar, Chennai -83.
Landmark: Next to Kotak Mahendra Bank.
Pondicherry Office: JP INFOTECH, #45, Kamaraj Salai, Thattanchavady, Puducherry -9.
Landmark: Next to VVP Nagar Arch.
Mobile: (0) 9952649690 , Email: jpinfotechprojects@gmail.com, web: www.jpinfotech.org
Blog: www.jpinfotech.blogspot.com
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab auditIlham Sousuke
Ini adalah sebuah resume dari buku Auditing and Assurance Services An Integrated Approach oleh Alvin Aren. I do not own the copyrights, it's only for educational purposes.
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit KinerjaAjeng Pipit
Audit kinerja mengikuti pola audit keuangan, tapi juga mencakup pengujian yang mengacu pada standar audit terhadap ukuran keberhasilan pencapaian tujuan oleh manajemen. Tujuan ini dievaluasi dengan mengukur efisiensi dan faktor ekonomis dari penggunaan sumber daya, efektivitas pencapaian sasaran, dan kepatuhan dengan peraturan. Audit kinerja bergantung pada lingkup audit keuangan dan teknik serta metode yang digunakan. Sebagai akibatnya, laporan audit kinerja akan lebih rinci dibandingkan laporan audit tradisional.
PACK: Prediction-Based Cloud Bandwidth and Cost Reduction System
To get this project in ONLINE or through TRAINING Sessions, Contact:JP INFOTECH, Old No.31, New No.86, 1st Floor, 1st Avenue, Ashok Pillar, Chennai -83.
Landmark: Next to Kotak Mahendra Bank.
Pondicherry Office: JP INFOTECH, #45, Kamaraj Salai, Thattanchavady, Puducherry -9.
Landmark: Next to VVP Nagar Arch.
Mobile: (0) 9952649690 , Email: jpinfotechprojects@gmail.com, web: www.jpinfotech.org
Blog: www.jpinfotech.blogspot.com
PRIMEIRO ENCONTRO DO GOOGLE DEVELOPERS GROUP LAVRAS. O GOOGLE DEVELOPER GROUP LAVRAS É UM GRUPO DE DESENVOLVEDORES APAIXONADOS POR TECNOLOGIAS GOOGLE. A MISSÃO É A CONSTRUÇÃO DO CONHECIMENTO POR MEIO DA COLABORAÇÃO DE PESSOAS E DE TECNOLOGIAS. NESSE PRIMEIRO ENCONTRO, PRIMEIRAMENTE EXPLICAREMOS O QUE É O GDG E COMO AS PESSOAS PODERÃO ESTAR ENVOLVIDAS COM O GRUPO. APÓS, UMA SÉRIE DE PALESTRAS RELACIONADOS AO GRUPO! OS ORGANIZADORES DO GDG LAVRAS SÃO: NEUMAR MALHEIROS, ALAN VILLELA, ARTHUR PRADO, GUSTAVO DOMINGUETE E THIAGO MARQUES.
Risk Assessment merupakan hal penting bagi manajemen dan auditor. Risk Assessment merupakan tanggung jawab integral dan terus menerus dari manajemen. Tujuan Risk Assessment adalah membuat karyawan sadar akan beragam risiko yang ada serta prioritas dan keterbatasan dari daftar risiko tersebut.
2. Susunan Penyajian
I. Abstraksi
II. Pembuka
III. Pengembangan Hipotesis
IV. Metode
V. Hasil
VI. Batasan, Diskusi, dan Kesimpulan
3. I. Abstraksi
• GAAS US dan ISA mensyaratkan audit berbasis
risiko (fokus pada akun dan asersi LK dimana
risiko salah saji material tinggi).
• Hipotesis : penilaian risiko yang dilakukan oleh
auditor sebelum mengevaluasi SPI klien akan
mengarah pada identifikasi yang lebih lengkap
mengenai kekurangan PI (Pengendalian
Internal >< menilai risiko setelah mengevaluasi
SPI.
4. II. Pembuka
• Keberhasilan desain dan evaluasi SPI penting
dalam tata kelola perusahaan dan audit
laporan keuangan.
• Standar mengharuskan auditor memperoleh
pemahaman tentang risiko bisnis suatu
auditee, termasuk SPI.
• Pada saat yang sama, penilaian risiko dan
evaluasi SPI sangat sulit.
5. • Peningkatan efektivitas penilaian risiko dan
evaluasi PI dapat pula meningkatkan kualitas
audit laporan keuangan sekaligus menghasilkan
manfaat besar bagi organisasi.
• Penentuan akun LK dan asersi yang mengandung
risiko material dan/atau kekurangan PI mendasari
audit berbasis risiko.
• Artikel fokus pada proses Identifikasi risiko tingkat
transaksi yang dihadapi organisasi, penilaian
pengendalian, dan identifikasi kekurangan PI
dalam urutan tugas audit yang berbeda.
6. III. Pengembangan Hipotesis
Identifikasi Risiko dalam Evaluasi Pengendalian Intern
• COSO merekomendasikan bahwa perusahaan
melakukan proses penilaian risiko, kemudian
menginformasikan rancangan SPI dan
pelaksanaan kegiatan pengendalian.
• Penilaian risiko :
– identifikasi risiko
– analisa signifikansi risiko
7. Interferensi Output
• Interferensi output : fenomena dimana
tindakan penarikan kembali beberapa item
menghambat penarikan item lainnya.
• Berakibat mempengaruhi jumlah informasi.
• Penulis berhipotesis bahwa melakukan
evaluasi PI terlebih dahulu akan menghambat
identifikasi risiko karena efek
interferensi, sehingga penilaian PI kurang
efektif.
8. • H1: Auditor yang mengidentifikasi risiko
terlebih dahulu akan mengidentifikasi
kekurangan SPI lebih dalam daripada auditor
yang mengidentifikasi pengendalian terlebih
dahulu.
• RQ1: Apakah auditor yang mengidentifikasi
risiko terlebih dahulu dapat mengenali
kekurangan SPI yang penting daripada auditor
yang mengidentifikasi pengendalian dahulu?
9. IV. METODE
Peneliti meneliti bekerja sama dengan akuntan
yang menyelesaikan program audit Certified
General Accountant (CGA). Pengujian diberikan
kepada total 78 peserta pada tiga kesempatan
terpisah, kepada akuntan yang menghadiri sesi
pada akhir Auditing 1 atau 2 Auditing program
CGA di dua kota yang berbeda.
10. V. HASIL
Tidak ada perbedaan yang signifikan antara
sarana kedua kelompok, menunjukkan bahwa
(1) persepsi fitur kunci dari tugas itu konsisten di
seluruh kelompok, dan (2) pembagian acak
kelompok peserta efektif dalam mengendalikan
variabel pembaur.