SlideShare a Scribd company logo
PROGRAM PENGENDALIAN
PENDUDUK DAN KELUARGA
BERENCANA 2015- 2019
sgmendung@gmail.com
DASAR HUKUM
1. Undang-Undang 52 tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
2. Undang Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah
3. Peraturan Pemerintah no 87 tahun 2014 tentang
perkembangan kependudukan, pembangunan
Keluarga, Keluarga Berencana dan sistem Informasi
Keluarga
4. PerPres 3 dan 4 tahun 2013
PRINSIP
Kependudukan sbg titik sentral kegiatan pembangunan;
Pengintegrasian kebijakan kependudukan kedalam
pembangunan sosial budaya, ekonomi, dan lingkungan
hidup;
Pertisipasi semua pihak dan gotong royong;
Perlindungan dan pemberdayaan terhadap keluarga sbg
unit terkecil dlm masyarakat;
Kesamaan hak dan kewajiban antara pendatang dan
penduduk setempat;
Perlindungan terhadap budaya dan identitas penduduk
lokal;
Keadilan dan kesetaraan gender.
TUJUAN
 Perkembangan kependudukan :
mewujudkan keserasian, keselarasan, dan
keseimbangan antara kuantitas, kualitas, dan
persebaran pddk dengan lingkungan hidup.
 Pembangunan Keluarga :
meningkatkan kualitas keluarga agar dapat
timbul rasa aman, tenteram, dan harapan
masa depan yg lebih baik dalam
mewujudkan kesejahteraan lahir dan
kebahagiaan batin.
TANGGUNG JAWAB
PEMERINTAH
Pasal 11
Pemerintah bertanggung jawab dalam Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluraga
Pasal 12 PP
• Menetapkan kebijakan nasional;
• Menetapkan pedoman (NSPK);
• Memberikan pembinaan, bimbingan, supervisi dan
fasilitasi;
• Sosialisasi, advokasi dan koordinasi.
PP
(1) Pemerintah menetapkan program dan kegiatan
penyelenggaraan pengendalian kuantitas penduduk
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a sebagai
berikut:
a. perencanaan kependudukan;
b. penyediaan parameter kependudukan;
c. analisis dampak kependudukan;
d. kerjasama pendidikan kependudukan; dan
e. penanganan isu-isu kependudukan di daerah provinsi,
kabupaten dan kota.
(1) Pemerintah memberikan pembinaan dan pemenuhan pelayanan
penduduk melalui advokasi, KIE, serta penyediaan prasarana.
PEMBANGUNAN KELUARGA
Pasal 47
 Pemerintah dan Pemerintah Daerah
menetapkan kebijakan pembangunan keluarga
melalui pembinaan ketahanan dan
kesejahteraan keluarga.
 Kebijakan dimaksudkan untuk mendukung
keluarga agar dapat melaksanakan fungsi
keluarga secara optimal.
Pemerintah menetapkan kebijakan nasional
pembangunan keluarga sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 diarahkan untuk:
a. Melembagakan dan membudayakan NKKBS;
b. Memberdayakan fungsi keluarga;
c. Memandirikan keluarga;
d. Memberdayakan kearifan lokal;
e. Meningkatkan kualitas seluruh siklus hidup;
f. Memenuhi kebutuhan dasar masyarakat; dan
g. Memberdayakan peran serta masyarakat.
PP
(1) Kebijakan nasional pembangunan keluarga dimaksudkan
untuk memberdayakan keluarga agar dapat
melaksanakan fungsi keluarga secara optimal.
(2) Fungsi keluarga sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. fungsi keagamaan;
b. fungsi sosial budaya;
c. fungsi cinta kasih;
d. fungsi perlindungan;
e. fungsi reproduksi;
f. fungsi sosialisasi dan pendidikan;
g. fungsi ekonomi; dan
h. fungsi pembinaan lingkungan.
RPP
KELUARGA BERENCANA
 Kebijakan KB dilakukan melalui upaya :
peningkatan keterpaduan dan
peranserta masyarakat;
pembinaan keluarga; dan
pengaturan kehamilan (agama, sosial
ekonomi dan budaya serta tata nilai
masyarakat).
 KIE
diatur dlm PP
pembangunan keluarga melalui pembinaan dan
kesejahteraan keluarga
dilaksanakan dgn cara :
a. peningkatan kualitas anak dgn pemberian akses informasi,
pendidikan, penyuluhan, dan pelayanan tentang perawatan,
pengasuhan dan perkembangan anak;
b. peningkatan kualitas remaja dgn pemberian akses informasi,
pendidikan, konseling, dan pelayanan tentang kehidupan
berkeluarga;
c. peningkatan kualitas hidup lansia agar tetap produktif dan
berguna bagi keluarga dan masyarakat dgn pemberian
kesempatan untuk berperan dlm kehidupan keluarga;
d. Peningkatan akses dan peluang terhadap penerimaan dan
sumber daya ekonomi melalui usaha mikro keluarga.
pembangunan keluarga melalui pembinaan
dan kesejahteraan keluarga
Pasal 48
d. Pemberdayaan keluarga rentan dgn memberikan
perlindungan dan bantuan untuk mengembangkan diri agar
setara dgn keluarga lain.
e. Peningkatan kualitas lingkungan keluarga.
f. Pengembangan cara inovatif untuk memberikan bantuan yg
lebih efektif bagi keluarga miskin.
g. Penyelenggaraan upaya penghapusan kemiskinan terutama
bagi perempuan yg berperan sbg KK
diatur dgn Permen terkait sesuai kewenangan
Diusulkan dalam PP oleh Kemendagri
(2) Penyelenggaraan keluarga berencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bertujuan untuk:
a. mengatur kehamilan yang diinginkan;
b. menjaga kesehatan dan menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan
anak;
c. meningkatkan akses dan kualitas informasi, pendidikan, konseling, dan
pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi;
d. meningkatkan partisipasi dan kesertaan pria dalam praktek keluarga
berencana; dan
e. mempromosikan ASI eksklusif.
(3) Penyelenggaraan Keluarga Berencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak
reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas.
(4)Promosi, perlindungan, dan bantuan sebagaimana dimksud pada ayat (2)
dilakukan melalui penyuluhan, advokasi, penggerakan, konseling,
pendampingan dan pemberdayaan keluarga berencana oleh tenaga
kesehatan dan/atau tenaga terlatih.
KEBIJAKAN KELUARGA BERENCANA
Peningkatan Keterpaduan dan
Peran Serta Masyarakat
Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 18 ayat (1) dilakukan dengan cara:
a. Membantu penyuluhan keluarga berencana;
dan
b. Membantu penyelenggaraan keluarga
berencana secara sukarela sebagai kader.
Pembinaan Keluarga
KIE termasuk penyediaan sarana dan prasarana
dalam rangka pembinaan ketahanan dan
kesejahteraan keluarga dan keluarga berencana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2)
dilakukan dengan cara:
a. Pembinaan keluarga balita dan anak;
b. Pembinaan ketahanan keluarga remaja dan
Pembinaan Pusat Informasi dan Konseling
Kesehatan Reproduksi Remaja/Mahasiswa;
c. Pembinaan ketahanan keluarga lansia; dan
d. Pemberdayaan ekonomi keluarga.
 (1) Penyelenggaraan keluarga berencana dilaksanakan dengan upaya
peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui:
 a. pendewasaan usia perkawinan;
 b. pengaturan kehamilan;
 c. pembinaan keluarga; dan
 d. peningkatan kesejahteraan keluarga
 (2) Usia ideal melahirkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
usia yang ditentukan atau dipengaruhi oleh faktor-faktor:
 a. risiko akibat melahirkan;
 b. kemampuan tentang perawatan kehamilan, pasca persalinan dan
masa di luar kehamilan danpersalinan;
 c. derajat kesehatan reproduksi sehat;
 d. kematangan mental, sosial, ekonomi dalam keluarga
Pengaturan Kehamilan
DATA DAN INFORMASI KEPENDUDUKAN
Pasal 50
 Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyelenggarakan dan
mengembangkan sistem informasi kependudukan dan keluarga scr
berkelanjutan serta wajib mendukung terkumpulnya data dan
informasi yg diperlukan.
 Pemerintah Daerah wajib melaporkan data dan informasi
kependudukan dan keluarga kepada Pemerintah.
 Pemerintah wajib menyebarluaskan kembali data dan informasi yg
terkumpul pada tingkat nasional untuk dipisah-pisahkan dan
dianalisis untuk keperluan perbandingan pengelolaan
kependudukan antardaerah dalam bentuk laporan neraca
kependudukan dan pembangunan.
diatur dengan PP.
Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
Penyelenggaraan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 dilakukan melalui upaya:
a. advokasi;
b. penggerakan;
c. konseling;
d. pendampingan; dan
e. pemberdayaan keluarga
Mekanisme operasional yang sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi:
a. penguatan koordinasi;
b. pemanfaatan data kependudukan dan keluarga;
c. pembagian peran antar unsur terkait;
d. pelayanan terintegrasi dengan pembangunan di daerah;
dan
e. pengendalian dan pemantauan.
PENYELENGGARAAN
SISTEM INFORMASI KELUARGA
BERDASARKAN PP 87 TAHUN
2014
BIRO HUKUM, ORGANISASI DAN HUMAS
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
PENGERTIAN SIGA
Sistem Informasi Keluarga adalah seperangkat tatanan
yang meliputi data, informasi, indikator,
prosedur, perangkat, teknologi, dan sumber
daya manusia yang saling berkaitan dan dikelola
secara terpadu untuk mengarahkan tindakan
atau keputusan yang berguna dalam
mendukung pembangunan keluarga.
TUJUAN SIGA
 Penyelenggaraan Sistem Informasi Keluarga
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 bertujuan
menyediakan Data dan Informasi Keluarga melalui
pendataan keluarga, untuk dapat digunakan oleh
Pemerintah dan Pemerintah Daerah sebagai dasar
penetapan kebijakan, penyelenggaraan
perkembangan kependudukan, pembangunan
keluarga, Keluarga Berencana, dan pembangunan
lain.
DATA KELUARGA
 Data keluarga terdiri atas:
a. Data rutin;
Data rutin yang dikumpulkan secara berkala sesuai dengan
jangka waktu yang telah ditetapkan.
b. Data nonrutin.
Data nonrutin yang dikumpulkan sewaktu-waktu sesuai
kebutuhan dan prioritas pembangunan keluarga yang ditetapkan
oleh Pemerintah.
 Data nonrutin terdiri atas:
a. data khusus; dan
b. data luar biasa.
Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria dan standar data rutin dan data
nonrutin diatur dengan Peraturan Kepala Badan.
INDIKATOR DEMOGRAFI DAN DATA ANGGOTA KELUARGA
1. Data Rumah Tangga
2. Kepala Keluarga mnt status perkawinan
3. Data anggota keluarga mnt jenis kelamian
4. Data Kelompok Umur
5. Nama anggota keluarga
6. Alamat tempat tinggal
7. Hubungan dengan kepala keluarga,
8. jenis kelamin, tanggal/bulan/tahun kelahiran.
INDIKATOR KELUARGA BERENCANA
1. Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS)
2. Jumlah PUS yang sedang mjd peserta
KB
3. Jumlah PUS yg tidak mjd peserta KB
Indikator Keluarga Sejahtera
1. Melaksanakan Ibadah agama dan kepercayaan masing-masing
2. Makan dua kali sehari atau lebih
3. Membeli pakaian baru minimal 1x setahun
4. Rumah yang ditempati mempunyai atap, lantai dan dinding yang baik
5. Bila ada anggota keluarga yang sakit dibawa ke sarana kesehatan
6. Semua anak umur 7-18 th dalam keluarga bersekolah
7. PUS ingin ber KB ke sarana pelayanan kontrasepsi
8. Sebagian penghasilan keluarga ditabung dalam bentuk uang maupun
barang
9. Makan bersama paling kurang sekali seminggu untuk berkomunikasi
10.Mengikuti kegiatan kemasyarakatan
11.Memperoleh informasi dari surat kabar, radio, TV, majalah
12.Aktif sebagai pengurus Orgnisasi kemasyarakat
ARAH KEBIJAKAN UMUM
2015- 2019
A. Kebijakan nasional Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan
Keluarga diarahkan untuk:
1. menjamin tercapainya kondisi bonus
demografi;
2. meningkatkan kualitas penduduk untuk
memanfaatkan bonus demografi;
3. memberdayakan penerapan fungsi-fungsi
keluarga; dan
4. memperkuat semangat gotong royong
berbasis keluarga.
ARAH KEBIJAKAN UMUM
Berdasarkan undang-undang 52
B. Penyelenggaraan pengendalian
kuantitas penduduk dilakukan sesuai
dengan daya dukung alam dan daya
tampung lingkungan melalui:
1. PENGENDALIAN KELAHIRAN;
2. penurunan angka kematian; dan
3. pengarahan mobilitas penduduk.
C. Pemerintah menetapkan kebijakan nasional
pembangunan keluarga diarahkan untuk:
1. Melembagakan dan membudayakan NKKBS;
2. Memberdayakan fungsi keluarga;
3. Memandirikan keluarga;
4. Memberdayakan kearifan lokal;
5. Meningkatkan kualitas seluruh siklus hidup;
6. Memenuhi kebutuhan dasar masyarakat; dan
7. Memberdayakan peran serta masyarakat.
Kebijakan nasional pembangunan
keluarga dilakukan melalui pembinaan
ketahanan dan kesejahteraan
keluarga dimaksudkan untuk
memberdayakan keluarga agar dapat
melaksanakan fungsi keluarga secara
optimal.
1. fungsi keagamaan;
2. fungsi sosial budaya;
3. fungsi cinta kasih;
4. fungsi perlindungan;
5. fungsi reproduksi;
6. fungsi sosialisasi dan pendidikan;
7. fungsi ekonomi; dan
8. fungsi pembinaan lingkungan.
FUNGSI KELUARGA
D. Penyelenggaraan keluarga berencana
dilaksanakan dengan upaya
peningkatan kepedulian dan peran serta
masyarakat melalui:
 pendewasaan usia perkawinan;
 pengaturan kehamilan;
 pembinaan keluarga; dan
 peningkatan kesejah-teraan keluarga.
STRATEGI
2015- 2019
KELEMBAGAAN
Pasal 54
 Dalam rangka pengendalian penduduk dan penyelenggaraan
keluarga berencana di daerah, pemerintah daerah membentuk
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah (BKKBD)
di tingkat provinsi dan kab/kota.
 BKKBD dlm melaksanakan tugas dan fungsinya memiliki
hubungan fungsional dengan BKKBN.
Pasal 55
 BKKBN berkedudukan di ibu kota Negara Republik Indonesia.
 BKKBD berkedudukan di ibu kota Provinsi dan Kab/Kota.
1.Penguatan Kelembagaan KB di
kabupaten dan kota
2. Penguatan program dan kegiatan
Kependudukan dan KB , dukungan
formal BAPPEDA selaku instansi
penentu anggaran berperan dalam
penentuan anggaran program KB,
3.Penguatan dukungan Penyediaan biaya/
anggaran program KB yang yang diusulkan oleh
SKPD KB kabupaten / kota :
 kegiatan operasional di lini lapangan
(kelurahan dan kecamatan )
 dukungan dari penentu kebijakan anggaran
UNDANG-UNDANG DESA
(1) Perencanaan Pembangunan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79
diselenggarakan dengan mengikutsertakan masyarakat Desa.
(2) Dalam menyusun perencanaan Pembangunan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Pemerintah Desa wajib menyelenggarakan musyawarah perencanaan Pembangunan Desa.
(3) Musyawarah perencanaan Pembangunan Desa menetapkan prioritas, program, kegiatan, dan
kebutuhan Pembangunan Desa yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, swadaya
masyarakat Desa, dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota.
(4) Prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan Pembangunan Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dirumuskan berdasarkanpenilaian terhadap kebutuhan
masyarakat Desa yang meliputi:
a. PENINGKATAN KUALITAS DAN AKSES TERHADAP PELAYANAN DASAR;
b. pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur dan lingkungan berdasarkan
kemampuan teknis dan sumber daya lokal yang tersedia;
c. pengembangan ekonomi pertanian berskala produktif;
d. pengembangan dan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk kemajuan ekonomi; dan
e. peningkatan kualitas ketertiban dan ketenteraman masyarakat Desa berdasarkan
kebutuhan masyarakat Desa.
Pasal 80. uu desa 2013
4. Penguatan SDM pengelola
dan pelaksana Tenaga
lapangan KB atau PLKB /
Penyululuh KB yang terlatih
5. Penyediaan Sarana , pra sarana
dan infra struktur penunjang
lainnya untuk menjalankan
mekanisme operasional kegiatan
lapangan
POKOK PROGRAM DAN
KEGIATAN
2015- 2019
KELEMBAGAAN
Pasal 56 TUGAS DAN FUNGSI
 BKKBN bertugas melaksanakan pengendalian
penduduk dan menyelenggarakan keluarga berencana.
 Dalam melaksanakan tugas, BKKBN mempunyai fungsi
:
perumusan kebijakan nasional;
penetapan NSPK;
pelaksanaan advokasi dan koordinasi;
penyelenggaraan KIE;
penyelenggaraan monev;
pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi.
 Ketentuan tugas, fungsi dan susunan organisasi
BKKBN, diatur dengan PERPRES
A. Pemerintah menetapkan program dan
kegiatan penyelenggaraan pengendalian
kuantitas penduduk sebagai berikut:
1) perencanaan kependudukan;
2) penyediaan parameter kependudukan;
3) analisis dampak kependudukan;
4) kerjasama pendidikan kependudukan; dan
5) penanganan isu-isu kependudukan di
daerah provinsi, kabupaten dan kota
B. KIE termasuk penyediaan sarana dan
prasarana dalam rangka pembinaan
ketahanan dan kesejahteraan keluarga dan
keluarga berencana dilakukan dengan cara:
1. Pembinaan keluarga balita dan anak;
2. Pembinaan ketahanan keluarga remaja dan
Pembinaan Pusat Informasi dan Konseling
Kesehatan Reproduksi Remaja/Mahasiswa ;
3. Pembinaan ketahanan keluarga lansia; dan
4. Pemberdayaan ekonomi keluarga;
C. Dalam rangka mendukung kebijakan
penyelenggaraan keluarga berencana dilakukan
melalui upaya:
1. Advokasi;
2. Penggerakan;
3. Komunikasi, Informasi, dan Edukasi;
4. Konseling;
5. Pendampingan; dan
6. Pemberdayaan keluarga.
Pelaksanaan Advokasi ditujukan untuk
mendukung :
 kebijakan penyelenggaraan keluarga berencana
sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
 Sasaran advokasi adalah pemangku atau
pengambil kebijakan nasional dan daerah.
 Pelaksanaan Penggerakan adalah dalam rangka
pembimbingan, pembinaan, dan pengarahan,
 menggerakan pihak lain untuk berpartisipasi
dalam penyelenggaraan Keluarga Berencana.
D. Mekanisme operasional meliputi:
1. penguatan koordinasi;
2. pemanfaatan data kependudukan
dan keluarga;
3. pembagian peran antar unsur terkait;
4. pelayanan terintegrasi dengan
pembangunan di daerah; dan
5. pengendalian dan pemantauan.
 Data dan Informasi keluarga yang dikelola dalam
Sistem Informasi Keluarga.
 Bertujuan menyediakan data dan informasi tentang
kependudukan dan keluarga melalui pendataan
keluarga, sebagai dasar penetapan kebijakan,
penyelenggaraan pengendalian penduduk,
pembangunan keluarga, Keluarga Berencana, dan
pembangunan lain.
 merupakan tata cara pengumpulan, pengolahan,
dan penyajian data dan informasi mengenai
kependudukan dan keluarga.
E. SISTEM INFORMASI KELUARGA
 Data rutin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a harus dikumpulkan
secara teratur oleh Pembantu pembina Keluarga Berencana Desa, Penyuluh
Keluarga Berencana dan atau Petugas Lapangan Keluarga Berencana serta
penyelenggara Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Keluarga Berencana,
instansi Pemerintah Daerah, dan instansi Pemerintah melalui pencatatan
dan pelaporan atau cara lain.
 Data nonrutin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dikumpulkan
sewaktu-waktu sesuai kebutuhan dan prioritas pembangunan keluarga yang
ditetapkan oleh Pemerintah terdiri atas:
o data khusus; meliputi data sasaran khusus, faktor risiko, lingkungan,
dan lainnya yang mendukung program perkembangan kependudukan
dan pembangunan keluarga serta keluarga berencana.
o Data luar biasa meliputi data yang dikumpulkan dalam kejadian luar
biasa, wabah, bencana, dan kedaruratan program perkembangan
kependudukan dan pembangunan keluarga serta keluarga berencana .
Data Keluarga
E. Penyelenggaraan monev;
F. Pembinaan, pembimbingan,
dan fasilitasi.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

EGov Application in Indonesia
EGov Application in IndonesiaEGov Application in Indonesia
EGov Application in Indonesia
Indriyatno Banyumurti
 
Ruang Lingkup, Prinsip dan Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah
Ruang Lingkup, Prinsip dan Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah Ruang Lingkup, Prinsip dan Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah
Ruang Lingkup, Prinsip dan Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
 
Paparan sistem pemerintahaan berbasis elektornik di inspektorat jenderal keme...
Paparan sistem pemerintahaan berbasis elektornik di inspektorat jenderal keme...Paparan sistem pemerintahaan berbasis elektornik di inspektorat jenderal keme...
Paparan sistem pemerintahaan berbasis elektornik di inspektorat jenderal keme...
Dr. Zar Rdj
 
Presentasi Sistem Informasi Desa dan Media Komunitas
Presentasi Sistem Informasi Desa dan Media KomunitasPresentasi Sistem Informasi Desa dan Media Komunitas
Presentasi Sistem Informasi Desa dan Media Komunitas
Irman Ariadi
 
3.2. konsep pendampingan masy.
3.2. konsep pendampingan masy.3.2. konsep pendampingan masy.
3.2. konsep pendampingan masy.
BPPMDDTT Makassar
 
Digitalisai Ekonomi Desa: Transformasi Menuju Indonesia Maju
Digitalisai Ekonomi Desa: Transformasi Menuju Indonesia MajuDigitalisai Ekonomi Desa: Transformasi Menuju Indonesia Maju
Digitalisai Ekonomi Desa: Transformasi Menuju Indonesia Maju
Akademi Desa 4.0
 
Peran perempuan terhadap pembangunan ekonomi
Peran perempuan terhadap pembangunan ekonomiPeran perempuan terhadap pembangunan ekonomi
Peran perempuan terhadap pembangunan ekonomi
Stanley Stefanus
 
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakatStrategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakatAlexandrya Hening
 
Program Inovasi Desa
Program Inovasi DesaProgram Inovasi Desa
Program Inovasi Desa
Eka Saputra
 
Bisnis UMKM dan Tantangan Global
Bisnis UMKM dan Tantangan GlobalBisnis UMKM dan Tantangan Global
Bisnis UMKM dan Tantangan Global
Muhammad Fajar
 
Migrasi
MigrasiMigrasi
Migrasi
Siti Sahati
 
Bahan Sosialisasi PMK Pengelolaan Dana Desa Tahun 2023-share (1).pdf
Bahan Sosialisasi PMK Pengelolaan Dana Desa Tahun 2023-share (1).pdfBahan Sosialisasi PMK Pengelolaan Dana Desa Tahun 2023-share (1).pdf
Bahan Sosialisasi PMK Pengelolaan Dana Desa Tahun 2023-share (1).pdf
desakulonprogo
 
BMP MKDU4109
BMP MKDU4109BMP MKDU4109
BMP MKDU4109
Mang Engkus
 
Pemanfaatan P2KTD Program Inovasi Desa
Pemanfaatan P2KTD Program Inovasi DesaPemanfaatan P2KTD Program Inovasi Desa
Pemanfaatan P2KTD Program Inovasi Desa
Eka Saputra
 
10 kebijaksanaan+kependudukan
10 kebijaksanaan+kependudukan10 kebijaksanaan+kependudukan
10 kebijaksanaan+kependudukan
Gunawan Widiarto
 
Materi Transmigrasi dan Ketahanan Pangan
Materi Transmigrasi dan Ketahanan PanganMateri Transmigrasi dan Ketahanan Pangan
Materi Transmigrasi dan Ketahanan Pangan
Akademi Desa 4.0
 
Partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakatPartisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakat
abu hanafie
 
Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020
Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020
Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020
TV Desa
 
Dukungan Data dan Informasi dalam Sistem Informasi Pembangunan Daerah
Dukungan Data dan Informasi dalam Sistem Informasi Pembangunan Daerah Dukungan Data dan Informasi dalam Sistem Informasi Pembangunan Daerah
Dukungan Data dan Informasi dalam Sistem Informasi Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
 

What's hot (20)

EGov Application in Indonesia
EGov Application in IndonesiaEGov Application in Indonesia
EGov Application in Indonesia
 
Ruang Lingkup, Prinsip dan Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah
Ruang Lingkup, Prinsip dan Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah Ruang Lingkup, Prinsip dan Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah
Ruang Lingkup, Prinsip dan Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Paparan sistem pemerintahaan berbasis elektornik di inspektorat jenderal keme...
Paparan sistem pemerintahaan berbasis elektornik di inspektorat jenderal keme...Paparan sistem pemerintahaan berbasis elektornik di inspektorat jenderal keme...
Paparan sistem pemerintahaan berbasis elektornik di inspektorat jenderal keme...
 
Presentasi Sistem Informasi Desa dan Media Komunitas
Presentasi Sistem Informasi Desa dan Media KomunitasPresentasi Sistem Informasi Desa dan Media Komunitas
Presentasi Sistem Informasi Desa dan Media Komunitas
 
3.2. konsep pendampingan masy.
3.2. konsep pendampingan masy.3.2. konsep pendampingan masy.
3.2. konsep pendampingan masy.
 
Digitalisai Ekonomi Desa: Transformasi Menuju Indonesia Maju
Digitalisai Ekonomi Desa: Transformasi Menuju Indonesia MajuDigitalisai Ekonomi Desa: Transformasi Menuju Indonesia Maju
Digitalisai Ekonomi Desa: Transformasi Menuju Indonesia Maju
 
Peran perempuan terhadap pembangunan ekonomi
Peran perempuan terhadap pembangunan ekonomiPeran perempuan terhadap pembangunan ekonomi
Peran perempuan terhadap pembangunan ekonomi
 
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakatStrategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
 
Kawasan perbatasan final
Kawasan perbatasan finalKawasan perbatasan final
Kawasan perbatasan final
 
Program Inovasi Desa
Program Inovasi DesaProgram Inovasi Desa
Program Inovasi Desa
 
Bisnis UMKM dan Tantangan Global
Bisnis UMKM dan Tantangan GlobalBisnis UMKM dan Tantangan Global
Bisnis UMKM dan Tantangan Global
 
Migrasi
MigrasiMigrasi
Migrasi
 
Bahan Sosialisasi PMK Pengelolaan Dana Desa Tahun 2023-share (1).pdf
Bahan Sosialisasi PMK Pengelolaan Dana Desa Tahun 2023-share (1).pdfBahan Sosialisasi PMK Pengelolaan Dana Desa Tahun 2023-share (1).pdf
Bahan Sosialisasi PMK Pengelolaan Dana Desa Tahun 2023-share (1).pdf
 
BMP MKDU4109
BMP MKDU4109BMP MKDU4109
BMP MKDU4109
 
Pemanfaatan P2KTD Program Inovasi Desa
Pemanfaatan P2KTD Program Inovasi DesaPemanfaatan P2KTD Program Inovasi Desa
Pemanfaatan P2KTD Program Inovasi Desa
 
10 kebijaksanaan+kependudukan
10 kebijaksanaan+kependudukan10 kebijaksanaan+kependudukan
10 kebijaksanaan+kependudukan
 
Materi Transmigrasi dan Ketahanan Pangan
Materi Transmigrasi dan Ketahanan PanganMateri Transmigrasi dan Ketahanan Pangan
Materi Transmigrasi dan Ketahanan Pangan
 
Partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakatPartisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakat
 
Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020
Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020
Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020
 
Dukungan Data dan Informasi dalam Sistem Informasi Pembangunan Daerah
Dukungan Data dan Informasi dalam Sistem Informasi Pembangunan Daerah Dukungan Data dan Informasi dalam Sistem Informasi Pembangunan Daerah
Dukungan Data dan Informasi dalam Sistem Informasi Pembangunan Daerah
 

Viewers also liked

Tugas dan fungsi pkb plkb
Tugas dan fungsi pkb plkbTugas dan fungsi pkb plkb
Tugas dan fungsi pkb plkb
Stiunus Esap
 
1. pengendalian penduduk dan kb
1. pengendalian penduduk dan kb 1. pengendalian penduduk dan kb
1. pengendalian penduduk dan kb sugiyanto mendung
 
Manajemen operasional lapangan
Manajemen operasional lapanganManajemen operasional lapangan
Manajemen operasional lapanganPosdaya Solok
 
Peran penting penanganan masalah kependudukan
Peran penting penanganan masalah kependudukanPeran penting penanganan masalah kependudukan
Peran penting penanganan masalah kependudukan
Stiunus Esap
 
Presentasi desain induk kependudukan
Presentasi desain induk kependudukanPresentasi desain induk kependudukan
Presentasi desain induk kependudukanFaharuddin Fahar
 
Policy Brief Pembangunan Wawasan Kependudukan
Policy Brief Pembangunan Wawasan KependudukanPolicy Brief Pembangunan Wawasan Kependudukan
Policy Brief Pembangunan Wawasan Kependudukan
daldukpapua
 
Formulir laporan
Formulir laporanFormulir laporan
Formulir laporan
PKM_PembuangHulu
 
8. tata cara kerja plkb
8. tata cara kerja plkb8. tata cara kerja plkb
8. tata cara kerja plkbPosdaya Solok
 
Koordinasi pkb
Koordinasi pkbKoordinasi pkb
Koordinasi pkb
Stiunus Esap
 
Peran penting penanganan masalah kependudukan
Peran penting penanganan masalah kependudukanPeran penting penanganan masalah kependudukan
Peran penting penanganan masalah kependudukan
Stiunus Esap
 
Ipbk
IpbkIpbk
Peran plkb dalam memfasilitasi pelayanan kb (mbah )
Peran plkb  dalam memfasilitasi pelayanan kb (mbah )Peran plkb  dalam memfasilitasi pelayanan kb (mbah )
Peran plkb dalam memfasilitasi pelayanan kb (mbah )
sugiyanto mendung
 
Pembangunan kesehatan
Pembangunan kesehatanPembangunan kesehatan
Pembangunan kesehatan
Stiunus Esap
 
Proyeksi Penduduk Tahun 2010 2035
Proyeksi Penduduk Tahun 2010 2035Proyeksi Penduduk Tahun 2010 2035
Proyeksi Penduduk Tahun 2010 2035
daldukpapua
 
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI ...
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI ...PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI ...
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI ...Arief Wiroyudo
 
Buku pegangan plkb,pkb,tpd
Buku pegangan plkb,pkb,tpdBuku pegangan plkb,pkb,tpd
Buku pegangan plkb,pkb,tpdmegiriandi
 
Mekanisme Pencatatan & pelaporan KB
Mekanisme Pencatatan & pelaporan KBMekanisme Pencatatan & pelaporan KB
Mekanisme Pencatatan & pelaporan KB
Ratna Imas Indriyani (Ratna Fadhilah Al-mumtazah)
 
KONSEP PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL
KONSEPPENGEMBANGAN EKONOMI LOKALKONSEPPENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL
KONSEP PENGEMBANGAN EKONOMI LOKALVisualBee.com
 
Pembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalPembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalSri Wahyuni
 

Viewers also liked (20)

Tugas dan fungsi pkb plkb
Tugas dan fungsi pkb plkbTugas dan fungsi pkb plkb
Tugas dan fungsi pkb plkb
 
1. pengendalian penduduk dan kb
1. pengendalian penduduk dan kb 1. pengendalian penduduk dan kb
1. pengendalian penduduk dan kb
 
Manajemen operasional lapangan
Manajemen operasional lapanganManajemen operasional lapangan
Manajemen operasional lapangan
 
Peran penting penanganan masalah kependudukan
Peran penting penanganan masalah kependudukanPeran penting penanganan masalah kependudukan
Peran penting penanganan masalah kependudukan
 
Presentasi desain induk kependudukan
Presentasi desain induk kependudukanPresentasi desain induk kependudukan
Presentasi desain induk kependudukan
 
Policy Brief Pembangunan Wawasan Kependudukan
Policy Brief Pembangunan Wawasan KependudukanPolicy Brief Pembangunan Wawasan Kependudukan
Policy Brief Pembangunan Wawasan Kependudukan
 
Formulir laporan
Formulir laporanFormulir laporan
Formulir laporan
 
8. tata cara kerja plkb
8. tata cara kerja plkb8. tata cara kerja plkb
8. tata cara kerja plkb
 
Koordinasi pkb
Koordinasi pkbKoordinasi pkb
Koordinasi pkb
 
Peran penting penanganan masalah kependudukan
Peran penting penanganan masalah kependudukanPeran penting penanganan masalah kependudukan
Peran penting penanganan masalah kependudukan
 
Ipbk
IpbkIpbk
Ipbk
 
Peran plkb dalam memfasilitasi pelayanan kb (mbah )
Peran plkb  dalam memfasilitasi pelayanan kb (mbah )Peran plkb  dalam memfasilitasi pelayanan kb (mbah )
Peran plkb dalam memfasilitasi pelayanan kb (mbah )
 
Pembangunan kesehatan
Pembangunan kesehatanPembangunan kesehatan
Pembangunan kesehatan
 
Proyeksi Penduduk Tahun 2010 2035
Proyeksi Penduduk Tahun 2010 2035Proyeksi Penduduk Tahun 2010 2035
Proyeksi Penduduk Tahun 2010 2035
 
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI ...
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI ...PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI ...
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI ...
 
Buku pegangan plkb,pkb,tpd
Buku pegangan plkb,pkb,tpdBuku pegangan plkb,pkb,tpd
Buku pegangan plkb,pkb,tpd
 
Mekanisme Pencatatan & pelaporan KB
Mekanisme Pencatatan & pelaporan KBMekanisme Pencatatan & pelaporan KB
Mekanisme Pencatatan & pelaporan KB
 
KONSEP PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL
KONSEPPENGEMBANGAN EKONOMI LOKALKONSEPPENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL
KONSEP PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL
 
Pembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalPembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi Lokal
 
Advokasi dan KIE
Advokasi dan KIEAdvokasi dan KIE
Advokasi dan KIE
 

Similar to Implementasi. uu 52 pptx

Perpres Nomor 153 Tahun 2014.pdf
Perpres Nomor 153 Tahun 2014.pdfPerpres Nomor 153 Tahun 2014.pdf
Perpres Nomor 153 Tahun 2014.pdf
ChristianaSimamora
 
Undang undang-tahun-2009-52-09
Undang undang-tahun-2009-52-09Undang undang-tahun-2009-52-09
Undang undang-tahun-2009-52-09
Joe Brito
 
01-BAPERMASPUANKB.pptx
01-BAPERMASPUANKB.pptx01-BAPERMASPUANKB.pptx
01-BAPERMASPUANKB.pptx
DPKPLHNiasBarat
 
13886366.ppt
13886366.ppt13886366.ppt
13886366.ppt
AnsariMH
 
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
ngrecopemdes
 
Media20220317601KLA PROVINSI JATENG -09032021-by Lenny_compressed.pdf
Media20220317601KLA PROVINSI JATENG -09032021-by Lenny_compressed.pdfMedia20220317601KLA PROVINSI JATENG -09032021-by Lenny_compressed.pdf
Media20220317601KLA PROVINSI JATENG -09032021-by Lenny_compressed.pdf
WhanPasandre1
 
pembangunan berwawasan kependudukan berbasis masyarakat cerdas
pembangunan berwawasan kependudukan berbasis masyarakat cerdaspembangunan berwawasan kependudukan berbasis masyarakat cerdas
pembangunan berwawasan kependudukan berbasis masyarakat cerdas
thoufan pratama
 
Implementasi program kb di kel kelayan dalam kec banjarmasin selatan
Implementasi program kb di kel kelayan dalam kec banjarmasin selatanImplementasi program kb di kel kelayan dalam kec banjarmasin selatan
Implementasi program kb di kel kelayan dalam kec banjarmasin selatan
sopyanbkkbn
 
Penyelenggaraan siga. 29.11.14.kabihom
Penyelenggaraan siga. 29.11.14.kabihomPenyelenggaraan siga. 29.11.14.kabihom
Penyelenggaraan siga. 29.11.14.kabihomsugiyanto mendung
 
Perkembangan Ilmu pengetahuan dibidang KB
Perkembangan Ilmu pengetahuan dibidang KBPerkembangan Ilmu pengetahuan dibidang KB
Perkembangan Ilmu pengetahuan dibidang KB
ahmadsyahril26
 
Materi DP3AK dan PKK Jatim 2022 (2022_07_19 03_02_00 UTC).pptx
Materi  DP3AK dan PKK Jatim 2022 (2022_07_19 03_02_00 UTC).pptxMateri  DP3AK dan PKK Jatim 2022 (2022_07_19 03_02_00 UTC).pptx
Materi DP3AK dan PKK Jatim 2022 (2022_07_19 03_02_00 UTC).pptx
CVARRODAHAdvertising1
 
Perpres Nomor 72 Tahun 2021.pdf
Perpres Nomor 72 Tahun 2021.pdfPerpres Nomor 72 Tahun 2021.pdf
Perpres Nomor 72 Tahun 2021.pdf
saifulibrahim5
 
Perpres Nomor 72 Tahun 2021.pdf
Perpres Nomor 72 Tahun 2021.pdfPerpres Nomor 72 Tahun 2021.pdf
Perpres Nomor 72 Tahun 2021.pdf
selvianiharis
 
Perpres nomor 72 tahun 2021
Perpres nomor 72 tahun 2021Perpres nomor 72 tahun 2021
Perpres nomor 72 tahun 2021
CandraRomanda1
 
Perpres Nomor 72 Tahun 2021_Tentang Percepatan Penurunan Sunting.pdf
Perpres Nomor 72 Tahun 2021_Tentang Percepatan Penurunan Sunting.pdfPerpres Nomor 72 Tahun 2021_Tentang Percepatan Penurunan Sunting.pdf
Perpres Nomor 72 Tahun 2021_Tentang Percepatan Penurunan Sunting.pdf
TaruliRohanaSinaga1
 
Peraturan presiden yang dikeluarkan Tahun 2021
Peraturan presiden yang dikeluarkan Tahun 2021Peraturan presiden yang dikeluarkan Tahun 2021
Peraturan presiden yang dikeluarkan Tahun 2021
ssuser2cb50a
 
1 kebijakan pemerintah
1 kebijakan pemerintah1 kebijakan pemerintah
1 kebijakan pemerintah
Bidangpemdes5
 
BKB PAUD HI 23 JUNI 2020.pptx
BKB PAUD HI 23 JUNI 2020.pptxBKB PAUD HI 23 JUNI 2020.pptx
BKB PAUD HI 23 JUNI 2020.pptx
ErisaRiriRizal
 
1. Bahan Ajar Kebijakan dan Strategi PK 2020
1. Bahan Ajar Kebijakan dan Strategi PK 20201. Bahan Ajar Kebijakan dan Strategi PK 2020
1. Bahan Ajar Kebijakan dan Strategi PK 2020
Pusdiklat KKB
 
A .BKKBN surat lomba artikel.pdf
A .BKKBN surat lomba artikel.pdfA .BKKBN surat lomba artikel.pdf
A .BKKBN surat lomba artikel.pdf
Imadduddin Parhani
 

Similar to Implementasi. uu 52 pptx (20)

Perpres Nomor 153 Tahun 2014.pdf
Perpres Nomor 153 Tahun 2014.pdfPerpres Nomor 153 Tahun 2014.pdf
Perpres Nomor 153 Tahun 2014.pdf
 
Undang undang-tahun-2009-52-09
Undang undang-tahun-2009-52-09Undang undang-tahun-2009-52-09
Undang undang-tahun-2009-52-09
 
01-BAPERMASPUANKB.pptx
01-BAPERMASPUANKB.pptx01-BAPERMASPUANKB.pptx
01-BAPERMASPUANKB.pptx
 
13886366.ppt
13886366.ppt13886366.ppt
13886366.ppt
 
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
 
Media20220317601KLA PROVINSI JATENG -09032021-by Lenny_compressed.pdf
Media20220317601KLA PROVINSI JATENG -09032021-by Lenny_compressed.pdfMedia20220317601KLA PROVINSI JATENG -09032021-by Lenny_compressed.pdf
Media20220317601KLA PROVINSI JATENG -09032021-by Lenny_compressed.pdf
 
pembangunan berwawasan kependudukan berbasis masyarakat cerdas
pembangunan berwawasan kependudukan berbasis masyarakat cerdaspembangunan berwawasan kependudukan berbasis masyarakat cerdas
pembangunan berwawasan kependudukan berbasis masyarakat cerdas
 
Implementasi program kb di kel kelayan dalam kec banjarmasin selatan
Implementasi program kb di kel kelayan dalam kec banjarmasin selatanImplementasi program kb di kel kelayan dalam kec banjarmasin selatan
Implementasi program kb di kel kelayan dalam kec banjarmasin selatan
 
Penyelenggaraan siga. 29.11.14.kabihom
Penyelenggaraan siga. 29.11.14.kabihomPenyelenggaraan siga. 29.11.14.kabihom
Penyelenggaraan siga. 29.11.14.kabihom
 
Perkembangan Ilmu pengetahuan dibidang KB
Perkembangan Ilmu pengetahuan dibidang KBPerkembangan Ilmu pengetahuan dibidang KB
Perkembangan Ilmu pengetahuan dibidang KB
 
Materi DP3AK dan PKK Jatim 2022 (2022_07_19 03_02_00 UTC).pptx
Materi  DP3AK dan PKK Jatim 2022 (2022_07_19 03_02_00 UTC).pptxMateri  DP3AK dan PKK Jatim 2022 (2022_07_19 03_02_00 UTC).pptx
Materi DP3AK dan PKK Jatim 2022 (2022_07_19 03_02_00 UTC).pptx
 
Perpres Nomor 72 Tahun 2021.pdf
Perpres Nomor 72 Tahun 2021.pdfPerpres Nomor 72 Tahun 2021.pdf
Perpres Nomor 72 Tahun 2021.pdf
 
Perpres Nomor 72 Tahun 2021.pdf
Perpres Nomor 72 Tahun 2021.pdfPerpres Nomor 72 Tahun 2021.pdf
Perpres Nomor 72 Tahun 2021.pdf
 
Perpres nomor 72 tahun 2021
Perpres nomor 72 tahun 2021Perpres nomor 72 tahun 2021
Perpres nomor 72 tahun 2021
 
Perpres Nomor 72 Tahun 2021_Tentang Percepatan Penurunan Sunting.pdf
Perpres Nomor 72 Tahun 2021_Tentang Percepatan Penurunan Sunting.pdfPerpres Nomor 72 Tahun 2021_Tentang Percepatan Penurunan Sunting.pdf
Perpres Nomor 72 Tahun 2021_Tentang Percepatan Penurunan Sunting.pdf
 
Peraturan presiden yang dikeluarkan Tahun 2021
Peraturan presiden yang dikeluarkan Tahun 2021Peraturan presiden yang dikeluarkan Tahun 2021
Peraturan presiden yang dikeluarkan Tahun 2021
 
1 kebijakan pemerintah
1 kebijakan pemerintah1 kebijakan pemerintah
1 kebijakan pemerintah
 
BKB PAUD HI 23 JUNI 2020.pptx
BKB PAUD HI 23 JUNI 2020.pptxBKB PAUD HI 23 JUNI 2020.pptx
BKB PAUD HI 23 JUNI 2020.pptx
 
1. Bahan Ajar Kebijakan dan Strategi PK 2020
1. Bahan Ajar Kebijakan dan Strategi PK 20201. Bahan Ajar Kebijakan dan Strategi PK 2020
1. Bahan Ajar Kebijakan dan Strategi PK 2020
 
A .BKKBN surat lomba artikel.pdf
A .BKKBN surat lomba artikel.pdfA .BKKBN surat lomba artikel.pdf
A .BKKBN surat lomba artikel.pdf
 

More from sugiyanto mendung

Penyelenggaraan sistem informasi keluarga
Penyelenggaraan sistem informasi keluargaPenyelenggaraan sistem informasi keluarga
Penyelenggaraan sistem informasi keluargasugiyanto mendung
 
Sertifikasi mbah
Sertifikasi mbahSertifikasi mbah
Sertifikasi mbah
sugiyanto mendung
 
Penyelenggaraan sistem informasi keluarga
Penyelenggaraan sistem informasi keluargaPenyelenggaraan sistem informasi keluarga
Penyelenggaraan sistem informasi keluargasugiyanto mendung
 
Sertifikasi Penyuluh KB (mbah mendung)
Sertifikasi Penyuluh KB (mbah mendung)Sertifikasi Penyuluh KB (mbah mendung)
Sertifikasi Penyuluh KB (mbah mendung)
sugiyanto mendung
 

More from sugiyanto mendung (8)

Widyaiswara prof
Widyaiswara profWidyaiswara prof
Widyaiswara prof
 
Penyelenggaraan sistem informasi keluarga
Penyelenggaraan sistem informasi keluargaPenyelenggaraan sistem informasi keluarga
Penyelenggaraan sistem informasi keluarga
 
Widyaiswara prof
Widyaiswara profWidyaiswara prof
Widyaiswara prof
 
Widyaiswara prof
Widyaiswara profWidyaiswara prof
Widyaiswara prof
 
Sertifikasi mbah
Sertifikasi mbahSertifikasi mbah
Sertifikasi mbah
 
Penyelenggaraan sistem informasi keluarga
Penyelenggaraan sistem informasi keluargaPenyelenggaraan sistem informasi keluarga
Penyelenggaraan sistem informasi keluarga
 
Sertifikasi Penyuluh KB (mbah mendung)
Sertifikasi Penyuluh KB (mbah mendung)Sertifikasi Penyuluh KB (mbah mendung)
Sertifikasi Penyuluh KB (mbah mendung)
 
Sertifikasi mbah
Sertifikasi mbahSertifikasi mbah
Sertifikasi mbah
 

Recently uploaded

PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinasPPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
JOHANNESSIMANJUNTAK8
 
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
HasmiSabirin1
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
gabatgibut09
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
Tri Widodo W. UTOMO
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
HanifahCindyPratiwi
 
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Mirza Sohirin
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
adilaks
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TariHappie
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
teraspky798
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
LtcLatif
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Muh Saleh
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Muh Saleh
 
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan PublikPentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
MuhamadIkbalThola1
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Tri Widodo W. UTOMO
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
ssuserd13850
 
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
kemendagatang
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
PemerintahanNagariKu1
 

Recently uploaded (17)

PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinasPPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
 
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
 
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
 
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan PublikPentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
 
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
 

Implementasi. uu 52 pptx

  • 1. PROGRAM PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA 2015- 2019 sgmendung@gmail.com
  • 2. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga 2. Undang Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah 3. Peraturan Pemerintah no 87 tahun 2014 tentang perkembangan kependudukan, pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana dan sistem Informasi Keluarga 4. PerPres 3 dan 4 tahun 2013
  • 3. PRINSIP Kependudukan sbg titik sentral kegiatan pembangunan; Pengintegrasian kebijakan kependudukan kedalam pembangunan sosial budaya, ekonomi, dan lingkungan hidup; Pertisipasi semua pihak dan gotong royong; Perlindungan dan pemberdayaan terhadap keluarga sbg unit terkecil dlm masyarakat; Kesamaan hak dan kewajiban antara pendatang dan penduduk setempat; Perlindungan terhadap budaya dan identitas penduduk lokal; Keadilan dan kesetaraan gender.
  • 4. TUJUAN  Perkembangan kependudukan : mewujudkan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara kuantitas, kualitas, dan persebaran pddk dengan lingkungan hidup.  Pembangunan Keluarga : meningkatkan kualitas keluarga agar dapat timbul rasa aman, tenteram, dan harapan masa depan yg lebih baik dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin.
  • 5. TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH Pasal 11 Pemerintah bertanggung jawab dalam Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluraga Pasal 12 PP • Menetapkan kebijakan nasional; • Menetapkan pedoman (NSPK); • Memberikan pembinaan, bimbingan, supervisi dan fasilitasi; • Sosialisasi, advokasi dan koordinasi.
  • 6. PP (1) Pemerintah menetapkan program dan kegiatan penyelenggaraan pengendalian kuantitas penduduk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a sebagai berikut: a. perencanaan kependudukan; b. penyediaan parameter kependudukan; c. analisis dampak kependudukan; d. kerjasama pendidikan kependudukan; dan e. penanganan isu-isu kependudukan di daerah provinsi, kabupaten dan kota. (1) Pemerintah memberikan pembinaan dan pemenuhan pelayanan penduduk melalui advokasi, KIE, serta penyediaan prasarana.
  • 7. PEMBANGUNAN KELUARGA Pasal 47  Pemerintah dan Pemerintah Daerah menetapkan kebijakan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.  Kebijakan dimaksudkan untuk mendukung keluarga agar dapat melaksanakan fungsi keluarga secara optimal.
  • 8. Pemerintah menetapkan kebijakan nasional pembangunan keluarga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 diarahkan untuk: a. Melembagakan dan membudayakan NKKBS; b. Memberdayakan fungsi keluarga; c. Memandirikan keluarga; d. Memberdayakan kearifan lokal; e. Meningkatkan kualitas seluruh siklus hidup; f. Memenuhi kebutuhan dasar masyarakat; dan g. Memberdayakan peran serta masyarakat. PP
  • 9. (1) Kebijakan nasional pembangunan keluarga dimaksudkan untuk memberdayakan keluarga agar dapat melaksanakan fungsi keluarga secara optimal. (2) Fungsi keluarga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. fungsi keagamaan; b. fungsi sosial budaya; c. fungsi cinta kasih; d. fungsi perlindungan; e. fungsi reproduksi; f. fungsi sosialisasi dan pendidikan; g. fungsi ekonomi; dan h. fungsi pembinaan lingkungan. RPP
  • 10. KELUARGA BERENCANA  Kebijakan KB dilakukan melalui upaya : peningkatan keterpaduan dan peranserta masyarakat; pembinaan keluarga; dan pengaturan kehamilan (agama, sosial ekonomi dan budaya serta tata nilai masyarakat).  KIE diatur dlm PP
  • 11. pembangunan keluarga melalui pembinaan dan kesejahteraan keluarga dilaksanakan dgn cara : a. peningkatan kualitas anak dgn pemberian akses informasi, pendidikan, penyuluhan, dan pelayanan tentang perawatan, pengasuhan dan perkembangan anak; b. peningkatan kualitas remaja dgn pemberian akses informasi, pendidikan, konseling, dan pelayanan tentang kehidupan berkeluarga; c. peningkatan kualitas hidup lansia agar tetap produktif dan berguna bagi keluarga dan masyarakat dgn pemberian kesempatan untuk berperan dlm kehidupan keluarga; d. Peningkatan akses dan peluang terhadap penerimaan dan sumber daya ekonomi melalui usaha mikro keluarga.
  • 12. pembangunan keluarga melalui pembinaan dan kesejahteraan keluarga Pasal 48 d. Pemberdayaan keluarga rentan dgn memberikan perlindungan dan bantuan untuk mengembangkan diri agar setara dgn keluarga lain. e. Peningkatan kualitas lingkungan keluarga. f. Pengembangan cara inovatif untuk memberikan bantuan yg lebih efektif bagi keluarga miskin. g. Penyelenggaraan upaya penghapusan kemiskinan terutama bagi perempuan yg berperan sbg KK diatur dgn Permen terkait sesuai kewenangan Diusulkan dalam PP oleh Kemendagri
  • 13. (2) Penyelenggaraan keluarga berencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk: a. mengatur kehamilan yang diinginkan; b. menjaga kesehatan dan menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak; c. meningkatkan akses dan kualitas informasi, pendidikan, konseling, dan pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi; d. meningkatkan partisipasi dan kesertaan pria dalam praktek keluarga berencana; dan e. mempromosikan ASI eksklusif. (3) Penyelenggaraan Keluarga Berencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. (4)Promosi, perlindungan, dan bantuan sebagaimana dimksud pada ayat (2) dilakukan melalui penyuluhan, advokasi, penggerakan, konseling, pendampingan dan pemberdayaan keluarga berencana oleh tenaga kesehatan dan/atau tenaga terlatih. KEBIJAKAN KELUARGA BERENCANA
  • 14. Peningkatan Keterpaduan dan Peran Serta Masyarakat Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1) dilakukan dengan cara: a. Membantu penyuluhan keluarga berencana; dan b. Membantu penyelenggaraan keluarga berencana secara sukarela sebagai kader.
  • 15. Pembinaan Keluarga KIE termasuk penyediaan sarana dan prasarana dalam rangka pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga dan keluarga berencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2) dilakukan dengan cara: a. Pembinaan keluarga balita dan anak; b. Pembinaan ketahanan keluarga remaja dan Pembinaan Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja/Mahasiswa; c. Pembinaan ketahanan keluarga lansia; dan d. Pemberdayaan ekonomi keluarga.
  • 16.  (1) Penyelenggaraan keluarga berencana dilaksanakan dengan upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui:  a. pendewasaan usia perkawinan;  b. pengaturan kehamilan;  c. pembinaan keluarga; dan  d. peningkatan kesejahteraan keluarga  (2) Usia ideal melahirkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah usia yang ditentukan atau dipengaruhi oleh faktor-faktor:  a. risiko akibat melahirkan;  b. kemampuan tentang perawatan kehamilan, pasca persalinan dan masa di luar kehamilan danpersalinan;  c. derajat kesehatan reproduksi sehat;  d. kematangan mental, sosial, ekonomi dalam keluarga Pengaturan Kehamilan
  • 17. DATA DAN INFORMASI KEPENDUDUKAN Pasal 50  Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyelenggarakan dan mengembangkan sistem informasi kependudukan dan keluarga scr berkelanjutan serta wajib mendukung terkumpulnya data dan informasi yg diperlukan.  Pemerintah Daerah wajib melaporkan data dan informasi kependudukan dan keluarga kepada Pemerintah.  Pemerintah wajib menyebarluaskan kembali data dan informasi yg terkumpul pada tingkat nasional untuk dipisah-pisahkan dan dianalisis untuk keperluan perbandingan pengelolaan kependudukan antardaerah dalam bentuk laporan neraca kependudukan dan pembangunan. diatur dengan PP.
  • 18. Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Penyelenggaraan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 dilakukan melalui upaya: a. advokasi; b. penggerakan; c. konseling; d. pendampingan; dan e. pemberdayaan keluarga Mekanisme operasional yang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. penguatan koordinasi; b. pemanfaatan data kependudukan dan keluarga; c. pembagian peran antar unsur terkait; d. pelayanan terintegrasi dengan pembangunan di daerah; dan e. pengendalian dan pemantauan.
  • 19. PENYELENGGARAAN SISTEM INFORMASI KELUARGA BERDASARKAN PP 87 TAHUN 2014 BIRO HUKUM, ORGANISASI DAN HUMAS BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
  • 20. PENGERTIAN SIGA Sistem Informasi Keluarga adalah seperangkat tatanan yang meliputi data, informasi, indikator, prosedur, perangkat, teknologi, dan sumber daya manusia yang saling berkaitan dan dikelola secara terpadu untuk mengarahkan tindakan atau keputusan yang berguna dalam mendukung pembangunan keluarga.
  • 21. TUJUAN SIGA  Penyelenggaraan Sistem Informasi Keluarga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 bertujuan menyediakan Data dan Informasi Keluarga melalui pendataan keluarga, untuk dapat digunakan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah sebagai dasar penetapan kebijakan, penyelenggaraan perkembangan kependudukan, pembangunan keluarga, Keluarga Berencana, dan pembangunan lain.
  • 22. DATA KELUARGA  Data keluarga terdiri atas: a. Data rutin; Data rutin yang dikumpulkan secara berkala sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan. b. Data nonrutin. Data nonrutin yang dikumpulkan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan dan prioritas pembangunan keluarga yang ditetapkan oleh Pemerintah.  Data nonrutin terdiri atas: a. data khusus; dan b. data luar biasa. Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria dan standar data rutin dan data nonrutin diatur dengan Peraturan Kepala Badan.
  • 23. INDIKATOR DEMOGRAFI DAN DATA ANGGOTA KELUARGA 1. Data Rumah Tangga 2. Kepala Keluarga mnt status perkawinan 3. Data anggota keluarga mnt jenis kelamian 4. Data Kelompok Umur 5. Nama anggota keluarga 6. Alamat tempat tinggal 7. Hubungan dengan kepala keluarga, 8. jenis kelamin, tanggal/bulan/tahun kelahiran.
  • 24. INDIKATOR KELUARGA BERENCANA 1. Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) 2. Jumlah PUS yang sedang mjd peserta KB 3. Jumlah PUS yg tidak mjd peserta KB
  • 25. Indikator Keluarga Sejahtera 1. Melaksanakan Ibadah agama dan kepercayaan masing-masing 2. Makan dua kali sehari atau lebih 3. Membeli pakaian baru minimal 1x setahun 4. Rumah yang ditempati mempunyai atap, lantai dan dinding yang baik 5. Bila ada anggota keluarga yang sakit dibawa ke sarana kesehatan 6. Semua anak umur 7-18 th dalam keluarga bersekolah 7. PUS ingin ber KB ke sarana pelayanan kontrasepsi 8. Sebagian penghasilan keluarga ditabung dalam bentuk uang maupun barang 9. Makan bersama paling kurang sekali seminggu untuk berkomunikasi 10.Mengikuti kegiatan kemasyarakatan 11.Memperoleh informasi dari surat kabar, radio, TV, majalah 12.Aktif sebagai pengurus Orgnisasi kemasyarakat
  • 27. A. Kebijakan nasional Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga diarahkan untuk: 1. menjamin tercapainya kondisi bonus demografi; 2. meningkatkan kualitas penduduk untuk memanfaatkan bonus demografi; 3. memberdayakan penerapan fungsi-fungsi keluarga; dan 4. memperkuat semangat gotong royong berbasis keluarga. ARAH KEBIJAKAN UMUM Berdasarkan undang-undang 52
  • 28. B. Penyelenggaraan pengendalian kuantitas penduduk dilakukan sesuai dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan melalui: 1. PENGENDALIAN KELAHIRAN; 2. penurunan angka kematian; dan 3. pengarahan mobilitas penduduk.
  • 29. C. Pemerintah menetapkan kebijakan nasional pembangunan keluarga diarahkan untuk: 1. Melembagakan dan membudayakan NKKBS; 2. Memberdayakan fungsi keluarga; 3. Memandirikan keluarga; 4. Memberdayakan kearifan lokal; 5. Meningkatkan kualitas seluruh siklus hidup; 6. Memenuhi kebutuhan dasar masyarakat; dan 7. Memberdayakan peran serta masyarakat.
  • 30. Kebijakan nasional pembangunan keluarga dilakukan melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga dimaksudkan untuk memberdayakan keluarga agar dapat melaksanakan fungsi keluarga secara optimal.
  • 31. 1. fungsi keagamaan; 2. fungsi sosial budaya; 3. fungsi cinta kasih; 4. fungsi perlindungan; 5. fungsi reproduksi; 6. fungsi sosialisasi dan pendidikan; 7. fungsi ekonomi; dan 8. fungsi pembinaan lingkungan. FUNGSI KELUARGA
  • 32. D. Penyelenggaraan keluarga berencana dilaksanakan dengan upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui:  pendewasaan usia perkawinan;  pengaturan kehamilan;  pembinaan keluarga; dan  peningkatan kesejah-teraan keluarga.
  • 34. KELEMBAGAAN Pasal 54  Dalam rangka pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana di daerah, pemerintah daerah membentuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah (BKKBD) di tingkat provinsi dan kab/kota.  BKKBD dlm melaksanakan tugas dan fungsinya memiliki hubungan fungsional dengan BKKBN. Pasal 55  BKKBN berkedudukan di ibu kota Negara Republik Indonesia.  BKKBD berkedudukan di ibu kota Provinsi dan Kab/Kota.
  • 35. 1.Penguatan Kelembagaan KB di kabupaten dan kota
  • 36. 2. Penguatan program dan kegiatan Kependudukan dan KB , dukungan formal BAPPEDA selaku instansi penentu anggaran berperan dalam penentuan anggaran program KB,
  • 37. 3.Penguatan dukungan Penyediaan biaya/ anggaran program KB yang yang diusulkan oleh SKPD KB kabupaten / kota :  kegiatan operasional di lini lapangan (kelurahan dan kecamatan )  dukungan dari penentu kebijakan anggaran UNDANG-UNDANG DESA
  • 38. (1) Perencanaan Pembangunan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 diselenggarakan dengan mengikutsertakan masyarakat Desa. (2) Dalam menyusun perencanaan Pembangunan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerintah Desa wajib menyelenggarakan musyawarah perencanaan Pembangunan Desa. (3) Musyawarah perencanaan Pembangunan Desa menetapkan prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan Pembangunan Desa yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, swadaya masyarakat Desa, dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota. (4) Prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan Pembangunan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dirumuskan berdasarkanpenilaian terhadap kebutuhan masyarakat Desa yang meliputi: a. PENINGKATAN KUALITAS DAN AKSES TERHADAP PELAYANAN DASAR; b. pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur dan lingkungan berdasarkan kemampuan teknis dan sumber daya lokal yang tersedia; c. pengembangan ekonomi pertanian berskala produktif; d. pengembangan dan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk kemajuan ekonomi; dan e. peningkatan kualitas ketertiban dan ketenteraman masyarakat Desa berdasarkan kebutuhan masyarakat Desa. Pasal 80. uu desa 2013
  • 39. 4. Penguatan SDM pengelola dan pelaksana Tenaga lapangan KB atau PLKB / Penyululuh KB yang terlatih
  • 40. 5. Penyediaan Sarana , pra sarana dan infra struktur penunjang lainnya untuk menjalankan mekanisme operasional kegiatan lapangan
  • 42. KELEMBAGAAN Pasal 56 TUGAS DAN FUNGSI  BKKBN bertugas melaksanakan pengendalian penduduk dan menyelenggarakan keluarga berencana.  Dalam melaksanakan tugas, BKKBN mempunyai fungsi : perumusan kebijakan nasional; penetapan NSPK; pelaksanaan advokasi dan koordinasi; penyelenggaraan KIE; penyelenggaraan monev; pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi.  Ketentuan tugas, fungsi dan susunan organisasi BKKBN, diatur dengan PERPRES
  • 43. A. Pemerintah menetapkan program dan kegiatan penyelenggaraan pengendalian kuantitas penduduk sebagai berikut: 1) perencanaan kependudukan; 2) penyediaan parameter kependudukan; 3) analisis dampak kependudukan; 4) kerjasama pendidikan kependudukan; dan 5) penanganan isu-isu kependudukan di daerah provinsi, kabupaten dan kota
  • 44. B. KIE termasuk penyediaan sarana dan prasarana dalam rangka pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga dan keluarga berencana dilakukan dengan cara: 1. Pembinaan keluarga balita dan anak; 2. Pembinaan ketahanan keluarga remaja dan Pembinaan Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja/Mahasiswa ; 3. Pembinaan ketahanan keluarga lansia; dan 4. Pemberdayaan ekonomi keluarga;
  • 45. C. Dalam rangka mendukung kebijakan penyelenggaraan keluarga berencana dilakukan melalui upaya: 1. Advokasi; 2. Penggerakan; 3. Komunikasi, Informasi, dan Edukasi; 4. Konseling; 5. Pendampingan; dan 6. Pemberdayaan keluarga.
  • 46. Pelaksanaan Advokasi ditujukan untuk mendukung :  kebijakan penyelenggaraan keluarga berencana sesuai dengan kebutuhan masyarakat.  Sasaran advokasi adalah pemangku atau pengambil kebijakan nasional dan daerah.  Pelaksanaan Penggerakan adalah dalam rangka pembimbingan, pembinaan, dan pengarahan,  menggerakan pihak lain untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan Keluarga Berencana.
  • 47. D. Mekanisme operasional meliputi: 1. penguatan koordinasi; 2. pemanfaatan data kependudukan dan keluarga; 3. pembagian peran antar unsur terkait; 4. pelayanan terintegrasi dengan pembangunan di daerah; dan 5. pengendalian dan pemantauan.
  • 48.  Data dan Informasi keluarga yang dikelola dalam Sistem Informasi Keluarga.  Bertujuan menyediakan data dan informasi tentang kependudukan dan keluarga melalui pendataan keluarga, sebagai dasar penetapan kebijakan, penyelenggaraan pengendalian penduduk, pembangunan keluarga, Keluarga Berencana, dan pembangunan lain.  merupakan tata cara pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data dan informasi mengenai kependudukan dan keluarga. E. SISTEM INFORMASI KELUARGA
  • 49.  Data rutin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a harus dikumpulkan secara teratur oleh Pembantu pembina Keluarga Berencana Desa, Penyuluh Keluarga Berencana dan atau Petugas Lapangan Keluarga Berencana serta penyelenggara Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Keluarga Berencana, instansi Pemerintah Daerah, dan instansi Pemerintah melalui pencatatan dan pelaporan atau cara lain.  Data nonrutin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dikumpulkan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan dan prioritas pembangunan keluarga yang ditetapkan oleh Pemerintah terdiri atas: o data khusus; meliputi data sasaran khusus, faktor risiko, lingkungan, dan lainnya yang mendukung program perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga serta keluarga berencana. o Data luar biasa meliputi data yang dikumpulkan dalam kejadian luar biasa, wabah, bencana, dan kedaruratan program perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga serta keluarga berencana . Data Keluarga

Editor's Notes

  1. This presentation demonstrates the new capabilities of PowerPoint and it is best viewed in Slide Show. These slides are designed to give you great ideas for the presentations you’ll create in PowerPoint 2010! For more sample templates, click the File tab, and then on the New tab, click Sample Templates.
  2. 25