Secara umum, standardisasi menjadi dua bagian yaitu standardisasi langsung dan standardisasi tidak langsung
STANDARDISASI LANGSUNG
Angka rata-rata spesifik umur/jenis kelamin per kelompok di populasi didalam study diaplikasikan ke populasi standar.
Hasilnya merupakan paket angka rata-rata yang terstandardisasi (standardized rates).
Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo Jakarta
http://rajagrafindoonline.com/kesehatan/buku-epidemiologi-untuk-mahasiswa-kesehatan-masyarakat-pengarang-najmah-skm-mph
Dokumen tersebut membahas tentang perubahan metodologi dalam pengukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari metode lama menjadi metode baru yang diimplementasikan di Indonesia, dengan perubahan indikator dan rumus agregasi yang digunakan.
Secara umum, standardisasi menjadi dua bagian yaitu standardisasi langsung dan standardisasi tidak langsung
STANDARDISASI LANGSUNG
Angka rata-rata spesifik umur/jenis kelamin per kelompok di populasi didalam study diaplikasikan ke populasi standar.
Hasilnya merupakan paket angka rata-rata yang terstandardisasi (standardized rates).
Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo Jakarta
http://rajagrafindoonline.com/kesehatan/buku-epidemiologi-untuk-mahasiswa-kesehatan-masyarakat-pengarang-najmah-skm-mph
Dokumen tersebut membahas tentang perubahan metodologi dalam pengukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari metode lama menjadi metode baru yang diimplementasikan di Indonesia, dengan perubahan indikator dan rumus agregasi yang digunakan.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar demografi dan kependudukan seperti fertilitas, mortalitas, migrasi, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Juga dibahas mengenai ukuran-ukuran dasar untuk mengukur komponen-komponen perubahan penduduk seperti angka kelahiran kasar, angka kelahiran umum, angka kelahiran menurut kelompok umur, dan angka kelahiran total.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan definisi fertilitas, sumber data fertilitas di Indonesia, ukuran-ukuran fertilitas seperti angka kelahiran kasar, angka fertilitas umum, angka kelahiran menurut umur, angka fertilitas total, anak lahir hidup, dan rasio anak perempuan.
Achmad Avandi meminta mutasi dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Lampung Utara ke Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan alasan mencari pengalaman kerja baru dan menjadi pegawai kementerian. Permohonan tersebut mendapat rekomendasi dari atasan dan pernyataan tidak sedang menjalani hukuman atau pendidikan.
Dokumen tersebut membahas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri, yaitu kerangka kebijakan untuk menangani kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri terdiri dari program inti berbasis wilayah dan program penguat sektoral untuk mendukung penanggulangan kemiskinan. Tujuannya adalah meningkatkan kapasitas masyarakat agar dapat berkontribusi pada pembangunan dan
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...Johan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja aparatur sipil negara pemerintah provinsi Banten seperti kepemimpinan, kompensasi, hukuman disiplin, dan budaya organisasi.
2) Disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja aparatur sipil negara. Rendahnya disiplin kerja akan berdampak pada buruknya kinerja.
3) Untuk
Standardisasi langsung digunakan untuk menghitung angka insidensi penyakit Z yang distandardisasi di Populasi B menggunakan distribusi umur Populasi A sebagai populasi acuan. Hasilnya menunjukkan angka insidensi terstandardisasi penyakit Z di Populasi B adalah 1495 per 100.000 orang tahun, lebih tinggi dari angka insidensi kasar 1200 per 100.000 orang tahun.
Network Analyst dalam Sistem Informasi GeografisSally Indah N
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas analisis jaringan (network analysis) menggunakan ArcGIS untuk menentukan rute transportasi optimal, wilayah layanan fasilitas, dan matriks biaya antara titik asal dan tujuan berdasarkan contoh kantor pos di Kota Semarang. Langkah-langkah yang dijelaskan mencakup pembuatan dataset jaringan, analisis rute, fasilitas terdekat, wilayah layanan
ANALISIS PENGEMBANGAN DAN FUNGSI WILAYAHNur Hilaliyah
Dokumen tersebut membahas analisis aspek fisik dan lingkungan di Kabupaten Sukoharjo, termasuk geologi, kelayakan lahan, sumber daya alam, dan penentuan fungsi kawasan berdasarkan jenis tanah, kemiringan lereng, dan intensitas curah hujan. [/ringkuman]"
Aplikasi e health online pemerintah kota surabayaSiti Sahati
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan sistem informasi kesehatan online (e-Health) oleh pemerintah Kota Surabaya. Sistem ini memungkinkan masyarakat untuk mendaftar secara online ke fasilitas kesehatan pemerintah seperti puskesmas dan rumah sakit melalui mesin e-Kios yang tersedia di berbagai tempat atau melalui website khusus. Sistem ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses lay
Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024Muh Saleh
Arah Kebijakan Pembangunan Kesehatan 2020-2024 :
Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi.
Pelaksanaan Evaluasi Program dan Kegiatan di Lingkungan Instansi Pemerintah Dadang Solihin
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut berisi profil Dadang Solihin selaku Direktur Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Bappenas; (2) Dokumen tersebut juga membahas mengenai evaluasi kinerja pembangunan, jenis evaluasi, dan mekanisme monitoring serta pelaporan; (3) Dokumen tersebut memberikan gambaran singkat mengenai peran evaluasi dalam perencanaan pembangunan.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen data kesehatan, yang meliputi pengertian data dan manajemen data, tahapan-tahapan manajemen data mulai dari pencatatan, pengumpulan, pengolahan, penyajian data, hingga pemantauan dan umpan balik, serta tugas penyajian data dan informasi kesehatan berbasis internet dari situs web tertentu ke dalam bentuk presentasi powerpoint dan artikel blog.
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung Usulan Anggaran tahun 2015Joko Riswanto
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan cara pembuatan Term of Reference (TOR) atau Kerangka Acuan Kerja (KAK). TOR digunakan untuk menginformasikan gambaran umum kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsi lembaga, mencakup latar belakang, penerima manfaat, strategi, waktu, dan biaya. Dokumen ini juga menjelaskan format dan contoh pengisian TOR untuk pengajuan anggaran dan pelaksanaan ke
Dokumen tersebut membahas tentang tiga tahapan transisi demografi yang dijalani hampir semua negara maju dan berkembang. Tahap pertama dicirikan dengan tingkat kelahiran dan kematian yang tinggi, tahap kedua dengan tingkat kelahiran tinggi dan kematian menurun, serta tahap ketiga dengan tingkat kelahiran dan kematian yang menurun menuju stabil. Dokumen ini juga membandingkan pola transisi demografi di Eropa Barat, Dunia Ketiga,
Dokumen tersebut membahas tentang proyeksi penduduk Provinsi Papua dari tahun 2010 hingga 2035 yang dilakukan Badan Pusat Statistik dengan mempertimbangkan data Sensus Penduduk 2010 dan asumsi tentang tingkat kelahiran, kematian, dan migrasi. Proyeksi ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan perencanaan pembangunan jangka panjang.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar demografi dan kependudukan seperti fertilitas, mortalitas, migrasi, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Juga dibahas mengenai ukuran-ukuran dasar untuk mengukur komponen-komponen perubahan penduduk seperti angka kelahiran kasar, angka kelahiran umum, angka kelahiran menurut kelompok umur, dan angka kelahiran total.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan definisi fertilitas, sumber data fertilitas di Indonesia, ukuran-ukuran fertilitas seperti angka kelahiran kasar, angka fertilitas umum, angka kelahiran menurut umur, angka fertilitas total, anak lahir hidup, dan rasio anak perempuan.
Achmad Avandi meminta mutasi dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Lampung Utara ke Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan alasan mencari pengalaman kerja baru dan menjadi pegawai kementerian. Permohonan tersebut mendapat rekomendasi dari atasan dan pernyataan tidak sedang menjalani hukuman atau pendidikan.
Dokumen tersebut membahas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri, yaitu kerangka kebijakan untuk menangani kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri terdiri dari program inti berbasis wilayah dan program penguat sektoral untuk mendukung penanggulangan kemiskinan. Tujuannya adalah meningkatkan kapasitas masyarakat agar dapat berkontribusi pada pembangunan dan
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...Johan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja aparatur sipil negara pemerintah provinsi Banten seperti kepemimpinan, kompensasi, hukuman disiplin, dan budaya organisasi.
2) Disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja aparatur sipil negara. Rendahnya disiplin kerja akan berdampak pada buruknya kinerja.
3) Untuk
Standardisasi langsung digunakan untuk menghitung angka insidensi penyakit Z yang distandardisasi di Populasi B menggunakan distribusi umur Populasi A sebagai populasi acuan. Hasilnya menunjukkan angka insidensi terstandardisasi penyakit Z di Populasi B adalah 1495 per 100.000 orang tahun, lebih tinggi dari angka insidensi kasar 1200 per 100.000 orang tahun.
Network Analyst dalam Sistem Informasi GeografisSally Indah N
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas analisis jaringan (network analysis) menggunakan ArcGIS untuk menentukan rute transportasi optimal, wilayah layanan fasilitas, dan matriks biaya antara titik asal dan tujuan berdasarkan contoh kantor pos di Kota Semarang. Langkah-langkah yang dijelaskan mencakup pembuatan dataset jaringan, analisis rute, fasilitas terdekat, wilayah layanan
ANALISIS PENGEMBANGAN DAN FUNGSI WILAYAHNur Hilaliyah
Dokumen tersebut membahas analisis aspek fisik dan lingkungan di Kabupaten Sukoharjo, termasuk geologi, kelayakan lahan, sumber daya alam, dan penentuan fungsi kawasan berdasarkan jenis tanah, kemiringan lereng, dan intensitas curah hujan. [/ringkuman]"
Aplikasi e health online pemerintah kota surabayaSiti Sahati
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan sistem informasi kesehatan online (e-Health) oleh pemerintah Kota Surabaya. Sistem ini memungkinkan masyarakat untuk mendaftar secara online ke fasilitas kesehatan pemerintah seperti puskesmas dan rumah sakit melalui mesin e-Kios yang tersedia di berbagai tempat atau melalui website khusus. Sistem ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses lay
Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024Muh Saleh
Arah Kebijakan Pembangunan Kesehatan 2020-2024 :
Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi.
Pelaksanaan Evaluasi Program dan Kegiatan di Lingkungan Instansi Pemerintah Dadang Solihin
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut berisi profil Dadang Solihin selaku Direktur Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Bappenas; (2) Dokumen tersebut juga membahas mengenai evaluasi kinerja pembangunan, jenis evaluasi, dan mekanisme monitoring serta pelaporan; (3) Dokumen tersebut memberikan gambaran singkat mengenai peran evaluasi dalam perencanaan pembangunan.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen data kesehatan, yang meliputi pengertian data dan manajemen data, tahapan-tahapan manajemen data mulai dari pencatatan, pengumpulan, pengolahan, penyajian data, hingga pemantauan dan umpan balik, serta tugas penyajian data dan informasi kesehatan berbasis internet dari situs web tertentu ke dalam bentuk presentasi powerpoint dan artikel blog.
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung Usulan Anggaran tahun 2015Joko Riswanto
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan cara pembuatan Term of Reference (TOR) atau Kerangka Acuan Kerja (KAK). TOR digunakan untuk menginformasikan gambaran umum kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsi lembaga, mencakup latar belakang, penerima manfaat, strategi, waktu, dan biaya. Dokumen ini juga menjelaskan format dan contoh pengisian TOR untuk pengajuan anggaran dan pelaksanaan ke
Dokumen tersebut membahas tentang tiga tahapan transisi demografi yang dijalani hampir semua negara maju dan berkembang. Tahap pertama dicirikan dengan tingkat kelahiran dan kematian yang tinggi, tahap kedua dengan tingkat kelahiran tinggi dan kematian menurun, serta tahap ketiga dengan tingkat kelahiran dan kematian yang menurun menuju stabil. Dokumen ini juga membandingkan pola transisi demografi di Eropa Barat, Dunia Ketiga,
Dokumen tersebut membahas tentang proyeksi penduduk Provinsi Papua dari tahun 2010 hingga 2035 yang dilakukan Badan Pusat Statistik dengan mempertimbangkan data Sensus Penduduk 2010 dan asumsi tentang tingkat kelahiran, kematian, dan migrasi. Proyeksi ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan perencanaan pembangunan jangka panjang.
Berdasarkan hasil sensus penduduk 2020 di Provinsi Lampung:
1. Jumlah penduduk Lampung sebesar 9,01 juta jiwa, bertambah 1,4 juta jiwa dari sensus sebelumnya.
2. Mayoritas penduduk Lampung adalah generasi muda (Z dan milenial).
3. Proporsi penduduk usia produktif meningkat menjadi 70,31% namun penduduk lanjut usia juga meningkat.
4. Rasio jenis kelamin pendudu
Dokumen tersebut membahas mengenai peningkatan harapan hidup dan jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia. Harapan hidup di Indonesia meningkat dari 55,7 tahun pada 1980 menjadi diperkirakan 71,7 tahun pada 2020. Pemerintah perlu merumuskan kebijakan untuk kelompok lanjut usia agar tetap produktif dan tidak menjadi beban. Jumlah lanjut usia akan terus meningkat seiring peningkatan harapan hidup.
Tiga kalimat:
Dokumen tersebut membahas meningkatnya harapan hidup di Indonesia yang menyebabkan peningkatan jumlah penduduk lanjut usia. Pemerintah perlu merumuskan kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan lanjut usia agar tetap produktif. Jumlah lanjut usia diprediksi terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi dan kesehatan Indonesia.
Dokumen tersebut merangkum konsep dan definisi yang digunakan dalam Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Paser Tahun 2011. Ia menjelaskan konsep kependudukan, kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan, perumahan dan lingkungan yang mencakup variabel-variabel utama dalam setiap aspek.
Statistik Migrasi Sulawesi Tengah Hasil Survei Penduduk Antar Sensus 2015.pdfBenedetaML
Angka migrasi penduduk adalah statistik yang mengukur perubahan jumlah penduduk suatu wilayah sebagai akibat dari orang-orang yang pindah masuk (imigran) dan pindah keluar (emigran) dalam suatu periode waktu tertentu. Ini mencerminkan pergerakan penduduk antara wilayah-wilayah yang berbeda dan dapat digunakan untuk menganalisis pertumbuhan atau penurunan populasi suatu wilayah.
Ringkasan dari dokumen Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020 Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta adalah sebagai berikut: dokumen tersebut memberikan informasi mengenai hasil sensus penduduk jangka panjang tahun 2020 di DKI Jakarta, termasuk angka kelahiran total, angka kematian ibu dan bayi, tingkat pendidikan penduduk, migrasi, dan karakteristik demografi lainnya di DKI Jakarta.
Profil Kependudukan Provinsi Papua 2015 memberikan ringkasan tentang dinamika penduduk di Papua dari tahun 2010-2015. Dokumen ini menyajikan data jumlah, pertumbuhan, dan persebaran penduduk serta faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti fertilitas, mortalitas, dan migrasi. Profil ini juga menganalisis pencapaian pembangunan berwawasan kependudukan di bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi di Papua.
Modul Pendidikan Kependudukan Untuk Mahasiswadaldukpapua
[Ringkasan]
Modul ini membahas pengantar pendidikan kependudukan. Pendidikan kependudukan bertujuan untuk memahami masalah-masalah kependudukan dan kebijakan terkaitnya. Materi pembelajaran meliputi pengertian dan ruang lingkup pendidikan kependudukan, masalah-masalah kependudukan, kebijakan kependudukan dan pembangunan SDM, pendidikan kependudukan dalam program KB, serta sumber data kependudu
Kajian Partisipasi Stakeholder Lokal Dalam Pelaksanaan Program KB Di Kabupate...daldukpapua
Kajian ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi para stakeholder lokal dalam pelaksanaan program KB di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Partisipasi stakeholder lokal sangat penting untuk mendukung keberhasilan program, namun seringkali terhambat oleh faktor sosial budaya dan sistem pelaksanaan program yang kurang melibatkan masyarakat.
Analisis Parameter Kependuduk Prov. Papua Tahun 2015daldukpapua
Dokumen tersebut merupakan analisis parameter kependudukan provinsi Papua tahun 2015. Dokumen menganalisis dinamika kependudukan Papua meliputi jumlah, pertumbuhan, dan persebaran penduduk serta struktur penduduk, tingkat fertilitas dan mortalitas, serta indikator kualitas penduduk seperti pendidikan, kesehatan, dan pendapatan."
Profil ini menyajikan gambaran kondisi kependudukan di Papua dari berbagai aspek seperti jumlah dan pertumbuhan penduduk, fertilitas, mortalitas, migrasi, pembangunan sumber daya manusia, pelayanan kesehatan dan pendidikan, serta sektor pertanian. Data disajikan untuk mendukung perencanaan pembangunan berkelanjutan di Papua yang memperhatikan aspek kependudukan.
Dokumen tersebut memberikan gambaran umum tentang profil keluarga di provinsi Papua pada tahun 2014. Secara garis besar, dokumen ini membahas tentang dinamika penduduk Papua meliputi jumlah, struktur, pertumbuhan penduduk, rasio jenis kelamin, pola perkawinan, status keluarga, pendidikan, pekerjaan dan agama. Selain itu, dokumen juga membahas tentang keluarga dalam masyarakat adat Papua dan upaya penangg
Program Bina Keluarga Balita Melalui Pendekatan Sekolah Kampungdaldukpapua
Program Bina Keluarga Balita (BKB) melalui pendekatan sekolah kampung berbasis nilai lokal di Papua bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan orangtua dalam mengasuh anak usia 0-5 tahun secara optimal dengan melibatkan tokoh masyarakat dan menggunakan sumber daya lokal. Pendekatan ini diharapkan dapat membantu orangtua kurang pendidikan dalam mengasuh anak-anak di desa.
Parameter Kependudukan Papua Tahun 2014daldukpapua
1. Tingkat fertilitas di Papua masih tinggi dengan TFR 3,5 pada SDKI 2012 dan 2,67 pada SUSENAS 2012.
2. Rasio ketergantungan di Papua tinggi sebesar 56,37% akibat jumlah penduduk muda yang besar.
3. Program KB di Papua mengalami penurunan dengan CPR 21,8% pada SDKI 2012 dari 38,3% pada SDKI 2007.
Kajian Pendidikan Menyongsong Bonus Demografidaldukpapua
Dokumen ini membahas kajian pemenuhan hak atas pendidikan untuk menyongsong bonus demografi di Kabupaten Sarmi, Papua. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui dan memetakan permasalahan serta kebutuhan pemenuhan hak atas pendidikan bagi masyarakat Sarmi. Metode penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif melalui wawancara, observasi, dan diskusi kelompok di tiga lokasi sampel. Hasilnya diharapkan
Analisis Model Solusi - Penangan Dampak Ancaman Disaster Demografidaldukpapua
Dokumen tersebut membahas tentang peluang dan tantangan yang dihadapi Provinsi Papua dalam memanfaatkan bonus demografi. Provinsi Papua memiliki peluang besar menikmati bonus demografi mulai tahun 2015 hingga 2030 namun perlu mengatasi dua masalah yaitu ketersediaan lapangan kerja dan rendahnya kualitas SDM. Solusi yang dikemukakan adalah peningkatan mutu pendidikan, kesehatan, keterampilan, penguasaan teknologi
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
1. PROYEKSI PENDUDUK
TAHUN 2010-2035
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
BADAN PUSAT STATISTIK
UNITED NATIONS POPULATION FUND
JAKARTA 2013
Digandakan oleh
PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
PROVINSI PAPUA
Jayapura, 2015.
2. PROYEKSI PENDUDUK - 2015
KATA PENGANTAR
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 merupakan
penjabaran dari tujuan dibentuknya pemerintahan Negara Republik Indonesia
yang tercantum dalam pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945), dalam bentuk visi, misi, dan arah
pembangunan nasional, yang mencakup kurun waktu 20 tahun. Dokumen RPJPN
harus dilengkapi dengan informasi tentang jumlah penduduk saat ini dan yang
akan datang yang sangat diperlukan dalam penyusunan perencanaan
pembangunan. Dalam memenuhi tujuan tersebut diperlukan informasi
kependudukan yang dapat menunjang perencanaan pembangunan di masa yang
akan datang, baik tingkat nasional, tingkat provinsi maupun Tingkat
Kabupaten/Kota.
Di samping jumlah penduduk, juga perlu diketahui proyeksi parameter
kependudukan, seperti struktur umur penduduk, angka kelahiran total, serta
angka harapan hidup penduduk. Oleh karena itu, sebagai bahan perencanaan
pembangunan tersebut perlu dilakukan penyusunan proyeksi penduduk.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan proyeksi ini, Semoga publikasi ini bermanfaat dan dapat
memenuhi kebutuhan semua pihak yang memerlukannya.
Jayapura, Juli 2015,
Drs. NERIUS AUPARAY, M.Si
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua
7. Proyeksi Penduduk 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berdasarkan hasil sensus penduduk 2010, jumlah penduduk Papua
jumlah penduduk Provinsi Papua adalah 2.833.381 orang, terdiri dari
1.505.883 orang laki-laki (53,15 persen) dan 1.327.498 orang perempuan
(46,85 persen). Dengan demikian, rasio jenis kelamin di Provinsi Papua
diatas 100, yaitu 113,4. Rasio jenis kelamin (sex ratio) tertinggi terdapat di
Kabupaten Mimika sebesar 130 dan terendah di Kabupaten Dogiyai sebesar
102. Laju pertumbuhan penduduk Provinsi Papua per tahun selama
sepuluh tahun terakhir yakni dari tahun 2000-2010 adalah 5,39 persen.
Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Tolikara adalah yang tertinggi
dibanding kabupaten/kota lainnya di Provinsi Papua yakni mencapai 12,59
persen, sedangkan laju pertumbuhan penduduk terendah di Kabupaten
Pegunungan Bintang (2,48 persen). Jumlah penduduk yang begitu besar
dan terus bertambah setiap tahun tidak diimbangi dengan pemerataan
penyebaran penduduk. Pada tahun 2010, sebagian besar penduduk Papua
masih berpusat di Kota Jayapura. Kepadatan penduduk di Provinsi Papua
merupakan yang terendah di Indonesia. Dengan luas wilayah 756.881,89
km2, kepadatan penduduk di Papua hanya 4 jiwa per km2. Kepadatan
tertinggi terjadi di Kota Jayapura, yakni 327 jiwa per km2. Sedangkan
kepadatan terendah terjadi di Kabupaten Merauke, yakni kurang dari 1 jiwa
per km2. Penduduk Papua berdasarkan kelompok umur ternyata
didominasi oleh kelompok usia muda (0-14 tahun). Kecilnya proporsi
penduduk usia tua (kelompok usia 55 tahun keatas) menunjukkan bahwa
tingkat kematian penduduk usia lanjut sangat tinggi. Ini berarti bahwa
angka harapan hidup di Papua masih rendah (pada tahun 2009, angka
harapan hidup di Papua 68,35 tahun). Selain itu, komposisi penduduk
seperti diatas menyebabkan rasio ketergantungan (dependency ratio) di
Papua cukup tinggi, yaitu sebesar 56,37 persen.
8. Proyeksi Penduduk 2
Para pemakai data kependudukan, khususnya para perencana, dan
pengambil kebijakan sangat membutuhkan data penduduk yang
berkesinambungan dari tahun ke tahun. Sayangnya sumber data penduduk
yang tersedia hanya secara periodik, yaitu Sensus Penduduk (SP) pada
tahun-tahun yang berakhiran dengan angka 0 (nol) dan Survei Penduduk
Antar Sensus (SUPAS) pada pertengahan dua sensus atau tahun-tahun
yang berakhiran dengan angka 5 (lima). Sumber data kependudukan lain
yaitu registrasi penduduk masih belum sempurna cakupan pencatatannya
sehingga datanya belum dapat digunakan untuk perencanaan
pembangunan nasional.
Seperti diketahui bahwa hampir semua rencana pembangunan perlu
ditunjang dengan data jumlah penduduk, persebaran dan susunannya
menurut kelompok umur penduduk yang relevan dengan rencana tersebut.
Data yang diperlukan tidak hanya menyangkut keadaan pada waktu
rencana itu disusun, tetapi juga informasi masa lampau dan yang lebih
penting lagi adalah informasi perkiraan pada waktu yang akan datang.
Data penduduk pada waktu lalu dapat diperoleh dari hasil survei dan
sensus, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan data penduduk pada saat
ini dan masa yang akan datang perlu dibuat proyeksi penduduk, yaitu
perkiraan jumlah penduduk dan komposisinya di masa mendatang.
Proyeksi penduduk bukan merupakan ramalan jumlah penduduk tetapi
suatu perhitungan ilmiah yang didasarkan pada asumsi dari komponen-
komponen laju pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran, kematian, dan
perpindahan. Ketiga komponen inilah yang menentukan besarnya jumlah
penduduk dan struktur umur penduduk di masa yang akan datang. Untuk
menentukan masingmasing asumsi diperlukan data yang menggambarkan
tren di masa lampau hingga saat ini, faktor-faktor yang mempengaruhi
komponen-komponen itu, dan hubungan antara satu komponen dengan
yang lain serta target yang diharapkan tercapai pada masa yang akan
datang. Badan Pusat Statistik (BPS) telah beberapa kali membuat proyeksi
penduduk berdasarkan data hasil SP71, SP80, SP90, SP2000 dan SUPAS85,
9. Proyeksi Penduduk 3
SUPAS95, dan SUPAS2005. Proyeksi penduduk yang terakhir dibuat adalah
proyeksi penduduk berdasarkan hasil SUPAS2005 yang mencakup periode
2000-2025.
Hasil SP2010 mengkoreksi jumlah penduduk pada proyeksi penduduk
2000-2025. Dalam rangka memenuhi kebutuhan data bagi keperluan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang diperlukan data jumlah penduduk sampai dengan tahun
2035. Oleh karena itu, dipersiapkan proyeksi penduduk berdasarkan
SP2010 mencakup periode 2010–2035. Data dasar perhitungan proyeksi ini
adalah data penduduk hasil SP2010 yang telah dilakukan penyesuaian ke
bulan Juni 2010, dan asumsi-asumsi yang dibentuk selain menggunakan
data SP2010 juga menggunakan hasil Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI).
Proyeksi penduduk Indonesia menurut kelompok umur, jenis kelamin, dan
provinsi yang disajikan dalam publikasi ini merupakan angka final dan
mencakup kurun waktu dua puluh lima tahun, mulai tahun 2010 sampai
dengan 2035. Pembuatan proyeksi dengan kurun waktu yang panjang ini
dimaksudkan agar hasilnya dapat digunakan untuk berbagai keperluan
terutama untuk perencanaan jangka panjang. Disisipkan pula proyeksi kilas
balik untuk memenuhi tren masa lalu hingga masa yang mendatang.
Dengan terbitnya publikasi ini, maka proyeksi-proyeksi sebelumnya yang
masih mempunyai tahun rujukan yang sama dengan publikasi ini
dinyatakan tidak berlaku lagi.
1.2. TUJUAN
Memberikan gambaran berkaitan dengan informasi tentang Data
Penduduk serta perkembangannya di Provinsi Papua sampai dengan
tahun 2035 bagi pihak-pihak yang terkait dan masyarakat pada umumnya.
Sehingga dalam perencanaan program kegiatan di masa yang akan
datang bisa tepat sasaran dan tepat waktu, dengan berpedoman pada
data yang valid dan uptode.
10. Proyeksi Penduduk 4
1.3. KONSEP DAN DEFINISI
Penduduk adalah Warga Negara Indonesia dan orang Asing yang
bertempat tinggal di Indonesia (Undang-Undang RI Nomor 52 Tahun
2009);
Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah,
struktur, pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas,
dan kondisi kesejahteraan yang menyangkut politik, ekonomi, sosial
budaya, agama serta lingkungan penduduk setempat (Undang-Undang
RI Nomor 52 Tahun 2009);
Perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga
adalah upaya terencana untuk mewujudkan penduduk tumbuh
seimbang dan mengembangkan kualitas penduduk pada seluruh
dimensi penduduk (Undang-Undang RI Nomor 52 Tahun 2009);
Perkembangan kependudukan adalah kondisi yang berhubungan
dengan perubahan keadaan kependudukan yang dapat berpengaruh
dan dipengaruhi oleh keberhasilan pembangunan berkelanjutan
(Undang-Undang RI Nomor 52 Tahun 2009);
Kematian atau mortalitas menurut WHO adalah suatu peristiwa
menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen yang
bias terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup;
Ratio Jenis Kelamin adalah suatu angka yang menunjukkan
perbandingan jenis kelamin antara banyaknya penduduk laki-laki dan
penduduk perempuan di suatu daerah pada waktu tertentu;
Mobilitas penduduk permanen (migrasi) adalah perpindahan
penduduk dengan tujuan untuk nenetap dari suatu tempat ke tempat
lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/
negara (migrasi internasional);
Mobilitas penduduk non permanen (circucaltion/sirkuler) adalah
perpindahan penduduk dengan tujuan untuk tidak menetap dari suatu
tempat ke tempat lain melewati batas administratif. Mobilitas penduduk
non permanen dibagi menjadi dua yaitu ulang alik nglaju (commuting)
dan menginap/mondok;
11. Proyeksi Penduduk 5
Penduduk musiman merupakan salah satu jenis mobilitas penduduk
non permanen yang bekerja tidak pada daerah domisilinya dan
menetap dalam kurun waktu lebih dari satu hari tetapi kurang dari satu
tahun dan dilakukan secara berulang;
Mobilitas penduduk ulang-alik atau nglaju adalah gerak penduduk
dari daerah asal ke daerah tujuan dalam batas waktu tertentu dan
kembali ke daerah asal pada hari yang sama;
Migrasi kembali (return migration) adalah banyaknya penduduk yang
pada waktu diadakan pendataan bertempat tinggal di daerah yang
sama dengan tempat lahir dan pernah bertempat tinggal di daerah
yang berbeda;
Migrasi semasa hidup (life time migration) adalah bentuk migrasi
dimana pada waktu diadakan pendataan tempat tinggal sekarang
berbeda dengan tempat kelahirannya;
Migrasi risen (rencent migration) adalah bentuk migrasi melewati
batas wilayah administrasi (kampung/distrik/kabupaten/provinsi)
dimana pada waktu diadakan pendataan bertempat tinggal di daerah
yang berbeda dengan tempat tinggal lima tahun yang lalu.
Urbanisasi adalah suatu proses bertambahnya konsentrasi penduduk
di perkotaan dan atau proses perubahan suatu daerah perdesaan
menjadi perkiraan, balk secara fisik maupun ukuran-ukuran spasial dan/
atau bertambahnya fasilitas perkotaan, serta lembaga-lembaga sosial,
maupun perilaku masyarakatnya.
Angka Kelahiran Total (Total Fertility Rate/TFR) adalah rata-rata
banyaknya anak yang akan dimiliki oleh seorang vvanita pada masa
reproduksinya jika ia mengikuti pola fertilitas pada saat TFR dihitung.
Angka Kematian Bayi Baru Lahir adalah banyaknya kematian baru
lahir, usia kurang dari satu bulan (0-28) hari pada suatu periode per
1.000 kelahiran hidup pada pertengahan periode yang sama.
Angka Kematian Bayi Lepas Baru Lahir adalah banyaknya
kematian bayi lepas baru lahir (usia 1-11 bulan) pada suatu periode per
1.000 kelahiran hidup pada pertengahan periode yang sama.
12. Proyeksi Penduduk 6
Angka Kematian Bayi/IMR adalah banyaknya kematian bayi usia
kurang dari satu tahun (9-11 bulan) pada suatu periode per 1.000
kelahiran hidup pada pertengahan periode yang sama.
Angka Kematian Ibu/MMR adalah banyaknya kematian ibu pada
waktu hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan per 100.000
kelahiran hidup, tanpa memandang lama dan tempat kelahiran yang
disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya.
Angka Kematian Kasar adalah banyaknya kematian yang terjadi
pada suatu tahun tertentu untuk setiap 1000 penduduk.
13. Proyeksi Penduduk 7
BAB II
METODOLOGI, ASUMSI
2.1. Metode Proyeksi
Badan Pusat Statistik (BPS) telah membuat proyeksi penduduk Indonesia
(2010-2035) dengan dasar hasil Sensus Penduduk 2010 (SP2010). Proyeksi
ini dibuat dengan metode komponen berdasarkan asumsi tentang
kecenderungan kelahiran, kematian, serta perpindahan penduduk antar
provinsi yang paling mungkin terjadi selama periode 25 tahun yang akan
datang.
Tahapan yang dilakukan adalah menghitung proyeksi penduduk Indonesia,
kemudian menghitung proyeksi penduduk per provinsi. Selanjutnya
melakukan iterasi dengan penduduk Indonesia sebagai patokan sehingga
penjumlahan proyeksi penduduk per provinsi hasilnya sama dengan
proyeksi penduduk Indonesia. Proyeksi ini yang akan digunakan oleh
semua instansi pemerintah dalam menyusun perencanaannya masing-
masing. Hasil proyeksi sangat ditentukan oleh asumsi yang digunakan.
Oleh karena itu, menentukan asumsi merupakan kunci perhitungan
proyeksi penduduk. Biasanya asumsi mengenai kecenderungan tingkat
kelahiran, tingkat kematian, serta perpindahan penduduk ditentukan oleh
tren yang terjadi di masa lalu dengan memperhatikan berbagai faktor yang
mempengaruhi ketiga komponen tersebut. Tetapi informasi ini belum
cukup, karena harus dilengkapi dengan pandangan para pakar tentang
kependudukan di masa datang dan para pengambil keputusan yang
berwawasan luas tentang program kependudukan di masa datang. Hal
tersebut menjadi pegangan dalam membentuk asumsi yang dipakai dalam
perhitungan proyeksi.
2.2. Sumber Data
Berbagai sumber data digunakan untuk melihat gambaran tentang pola
kelahiran, kematian, dan perpindahan di Indonesia. Untuk keperluan
14. Proyeksi Penduduk 8
proyeksi ini, sumber data yang digunakan adalah hasil SP, SUPAS, SDKI.
Hal ini dilakukan dengan pertimbangan untuk mengetahui pola secara lebih
tepat serta dapat menentukan angka kelahiran dan kematian yang dipakai
pada tahun tertentu. Dengan demikian data yang akan dijajarkan dari
masa lalu hingga perkiraan di masa yang akan datang tidak mengandung
penyimpangan. Sumber data untuk migrasi internal juga diperoleh dari
hasil SP dan SUPAS, namun demikian karena pola dan arah migrasi internal
sangat dinamis maka pola yang dipakai hanya pada periode terakhirnya.
2.3. Data Umur dan Jenis Kelamin
Data yang diperoleh dari hasil sensus sering ditemukan adalah kurang
tepatnya pelaporan umur atau tidak melaporkan umur dengan benar. Hal
ini disebabkan penduduk tersebut tidak mengetahui tanggal kelahirannya
atau umurnya, sehingga pelaporan umurnya hanya berdasarkan perkiraan
sendiri atau perkiraan pencacah. Ada pula penduduk yang sengaja
menyembunyikan umur sebenarnya karena alasan-alasan tertentu
cenderung melaporkan umurnya menjadi lebih tua atau lebih muda.
Salah satu data dasar yang dibutuhkan untuk membuat proyeksi penduduk
dengan metode komponen adalah jumlah penduduk yang dirinci menurut
umur dan jenis kelamin. Oleh karena itu untuk keperluan proyeksi ini, data
dasar yang mengandung kesalahan-kesalahan tersebut perlu dievaluasi
secara cermat, kemudian dilakukan perapihan dengan tujuan untuk
menghapus atau memperkecil berbagai kesalahan yang ditemukan.
Mengingat pentingnya data mengenai umur, maka dalam memperoleh
keterangan umur yang lebih baik, pada sensus atau survei tentang
kependudukan yang lalu, telah ditempuh berbagai cara. Bagi responden
yang tahu tanggal lahirnya dalam kalender Masehi, umur responden bisa
langsung dihitung, sedangkan bagi responden yang tahu tanggal
kelahirannya dalam kalender Islam, Jawa, Sunda,dan yang lainnya umur
responden dihitung dengan menggunakan tabel konversi kalender yang
disediakan dalam buku pedoman pencacahan.
Terakhir, untuk responden yang tidak tahu tanggal kelahirannya, tetap
diupayakan memperoleh keterangan tentang umur dengan
15. Proyeksi Penduduk 9
menghubungkan kejadian penting setempat atau nasional, atau
membandingkan dengan umur orang/tokoh setempat yang diketahui waktu
kelahirannya. Walaupun berbagai usaha untuk memperoleh keterangan
tentang umur sudah dilakukan namun data penduduk menurut umur dalam
SP2010 masih tidak terlepas dari kesalahan dalam pelaporan. Kesalahan
yang terjadi antara lain karena adanya kebiasaan penduduk, terutama
yang tidak tahu tanggal lahirnya.Masalah ini jelas terlihat dalam piramida
penduduk hasil SP2010.
PIRAMIDA PENDUDUK PAPUA THN 2010
SESUAI SP.2010
2.4. Perapihan Umur
Perapihan umur perlu dilakukan dengan tujuan untuk memperkecil
kesalahan yang ada dalam data. Jika perapihan umur tidak dilakukan maka
kesalahan-kesalahan itu akan terbawa ke dalam perhitungan proyeksi,
sehingga akan mempengaruhi jumlah dan struktur umur penduduk dalam
periode proyeksi tersebut. Dalam melakukan perapihan umur kesulitan
yang dihadapi adalah tidak diketahui secara pasti letak kesalahan-
16. Proyeksi Penduduk 10
kesalahan yang ada, sehingga sulit menentukan umur-umur mana yang
sudah pasti salah dan mana yang benar, sehingga perapihan dilakukan
untuk semua kelompok umur.
2.5. Penentuan Asumsi
Asumsi tingkat kelahiran, tingkat kematian, dan perpindahan penduduk
adalah kunci perhitungan proyeksi penduduk. Asumsi ini merupakan
komponen laju pertumbuhan penduduk yang kecenderungannya biasanya
mengikuti kejadian di masa lalu dengan memperhatikan berbagai faktor
yang mempengaruhi ketiga komponen itu. Namun begitu, informasi ini
harus dilengkapi dengan kecenderungan yang mungkin terjadi di masa
yang akan datang akibat pelaksanaan kebijakan pembangunan pada sektor
yang terkait dengan masalah kependudukan. Hal ini diwakili oleh
pandangan dan kesepakatan para pakar, para penyusun kebijakan dan
para pengambil keputusan dalam mengolah asumsi proyeksi dan
menyusun skenario proyeksi.
2.5.1. Asumsi Fertilitas
Asumsi fertilitas dibuat berdasarkan tren tingkat fertilitas di masa
lalu dan kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan tingkat
fertilitas. Data yang digunakan untuk memperkirakan tingkat
fertilitas adalah data SDKI, Selain menggunakan data
kecenderungan tingkat fertilitas masa lalu, juga digunakan informasi
mengenai target pencapaian tingkat fertilitas di masa yang akan
datang.
2.5.2. Asumsi Mortalitas
Data yang digunakan untuk memperkirakan tingkat mortalitas yaitu
data SDKI Asumsi tingkat mortalitas dibuat berdasarkan tren tingkat
mortalitas di masa lalu dan kebijakan pemerintah terkait dengan
tingkat kematian bayi (Infant Mortality Rate/IMR). Estimasi
mortalitas menggunakan data SDKI, sedangkan pola penurunan dari
17. Proyeksi Penduduk 11
SP dan SUPAS juga digunakan untuk memperkuat argumentasi tren
tersebut.
2.5.3. Asumsi Migrasi
Komponen ketiga yang juga mempengaruhi besaran penduduk
adalah migrasi, ada dua jenis migrasi; pertama, migrasi
internasional yaitu perpindahan penduduk yang melintasi batas
negara dan kedua, migrasi internal yaitu perpindahan penduduk
yang melintasi batas provinsi. Pola, arah, dan besaran migrasi
sangat dinamis sehingga dalam menentukan rate migrasi saat ini
dan masa yang akan datang perlu kehati-hatian.
18. Proyeksi Penduduk 12
BAB III
HASIL PERHITUNGAN
3.1. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk
Hasil proyeksi menunjukkan bahwa jumlah penduduk Papua selama dua
puluh lima tahun mendatang terus meningkat yaitu dari 2,8 juta pada
tahun 2010 menjadi 4,1 juta pada tahun 2035. Walaupun demikian,
pertumbuhan rata-rata per tahun penduduk Papua selama periode 2010-
2035 menunjukkan kecenderungan terus menurun. Turunnya laju
pertumbuhan ini ditentukan oleh turunnya tingkat kelahiran dan kematian.
Tingkat penurunan karena kelahiran lebih cepat daripada tingkat
penurunan karena kematian. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth
Rate/CBR) turun dari sekitar 24,2 per 1000 penduduk pada awal proyeksi
menjadi 16,5 per 1000 penduduk pada akhir periode proyeksi, sedangkan
Angka Kematian Kasar (Crude Dead Rate/CDR) naik dari 5,3 per 1000
penduduk menjadi 7,9 per 1000 penduduk dalam kurun waktu yang sama.
Salah satu ciri penduduk Papua adalah persebaran antar pulau dan antar
Kabupaten yang tidak merata. sebagian besar penduduk Papua tinggal di
Kabupaten Induk (lama) dan di Ibukota Kabupaten, padahal di Provinsi
Papua sudah dimekarkan Kabupaten-Kabupaten baru, namun Kabupaten
pemekaran tersebut sarana dan prasarana infrastruktur belum meadai.
Namun, secara perlahan persentase penduduk Papua yang tinggal di
Kabupaten Induk terus menurun dan sebaliknya yang tinggal di Kaupaten
Pemekaran terus bertambah.
3.2. Susunan Umur Penduduk
Susunan umur penduduk hasil proyeksi menunjukkan pola yang
sama. Asumsi tentang penurunan tingkat kelahiran dan kematian
Panduduk Papua sangat mempengaruhi susunan umur penduduk. Proporsi
anak anak berumur 0-14 tahun turun dari 33,5 persen pada tahun 2010
menjadi 23,8 persen pada tahun 2035.
19. Proyeksi Penduduk 13
Dalam kurun waktu yang sama, mereka yang dalam usia kerja, 15-
64 tahun meningkat dari 65,0 persen menjadi 70,3 persen dan mereka
yang berusia 65 tahun ke atas naik dari 1,5 persen menjadi 5,9 persen.
Perubahan susunan ini mengakibatkan beban ketergantungan (dependency
ratio) turun dari 53,8 persen pada tahun 2010 menjadi 42,2 persen pada
tahun 2035. Menurunnya rasio beban ketergantungan menunjukkan
berkurangnya beban ekonomi bagi penduduk umur produktif (usia kerja)
yang menanggung penduduk umur tidak produktif.
3.3. Angka Harapan Hidup
Rata-rata Angka Harapan Hidup pada saat lahir (e0) adalah hasil
perhitungan proyeksi yang sering dipakai sebagai salah satu indikator
kesejahteraan masyarakat. Dengan asumsi kecenderungan IMR menurun
serta perubahan susunan umur, maka harapan hidup penduduk Papua
(laki-laki dan perempuan) naik dari 64,3 tahun pada periode 2010-2015
menjadi 66,9 tahun pada periode 2030-2035.
20. Proyeksi Penduduk 14
BAB IV
PENUTUP
Proyeksi penduduk yang disajikan dalam publikasi ini dimaksudkan untuk
mengisi kebutuhan data kependudukan di masa mendatang, yang
utamanya untuk dasar perencanaan pembangunan nasional, regional dan
daerah jangka panjang. Besarnya jumlah penduduk dan struktur umur
penduduk hasil proyeksi ini sangat tergantung dari asumsi-asumsi yang
digunakan, sehingga angka-angka tersebut bukan merupakan angka yang
mutlak akan tercapai, tetapi lebih merupakan pedoman tentang apa yang
terjadi jika asumsi-asumsi yang digunakan terpenuhi. Proyeksi penduduk
yang disajikan dalam publikasi ini adalah cuplikan hasil perhitungan
Publikasi Proyeksi Penduduk Tingkat Nasional yang dikeluarkan oleh Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional RI, Badan Pusat Statistik Pusat serta
United Nations Population Fund pada Tahun 2013.
21. Proyeksi Penduduk 15
DAFTAR BACAAN
BKKBN, Kamus Istilah Kependudukan dan Keluarga Berencana, Direktorat
Tehnologi dan Dokumentasi, Jakarta, 2011.
BKKBN, Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2010-2012, Direktorat
Pelaporan dan Statistik, Jakarta, 2012.
BAPPENAS, BPS, UNFPA, Proyeksi Penduduk Indonesia 2010 – 2035,
kementerian PPN/BAPENNAS, BPS, UNFPA, Jakarta, 2013.
BKKBN, Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2013, Direktorat Pelaporan
dan Statistik, Jakarta, 2014.