1. PROGRAM KERJA UNGGULAN
1. Ketahanan Keluarga : Pendidikan Ahlak & Budi Pekerti, Pencegahan KDRT & Hak Anak, Kesetaraan
& Keadilan Gender serta Bahaya Penyalah-gunaan Narkotika & Obat-Obatan Terlarang
2. Sosialisasi Penerapan PHBS dan GERMAS
3. Edukasi Pencegahan & Penanganan Penyakit Menular : HIV/AIDS, TBC, Malaria dan DBD
4. Edukasi Pencegahan & Penanganan Penyakit Tidak Menular : Pencegahan & Deteksi Kanker
Payudara, Kanker Serviks, Penyakit Jantung, Diabetes dll.
PROGRAM KERJA BULAN BAKTI / PRIORITAS PEMERINTAH (2022 – 2025)
IIDI dukung Program Prioritas Nasional untuk Cegah Stunting
2. PERAN REMAJA
CEGAH STUNTING
UPAYA MEMPERSIAPKAN GENERASI BERIMAN
SEHAT, CERDAS, AKTIF & PRODUKTIF
IKATAN ISTRI DOKTER INDONESIA
CABANG JAKARTA PUSAT
Dra. Soetarti Eko Prasetyaningsih, DHES, MM.
untuk
5. STUNTING
Kondisi dimana anak mengalami gangguan pertumbuhan (fisik,
otak dan persyarafannya), sehingga tinggi badan dan kemampuan
intelegensia (IQ) tidak sesuai dengan usianya.
Akibat dari masalah gizi kronis yaitu kekurangan asupan gizi dalam
waktu yang lama dan infeksi berulang.
6. Masa kehamilan hingga kelahiran (9 bulan + 10 Hari) sampai = 280 Hari
Hingga usia 2 tahun (24 bulan) = 720 Hari
1.000 Hari
}
Sebelum lahir Setelah lahir
9. PENYEBAB STUNTING (WHO) adalah
gizi buruk kronis, infeksi berulang dan kurangnya
stimulasi psikososial yang terjadi secara simultan
dan terus-menerus pada 1.000 HPK bayi, akan
menyebabkan stunting.
10. PENYEBAB STUNTING DI INDONESIA
(Multi – Dimensional)
Pola Asuh yang kurang baik
§ Kurang pengetahuan ttg Kesehatan dan Gizi bagi
Bayi, Ibu hamil, Ibu menyusui & Remaja Putri
§ 55% bayi usia o-6 bln tidak mendapat ASI eksklusif
§ 1/3 anak usia 6-23 bln tidak mendapat MP-ASI yang
tepat dan mencukupi
Terbatasnya Layanan Kesehatan & Pendidikan
§ 1/3 anak usia 3-6 thn tidak terdaftar di PAUD
§ 2/3 Bumil belum mengkonsumsi suplemen zat besi
yang mencukupi
§ Turunnya pemeriksaan Balita di Posyandu
§ Fasilitas layanan imunisasi yang tdk mencukupi
Rendahnya Ketahanan Pangan Keluarga
§ Harga bahan makanan tinggi
§ 1/3 Ibu Hamil dan 1/4 Remaja Putri mengalami
Anemia
Rendahnya Akses Air Bersih & Sanitasi
§ 1/5 Rumah Tangga masih BAB di ruang terbuka,
sehingga tingginya infeksi
§ 1/3 Rumah Tangga masih belum memiliki akses
mendapatkan air minum bersih
11. DAMPAK STUNTING
JANGKA PANJANG
• Tingkat kecerdasan rendah
• Prestasi belajar tidak baik
• Prestasi kerja tidak baik (Produktivitas rendah)
• Kalah bersaing mencari kerja
• Cenderung gemuk diusia tua sehingga menderita
penyakit degeneratif (hipertensi, jantung, diabetes dll)
JANGKA PENDEK
• Gangguan perkembangan Otak
• Gangguan pertumbuhan Fisik
• Gangguan perkembangan Motorik pd bayi
↓
___________________________________________________________
KERUGIAN BAGI NEGARA
Negara akan mengalami kerugian sangat besar karena mempunyai Generasi Penerus
yang tidak sehat dan tidak produktif
Kematian
↓
↓↓
13. Pre Boomer (1,87%) : sebelum 1945
Baby Boomer (11,56%) : 1946 – 1964
Gen X (21,88%) : 1965 – 1980
Milenial (25,87%) : 1981 – 1996
Gen Z (27,94%) : 1997 – 2012
Post Gen Z / Alpha (10,88%) : 2013 – 2025
PEMBAGIAN GENERASI
2022 : Usia produktif 72,75%
Sbgn Baby Boomer + Gen X + Milenial + sbgn Gen Z
2030 : Usia Produktif diprediksi sekitar 70%
Gen X + Milenial + Gen Z + sbgn Gen Alpha
2045 : Usia Produktif diprediksi sekitar 51,85%
Sbgn Milenial + Gen Z + Gen Alpha
GENERASI USIA PRODUKTIF
BERMUTU / TIDAK BERMUTU ??
BONUS / BENCANA DEMOGRAFI ??
14. Indonesia saat ini seharusnya sudah mencapai puncak Bonus Demografi
Penduduk Usia Produktif : 72,75%
BONUS DEMOGRAFI
Suatu kondisi dimana populasi masyarakat akan didominasi oleh
individu-individu dengan usia produktif (15 – 64 tahun). Kondisi ini
menjadi peluang besar bagi sebuah negara untuk meningkatkan
performa Ekonomi & Industrinya.
15. BONUS DEMOGRAFI versus STUNTING
• Tahun 2022 : Puncak Bonus Demografi
Stunting masih 24,4 % (1/4 kejadian Stunting)
diatas Standar WHO : 20% (1/5 kejadian Stunting)
• Tahun 2024 : Target Pemerintah
Angka Stunting turun menjadi 14 %
(1/7 kejadian Stunting)
• Tahun 2030 :
Tercapai Indonesia Maju
18. LEBIH BAIK
MENCEGAH
STUNTING
1. Edukasi Remaja dan Calon Pengantin (Remaja Unik)
ü Edukasi Kesehatan Reproduksi
ü Edukasi GIZI, PHBS dan GERMAS
ü Pemeriksaan Kadar Hb kepada Remaja Putri
2. Intervensi gizi secara spesifik kepada Ibu Hamil, Ibu Menyusui dan
Balita
ü Edukasi Gizi & Pola Hidup Sehat
ü Pemeriksaan Kehamilan secara Rutin & Bantuan Persalinan
ü Edukasi ASI Eksklusif
ü Pemantauan Tumbuh Kembang Balita melalui Pelayanan
Kesehatan : Posyandu, Klinik & Rumah Sakit.