Dokumen tersebut membahas upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia, termasuk definisi, penyebab, dampak, dan intervensi stunting. Kebijakan pemerintah meliputi Rencana Aksi Nasional dengan pendekatan keluarga, multisektor, dan gizi terpadu untuk menurunkan stunting menjadi 14%.
1. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
UPT. DPPKB KEC. BINAMU – TURATEA TAHUN 2023
Percepatan Penurunan Stunting
di Indonesia
2. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Outline:
• Definisi stunting
• Ciri stunting
• Penyebab stunting
• Dampak stunting
• Intervensi stunting
• Kebijakan stunting
3. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Definisi Stunting
• Kondisi kurang gizi kronis yang diukur
berdasarkan indeks tinggi badan
menurut umur (TB/U) dibandingkan
dengan menggunakan standar World
Health Organization (WHO) tahun 2005.
• Sering disebut sebagai anak kerdil dan
anak pendek.
4. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Ciri-Ciri Stunting
• Tanda pubertas terlambat.
• Usia 8-10 tahun anak menjadi lebih pendiam, tidak banyak melakukan
eye contact.
• Pertumbuhan melambat.
• Wajah tampak lebih muda dari usianya.
• Pertumbuhan gigi terlambat.
• Performa buruk pada tes perhatian dan memori belajar.
• Anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya.
• Pertumbuhan tulang tertunda.
5. Praktek
pengasuhan
yang tidak baik
Kurang pengetahuan
tentang kesehatan dan
gizi sebelum dan pada
masa kehamilan
60% dari anak usia 0-6
bulan tidak mendapatkan
ASI ekslusif
2 dari 3 anak usia 0-24
bulan tidak menerima
MP-ASI
Terbatasnya layanan kesehatan
termasuk layanan ANC-Ante
Natal Care, Post Natal dan
pembelajaran dini yang
berkualitas
1 dari 3 anak usia 3-6 tahun tidak
terdaftar di PAUD*
2 dari 3 ibu hamil belum
mengkonsumsi suplemen zat besi
yang memadai
Menurunnya tingkat kehadiran
anak di Posyandu (dari 79% di 2007
menjadi 64% di 2013)
Tidak mendapat akses yang
memadai ke layanan imunisasi
Kurangnya akses
ke makanan
begizi**
1 dari 3 ibu hamil anemia
Makanan bergizi mahal
Kurangnya akses
ke air bersih dan
sanitasi
1 dari 5 rumah tangga
masih BAB diruang
terbuka
1 dari 3 rumah tangga
belum memiliki akses ke
air minum bersih
Stunting disebabkan oleh Faktor Multi Dimensi
Intervensi paling menentukan pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
PENYEBAB STUNTING
6. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Dampak Stunting
• Terganggunya pertumbuhan fisiknya (bertubuh
pendek/kerdil).
• Perkembangan otak terganggu.
• Kemampuan dan prestasi di sekolah menurun.
• Produktivitas dan kreativitas di usia produktif
menurun.
7. PERIODE EMAS
1000 Hari Pertama Kehidupan
Peri konsepsi
Pra Konsepsi
Konsepsi
Post partum
Delivery
Masa keahamilan
2 Tahun
6 bulan 2 bulan 4 bulan
Kehamilan sukses
Tumbuh kembang anak sukses
Sumber:
Prof. Dr. Sri Sumarmi, S.Km., M.Si
Siklus Terjadinya Stunting
Pemutusan
Mata Rantai
STUNTING TERJADI
DIMULAI DARI
PRA-KONSEPSI
Waspada: Malnourish, anemic
and other micronutrient
deficiency (Imunitas
Rendah, Perkembangan Janin
terganggu)
Bayi : lahir < 2,5 kg,
Imunitas rendah
WASPADA
STUNTING
makanan kurang,
Kurus, anemia,
kurang zat gizi mikro
Increased risk of adult
Chronic disease
Asupan makanan tidak cukup, pola asuh yang
keliru, sanitasi dan lingkungan yang buruk
Inadequate catch up growth BALITA STUNTING
TUMBUH JADI
REMAJA MUNGIL
Penurunan fungsi fisik dan otot
Inadequate food, Health and care
Momentum intervensi stunting
8. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
PENDEKATAN INTERVENSI GIZI TERPADU
9. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
INTERVENSI DI HULU PADA REMAJA PUTRI
“Anemia No,Tablet Tambah Darah Yes.”
Remaja putri mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD), 1 tablet
setiap minggu selama 52 minggu (1 tahun). Cara meminum Tablet
Tambah Darah (TTD) yang baik dan benar agar penyerapannya
optimal Tidak diminum dengan susu serta makanan olahannya,
teh dan kopi.
Kegiatan tambahan:
- Minum TTD Bersama di sekolah
- Sarapan Bersama di sekolah
1
2
4
Sebelum lahir
3
Skrining Anemia pada remaja putri dengan pemeriksaan kadar Hb,
pada kelas 7 dan 10 utamanya.
Edukasi remaja putri: manfaat TTD, bahaya anemia, kespro,
gizi seimbang
10. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
INTERVENSI PADA IBU HAMIL
Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD)
“Anemia No,Tablet Tambah Darah Yes.”
Ibu Hamil mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD), minimal
mengonsumsi 90 tablet selama masa kehamilan
Evidence: mampu menurunkan kejadian lahirnya Bayi Kecil (Small for
Gestational Age/SGA) dan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) hingga 13%
(Haider and Bhutta 2015)
1
2
Sebelum lahir
3
Skrining Anemia pada saat pemriksaan kehamilan (K1)
Riskesdas 2018: % Ibu Hamil Anemia = 48,9%
Edukasi hamil: manfaat TTD, gizi seimbang untuk ibu hamil, IMD,
ASI Eksklusif
6
11. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
INTERVENSI PADA IBU HAMIL
Ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) mendapat
tambahan asupan gizi
Skrining status gizi ibu hamil dengan pemeriksaan lingkar lengan atas
(LILA) pada saat pemeriksaan kehamilan/ANC.
Ibu menderita risiko KEK jika LILA < 23,5 cm.
Antenatal care adalah perawatan dan pemeriksaan terhadap ibu hamil
selama kehamilan. ANC 6 X, minimal 1X diperiksa oleh dokter
Pemberian tambahan asupan gizi untuk ibu Hamil KEK selama
90 hari
1
2
4
Sebelum lahir
3
Monitoring tingkat kepatuhan konsumsi tambahan asupan gizi
secara berkala oleh kader dan tenaga kesehatan
Edukasi hamil: manfaat makanan tambahan, gizi seimbang untuk ibu hamil
7
12. INTERVENSI PADA ANAK BADUTA
• Inisiasi menyusui dini (IMD) adalah proses yang dilakukan dengan menempelkan kulit
dan mulut bayi secara langsung pada kulit ibu sehingga akan membuatnya menelan
bakteri baik tersebut dan harus dilakukan segera setelah bayi dilahirkan yang biasanya
dilakukan dalam kurun waktu 30 menit sampai 1 jam pasca persalinan.
• ASI eksklusif diberikan kepada bayi selama 6 bulan dengan tanpa menambahkan
makanan atau minuman lainnya.
• ASI dapat diberikan bayi sampai usia 2 tahun.
• Bayi berusia > 6 bulan membutuhkan lebih banyak vitamin, mineral, protein, dan
karbohidrat. Kebutuhan gizi yang tinggi ini tidak bisa hanya didapatkan dari ASI, tetapi
juga membutuhkan tambahan dari makanan pendamping ASI.
• Makanan pendamping ASI (MP ASI) adalah makanan yang mudah dikonsumsi dan
dicerna oleh bayi. MPASI yang diberikan harus menyediakan nutrisi tambahan untuk
memenuhi kebutuhan gizi bayi yang sedang bertumbuh.
Pemberian ASI Eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan
sebagai salah satu standar Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) Setelah lahir
13. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Kebijakan Percepatan
Penurunan Stunting
14. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Rencana Aksi Nasional
Mekanisme Dan Tata Kerja
Pemantauan, Evaluasi Dan Pelaporan
PERATURAN PRESIDEN Nomor 72 tahun
2021 tentang Percepatan Penurunan
Stunting
Terdapat 4 (empat) peraturan pelaksanaan sebagai turunan Perpes
3 diantaranya dibawah koordinasi BKKBN
BKKBN
Sebagai
KETUA PELAKSANAAN PROGRAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
siap melaksanakan arahan presiden pada rapat terbatas (ratas) percepatan
penurunan stunting tanggal 25 januari 2021
menjadi 14%
melalui
pendekatan
keluarga
15. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
RAN
PASTI
Pendekatan
Keluarga
Berisiko
Stunting
Pendekatan
Multisektor
dan
Multipihak
Pendekatan
Intervensi
Gizi
Terpadu
PENDEKATAN RAN PASTI
16. TIM PENDAMPING KELUARGA
• Mendeteksi dini faktor resiko stunting (spesifik &
sensitif);
• Pendampingan dan Surveilans:
a. penyuluhan;
b. fasilitasi pelayan rujukan; dan
c. penerimaan bantuan sosial
Catin Ibu Hamil Pasca Persalinan Anak 0-5 Th
(Anak 0-2 Th Prioritas)
TIM PENDAMPING KELUARGA
KEGIATAN DAN SASARAN PENDAMPINGAN KELUARGA
BIDAN, KADER PKK dan KADER KB
TUGAS
Bekerja sebagai Team work yang solid, yang
dikoordinir oleh bidan atau PKK desa
identifikasi faktor risiko stunting dan melakukan pelayanan KIE pelayanan
kesehatan dan pelayanan lainnya untuk pencegahan risiko stunting
17. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
BERENCANA ITU KEREN
PUSDIKLAT KEREN
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
Jl. Permata No. 1 Halim Perdana Kusuma, Jakarta
BERSAMA KITA BISA
BERSINERGI BAGI BANGSA