SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Download to read offline
HUKUM BENDA
RH
1. Pengertian
• Menurut ilmu pengetahuan hukum (Prof. Subekti)
dibedakan dalam arti :
a. Sempit  meliputi semua yang bisa dilihat
barang /goed
b. Luas  segala sesuatu yang dapat dijadikan
obyek hukum dapat haki/zaak (hak)
• Menurut KUHPdt
Segala sesuatu yang dapat dikuasai oleh manusia
dan dapat dijadikan obyek hukum
Hukum Benda
• Yang dimaksud dengan Benda dalam konteks
hukum perdata adalah segala sesuatu yang dapat
diberikan / diletakkan suatu Hak diatasnya,
utamanya yang berupa hak milik. Dengan
demikian, yang dapat memiliki sesuatu hak
tersebut adalah Subyek Hukum, sedangkan sesuatu
yang dibebani hak itu adalah Obyek Hukum.
• Benda yang dalam hukum perdata diatur dalam
Buku II BWI, tidak sama dengan bidang disiplin
ilmu fisika, di mana dikatakan bahwa bulan itu
adalah benda (angkasa),sedangkan dalam
pengertian hukum perdata bulan itu bukan (belum)
dapat dikatakan sebagai benda, karena tidak /
belum ada yang (dapat) memilikinya .
• Pengaturan tentang hukum benda dalam Buku II
BWI ini mempergunakan sistem tertutup, artinya
orang tidak diperbolehkan mengadakan hak hak
kebendaan selain dari yang telah diatur dalam
undang undang ini.
• Selain itu, hukum benda bersifat memaksa
(dwingend recht), artinya harus dipatuhi, tidak
boleh disimpangi, termasuk membuat peraturan
baru yang menyimpang dari yang telah ditetapkan
.
• Lebih lanjut dalam hukum perdata, yang namanya
benda itu bukanlah segala sesuatu yang berwujud
atau dapat diraba oleh pancaindera saja, melainkan
termasuk juga pengertian benda yang tidak
berwujud, seperti misalnya kekayaan seseorang.
• Istilah benda yang dipakai untuk pengertian kekayaan,
termasuk didalamnya tagihan/piutang, atau hak hak lainnya,
misalnya bunga atas deposito .
• Meskipun pengertian zaak dalam BWI tidak hanya meliputi
benda berwujud saja, namun sebagian besar dari materi Buku
II tentang Benda mengatur tentang benda yang berwujud.
• Pengertian benda sebagai yang tak berwujud itu tidak dikenal
dalam Hukum Adat kita, karena cara berfikir orang Indonesia
cenderung pada kenyataan belaka, berbeda dengan cara
berfikir orang Barat yang cenderung mengkedepankan apa
yang ada di alam pikirannya.
• Selain itu, istilah zaak didalam BWI tidak
selalu berarti benda, tetapi bisa berarti yang
lain, seperti : “perbuatan hukum “ (Ps.1792
BW), atau “kepentingan” (Ps.1354 BW),
dan juga berarti “kenyataan hukum”
(Ps.1263 BW).
2.Dasar Hukum
Pada masa kini, selain diatur di Buku II
BWI, hukum benda juga diatur dalam:
a. UUPA No.5/1960.
b. UU Merek No.21/1961.
c. UU Hak Cipta No.6/1982.
d. UU Hak Tanggungan no 4 / 1996
e. UU Jaminan Fidusia no 42/1999
3. Macam macam Benda
Doktrin membedakan berbagai macam benda menjadi :
a.Benda berwujud dan benda tidak berwujud
arti penting pembedaan ini adalah pada saat pemindah
tanganan benda dimaksud, yaitu :
(1).Kalau benda berwujud itu benda bergerak, pemindah
tanganannya harus secara nyata dari tangan ke tangan.
(2).Kalau benda berwujud itu benda tidak bergerak, pemindah
tanganannya harus dilakukan dengan balik nama.
Contohnya, (1). jual beli mobil dan (2). jual beli rumah
Penyerahan benda tidak berwujud dalam bentuk
berbagai piutang dilakukan dengan :
• Piutang atas nama (op naam) dengan cara
Cessie
• Piutang atas tunjuk (an toonder) dengan cara
penyerahan surat dokumen yang bersangkutan
dari tangan ke tangan
• Piutang atas pengganti (aan order) dengan cara
endosemen serta penyerahan dokumen yang
bersangkutan dari tangan ke tangan ( Ps. 163
BWI).
b.Benda Bergerak dan Benda Tidak Bergerak
(pembagian terpenting)
• Benda bergerak adalah benda yang menurut
sifatnya dapat dipindahkan (Ps.509 BWI). Benda
bergerak karena ketentuan undang undang adalah
hak hak yang melekat pada benda bergerak
(Ps.511 BWI), misalnya hak memungut hasil atas
benda bergerak, hak memakai atas benda
bergerak, saham saham perusahaan.
• Benda tidak bergerak adalah benda yang menurut
sifatnya tidak dapat dipindahpindahkan, seperti
tanah dan segala bangunan yang berdiri melekat
diatasnya.
• Benda tidak bergerak karena tujuannya adalah benda
yang dilekatkan pada benda tidak bergerak sebagai
benda pokoknya, untuk tujuan tertentu, seperti mesin
mesin yang dipasang pada pabrik.Tujuannya adalah
untuk dipakai secara tetap dan tidak untuk dipindah-
pindah (Ps.507 BWI).
• Benda tidak bergerak karena undang undang adalah
hak hak yang melekat pada benda tidak bergerak
tersebut, seperti hipotik, crediet verband, hak pakai
atas benda tidak bergaerak, hak memungut hasil atas
benda tidak bergerak (Ps.508 BWI).
Arti penting pembedaan benda sebagai bergerak dan
tidak bergerak terletak pada :
• penguasaannya (bezit), dimana terhadap benda
bergerak maka orang yang menguasai benda
tersebut dianggap sebagai pemiliknya (Ps.1977
BWI); azas ini tidak berlaku bagi benda tidak
bergerak.
• penyerahannya (levering), yaitu terhadap benda
bergerak harus dilakukan secara nyata, sedangkan
pada benda tidak bergerak dilakukan dengan balik
nama ;
• kadaluwarsa (verjaaring), yaitu pada benda
bergerak tidak dikenal daluwarsa, sedangkan pada
benda tidak bergerak terdapat kadaluwarsa :
1. dalam hal ada alas hak, daluwarsanya 20
tahun;
2. dalam hal tidak ada alas hak, daluwarsanya 30
tahun
• pembebanannya (bezwaring), dimana untuk
benda bergerak dengan gadai, sedangkan untuk
benda tidak bergerak dengan hipotik.
 dalam hal pensitaan (beslag), dimana
revindicatoir beslah (penyitaan untuk menuntut
kembali barangnya),hanya dapat dilakukan
terhadap barang barang bergerak . Penyitaan untuk
melaksanakan putusan pengadilan (executoir
beslah) harus dilakukan terlebih dahulu terhadap
barang barang bergerak, dan apabila masih belum
mencukupi untuk pelunasan hutang tergugat, baru
dilakukan executoir terhadap barang tidak
bergerak.
c. Benda dipakai habis dan benda tidak dipakai habis
• Pembedaan ini penting artinya dalam hal pembatalan
perjanjian. Pada perjanjian yang obyeknya adalah benda
yang dipakai habis, pembatalannya sulit untuk
mengembalikan seperti keadaan benda itu semula, oleh
karena ituharus diganti dengan benda lain yang sama /
sejenis serta senilai, misalnya beras, kayu bakar, minyak
tanah dlsb.
• Pada perjanjian yang obyeknya adalah benda yang tidak
dipakai habis tidaklah terlalu sulit bila perjanjian
dibatalkan, karena bendanya masih tetap ada,dan dapat
diserahkan kembali, seperti pembatalan jual beli televisi,
kendaraan bermotor, perhiasan dlsb .
d. Benda sudah ada dan benda akan ada
• Arti penting pembedaan ini terletak pada
pembebanan sebagai jaminan hutang, atau pada
pelaksanaan perjanjian. Benda sudah ada dapat
dijadikan jaminan hutang dan pelaksanaan
perjanjiannya dengan cara menyerahkan benda
tersebut. Benda akan ada tidak dapat dijadikan
jaminan hutang, bahkan perjanjian yang obyeknya
benda akan ada bisa terancam batal bila
pemenuhannya itu tidak mungkin dapat
dilaksanakan (Ps.1320 btr 3 BWI) .
e. Benda dalam perdagangan dan benda luar
perdagangan
• Arti penting dari pembedaan ini terletak pada
pemindah tanganan benda tersebut karena jual beli
atau karena warisan. Benda dalam perdagangan
dapat diperjual belikan dengan bebas, atau
diwariskan kepada ahli waris,sedangkan benda
luar perdagangan tidak dapat diperjual belikan
atau diwariskan, umpamanya tanah wakaf,
narkotika, benda-benda yang melanggar ketertiban
dan kesusilaan .
f. Benda dapat dibagi dan benda tidak dapat dibagi
• Letak pembedaannya menjadi penting dalam hal
pemenuhan prestasi suatu perjanjian, di mana terhadap
benda yang dapat dibagi, prestasi pemenuhan perjanjian
dapat dilakukan tidak sekaligus, dapat bertahap, misalnya
perjanjian memberikan satu ton gandum dapat dilakukan
dalambeberapa kali pengiriman, yang penting jumlah
keseluruhannya harus satu ton.
• Lain halnya dengan benda yang tidak dapat dibagi, maka
pemenuhan prestasi tidak dapat dilakukan sebagian demi
sebagian, melainkan harus secara seutuhnya, misalnya
perjanjian sewa menyewa mobil, tidak bisa sekarang
diserahkan rodanya, besok baru joknya dlsb.
g. Benda terdaftar dan benda tidak terdaftar
• Arti penting pembedaannya terletak pada
pembuktian kepemilikannya. Benda terdaftar
dibuktikan dengan bukti pendaftarannya,
umumnya berupa sertifikat/dokumen atas nama si
pemilik, seperti tanah, kendaraan bermotor,
perusahaan, hak cipta, telpon, televisi dlsb.
4.Hak Kebendaan
4.1. Sifat / Karakter Hak kebendaan.
Perbedaan antara hak kebendaan yang diatur dalam Buku
II BWI dengan hak perorangan yang diatur dalam Buku III
BWI adalah sebagai berikut :
• a. Hak kebendaan bersifat mutlak (absolut), karena berlaku
terhadap siapa saja, dan orang lain harus menghormati hak
tersebut, sedangkan hak perorangan berlaku secara nisbi
(relatief), karena hanya melibatkan orang / pihak tertentu
saja, yakni yang ada dalam suatu perjanjian saja.
• b. Hak kebendaan berlangsung lama, bisa
jadi selama seseorang masih hidup, atau
bahkan bisa berlanjut setelah diwariskan
kepada ahli warisnya, sedangkan hokum
perorangan berlangsung relatif lebih
singkat, yakni sebatas pelaksanaan
perjanjian telah selesai dilakukan.
• c. Hak kebendaan terbatas pada apa yang telah
ditetapkan dalam peraturan perundangan yang
berlaku, tidak boleh mengarang / menciptakan
sendiri hak yang llainnya, sedangkan dalam hak
perorangan, lingkungannya amat luas, apa saja
dapat dijadikan obyek perjanjian, sepanjang tidak
bertentangan dengan undang-undang, kesusilaan
dan ketertiban umum. Oleh karena itu sering
dikatakan hokum kebendaan itu bersifat tertutup,
sedangkan hukum perorangan bersifat terbuka.
Ciri ciri Hak Kebendaan adalah :
a. mutlak / absolut
b. mengikuti benda dimana hak itu melekat,
misalnya hak sewa tetap mengikuti benda
itu berada, siapapun yang memiliki hak
diatasnya.
c. hak yang ada terlebih dahulu (yang lebih
tua), kedudukannya lebih tinggi;
misalnya sebuah rumah dibebani HT 1 dan
HT 2, maka penyelesaian hutang atas HT 1
harus didahulukan dari hutang atas HT 2.
memiliki sifat diutamakan, misalnya suatu
rumah harus dijual untuk melunasi hutang,
maka hasil penjualannya lebih diutamakan
untuk melunasi hipotik atas rumah itu.
d. dapat dilakukan gugatan terhadap siapapun
yang mengganggu hak yang bersangkutan.
e. pemindahan hak kebendaan dapat
dilakukan kepada siapapun .
4.2. Penggolongan Hak Kebendaan
Hak atas Kebendaan dibagi dalam 2 (dua) macam,
yaitu :
a. Hak Kebendaaan yang memberi kenikmatan .
Selain yang mengenai tanah, karena sudah diatur
dalam UUPA, maka hak kebendaan yang
termasuk dalam kategori ini adalah ;
• Bezit ; Hak Milik (eigendom) ; Hak Memungut
Hasil ; Hak Pakai ;
• Hak Mendiami
Hak atas tanah yang dengan berlakunya
UUPA dinyatakan tidak berlaku lagi :
• Hak bezit atas tanah ; Hak eigendom atas
tanah
• Hak servitut ; Hak opstal ; Hak erfpacht ;
Hak bunga atas tanah
• Hak pakai atas tanah
Dengan berlakunya UUPA, pengganti dari hak
atas tanah yang dihapus adalah :
• Hak Milik ; Hak Guna Usaha ; Hak Guna
Bangunan ; Hak Pakai
• Hak Sewa untuk bangunan ; Hak membuka tanah
dan memungut hasil hutan
• Hak guna air, pemeliharaan dan penangkapan ikan
• Hak guna ruang angkasa
• Hak hak tanah untuk kepentingan keagamaan dan
social
b. Hak Kebendaan Yang bersifat Memberi
Jaminan
• Hak Gadai (pandrechts)
• Hipotik
• Credietverband
• Privilege (piutang yang di istimewakan).
• Fiducia
4.3. Perolehan Hak Kebendaan
Ada beberapa cara untuk memperoleh hak kebendaan,
seperti :
a. Melalui Pengakuan
Benda yang tidak diketahui siapa pemiliknya (res nullius)
kemudian didapatkan dandiakui oleh seseorang yang
mendapatkannya, dianggap sebagai pemiliknya.
Contohnya, orang yang menangkap ikan, barang siapa
yang mendapat ikan itu dan kemudian mengaku sebagai
pemiliknya, dialah pemilik ikan tersebut. Demikian pula
halnya dengan berburu dihutan, menggali harta karun dlsb.
b.Melalui Penemuan
• Benda yang semula milik orang lain akan
tetapi lepas dari penguasaannya, karena
misalnya jatuh di perjalanan, maka barang
siapa yang menemukan barang tersebut dan
ia tidak mengetahui siapa pemiliknya,
menjadi pemilik barang yang
diketemukannya .
c.Melalui Penyerahan
• Cara ini yang lazim, yaitu hak kebendaan
diperoleh melalui penyerahan berdasarkan
alas hak (rechts titel) tertentu, seperti jual
beli, sewa menyewa, hibah warisan dlsb
• Dengan adanya penyerahan maka titel
berpindah kepada siapa benda itu
diserahkan.
d.Dengan Daluwarsa
• Barang siapa menguasai benda bergerak
yang dia tidak ketahui pemilik benda itu
sebelumnya (misalnya karena
menemukannya), hak milik atas benda itu
diperoleh setelah lewat waktu 3 tahun sejak
orang tersebut menguasai benda yang
bersangkutan.
e Melalui Pewarisan
Hak kebendaan bisa diperoleh melalui warisan
berdasarkan hukum waris yang berlaku, bisa
hukum adat, hukum Islam atau hukum barat.
f. Dengan Penciptaan
Seseorang yang menciptakan benda baru, baik dari
benda yang sudah ada maupun sama sekali baru,
dapat memperoleh hak milik atas benda
ciptaannya itu.
g.Dengan cara ikutan / turunan
Seseorang yang membeli seekor sapi yang
sedang bunting maka anak sapi yang
dilahirkan dari induknya itu menjadi
miliknya juga. Demikian pula orang yang
membeli sebidang tanah, ternyata diatas
tanah itu kemudian tumbuh pohon durian,
maka pohon durian itu termasuk milik
orang yang membeli tanah tersebut.
4.4. Hapusnya Hak Kebendaan
Hak kebendaan dapat hapus / lenyap karena hal
hal :
a. Bendanya Lenyap / musnah
Karena musnahnya sesuatu benda, maka hak atas
benda tersebut ikut lenyap, misalnya hak sewa atas
sebuah rumah yang habis/musnah ketimbun
longsoran tanah gunung, menjadi musnah juga.
Atau, hak gadai atas sebuah sepeda motor, ikut
habis apabila barang tersebut musnah karena
kebakaran .
b. Karena dipindah-tangankan
Hak milik, hak memungut hasil atau hak pakai
menjadi hapus bila benda yang bersangkutan
dipindah tangankan kepada orang lain.
c. Karena Pelepasan Hak
Dalam hal ini pada umumnya pelepasan yang
bersangkutan dilakukan secara sengaja oleh yang
memiliki hak tersebut, seperti radio yang rusak
dibuang ketempat sampah. Dalam hal ini maka
halk kepemilikan menjadi hapus dan bisa menjadi
hak milik orang lain yang menemukan radio
tersebut.
d. Karena Kadaluwarsa
Daluwarsa untuk barang tidak bergerak pada
umumnya 30 tahun (karena ada alas hak),
sedangkan untuk benda bergerak 3 tahun.
e. Karena Pencabutan Hak
Penguasa publik dapat mencabut hak kepemilikan
seseorang atas benda tertentu, dengan memenuhi
syarat :
- harus didasarkan suatu undang undang
- dilakukan untuk kepentingan umum

More Related Content

What's hot

Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)Leks&Co
 
hubungan hukum pidana dengan ilmu lain
hubungan hukum pidana dengan ilmu lainhubungan hukum pidana dengan ilmu lain
hubungan hukum pidana dengan ilmu lainRatri nia
 
Devinisi ilmu negara
Devinisi ilmu negaraDevinisi ilmu negara
Devinisi ilmu negaraAgus Mbedunzz
 
Kasus perkawinan adat berdasarkan uu no. 1 thn 1974
Kasus perkawinan adat berdasarkan uu no. 1 thn 1974Kasus perkawinan adat berdasarkan uu no. 1 thn 1974
Kasus perkawinan adat berdasarkan uu no. 1 thn 1974Rizqy Putra
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Idik Saeful Bahri
 
Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah dalam Bidang Pengawasan
Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah dalam Bidang PengawasanHubungan Pemerintah Pusat dan Daerah dalam Bidang Pengawasan
Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah dalam Bidang PengawasanNurqanaah M
 
hak atas tanah yang bersifat sementara dan konversi UUPA 5/1960.ppt
hak atas tanah yang bersifat sementara dan konversi UUPA 5/1960.ppthak atas tanah yang bersifat sementara dan konversi UUPA 5/1960.ppt
hak atas tanah yang bersifat sementara dan konversi UUPA 5/1960.pptadi setyawan
 
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaDaniel_Alfaruqi
 
Materi matkul 1 peratun sejarah, pengertian, dan kompetensi peratun
Materi matkul 1 peratun sejarah, pengertian, dan kompetensi peratunMateri matkul 1 peratun sejarah, pengertian, dan kompetensi peratun
Materi matkul 1 peratun sejarah, pengertian, dan kompetensi peratunfaris satria
 
Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT Fenti Anita Sari
 
kesimpulan penggugat
kesimpulan penggugatkesimpulan penggugat
kesimpulan penggugatNakano
 
Hukum perdata internasional - Memahami status anak dari hasil perkawinan camp...
Hukum perdata internasional - Memahami status anak dari hasil perkawinan camp...Hukum perdata internasional - Memahami status anak dari hasil perkawinan camp...
Hukum perdata internasional - Memahami status anak dari hasil perkawinan camp...Idik Saeful Bahri
 
Tugas mata kuliah penemuan hukum (Rechtvinding)
Tugas mata kuliah penemuan hukum (Rechtvinding)Tugas mata kuliah penemuan hukum (Rechtvinding)
Tugas mata kuliah penemuan hukum (Rechtvinding)Ahmad Solihin
 
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidanaPertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidanayudikrismen1
 

What's hot (20)

Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
 
Hukum agraria
Hukum agraria   Hukum agraria
Hukum agraria
 
hubungan hukum pidana dengan ilmu lain
hubungan hukum pidana dengan ilmu lainhubungan hukum pidana dengan ilmu lain
hubungan hukum pidana dengan ilmu lain
 
Devinisi ilmu negara
Devinisi ilmu negaraDevinisi ilmu negara
Devinisi ilmu negara
 
Kasus perkawinan adat berdasarkan uu no. 1 thn 1974
Kasus perkawinan adat berdasarkan uu no. 1 thn 1974Kasus perkawinan adat berdasarkan uu no. 1 thn 1974
Kasus perkawinan adat berdasarkan uu no. 1 thn 1974
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
 
Hukum Waris Perdata BW
Hukum Waris Perdata BWHukum Waris Perdata BW
Hukum Waris Perdata BW
 
Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah dalam Bidang Pengawasan
Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah dalam Bidang PengawasanHubungan Pemerintah Pusat dan Daerah dalam Bidang Pengawasan
Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah dalam Bidang Pengawasan
 
hak atas tanah yang bersifat sementara dan konversi UUPA 5/1960.ppt
hak atas tanah yang bersifat sementara dan konversi UUPA 5/1960.ppthak atas tanah yang bersifat sementara dan konversi UUPA 5/1960.ppt
hak atas tanah yang bersifat sementara dan konversi UUPA 5/1960.ppt
 
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
 
UPAYA PAKSA
UPAYA PAKSAUPAYA PAKSA
UPAYA PAKSA
 
Materi matkul 1 peratun sejarah, pengertian, dan kompetensi peratun
Materi matkul 1 peratun sejarah, pengertian, dan kompetensi peratunMateri matkul 1 peratun sejarah, pengertian, dan kompetensi peratun
Materi matkul 1 peratun sejarah, pengertian, dan kompetensi peratun
 
Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT
 
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
 
Hukum Keluarga
Hukum Keluarga Hukum Keluarga
Hukum Keluarga
 
kesimpulan penggugat
kesimpulan penggugatkesimpulan penggugat
kesimpulan penggugat
 
Hukum perdata internasional - Memahami status anak dari hasil perkawinan camp...
Hukum perdata internasional - Memahami status anak dari hasil perkawinan camp...Hukum perdata internasional - Memahami status anak dari hasil perkawinan camp...
Hukum perdata internasional - Memahami status anak dari hasil perkawinan camp...
 
Tugas mata kuliah penemuan hukum (Rechtvinding)
Tugas mata kuliah penemuan hukum (Rechtvinding)Tugas mata kuliah penemuan hukum (Rechtvinding)
Tugas mata kuliah penemuan hukum (Rechtvinding)
 
Hukum Agraria
Hukum AgrariaHukum Agraria
Hukum Agraria
 
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidanaPertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
 

Similar to HUKUM BENDA

Dasar hukum dan Anatomi UU Paten
Dasar hukum dan Anatomi UU PatenDasar hukum dan Anatomi UU Paten
Dasar hukum dan Anatomi UU Patenogigraph
 
Subjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukumSubjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukumEga Jalaludin
 
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumBenda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumrabu12
 
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumBenda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumYeepe
 
Makalah ilmu hukum isman
Makalah ilmu hukum ismanMakalah ilmu hukum isman
Makalah ilmu hukum ismanBang Long Park
 
Kuliah makalah bab ii materi subyek dan obyek hukum
Kuliah   makalah bab ii materi subyek dan obyek hukumKuliah   makalah bab ii materi subyek dan obyek hukum
Kuliah makalah bab ii materi subyek dan obyek hukumauditasastra
 
Makalah benda berwujud dan tidak berwujud
Makalah benda berwujud dan tidak berwujud Makalah benda berwujud dan tidak berwujud
Makalah benda berwujud dan tidak berwujud Yeepe
 
Hukum perikatan
Hukum perikatanHukum perikatan
Hukum perikatanPuw Elroy
 
X. Subjek dan Objek Hukum.pptx
X. Subjek dan Objek Hukum.pptxX. Subjek dan Objek Hukum.pptx
X. Subjek dan Objek Hukum.pptxdonihasmanto
 
subye dan obyek hukum
subye dan obyek hukumsubye dan obyek hukum
subye dan obyek hukumamanda lubis
 
Hukum Benda semster 3 universitas tebuka.ppt
Hukum Benda semster 3 universitas tebuka.pptHukum Benda semster 3 universitas tebuka.ppt
Hukum Benda semster 3 universitas tebuka.pptDianaanggraini30
 
presentasi Wakaf : PP 42 tahun 2006
presentasi Wakaf : PP 42 tahun 2006presentasi Wakaf : PP 42 tahun 2006
presentasi Wakaf : PP 42 tahun 2006Agung Budiono
 
Iis (105) eko (127) tentang hukum benda
Iis (105) eko (127) tentang hukum bendaIis (105) eko (127) tentang hukum benda
Iis (105) eko (127) tentang hukum bendaEkoWahyudi125
 
1,hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
1,hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 20191,hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
1,hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019riskiariyani2976
 

Similar to HUKUM BENDA (20)

Hukum Perdata
Hukum Perdata Hukum Perdata
Hukum Perdata
 
Tugas struktur 1
Tugas struktur 1Tugas struktur 1
Tugas struktur 1
 
Objek hukum
Objek hukumObjek hukum
Objek hukum
 
Dasar hukum dan Anatomi UU Paten
Dasar hukum dan Anatomi UU PatenDasar hukum dan Anatomi UU Paten
Dasar hukum dan Anatomi UU Paten
 
Subjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukumSubjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukum
 
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumBenda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
 
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumBenda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
 
Subjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukumSubjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukum
 
Makalah ilmu hukum isman
Makalah ilmu hukum ismanMakalah ilmu hukum isman
Makalah ilmu hukum isman
 
Kuliah makalah bab ii materi subyek dan obyek hukum
Kuliah   makalah bab ii materi subyek dan obyek hukumKuliah   makalah bab ii materi subyek dan obyek hukum
Kuliah makalah bab ii materi subyek dan obyek hukum
 
Makalah benda berwujud dan tidak berwujud
Makalah benda berwujud dan tidak berwujud Makalah benda berwujud dan tidak berwujud
Makalah benda berwujud dan tidak berwujud
 
Hukum perikatan
Hukum perikatanHukum perikatan
Hukum perikatan
 
PHI 6.pdf
PHI 6.pdfPHI 6.pdf
PHI 6.pdf
 
X. Subjek dan Objek Hukum.pptx
X. Subjek dan Objek Hukum.pptxX. Subjek dan Objek Hukum.pptx
X. Subjek dan Objek Hukum.pptx
 
subye dan obyek hukum
subye dan obyek hukumsubye dan obyek hukum
subye dan obyek hukum
 
Hukum Benda semster 3 universitas tebuka.ppt
Hukum Benda semster 3 universitas tebuka.pptHukum Benda semster 3 universitas tebuka.ppt
Hukum Benda semster 3 universitas tebuka.ppt
 
presentasi Wakaf : PP 42 tahun 2006
presentasi Wakaf : PP 42 tahun 2006presentasi Wakaf : PP 42 tahun 2006
presentasi Wakaf : PP 42 tahun 2006
 
Iis (105) eko (127) tentang hukum benda
Iis (105) eko (127) tentang hukum bendaIis (105) eko (127) tentang hukum benda
Iis (105) eko (127) tentang hukum benda
 
Hukum jaminan sudjito
Hukum jaminan   sudjitoHukum jaminan   sudjito
Hukum jaminan sudjito
 
1,hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
1,hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 20191,hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
1,hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
 

Recently uploaded

5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdfAgungIstri3
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaYogaJanuarR
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 

Recently uploaded (12)

5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 

HUKUM BENDA

  • 2. 1. Pengertian • Menurut ilmu pengetahuan hukum (Prof. Subekti) dibedakan dalam arti : a. Sempit  meliputi semua yang bisa dilihat barang /goed b. Luas  segala sesuatu yang dapat dijadikan obyek hukum dapat haki/zaak (hak) • Menurut KUHPdt Segala sesuatu yang dapat dikuasai oleh manusia dan dapat dijadikan obyek hukum
  • 3. Hukum Benda • Yang dimaksud dengan Benda dalam konteks hukum perdata adalah segala sesuatu yang dapat diberikan / diletakkan suatu Hak diatasnya, utamanya yang berupa hak milik. Dengan demikian, yang dapat memiliki sesuatu hak tersebut adalah Subyek Hukum, sedangkan sesuatu yang dibebani hak itu adalah Obyek Hukum.
  • 4. • Benda yang dalam hukum perdata diatur dalam Buku II BWI, tidak sama dengan bidang disiplin ilmu fisika, di mana dikatakan bahwa bulan itu adalah benda (angkasa),sedangkan dalam pengertian hukum perdata bulan itu bukan (belum) dapat dikatakan sebagai benda, karena tidak / belum ada yang (dapat) memilikinya . • Pengaturan tentang hukum benda dalam Buku II BWI ini mempergunakan sistem tertutup, artinya orang tidak diperbolehkan mengadakan hak hak kebendaan selain dari yang telah diatur dalam undang undang ini.
  • 5. • Selain itu, hukum benda bersifat memaksa (dwingend recht), artinya harus dipatuhi, tidak boleh disimpangi, termasuk membuat peraturan baru yang menyimpang dari yang telah ditetapkan . • Lebih lanjut dalam hukum perdata, yang namanya benda itu bukanlah segala sesuatu yang berwujud atau dapat diraba oleh pancaindera saja, melainkan termasuk juga pengertian benda yang tidak berwujud, seperti misalnya kekayaan seseorang.
  • 6. • Istilah benda yang dipakai untuk pengertian kekayaan, termasuk didalamnya tagihan/piutang, atau hak hak lainnya, misalnya bunga atas deposito . • Meskipun pengertian zaak dalam BWI tidak hanya meliputi benda berwujud saja, namun sebagian besar dari materi Buku II tentang Benda mengatur tentang benda yang berwujud. • Pengertian benda sebagai yang tak berwujud itu tidak dikenal dalam Hukum Adat kita, karena cara berfikir orang Indonesia cenderung pada kenyataan belaka, berbeda dengan cara berfikir orang Barat yang cenderung mengkedepankan apa yang ada di alam pikirannya.
  • 7. • Selain itu, istilah zaak didalam BWI tidak selalu berarti benda, tetapi bisa berarti yang lain, seperti : “perbuatan hukum “ (Ps.1792 BW), atau “kepentingan” (Ps.1354 BW), dan juga berarti “kenyataan hukum” (Ps.1263 BW).
  • 8. 2.Dasar Hukum Pada masa kini, selain diatur di Buku II BWI, hukum benda juga diatur dalam: a. UUPA No.5/1960. b. UU Merek No.21/1961. c. UU Hak Cipta No.6/1982. d. UU Hak Tanggungan no 4 / 1996 e. UU Jaminan Fidusia no 42/1999
  • 9. 3. Macam macam Benda Doktrin membedakan berbagai macam benda menjadi : a.Benda berwujud dan benda tidak berwujud arti penting pembedaan ini adalah pada saat pemindah tanganan benda dimaksud, yaitu : (1).Kalau benda berwujud itu benda bergerak, pemindah tanganannya harus secara nyata dari tangan ke tangan. (2).Kalau benda berwujud itu benda tidak bergerak, pemindah tanganannya harus dilakukan dengan balik nama. Contohnya, (1). jual beli mobil dan (2). jual beli rumah
  • 10. Penyerahan benda tidak berwujud dalam bentuk berbagai piutang dilakukan dengan : • Piutang atas nama (op naam) dengan cara Cessie • Piutang atas tunjuk (an toonder) dengan cara penyerahan surat dokumen yang bersangkutan dari tangan ke tangan • Piutang atas pengganti (aan order) dengan cara endosemen serta penyerahan dokumen yang bersangkutan dari tangan ke tangan ( Ps. 163 BWI).
  • 11. b.Benda Bergerak dan Benda Tidak Bergerak (pembagian terpenting) • Benda bergerak adalah benda yang menurut sifatnya dapat dipindahkan (Ps.509 BWI). Benda bergerak karena ketentuan undang undang adalah hak hak yang melekat pada benda bergerak (Ps.511 BWI), misalnya hak memungut hasil atas benda bergerak, hak memakai atas benda bergerak, saham saham perusahaan. • Benda tidak bergerak adalah benda yang menurut sifatnya tidak dapat dipindahpindahkan, seperti tanah dan segala bangunan yang berdiri melekat diatasnya.
  • 12. • Benda tidak bergerak karena tujuannya adalah benda yang dilekatkan pada benda tidak bergerak sebagai benda pokoknya, untuk tujuan tertentu, seperti mesin mesin yang dipasang pada pabrik.Tujuannya adalah untuk dipakai secara tetap dan tidak untuk dipindah- pindah (Ps.507 BWI). • Benda tidak bergerak karena undang undang adalah hak hak yang melekat pada benda tidak bergerak tersebut, seperti hipotik, crediet verband, hak pakai atas benda tidak bergaerak, hak memungut hasil atas benda tidak bergerak (Ps.508 BWI).
  • 13. Arti penting pembedaan benda sebagai bergerak dan tidak bergerak terletak pada : • penguasaannya (bezit), dimana terhadap benda bergerak maka orang yang menguasai benda tersebut dianggap sebagai pemiliknya (Ps.1977 BWI); azas ini tidak berlaku bagi benda tidak bergerak. • penyerahannya (levering), yaitu terhadap benda bergerak harus dilakukan secara nyata, sedangkan pada benda tidak bergerak dilakukan dengan balik nama ;
  • 14. • kadaluwarsa (verjaaring), yaitu pada benda bergerak tidak dikenal daluwarsa, sedangkan pada benda tidak bergerak terdapat kadaluwarsa : 1. dalam hal ada alas hak, daluwarsanya 20 tahun; 2. dalam hal tidak ada alas hak, daluwarsanya 30 tahun • pembebanannya (bezwaring), dimana untuk benda bergerak dengan gadai, sedangkan untuk benda tidak bergerak dengan hipotik.
  • 15.  dalam hal pensitaan (beslag), dimana revindicatoir beslah (penyitaan untuk menuntut kembali barangnya),hanya dapat dilakukan terhadap barang barang bergerak . Penyitaan untuk melaksanakan putusan pengadilan (executoir beslah) harus dilakukan terlebih dahulu terhadap barang barang bergerak, dan apabila masih belum mencukupi untuk pelunasan hutang tergugat, baru dilakukan executoir terhadap barang tidak bergerak.
  • 16. c. Benda dipakai habis dan benda tidak dipakai habis • Pembedaan ini penting artinya dalam hal pembatalan perjanjian. Pada perjanjian yang obyeknya adalah benda yang dipakai habis, pembatalannya sulit untuk mengembalikan seperti keadaan benda itu semula, oleh karena ituharus diganti dengan benda lain yang sama / sejenis serta senilai, misalnya beras, kayu bakar, minyak tanah dlsb. • Pada perjanjian yang obyeknya adalah benda yang tidak dipakai habis tidaklah terlalu sulit bila perjanjian dibatalkan, karena bendanya masih tetap ada,dan dapat diserahkan kembali, seperti pembatalan jual beli televisi, kendaraan bermotor, perhiasan dlsb .
  • 17. d. Benda sudah ada dan benda akan ada • Arti penting pembedaan ini terletak pada pembebanan sebagai jaminan hutang, atau pada pelaksanaan perjanjian. Benda sudah ada dapat dijadikan jaminan hutang dan pelaksanaan perjanjiannya dengan cara menyerahkan benda tersebut. Benda akan ada tidak dapat dijadikan jaminan hutang, bahkan perjanjian yang obyeknya benda akan ada bisa terancam batal bila pemenuhannya itu tidak mungkin dapat dilaksanakan (Ps.1320 btr 3 BWI) .
  • 18. e. Benda dalam perdagangan dan benda luar perdagangan • Arti penting dari pembedaan ini terletak pada pemindah tanganan benda tersebut karena jual beli atau karena warisan. Benda dalam perdagangan dapat diperjual belikan dengan bebas, atau diwariskan kepada ahli waris,sedangkan benda luar perdagangan tidak dapat diperjual belikan atau diwariskan, umpamanya tanah wakaf, narkotika, benda-benda yang melanggar ketertiban dan kesusilaan .
  • 19. f. Benda dapat dibagi dan benda tidak dapat dibagi • Letak pembedaannya menjadi penting dalam hal pemenuhan prestasi suatu perjanjian, di mana terhadap benda yang dapat dibagi, prestasi pemenuhan perjanjian dapat dilakukan tidak sekaligus, dapat bertahap, misalnya perjanjian memberikan satu ton gandum dapat dilakukan dalambeberapa kali pengiriman, yang penting jumlah keseluruhannya harus satu ton. • Lain halnya dengan benda yang tidak dapat dibagi, maka pemenuhan prestasi tidak dapat dilakukan sebagian demi sebagian, melainkan harus secara seutuhnya, misalnya perjanjian sewa menyewa mobil, tidak bisa sekarang diserahkan rodanya, besok baru joknya dlsb.
  • 20. g. Benda terdaftar dan benda tidak terdaftar • Arti penting pembedaannya terletak pada pembuktian kepemilikannya. Benda terdaftar dibuktikan dengan bukti pendaftarannya, umumnya berupa sertifikat/dokumen atas nama si pemilik, seperti tanah, kendaraan bermotor, perusahaan, hak cipta, telpon, televisi dlsb.
  • 21. 4.Hak Kebendaan 4.1. Sifat / Karakter Hak kebendaan. Perbedaan antara hak kebendaan yang diatur dalam Buku II BWI dengan hak perorangan yang diatur dalam Buku III BWI adalah sebagai berikut : • a. Hak kebendaan bersifat mutlak (absolut), karena berlaku terhadap siapa saja, dan orang lain harus menghormati hak tersebut, sedangkan hak perorangan berlaku secara nisbi (relatief), karena hanya melibatkan orang / pihak tertentu saja, yakni yang ada dalam suatu perjanjian saja.
  • 22. • b. Hak kebendaan berlangsung lama, bisa jadi selama seseorang masih hidup, atau bahkan bisa berlanjut setelah diwariskan kepada ahli warisnya, sedangkan hokum perorangan berlangsung relatif lebih singkat, yakni sebatas pelaksanaan perjanjian telah selesai dilakukan.
  • 23. • c. Hak kebendaan terbatas pada apa yang telah ditetapkan dalam peraturan perundangan yang berlaku, tidak boleh mengarang / menciptakan sendiri hak yang llainnya, sedangkan dalam hak perorangan, lingkungannya amat luas, apa saja dapat dijadikan obyek perjanjian, sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang, kesusilaan dan ketertiban umum. Oleh karena itu sering dikatakan hokum kebendaan itu bersifat tertutup, sedangkan hukum perorangan bersifat terbuka.
  • 24. Ciri ciri Hak Kebendaan adalah : a. mutlak / absolut b. mengikuti benda dimana hak itu melekat, misalnya hak sewa tetap mengikuti benda itu berada, siapapun yang memiliki hak diatasnya. c. hak yang ada terlebih dahulu (yang lebih tua), kedudukannya lebih tinggi;
  • 25. misalnya sebuah rumah dibebani HT 1 dan HT 2, maka penyelesaian hutang atas HT 1 harus didahulukan dari hutang atas HT 2. memiliki sifat diutamakan, misalnya suatu rumah harus dijual untuk melunasi hutang, maka hasil penjualannya lebih diutamakan untuk melunasi hipotik atas rumah itu.
  • 26. d. dapat dilakukan gugatan terhadap siapapun yang mengganggu hak yang bersangkutan. e. pemindahan hak kebendaan dapat dilakukan kepada siapapun .
  • 27. 4.2. Penggolongan Hak Kebendaan Hak atas Kebendaan dibagi dalam 2 (dua) macam, yaitu : a. Hak Kebendaaan yang memberi kenikmatan . Selain yang mengenai tanah, karena sudah diatur dalam UUPA, maka hak kebendaan yang termasuk dalam kategori ini adalah ; • Bezit ; Hak Milik (eigendom) ; Hak Memungut Hasil ; Hak Pakai ; • Hak Mendiami
  • 28. Hak atas tanah yang dengan berlakunya UUPA dinyatakan tidak berlaku lagi : • Hak bezit atas tanah ; Hak eigendom atas tanah • Hak servitut ; Hak opstal ; Hak erfpacht ; Hak bunga atas tanah • Hak pakai atas tanah
  • 29. Dengan berlakunya UUPA, pengganti dari hak atas tanah yang dihapus adalah : • Hak Milik ; Hak Guna Usaha ; Hak Guna Bangunan ; Hak Pakai • Hak Sewa untuk bangunan ; Hak membuka tanah dan memungut hasil hutan • Hak guna air, pemeliharaan dan penangkapan ikan • Hak guna ruang angkasa • Hak hak tanah untuk kepentingan keagamaan dan social
  • 30. b. Hak Kebendaan Yang bersifat Memberi Jaminan • Hak Gadai (pandrechts) • Hipotik • Credietverband • Privilege (piutang yang di istimewakan). • Fiducia
  • 31. 4.3. Perolehan Hak Kebendaan Ada beberapa cara untuk memperoleh hak kebendaan, seperti : a. Melalui Pengakuan Benda yang tidak diketahui siapa pemiliknya (res nullius) kemudian didapatkan dandiakui oleh seseorang yang mendapatkannya, dianggap sebagai pemiliknya. Contohnya, orang yang menangkap ikan, barang siapa yang mendapat ikan itu dan kemudian mengaku sebagai pemiliknya, dialah pemilik ikan tersebut. Demikian pula halnya dengan berburu dihutan, menggali harta karun dlsb.
  • 32. b.Melalui Penemuan • Benda yang semula milik orang lain akan tetapi lepas dari penguasaannya, karena misalnya jatuh di perjalanan, maka barang siapa yang menemukan barang tersebut dan ia tidak mengetahui siapa pemiliknya, menjadi pemilik barang yang diketemukannya .
  • 33. c.Melalui Penyerahan • Cara ini yang lazim, yaitu hak kebendaan diperoleh melalui penyerahan berdasarkan alas hak (rechts titel) tertentu, seperti jual beli, sewa menyewa, hibah warisan dlsb • Dengan adanya penyerahan maka titel berpindah kepada siapa benda itu diserahkan.
  • 34. d.Dengan Daluwarsa • Barang siapa menguasai benda bergerak yang dia tidak ketahui pemilik benda itu sebelumnya (misalnya karena menemukannya), hak milik atas benda itu diperoleh setelah lewat waktu 3 tahun sejak orang tersebut menguasai benda yang bersangkutan.
  • 35. e Melalui Pewarisan Hak kebendaan bisa diperoleh melalui warisan berdasarkan hukum waris yang berlaku, bisa hukum adat, hukum Islam atau hukum barat. f. Dengan Penciptaan Seseorang yang menciptakan benda baru, baik dari benda yang sudah ada maupun sama sekali baru, dapat memperoleh hak milik atas benda ciptaannya itu.
  • 36. g.Dengan cara ikutan / turunan Seseorang yang membeli seekor sapi yang sedang bunting maka anak sapi yang dilahirkan dari induknya itu menjadi miliknya juga. Demikian pula orang yang membeli sebidang tanah, ternyata diatas tanah itu kemudian tumbuh pohon durian, maka pohon durian itu termasuk milik orang yang membeli tanah tersebut.
  • 37. 4.4. Hapusnya Hak Kebendaan Hak kebendaan dapat hapus / lenyap karena hal hal : a. Bendanya Lenyap / musnah Karena musnahnya sesuatu benda, maka hak atas benda tersebut ikut lenyap, misalnya hak sewa atas sebuah rumah yang habis/musnah ketimbun longsoran tanah gunung, menjadi musnah juga. Atau, hak gadai atas sebuah sepeda motor, ikut habis apabila barang tersebut musnah karena kebakaran .
  • 38. b. Karena dipindah-tangankan Hak milik, hak memungut hasil atau hak pakai menjadi hapus bila benda yang bersangkutan dipindah tangankan kepada orang lain. c. Karena Pelepasan Hak Dalam hal ini pada umumnya pelepasan yang bersangkutan dilakukan secara sengaja oleh yang memiliki hak tersebut, seperti radio yang rusak dibuang ketempat sampah. Dalam hal ini maka halk kepemilikan menjadi hapus dan bisa menjadi hak milik orang lain yang menemukan radio tersebut.
  • 39. d. Karena Kadaluwarsa Daluwarsa untuk barang tidak bergerak pada umumnya 30 tahun (karena ada alas hak), sedangkan untuk benda bergerak 3 tahun. e. Karena Pencabutan Hak Penguasa publik dapat mencabut hak kepemilikan seseorang atas benda tertentu, dengan memenuhi syarat : - harus didasarkan suatu undang undang - dilakukan untuk kepentingan umum