SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
PP No. 42 tahun 2006
Pelaksanaan UU No. 41 tahun
2004 tentang wakaf
Agung Budiono, S.H, M.Kn.
argo_dalem@yahoo.com
 Nazhir meliputi (pasal 2) :
a. Perseorangan
b. Organisasi
c. Badan hukum
Nazhir Perseorangan
Dalam pasal 3 disebutkan :
1)Harta benda wakaf harus didaftarkan atas nama
Nazhir
2)Namun hal di atas tidak membuktikan kepemilikan
nazhir atas benda wakaf tersebut
3)Pergantian nazhir tidak mengakibatkan peralihan
benda wakaf
 Hanya di atas namakan, dan fungsinya
sebagai penanggung jawab pengelola, bukan
sebagai wakif
 Dalam hal pergantain nazhir, maka barang
tetap kepemilikannya. Yang berubah hanya
kewajiban untuk mengelola
Nazhir Perseorangan
 Nazhir perseorangan ditunjuk oleh wakif (pasal 4
(1))
 Wajib di daftarkan ke menteri dan BWI melalui KUA
setempat (pasal 4 (2))
 BWI menerbitkan tanda bukti pendaftaran nazhir
(pasal 4 (4))
 Nazhir perseorangan adalah suatu kelompok yang
terdiri dari paling sedikit 3 orang dan salah satu dari
orang tersebut diangkat menjadi ketua (pasal 4 (4))
dan harus di tunjuk oleh wakif (ayat 2)
 Salah seorang nazhir dari ayat (4) diatas harus
tinggal di kecamatan tempat benda wakaf berada
(pasal 4 (5))
 Nazhir berhenti apabila :
a. Meninggal dunia
b. Berhalangan tetap (cacat permanen, dsb)
c. Mengundurkan diri
d. Diberhentikan BWI
 Pasal 5
 Teknis pergantiannya :
a. Nazhir yg ada melaporkan ke KUA
b. Memebritahukan ke wakif
c. Jika nazhir dalam satu tahun sejak AIW tidak
melaksanakan tugasnya, maka kepala KUA setempat
berhak mengusulkan ke BWI (ada atau tidak ada
persetujuan dari wakif)
 Pasal 6
NAZHIR ORGANISASI
 Wajib di daftarkan pada menteri danBWI melalui KUA
setempat (pasal 7 (1))
 Organisasi sosial, pendidikan, kemasyarakatan dan/atau
keagamaan islam dgn syarat :
 Memenuhi persyaratan nazhir perseorangan
 Salah seorang pengurus organisasi harus berdomisili di
kabupaten / kota letak benda wakaf berada
 memiliki :
1. Salinan akta notaris
2. Daftar pengurus dan AD/ART
3. Program kerja pengembangan wakaf
4. Daftar kekayaan yang berasal dari harta wakaf yang terpisah
dari kekayaan lain
5. Surat pernyataan siap di audit
 Pasal 7
 Poin “program kerja pengembangan wakaf”
dan “daftar kekayaan yang berasal dari harta
wakaf yang terpisah dari kekayaan lain”
 Dari poin di atas maka seharusnya memang
harus ada semacam badan otonom dari suatu
organisasi yang mengurusi wakaf, baik
terlepas dari organisasi atau maupun tidak
terlepas
 Hal ini nantinya, secara hukum akan terjadi
perlekatan hak dan kewajiban. Terkait dengan
pertanggung jawaban.
 Wajib didaftarkan ke BWI.
 Terkait pergantian nazhir, idem dengan
nazhir perseorangan (pasal 9 dan 10)
NAZHIR BADAN HUKUM
 IDEM dengan nazhir organisasi, mulai
dari pengangkatan hingga landasan
hukumnya (pasal 11 – 12)
 Nazhir wajib mengadministrasikan, mengelola,
mengembangkan, mengawasi danmelindungi
harta benda wakaf (pasal 13 (1))
 Nazhir wajib membuat laporan berkala ke
menteri dan BWI (pasal 13 (2))
 Masa bakti nazhir 5 tahun (pasal 14 (1))
 Pengangkatan kembali oleh BWI (pasal 14 (2))
 Dalam pasal ini ada jangka waktu kerja nazhir.
Dalam praktek, pasal ini banyak disimpangi,
mulai dari laporan hingga masa kerja nazhir
JENIS HARTA BENDA WAKAF
 Jenis harta benda wakaf (pasal 15) :
Benda tidak bergerak
Benda bergerak selain uang
Benda bergerak berupa uang
 Subekti menjelaskan bahwa :
 benda yang tidak bergerak karena sifatnya ialah tanah,
termasuk segala sesuatu yang secara langsung atau tidak
langsung, karena perbuatan alam atau perbuatan manusia,
digabungkan secara erat menjadi satu dengan tanah itu. Jadi,
misalnya sebidang pekarangan, beserta dengan apa yang
terdapat di dalam tanah itu dan segala apa yang dibangun di situ
secara tetap (rumah) dan yang ditanam di situ (pohon), terhitung
buah-buahan di pohon yang belum diambil.
 Tidak bergerak karena tujuan pemakaiannya, ialah segala
apa yang meskipun tidak secara sungguh-sungguh digabungkan
dengan tanah atau bangunan, dimaksudkan untuk mengikuti
tanah atau bangunan itu untuk waktu yang agak lama, yaitu
misalnya mesin-mesin dalam suatu pabrik.
 tidak bergerak karena memang demikian ditentukan oleh
undang-undang, segala hak atau penagihan yang mengenai
suatu benda yang tidak bergerak.
 (http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl4712/mengenai-
benda-bergerak-dan-benda-tidak-bergerak)
 Pada sisi lain masih menurut Subekti, suatu benda
dihitung termasuk golongan benda yang bergerak karena
sifatnya atau karena ditentukan oleh undang-undang.
 Suatu benda yang bergerak karena sifatnya ialah
benda yang tidak tergabung dengan tanah atau
dimaksudkan untuk mengikuti tanah atau bangunan, jadi
misalnya barang perabot rumah tangga.
 Tergolong benda yang bergerak karena penetapan
undang-undang ialah misalnya vruchtgebruik dari suatu
benda yang bergerak, lijfrenten, surat-surat sero dari
suatu perseroan perdagangan, surat-surat obligasi
negara, dan sebagainya.
 (http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl4712/mengenai-benda-
bergerak-dan-benda-tidak-bergerak)
 Menurut Ny. Frieda Husni Hasbullah, S.H., M.H., dalam bukunya yang berjudul
Hukum Kebendaan Perdata: Hak-Hak Yang Memberi Kenikmatan (hal. 43-44),
mengatakan bahwa untuk kebendaan tidak bergerak dapat dibagi dalam tiga
golongan:
 1. Benda tidak bergerak karena sifatnya (Pasal 506 KUHPer) misalnya tanah dan
segala sesuatu yang melekat atau didirikan di atasnya, atau pohon-pohon dan
tanaman-tanaman yang akarnya menancap dalam tanah atau buah-buahan di pohon
yang belum dipetik, demikian juga barang-barang tambang.
 2. Benda tidak bergerak karena peruntukannya atau tujuan pemakaiannya
(Pasal 507 KUHPer) misalnya pabrik dan barang-barang yang dihasilkannya,
penggilingan-penggilingan, dan sebagainya. Juga perumahan beserta benda-benda
yang dilekatkan pada papan atau dinding seperti cermin, lukisan, perhiasan, dan lain-
lain; kemudian yang berkaitan dengan kepemilikan tanah seperti rabuk, madu di
pohon dan ikan dalam kolam, dan sebagainya; serta bahan bangunan yang berasal
dari reruntuhan gedung yang akan dipakai lagi untuk membangun gedung tersebut,
dan lain-lain.
 3. Benda tidak bergerak karena ketentuan undang-undang misalnya, hak pakai
hasil, dan hak pakai atas kebendaan tidak bergerak, hak pengabdian tanah, hak
numpang karang, hak usaha, dan lain-lain (Pasal 508 KUHPer). Di samping itu,
menurut ketentuan Pasal 314 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, kapal-kapal
berukuran berat kotor 20 m3
ke atas dapat dibukukan dalam suatu register kapal
sehingga termasuk kategori benda-benda tidak bergerak.
 (http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl4712/mengenai-benda-bergerak-dan-benda-tidak-
bergerak)
 Lebih lanjut, Frieda Husni Hasbullah (Ibid, hal. 44-45) menerangkan
bahwa untuk kebendaan bergerak dapat dibagi dalam dua golongan:
 1. Benda bergerak karena sifatnya yaitu benda-benda yang dapat
berpindah atau dapat dipindahkan misalnya ayam, kambing, buku,
pensil, meja, kursi, dan lain-lain (Pasal 509 KUHPer).
 Termasuk juga sebagai benda bergerak ialah kapal-kapal, perahu-
perahu, gilingan-gilingan dan tempat-tempat pemandian yang dipasang
di perahu dan sebagainya (Pasal 510 KUHPer).
 2. Benda bergerak karena ketentuan undang-undang (Pasal 511
KUHPer) misalnya:
 a. Hak pakai hasil dan hak pakai atas benda-benda bergerak;
 b. Hak atas bunga-bunga yang diperjanjikan;
 c. Penagihan-penagihan atau piutang-piutang;
 d. Saham-saham atau andil-andil dalam persekutuan dagang, dan lain-lain.
 (http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl4712/mengenai-benda-bergerak-dan-
benda-tidak-bergerak)
BENDA TIDAK BERGERAK
 Benda tidak bergerak menurut psl. 16 :
a. Hak atas tanah baik yg sudah maupun belum
terdaftar
b. Bangunan atau bagian bangunan yang berdiri
di atas tanah
c. Tanaman dan benda lain yang berkaitan
dengan tanah
d. Hak milik atas satuan rumah susun
e. Benda tidak bergerak lain sesuai dengan
ketentuan prinsip syariah dan perudangan yang
berlaku
 Huruf b, ada bagian terpisah yang dapat di
wakafkan, sebagai contoh Tuan A memiliki
tanah beserta rumah kemudian tuan A
mewakafkan rumahnya saja, maka ada
pemisahan.
 Hal ini secara teknis akan berurusan
dengan BPN, terkait pendaftarannya baik
secara selamanya maupun dengan jangka
waktu tertentu
 Huruf C, bisa sebuah kebun yang
diwakafkan, tapi bukan tanahnya. Namun
Hasil dari perkebunan.
 Hak atas tanah yang dapat diwakafkan
pasal 17 (1):
a. Hak milik atas tanah baik yang sudah atau
belum terdaftar
b. Hak Guna Bangunan (HGB), Hak Guna Usaha
(HGU), atau Hak Pakai (HP) di atas tanah
negara
c. Hak Guna Bangunan (HGB) atau Hak Pakai di
atas Hak Pengelolaan (HPL) atau Hak Milik
(HM) wajib mendapat izin tertulis dari
pemegang Hak Pengelolaan atau Hak Milik
d. Hak Milik atas satuan rumah susun (HMSRS)
 Jika wakaf pada ayat (1) huruf C, untuk
wakaf selamanya, maka harus ada
pelepasan hak dari pemegang HPL atau
HM (pasal 16 ayat (2))
 Teknis ini harus sesuai prosedur BPN,
mulai dari persetujuan akta notaris
hingga keluar sertifikat yang baru
 Pemegang HPL biasanya instansi
pemerintah atau BUMN/BUMD
 Hak atas tanah yang akan di wakafkan harus bebas
dari sengketa, sitaan, perkara, dan tidak dalam
kondisi di jaminkan (pasal 17 (3))
 Untuk mengetahui hal ini, bisa di cek di BPN
ataupun kantor desa setempat untuk yang belum
bersertifikat
 Ada baiknya saat akan menerima wakaf tanah, di
cek terlebih dahulu baik melalui BPN maupun kantor
desa setempat. Jika memang meragukan, lebih baik
di tangguhkan saja.
 Karena nanti jika di tengah jalan ada pihak yang
menggugat maka kerugian juga akan terdampak ke
yayasan. Bahkan bisa dianggap sebagai suatu delik
pidana jika ada unsur penyertaan ataupun bersama-
sama
 Dalam pasal 18 :
Benda wakaf tidak bergerak berupa tanah
hanya dapat di wakafkan untuk selamanya
Kecuali pasal 17 ayat (1) huruf C (harus
dengan pelepasan hak)
Semua hak atas tanah di pasal 17 dapat
diwakafkan beserta bangunan dan/atau
tanaman dan/atau benda-benda lain yang
berkaitan dengan tanah
 Dalam pasal 18 tersebut harus
dibedakan antara tanah atau bangunan
di atas tanah
 Contoh : sebuah rumah milik pak hadi,
bisa diwakafkan dengan jangka waktu,
maka tanah tetap menjadi HM dari pak
hadi (asas pemisahan)
BENDA BERGERAK SELAIN UANG
 Benda bergerak menurut pasal 19 :
1) Karena sifatnya : dapat berpindah atau di
pindahkan atau karena ketetapan UU (1)
2) Dpaat di habiskan dan tidak dapat
dihabiskankarena pemakaian (2)
3) Khusus benda bergerak yang dapat di
habiskan karena pemakaian tidak dapat
diwakafkan kecuali air dan minyak (yg
persediaannya masih berkelanjutan) (3)
4) Kecuali dengan memperhatikan ketentuan
prinsip syariah (4)
 Benda bergerak karena sifatnya yang dapat di
wakafkan (pasal 20):
 Kapal
 Pesawat terbang
 Kendaraan bermotor
 Mesin / peralatan industri yang tidak tertancap pada
bangunan
 Benda lainnya yang tergolong sebagai benda bergerak
karena sifatnya dan memiliki manfaat jangka panjang
 Salah satu poin pentingnya adalah manfaat jangka
panjang (dalam hal bendanya, bukan hasilnya),
 Sejenis makanan dan minuman tidak bisa di
wakafkan
 Benda bergerak selain uang yang dapat
di wakafkan (pasal 20):
Surat berharga (saham, SUN, Obligasi,
Surat Berharga Lainnya)
Hak atas kekayaan inteletual (cipta, merek,
rahasia dagang, dsb)
Hak atas benda bergerak berupa hak sewa,
hak pakai, hak hasil pakai atas benda
bergerak dan perikatan – tuntutan atas
jumlah uang yang dapat di tagih atas benda
bergerak
BENDA BERGERAK BERUPA UANG
(WAKAF UANG)
 Pasal 22 :
Mata uang rupiah (1)
Jika mata uang asing harus di konversi ke rupiah (2)
 Wakif harus ke :
Ke LKS
Asal-usul benda wakaf
Setor tunai
Pengisian formulir
Bisa diwakilak oleh kuasa wakif
Wakif bisa menyertakan ikrar wakaf uang ke nazhir
di hadapan PPAIW, dan selanjutnya nazhir
menyerahkan ke LKS
 Lembaga Keuangan Syariah akan di tunjuk
oleh menteri atas dasar pertimbangan BWI
(pasal 23-24)
 Tugas LKS-PWU (pasal 25):
Mengumumkan ke publik
Menyediakan blangko sertifikat
Menerima wakaf secara tunai
Menempatkan uang wakaf ke rekening titipan
atas nama nazhir yang ditunjuk wakif
Menerima pernyataan tertulis dari wakif
Menerbitkan sertifikat wakaf uang
Mendaftarkan ke menteri
 Jika wakaf hanya untuk jangka waktu
tertentu, maka saat berakhir, nazhir
wajib mengembalikan jumlah pokok
wakaf uang ke wakif atau ahli
waris/penerus haknya melalui LKS-PWU
(pasal 27)
PEMBUATAN AKTA IKRAR WAKAF
 Sertifikat tanah wajib disertakan, jika
benda wakaf adalah tanah / bukti
kepemilikan lainnya (pasal 28)
 Jika benda bergerak lainnya selain
uang, wajib menyerahkan bukti
kepemilikan (pasal 29) seperti BPKB.
 Terkait sertifikat, ada baiknya, yayasan
melalukan proses validasi ke instansi
terkait (BPN, kelurahan setempat)
 Pernyataan kehendak wakif dituangkan di
Akta Ikrar Wakaf (AIW) pasal 30 (1)
 Yg hadir di majelis ikrar wakaf :
1. Nazhir
2. Mauquf alaih
3. 2 saksi
 Wakaf khairi dan wakaf ahli (pasal 30 (4))
 Jika pembuatan wakaf blm pernah di tuangkan
di AIW, sedangkan berdasarkan berbagai
petunjuk dan 2 orang saksi sdh ada perbuatan
wakaf serta wakif sdh meninggal maka cukup
dibuat Akta Pengganti Ikrar Wakaf (APIW)
(pasal 31)
 Pasal 32 :
Wakif menyatakan ikrar kepada nazhir di PPAIW (1)
Ikrar diterima oleh mauqug alaih dan harta benda
diterima nazhir untuk kepentingan mauquf alaih (2)
Dituangkan di AIW (3)
Minimal tertera nama identitas para pihak, data
danketerangan benda, peruntukkan, jangka waktu
(4)
Jika wakif adalah organisasi maka yang
dicantumkan di AIW adalah nam apengurus sesuai
dengan AD (5)
Jika nazhir adalah organisasi maka yang
dicantumkan di AIW adalah nama pengurus
organisasi sesuai dengan AD (6)
TATA CARA PEMBUATAN AIW
 Dalam pasal 34, Tata cara pembuatan AIW untuk
benda tidak bergerak (pasal 16-17) dan benda
bergerak selain uang (pasal 19-21) :
 Sesuai dgn aturan UU
 PPAIW meneliti kelengkapan persyaratan administrasi
dan keadaan fisik benda wakaf
 Jika unsur terpenuhi, pelakasanaan sesuai pasal 30
 Pengesahan oleh PPAIW
 Salian AIW disampaikan ke :
 Wakif
 Nazhir
 Mauquf alaih’kantor pertanahan jika tanah
 Instansi berwenang dalam hal bend atidak bergerak
selain tanah atau benda bergerak selain uang
 Khusus untuk APAIW (pasal 35) :
Harus ada permohonan masyarakat atau saksi
(1)
Harus dikuatkan dengan petunjuk atau bukti (2)
Jika tidak ada permohonan APAIW, maka
kepala desa setempat tempat benda wakaf
berada, wajib meminta APAIW ke PPAIW
setempat
PPAIW atas nama nazhir menyampaikan
APAIW beserta dokumen lainnya ke BPN dalam
rangak pendaftaran wakaf tanah paling lama 30
hari sejak penandatangan APAIW (4)
 Harta wakaf wajib diserahkan oleh wakif ke
nazhir
 Dengan berita acara
 Paling lambat saat penandatangan AIW
dalam majelis ikrar wakaf
 Dalam berita acara harus ada rincian dan
di tanda tangani oleh wakif dan nazhir
 BAP tidak diperlukan dalam hal serah
terima benda wakaf dinyatakan dalam AIW
TATA CARA PENDAFTARAN DAN
PENGUMUMAN BENDA WAKAF
 PASAL 38
 Semuanya berdasarkan AIW atau APAIW
 Lampiran persyaratan lain :
 Sertifikat hak atas tanah atau HMSRS atau tanda bukti
kepemilikan tanahlainnya
 Surat pernyataan bahwa tanah tidak dalam sengketa, perkara,
sitaan, tidak di jaminkan
 Yang diketahui oleh kades/lurah setempat atau yang setingkat
danharus diperkuat oleh camat (2) huruf b
 Izin dari pejabat yang berwenang jika diperoleh dari tanah milik
instansi pemerintah, BUMN, BUMD dan pemeritahan lainnya (2)
huruf c
 Izin dari pejabat bidang pertanahan bila dalam sertifikat
dankeputusan pemberian haknya melalui izin pelepas atau
peralihan
 Izin dari pemegang Hak Pengelolaan (HPL) atau Hak Milik dalm
hal HGB atau HP yang diwakafkan di atas tanah HPL dan HM
(2) huruf e
 Tata cara pendaftaran (pasal 39) :
 Untuk tanah Hak Milik didaftrakan menjadi tanah wakaf atas
nama Nazhir (1) huruf a
 Terhadap tanah hak milik yang di wakafkan secara sebagian,
harus ada pemecahan sertifikat, kemudian didaftarkan menjadi
atas nama nazhir (1) huruf b
 Tanah yang belum berstatus hak Milik yang berasal dari tanah
milik adat langsung di daftarkan atas nama nazhir
 Untuk HGB, HGU dan HP di atas tanah negara (HPL dan HP)
pasal 17 (1) huruf b, harus ada persetujuan pelepasan hak dari
pejabat berwenang, kemudian di daftarkan atas nama nazhir
 Tanah negara di atasnya ada masjid, musola, makam
didaftarkan langsung atas nama nazhir
 Pejabat yang berwenang di bidang pertanahan mencatat di
buku tanah dan sertifikatnya
 Wakaf benda bergerak selain uang,
pasal 40, PPAIW mendaftarkan AIW :
Benda bergerak selain uang ke instansi
yang berkaitan
Benda bergerak selain uang yang tidak
terdaftar atau tidak memiliki bukti pembelian
atau pembayaran, didaftarkanke BWI, atau
jika BWI tidak ada, langsung ke kemenag
 Pasal 41 :
Untuk benda bergerak yang sudah terdafta,
wakif menyerahkan bukti kepemilikan ke PPAIW
disertai surat keterangan pendaftaran dari
instansi terkait (1)
Untuk benda bergerak tidak terdaftar, wakif
menyerahkan bukti pembelian atau tanda
pembayaran (2)
Untuk benda bergerak yang tidak terdaftar dan
tidak mempunyai bukti pembelian, wakif harus
membuat surat pernyataan kepemilikan benda
wakaftersebut, diketahui 2 saksi dan dikuatkan
oleh pemerintah setempat (3)
PENDAFTARAN HARTA BENDA WAKAF
BERGERAK BERUPA UANG
 Dalam pasal 43 :
 LKS-PWU atas nama nazhir
mendaftrakan wakaf uang ke menteri
paling lambat 7 hari kerja sejak
diterbitkannya seritifkat Wakaf Uang (1)
 Ditembuskanke BWI untuk administrasi
saja (2)
PENGUMUMAN HARTA BENDA
WAKAF
 Dalam pasal 44 disebutkan :
 PPAIW menyampaikan AIW ke kantir
kemenag dan BWI untuk dimuat dalam
register umum wakaf
 Masyarakat bis amengakses informasi
wakaf benda bergerak selain uang di
register umum tersebut (2)
PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN
 Nazhir wajib mengelola dan
mengembangkan serta bisa bekerja
sama dengan pihak lain sesuai prinsip
syariah (pasal 45 ayat (10 dan (2))
 Khusu untuk pengelolaan dan
pengembangan harta benda wakaf dari
perseorangan – organisasi – badan
hukum asing yang berskala nasional &
internasional serta harta benda wakaf
terlantar oleh BWI (pasal 46)
 Khusus harta benda wakaf berasal dari
luar negeri, wakif harus melengkapi
bukti kepemilikan sah harta benda
wakaf sesuai hukum positif (pasal 47)
 Terkait wakaf uang, pasal 48
1) Pengeolaan berpedoman aturan BWI
2) Untuk wakaf uang, hanya dapat investasi pada
produkproduk LKS dan/atau instrumenkeuangan
syariah
3) Untuk wakaf uang dgn jangka waktu tertentu,
nazhirhanya dapat melakukan pengelolaan di LKS-
PWU tersebut (tempat di wakafkan)
4) Pengelolaan dan pengembangan wakaf uang di
bank syariah harus mengikuti program lembaga
penjamin simpanan sesuai aturan
5) Jika dikelola dan dikembangkan dalam bentuk
investasi non syariah, maka wajib di asuransikan
pada asuransi syariah
PENUKARAN HARTA BENDA
WAKAF
 Dalam pasal 49 disebutkan :
 Harus ada izin tertulis dari manteri atas
pertimbangan BWI (1)
 Pertimbangannya (2) :
a. Perubahan digunakan untuk kepentingan
umum sesuai RUTR berdasarkan hukum positif
dan tdk bertenatangan dgn prinsip syarian
b. Harta benda wakaf tidak dapat dipergunakan
sesuai peruntukkannya
c. Untuk kepentingan agama yang langsung dan
mendesak
 Syarat harta benda penukar (3) :
Memiliki sertifikat atau bukti kepemilikan sah
Nilai nya minimal sama dgn harta benda wakaf
semula
 Penetapan nilai berdasarkan tim penilai
dari unsur (4) :
Pemda/pemkab
BPN setempat
MUI setempat
Kemenag setempat
Nazhir wakaf yang bersangkutan
 Dasar penghitungan dan nilai benda
wakaf penukar adalah (pasal 50) :
 Sekurang-kurangnya sama dengan
NJOP harta benda wakaf
 Posisi benda penukar strategis
 Proses penukaran (pasal 51) :
a. Nazhir mengajukan melalui KUA kecamatan
b. Kepala KUA kecamatan meneruskan ke kantor
kemenag
c. Kemenag membentuk tim
d. Bupati/walikota setempat membuat keputusan
e. Kepala kantor kemenag terkait meneruskan ke
menag dgn rekomendasi dari tim
f. Jika disetujui, nazhir segera mengurus ke
kantor pertanahan atau instansi terkait
 Pasal 52 terkait dengan bantuan
pembiayaan BWI olehnegara
PEMBINAAN NAZHIR
 Dari pasal 53 :
 Pembina adalah menteri dan BWI (1)
 Pembinaan meliputi :
a. Penyiapan sarana dan prasarana
b. Penyusunan regulasi, pemberdayaan dll
c. Penyediaan fasilitas proses sertifikasi
wakaf
d. Pengadaanblanko terkait
e. Penyuluh penerangan di lapangan
f. Fasilitas masuknya dana-dana wakaf
SANKSI ADMINISTRATIF
 Dalam hal sanksi administratif, diatur di
pasal 57 :
 Peringatan tertulis untuk LKS-PWU (1)
 Sebanyak 3 kali
 Pengehmtian sementara atau
pencabutan izin
 Hal diatas bisa dilakukansetelah
peringatan ataupun pembelaan
REFERENSI
 Rachmadi Usman, Hukum perwakafan
 UU nomor 41 tahun 2004 tentang wakaf
 PP nomor 42 tahun 2006 tentang
pelaksanaan UU no. 4 tahun 2004
tentang wakaf
 Hukumonline.com

More Related Content

What's hot

pengantar hukum ekonomi syariah
pengantar hukum ekonomi syariahpengantar hukum ekonomi syariah
pengantar hukum ekonomi syariahNeyna Fazadiq
 
Presentasi Power Point Thaharah
Presentasi Power Point ThaharahPresentasi Power Point Thaharah
Presentasi Power Point Thaharahjannahere
 
Pengantar hukum perdata
Pengantar hukum perdataPengantar hukum perdata
Pengantar hukum perdataNeyna Fazadiq
 
Ukhuwah islamiyah
Ukhuwah islamiyahUkhuwah islamiyah
Ukhuwah islamiyahDzul Fahmi
 
Presentasi Fiqh 12 (Waris)
Presentasi Fiqh 12 (Waris)Presentasi Fiqh 12 (Waris)
Presentasi Fiqh 12 (Waris)Marhamah Saleh
 
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)fissilmikaffah1
 
Nasakh (nasikh mansukh)
Nasakh (nasikh mansukh)Nasakh (nasikh mansukh)
Nasakh (nasikh mansukh)STEI SEBI
 
Power point wakaf tunai di tinjau dari hukum islam
Power point wakaf tunai di tinjau dari hukum islamPower point wakaf tunai di tinjau dari hukum islam
Power point wakaf tunai di tinjau dari hukum islamMaya Ismaya Turohim
 
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Idik Saeful Bahri
 
Kiat sukses 10 hari terakhir ramadhan
Kiat sukses 10 hari terakhir ramadhanKiat sukses 10 hari terakhir ramadhan
Kiat sukses 10 hari terakhir ramadhanAbdul Aziz Siswanto
 
2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)
2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)
2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)Mush'ab Abdurrahman
 

What's hot (20)

Makalah hibah
Makalah hibahMakalah hibah
Makalah hibah
 
pengantar hukum ekonomi syariah
pengantar hukum ekonomi syariahpengantar hukum ekonomi syariah
pengantar hukum ekonomi syariah
 
Pengelolaan wakaf
Pengelolaan wakafPengelolaan wakaf
Pengelolaan wakaf
 
Presentasi Power Point Thaharah
Presentasi Power Point ThaharahPresentasi Power Point Thaharah
Presentasi Power Point Thaharah
 
Pengantar hukum perdata
Pengantar hukum perdataPengantar hukum perdata
Pengantar hukum perdata
 
Ukhuwah islamiyah
Ukhuwah islamiyahUkhuwah islamiyah
Ukhuwah islamiyah
 
Presentasi Fiqh 12 (Waris)
Presentasi Fiqh 12 (Waris)Presentasi Fiqh 12 (Waris)
Presentasi Fiqh 12 (Waris)
 
Hukum agraria
Hukum agraria   Hukum agraria
Hukum agraria
 
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
 
Nasakh (nasikh mansukh)
Nasakh (nasikh mansukh)Nasakh (nasikh mansukh)
Nasakh (nasikh mansukh)
 
Hukum syara
Hukum syaraHukum syara
Hukum syara
 
Ppt muamalah
Ppt muamalah Ppt muamalah
Ppt muamalah
 
Perjalanan panjang manusia
Perjalanan panjang manusiaPerjalanan panjang manusia
Perjalanan panjang manusia
 
Ppt shalat jenazah
Ppt shalat jenazahPpt shalat jenazah
Ppt shalat jenazah
 
Biografi para tabi`in
Biografi para tabi`inBiografi para tabi`in
Biografi para tabi`in
 
Power point wakaf tunai di tinjau dari hukum islam
Power point wakaf tunai di tinjau dari hukum islamPower point wakaf tunai di tinjau dari hukum islam
Power point wakaf tunai di tinjau dari hukum islam
 
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
 
Kiat sukses 10 hari terakhir ramadhan
Kiat sukses 10 hari terakhir ramadhanKiat sukses 10 hari terakhir ramadhan
Kiat sukses 10 hari terakhir ramadhan
 
Keutamaan shodaqoh
Keutamaan shodaqohKeutamaan shodaqoh
Keutamaan shodaqoh
 
2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)
2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)
2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)
 

Viewers also liked

Modul yayasan dalam sabh 22 april 2013
Modul yayasan dalam sabh 22 april 2013Modul yayasan dalam sabh 22 april 2013
Modul yayasan dalam sabh 22 april 2013Agung Budiono
 
WAKAF KLS 10 - PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA
WAKAF KLS 10 - PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA WAKAF KLS 10 - PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA
WAKAF KLS 10 - PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA Johan Setiawan
 
03 berita-acara-rapat-gabungan-yayasan-dalam-likuidasi (1)
03 berita-acara-rapat-gabungan-yayasan-dalam-likuidasi (1)03 berita-acara-rapat-gabungan-yayasan-dalam-likuidasi (1)
03 berita-acara-rapat-gabungan-yayasan-dalam-likuidasi (1)University of Mataram
 
Agama Islam tentang wakaf
Agama Islam tentang wakafAgama Islam tentang wakaf
Agama Islam tentang wakafShavira Azzahra
 
Formulir pendaftaran ormas dan lsm
Formulir pendaftaran ormas dan lsmFormulir pendaftaran ormas dan lsm
Formulir pendaftaran ormas dan lsmAnja Nasha Aberlin
 
Hak-Hak Atas Tanah Terkait Aset Perusahaan dan Yayasan
Hak-Hak Atas Tanah Terkait Aset Perusahaan dan YayasanHak-Hak Atas Tanah Terkait Aset Perusahaan dan Yayasan
Hak-Hak Atas Tanah Terkait Aset Perusahaan dan YayasanLeks&Co
 
Wakaf Serta Dalilnya dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits
Wakaf Serta Dalilnya dalam Al-Qur'an dan Al-HaditsWakaf Serta Dalilnya dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits
Wakaf Serta Dalilnya dalam Al-Qur'an dan Al-HaditsMoh Hari Rusli
 
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
Anggaran dasar dan anggaran rumah tanggaAnggaran dasar dan anggaran rumah tangga
Anggaran dasar dan anggaran rumah tanggaFaron Virgilio
 
Ppt Zakat, Haji, Wakaf
Ppt Zakat, Haji, WakafPpt Zakat, Haji, Wakaf
Ppt Zakat, Haji, WakafIsna Tya
 
UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSIUNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSIhenra saragih
 
Contoh Draft A D A R T
Contoh Draft  A D  A R TContoh Draft  A D  A R T
Contoh Draft A D A R Tgazzah
 
Perjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha BersamaPerjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha BersamaLegal Akses
 

Viewers also liked (20)

Badan hukum yayasan
Badan hukum yayasanBadan hukum yayasan
Badan hukum yayasan
 
Hukum2 wakaf
Hukum2 wakafHukum2 wakaf
Hukum2 wakaf
 
WAQAF
WAQAFWAQAF
WAQAF
 
Inpres No.1 Tahun 1991 tentang KHI
Inpres No.1 Tahun 1991 tentang KHIInpres No.1 Tahun 1991 tentang KHI
Inpres No.1 Tahun 1991 tentang KHI
 
Modul yayasan dalam sabh 22 april 2013
Modul yayasan dalam sabh 22 april 2013Modul yayasan dalam sabh 22 april 2013
Modul yayasan dalam sabh 22 april 2013
 
WAKAF KLS 10 - PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA
WAKAF KLS 10 - PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA WAKAF KLS 10 - PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA
WAKAF KLS 10 - PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA
 
UU RI Tentang Yayasan
UU RI Tentang YayasanUU RI Tentang Yayasan
UU RI Tentang Yayasan
 
15 wakaf
15 wakaf15 wakaf
15 wakaf
 
03 berita-acara-rapat-gabungan-yayasan-dalam-likuidasi (1)
03 berita-acara-rapat-gabungan-yayasan-dalam-likuidasi (1)03 berita-acara-rapat-gabungan-yayasan-dalam-likuidasi (1)
03 berita-acara-rapat-gabungan-yayasan-dalam-likuidasi (1)
 
Agama Islam tentang wakaf
Agama Islam tentang wakafAgama Islam tentang wakaf
Agama Islam tentang wakaf
 
Formulir pendaftaran ormas dan lsm
Formulir pendaftaran ormas dan lsmFormulir pendaftaran ormas dan lsm
Formulir pendaftaran ormas dan lsm
 
Hak-Hak Atas Tanah Terkait Aset Perusahaan dan Yayasan
Hak-Hak Atas Tanah Terkait Aset Perusahaan dan YayasanHak-Hak Atas Tanah Terkait Aset Perusahaan dan Yayasan
Hak-Hak Atas Tanah Terkait Aset Perusahaan dan Yayasan
 
Wakaf Serta Dalilnya dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits
Wakaf Serta Dalilnya dalam Al-Qur'an dan Al-HaditsWakaf Serta Dalilnya dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits
Wakaf Serta Dalilnya dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits
 
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
Anggaran dasar dan anggaran rumah tanggaAnggaran dasar dan anggaran rumah tangga
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
 
Ppt Zakat, Haji, Wakaf
Ppt Zakat, Haji, WakafPpt Zakat, Haji, Wakaf
Ppt Zakat, Haji, Wakaf
 
UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSIUNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
 
Contoh Draft A D A R T
Contoh Draft  A D  A R TContoh Draft  A D  A R T
Contoh Draft A D A R T
 
Perjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha BersamaPerjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha Bersama
 
KHI Buku III
KHI Buku IIIKHI Buku III
KHI Buku III
 
Pengurusan Harta Wakaf di Malaysia
Pengurusan Harta Wakaf di MalaysiaPengurusan Harta Wakaf di Malaysia
Pengurusan Harta Wakaf di Malaysia
 

Similar to WAKAF PP 42

Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumBenda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumrabu12
 
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumBenda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumYeepe
 
Jual beli tanah hak milik yang bertanda bukti petuk pajak bumi
Jual beli tanah hak milik yang bertanda bukti petuk pajak bumiJual beli tanah hak milik yang bertanda bukti petuk pajak bumi
Jual beli tanah hak milik yang bertanda bukti petuk pajak bumiSumardi Arahbani
 
Subjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukumSubjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukumEga Jalaludin
 
profdev upi hukum jaminan.pptx
profdev upi hukum jaminan.pptxprofdev upi hukum jaminan.pptx
profdev upi hukum jaminan.pptxGhaziLuthfi1
 
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruikHak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruikvinnalusianaSHMkn
 
Hukum. Benda kuh Perda ta.pdf
Hukum. Benda kuh Perda ta.pdfHukum. Benda kuh Perda ta.pdf
Hukum. Benda kuh Perda ta.pdfsyhrulalam
 
BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUANBAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUANvit28
 
Dasar hukum dan Anatomi UU Paten
Dasar hukum dan Anatomi UU PatenDasar hukum dan Anatomi UU Paten
Dasar hukum dan Anatomi UU Patenogigraph
 
1,hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
1,hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 20191,hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
1,hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019riskiariyani2976
 
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptx
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptxMATRIKULASI dasar dasar hukum.pptx
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptxwinanti6
 
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanDasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanLeks&Co
 

Similar to WAKAF PP 42 (20)

Subjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukumSubjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukum
 
PHI 6.pdf
PHI 6.pdfPHI 6.pdf
PHI 6.pdf
 
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumBenda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
 
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumBenda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
 
Jual beli tanah hak milik yang bertanda bukti petuk pajak bumi
Jual beli tanah hak milik yang bertanda bukti petuk pajak bumiJual beli tanah hak milik yang bertanda bukti petuk pajak bumi
Jual beli tanah hak milik yang bertanda bukti petuk pajak bumi
 
Tugas struktur 1
Tugas struktur 1Tugas struktur 1
Tugas struktur 1
 
Subjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukumSubjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukum
 
hukum perdata.pptx
hukum perdata.pptxhukum perdata.pptx
hukum perdata.pptx
 
profdev upi hukum jaminan.pptx
profdev upi hukum jaminan.pptxprofdev upi hukum jaminan.pptx
profdev upi hukum jaminan.pptx
 
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruikHak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
 
Hukum. Benda kuh Perda ta.pdf
Hukum. Benda kuh Perda ta.pdfHukum. Benda kuh Perda ta.pdf
Hukum. Benda kuh Perda ta.pdf
 
BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUANBAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
 
Dasar hukum dan Anatomi UU Paten
Dasar hukum dan Anatomi UU PatenDasar hukum dan Anatomi UU Paten
Dasar hukum dan Anatomi UU Paten
 
Hukum Perdata
Hukum Perdata Hukum Perdata
Hukum Perdata
 
1,hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
1,hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 20191,hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
1,hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
 
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptx
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptxMATRIKULASI dasar dasar hukum.pptx
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptx
 
Bahan 3
Bahan 3Bahan 3
Bahan 3
 
Hukum jaminan sudjito
Hukum jaminan   sudjitoHukum jaminan   sudjito
Hukum jaminan sudjito
 
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanDasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
 
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptxSlaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptxkhairunnizamRahman1
 
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptxahmadrievzqy
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 

Recently uploaded (6)

Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptxSlaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
 
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 

WAKAF PP 42

  • 1. PP No. 42 tahun 2006 Pelaksanaan UU No. 41 tahun 2004 tentang wakaf Agung Budiono, S.H, M.Kn. argo_dalem@yahoo.com
  • 2.  Nazhir meliputi (pasal 2) : a. Perseorangan b. Organisasi c. Badan hukum
  • 3. Nazhir Perseorangan Dalam pasal 3 disebutkan : 1)Harta benda wakaf harus didaftarkan atas nama Nazhir 2)Namun hal di atas tidak membuktikan kepemilikan nazhir atas benda wakaf tersebut 3)Pergantian nazhir tidak mengakibatkan peralihan benda wakaf  Hanya di atas namakan, dan fungsinya sebagai penanggung jawab pengelola, bukan sebagai wakif  Dalam hal pergantain nazhir, maka barang tetap kepemilikannya. Yang berubah hanya kewajiban untuk mengelola
  • 4. Nazhir Perseorangan  Nazhir perseorangan ditunjuk oleh wakif (pasal 4 (1))  Wajib di daftarkan ke menteri dan BWI melalui KUA setempat (pasal 4 (2))  BWI menerbitkan tanda bukti pendaftaran nazhir (pasal 4 (4))  Nazhir perseorangan adalah suatu kelompok yang terdiri dari paling sedikit 3 orang dan salah satu dari orang tersebut diangkat menjadi ketua (pasal 4 (4)) dan harus di tunjuk oleh wakif (ayat 2)  Salah seorang nazhir dari ayat (4) diatas harus tinggal di kecamatan tempat benda wakaf berada (pasal 4 (5))
  • 5.  Nazhir berhenti apabila : a. Meninggal dunia b. Berhalangan tetap (cacat permanen, dsb) c. Mengundurkan diri d. Diberhentikan BWI  Pasal 5  Teknis pergantiannya : a. Nazhir yg ada melaporkan ke KUA b. Memebritahukan ke wakif c. Jika nazhir dalam satu tahun sejak AIW tidak melaksanakan tugasnya, maka kepala KUA setempat berhak mengusulkan ke BWI (ada atau tidak ada persetujuan dari wakif)  Pasal 6
  • 6. NAZHIR ORGANISASI  Wajib di daftarkan pada menteri danBWI melalui KUA setempat (pasal 7 (1))  Organisasi sosial, pendidikan, kemasyarakatan dan/atau keagamaan islam dgn syarat :  Memenuhi persyaratan nazhir perseorangan  Salah seorang pengurus organisasi harus berdomisili di kabupaten / kota letak benda wakaf berada  memiliki : 1. Salinan akta notaris 2. Daftar pengurus dan AD/ART 3. Program kerja pengembangan wakaf 4. Daftar kekayaan yang berasal dari harta wakaf yang terpisah dari kekayaan lain 5. Surat pernyataan siap di audit  Pasal 7
  • 7.  Poin “program kerja pengembangan wakaf” dan “daftar kekayaan yang berasal dari harta wakaf yang terpisah dari kekayaan lain”  Dari poin di atas maka seharusnya memang harus ada semacam badan otonom dari suatu organisasi yang mengurusi wakaf, baik terlepas dari organisasi atau maupun tidak terlepas  Hal ini nantinya, secara hukum akan terjadi perlekatan hak dan kewajiban. Terkait dengan pertanggung jawaban.  Wajib didaftarkan ke BWI.
  • 8.  Terkait pergantian nazhir, idem dengan nazhir perseorangan (pasal 9 dan 10)
  • 9. NAZHIR BADAN HUKUM  IDEM dengan nazhir organisasi, mulai dari pengangkatan hingga landasan hukumnya (pasal 11 – 12)
  • 10.  Nazhir wajib mengadministrasikan, mengelola, mengembangkan, mengawasi danmelindungi harta benda wakaf (pasal 13 (1))  Nazhir wajib membuat laporan berkala ke menteri dan BWI (pasal 13 (2))  Masa bakti nazhir 5 tahun (pasal 14 (1))  Pengangkatan kembali oleh BWI (pasal 14 (2))  Dalam pasal ini ada jangka waktu kerja nazhir. Dalam praktek, pasal ini banyak disimpangi, mulai dari laporan hingga masa kerja nazhir
  • 11. JENIS HARTA BENDA WAKAF  Jenis harta benda wakaf (pasal 15) : Benda tidak bergerak Benda bergerak selain uang Benda bergerak berupa uang
  • 12.  Subekti menjelaskan bahwa :  benda yang tidak bergerak karena sifatnya ialah tanah, termasuk segala sesuatu yang secara langsung atau tidak langsung, karena perbuatan alam atau perbuatan manusia, digabungkan secara erat menjadi satu dengan tanah itu. Jadi, misalnya sebidang pekarangan, beserta dengan apa yang terdapat di dalam tanah itu dan segala apa yang dibangun di situ secara tetap (rumah) dan yang ditanam di situ (pohon), terhitung buah-buahan di pohon yang belum diambil.  Tidak bergerak karena tujuan pemakaiannya, ialah segala apa yang meskipun tidak secara sungguh-sungguh digabungkan dengan tanah atau bangunan, dimaksudkan untuk mengikuti tanah atau bangunan itu untuk waktu yang agak lama, yaitu misalnya mesin-mesin dalam suatu pabrik.  tidak bergerak karena memang demikian ditentukan oleh undang-undang, segala hak atau penagihan yang mengenai suatu benda yang tidak bergerak.  (http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl4712/mengenai- benda-bergerak-dan-benda-tidak-bergerak)
  • 13.  Pada sisi lain masih menurut Subekti, suatu benda dihitung termasuk golongan benda yang bergerak karena sifatnya atau karena ditentukan oleh undang-undang.  Suatu benda yang bergerak karena sifatnya ialah benda yang tidak tergabung dengan tanah atau dimaksudkan untuk mengikuti tanah atau bangunan, jadi misalnya barang perabot rumah tangga.  Tergolong benda yang bergerak karena penetapan undang-undang ialah misalnya vruchtgebruik dari suatu benda yang bergerak, lijfrenten, surat-surat sero dari suatu perseroan perdagangan, surat-surat obligasi negara, dan sebagainya.  (http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl4712/mengenai-benda- bergerak-dan-benda-tidak-bergerak)
  • 14.  Menurut Ny. Frieda Husni Hasbullah, S.H., M.H., dalam bukunya yang berjudul Hukum Kebendaan Perdata: Hak-Hak Yang Memberi Kenikmatan (hal. 43-44), mengatakan bahwa untuk kebendaan tidak bergerak dapat dibagi dalam tiga golongan:  1. Benda tidak bergerak karena sifatnya (Pasal 506 KUHPer) misalnya tanah dan segala sesuatu yang melekat atau didirikan di atasnya, atau pohon-pohon dan tanaman-tanaman yang akarnya menancap dalam tanah atau buah-buahan di pohon yang belum dipetik, demikian juga barang-barang tambang.  2. Benda tidak bergerak karena peruntukannya atau tujuan pemakaiannya (Pasal 507 KUHPer) misalnya pabrik dan barang-barang yang dihasilkannya, penggilingan-penggilingan, dan sebagainya. Juga perumahan beserta benda-benda yang dilekatkan pada papan atau dinding seperti cermin, lukisan, perhiasan, dan lain- lain; kemudian yang berkaitan dengan kepemilikan tanah seperti rabuk, madu di pohon dan ikan dalam kolam, dan sebagainya; serta bahan bangunan yang berasal dari reruntuhan gedung yang akan dipakai lagi untuk membangun gedung tersebut, dan lain-lain.  3. Benda tidak bergerak karena ketentuan undang-undang misalnya, hak pakai hasil, dan hak pakai atas kebendaan tidak bergerak, hak pengabdian tanah, hak numpang karang, hak usaha, dan lain-lain (Pasal 508 KUHPer). Di samping itu, menurut ketentuan Pasal 314 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, kapal-kapal berukuran berat kotor 20 m3 ke atas dapat dibukukan dalam suatu register kapal sehingga termasuk kategori benda-benda tidak bergerak.  (http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl4712/mengenai-benda-bergerak-dan-benda-tidak- bergerak)
  • 15.  Lebih lanjut, Frieda Husni Hasbullah (Ibid, hal. 44-45) menerangkan bahwa untuk kebendaan bergerak dapat dibagi dalam dua golongan:  1. Benda bergerak karena sifatnya yaitu benda-benda yang dapat berpindah atau dapat dipindahkan misalnya ayam, kambing, buku, pensil, meja, kursi, dan lain-lain (Pasal 509 KUHPer).  Termasuk juga sebagai benda bergerak ialah kapal-kapal, perahu- perahu, gilingan-gilingan dan tempat-tempat pemandian yang dipasang di perahu dan sebagainya (Pasal 510 KUHPer).  2. Benda bergerak karena ketentuan undang-undang (Pasal 511 KUHPer) misalnya:  a. Hak pakai hasil dan hak pakai atas benda-benda bergerak;  b. Hak atas bunga-bunga yang diperjanjikan;  c. Penagihan-penagihan atau piutang-piutang;  d. Saham-saham atau andil-andil dalam persekutuan dagang, dan lain-lain.  (http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl4712/mengenai-benda-bergerak-dan- benda-tidak-bergerak)
  • 16. BENDA TIDAK BERGERAK  Benda tidak bergerak menurut psl. 16 : a. Hak atas tanah baik yg sudah maupun belum terdaftar b. Bangunan atau bagian bangunan yang berdiri di atas tanah c. Tanaman dan benda lain yang berkaitan dengan tanah d. Hak milik atas satuan rumah susun e. Benda tidak bergerak lain sesuai dengan ketentuan prinsip syariah dan perudangan yang berlaku
  • 17.  Huruf b, ada bagian terpisah yang dapat di wakafkan, sebagai contoh Tuan A memiliki tanah beserta rumah kemudian tuan A mewakafkan rumahnya saja, maka ada pemisahan.  Hal ini secara teknis akan berurusan dengan BPN, terkait pendaftarannya baik secara selamanya maupun dengan jangka waktu tertentu  Huruf C, bisa sebuah kebun yang diwakafkan, tapi bukan tanahnya. Namun Hasil dari perkebunan.
  • 18.  Hak atas tanah yang dapat diwakafkan pasal 17 (1): a. Hak milik atas tanah baik yang sudah atau belum terdaftar b. Hak Guna Bangunan (HGB), Hak Guna Usaha (HGU), atau Hak Pakai (HP) di atas tanah negara c. Hak Guna Bangunan (HGB) atau Hak Pakai di atas Hak Pengelolaan (HPL) atau Hak Milik (HM) wajib mendapat izin tertulis dari pemegang Hak Pengelolaan atau Hak Milik d. Hak Milik atas satuan rumah susun (HMSRS)
  • 19.  Jika wakaf pada ayat (1) huruf C, untuk wakaf selamanya, maka harus ada pelepasan hak dari pemegang HPL atau HM (pasal 16 ayat (2))  Teknis ini harus sesuai prosedur BPN, mulai dari persetujuan akta notaris hingga keluar sertifikat yang baru  Pemegang HPL biasanya instansi pemerintah atau BUMN/BUMD
  • 20.  Hak atas tanah yang akan di wakafkan harus bebas dari sengketa, sitaan, perkara, dan tidak dalam kondisi di jaminkan (pasal 17 (3))  Untuk mengetahui hal ini, bisa di cek di BPN ataupun kantor desa setempat untuk yang belum bersertifikat  Ada baiknya saat akan menerima wakaf tanah, di cek terlebih dahulu baik melalui BPN maupun kantor desa setempat. Jika memang meragukan, lebih baik di tangguhkan saja.  Karena nanti jika di tengah jalan ada pihak yang menggugat maka kerugian juga akan terdampak ke yayasan. Bahkan bisa dianggap sebagai suatu delik pidana jika ada unsur penyertaan ataupun bersama- sama
  • 21.  Dalam pasal 18 : Benda wakaf tidak bergerak berupa tanah hanya dapat di wakafkan untuk selamanya Kecuali pasal 17 ayat (1) huruf C (harus dengan pelepasan hak) Semua hak atas tanah di pasal 17 dapat diwakafkan beserta bangunan dan/atau tanaman dan/atau benda-benda lain yang berkaitan dengan tanah
  • 22.  Dalam pasal 18 tersebut harus dibedakan antara tanah atau bangunan di atas tanah  Contoh : sebuah rumah milik pak hadi, bisa diwakafkan dengan jangka waktu, maka tanah tetap menjadi HM dari pak hadi (asas pemisahan)
  • 23. BENDA BERGERAK SELAIN UANG  Benda bergerak menurut pasal 19 : 1) Karena sifatnya : dapat berpindah atau di pindahkan atau karena ketetapan UU (1) 2) Dpaat di habiskan dan tidak dapat dihabiskankarena pemakaian (2) 3) Khusus benda bergerak yang dapat di habiskan karena pemakaian tidak dapat diwakafkan kecuali air dan minyak (yg persediaannya masih berkelanjutan) (3) 4) Kecuali dengan memperhatikan ketentuan prinsip syariah (4)
  • 24.  Benda bergerak karena sifatnya yang dapat di wakafkan (pasal 20):  Kapal  Pesawat terbang  Kendaraan bermotor  Mesin / peralatan industri yang tidak tertancap pada bangunan  Benda lainnya yang tergolong sebagai benda bergerak karena sifatnya dan memiliki manfaat jangka panjang  Salah satu poin pentingnya adalah manfaat jangka panjang (dalam hal bendanya, bukan hasilnya),  Sejenis makanan dan minuman tidak bisa di wakafkan
  • 25.  Benda bergerak selain uang yang dapat di wakafkan (pasal 20): Surat berharga (saham, SUN, Obligasi, Surat Berharga Lainnya) Hak atas kekayaan inteletual (cipta, merek, rahasia dagang, dsb) Hak atas benda bergerak berupa hak sewa, hak pakai, hak hasil pakai atas benda bergerak dan perikatan – tuntutan atas jumlah uang yang dapat di tagih atas benda bergerak
  • 26. BENDA BERGERAK BERUPA UANG (WAKAF UANG)  Pasal 22 : Mata uang rupiah (1) Jika mata uang asing harus di konversi ke rupiah (2)  Wakif harus ke : Ke LKS Asal-usul benda wakaf Setor tunai Pengisian formulir Bisa diwakilak oleh kuasa wakif Wakif bisa menyertakan ikrar wakaf uang ke nazhir di hadapan PPAIW, dan selanjutnya nazhir menyerahkan ke LKS
  • 27.  Lembaga Keuangan Syariah akan di tunjuk oleh menteri atas dasar pertimbangan BWI (pasal 23-24)  Tugas LKS-PWU (pasal 25): Mengumumkan ke publik Menyediakan blangko sertifikat Menerima wakaf secara tunai Menempatkan uang wakaf ke rekening titipan atas nama nazhir yang ditunjuk wakif Menerima pernyataan tertulis dari wakif Menerbitkan sertifikat wakaf uang Mendaftarkan ke menteri
  • 28.  Jika wakaf hanya untuk jangka waktu tertentu, maka saat berakhir, nazhir wajib mengembalikan jumlah pokok wakaf uang ke wakif atau ahli waris/penerus haknya melalui LKS-PWU (pasal 27)
  • 29. PEMBUATAN AKTA IKRAR WAKAF  Sertifikat tanah wajib disertakan, jika benda wakaf adalah tanah / bukti kepemilikan lainnya (pasal 28)  Jika benda bergerak lainnya selain uang, wajib menyerahkan bukti kepemilikan (pasal 29) seperti BPKB.  Terkait sertifikat, ada baiknya, yayasan melalukan proses validasi ke instansi terkait (BPN, kelurahan setempat)
  • 30.  Pernyataan kehendak wakif dituangkan di Akta Ikrar Wakaf (AIW) pasal 30 (1)  Yg hadir di majelis ikrar wakaf : 1. Nazhir 2. Mauquf alaih 3. 2 saksi  Wakaf khairi dan wakaf ahli (pasal 30 (4))  Jika pembuatan wakaf blm pernah di tuangkan di AIW, sedangkan berdasarkan berbagai petunjuk dan 2 orang saksi sdh ada perbuatan wakaf serta wakif sdh meninggal maka cukup dibuat Akta Pengganti Ikrar Wakaf (APIW) (pasal 31)
  • 31.  Pasal 32 : Wakif menyatakan ikrar kepada nazhir di PPAIW (1) Ikrar diterima oleh mauqug alaih dan harta benda diterima nazhir untuk kepentingan mauquf alaih (2) Dituangkan di AIW (3) Minimal tertera nama identitas para pihak, data danketerangan benda, peruntukkan, jangka waktu (4) Jika wakif adalah organisasi maka yang dicantumkan di AIW adalah nam apengurus sesuai dengan AD (5) Jika nazhir adalah organisasi maka yang dicantumkan di AIW adalah nama pengurus organisasi sesuai dengan AD (6)
  • 32. TATA CARA PEMBUATAN AIW  Dalam pasal 34, Tata cara pembuatan AIW untuk benda tidak bergerak (pasal 16-17) dan benda bergerak selain uang (pasal 19-21) :  Sesuai dgn aturan UU  PPAIW meneliti kelengkapan persyaratan administrasi dan keadaan fisik benda wakaf  Jika unsur terpenuhi, pelakasanaan sesuai pasal 30  Pengesahan oleh PPAIW  Salian AIW disampaikan ke :  Wakif  Nazhir  Mauquf alaih’kantor pertanahan jika tanah  Instansi berwenang dalam hal bend atidak bergerak selain tanah atau benda bergerak selain uang
  • 33.  Khusus untuk APAIW (pasal 35) : Harus ada permohonan masyarakat atau saksi (1) Harus dikuatkan dengan petunjuk atau bukti (2) Jika tidak ada permohonan APAIW, maka kepala desa setempat tempat benda wakaf berada, wajib meminta APAIW ke PPAIW setempat PPAIW atas nama nazhir menyampaikan APAIW beserta dokumen lainnya ke BPN dalam rangak pendaftaran wakaf tanah paling lama 30 hari sejak penandatangan APAIW (4)
  • 34.  Harta wakaf wajib diserahkan oleh wakif ke nazhir  Dengan berita acara  Paling lambat saat penandatangan AIW dalam majelis ikrar wakaf  Dalam berita acara harus ada rincian dan di tanda tangani oleh wakif dan nazhir  BAP tidak diperlukan dalam hal serah terima benda wakaf dinyatakan dalam AIW
  • 35. TATA CARA PENDAFTARAN DAN PENGUMUMAN BENDA WAKAF  PASAL 38  Semuanya berdasarkan AIW atau APAIW  Lampiran persyaratan lain :  Sertifikat hak atas tanah atau HMSRS atau tanda bukti kepemilikan tanahlainnya  Surat pernyataan bahwa tanah tidak dalam sengketa, perkara, sitaan, tidak di jaminkan  Yang diketahui oleh kades/lurah setempat atau yang setingkat danharus diperkuat oleh camat (2) huruf b  Izin dari pejabat yang berwenang jika diperoleh dari tanah milik instansi pemerintah, BUMN, BUMD dan pemeritahan lainnya (2) huruf c  Izin dari pejabat bidang pertanahan bila dalam sertifikat dankeputusan pemberian haknya melalui izin pelepas atau peralihan  Izin dari pemegang Hak Pengelolaan (HPL) atau Hak Milik dalm hal HGB atau HP yang diwakafkan di atas tanah HPL dan HM (2) huruf e
  • 36.  Tata cara pendaftaran (pasal 39) :  Untuk tanah Hak Milik didaftrakan menjadi tanah wakaf atas nama Nazhir (1) huruf a  Terhadap tanah hak milik yang di wakafkan secara sebagian, harus ada pemecahan sertifikat, kemudian didaftarkan menjadi atas nama nazhir (1) huruf b  Tanah yang belum berstatus hak Milik yang berasal dari tanah milik adat langsung di daftarkan atas nama nazhir  Untuk HGB, HGU dan HP di atas tanah negara (HPL dan HP) pasal 17 (1) huruf b, harus ada persetujuan pelepasan hak dari pejabat berwenang, kemudian di daftarkan atas nama nazhir  Tanah negara di atasnya ada masjid, musola, makam didaftarkan langsung atas nama nazhir  Pejabat yang berwenang di bidang pertanahan mencatat di buku tanah dan sertifikatnya
  • 37.  Wakaf benda bergerak selain uang, pasal 40, PPAIW mendaftarkan AIW : Benda bergerak selain uang ke instansi yang berkaitan Benda bergerak selain uang yang tidak terdaftar atau tidak memiliki bukti pembelian atau pembayaran, didaftarkanke BWI, atau jika BWI tidak ada, langsung ke kemenag
  • 38.  Pasal 41 : Untuk benda bergerak yang sudah terdafta, wakif menyerahkan bukti kepemilikan ke PPAIW disertai surat keterangan pendaftaran dari instansi terkait (1) Untuk benda bergerak tidak terdaftar, wakif menyerahkan bukti pembelian atau tanda pembayaran (2) Untuk benda bergerak yang tidak terdaftar dan tidak mempunyai bukti pembelian, wakif harus membuat surat pernyataan kepemilikan benda wakaftersebut, diketahui 2 saksi dan dikuatkan oleh pemerintah setempat (3)
  • 39. PENDAFTARAN HARTA BENDA WAKAF BERGERAK BERUPA UANG  Dalam pasal 43 :  LKS-PWU atas nama nazhir mendaftrakan wakaf uang ke menteri paling lambat 7 hari kerja sejak diterbitkannya seritifkat Wakaf Uang (1)  Ditembuskanke BWI untuk administrasi saja (2)
  • 40. PENGUMUMAN HARTA BENDA WAKAF  Dalam pasal 44 disebutkan :  PPAIW menyampaikan AIW ke kantir kemenag dan BWI untuk dimuat dalam register umum wakaf  Masyarakat bis amengakses informasi wakaf benda bergerak selain uang di register umum tersebut (2)
  • 41. PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN  Nazhir wajib mengelola dan mengembangkan serta bisa bekerja sama dengan pihak lain sesuai prinsip syariah (pasal 45 ayat (10 dan (2))  Khusu untuk pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf dari perseorangan – organisasi – badan hukum asing yang berskala nasional & internasional serta harta benda wakaf terlantar oleh BWI (pasal 46)
  • 42.  Khusus harta benda wakaf berasal dari luar negeri, wakif harus melengkapi bukti kepemilikan sah harta benda wakaf sesuai hukum positif (pasal 47)
  • 43.  Terkait wakaf uang, pasal 48 1) Pengeolaan berpedoman aturan BWI 2) Untuk wakaf uang, hanya dapat investasi pada produkproduk LKS dan/atau instrumenkeuangan syariah 3) Untuk wakaf uang dgn jangka waktu tertentu, nazhirhanya dapat melakukan pengelolaan di LKS- PWU tersebut (tempat di wakafkan) 4) Pengelolaan dan pengembangan wakaf uang di bank syariah harus mengikuti program lembaga penjamin simpanan sesuai aturan 5) Jika dikelola dan dikembangkan dalam bentuk investasi non syariah, maka wajib di asuransikan pada asuransi syariah
  • 44. PENUKARAN HARTA BENDA WAKAF  Dalam pasal 49 disebutkan :  Harus ada izin tertulis dari manteri atas pertimbangan BWI (1)  Pertimbangannya (2) : a. Perubahan digunakan untuk kepentingan umum sesuai RUTR berdasarkan hukum positif dan tdk bertenatangan dgn prinsip syarian b. Harta benda wakaf tidak dapat dipergunakan sesuai peruntukkannya c. Untuk kepentingan agama yang langsung dan mendesak
  • 45.  Syarat harta benda penukar (3) : Memiliki sertifikat atau bukti kepemilikan sah Nilai nya minimal sama dgn harta benda wakaf semula  Penetapan nilai berdasarkan tim penilai dari unsur (4) : Pemda/pemkab BPN setempat MUI setempat Kemenag setempat Nazhir wakaf yang bersangkutan
  • 46.  Dasar penghitungan dan nilai benda wakaf penukar adalah (pasal 50) :  Sekurang-kurangnya sama dengan NJOP harta benda wakaf  Posisi benda penukar strategis
  • 47.  Proses penukaran (pasal 51) : a. Nazhir mengajukan melalui KUA kecamatan b. Kepala KUA kecamatan meneruskan ke kantor kemenag c. Kemenag membentuk tim d. Bupati/walikota setempat membuat keputusan e. Kepala kantor kemenag terkait meneruskan ke menag dgn rekomendasi dari tim f. Jika disetujui, nazhir segera mengurus ke kantor pertanahan atau instansi terkait
  • 48.  Pasal 52 terkait dengan bantuan pembiayaan BWI olehnegara
  • 49. PEMBINAAN NAZHIR  Dari pasal 53 :  Pembina adalah menteri dan BWI (1)  Pembinaan meliputi : a. Penyiapan sarana dan prasarana b. Penyusunan regulasi, pemberdayaan dll c. Penyediaan fasilitas proses sertifikasi wakaf d. Pengadaanblanko terkait e. Penyuluh penerangan di lapangan f. Fasilitas masuknya dana-dana wakaf
  • 50. SANKSI ADMINISTRATIF  Dalam hal sanksi administratif, diatur di pasal 57 :  Peringatan tertulis untuk LKS-PWU (1)  Sebanyak 3 kali  Pengehmtian sementara atau pencabutan izin  Hal diatas bisa dilakukansetelah peringatan ataupun pembelaan
  • 51. REFERENSI  Rachmadi Usman, Hukum perwakafan  UU nomor 41 tahun 2004 tentang wakaf  PP nomor 42 tahun 2006 tentang pelaksanaan UU no. 4 tahun 2004 tentang wakaf  Hukumonline.com