SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Dosen: Faris Satria Alam, S.H., M.H.
Sejarah Peradilan TUN
Sejarah Peradilan TUN
kedua pasal itu bisa dikatakan merupakan konsep
dasar atau cikal bakal dari Peradilan Tata Usaha
Negara di Indonesia
Sejarah Peradilan TUN
Sejarah Peradilan TUN
Sejarah Peradilan TUN
Sejarah Peradilan TUN
Dasar Hukum PTUN
Dasar Hukum PTUN
Tata Usaha
Negara
administrasi negara yang melaksanakan fungsi untuk menyelenggarakan
urusan pemerintahan baik di pusat maupun di daerah.
Badan atau
Pejabat Tata
Usaha Negara
badan atau pejabat yang melaksanakan urusan pemerintahan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Keputusan Tata
Usaha Negara
suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata
usaha negara yang berisi tindakan hukum tata usaha negara yang
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang
bersifat konkret, individual, dan final, yang menimbulkan akibat
hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata.
Sengketa Tata
Usaha Negara
sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara antara orang atau
badan hukum perdata dengan badan atau pejabat tata usaha negara,
baik di pusat maupun di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya
keputusan tata usaha negara, termasuk sengketa kepegawaian
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
 Sumber: UU 51/2009 tentang PTUN
Pengertian Dalam TUN
Gugatan permohonan yang berisi tuntutan terhadap badan
atau pejabat tata usaha negara dan diajukan ke
pengadilan untuk mendapatkan putusan
Tergugat badan atau pejabat tata usaha negara yang
mengeluarkan keputusan berdasarkan wewenang yang
ada padanya atau yang dilimpahkan kepadanya yang
digugat oleh orang atau badan hukum perdata
Pengertian Dalam TUN
suatu keputusan Tata Usaha Negara yang akan
selalu mengandung asas “prasumptio iustae causa”,
yaitu bahwa suatu keputusan Tata Usaha Negara
(TUN) atau disebut beschikking harus selalu
dianggap sah selama belum dibuktikan sebaliknya
ASAS DALAM PERADILAN TUN
1) Suatu penetapan tertulis.
2) Dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat tata usaha
negara.
3) Berisi tindakan hukum tata usaha negara.
4) Bersifat konkret, individual dan final.
5) Menimbulkan akibat hukum bagi Seseorang atau
Badan Hukum Perdata.
Tidak Termasuk Dalam Keputusan TUN
(Pembatasan Langsung) *Pasal 2
 Keputusan Tata Usaha Negara yang merupakan perbuatan hukum
perdata;
 Keputusan Tata Usaha Negara yang merupakan pengaturan yang
bersifat umum;
 Keputusan Tata Usaha Negara yang masih memerlukan persetujuan;
 Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan berdasarkan
ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan Kitab Undang-
Undang Hukum Acara Pidana atau peraturan perundang-undangan
lain yang bersifat hukum pidana;
 Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan atas dasar hasil
pemeriksaan badan peradilan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
 Keputusan Tata Usaha Negara mengenai tata usaha Tentara
Nasional Indonesia;
 Keputusan Komisi Pemilihan Umum baik di pusat maupun di
daerah mengenai hasil pemilihan umum.
Tidak Termasuk Dalam Keputusan TUN
(Pembatasan Langsung) * Pasal 49
Pengadilan tidak berwenang memeriksa, memutus dan
menyelesaikan sengketa tata usaha negara tertentu dalam
hal keputusan tata usaha negara yang disengketakan itu
dikeluarkan :
Dalam waktu perang, keadaan bahaya, keadaan
bencana alam atau keadaan luar biasa yang
membahayakan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Dalam keadaan mendesak untuk kepentingan umum
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Pembatasan langsung dan Tidak Langsung
Pembatasan Langsung
Pembatasan Tidak
Langsung
pembatasan yang tidak
memungkinkan sama sekali
bagi PTUN untuk memeriksa
dan memutus sengketa
tersebut.
pembatasan atas kompetensi
absolut yang masih membuka
kemungkinan bagi PT.TUN
untuk memeriksa dan
memutus sengketa
administrasi, dengan
ketentuan bahwa seluruh
upaya administratif yang
tersedia untuk itu telah
ditempuh.
Tidak Termasuk Dalam Keputusan TUN
(Pembatasan Tidak Langsung) * Pasal 48
Dalam hal suatu Badan atau Pejabat tata usaha negara
diberi wewenang oleh atau berdasarkan peraturan
perundang-undangan untuk menyelesaikan secara
administratif sengketa tata usaha negara tersebut harus
diselesaikan melalui upaya administratif yang tersedia.
Pengadilan baru berwenang memeriksa, memutus, dan
menyelesaikan sengketa tata usaha negara sebagaimana
dimaksud diatas jika seluruh upaya adminisratif yang
bersangkutan telah digunakan
Termasuk Dalam Keputusan TUN *Pasal 3
 Apabila Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara tidak mengeluarkan
keputusan, sedangkan hal itu menjadi kewajibannya, maka hal
tersebut disamakan dengan Keputusan Tata Usaha Negara.
 Jika suatu Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara tidak
mengeluarkan keputusan yang dimohon, sedangkan jangka waktu
sebagaimana ditentukan data peraturan perundang-undangan
dimaksud telah lewat, maka Badan atauPejabat Tata Usaha Negara
tersebut dianggap telah menolak mengeluarkan keputusan yang
dimaksud.
 Dalam hal peraturan perundang-undangan yang bersangkutan tidak
menentukan jangka waktu sebagaimana dimaksud diatas maka
setelah lewat jangka waktu empat bulan sejak diterimanya
permohonan, Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang
bersangkutan dianggap telah mengeluarkan keputusan
penolakan.

Kompetensi PTUN
kompetensi PTUN dalam sistem peradilan di Indonesia yaitu
bertugas dan berwenang , memeriksa, memutus, dan
menyelesaikan sengketa tata usaha negara.
Pembentukan PTUN dari tahun 1990-1997
PTUN (meliputi wilayah Kabupaten/Kota) baru 26: Jakarta,
Medan, Palembang, Surabaya, Ujung Pandang, Bandung,
Semarang ,Padang, Pontianak, Banjarmasin, Manado, Kupang,
Ambon, Jayapura, Lampung, Samarinda, Denpasar, Banda Aceh,
Pakanbaru, Jambi, Bengkulu, Palangkaraya, Palu, Kendari,
Yogyakarta, Mataram dan Dili
PT.TUN (meliputi wilayah Provinsi) baru 4: Jakarta, Medan,
Surabaya, Makasar
Kompetensi Relatif
Kompetensi relatif berhubungan dengan
kewenangan pengadilan untuk mengadili suatu
perkara sesuai dengan wilayah hukumnya (Pasal
54)
 contoh: Domisili Tergugat di Bandung, maka Gugatan diajukan ke
PTUN Bandung
Gugatan pada prinsipnya diajukan ke pengadilan di
tempat tergugat dan hanya bersifat eksepsional di
tempat penggugat diatur menurut Peraturan
Pemerintah. Hanya saja sampai sekarang Peraturan
Pemerintah tersebut belum ada.
Kompetensi Relatif
 Gugatan sengketa Tata Usaha Negara diajukan kepada Pengadilan yang berwenang
yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan tergugat.
 Apabila tergugat lebih dari satu Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara dan
berkedudukan tidak dalam satu daerah hukum Pengadilan, gugatan diajukan
kepada Pengadilan yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan salah satu
Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara.
 Dalam hal tempat kedudukan tergugat tidak berada dalam daerah hukum
Pengadilan tempat kediaman penggugat, maka gugatan dapat diajukan ke
Pengadilan yang daerah hukummnya meliputi tempat kediaman penggugat untuk
selanjutnya diteruskan kepada Pengadilan yang bersangkutan.
 Dalam hal-hal tertentu sesuai dengan sifat sengketa Tata Usaha Negara yang
bersangkutan yang diatur dengan Peraturan Pemerintah, gugatan dapat diajukan
kepada Pengadilan yang berwenang yang daerah hukumnya meliputi tempat
kediaman penggugat.
 Apabila penggugat dan tergugat berkedudukan atau berada di luar negeri, gugatan
diajukan kepada Pengadilan di Jakarta.
 Apabila tergugat berkedudukan di dalam negeri dan penggugat di luar negeri,
gugatan diajukan kepada Pengadilan di tempat kedudukan tergugat.
Kompetensi Absolut
 kompetensi absolut adalah kewenangan pengadilan untuk
mengadili suatu perkara menurut obyek, materi atau pokok
sengketa.
 Kompetensi Absolut PTUN: Memeriksa , memutus , dan menyelesaikan
sengketa TUN di tingkat pertama (Pasal 50)
 Kompetensi Absolut PT.TUN:
1. Memeriksa dan memutus sengketa TUN di tingkat banding
2. Memeriksa dan memutus sengketa TUN di Di tingkat pertama dan
terakhir sengketa kewenangan mengadili antar Pengadilan TUN di dalam
daerah hukumnya
3. Memeriksa, memutus, dan menyelesaikan di tingkat Pertama sengketa
TUN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48
Alasan Gugatan
* Pasal 53
 Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan
oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan
tertulis kepada pengadilan yang berwenang yang berisi tuntutan agar
Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu dinyatakan batal
atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau
direhabilitasi.
 Alasan-alasan yang dapat digunakan dalam gugatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) adalah:
a. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan asas-
asas umum pemerintahan yang baik.
Materi matkul 1 peratun sejarah, pengertian, dan kompetensi peratun

More Related Content

What's hot

Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Idik Saeful Bahri
 
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidanaAlasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidanaSigit Riono
 
Contoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalContoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalEvirna Evirna
 
Hukum acara perdata - Konsep dasar surat kuasa (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Konsep dasar surat kuasa (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Konsep dasar surat kuasa (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Konsep dasar surat kuasa (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021Leks&Co
 
Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Rizki Gumilar
 
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Surat gugatan wanprestasi
Surat gugatan wanprestasiSurat gugatan wanprestasi
Surat gugatan wanprestasiLegal Akses
 
Produk Hukum Daerah
Produk Hukum DaerahProduk Hukum Daerah
Produk Hukum DaerahArdi Susanto
 
Jawaban gugatan
Jawaban gugatanJawaban gugatan
Jawaban gugatanardi hansa
 
Unclos 1982
Unclos 1982Unclos 1982
Unclos 1982Sei Enim
 
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Arman Solit
 
Sumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalSumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalNuelnuel11
 
Hukum Perdata Internasional
Hukum Perdata InternasionalHukum Perdata Internasional
Hukum Perdata InternasionalDenaAgustina
 
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaDaniel_Alfaruqi
 
Ppt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdataPpt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdataLisa SYP
 
Pengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPuspa Bunga
 

What's hot (20)

Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
 
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
 
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidanaAlasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
 
Contoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalContoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasional
 
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
 
Hukum acara perdata - Konsep dasar surat kuasa (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Konsep dasar surat kuasa (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Konsep dasar surat kuasa (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Konsep dasar surat kuasa (Idik Saeful Bahri)
 
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
 
Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1
 
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
 
Surat gugatan wanprestasi
Surat gugatan wanprestasiSurat gugatan wanprestasi
Surat gugatan wanprestasi
 
Produk Hukum Daerah
Produk Hukum DaerahProduk Hukum Daerah
Produk Hukum Daerah
 
Jawaban gugatan
Jawaban gugatanJawaban gugatan
Jawaban gugatan
 
Unclos 1982
Unclos 1982Unclos 1982
Unclos 1982
 
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
 
Sumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalSumber hukum internasional
Sumber hukum internasional
 
Hukum Perdata Internasional
Hukum Perdata InternasionalHukum Perdata Internasional
Hukum Perdata Internasional
 
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
 
Ppt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdataPpt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdata
 
Pengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power point
 

Similar to Materi matkul 1 peratun sejarah, pengertian, dan kompetensi peratun

6. jaminan administrasi negara
6. jaminan administrasi negara6. jaminan administrasi negara
6. jaminan administrasi negaraDian Oktavia
 
Pertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.ppt
Pertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.pptPertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.ppt
Pertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.pptnlpt3435
 
10. sanksi administrasi
10. sanksi administrasi10. sanksi administrasi
10. sanksi administrasinurul khaiva
 
Power Point Peran Adv Dalam Penegakkan Hukum.pptx
Power Point Peran Adv Dalam Penegakkan Hukum.pptxPower Point Peran Adv Dalam Penegakkan Hukum.pptx
Power Point Peran Adv Dalam Penegakkan Hukum.pptxYuliAnti565057
 
PERADILAN TATA USAHA NEGARA by Dini Andini
PERADILAN TATA USAHA NEGARA by Dini AndiniPERADILAN TATA USAHA NEGARA by Dini Andini
PERADILAN TATA USAHA NEGARA by Dini AndiniDinye
 
Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)
Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)
Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)arjunowidya
 
SENGKETA_KEPEGAWAIAN.pptx
SENGKETA_KEPEGAWAIAN.pptxSENGKETA_KEPEGAWAIAN.pptx
SENGKETA_KEPEGAWAIAN.pptxFery Chofa
 
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptxSistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptxBrannessIrnando1
 
Peradilan tata usaha negara
Peradilan tata usaha negaraPeradilan tata usaha negara
Peradilan tata usaha negaraFrisalia
 
Perkara Peradilan Tata Usaha Negara di dalam Hukum Administrasi Negara
Perkara Peradilan Tata Usaha Negara di dalam Hukum Administrasi NegaraPerkara Peradilan Tata Usaha Negara di dalam Hukum Administrasi Negara
Perkara Peradilan Tata Usaha Negara di dalam Hukum Administrasi NegaraDella Mega Alfionita
 
LEMBAGA PERADILAN INDONESIA
LEMBAGA PERADILAN INDONESIALEMBAGA PERADILAN INDONESIA
LEMBAGA PERADILAN INDONESIAShauqina Saraya
 
1986 05 peradilan tata usaha negara
1986 05 peradilan tata usaha negara1986 05 peradilan tata usaha negara
1986 05 peradilan tata usaha negaraKurniawan Sukawangi
 
DATUN (1).ppt
DATUN (1).pptDATUN (1).ppt
DATUN (1).pptNoth5
 

Similar to Materi matkul 1 peratun sejarah, pengertian, dan kompetensi peratun (20)

6. jaminan administrasi negara
6. jaminan administrasi negara6. jaminan administrasi negara
6. jaminan administrasi negara
 
Peradilan TUN 2.ppt
Peradilan TUN 2.pptPeradilan TUN 2.ppt
Peradilan TUN 2.ppt
 
Pertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.ppt
Pertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.pptPertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.ppt
Pertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.ppt
 
10. sanksi administrasi
10. sanksi administrasi10. sanksi administrasi
10. sanksi administrasi
 
Power Point Peran Adv Dalam Penegakkan Hukum.pptx
Power Point Peran Adv Dalam Penegakkan Hukum.pptxPower Point Peran Adv Dalam Penegakkan Hukum.pptx
Power Point Peran Adv Dalam Penegakkan Hukum.pptx
 
PERADILAN TATA USAHA NEGARA by Dini Andini
PERADILAN TATA USAHA NEGARA by Dini AndiniPERADILAN TATA USAHA NEGARA by Dini Andini
PERADILAN TATA USAHA NEGARA by Dini Andini
 
HUKUM ACARA PTUN - Johny Koynja
HUKUM ACARA PTUN - Johny KoynjaHUKUM ACARA PTUN - Johny Koynja
HUKUM ACARA PTUN - Johny Koynja
 
Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)
Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)
Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)
 
SENGKETA_KEPEGAWAIAN.pptx
SENGKETA_KEPEGAWAIAN.pptxSENGKETA_KEPEGAWAIAN.pptx
SENGKETA_KEPEGAWAIAN.pptx
 
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptxSistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
 
Hukum Acara Perdata
Hukum Acara PerdataHukum Acara Perdata
Hukum Acara Perdata
 
30 syahla aqila
30 syahla aqila30 syahla aqila
30 syahla aqila
 
Peradilan tata usaha negara
Peradilan tata usaha negaraPeradilan tata usaha negara
Peradilan tata usaha negara
 
Perkara Peradilan Tata Usaha Negara di dalam Hukum Administrasi Negara
Perkara Peradilan Tata Usaha Negara di dalam Hukum Administrasi NegaraPerkara Peradilan Tata Usaha Negara di dalam Hukum Administrasi Negara
Perkara Peradilan Tata Usaha Negara di dalam Hukum Administrasi Negara
 
LEMBAGA PERADILAN INDONESIA
LEMBAGA PERADILAN INDONESIALEMBAGA PERADILAN INDONESIA
LEMBAGA PERADILAN INDONESIA
 
1986 05 peradilan tata usaha negara
1986 05 peradilan tata usaha negara1986 05 peradilan tata usaha negara
1986 05 peradilan tata usaha negara
 
DATUN (1).ppt
DATUN (1).pptDATUN (1).ppt
DATUN (1).ppt
 
Konsekuensi yuridis dengan dikecualikannya keputusan tata usaha negara yang b...
Konsekuensi yuridis dengan dikecualikannya keputusan tata usaha negara yang b...Konsekuensi yuridis dengan dikecualikannya keputusan tata usaha negara yang b...
Konsekuensi yuridis dengan dikecualikannya keputusan tata usaha negara yang b...
 
Keputusan Tata Usaha Negara
Keputusan Tata Usaha NegaraKeputusan Tata Usaha Negara
Keputusan Tata Usaha Negara
 
Uu 09 2004 Pjls
Uu 09 2004 PjlsUu 09 2004 Pjls
Uu 09 2004 Pjls
 

Materi matkul 1 peratun sejarah, pengertian, dan kompetensi peratun

  • 1. Dosen: Faris Satria Alam, S.H., M.H.
  • 3. Sejarah Peradilan TUN kedua pasal itu bisa dikatakan merupakan konsep dasar atau cikal bakal dari Peradilan Tata Usaha Negara di Indonesia
  • 10. Tata Usaha Negara administrasi negara yang melaksanakan fungsi untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan baik di pusat maupun di daerah. Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara badan atau pejabat yang melaksanakan urusan pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Keputusan Tata Usaha Negara suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara yang berisi tindakan hukum tata usaha negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkret, individual, dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata. Sengketa Tata Usaha Negara sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara antara orang atau badan hukum perdata dengan badan atau pejabat tata usaha negara, baik di pusat maupun di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha negara, termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.  Sumber: UU 51/2009 tentang PTUN Pengertian Dalam TUN
  • 11. Gugatan permohonan yang berisi tuntutan terhadap badan atau pejabat tata usaha negara dan diajukan ke pengadilan untuk mendapatkan putusan Tergugat badan atau pejabat tata usaha negara yang mengeluarkan keputusan berdasarkan wewenang yang ada padanya atau yang dilimpahkan kepadanya yang digugat oleh orang atau badan hukum perdata Pengertian Dalam TUN suatu keputusan Tata Usaha Negara yang akan selalu mengandung asas “prasumptio iustae causa”, yaitu bahwa suatu keputusan Tata Usaha Negara (TUN) atau disebut beschikking harus selalu dianggap sah selama belum dibuktikan sebaliknya ASAS DALAM PERADILAN TUN
  • 12. 1) Suatu penetapan tertulis. 2) Dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat tata usaha negara. 3) Berisi tindakan hukum tata usaha negara. 4) Bersifat konkret, individual dan final. 5) Menimbulkan akibat hukum bagi Seseorang atau Badan Hukum Perdata.
  • 13. Tidak Termasuk Dalam Keputusan TUN (Pembatasan Langsung) *Pasal 2  Keputusan Tata Usaha Negara yang merupakan perbuatan hukum perdata;  Keputusan Tata Usaha Negara yang merupakan pengaturan yang bersifat umum;  Keputusan Tata Usaha Negara yang masih memerlukan persetujuan;  Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan berdasarkan ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan Kitab Undang- Undang Hukum Acara Pidana atau peraturan perundang-undangan lain yang bersifat hukum pidana;  Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan atas dasar hasil pemeriksaan badan peradilan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;  Keputusan Tata Usaha Negara mengenai tata usaha Tentara Nasional Indonesia;  Keputusan Komisi Pemilihan Umum baik di pusat maupun di daerah mengenai hasil pemilihan umum.
  • 14. Tidak Termasuk Dalam Keputusan TUN (Pembatasan Langsung) * Pasal 49 Pengadilan tidak berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa tata usaha negara tertentu dalam hal keputusan tata usaha negara yang disengketakan itu dikeluarkan : Dalam waktu perang, keadaan bahaya, keadaan bencana alam atau keadaan luar biasa yang membahayakan berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Dalam keadaan mendesak untuk kepentingan umum berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  • 15. Pembatasan langsung dan Tidak Langsung Pembatasan Langsung Pembatasan Tidak Langsung pembatasan yang tidak memungkinkan sama sekali bagi PTUN untuk memeriksa dan memutus sengketa tersebut. pembatasan atas kompetensi absolut yang masih membuka kemungkinan bagi PT.TUN untuk memeriksa dan memutus sengketa administrasi, dengan ketentuan bahwa seluruh upaya administratif yang tersedia untuk itu telah ditempuh.
  • 16. Tidak Termasuk Dalam Keputusan TUN (Pembatasan Tidak Langsung) * Pasal 48 Dalam hal suatu Badan atau Pejabat tata usaha negara diberi wewenang oleh atau berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk menyelesaikan secara administratif sengketa tata usaha negara tersebut harus diselesaikan melalui upaya administratif yang tersedia. Pengadilan baru berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa tata usaha negara sebagaimana dimaksud diatas jika seluruh upaya adminisratif yang bersangkutan telah digunakan
  • 17. Termasuk Dalam Keputusan TUN *Pasal 3  Apabila Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara tidak mengeluarkan keputusan, sedangkan hal itu menjadi kewajibannya, maka hal tersebut disamakan dengan Keputusan Tata Usaha Negara.  Jika suatu Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara tidak mengeluarkan keputusan yang dimohon, sedangkan jangka waktu sebagaimana ditentukan data peraturan perundang-undangan dimaksud telah lewat, maka Badan atauPejabat Tata Usaha Negara tersebut dianggap telah menolak mengeluarkan keputusan yang dimaksud.  Dalam hal peraturan perundang-undangan yang bersangkutan tidak menentukan jangka waktu sebagaimana dimaksud diatas maka setelah lewat jangka waktu empat bulan sejak diterimanya permohonan, Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang bersangkutan dianggap telah mengeluarkan keputusan penolakan. 
  • 18. Kompetensi PTUN kompetensi PTUN dalam sistem peradilan di Indonesia yaitu bertugas dan berwenang , memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa tata usaha negara. Pembentukan PTUN dari tahun 1990-1997 PTUN (meliputi wilayah Kabupaten/Kota) baru 26: Jakarta, Medan, Palembang, Surabaya, Ujung Pandang, Bandung, Semarang ,Padang, Pontianak, Banjarmasin, Manado, Kupang, Ambon, Jayapura, Lampung, Samarinda, Denpasar, Banda Aceh, Pakanbaru, Jambi, Bengkulu, Palangkaraya, Palu, Kendari, Yogyakarta, Mataram dan Dili PT.TUN (meliputi wilayah Provinsi) baru 4: Jakarta, Medan, Surabaya, Makasar
  • 19. Kompetensi Relatif Kompetensi relatif berhubungan dengan kewenangan pengadilan untuk mengadili suatu perkara sesuai dengan wilayah hukumnya (Pasal 54)  contoh: Domisili Tergugat di Bandung, maka Gugatan diajukan ke PTUN Bandung Gugatan pada prinsipnya diajukan ke pengadilan di tempat tergugat dan hanya bersifat eksepsional di tempat penggugat diatur menurut Peraturan Pemerintah. Hanya saja sampai sekarang Peraturan Pemerintah tersebut belum ada.
  • 20. Kompetensi Relatif  Gugatan sengketa Tata Usaha Negara diajukan kepada Pengadilan yang berwenang yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan tergugat.  Apabila tergugat lebih dari satu Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara dan berkedudukan tidak dalam satu daerah hukum Pengadilan, gugatan diajukan kepada Pengadilan yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan salah satu Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara.  Dalam hal tempat kedudukan tergugat tidak berada dalam daerah hukum Pengadilan tempat kediaman penggugat, maka gugatan dapat diajukan ke Pengadilan yang daerah hukummnya meliputi tempat kediaman penggugat untuk selanjutnya diteruskan kepada Pengadilan yang bersangkutan.  Dalam hal-hal tertentu sesuai dengan sifat sengketa Tata Usaha Negara yang bersangkutan yang diatur dengan Peraturan Pemerintah, gugatan dapat diajukan kepada Pengadilan yang berwenang yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman penggugat.  Apabila penggugat dan tergugat berkedudukan atau berada di luar negeri, gugatan diajukan kepada Pengadilan di Jakarta.  Apabila tergugat berkedudukan di dalam negeri dan penggugat di luar negeri, gugatan diajukan kepada Pengadilan di tempat kedudukan tergugat.
  • 21. Kompetensi Absolut  kompetensi absolut adalah kewenangan pengadilan untuk mengadili suatu perkara menurut obyek, materi atau pokok sengketa.  Kompetensi Absolut PTUN: Memeriksa , memutus , dan menyelesaikan sengketa TUN di tingkat pertama (Pasal 50)  Kompetensi Absolut PT.TUN: 1. Memeriksa dan memutus sengketa TUN di tingkat banding 2. Memeriksa dan memutus sengketa TUN di Di tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan mengadili antar Pengadilan TUN di dalam daerah hukumnya 3. Memeriksa, memutus, dan menyelesaikan di tingkat Pertama sengketa TUN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48
  • 22. Alasan Gugatan * Pasal 53  Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis kepada pengadilan yang berwenang yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau direhabilitasi.  Alasan-alasan yang dapat digunakan dalam gugatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah: a. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan asas- asas umum pemerintahan yang baik.