2. Strokr merupakan penyebab
kematian nomer 2 di dunia
01
03
Penilaian pasien stroke untuk perawatan
hiperakut seperti trombolisis dan trombektomi
harus tepat waktu, tepat, dan efektif untuk
mencapai hasil klinis terbaik
02
Rata-rata, setiap 40 detik, seseorang
menderita stroke, dan setiap 4
menit, ada satu kematian akibat
stroke
Tadi P, Lui F. Acute Stroke. 2022
Benjamin EJ, Blaha MJ, Chiuve SE, Cushman M, Das SR, Deo R, et al. Heart Disease and Stroke Statistics’2017 Update: A Report from the American Heart Association. Vol. 135, Circulation. 2017
Rajendram P, Notario L, Reid C, Wira CR, Suarez JI, Weingart SD, et al. Crisis Resource Management and High-Performing Teams in Hyperacute Stroke Care. Neurocritical Care. 2020 Oct 13;33(2):338–46
4. angka kejadian stroke meninggi,
meskipun ada banyaknya kemajuan di
bidang kesehatan
03
Stroke empengaruhi sekitar 13,7 juta
orang dan membunuh sekitar 5,5 juta
setiap tahun dengan 11,6 juta kejadian
stroke iskemik setiap tahun
01
Stroke adalah penyebab utama kecacatan
02
Tadi P, Lui F. Acute Stroke. 2022
Kuriakose D, Xiao Z. Pathophysiology and Treatment of Stroke: Present Status and Future Perspectives. International Journal of Molecular Sciences. 2020 Oct 15;21(20):7609
Bevers MB, Kimberly WT. Critical Care Management of Acute Ischemic Stroke. Current Treatment Options in Cardiovascular Medicine. 2017 Jun 2;19(6):41
5. Pasien stroke iskemik yang datang ke
rumah sakit perawatan akut memerlukan
respons yang terorganisir dari berbagai
disiplin ilmu dan area klinis
03
Kategori pasien stroke ini memenuhi
syarat untuk pengobatan menggunakan
trombolisis intravena bila diobati dalam
waktu 4,5 jam setelah onset stroke
01
Pasien yang datang dalam waktu 6 jam
setelah onset stroke merupakan kategori
pasien stroke yang dikenal sebagai
"pasien stroke hiperakut"
02
Bader MK, Palmer S. What’s the “hyper” in hyperacute stroke? Strategies to improve outcomes in ischemic stroke patients presenting within 6 hours. AACN Adv Crit Care. 17(2):194–214.
Powers WJ, Rabinstein AA, Ackerson T, Adeoye OM, Bambakidis NC, Becker K, et al. Guidelines for the Early Management of Patients With Acute Ischemic Stroke: 2019 Update to the 2018 Guidelines for the Early Management of Acute Ischemic Stroke: A Guideline for Healthcare Professionals From the American
Heart Association/American Stroke Association. Stroke [Internet]. 2019 Dec;50(12).
9. Kuriakose D, Xiao Z. Pathophysiology and Treatment of Stroke: Present Status and Future Perspectives. International Journal of Molecular Sciences. 2020 Oct 15;21(20):7609
10. Keadaan infark dini ini dapat
divisualisasikan dengan MRI yang
menunjukkan difusi terbatas sebagai
akibat dari pembengkakan sel saraf
Dalam 12 jam pertama, tidak
ada perubahan makroskopik
yang signifikan pada
pencitraan otak
6-12 jam setelah stroke, edema
sitotoksik maupun vasogenik
menyebabkan pembengkakan pada
area infark dan peningkatan
tekanan intrakranial
Chung AG, Frye JB, Zbesko JC, Constantopoulos E, Hayes M, Figueroa AG, et al. Liquefaction of the brain following stroke shares a similar molecular and morphological profile with atherosclerosis and mediates secondary neurodegeneration in an osteopontin-dependent mechanism
12. ANAMNESIS
Lakukan secara cepat dan
menyeluruh
01
F.A.S.T.
Tanyakan perubahan pada
- Face
- Arm
- Speech
Tanyakan onset (Time)
02
Gejala lainnya
Peningkatan tekanan intracranial
- mual
- muntah
- nyeri kepala
03
Kleindorfer DO, Miller R, Moomaw CJ, Alwell K, Broderick JP, Khoury J, et al. Designing a Message for Public Education Regarding Stroke. Stroke. 2007 Oct;38(10):2864–8.
Yew KS, Cheng E. Acute stroke diagnosis. Vol. 80, American Family Physician. 2009.
Vilela P. Acute stroke differential diagnosis: Stroke mimics. Vol. 96, European Journal of Radiology. 2017.
13. PEMERIKSAAN FISIK
Powers WJ, Rabinstein AA, Ackerson T, Adeoye OM, Bambakidis NC, Becker K, et al. Guidelines for the Early Management of Patients With Acute Ischemic Stroke: 2019 Update to the 2018 Guidelines for the Early Management of Acute Ischemic Stroke: A Guideline for Healthcare Professionals From the American
Heart Association/American Stroke Association. Stroke [Internet]. 2019 Dec;50(12)
15. Hematologi dan Elektrolit
Darah lengkap dan
jumlah trombosit
01
Biomarker Jantung dan EKG
34% pasien mengalami peningkatan
troponin dan 3x lebih mngkin
mengalami perubahan EKG berupa
infark miokard
03
Studi Koagulasi
PT, INR, aPTT harus diperiksa
sebelum trombolisis
02
Pencitraan Otak
CT san tanpa kontras menjadi
pilihan awal dan dianggap
memuaskan untuk identifikasi
perdarahan
04
Song S. Hyperacute Management of Ischemic Stroke. Seminars in Neurology. 2014 Feb 6;33(05):427–35
16. Letak Titik Sumbatan pada Stroke
!LAKUKAN PEMRIKSAAN PENCITRAAN OTAK SECARA SEGERA
PADA PASIEN YANG MUNGKIN MENDAPATKAN TERAPI
FIBRINOLISI INTRAVEN ATAU TROMBEKTOMI MEKANIK!
Keuntungan CT scan disbanding MRI
waktu yang lebih singkat
ketersediaan CT yang lebih besar untuk lebih banyak pasien
biaya lebih murah
Song S. Hyperacute Management of Ischemic Stroke. Seminars in Neurology. 2014 Feb 6;33(05):427–35
19. Oksigenasi
- Bantuan jalan napas dan ventilasi direkomendasikan untuk pasien stroke akut yang
mengalami penurunan kesadaran atau memiliki gangguan jalan napas
- Oksigen tambahan harus disediakan untuk mempertahankan saturasi oksigen >94%
Posisi
- Posisi terlentang jika pasien nonhipoksia dan mentolerir berbaring datar
- Elevasi 15-30o untuk pasien berisiko aspirasi
Tekanan Darah
- TD > 220/120 mmHg yang tidak menerima alteplase intravena atau trombektomi
mekanik dan tidak memiliki kondisi komorbiditas yang memerlukan pengobatan
antihipertensi dengan segera penurunan tekanan darah sebesar 15% selama 24 jam
pertama setelah onset stroke
TATALAKSANA UMUM
Song S. Hyperacute Management of Ischemic Stroke. Seminars in Neurology. 2014 Feb 6;33(05):427–35
Powers WJ, Rabinstein AA, Ackerson T, Adeoye OM, Bambakidis NC, Becker K, et al. Guidelines for the Early Management of Patients With Acute Ischemic Stroke: 2019 Update to the 2018 Guidelines for the Early Management of Acute Ischemic Stroke: A Guideline for Healthcare Professionals From the American
Heart Association/American Stroke Association. Stroke [Internet]. 2019 Dec;50(12).
20. Hipertermia
(suhu >38°C)
- Identifikasi dan obati
- Hipertermia dikaitkan dengan peningkatan mortalitas dan klinis yang lebih buruk
- bukti bahwa acetaminophen untuk mencegah demam efektif dalam meningkatkan
hasil
Glukosa
- Hipoglikemia (glukosa darah <60 mg/dL) harus ditangani pada pasien dengan stroke
- Hiperglikemia dikaitkan dengan hasil stroke yang buruk, pantau secara hati-hati
dengan sasaran glukosa darah ideal antara 140 hingga 180 mg/dL
Tekanan Darah
- TD <220/120 mmHg dan tidak menerima alteplase intravena atau trombektomi
mekanik dan tidak memiliki kondisi komorbiditas yang memerlukan pengobatan
antihipertensi mendesak, memulai kembali pengobatan hipertensi dalam 48 sampai
72 jam pertama setelah stroke iskemik akut tidak efektif untuk mencegah kematian
TATALAKSANA UMUM
Song S. Hyperacute Management of Ischemic Stroke. Seminars in Neurology. 2014 Feb 6;33(05):427–35
Powers WJ, Rabinstein AA, Ackerson T, Adeoye OM, Bambakidis NC, Becker K, et al. Guidelines for the Early Management of Patients With Acute Ischemic Stroke: 2019 Update to the 2018 Guidelines for the Early Management of Acute Ischemic Stroke: A Guideline for Healthcare Professionals From the American
Heart Association/American Stroke Association. Stroke [Internet]. 2019 Dec;50(12).
21. TATALAKSANA TROMBOLISIS DENGAN ALTEPLASE INTRAVENA
Kementrian Kesehatan Republik Indinesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Stroke. Kementrian Kesehatan Republik Indinesia. 2019
INDIKASI KONTRAINDIKASI
- Diagnosis klinis stroke dengan defisit neurologis yang
jelas
- Onset ≤4,5 jam atau ≤6 jam
- Tidak ada gambaran perdarahan intrakranial pada CT-
scan / MRI (DWI)
- Pasien atau keluarga mengerti dan menerima
keuntungan dan risiko yang mungkin timbul
- Boleh diberikan pada pasien yang mengonsumsi aspirin
atau kombinasi aspirin dan klopidogrel sebelumnya.
- Boleh diberikan pada pasien gagal ginjal kronik dengan
aPTT
- Boleh diberikan pada pasien sickle cell disease
- Defisit neurologis ringan (NIHSS ≤5) atau cepat
mengalami perbaikan
- Riwayat trauma kepala atau stroke dalam 3 bulan
terakhir.
- Infark multilobar (gambaran hipodens >1/3 hemisfer
serebri)
- Perdarahan aktif atau trauma akut (fraktur)
- Riwayat pembedahan mayor atau trauma berat dalam 2
minggu sebelumnya.
- Riwayat perdarahan gastrointestinal atau traktus
urinarius dalam 3 minggu sebelumnya.
- Riwayat operasi intracranial / spinal 3 bulan terakhir
- Riwayat perdarahan intracranial.
- Pasien dengan tumor intracranial intra-aksial.
- Tekanan darah sistolik >185 mmHg, diastolik >110
mmHg.
- Gejala perdarahan subaraknoid
- Jumlah platelet 40 atau PT >15
22. Turunkan TDS < 185 mmHg dan
TDD <110 mmHg secara hati
hati sebelum diberikan alteplase
IV
01
diberikan dalam 4,5 jam setelah
pengenalan gejala stroke 04
Alteplase IV dengan dosis 0,9
mg/kg maksimum 90 mg selama
60 menit dengan 10% dosis awal
diberikan sebagai bolus selama 1
menit
02
Masukkan pasien ke unit
perawatan intensif atau unit
stroke untuk pemantauan
03
TATALAKSANA TROMBOLISIS DENGAN ALTEPLASE INTRAVENA
Kementrian Kesehatan Republik Indinesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Stroke. Kementrian Kesehatan Republik Indinesia. 2019
Powers WJ, Rabinstein AA, Ackerson T, Adeoye OM, Bambakidis NC, Becker K, et al. Guidelines for the Early Management of Patients With Acute Ischemic Stroke: 2019 Update to the 2018 Guidelines for the Early Management of Acute Ischemic Stroke: A Guideline for Healthcare Professionals From the American
Heart Association/American Stroke Association. Stroke [Internet]. 2019 Dec;50(12).
23. TATALAKSANA TROMBOLISIS DENGAN ALTEPLASE INTRAVENA
INDIKASI
- Skor mRS prestroke 0 sampai 1.
- Stroke disebabkan karena oklusi pada arteri karotis
interna atau arteri serebri media cabang proksimal.
- Terapi dapat dimulai (puncture) dalam 6 jam setelah
onset stroke.
- Skor NIHSS ≥6.
- Skor ASPECTS ≥6.
Kementrian Kesehatan Republik Indinesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Stroke. Kementrian Kesehatan Republik Indinesia. 2019
25. HIPERAKUT
STROKE Stroke merupakan penyebab kematian kedua dan penyebab utama
kecacatan
Stroke merupakan penyakit yang disebabkan oleh banyak etiologic dan
faktor risiko termasuk genetik dan pola hidup
Penyakit jantung merupaka faktor utama terbentuknya emboli yang dapat
mengakibatkan stroke iskemik
26. HIPERAKUT
STROKE Stroke disebabkan oleh gangguan aliran darah ke daerah otak, baik karena
emboli atau pecahnya arteri, yang menyebabkan stres pada sel otak hingga
menyebabkan kematian sel sebelum waktunya (nekrosis).
Di unit gawat darurat diperlukan identifikasi stroke secara cepat. Anamnesis
singkat dan terarah diperlukan untuk modal awal diagnosis
Pemeriksaan fisik terutama pemeriksaan neurologis diperlukan dan
pemeriksaan penunjang dilakukan jika dibutuhkan untuk penegakan
diagnosis
27. HIPERAKUT
STROKE Pencitraan otak dan pemeriksaan laboratorium menentukan apakah pasien
memerlukan pemberian trombolisis intravena ataupun trombektomi mekanik
Manajemen pasien dengan stroke harus diawali dengan penilaian airway,
breathing, circulation (ABC)
Perlu diperhatikan pada pasien dengan stroke posisi pasien tidur, saturasi
oksigen, tekanan darah, suhu, dan status glukosa pasien