Dokumen tersebut membahas tentang penyakit stroke. Stroke didefinisikan sebagai gangguan fungsi otak akibat gangguan aliran darah ke otak yang berlangsung lebih dari 24 jam. Dokumen ini menjelaskan berbagai jenis stroke, gejala, faktor risiko, diagnosis, dan pengobatan stroke. Dokumen juga membahas peran apoteker dalam memberikan informasi mengenai penggunaan obat kepada pasien khususnya pasien dengan penyakit kron
2. Arraseo.rt 2
Definisi yang paling banyak diterima
secara luas adalah bahwa stroke adalah
suatu sindrom yang ditandai dengan gejala
dan atau tanda klinis yang berkembang
dengan cepat yang berupa gangguan
fungsional otak fokal maupun global yang
berlangsung lebih dari 24 jam (kecuali ada
intervensi bedah atau membawa
kematian), yang tidak disebabkan oleh
sebab lain selain penyebab vaskuler
(Mansjoer, 2000).
Pengertian
Penyakit Stroke
3. Di Indonesia sendiri walaupun data studi
epidemiologi stroke secara komprehensif dan akurat
belum ada, dengan meningkatnya harapan hidup
tendensi peningkatan kasus stroke akan meningkat di
masa yang akan datang. Menurut Survey Kesehatan
Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995, stroke merupakan
salah satu penyebab kematian dan kecacatan yang
utama yang harus ditangani dengan segera, tepat dan
cermat (Kelompok Studi Serebrovaskular dan
Neurogeriatri Perdossi,1999).
Free Template from www.brainybetty.com 3
4. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
pelayanan stroke yang terorganisir dalam unit
stroke akan menurunkan angka kematian,
menurunkan angka kecacatan, dan memperbaiki
status fungsional pasien stroke. Unit stroke
direkomendasikan sebagai unit terpadu
multidisiplin yang menangani pasien-pasien
stroke. Kajian sistematis dari berbagai
penelitian terdahulu memperlihatkan efektivitas
unit stroke dalam memberikan pelayanan stroke.
(Gomanns dkk, 2008, Seenan dkk, 2007, Stroke
Unit Trialists” Collaboration).
Free Template from www.brainybetty.com 4
5. Free Template from www.brainybetty.com 5
1. Berdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya
KLASIFIKASI
PENYAKIT
STROKE
2. Berdasarkan stadium atau pertimbangan waktu
3. Berdasarkan sistem pebuluh darah
6. Free Template from www.brainybetty.com 6
1. Berdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya
a. Stroke iskemik (sekitar 80 % - 85 stroke terjadi )
1) Transient Ischemic Attack (TIA)
2) Trombosis serebri
3) Embolia serebri
b. Stroke haemoragik (sekitar 15 % - 20 %
stroke terjadi
1) Pendarahan intra serebral
2) Pendarahan subarachnod
7. a. Transient Ischemic Attack
b. Stroke ‘in’ evolution
c. Completed stroke
Free Template from www.brainybetty.com 7
2. Berdasarkan stadium atau pertimbangan waktu
3. Berdasarkan sistem pebuluh darah
a. Sistem karotis
b. Sistem vertebra-basilar
8. Free Template from www.brainybetty.com 8
TROMBOSIT
EMBOLISME
VASOKONSITRIK
PENYEBAB
PENYAKIT
STROKE
9. Free Template from www.brainybetty.com 9
TANDA DAN GEJALA
PENYAKIT STROKE
Hemidefisit motorik,
Hemidefisit sensorik,
Penurunan kesadaran,
Kelumpuhan nervus fasialis (VII) dan hipoglosus
(XII) yang bersifat sentral,
Gangguan fungsi luhur seperti kesulitan berbahasa (afasia) dan gangguan fungsi
intelektual (demensia),
Buta separuh lapangan pandang (hemianopsia),
Defisit batang otak.
10. Free Template from www.brainybetty.com 10
Berdasarkan
lokasinya di
tubuh, gejala
stroke
Bagian sistem saraf pusat
Batang otak
Cerebral kortex
11. Free Template from www.brainybetty.com 11
Macam-macam Pemekriksaan Penunjang yang Dilakukan pada
Klien dengan Stroke
Anemnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang yang
dilakukan dengan cek di
laboratorium
12. Free Template from www.brainybetty.com 12
Faktor resiko yang memicu stroke
Faktor resiko medis
penyakit
Faktor resiko
perilaku
1. Hipertensi
2. Jantung
3. Diabetes Mellitus
4. Hiperlipidemia (peninggian kadar
lipid dalam darah),
5. Aterosklerosis (pengerasan
pembuluh darah),
6. Riwayat Stroke dalam keluarga,
Migrain.
1. usia lanjut,
2. obesitas,
3. merokok (pasif/ aktif),
4. Alkohol,
5. Mendengkur,
13. Free Template from www.brainybetty.com 13
Upaya
pencegahan
penyakit
stroke
Pencegahan primordial
Pencegahan primer
Pencegahan sekunder
14. Free Template from www.brainybetty.com 14
Pengobatan
penyakit
stroke
Antikoagulan juga biasanya tidak diberikan
kepada penderita tekanan darah tinggi dan
tidak pernah diberikan kepada penderita
dengan perdarahan otak karena akan
menambah risiko terjadinya perdarahan ke
dalam otak.
Penderita stroke biasanya diberikan
oksigen dan dipasang infus untuk
memasukkan cairan dan zat makanan.
Pada stroke in evolution diberikan
antikoagulan (misalnya heparin), tetapi obat
ini tidak diberikan jika telah
terjadi completed stroke.
Pada completed stroke, beberapa jaringan
otak telah mati. Memperbaiki aliran darah
ke daerah tersebut tidak akan dapat
mengembalikan fungsinya. Karena itu
biasanya tidak dilakukan pembedahan.
15. Dalam Kepmenkes No. 1027/MENKES/SK/IX/2004 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Apotek tercantum bahwa apoteker harus memberikan konseling
dan informasi obat, terutama kepada pasien dengan penyakit kronis. Saat ini
layanan informasi dan konsultasi obat di apotek masih belum banyak
dipraktekkan, dan kalau pun ada beberapa yang telah melakukannya kemungkinan
masih belum optimal.
Informasi obat tersebut dapat diperoleh konsumen di apotek, dimana salah
satu bentuk pelayanan apotek yang wajib diberikan oleh tenaga farmasi adalah
pelayanan informasi yang berkaitan dengan penggunaan obat yang diserahkan
kepada pasien dan penggunaan obat secara tepat, aman, rasional atas permintaan
masyarakat (Anief, 2001).
Handayani dkk (2006) menemukan ada indikasi kesenjangan
Antara kesiapan apoteker untuk memberi informasi obat dengan
kebutuhan informasi konsumen apotek.
Free Template from www.brainybetty.com 15