Dokumen tersebut membahas tentang hidrolisis garam dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, termasuk sifat asam dan basa yang membentuk garam, beserta contoh perhitungan pH larutan garam.
2. KELOMPOK 5
• ANNISA HARYANTI
• FAJAR RAHMAN HAKIM
• M. INSAN KAMIL
• MUTIARA NAWANSARI
• WEMPHY YOSI
• ZAHRA RIZQYKA
3. • Hidrolisis berasal dari kata hidro, yaitu air, dan
lisis, yaitu penguraian. Jadi, hidrolisis adalah
suatu reaksi peruraian dalam air.
• Sedangkan hidrolisis garam adalah peruraian
garam menjadi ion positif dan ion negatifnya
yang terjadi dalam air. Hidrolisis garam pada
dasartnya merupakan reaksi asam basa
Bronsted-Lowry.
4. Dalam penguraian garam dapat terjadi beberapa
kemungkinan :
• Ion garam bereaksi dengan air menghasilkan ion H+,
sehingga menyebabkan [H+] dalam air bertambah
mengakibatkan [H+] > [OH-] dan larutan bersifat asam
• Ion garam bereaksi dengan air menghasilkan ion OH-,
sehingga menyebabkan [H+] < [OH-] dan larutan
bersifat basa
• Ion garam tidak bereaksi dengan air sehingga [H+]
dalam air akan tetap sama dengan [OH-] dan air akan
tetap netral (pH=7)
5. Garam yang Terbentuk dari Asam Lemah
dan Basa Kuat
Garam yang terbentuk dari asam lemah dan
basa kuat, jika dilarutkan dalam air akan
menghasilkan anion yang berasal dari asam
lemah yang akan bereaksi dengan air
menghasilkan OH- yang menyebabkan larutan
bersifat basa.
7. Ket : Kh = kesetimbangan hidrolisis
Ka = ketetapan ionisasi asam
Kw = tetapan air (10-14)
[A-] = konsentrasi ion garam yang terhidrolisis
Garam dari asam lemah dan basa kuat
Kw
Kh =
Ka
[OH-] = Kw [A-]
Ka
8. Garam yang Terbentuk dari Asam Kuat dan
Basa Lemah
Garam yang terbentuk dari asam kuat dan
basa lemah jika dilarutkan dalam air akan
menghasilkan kation yang berasal dari basa
lemah yang akan bereaksi dengan air dan
menghasilkan H+ yang menyebabkan larutan
bersifat asam.
10. Ket : Kh = kesetimbangan hidrolisis
Ka = ketetapan ionisasi asam
Kw = tetapan air (10-14)
[A-] = konsentrasi ion garam yang terhidrolisis
Garam dari basa lemah dan asam kuat
[OH-] = Kw [B+]
Kb
Kw
Kh =
Kb
11. Garam yang Terbentuk dari Asam Lemah dan
Basa Lemah
Garam yang terbentuk dari asam lemah dan
basa lemah jika dilarutkan dalam air, maka
keduanya akan bereaksi dengan air.
13. Oleh karena reaksi kedua ion garam tersebut
masing-masing menghasilkan ion H+ dan OH-,
maka sifat garam ditentukan oleh harga Ka dan K b
yang terbentuk. Jadi, garam yang berasal dari
asam lemah dan basa lemah akan terhidrolisis
total dan sifat larutan ditentukan oleh harga Ka
dan Kb masing-masing.
Jika Ka = Kb, bersifat netral
Jika Ka > Kb, bersifat asam (pH<7)
Jika Ka < Kb, bersifat basa (pH>7)
14. Ket : Kh = kesetimbangan hidrolisis
Ka = ketetapan ionisasi asam
Kw = tetapan air(10-14)
[A-] = konsentrasi ion garam yang terhidrolisis
Garam dari basa lemah dan asam
lemah
Kw
Kh =
Kb x Ka
[H+] = Ka x Kw
Kb
[OH-] = Kb x Kw
Ka
15. Garam yang Terbentuk dari Asam Kuat dan
Basa Kuat
Garam yang terbentuk dari asam kuat dan
basa kuat jika dilarutkan dalam air keduanya
tidak dapat bereaksi.