SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
RANGKUMAN KIMIA TERAPAN 
NAMA : DAVID AFRIANTO WR 
NIM :1410612014 
Paralel : 04 
FAKULTAS PETERNAKAN 
UNIVERSITAS ANDALAS 
PADANG 
2014
ILMU KIMIA 
Ilmu kimia adalah bagian dari ilmu alam yang mempelajari komposisi dan struktur zat kimia 
serta hubungan serta hubungan dengan sifat zat tersebut.Struktur zat kimia menggambarkan 
letak atom-atom dalam ruang. 
Salah satu identitas kimia yang mudah dikenal adalah wujudnya, yaitu gas, cair, dan padat. 
Zat kimia yang berwujud gas mempunyai partikel berjauhan dan daya tariknya kecil atau 
hampir tidak ada. Zat berwujud padat, daya tarik antar partikelnya kuat sekali dan jaraknya 
sangat dekat. Sedangkan zat cair berada diantara gas dan padat, baik jarak partikelnya 
maupun daya tariknya. 
Materi adalah sesuatu yang menenpati ruang dan memiliki massa. 
Massa adalah kualitas materi dan berat adlah gaya tarik bumi terhadap materi tersebut . 
ZAT MURNIH 
 Mempuyai komposisi yang tetap 
 tidak bisa di pisahkan menjadi zat yang lebih sederhana degan pemisahan fisika 
 sifatnya beragam 
 setiap zat murnih mempuyai partikel terkecil tertentu . 
 partikel terkecil di sebut atom 
Unsur adalah materi yang tidak dapat diuraikan dengan reaksi kimia menjadi zat yang lebih 
sederhana. Contoh : Hidrogen (H), Oksigen (O), Besi (Fe), dll. 
Senyawa adalah materi yang dibentuk dari dua unsur atau lebih dengan perbandingan 
tertentu. Contoh : air atau H2O yang terbentuk dari unsur Hidrogen dan Oksigen 
Campuran adalah gabungan dua zat tunggal atau lebih dengan perbandingan sembarang. Jika 
membentuk senyawa, perbandingan kedua unsur harus tertentu. Campuran bisa saja terjadi 
antar senyawa. 
Campuran dapat dibagi 2, yaitu : 
1.Campuran homogen yaitu, penggabungan dua zat tunggal atau lebih yang semua 
partikelnya merata sehingga membentuk satu fasa. Satu fasa adalah zat yang sifat dan 
komposisinya sama. Contoh : air gula. 
2.Campuran heterogen yaitu, penggabungan yang tidak merata antara dua zat tunggal atau 
lebih sehingga perbandingan komponen tidak sama. Contoh : air dan minyak tanah. 
Reaksi kimia adalah perubahan pereaksi menjadi hasil reaksi. Suatu reaksi tidak boleh 
melanggar hukum kekekalam massa, artinya jenis dan jumlah atom sebelum dan sesudah 
reaksi harus sama.
Contoh : 
Hidrogen + Oksigen  Air 
H2 + O2  H2O 
Hirogen + Nitrogen  Amonia 
H2 + N2  NH3 
Zat murnih terdiri deri unsur dan senyawa 
Perbedaan senyawa dengan campuran : senyawa adalah gabungan dari beberapa unsur yang 
terbentuk melalui reaksi kimia .campuran adalah gabungan beberapa zat dengan 
perbandingan tidak tetap melalui reaksi kimia 
Hukum –hukum dasar ilmu kimia 
1. hukum kekekalan massa : HUKUM LAVOISER 
 “Massa zat –zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap 
Contoh : 
Hidrogen + oksigen hidrogen oksida 
(4g) (32g) (36g) 
2. HUKUM PERBANDINGAN TETAP=HUKUM PROUST 
Perbandigan massa unsur –unsur dalam tiap-tiap senyawa adalah tepat 
Contoh : 
a. Pada senyawa NH3: massa N : Massa H 
=1 Ar .S : 3 Ar .H 
=1 (14 ): 3 (1)=14:3 
b.pada senyawa SO3 : Massa S : massa 0 
=1 Ar .S :3 Ar .o 
=1(32) : 3 (16)= 32 : 48 =2:3
IKATAN KIMIA 
Ikatan kimia Adalah suatu gaya yang menyatukan atom atom pada pembentukan 
persenyawaan Atau Suatu Gaya yang menyatukan molekul satu dengan molekul lain. 
IKATAN KIMIA 
IKATAN UTAMA IKATAN TAMBAHAN 
( ikatan antar atom ) ( ikatan antar molekul ) 
IKATAN UTAMA 
IKATAN ION IKATAN KOVALEN 
kov. Murni kov. koordinat 
kov. Polar kov non polar 
Terbentuknya ikatan kimia : 
Antara dua atom atau lebih dapat saling berintraksi dan menbentuk molekul intraksi ini 
selalu di sertai dengan pelepasan energi , sedangkan gaya –gaya menahan atom –atom dalam 
molrkul merupakan suatu ikatan kimia .Gaya yang mengikat atom-atom dalamm molekul 
atau gabungan ion dalam molekul atau gabungan ion dalam setiap senyawa yang di sebut 
ikatan kimia 
Ikatan kimia terjadi karena : adanya kencendrungan atom –atom untuk memiliki susunan 
elaktron stabil seperti gas mulia .struktur elektron stabil yang di maksud yaitu struktur 
elekton gas mulia (golongan viii A) 
JENIS –JENIS ikatan kiamia 
1. Ikatan ion 
Ikatan ion adalah ikatan yang terbentuk sebagai akibat adanya gaya tarik menarik 
(gaya elektrostatis ) antara ion positif dan ion negatif .ion positif terbentuk karena 
adanya unsur non logam menerima elektronya sedangakan ion negatif terbentuk 
karena unsur non logam menerima elektron . 
2. Ikatan kovalen 
Ikatan kovalen adalah ikatan yanag terjadi akibat pemakainya pasangan elektron 
secara bersama –sama oleh dua atom. 
Contoh 
a. Ikatan antara atom H dan atom CL dalam HCL 
 Konfigurasi elektron H dan CI adalah : 
 H:1 (Memerlukan 1 elektron ) 
 CI: 2,8,7 (Memerlukan 1elekton) 
 Masing –masing atom H dan CI memerlukan 1 elektron , jadi 1 atom H akan 
berpasangan dangan 1 atom CL
b. Ikatan antara atom H dan atom O dalam H2O 
 Konfigurasi elektron H dan CL adalah : 
 H: 1 ( memerlukan 1 elektron ) 
 O: 2,8,6 (memerluakan 2 elektron ) 
 Atom O harus memesangkan 2 elektron , sedanngkan atom H hanya 
memasangkan 1 elektron , oleh karen itu 1 atom O berikatan dengan 2 
atom H 
Ikatan kovalen tunggal 
 Adalah iakatan kovalen yang hanya melibatkan sepasang eletron (di lambangkan 
dengan satu garis 
 Apabila dau atom hidrogen membentuk ikatan , maka masing –masing atom 
menyumbangkan sebauah elektron yang di gunakan secara bersama 
 H +H =H:H atau H-H 
 Jumlah tangan dapat mengambarkan jumlah ikatan suatu senyawa kovalen .pada 
molekul H2 di atas iakatanya di sebut 
Ikatan kovalen rangkap dua 
 Ikatan kovalen yang melibatkan lebih dari sepasang elektron di sebut ikatan rangakap 
. ikatan rangkap yang melibatkan dua pasang elektron di sebeut ikatan rangakaop dua 
( dilambangkan dengan dua garis ) 
 Ikatan kovalen rangakap dua dalam molekul oksigen 
 Oksigen (z=8) mempuyai elektron valensi , sehingga untuk mencapai konfigurasi 
oktet harus memasang 2 elektron 
 Molekul O2 terjadi dari 2 atom oksigen dengan ikatan kovelen rangkap 2. 
Sifat –sifat senyawa ion 
a. Dalam bentuk padatan tidak menghantarkan listrik karena partikel –partikel ionya 
terikat kuat pada kisi , sehingga tidak ada elektron yang bebas bergerak . 
b. Leburan dan larutannya menghantarkan listrik. 
KONSEP MOL 
Unsur, Senyawa dan Formula 
Unsur 
Dapat terdiri dari Atom tunggal atau Molekul
Senyawa 
Merupakan kombinasi dua atau lebih unsur-unsur 
Suatu senyawa biasanya dituliskan dalam suatu Formula (Rumus Molekul). 
dan Rumus Empirik untuk senyawa-senyawa Ionik 
Massa molar 
Massa molar zat menunjukan massa satu mol yang di nyatakan dalam gram. 
Massa satu mol adalah zat adalah Ar atau Mr zat itu dalam satuan gram 
Hubungan antara mol zat adalah mol dengan massa zat adalah : 
a. Massa gram =mol kali Ar atau Massa (gram ) =mol x Mr 
b. Mol =massa (gram)/Ar atau mol Massa (gram )/Mr 
2.Volume molar 
Volume molar gas menunjukan volume satu mol gas 
Massa atom relatif atom(Ar ) dan massa molekul relatif (Mr) adalah angka perbandingan 
,misalnya Ar Fe = 56 ,Mr H20= 18) ,Perbandigan massa ketiga zat tetap jika jumlah 
partikelnya sama adalah Ar dan Mr nya di sebut satuan Mol. 
Hubungan antara massa debgan mol: 
 MOL UNSUR =MASSA UNSUR (g)/Ar UNSUR 
 MOL SENYAWA = MASSA SENYAWA /Mr SENYAWA 
 CONTOH : tentukan mol dari massa dari 5 Mol NAOH = 5x 40 gram =200 gram. 
Persamaan kimia 
Reaksi kimia adalah perubahan pereaksi menjadi hasil reaksi kimia .dengan maksud untuk 
merangkum apa yang terjadi dalam suatu reaksi kimia . berdasarkan pengukuran kerepatan 
gas-gas pada temperatur 0 celsius dan tekana n 1 ATM di sebut keadaan standar di nyatakan 
dalam STP(standar temperature and prassure ) .Berdasarkan hipotesis Avogrado maka 
volume 1 Mol setiap gas pada temperatur 0 celcius dan tekanan 1 atm atau keadaan standar 
(STP) adalah 22,4 liter. 
Ikatan koordinasi : 
o Ikatan koordinasi adalah ikatan kovalen di mana pasangan elektron yang di pakai 
bersama hanya di sumbangkan oleh satu atom , sedangkan atom yang satu tidak 
menyumbangkan elektron. 
o Ikatan kovalen koordinasi hanya dapat terjadi jika salah satu atom menpunyai 
pasangan elaktron bebas (PEB)
o Contoh : atom N pada melekul amonia , NH3, menpuyai pasangan elektron bebas 
(PEB) . oleh karena itu molekul NH3 dapat mengikat H+ melalui ikatan kovalen 
koordinasi , sehingga menghasilkan amonium NH4+ . 
o Dalam NH4+ terkandung empat iakatan yaitu tiga kovalen dan satu ikatan koordinasi 
. 
Ikatan kovalen : 
 Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron secara 
bersama sama oleh dua atom . ikatan kovalen terbentuk di antara dua atom yang 
bersama –sama ingin menangkap elektron (sesama atom bukan logam) 
Sifat –sifat senyawa kovalen 
1. Pada suhu kamar umunya berupa gas ( misal H2 ,O2 N2,CL2,CO2) ,cair (misalnya : 
H2O dan HCL ) atau pun berupa padatan. 
2. Titik didih dan titik lelehnya rendah , karena gaya tarik menarik antara molekulnya 
lemah meskipun ikatan antara atomnya kuat. 
LARUTAN 
A. Pengertian Larutan Elektrolit dan Non elektrolit 
 Larutan Elektrolit : larutan yang dapat menghantarkan arus listrik 
 Larutan non elektrolit: larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik 
B. Teori Ion Svante Arrhenius 
Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena mengandung 
ion-ion yang dapat bergerak bebas 
1. Larutan Asam ( H+) 
Asam KuatLarutan asam kuat akan terionisasiSempurna menjadi ion H+ dan sisa 
asam X- . 
Asam Kuat Kation Anion 
HClO4 H+ ClO4 
- 
H2SO4 2 H+ SO4 
2- 
HCl H+ Cl- 
HBr H+ Br - 
HI H+ I –
c. Asam lemah 
Asam lemah tidak terionisasi sempurna seperti asam kuat sehingga uji elektrolit hanya 
terlihat gelembung-gelembung gas pada elektroda. 
Asam Lemah Kation Anion 
HCN H+ CN-H3PO4 
3 H+ PO4 
3- 
H2CO3 2 H+ CO3 
2- 
H2C2O4 2 H+ C2O4 
2- 
2. Larutan Basa ( OH- ) 
a. Basa kuat 
Larutan basa kuat akan terionisasi sempurna, logam ( Lx+ ) berasal golongan IA dan 
IIA ( Ca, Sr, dan Ba ) 
b. Basa lemah 
Larutan basa lemah tidak terionisasi sempurna sama dengan asam lemah 
Logam + Asam Garam + H2(g) 
2 Al(s) + 3 H2SO4(aq)  Al2(SO4)3(aq) + 3 H2(g) 
Persamaan ion 
2 Al(s) + 6 H+(aq) + 3 SO4 
2-(aq)  2 Al3+(aq) + 3 SO4 
2-(aq) + 3 H2(g) 
Persamaan ion bersih 
2 Al(s) + 6H+(aq)2 Al3+(aq) +3 H2(g) 
Asam + BasaGaram + Air 
HCl (aq) + NaOH (aq)  NaCl (aq) + H2O (l) 
Persamaan ion: 
H+(aq)+ Cl-(aq) + Na+(aq)+ OH-(aq)  Na+ (aq) + Cl- (aq) + H2O (l) 
Persamaan ion Bersih: 
H+ (aq) + OH- (aq)  H2O (l) 
 Larutan terdiri dari campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan dan 
masing masing zat penyusun tidapat di bedakan secara fisik
 Larutan terdiri atas zat terlarut dan pelarut . berdasakan ionisasi (daya hantar listrik) 
larutan di bedakan menjadi dau macam ,yaitu larutan elektrolit dan larutan Non 
elektrolit 
Seyawa elektrolit kuat adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air akan mendekati 
sempurna , sehingga senyawa tersebut semauanya atau hampir semauanya berubah menjadi 
ion . 
A. Asam kuat : HCL ,HBr, HI , H2SO4, HNO3, HCLO4 
B.ASA KUAT: NaOH, KHO,MgCL 2, KNO3,BA(OH)2,Sr(OH)2 
C.Garam: NaCL,KCL,MgCL2,KNO3,MgSO4 
Senyawa eletrolit lemah adalah senyawa yang didalam air terrionisasi sebagian atau seyawa 
tersebut hanya sebagian saja yang berubah menjadi ion dan sebagian lagai masih sebagai 
molekul senyawa terlarut. 
A. Asam lemah:HF ,H2S,HCN,H2CO3,HCOOH,CH3COOH 
B. BASA LEMAH:FE(OH)3, Cu (OH)2,NH3,N2H4,CH3NH2,(CH3)2NH 
ASAM DAN BASA 
Reaksi Asam Basa 
Reaksi Netralisasi adalah reaksi penggaraman dimana perbandingan mol antara asam dan 
basa sama maka sifat asam dan sifat basa saling meniadakan. 
Pada reaksi netralisasi jika larutan asam dan larutan basa dalam jumlah yang ekuivalen, akan 
dihasilkan suatu larutan yang bersifat netral ( pH = 7 ). Adapun reaksi netralisasi yang 
sesungguhnya adalah reaksi : 
OH- + H+  H2O 
Reaksi diatas memperlihatkan bahwa 1 mol H+ dinetralkan oleh 1 mol OH-. 
Pada reaksi antara asam bivalen ( bervalensi 2 ) dengan basa monovalen maka 1 mol asam 
akan menetralkan 2 mol basa 
Contoh Reaksi Netralisasi : 
a. KOH + HCl  KCl + H2O 
b. 2KOH + H2SO4  K2SO4 + 2H2O
c. Ca(OH)2 + 2HCl  CaCl2 + 2H2O 
Pada reaksi antara asam / basa kuat dan asam / basa lemah dengan perbandingan mol asam – 
basa yang tidak sama, akan diperoleh larutan yang sifatnya tergantung pada reaktan yang 
tersisa. Jika reaktan yang tersisa berupa asam kuat maka larutan akan bersifat asam dan pH 
dihitung dengan rumus : 
pH = -log[H+]sisa 
Sebaliknya jika reaktan yang tersisa basa kuat maka larutan akan bersifat basa dan pH 
dihitung dengan rumus : 
pOH = -log[OH-]sisa 
pH = 14 - pOH 
Contoh Soal : 
Larutan Ba(OH)2 mempunyai pH 13. Berapa mL larutan HCl 0,2 M yang harus ditambahkan 
ke dalam 100 mL larutan Ba(OH)2 supaya pH-nya menjadi 9. 
Jawab : 
pH Ba(OH)2 awal = 13 
pOH = 14 – 13 = 1 
[OH-] = 10-1 
[OH-] = M . valensi asam 
10-1 = M . 2 
M = 0,5 . 10-1 
Ba(OH)2 + 2HCl  BaCl2 + 2H2O 
Mula – mula 5 mmol 0,2 x mmol 
Reaksi 0,1 x mmol 0,2 x mmol 0,1 mmol 0,2 mmol 
------------------------------------------------------------------------------------------------- 
Sisa (5 – 0,1x) mmol – 0,1 mmol 0,12mmol 
Msisa = ( 5 – 0,1 x ) mmol 
----------------------- 
(100 + x )mL
pHakhir = 9 
pOH = 5 
[OH-] = Msisa . valensi asam 
10-5 = ( 5 – 0,1 x ) . 2 
-------------------- 
100 + x 
(100 + x ) . 10-5 = ( 5 – 0,1 x ) . 2 
10-3 + 10-5x = 10 – 0,2 x 
x = 103 
------ 
0,2 
= 5000 mL 
Titrasi Asam Basa 
Pada reaksi antara asam dan basa di mana jumlah mol asam sama dengan jumlah mol basa 
akan dihasilkan garam dan air. Sejumlah tertentu larutan asam dititrasi dengan larutan basa 
sampai mencapai titik ekuivalen ( asam dan basa tepat habis bereaksi ), jika salah satu larutan 
diketahui molaritasnya maka molaritas larutan yang satu lagi dapat diketahui dengan 
menggunakan rumus : 
M1 . V1 = M2 . V2 
Keterangan 1 = asam 
2 = basa 
Titik ekuivalen dapat diketahui dengan menambahkan suatu indikator. Indikator ini haruslah 
berubah warna di sekitar titik ekuivalen. Titrasi dihentikan pada saat indikator menunjukkan 
perubahan warna. Keadaan ini disebut “titik akhir titrasi” 
Perubahan pH pd Kurva Titrasi 
Bila larutan basa ditetesi dengan larutan asam maka pH akan turun. Sebaliknya, jika larutan 
asam ditetesi larutan basa maka pH larutan akan bertambah naik. Perubahan pH pada proses 
titrasi digambarkan dengan grafik “kurva titrasi”. 
Bentuk kurva titrasi tergantung kekuatan asam basa yang direaksikan. Ada 3 macam titrasi, 
yaitu :
a. Asam kuat dengan basa kuat 
b. Basa lemah dengan asam kuat 
c. Asam lemah dengan basa kuat 
Titik ekuivalen tercapai saat volume NaOH 50 mL. Sedikit penambahan volume NaOH akan 
menaikkan pH menjadi 10 dan sedikit pengurangan volume NaOH akan menurunkan pH 
menjadi 4.Titik ekuivalen terjadi pada pH = 7, saat asam dan basa tepat habis. Pada daerah 
sekitar titik ekuivalen terjadi perubahan pH yang cukup drastis. Secara stoikiometri, titik 
ekuivalen dicapai pada saat penambahan 50 mL NaOH 0,1 M. 
Alkali Tanah (Alkaline Earth) 
Unsur Alkali Tanah mempunyai sifat yang menyerupai unsur Alkali. Unsur Alkali Tanah 
umumnya merupakan logam, cenderung membentuk ion positif, dan bersifat konduktif, baik 
termal maupun elektrik. Unsur Alkali Tanah kurang elektropositif (lebih elektronegatif) dan 
kurang reaktif bila dibandingkan unsur Alkali. Semua unsur Golongan IIA ini memiliki sifat 
kimia yang serupa, kecuali Berilium (Be). Yang termasuk unsur Golongan IIA adalah 
Berilium (Be), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium 
(Ra). Radium jarang dipelajari sebagai salah satu anggota unsur Golongan IIA, sebab Radium 
adalah unsur radioaktif yang tidak stabil dan cenderung meluruh membentuk unsur baru 
lainnya. Konfigurasi elektron menunjukkan unsur-unsur Golongan IIA memiliki dua elektron 
valensi. Dengan demikian, untuk mencapai kestabilan, unsur Golongan IIA melepaskan dua 
elektron membentuk ion bermuatan positif dua (M2+). 
Dalam satu golongan, dari Berilium sampai Barium, jari-jari unsur meningkat. Peningkatan 
ukuran atom diikuti dengan peningkatan densitas unsur. Sebaliknya, energi ionisasi dan 
keelektronegatifan berkurang dari Berilium sampai Radium. Semakin besar jari-jari unsur, 
semakin mudah unsur melepaskan elektron valensinya. Potensial standar reduksi (E°red) 
menurun dalam satu golongan. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan reduktor meningkat 
dalam satu golongan dari Berilium sampai Barium. 
Magnesium adalah unsur yang cukup melimpah di kerak bumi (urutan keenam, sekitar 2,5% 
massa kerak bumi). Beberapa bijih mineral yang mengandung logam Magnesium, antara 
lain brucite, Mg(OH)2, dolomite (CaCO3.MgCO3), dan epsomite (MgSO4.7H2O). Air laut 
merupakan sumber Magnesium yang melimpah (1,3 gram Magnesium per kilogram air laut). 
Magnesium diperoleh melalui elektrolisis lelehan MgCl2. 
Magnesium tidak bereaksi dengan air dingin. Magnesium hanya bereaksi dengan air panas 
(uap air). Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : 
Mg(s) + H2O(g) ——> MgO(s) + H2(g) 
Magnesium juga bereaksi dengan udara membentuk Magnesium Oksida dan Magnesium 
Nitrida. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
2 Mg(s) + O2(g) ——> 2 MgO(s) 
3 Mg(s) + N2(g) ——> Mg3N2(s) 
Magnesium Oksida bereaksi lambat dengan air menghasilkan Magnesium Hidroksida (milk 
of magnesia), yang digunakan sebagai zat aktif untuk menetralkan asam lambung berlebih. 
Reaksi pembentukan milk of magnesiaadalah sebagai berikut : 
MgO(s) + H2O(l) ——> Mg(OH)2(s) 
Hidroksida dari Magnesium merupakan basa kuat. Semua unsur Golongan IIA membentuk 
basa kuat, kecuali Be(OH)2 yang bersifat amfoter. Senyawa bikarbonat, MgHCO3 (maupun 
CaHCO3), menyebabkan kesadahan air sementara (dapat dihilangkan dengan cara 
pemanasan). 
Logam Magnesium terutama digunakan dalam bidang konstruksi. Sifatnya yang ringan 
menjadikannya sebagai pilihan utama dalam pembentukan alloy (paduan logam). Logam 
Magnesium juga digunakan dalam proteksi katodik untuk mencegah logam besi dari korosi 
(perkaratan), reaksi kimia organik (reaksi Grignard), dan sebagai elektroda baterai . 
Sementara itu, dalam sistem kehidupan, ion Mg2+ ditemukan dalam klorofil (zat hijau daun) 
tumbuhan dan berbagai enzim pada organisme yang mengkatalisis reaksi biokimia penunjang 
kehidupan. 
Kerak bumi mengandung 3,4 persen massa unsur Kalsium. Kalsium dapat ditemukan dalam 
berbagai senyawa di alam, seperti limestone, kalsit, dan batu gamping (CaCO3); dolomite 
(CaCO3.MgCO3); gypsum (CaSO4.2H2O); dan fluorite (CaF2). Logam Kalsium dapat 
diperoleh melalui elektrolisis lelehan CaCl2. 
Kalsium (sama seperti Stronsium dan Barium) dapat bereaksi dengan air dingin membentuk 
hidroksida, Ca(OH)2. Senyawa Ca(OH)2 ini dikenal dengan istilah slaked lime atau hydrate 
lime. Reaksi tersebut jauh lebih lambat bila dibandingkan reaksi logam Alkali dengan air. 
Ca(s) + 2 H2O(l) ——> Ca(OH)2(aq) + H2(g) 
Kapur (lime), CaO, atau sering disebut dengan istilah quicklime, adalah salah satu material 
tertua yang dikenal manusia sejak zaman purba. Quicklime dapat diperoleh melalui 
penguraian termal senyawa Kalsium Karbonat. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : 
CaCO3(s) ——> CaO(s) + CO2(g) 
Slaked lime juga dapat dihasilkan melalui reaksi antara quicklime dengan air. Reaksi yang 
terjadi adalah sebagai berikut : 
CaO(s) + H2O(l) ——> Ca(OH)2(aq) 
Quicklime digunakan pada industri metalurgi sebagai zat aktif untuk menghilangkan 
SO2 pada bijih mineral. Sementara slaked lime digunakan dalam pengolahan air bersih. 
Logam Kalsium digunakan sebagai agen penarik air (dehydrating agent) pada pelarut
organik. Unsur Kalsium merupakan komponen utama penyusun tulang dan gigi. Ion kalsium 
dalam tulang dan gigi terdapat dalam senyawa kompleks garam fosfat, yaitu hidroksiapatit 
(Ca5(PO4)3OH). Ion Kalsium juga berfungsi sebagai kofaktor berbagai enzim, faktor penting 
dalam proses pembekuan darah, kontraksi otot, dan transmisi sinyal sistem saraf pusat. 
Untuk membedakan unsur-unsur Golongan IIA, dapat dilakukan pengujian kualitatif melalui 
tes nyala. Saat masing-masing unsur dibakar dengan pembakar Bunsen, akan dihasilkan 
warna nyala yang bervariasi.Magnesium menghasilkan nyala berwarna putih 
terang, Kalsium menghasilkan nyala berwarna merah bata,Stronsium menghasilkan nyala 
berwarna merah terang, sedangkan Barium menghasilkan nyala berwarna hijau. 
Garam yang terbentuk dari unsur Golongan IIA merupakan senyawa kristalin ionik tidak 
berwarna. Garam tersebut dapat dibentuk melalui reaksi logam, oksida logam, atau senyawa 
karbonat dengan asam. Berikut ini adalah contoh beberapa reaksi pembentukan garam : 
1. Mg(s) + 2 HCl(aq) ——> MgCl2(aq) + H2(g) 
2. MgO(s) + 2 HCl(aq) ——> MgCl2(aq) + H2O(l) 
3. MgCO3(s) + 2 HCl(aq) ——> MgCl2(aq) + H2O(l) + CO2(g) 
Senyawa nitrat mengalami penguraian termal membentuk oksida logam, nitrogen dioksida, 
dan gas oksigen. Sebagai contoh : 
2 Mg(NO3)2(s) ——> 2 MgO(s) + 4 NO2(g) + O2(g) 
Senyawa karbonat mengalami penguraian termal membentuk oksida logam dan gas karbon 
dioksida. Sebagai contoh : 
BaCO3(s) ——> BaO(s) + CO2(g)

More Related Content

What's hot

Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelLaporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelAnnisa Icha
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiaTermodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiajayamartha
 
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VAnalisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VUniversitas Negeri Medan
 
Bab9 kinetika kimia
Bab9 kinetika kimiaBab9 kinetika kimia
Bab9 kinetika kimiaImo Priyanto
 
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation risyanti ALENTA
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanFransiska Puteri
 
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fix
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fixReaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fix
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fixSilvia Marceliana
 
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikIrma Rahmawati
 
Koef distribusi laporan
Koef distribusi laporanKoef distribusi laporan
Koef distribusi laporanChaLim Yoora
 
Gaya antar molekul, Ikatan hidrogen
Gaya antar molekul, Ikatan hidrogenGaya antar molekul, Ikatan hidrogen
Gaya antar molekul, Ikatan hidrogenFitriHastuti2
 
Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)
Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)
Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)Rezki Amaliah
 
Struktur kristal ionik
Struktur  kristal ionik Struktur  kristal ionik
Struktur kristal ionik Ida Farida Ch
 
Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Utami Irawati
 
Ikatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmaIkatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmalinda listia
 

What's hot (20)

Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelLaporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiaTermodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
 
Termokimia kelas XI
Termokimia kelas XITermokimia kelas XI
Termokimia kelas XI
 
Kimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia Cekidot
Kimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia CekidotKimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia Cekidot
Kimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia Cekidot
 
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VAnalisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
 
Bab9 kinetika kimia
Bab9 kinetika kimiaBab9 kinetika kimia
Bab9 kinetika kimia
 
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
 
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fix
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fixReaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fix
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fix
 
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
 
Koef distribusi laporan
Koef distribusi laporanKoef distribusi laporan
Koef distribusi laporan
 
Gaya antar molekul, Ikatan hidrogen
Gaya antar molekul, Ikatan hidrogenGaya antar molekul, Ikatan hidrogen
Gaya antar molekul, Ikatan hidrogen
 
Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)
Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)
Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)
 
4 teori kinetika gas
4 teori kinetika gas4 teori kinetika gas
4 teori kinetika gas
 
Struktur kristal ionik
Struktur  kristal ionik Struktur  kristal ionik
Struktur kristal ionik
 
Kestabilan ion kompleks
Kestabilan ion kompleksKestabilan ion kompleks
Kestabilan ion kompleks
 
Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)
 
Laporan termokimia
Laporan termokimia Laporan termokimia
Laporan termokimia
 
Ikatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmaIkatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigma
 
Model ikatan kimia
Model ikatan kimia Model ikatan kimia
Model ikatan kimia
 

Similar to Rangkuman kimia terapan david

Similar to Rangkuman kimia terapan david (20)

Ikatan Kimia 1.pdf
Ikatan Kimia 1.pdfIkatan Kimia 1.pdf
Ikatan Kimia 1.pdf
 
IKATAN KIMIA.pptx
IKATAN KIMIA.pptxIKATAN KIMIA.pptx
IKATAN KIMIA.pptx
 
2 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia12 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia1
 
Ikatan kimia kelas x
Ikatan kimia kelas xIkatan kimia kelas x
Ikatan kimia kelas x
 
2 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia12 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia1
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Kuliah 6. Ikatan Kimia.pptx
Kuliah 6. Ikatan Kimia.pptxKuliah 6. Ikatan Kimia.pptx
Kuliah 6. Ikatan Kimia.pptx
 
ikatan kimia
ikatan kimiaikatan kimia
ikatan kimia
 
ikatan kimia
 ikatan kimia ikatan kimia
ikatan kimia
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Bab 4 ikatan kimia
Bab 4 ikatan kimiaBab 4 ikatan kimia
Bab 4 ikatan kimia
 
Bab 4 ikatan kimia
Bab 4 ikatan kimiaBab 4 ikatan kimia
Bab 4 ikatan kimia
 
Ppt ikatan kimia
Ppt ikatan kimiaPpt ikatan kimia
Ppt ikatan kimia
 
Bab 4 ikatan kimia kelas x
Bab 4 ikatan kimia kelas xBab 4 ikatan kimia kelas x
Bab 4 ikatan kimia kelas x
 
Bab4 ikat
Bab4 ikatBab4 ikat
Bab4 ikat
 
Bab4ikatankimiakelasx 141109050103-conversion-gate02
Bab4ikatankimiakelasx 141109050103-conversion-gate02Bab4ikatankimiakelasx 141109050103-conversion-gate02
Bab4ikatankimiakelasx 141109050103-conversion-gate02
 
Bab4 ikatan kimia | Kimia X
Bab4 ikatan kimia | Kimia XBab4 ikatan kimia | Kimia X
Bab4 ikatan kimia | Kimia X
 
Ikatan kimia ppt
Ikatan kimia pptIkatan kimia ppt
Ikatan kimia ppt
 
Ikatan kimia ppt
Ikatan kimia pptIkatan kimia ppt
Ikatan kimia ppt
 

Recently uploaded

2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptxshofiyan1
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...disnakerkotamataram
 
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdfGOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdfindustrycok
 
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careerspmgdscunsri
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxShyLinZumi
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxShyLinZumi
 

Recently uploaded (6)

2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
 
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdfGOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
 
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
 

Rangkuman kimia terapan david

  • 1. RANGKUMAN KIMIA TERAPAN NAMA : DAVID AFRIANTO WR NIM :1410612014 Paralel : 04 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2014
  • 2. ILMU KIMIA Ilmu kimia adalah bagian dari ilmu alam yang mempelajari komposisi dan struktur zat kimia serta hubungan serta hubungan dengan sifat zat tersebut.Struktur zat kimia menggambarkan letak atom-atom dalam ruang. Salah satu identitas kimia yang mudah dikenal adalah wujudnya, yaitu gas, cair, dan padat. Zat kimia yang berwujud gas mempunyai partikel berjauhan dan daya tariknya kecil atau hampir tidak ada. Zat berwujud padat, daya tarik antar partikelnya kuat sekali dan jaraknya sangat dekat. Sedangkan zat cair berada diantara gas dan padat, baik jarak partikelnya maupun daya tariknya. Materi adalah sesuatu yang menenpati ruang dan memiliki massa. Massa adalah kualitas materi dan berat adlah gaya tarik bumi terhadap materi tersebut . ZAT MURNIH  Mempuyai komposisi yang tetap  tidak bisa di pisahkan menjadi zat yang lebih sederhana degan pemisahan fisika  sifatnya beragam  setiap zat murnih mempuyai partikel terkecil tertentu .  partikel terkecil di sebut atom Unsur adalah materi yang tidak dapat diuraikan dengan reaksi kimia menjadi zat yang lebih sederhana. Contoh : Hidrogen (H), Oksigen (O), Besi (Fe), dll. Senyawa adalah materi yang dibentuk dari dua unsur atau lebih dengan perbandingan tertentu. Contoh : air atau H2O yang terbentuk dari unsur Hidrogen dan Oksigen Campuran adalah gabungan dua zat tunggal atau lebih dengan perbandingan sembarang. Jika membentuk senyawa, perbandingan kedua unsur harus tertentu. Campuran bisa saja terjadi antar senyawa. Campuran dapat dibagi 2, yaitu : 1.Campuran homogen yaitu, penggabungan dua zat tunggal atau lebih yang semua partikelnya merata sehingga membentuk satu fasa. Satu fasa adalah zat yang sifat dan komposisinya sama. Contoh : air gula. 2.Campuran heterogen yaitu, penggabungan yang tidak merata antara dua zat tunggal atau lebih sehingga perbandingan komponen tidak sama. Contoh : air dan minyak tanah. Reaksi kimia adalah perubahan pereaksi menjadi hasil reaksi. Suatu reaksi tidak boleh melanggar hukum kekekalam massa, artinya jenis dan jumlah atom sebelum dan sesudah reaksi harus sama.
  • 3. Contoh : Hidrogen + Oksigen  Air H2 + O2  H2O Hirogen + Nitrogen  Amonia H2 + N2  NH3 Zat murnih terdiri deri unsur dan senyawa Perbedaan senyawa dengan campuran : senyawa adalah gabungan dari beberapa unsur yang terbentuk melalui reaksi kimia .campuran adalah gabungan beberapa zat dengan perbandingan tidak tetap melalui reaksi kimia Hukum –hukum dasar ilmu kimia 1. hukum kekekalan massa : HUKUM LAVOISER  “Massa zat –zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap Contoh : Hidrogen + oksigen hidrogen oksida (4g) (32g) (36g) 2. HUKUM PERBANDINGAN TETAP=HUKUM PROUST Perbandigan massa unsur –unsur dalam tiap-tiap senyawa adalah tepat Contoh : a. Pada senyawa NH3: massa N : Massa H =1 Ar .S : 3 Ar .H =1 (14 ): 3 (1)=14:3 b.pada senyawa SO3 : Massa S : massa 0 =1 Ar .S :3 Ar .o =1(32) : 3 (16)= 32 : 48 =2:3
  • 4. IKATAN KIMIA Ikatan kimia Adalah suatu gaya yang menyatukan atom atom pada pembentukan persenyawaan Atau Suatu Gaya yang menyatukan molekul satu dengan molekul lain. IKATAN KIMIA IKATAN UTAMA IKATAN TAMBAHAN ( ikatan antar atom ) ( ikatan antar molekul ) IKATAN UTAMA IKATAN ION IKATAN KOVALEN kov. Murni kov. koordinat kov. Polar kov non polar Terbentuknya ikatan kimia : Antara dua atom atau lebih dapat saling berintraksi dan menbentuk molekul intraksi ini selalu di sertai dengan pelepasan energi , sedangkan gaya –gaya menahan atom –atom dalam molrkul merupakan suatu ikatan kimia .Gaya yang mengikat atom-atom dalamm molekul atau gabungan ion dalam molekul atau gabungan ion dalam setiap senyawa yang di sebut ikatan kimia Ikatan kimia terjadi karena : adanya kencendrungan atom –atom untuk memiliki susunan elaktron stabil seperti gas mulia .struktur elektron stabil yang di maksud yaitu struktur elekton gas mulia (golongan viii A) JENIS –JENIS ikatan kiamia 1. Ikatan ion Ikatan ion adalah ikatan yang terbentuk sebagai akibat adanya gaya tarik menarik (gaya elektrostatis ) antara ion positif dan ion negatif .ion positif terbentuk karena adanya unsur non logam menerima elektronya sedangakan ion negatif terbentuk karena unsur non logam menerima elektron . 2. Ikatan kovalen Ikatan kovalen adalah ikatan yanag terjadi akibat pemakainya pasangan elektron secara bersama –sama oleh dua atom. Contoh a. Ikatan antara atom H dan atom CL dalam HCL  Konfigurasi elektron H dan CI adalah :  H:1 (Memerlukan 1 elektron )  CI: 2,8,7 (Memerlukan 1elekton)  Masing –masing atom H dan CI memerlukan 1 elektron , jadi 1 atom H akan berpasangan dangan 1 atom CL
  • 5. b. Ikatan antara atom H dan atom O dalam H2O  Konfigurasi elektron H dan CL adalah :  H: 1 ( memerlukan 1 elektron )  O: 2,8,6 (memerluakan 2 elektron )  Atom O harus memesangkan 2 elektron , sedanngkan atom H hanya memasangkan 1 elektron , oleh karen itu 1 atom O berikatan dengan 2 atom H Ikatan kovalen tunggal  Adalah iakatan kovalen yang hanya melibatkan sepasang eletron (di lambangkan dengan satu garis  Apabila dau atom hidrogen membentuk ikatan , maka masing –masing atom menyumbangkan sebauah elektron yang di gunakan secara bersama  H +H =H:H atau H-H  Jumlah tangan dapat mengambarkan jumlah ikatan suatu senyawa kovalen .pada molekul H2 di atas iakatanya di sebut Ikatan kovalen rangkap dua  Ikatan kovalen yang melibatkan lebih dari sepasang elektron di sebut ikatan rangakap . ikatan rangkap yang melibatkan dua pasang elektron di sebeut ikatan rangakaop dua ( dilambangkan dengan dua garis )  Ikatan kovalen rangakap dua dalam molekul oksigen  Oksigen (z=8) mempuyai elektron valensi , sehingga untuk mencapai konfigurasi oktet harus memasang 2 elektron  Molekul O2 terjadi dari 2 atom oksigen dengan ikatan kovelen rangkap 2. Sifat –sifat senyawa ion a. Dalam bentuk padatan tidak menghantarkan listrik karena partikel –partikel ionya terikat kuat pada kisi , sehingga tidak ada elektron yang bebas bergerak . b. Leburan dan larutannya menghantarkan listrik. KONSEP MOL Unsur, Senyawa dan Formula Unsur Dapat terdiri dari Atom tunggal atau Molekul
  • 6. Senyawa Merupakan kombinasi dua atau lebih unsur-unsur Suatu senyawa biasanya dituliskan dalam suatu Formula (Rumus Molekul). dan Rumus Empirik untuk senyawa-senyawa Ionik Massa molar Massa molar zat menunjukan massa satu mol yang di nyatakan dalam gram. Massa satu mol adalah zat adalah Ar atau Mr zat itu dalam satuan gram Hubungan antara mol zat adalah mol dengan massa zat adalah : a. Massa gram =mol kali Ar atau Massa (gram ) =mol x Mr b. Mol =massa (gram)/Ar atau mol Massa (gram )/Mr 2.Volume molar Volume molar gas menunjukan volume satu mol gas Massa atom relatif atom(Ar ) dan massa molekul relatif (Mr) adalah angka perbandingan ,misalnya Ar Fe = 56 ,Mr H20= 18) ,Perbandigan massa ketiga zat tetap jika jumlah partikelnya sama adalah Ar dan Mr nya di sebut satuan Mol. Hubungan antara massa debgan mol:  MOL UNSUR =MASSA UNSUR (g)/Ar UNSUR  MOL SENYAWA = MASSA SENYAWA /Mr SENYAWA  CONTOH : tentukan mol dari massa dari 5 Mol NAOH = 5x 40 gram =200 gram. Persamaan kimia Reaksi kimia adalah perubahan pereaksi menjadi hasil reaksi kimia .dengan maksud untuk merangkum apa yang terjadi dalam suatu reaksi kimia . berdasarkan pengukuran kerepatan gas-gas pada temperatur 0 celsius dan tekana n 1 ATM di sebut keadaan standar di nyatakan dalam STP(standar temperature and prassure ) .Berdasarkan hipotesis Avogrado maka volume 1 Mol setiap gas pada temperatur 0 celcius dan tekanan 1 atm atau keadaan standar (STP) adalah 22,4 liter. Ikatan koordinasi : o Ikatan koordinasi adalah ikatan kovalen di mana pasangan elektron yang di pakai bersama hanya di sumbangkan oleh satu atom , sedangkan atom yang satu tidak menyumbangkan elektron. o Ikatan kovalen koordinasi hanya dapat terjadi jika salah satu atom menpunyai pasangan elaktron bebas (PEB)
  • 7. o Contoh : atom N pada melekul amonia , NH3, menpuyai pasangan elektron bebas (PEB) . oleh karena itu molekul NH3 dapat mengikat H+ melalui ikatan kovalen koordinasi , sehingga menghasilkan amonium NH4+ . o Dalam NH4+ terkandung empat iakatan yaitu tiga kovalen dan satu ikatan koordinasi . Ikatan kovalen :  Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron secara bersama sama oleh dua atom . ikatan kovalen terbentuk di antara dua atom yang bersama –sama ingin menangkap elektron (sesama atom bukan logam) Sifat –sifat senyawa kovalen 1. Pada suhu kamar umunya berupa gas ( misal H2 ,O2 N2,CL2,CO2) ,cair (misalnya : H2O dan HCL ) atau pun berupa padatan. 2. Titik didih dan titik lelehnya rendah , karena gaya tarik menarik antara molekulnya lemah meskipun ikatan antara atomnya kuat. LARUTAN A. Pengertian Larutan Elektrolit dan Non elektrolit  Larutan Elektrolit : larutan yang dapat menghantarkan arus listrik  Larutan non elektrolit: larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik B. Teori Ion Svante Arrhenius Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas 1. Larutan Asam ( H+) Asam KuatLarutan asam kuat akan terionisasiSempurna menjadi ion H+ dan sisa asam X- . Asam Kuat Kation Anion HClO4 H+ ClO4 - H2SO4 2 H+ SO4 2- HCl H+ Cl- HBr H+ Br - HI H+ I –
  • 8. c. Asam lemah Asam lemah tidak terionisasi sempurna seperti asam kuat sehingga uji elektrolit hanya terlihat gelembung-gelembung gas pada elektroda. Asam Lemah Kation Anion HCN H+ CN-H3PO4 3 H+ PO4 3- H2CO3 2 H+ CO3 2- H2C2O4 2 H+ C2O4 2- 2. Larutan Basa ( OH- ) a. Basa kuat Larutan basa kuat akan terionisasi sempurna, logam ( Lx+ ) berasal golongan IA dan IIA ( Ca, Sr, dan Ba ) b. Basa lemah Larutan basa lemah tidak terionisasi sempurna sama dengan asam lemah Logam + Asam Garam + H2(g) 2 Al(s) + 3 H2SO4(aq)  Al2(SO4)3(aq) + 3 H2(g) Persamaan ion 2 Al(s) + 6 H+(aq) + 3 SO4 2-(aq)  2 Al3+(aq) + 3 SO4 2-(aq) + 3 H2(g) Persamaan ion bersih 2 Al(s) + 6H+(aq)2 Al3+(aq) +3 H2(g) Asam + BasaGaram + Air HCl (aq) + NaOH (aq)  NaCl (aq) + H2O (l) Persamaan ion: H+(aq)+ Cl-(aq) + Na+(aq)+ OH-(aq)  Na+ (aq) + Cl- (aq) + H2O (l) Persamaan ion Bersih: H+ (aq) + OH- (aq)  H2O (l)  Larutan terdiri dari campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan dan masing masing zat penyusun tidapat di bedakan secara fisik
  • 9.  Larutan terdiri atas zat terlarut dan pelarut . berdasakan ionisasi (daya hantar listrik) larutan di bedakan menjadi dau macam ,yaitu larutan elektrolit dan larutan Non elektrolit Seyawa elektrolit kuat adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air akan mendekati sempurna , sehingga senyawa tersebut semauanya atau hampir semauanya berubah menjadi ion . A. Asam kuat : HCL ,HBr, HI , H2SO4, HNO3, HCLO4 B.ASA KUAT: NaOH, KHO,MgCL 2, KNO3,BA(OH)2,Sr(OH)2 C.Garam: NaCL,KCL,MgCL2,KNO3,MgSO4 Senyawa eletrolit lemah adalah senyawa yang didalam air terrionisasi sebagian atau seyawa tersebut hanya sebagian saja yang berubah menjadi ion dan sebagian lagai masih sebagai molekul senyawa terlarut. A. Asam lemah:HF ,H2S,HCN,H2CO3,HCOOH,CH3COOH B. BASA LEMAH:FE(OH)3, Cu (OH)2,NH3,N2H4,CH3NH2,(CH3)2NH ASAM DAN BASA Reaksi Asam Basa Reaksi Netralisasi adalah reaksi penggaraman dimana perbandingan mol antara asam dan basa sama maka sifat asam dan sifat basa saling meniadakan. Pada reaksi netralisasi jika larutan asam dan larutan basa dalam jumlah yang ekuivalen, akan dihasilkan suatu larutan yang bersifat netral ( pH = 7 ). Adapun reaksi netralisasi yang sesungguhnya adalah reaksi : OH- + H+  H2O Reaksi diatas memperlihatkan bahwa 1 mol H+ dinetralkan oleh 1 mol OH-. Pada reaksi antara asam bivalen ( bervalensi 2 ) dengan basa monovalen maka 1 mol asam akan menetralkan 2 mol basa Contoh Reaksi Netralisasi : a. KOH + HCl  KCl + H2O b. 2KOH + H2SO4  K2SO4 + 2H2O
  • 10. c. Ca(OH)2 + 2HCl  CaCl2 + 2H2O Pada reaksi antara asam / basa kuat dan asam / basa lemah dengan perbandingan mol asam – basa yang tidak sama, akan diperoleh larutan yang sifatnya tergantung pada reaktan yang tersisa. Jika reaktan yang tersisa berupa asam kuat maka larutan akan bersifat asam dan pH dihitung dengan rumus : pH = -log[H+]sisa Sebaliknya jika reaktan yang tersisa basa kuat maka larutan akan bersifat basa dan pH dihitung dengan rumus : pOH = -log[OH-]sisa pH = 14 - pOH Contoh Soal : Larutan Ba(OH)2 mempunyai pH 13. Berapa mL larutan HCl 0,2 M yang harus ditambahkan ke dalam 100 mL larutan Ba(OH)2 supaya pH-nya menjadi 9. Jawab : pH Ba(OH)2 awal = 13 pOH = 14 – 13 = 1 [OH-] = 10-1 [OH-] = M . valensi asam 10-1 = M . 2 M = 0,5 . 10-1 Ba(OH)2 + 2HCl  BaCl2 + 2H2O Mula – mula 5 mmol 0,2 x mmol Reaksi 0,1 x mmol 0,2 x mmol 0,1 mmol 0,2 mmol ------------------------------------------------------------------------------------------------- Sisa (5 – 0,1x) mmol – 0,1 mmol 0,12mmol Msisa = ( 5 – 0,1 x ) mmol ----------------------- (100 + x )mL
  • 11. pHakhir = 9 pOH = 5 [OH-] = Msisa . valensi asam 10-5 = ( 5 – 0,1 x ) . 2 -------------------- 100 + x (100 + x ) . 10-5 = ( 5 – 0,1 x ) . 2 10-3 + 10-5x = 10 – 0,2 x x = 103 ------ 0,2 = 5000 mL Titrasi Asam Basa Pada reaksi antara asam dan basa di mana jumlah mol asam sama dengan jumlah mol basa akan dihasilkan garam dan air. Sejumlah tertentu larutan asam dititrasi dengan larutan basa sampai mencapai titik ekuivalen ( asam dan basa tepat habis bereaksi ), jika salah satu larutan diketahui molaritasnya maka molaritas larutan yang satu lagi dapat diketahui dengan menggunakan rumus : M1 . V1 = M2 . V2 Keterangan 1 = asam 2 = basa Titik ekuivalen dapat diketahui dengan menambahkan suatu indikator. Indikator ini haruslah berubah warna di sekitar titik ekuivalen. Titrasi dihentikan pada saat indikator menunjukkan perubahan warna. Keadaan ini disebut “titik akhir titrasi” Perubahan pH pd Kurva Titrasi Bila larutan basa ditetesi dengan larutan asam maka pH akan turun. Sebaliknya, jika larutan asam ditetesi larutan basa maka pH larutan akan bertambah naik. Perubahan pH pada proses titrasi digambarkan dengan grafik “kurva titrasi”. Bentuk kurva titrasi tergantung kekuatan asam basa yang direaksikan. Ada 3 macam titrasi, yaitu :
  • 12. a. Asam kuat dengan basa kuat b. Basa lemah dengan asam kuat c. Asam lemah dengan basa kuat Titik ekuivalen tercapai saat volume NaOH 50 mL. Sedikit penambahan volume NaOH akan menaikkan pH menjadi 10 dan sedikit pengurangan volume NaOH akan menurunkan pH menjadi 4.Titik ekuivalen terjadi pada pH = 7, saat asam dan basa tepat habis. Pada daerah sekitar titik ekuivalen terjadi perubahan pH yang cukup drastis. Secara stoikiometri, titik ekuivalen dicapai pada saat penambahan 50 mL NaOH 0,1 M. Alkali Tanah (Alkaline Earth) Unsur Alkali Tanah mempunyai sifat yang menyerupai unsur Alkali. Unsur Alkali Tanah umumnya merupakan logam, cenderung membentuk ion positif, dan bersifat konduktif, baik termal maupun elektrik. Unsur Alkali Tanah kurang elektropositif (lebih elektronegatif) dan kurang reaktif bila dibandingkan unsur Alkali. Semua unsur Golongan IIA ini memiliki sifat kimia yang serupa, kecuali Berilium (Be). Yang termasuk unsur Golongan IIA adalah Berilium (Be), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Radium jarang dipelajari sebagai salah satu anggota unsur Golongan IIA, sebab Radium adalah unsur radioaktif yang tidak stabil dan cenderung meluruh membentuk unsur baru lainnya. Konfigurasi elektron menunjukkan unsur-unsur Golongan IIA memiliki dua elektron valensi. Dengan demikian, untuk mencapai kestabilan, unsur Golongan IIA melepaskan dua elektron membentuk ion bermuatan positif dua (M2+). Dalam satu golongan, dari Berilium sampai Barium, jari-jari unsur meningkat. Peningkatan ukuran atom diikuti dengan peningkatan densitas unsur. Sebaliknya, energi ionisasi dan keelektronegatifan berkurang dari Berilium sampai Radium. Semakin besar jari-jari unsur, semakin mudah unsur melepaskan elektron valensinya. Potensial standar reduksi (E°red) menurun dalam satu golongan. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan reduktor meningkat dalam satu golongan dari Berilium sampai Barium. Magnesium adalah unsur yang cukup melimpah di kerak bumi (urutan keenam, sekitar 2,5% massa kerak bumi). Beberapa bijih mineral yang mengandung logam Magnesium, antara lain brucite, Mg(OH)2, dolomite (CaCO3.MgCO3), dan epsomite (MgSO4.7H2O). Air laut merupakan sumber Magnesium yang melimpah (1,3 gram Magnesium per kilogram air laut). Magnesium diperoleh melalui elektrolisis lelehan MgCl2. Magnesium tidak bereaksi dengan air dingin. Magnesium hanya bereaksi dengan air panas (uap air). Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : Mg(s) + H2O(g) ——> MgO(s) + H2(g) Magnesium juga bereaksi dengan udara membentuk Magnesium Oksida dan Magnesium Nitrida. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
  • 13. 2 Mg(s) + O2(g) ——> 2 MgO(s) 3 Mg(s) + N2(g) ——> Mg3N2(s) Magnesium Oksida bereaksi lambat dengan air menghasilkan Magnesium Hidroksida (milk of magnesia), yang digunakan sebagai zat aktif untuk menetralkan asam lambung berlebih. Reaksi pembentukan milk of magnesiaadalah sebagai berikut : MgO(s) + H2O(l) ——> Mg(OH)2(s) Hidroksida dari Magnesium merupakan basa kuat. Semua unsur Golongan IIA membentuk basa kuat, kecuali Be(OH)2 yang bersifat amfoter. Senyawa bikarbonat, MgHCO3 (maupun CaHCO3), menyebabkan kesadahan air sementara (dapat dihilangkan dengan cara pemanasan). Logam Magnesium terutama digunakan dalam bidang konstruksi. Sifatnya yang ringan menjadikannya sebagai pilihan utama dalam pembentukan alloy (paduan logam). Logam Magnesium juga digunakan dalam proteksi katodik untuk mencegah logam besi dari korosi (perkaratan), reaksi kimia organik (reaksi Grignard), dan sebagai elektroda baterai . Sementara itu, dalam sistem kehidupan, ion Mg2+ ditemukan dalam klorofil (zat hijau daun) tumbuhan dan berbagai enzim pada organisme yang mengkatalisis reaksi biokimia penunjang kehidupan. Kerak bumi mengandung 3,4 persen massa unsur Kalsium. Kalsium dapat ditemukan dalam berbagai senyawa di alam, seperti limestone, kalsit, dan batu gamping (CaCO3); dolomite (CaCO3.MgCO3); gypsum (CaSO4.2H2O); dan fluorite (CaF2). Logam Kalsium dapat diperoleh melalui elektrolisis lelehan CaCl2. Kalsium (sama seperti Stronsium dan Barium) dapat bereaksi dengan air dingin membentuk hidroksida, Ca(OH)2. Senyawa Ca(OH)2 ini dikenal dengan istilah slaked lime atau hydrate lime. Reaksi tersebut jauh lebih lambat bila dibandingkan reaksi logam Alkali dengan air. Ca(s) + 2 H2O(l) ——> Ca(OH)2(aq) + H2(g) Kapur (lime), CaO, atau sering disebut dengan istilah quicklime, adalah salah satu material tertua yang dikenal manusia sejak zaman purba. Quicklime dapat diperoleh melalui penguraian termal senyawa Kalsium Karbonat. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : CaCO3(s) ——> CaO(s) + CO2(g) Slaked lime juga dapat dihasilkan melalui reaksi antara quicklime dengan air. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : CaO(s) + H2O(l) ——> Ca(OH)2(aq) Quicklime digunakan pada industri metalurgi sebagai zat aktif untuk menghilangkan SO2 pada bijih mineral. Sementara slaked lime digunakan dalam pengolahan air bersih. Logam Kalsium digunakan sebagai agen penarik air (dehydrating agent) pada pelarut
  • 14. organik. Unsur Kalsium merupakan komponen utama penyusun tulang dan gigi. Ion kalsium dalam tulang dan gigi terdapat dalam senyawa kompleks garam fosfat, yaitu hidroksiapatit (Ca5(PO4)3OH). Ion Kalsium juga berfungsi sebagai kofaktor berbagai enzim, faktor penting dalam proses pembekuan darah, kontraksi otot, dan transmisi sinyal sistem saraf pusat. Untuk membedakan unsur-unsur Golongan IIA, dapat dilakukan pengujian kualitatif melalui tes nyala. Saat masing-masing unsur dibakar dengan pembakar Bunsen, akan dihasilkan warna nyala yang bervariasi.Magnesium menghasilkan nyala berwarna putih terang, Kalsium menghasilkan nyala berwarna merah bata,Stronsium menghasilkan nyala berwarna merah terang, sedangkan Barium menghasilkan nyala berwarna hijau. Garam yang terbentuk dari unsur Golongan IIA merupakan senyawa kristalin ionik tidak berwarna. Garam tersebut dapat dibentuk melalui reaksi logam, oksida logam, atau senyawa karbonat dengan asam. Berikut ini adalah contoh beberapa reaksi pembentukan garam : 1. Mg(s) + 2 HCl(aq) ——> MgCl2(aq) + H2(g) 2. MgO(s) + 2 HCl(aq) ——> MgCl2(aq) + H2O(l) 3. MgCO3(s) + 2 HCl(aq) ——> MgCl2(aq) + H2O(l) + CO2(g) Senyawa nitrat mengalami penguraian termal membentuk oksida logam, nitrogen dioksida, dan gas oksigen. Sebagai contoh : 2 Mg(NO3)2(s) ——> 2 MgO(s) + 4 NO2(g) + O2(g) Senyawa karbonat mengalami penguraian termal membentuk oksida logam dan gas karbon dioksida. Sebagai contoh : BaCO3(s) ——> BaO(s) + CO2(g)