• Nama Halogen berasal dari bahasa
Yunani Halos dan Genes, (Halos = garam,
Genes = pembentuk) sehingga artinya
pembentuk garam.
• Halogen adalah unsur nonlogam yang
paling reaktif, berbau, berwarna,
beracun, serta tidak terdapat bebas
di alam
• Halogen terdapat
pada golongan VIIA atau golongan 17.
PENGERTIAN HALOGEN :
H a l o g e n d i A l a m
FLUORIN
-Ciri-ciri: fasenya gas, berbau
pedas, berwarna
kuning muda, bersifat sangat
korosif.
• Didapat dari alam melalui
elektrolisis lelehan
campuran KF dan HF.
Katode: K+
(l) + e- → K(l)
Anode: F-
(l) → F2(g) + e-
• Manfaat: zat lapis anti lengket
panci (CF2CF2),
pencegah gigi rusak pada pasta gigi,
dan refrigeran
di kulkas.
KLORIN
• Ciri-ciri: fasenya gas, berwarna kuning
kehijauan, larut dalam air, mudah
bereaksi.
• Didapat dari alam melalui elektrolisis
air laut
dan atau garam batu.
2NaCl(aq) + 2H2O(l) → H2(g) + Cl2(g)
+ 2NaOH-
(aq)
• Manfaat: bahan baku plastik PVC
(CH2CHCL),
pemutih pakaian (NaOCl), antiseptik,
pensteril
botol bayi, pembunuh bakteri (HCl dan
HOCl).
BROMIN
-Ciri-ciri: cairan berwarna cokelat
kemerahan, agak mudah menguap,
berbau tidak enak, dan dapat
Mengiritasi mata dan kerongkongan.
• Didapat dari alam melalui
elektrolisis air laut dan
klorin.
2Br-
(aq) + Cl2(g) → 2Cl-
(aq) + Br2(g)
• Manfaat: untuk film fotografi dan
sinar X (AgBr),
pestisida, obat-obatan, bahan
pembuatan plastik,
pengikat timbal agar tidak melekat
pada mesin
bensin (C2H4Br2)
IODIN
-Ciri-ciri: fase padatan, berwarna hitam
kebiruan, dapat menguap di temperatur
kamar, menghasilkan gas keunguan
berbau tidak enak.
• Didapat dari alam melalui elektrolisis
natrium
iodat dan klorin.
2I-
(aq) + Cl2(g) → 2Cl-
(aq) + I2(g)
• Manfaat: antiseptik luka, garam dapur
pencegah
gondok (NaI, NaIO3, KI, dan KIO3), dan
dijadikan filter cahaya pada kacamata
hitam.
ASTATIN
• Sifat: memiliki waktu hidup tersendiri, dapat
meluruh dalam hitungan menit, dan paling tidak
reaktif serta bersifat radioaktif.
• Di alam hanya terdapat 30 gram. Untuk
mendapatkan lebih, isotop Bismuth (Bi)
ditembakkan dengan partikel alfa atau helium
melalui cara radiasi.
Pengertian :perubahan yang dialami suatu benda tanpa membentuk zat
baru. Sifat ini dapat diamati tanpa mengubah zat-zat penyusun materi
tersebut. Sifat fisika antara lain wujud zat, warna, bau, titik leleh, titik
didih, massa jenis, kekerasan, kelarutan, kekeruhan, kemagnetan, dan
kekentalan.
Sifat-sifat halogen Fluorin (F) Klorin (Cl) Bromin (Br) Iodin (I)
Konfigurasi elektron [He] 2s2 2p5 [Ne] 3s2 3p5 [Ar] 3d10 4s2 4p5 [Kr] 4d10 5s2 5p5
Nomor Atom 9 17 35 53
Titik leleh ( ) -220 -101 -7,2 114
Titik didih ( ) -188 -35 59 184
Energi ionisasi pertama (kJ/mol) 1.680 1.260 1.140 1.010
Afinitas elektron (kJ/mol) -348 -364 -342 -314
Keelektronegatifan 4,0 3,0 2,8 2,5
Jari-jari atom (Ǻ) 0,50 1,00 1,15 1,40
Energi ikatan X-X (kJ/mol) 158 242 193 151
Energi ikatan H-X (kJ/mol) 562 431 366 299
Potensial elektrode (volt)
X2 + 2eˉ 2Xˉ
+2,87 +1,36 +1,07 +0,54
Kerapatan (g/mL) 1,0 1,5 3,1 4,9
1.
Konfigurasi elektron valiensi halogen adalah ns2 np5
Adanya sebuah elektron yang tidak berpasangan dapat digunakan untuk membentuk pasangan elektron
bersama dengan sebuah elektron pada subkulit p dari atom halogen yang lain, sehingga halogen dalam
keadaan bebas merupakan molekul diatomik (X2).
2.
Dari F ke At nomor atom,titik didih dan titik lelehnya semakin tinggi.
Hal ini dapat dijelaskan dengan gaya van der Waals yang bekerja pada molekul-molekul tersebut. Dari atas
(F) ke bawah (At) ukuran atomnya semakin besar sehingga semakin mudah terjadi dipol sesaat yang
berakibat semakin kuatnya gaya van der Waals. Semakin kuat gaya van der Waals, semakin tinggi titik didih
dan titik lelehnya.
Sifat-sifat halogen Fluorin (F) Klorin (Cl) Bromin (Br) Iodin (I)
Nomor Atom 9 17 35 53
Titik leleh ( ) -220 -101 -7,2 114
Titik didih ( ) -188 -35 59 184
Sifat-sifat halogen Fluorin (F) Klorin (Cl) Bromin (Br) Iodin (I)
Konfigurasi elektron [He] 2s2 2p5 [Ne] 3s2 3p5 [Ar] 3d10 4s2 4p5 [Kr] 4d10 5s2 5p5
3.
– Energi ionisasi halogen tinggi
Tingginya energi ionisasi menunjukan bahwa unsur halogen sukar melepaskan elektron valensinya
menjadi ion positif. Oleh karena itu, di alam tidak ada unsur halogen yang membentuk ion positif,
tetapi membentuk ion negatif. Kecenderungan perubahan energi ionisasi dari atas ke bawah semakin
rendah karena jari-jari atomnya yang semakin panjang.
4.
Afinitas elektron yang tinggi
Tingginya Afinitas elektron dari halogen mendukung fakta bahwa halogen lebih mudah membentuk
ion negatif.
Sifat-sifat halogen Fluorin (F) Klorin (Cl) Bromin (Br) Iodin (I)
Energi ionisasi pertama (kJ/mol) 1.680 1.260 1.140 1.010
Jari-jari atom (Ǻ) 0,50 1,00 1,15 1,40
Sifat-sifat halogen Fluorin (F) Klorin (Cl) Bromin (Br) Iodin (I)
Afinitas elektron (kJ/mol) -348 -364 -342 -314
5.
Energi ionisasi merupakan salah satu ukuran mudah tidaknya molekul
halogen berubah menjadi atom-atom halogen (mengalami atomisasi). Dari fluorin
ke astatin (kiri ke kanan) energi disosiasi ikatan cenderung semakin kecil. Hal ini
berkaitan dengan jari-jari atom yang semakin panjang sehingga gaya tarik inti atom
terhadap pasangan elektronnya semakin lemah. Terdapat penyimpangan dimana
energi disosiasi F2 lebih rendah daripada Cl2. hal ini disebabkan ukuran atom F yang
kecil menyebabkan kerapatan pada molekul F2 sangat tinggi. Akibat adanya
pengaruh gaya tolak-menolak antara pasangan elektron bebas dari kedua atom pada
F2, gaya tarik inti terhadap pasangan elektron ikatan menjadi berkurang.
Sifat-sifat halogen Fluorin (F) Klorin (Cl) Bromin (Br) Iodin (I)
Energi ionisasi pertama (kJ/mol) 1.680 1.260 1.140 1.010
B. Sifat kimia
-Pengertian : Sifat kimia umumnya merujuk pada sifat suatu
materi pada kondisi ambien atau sekitar, yaitu pada suhu kamar,
tekanan atmosfer, dan atmosfer beroksigen). Sifat ini terutama
timbul pada reaksi kimia dan hanya dapat diamati dengan
mengubah identitas kimiawi suatu zat.
1. Keelektronegatifan halogen dalam satu golongan makin ke
kanan makin kecil.
2. Jari-jari atom halogen dalam satu golongan makin ke atas
makin kecil Ini berarti makin ke atas ukuran molekul makin
kecil, maka gaya tarik-menarik antar-molekul (gayaVan der
Waals) akan makin kecil. Perhatikan juga titik didih dan titik
lelehnya, makin ke atas makin kecil.
3. Semua halogen berbau rangsang dan menusuk, serta bersifat
racun
4
5.Halogen merupakan unsur non logam yang paling
reaktif, sehingga di alam tidak ditemukan dalam keadaan
bebas, tetapi dalam bentuk mineral.
6. Reaksi antar halogen
Halogen yang lebih reaktif dapat bereaksi dengan unsur
yang kurang reaktif dalam bentuk ion atau senyawa.
Ukuran kereaktifan : F2 > Cl2 > Br2 > I2. Reaksi-reaksi iodin
memerlukan pemanasan atau katalis. Semua halogen
membentuk senyawa ion dengan bilangan oksidasi -1.
1. REAKSI DENGAN
LOGAM
Halogen bereaksi dengan sebagaian besar logam
menghasilkan halida logam dengan bilangan oksidasi
tertinggi.
Contoh :
2Al + 3Br2
2AlBr3
2Fe + 3Cl2
2FeCl3
2. REAKSI DENGAN
HIDROGEN
-Semua halogen bereaksi dengan hidrogen membentuk
hidrogen membentuk hidrogen halida (HX).
-Reaksi :
H2 + X2 ->2HX (X = halogen)
-Fluorin dan klorin bereaksi dengan hebat disertai ledakan, tetapi bromin dan iodin bereaksi
lambat. Semua halogen bereaksi dengan hidrogen membentuk
hidrogen membentuk hidrogen halida (HX).-
Reaksi :
H2 + X2-> 2HX (X = halogen)
oFluorin dan klorin bereaksi dengan hebat disertai
ledakan, tetapi bromin dan iodin bereaksi lambat.
3. REAKSI DENGAN
NONLOGAM DAN METALOID
TERTENTU
*Halogen bereaksi dengan sejumlah nonlogam dan metaloid.
Contoh :
Si + 2X2
SiX4
2B + 3X2
2BX3
*Reaksi dengan fosforus, arsen, dan antimon menghasilkan trihalida jika
halogennya terbatas, atau pentalida jika halogennya berlebihan.
Contoh :
P4 + 6Cl2
4PCl
P4 + 10Cl2
4PCl5
4. REAKSI DENGAN
AIR
*Fluorin bereaksi hebat dengan air membentuk
HF dan membebaskan oksigen.
F2 + H2O -> 2HF + ½O2
*Halogen lainnya mengalami reaksi
disproporsionasi dalam air menurut
kesetimbangan sebagai berikut.
X2 + H2O -> HX + HXO
*Catatan : iodin sukar larut dalam air.
5. REAKSI DENGAN
BASA
*Klorin, bromin, dan iodin mengalami reaksi disproporsionasi
dalam basa.
Contoh :
*a. Jika klorin dialirkan ke dalam larutan NaOH pada suhu
kamar, maka akan bereaksi membentuk NaCl dan NaClO.
Cl2(g) + 2NaOH(aq)
NaCl(aq) + NaClO(aq) + H2O(l)
*b. Jika larutan NaOH itu dipanaskan, maka yang terbentuk
adalah NaCl dan NaClO3.
Cl2(g) + 6NaOH(aq)
5NaCl(aq) + NaClO3(aq) + 3H2O(l)
6. REAKSI ANTAR
HALOGEN
**Antarhalogen dapat bereaksi membentuk senyawa
antarhalogen. Reaksinya secara umumdapat dinyatakan
sebagai berikut :
X2 + nY2
2XYn
*Dengan Y adalah halogen yang lebih eletronegatif dan n
adalah bilangan ganjil 1, 3, 5, atau 7. Senyawa antarhalogen
paling mudah terbentuk dengan fluorin. Tipe XY7 hanya
dibentuk oleh I dengan F, yaitu IF7; bromin hanya membentuk
sampai BrF5; sedangkan klorin sampai ClF3.
CARA PEMBUATAN
HALOGEN
Halogen dapat dibuat dengan cara
elektrolisis
lelehan maupun dengan larutan
garamnya.
P emb u a t a n F l u o r
• Dari elektrolisis HF dan KF
Katode: K+(l) + e- → K(l)
Anode: F-(l) → F2(g) + e-
Wadah : logam monel (campuran Cu & Ni)
Wadah = katoda & anoda = grafit
CaF₂ + H₂SO₄⁻ (sumber) → CaSo₄ + 2HF
DESTILASI
↓
HF cair anhydrous
DIDINGINKAN DENGAN KHF₂ LALU
DIELEKTROLISIS
↓
F₂H₂
P embu at a n K l or
• Proses downs yaitu elektrolisis leburan
NaCl (NaCl cair)
Sebelum dicairkan, NaCl dicampurkan dahulu
dengan sedikit NaF agar titik lebur turun dari
800oC menjadi 600oC.
Katode : 2Na+ + 2e  Na2
Anode : 2Cl-  Cl2 + 2e
Untuk mencegah reaksi antara logam Na dan
Cl2 yang tebentuk, digunakan diafragma lapis
dan besi tipis.
• Proses gibbs, yaitu elektrolisis larutan NaCl
Katode : 2H20 + 2e  H2 + 2OH
Anode : 2Cl-  Cl2 + 2e
3. Pembutan bromin
Cara elektrolisis: larutan garam MgBr₂ dengan
menggunakan elektroda inert
• Cara reaksi redoks: mengoksidasi ion bromide
yang terdapat dalam air laut dengan klorin
Cl₂(g) + 2Br⁻(aq) → 2Cl⁻(aq) + Br₂
4. Pembuatan iodin
• Cara reaksi redoks:
1.Mengoksidasi ion iodide yang terdapat dalam
air laut dengan klorin.
Cl₂(g) + I⁻(aq) → I₂(s) + 2Cl⁻
2. Reduksi NAIO3 dengan NaHSO4 (asam)
IO3- + 3HSO3 → I- + 3H+ + 3SO42-
I- + IO3- + 6H+ → I2 + 3H2O
3.Cara elektrolisis
Iodin dapat dibuat dengan cara elektrolisis
larutan garam pekat Nal menggunakan
elektroda inert.
5.Pembuatan Astatin
Astatin dapat diproduksi dengan menembak
bismut dengan partikel alfa berenergi untuk
mendapatkan 209-211At yang tahan lama,
untuk selanjutnya disuling dengan
memanaskan di udara.
NO Kegunaan Unsur Kegunaan Senyawa
1. Unsur Fluor digunakan untuk
pemisahan isotop uranium pada
diifusi gas UF6.Difusi gas
digunakan untuk pengaaan bahan
bakar uranium untuk reaktor
nuklir.
• CFC (Freon) → pendingin (AC, kulkas)
dan propelena aerosol pada bahan-bahan
semprot.
• Teflon (CF₂-CF₂) → melapisi panci yang
tahan panas dan anti lengket.
• Hidrogen fluorida (HF) → membuat
tulisan, lukisan atau sketsa di atas kaca.
• Garam fluoride (pada pasta gigi) →
mencegah kerusakan gigi.
2. • Natrium hipoklorit (NaClO), Kapur klor
(CaOCl₂), Kaporit → zat pemutih pada
pakaian
• NaCl → garam dapur, pembuatan Klorin
dan
• ClO₃ → bahan pembuatan korek api
• Polivinil klorida (PVC) → membuat
paralon
NO Kegunaan Unsur Kegunaan Senyawa
3 • Etil bromide (C₂H₄Br₂) dicampur ke dalam
bensin bertimbal (TEL) → mengikat timbal,
sehingga tidak melekat pada silinder atau
piston. Timbal tersebut akan membentuk
PbBr₂ yang mudah menguap dan keluar
bersama-sama dengan gas buangan yang
mencemari udara
• AgBr → film fotografi
• Natrium bromide (NaBr) → obat penenang
syaraf
4. • Nal, NaIO₃ atau KIO₃ dicampur NaCl →
mencegah
penyakit gondok
• Kl → obat anti jamur
• Iodoform CHl₃ → antiseptik
• Agl → film fotografi
• NH4Cl → elektrolit pengisi batu baterai
5.

Halogen,unsur golongan VII A

  • 1.
    • Nama Halogenberasal dari bahasa Yunani Halos dan Genes, (Halos = garam, Genes = pembentuk) sehingga artinya pembentuk garam. • Halogen adalah unsur nonlogam yang paling reaktif, berbau, berwarna, beracun, serta tidak terdapat bebas di alam • Halogen terdapat pada golongan VIIA atau golongan 17. PENGERTIAN HALOGEN :
  • 3.
    H a lo g e n d i A l a m FLUORIN -Ciri-ciri: fasenya gas, berbau pedas, berwarna kuning muda, bersifat sangat korosif. • Didapat dari alam melalui elektrolisis lelehan campuran KF dan HF. Katode: K+ (l) + e- → K(l) Anode: F- (l) → F2(g) + e- • Manfaat: zat lapis anti lengket panci (CF2CF2), pencegah gigi rusak pada pasta gigi, dan refrigeran di kulkas. KLORIN • Ciri-ciri: fasenya gas, berwarna kuning kehijauan, larut dalam air, mudah bereaksi. • Didapat dari alam melalui elektrolisis air laut dan atau garam batu. 2NaCl(aq) + 2H2O(l) → H2(g) + Cl2(g) + 2NaOH- (aq) • Manfaat: bahan baku plastik PVC (CH2CHCL), pemutih pakaian (NaOCl), antiseptik, pensteril botol bayi, pembunuh bakteri (HCl dan HOCl).
  • 4.
    BROMIN -Ciri-ciri: cairan berwarnacokelat kemerahan, agak mudah menguap, berbau tidak enak, dan dapat Mengiritasi mata dan kerongkongan. • Didapat dari alam melalui elektrolisis air laut dan klorin. 2Br- (aq) + Cl2(g) → 2Cl- (aq) + Br2(g) • Manfaat: untuk film fotografi dan sinar X (AgBr), pestisida, obat-obatan, bahan pembuatan plastik, pengikat timbal agar tidak melekat pada mesin bensin (C2H4Br2) IODIN -Ciri-ciri: fase padatan, berwarna hitam kebiruan, dapat menguap di temperatur kamar, menghasilkan gas keunguan berbau tidak enak. • Didapat dari alam melalui elektrolisis natrium iodat dan klorin. 2I- (aq) + Cl2(g) → 2Cl- (aq) + I2(g) • Manfaat: antiseptik luka, garam dapur pencegah gondok (NaI, NaIO3, KI, dan KIO3), dan dijadikan filter cahaya pada kacamata hitam.
  • 5.
    ASTATIN • Sifat: memilikiwaktu hidup tersendiri, dapat meluruh dalam hitungan menit, dan paling tidak reaktif serta bersifat radioaktif. • Di alam hanya terdapat 30 gram. Untuk mendapatkan lebih, isotop Bismuth (Bi) ditembakkan dengan partikel alfa atau helium melalui cara radiasi.
  • 6.
    Pengertian :perubahan yangdialami suatu benda tanpa membentuk zat baru. Sifat ini dapat diamati tanpa mengubah zat-zat penyusun materi tersebut. Sifat fisika antara lain wujud zat, warna, bau, titik leleh, titik didih, massa jenis, kekerasan, kelarutan, kekeruhan, kemagnetan, dan kekentalan. Sifat-sifat halogen Fluorin (F) Klorin (Cl) Bromin (Br) Iodin (I) Konfigurasi elektron [He] 2s2 2p5 [Ne] 3s2 3p5 [Ar] 3d10 4s2 4p5 [Kr] 4d10 5s2 5p5 Nomor Atom 9 17 35 53 Titik leleh ( ) -220 -101 -7,2 114 Titik didih ( ) -188 -35 59 184 Energi ionisasi pertama (kJ/mol) 1.680 1.260 1.140 1.010 Afinitas elektron (kJ/mol) -348 -364 -342 -314 Keelektronegatifan 4,0 3,0 2,8 2,5 Jari-jari atom (Ǻ) 0,50 1,00 1,15 1,40 Energi ikatan X-X (kJ/mol) 158 242 193 151 Energi ikatan H-X (kJ/mol) 562 431 366 299 Potensial elektrode (volt) X2 + 2eˉ 2Xˉ +2,87 +1,36 +1,07 +0,54 Kerapatan (g/mL) 1,0 1,5 3,1 4,9
  • 7.
    1. Konfigurasi elektron valiensihalogen adalah ns2 np5 Adanya sebuah elektron yang tidak berpasangan dapat digunakan untuk membentuk pasangan elektron bersama dengan sebuah elektron pada subkulit p dari atom halogen yang lain, sehingga halogen dalam keadaan bebas merupakan molekul diatomik (X2). 2. Dari F ke At nomor atom,titik didih dan titik lelehnya semakin tinggi. Hal ini dapat dijelaskan dengan gaya van der Waals yang bekerja pada molekul-molekul tersebut. Dari atas (F) ke bawah (At) ukuran atomnya semakin besar sehingga semakin mudah terjadi dipol sesaat yang berakibat semakin kuatnya gaya van der Waals. Semakin kuat gaya van der Waals, semakin tinggi titik didih dan titik lelehnya. Sifat-sifat halogen Fluorin (F) Klorin (Cl) Bromin (Br) Iodin (I) Nomor Atom 9 17 35 53 Titik leleh ( ) -220 -101 -7,2 114 Titik didih ( ) -188 -35 59 184 Sifat-sifat halogen Fluorin (F) Klorin (Cl) Bromin (Br) Iodin (I) Konfigurasi elektron [He] 2s2 2p5 [Ne] 3s2 3p5 [Ar] 3d10 4s2 4p5 [Kr] 4d10 5s2 5p5
  • 8.
    3. – Energi ionisasihalogen tinggi Tingginya energi ionisasi menunjukan bahwa unsur halogen sukar melepaskan elektron valensinya menjadi ion positif. Oleh karena itu, di alam tidak ada unsur halogen yang membentuk ion positif, tetapi membentuk ion negatif. Kecenderungan perubahan energi ionisasi dari atas ke bawah semakin rendah karena jari-jari atomnya yang semakin panjang. 4. Afinitas elektron yang tinggi Tingginya Afinitas elektron dari halogen mendukung fakta bahwa halogen lebih mudah membentuk ion negatif. Sifat-sifat halogen Fluorin (F) Klorin (Cl) Bromin (Br) Iodin (I) Energi ionisasi pertama (kJ/mol) 1.680 1.260 1.140 1.010 Jari-jari atom (Ǻ) 0,50 1,00 1,15 1,40 Sifat-sifat halogen Fluorin (F) Klorin (Cl) Bromin (Br) Iodin (I) Afinitas elektron (kJ/mol) -348 -364 -342 -314
  • 9.
    5. Energi ionisasi merupakansalah satu ukuran mudah tidaknya molekul halogen berubah menjadi atom-atom halogen (mengalami atomisasi). Dari fluorin ke astatin (kiri ke kanan) energi disosiasi ikatan cenderung semakin kecil. Hal ini berkaitan dengan jari-jari atom yang semakin panjang sehingga gaya tarik inti atom terhadap pasangan elektronnya semakin lemah. Terdapat penyimpangan dimana energi disosiasi F2 lebih rendah daripada Cl2. hal ini disebabkan ukuran atom F yang kecil menyebabkan kerapatan pada molekul F2 sangat tinggi. Akibat adanya pengaruh gaya tolak-menolak antara pasangan elektron bebas dari kedua atom pada F2, gaya tarik inti terhadap pasangan elektron ikatan menjadi berkurang. Sifat-sifat halogen Fluorin (F) Klorin (Cl) Bromin (Br) Iodin (I) Energi ionisasi pertama (kJ/mol) 1.680 1.260 1.140 1.010
  • 10.
    B. Sifat kimia -Pengertian: Sifat kimia umumnya merujuk pada sifat suatu materi pada kondisi ambien atau sekitar, yaitu pada suhu kamar, tekanan atmosfer, dan atmosfer beroksigen). Sifat ini terutama timbul pada reaksi kimia dan hanya dapat diamati dengan mengubah identitas kimiawi suatu zat.
  • 11.
    1. Keelektronegatifan halogendalam satu golongan makin ke kanan makin kecil. 2. Jari-jari atom halogen dalam satu golongan makin ke atas makin kecil Ini berarti makin ke atas ukuran molekul makin kecil, maka gaya tarik-menarik antar-molekul (gayaVan der Waals) akan makin kecil. Perhatikan juga titik didih dan titik lelehnya, makin ke atas makin kecil. 3. Semua halogen berbau rangsang dan menusuk, serta bersifat racun
  • 12.
  • 13.
    5.Halogen merupakan unsurnon logam yang paling reaktif, sehingga di alam tidak ditemukan dalam keadaan bebas, tetapi dalam bentuk mineral. 6. Reaksi antar halogen Halogen yang lebih reaktif dapat bereaksi dengan unsur yang kurang reaktif dalam bentuk ion atau senyawa. Ukuran kereaktifan : F2 > Cl2 > Br2 > I2. Reaksi-reaksi iodin memerlukan pemanasan atau katalis. Semua halogen membentuk senyawa ion dengan bilangan oksidasi -1.
  • 14.
    1. REAKSI DENGAN LOGAM Halogenbereaksi dengan sebagaian besar logam menghasilkan halida logam dengan bilangan oksidasi tertinggi. Contoh : 2Al + 3Br2 2AlBr3 2Fe + 3Cl2 2FeCl3
  • 15.
    2. REAKSI DENGAN HIDROGEN -Semuahalogen bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrogen membentuk hidrogen halida (HX). -Reaksi : H2 + X2 ->2HX (X = halogen) -Fluorin dan klorin bereaksi dengan hebat disertai ledakan, tetapi bromin dan iodin bereaksi lambat. Semua halogen bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrogen membentuk hidrogen halida (HX).- Reaksi : H2 + X2-> 2HX (X = halogen) oFluorin dan klorin bereaksi dengan hebat disertai ledakan, tetapi bromin dan iodin bereaksi lambat.
  • 16.
    3. REAKSI DENGAN NONLOGAMDAN METALOID TERTENTU *Halogen bereaksi dengan sejumlah nonlogam dan metaloid. Contoh : Si + 2X2 SiX4 2B + 3X2 2BX3 *Reaksi dengan fosforus, arsen, dan antimon menghasilkan trihalida jika halogennya terbatas, atau pentalida jika halogennya berlebihan. Contoh : P4 + 6Cl2 4PCl P4 + 10Cl2 4PCl5
  • 17.
    4. REAKSI DENGAN AIR *Fluorinbereaksi hebat dengan air membentuk HF dan membebaskan oksigen. F2 + H2O -> 2HF + ½O2 *Halogen lainnya mengalami reaksi disproporsionasi dalam air menurut kesetimbangan sebagai berikut. X2 + H2O -> HX + HXO *Catatan : iodin sukar larut dalam air.
  • 18.
    5. REAKSI DENGAN BASA *Klorin,bromin, dan iodin mengalami reaksi disproporsionasi dalam basa. Contoh : *a. Jika klorin dialirkan ke dalam larutan NaOH pada suhu kamar, maka akan bereaksi membentuk NaCl dan NaClO. Cl2(g) + 2NaOH(aq) NaCl(aq) + NaClO(aq) + H2O(l) *b. Jika larutan NaOH itu dipanaskan, maka yang terbentuk adalah NaCl dan NaClO3. Cl2(g) + 6NaOH(aq) 5NaCl(aq) + NaClO3(aq) + 3H2O(l)
  • 19.
    6. REAKSI ANTAR HALOGEN **Antarhalogendapat bereaksi membentuk senyawa antarhalogen. Reaksinya secara umumdapat dinyatakan sebagai berikut : X2 + nY2 2XYn *Dengan Y adalah halogen yang lebih eletronegatif dan n adalah bilangan ganjil 1, 3, 5, atau 7. Senyawa antarhalogen paling mudah terbentuk dengan fluorin. Tipe XY7 hanya dibentuk oleh I dengan F, yaitu IF7; bromin hanya membentuk sampai BrF5; sedangkan klorin sampai ClF3.
  • 20.
    CARA PEMBUATAN HALOGEN Halogen dapatdibuat dengan cara elektrolisis lelehan maupun dengan larutan garamnya.
  • 21.
    P emb ua t a n F l u o r • Dari elektrolisis HF dan KF Katode: K+(l) + e- → K(l) Anode: F-(l) → F2(g) + e- Wadah : logam monel (campuran Cu & Ni) Wadah = katoda & anoda = grafit CaF₂ + H₂SO₄⁻ (sumber) → CaSo₄ + 2HF DESTILASI ↓ HF cair anhydrous DIDINGINKAN DENGAN KHF₂ LALU DIELEKTROLISIS ↓ F₂H₂
  • 22.
    P embu ata n K l or • Proses downs yaitu elektrolisis leburan NaCl (NaCl cair) Sebelum dicairkan, NaCl dicampurkan dahulu dengan sedikit NaF agar titik lebur turun dari 800oC menjadi 600oC. Katode : 2Na+ + 2e  Na2 Anode : 2Cl-  Cl2 + 2e Untuk mencegah reaksi antara logam Na dan Cl2 yang tebentuk, digunakan diafragma lapis dan besi tipis. • Proses gibbs, yaitu elektrolisis larutan NaCl Katode : 2H20 + 2e  H2 + 2OH Anode : 2Cl-  Cl2 + 2e
  • 23.
    3. Pembutan bromin Caraelektrolisis: larutan garam MgBr₂ dengan menggunakan elektroda inert • Cara reaksi redoks: mengoksidasi ion bromide yang terdapat dalam air laut dengan klorin Cl₂(g) + 2Br⁻(aq) → 2Cl⁻(aq) + Br₂
  • 24.
    4. Pembuatan iodin •Cara reaksi redoks: 1.Mengoksidasi ion iodide yang terdapat dalam air laut dengan klorin. Cl₂(g) + I⁻(aq) → I₂(s) + 2Cl⁻ 2. Reduksi NAIO3 dengan NaHSO4 (asam) IO3- + 3HSO3 → I- + 3H+ + 3SO42- I- + IO3- + 6H+ → I2 + 3H2O 3.Cara elektrolisis Iodin dapat dibuat dengan cara elektrolisis larutan garam pekat Nal menggunakan elektroda inert.
  • 25.
    5.Pembuatan Astatin Astatin dapatdiproduksi dengan menembak bismut dengan partikel alfa berenergi untuk mendapatkan 209-211At yang tahan lama, untuk selanjutnya disuling dengan memanaskan di udara.
  • 26.
    NO Kegunaan UnsurKegunaan Senyawa 1. Unsur Fluor digunakan untuk pemisahan isotop uranium pada diifusi gas UF6.Difusi gas digunakan untuk pengaaan bahan bakar uranium untuk reaktor nuklir. • CFC (Freon) → pendingin (AC, kulkas) dan propelena aerosol pada bahan-bahan semprot. • Teflon (CF₂-CF₂) → melapisi panci yang tahan panas dan anti lengket. • Hidrogen fluorida (HF) → membuat tulisan, lukisan atau sketsa di atas kaca. • Garam fluoride (pada pasta gigi) → mencegah kerusakan gigi. 2. • Natrium hipoklorit (NaClO), Kapur klor (CaOCl₂), Kaporit → zat pemutih pada pakaian • NaCl → garam dapur, pembuatan Klorin dan • ClO₃ → bahan pembuatan korek api • Polivinil klorida (PVC) → membuat paralon
  • 27.
    NO Kegunaan UnsurKegunaan Senyawa 3 • Etil bromide (C₂H₄Br₂) dicampur ke dalam bensin bertimbal (TEL) → mengikat timbal, sehingga tidak melekat pada silinder atau piston. Timbal tersebut akan membentuk PbBr₂ yang mudah menguap dan keluar bersama-sama dengan gas buangan yang mencemari udara • AgBr → film fotografi • Natrium bromide (NaBr) → obat penenang syaraf 4. • Nal, NaIO₃ atau KIO₃ dicampur NaCl → mencegah penyakit gondok • Kl → obat anti jamur • Iodoform CHl₃ → antiseptik • Agl → film fotografi • NH4Cl → elektrolit pengisi batu baterai 5.