SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Download to read offline
Nama : Lukman Prabowo
NIM : 1271510115
Periode : 0513
Mata Kuliah : Jurnalistik TV dan Radio
Dosen Pengampu : Indah Suryawati, M.Si
____________________________________________________________________________________
Review Hakikat Jurnalistik
A. Sejarah Jurnalistik
Literatur jurnalistik menyebutkan bahwa produk jurnalistik pertama adalah Acta Diurna yang
artinya “Catatan Harian”, terbit di zaman Romawi ketika Julius Cesar berkuasa (60 SM). Acta Diurna
merupakan kegiatan jurnalistik yang berkisar pada hal-hal yang sifatnya informative saja, terutama
untuk kepentingan kerajaan Romawi. Setiap warga diperbolehkan membaca isi Acta Diurna, bahkan
boleh juga mengutipnya untuk disebarluaskan dan dikabarkan lagi ketempat lain. Namun ada yang
menyebutkan bahwa cikal bakal jurnalistik bukanlah “Acta Diurna”, melainkan sejarah Nabi Nuh.
Yang dikisahkan disuruh berlindung di atas kapal dan terjadi banjir besar dan saat mereka semua
kelaparan mereka Nabi Nuh mengirim burung Dara keluar untuk mengecek, dan didapatinya burung
itu kembali dengan membawa setangkai batang. Berdasarkan temuan tersebut, Nabi Nuh
menyimpulkan bahwa banjir sebenarnya sudah mulai surut, hanya saja permukaan daratan masih
tertutup air. Informasi itupun disampaikan Nabi Nuh kepada para pengikutnya. Berdasarkan kisa
tersebut, para ahli sejarah menamakan Nabi Nuh sebagai seorang pencari berita sekaligus penyiar
kabar (wartawan/jurnalis) yang pertama kali didunia. Sehubung dengan cerita tersebut, maka
“catatan harian” sebagai kegiatan jurnalistik, pada dasarnya dilakukan melalui berbagai tahapan,
seperti proses mencari berita, mengumpulkan, mengolah, dan kemudian menyiarkan. Seiring
dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat, sehingga menghasilkan radio,
televise, dan film, jurnalistik pun menjadi semakin luas cakupannya. Kehadiran media elektronik
(radio, televise, dan kini media online) memberikan pengaruh yang cukup kuat terhadap jurnalistik
media cetak. Untuk menyiasatinya, pekerja jurnalistik media cetak berusaha mengubah teknik
pengolahan beritanya. Hal ini bertujuan agar informasi yang sampai ke masyarakat masih tergolong
actual dan khalayak sasarannya (pembaca) tetap tertarik untuk membeli surat kabar meskipun
khalay sudah mengetahui lebih dahulu sebuah informasi melalui radio dan televisi.
B. Pengertian Jurnalistik
Untuk memahami jurnalistik dapat ditinjau dari tiga sudut pandang :
1. jurnalistik secara harifah (etimologi) artinya kewartawanan dan kepenulisan.
2. Kedua, jurnalistik secara konseptual (terminology) mengandung tiga pengertian, yaitu:
- Jurnalistik adalah proses “aktivitas” atau “kegiatan”
- Jurnalistik adalah “keahlian” (expertise) atau “keterampilan” (skill) menulis
- Jurnalistik adalah bagian dari “bidang kajian” komunikasi/publisistik.
3. junalistiksecara praktis adalah proses pembuatan informasi (news processing) hingga
penyebarluasan melalui media massa, baik media cetak, elektronik maupun media online. Ada
empat komponen dalam jurnalistik :
- Informasi : Berita dan Pendapat
- Penyusun Informasi
- Penyebaran informasi
- Media informasi
Adapun pengertian jurnalistik menurut beberapa pakar antara lain sebagai berikut :
- Fraser Bond : “Jurnalistik adalah penyajian berita dalam segala bentuk dan momentum berita
kepada public”
- Roland E. Walseley : “Jurnalistik adalah proses pengumpulam, penulisan, penafsiran,
pemrosesan, dan penyebaran informasi umum, opini, hiburan, secara sistematis dan dapat
dipercaya untuk diterbitkan pada surat kabar, Majalah, dan disiarkan di stasiun siaran.”
- A. Muis : “Umumnya, semua definisi jurnalistik memasukan unsure media massa, penulisan
berita dan waktu yang tertentu (aktualitas).”
C. Jurnalistik : Keterampilan, Ilmu, dan Profesi
Seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi, jurnalistik yang dahulunya dianggap
hanya keterampilan menulis semata berubah mejadi objek studi ilmiah tersendiri. Berkaitan dengan
itu, Prof. Harsojo mengutip pendapat Robert Bierstedt dalam bukunya “the Social Order”,
menganggap jurnalistik sebagai objek studi ilmiah. Bierstedt menempatkan jurnalistik dan publisistik
(istilah lain untuk komunikasi) dalam urutan ilmu-ilmu terapan. Keduanya pun masuk dalam
pengelompokan ilmu social (social science). Journalism dibentuk tak hnya mempelajari dan meneliti
hal-hal yang bersangkutan dengan persuratkabaran semata, selanjutnya journalism semakin
berkembang menjadi mass communication. Dalam perkembangan selanjutnya, mass
communication dianggap tidak tepat lagi karena bukan merupakan proses komunikasi yang sifatnya
menyeluruh. Komunikasi social selalu menggunakan media tradisional seperti isyarat, perlambang,
gerak tubuh, tatap muka (face to face), pertunjukan, kentongan, angkringan, dan dengan
audiensi/khalayak yang selalu terbatas. Komunikasi massa bersifat tidak langsung (indirect
communication) serta dibatasi oleh ruang (massa yang luas, anonym, dan heterogen), waktu, jarak,
dan tempat. Jurnalistik sebagai cikal bakal ilmu komunikasi tidak terlepas dari kajian seluruh aspek
media massa. Tidak hanya terbatas pada kajian media cetak surat kabar atau Majalah, tapi juga
media elektronik (radio, film, dan televise), dan bahkan kini mencakup pula media online. Oleh
karena itu, dari segi implementasi, jurnalistik dapat dikatagorikan dalam dua garis besar, yaitu :
pertama, jurnalistik yang pengertian dan prosesnya sebagai bagian dari ilmu komunikasi (ilmu
publisistik); kedua, jurnalsitik yang pengertian dan prosesnya sebagai profesi dan keterampilan
(Yunus,2010).
Bagaimana dengan momentum perkembangan jurnalistik di Indonesia ?
Semakin pesatnya pertumbuhan perusahaan media di Indonesia, siring dengan pesatnya
pertumbuhan perusahaan penerbitnya. Profesi jurnalis atau wartawan kini menjadi pilihan profesi
yang makin digemari masyarakat. Bukan itu saja, peluang menjadi presente televisi misalnya,
merupakan sesuatu yang ditunggu-tunggu oleh para fresh graduate. Sebenarnya, di era Orde Baru,
jurnalistik sempat mengalami stuck. Namun, di era reformasi hingga sekarang ini, jurnalistik berubah
mejadi sangat dinamis. Menyadari bahwa fungsi dari media massa itu adalah sebagai lembaga
informasi dan edukasi, media massa harus membuat suatu program yang tidak hnya sebagi hiburan
semata, tetapi juga dapat memberikan informasi yang berharga yang dapat dipetik sebagai
pelajaran bagi kahalayaknya. Menurut penulis, masyarakat hendaknya menjadi khalayak yang
aktif/kritis (active audience), bukan khalayak yang pasif, terutama jika mengakses informasi melalui
media online. Sejalan dengan pernyataan Prof. Abdurrahman Mas’ud, Ph.D., dalam sebuah
tulisannya di media online bahwa cirri-ciri audiensi/khalayak yang kritis adalah khalayak yang
bersikap selektif (memilih), utilitarian (manfaat), dan intentional (tidak dapat dipengaruhi).

More Related Content

What's hot

Menarasikan Teks Wawancara
Menarasikan Teks WawancaraMenarasikan Teks Wawancara
Menarasikan Teks Wawancaramel depuratum
 
Makalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi MassaMakalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi MassaAnisa Rochmiana
 
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal wordLingga - Universitas Riau
 
MODUL TEORI PRODUKSI ACARA TELEVISI
MODUL TEORI PRODUKSI ACARA TELEVISIMODUL TEORI PRODUKSI ACARA TELEVISI
MODUL TEORI PRODUKSI ACARA TELEVISIFirdaus Azwar Ersyad
 
JURNALISTIK Seputar Bentuk, Produk, Bahasa & Kode Etik
JURNALISTIK  Seputar Bentuk, Produk, Bahasa & Kode Etik JURNALISTIK  Seputar Bentuk, Produk, Bahasa & Kode Etik
JURNALISTIK Seputar Bentuk, Produk, Bahasa & Kode Etik phebtwo Ayy
 
Pemasaran program tv dan radio
Pemasaran program tv dan radioPemasaran program tv dan radio
Pemasaran program tv dan radioArya Dillah
 
Model komunikasi massa
Model komunikasi massaModel komunikasi massa
Model komunikasi massaSari Gultom
 
Kualitas berita media
Kualitas berita mediaKualitas berita media
Kualitas berita mediaFins Purnama
 
Hubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorikaHubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorikaerikadwiyana
 
Hakikat manusia sebagai pelaku komunikasi
Hakikat manusia sebagai pelaku komunikasiHakikat manusia sebagai pelaku komunikasi
Hakikat manusia sebagai pelaku komunikasimawan fadlli
 
Agenda Setting Theory
Agenda Setting TheoryAgenda Setting Theory
Agenda Setting Theorymankoma2012
 
Teori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermikTeori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermikmankoma2013
 

What's hot (20)

Menarasikan Teks Wawancara
Menarasikan Teks WawancaraMenarasikan Teks Wawancara
Menarasikan Teks Wawancara
 
Makalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi MassaMakalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi Massa
 
Pengertian delik pers
Pengertian delik persPengertian delik pers
Pengertian delik pers
 
Kampanye PR
Kampanye PRKampanye PR
Kampanye PR
 
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa IndonesiaKonsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
 
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
 
Pr writing
Pr writingPr writing
Pr writing
 
MODUL TEORI PRODUKSI ACARA TELEVISI
MODUL TEORI PRODUKSI ACARA TELEVISIMODUL TEORI PRODUKSI ACARA TELEVISI
MODUL TEORI PRODUKSI ACARA TELEVISI
 
Modul 4 ragam bahasa.
Modul 4   ragam bahasa.Modul 4   ragam bahasa.
Modul 4 ragam bahasa.
 
Makalah media masa
Makalah media masaMakalah media masa
Makalah media masa
 
JURNALISTIK Seputar Bentuk, Produk, Bahasa & Kode Etik
JURNALISTIK  Seputar Bentuk, Produk, Bahasa & Kode Etik JURNALISTIK  Seputar Bentuk, Produk, Bahasa & Kode Etik
JURNALISTIK Seputar Bentuk, Produk, Bahasa & Kode Etik
 
Pemasaran program tv dan radio
Pemasaran program tv dan radioPemasaran program tv dan radio
Pemasaran program tv dan radio
 
Model komunikasi massa
Model komunikasi massaModel komunikasi massa
Model komunikasi massa
 
Kualitas berita media
Kualitas berita mediaKualitas berita media
Kualitas berita media
 
Hubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorikaHubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorika
 
UU No. 40 Tahun 1999
UU No. 40 Tahun 1999UU No. 40 Tahun 1999
UU No. 40 Tahun 1999
 
Hakikat manusia sebagai pelaku komunikasi
Hakikat manusia sebagai pelaku komunikasiHakikat manusia sebagai pelaku komunikasi
Hakikat manusia sebagai pelaku komunikasi
 
Agenda Setting Theory
Agenda Setting TheoryAgenda Setting Theory
Agenda Setting Theory
 
Teori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermikTeori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermik
 

Similar to JURNALIS

komunikasi massa
komunikasi massakomunikasi massa
komunikasi massaRatih Aini
 
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin Amq
 
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin Amq
 
Materi-Mata-Kuliah-Jurnalistik.ppt
Materi-Mata-Kuliah-Jurnalistik.pptMateri-Mata-Kuliah-Jurnalistik.ppt
Materi-Mata-Kuliah-Jurnalistik.pptCHANNELTG1
 
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin Amq
 
Teknik penulisan berita dan Feature bagi Praktisi Humas
Teknik penulisan berita dan Feature bagi Praktisi HumasTeknik penulisan berita dan Feature bagi Praktisi Humas
Teknik penulisan berita dan Feature bagi Praktisi HumasIndiwan Seto wahyu wibowo
 
Konsep dan model komunikasi massa
Konsep dan model komunikasi massaKonsep dan model komunikasi massa
Konsep dan model komunikasi massaReni Kurniati
 
Jurnalisme warga (citizen journalism)
Jurnalisme warga (citizen journalism)Jurnalisme warga (citizen journalism)
Jurnalisme warga (citizen journalism)AlfiahSeptianiSiradj
 
pengertian jurnalistik
pengertian jurnalistikpengertian jurnalistik
pengertian jurnalistikBang Al
 
Comunikasi massa
Comunikasi massaComunikasi massa
Comunikasi massapycnat
 
Dasar_dasar_Jurnalistik.ppt
Dasar_dasar_Jurnalistik.pptDasar_dasar_Jurnalistik.ppt
Dasar_dasar_Jurnalistik.pptFahriizulFahmi
 
pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124
pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124
pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124YuliaIya1
 

Similar to JURNALIS (20)

John Parlyn Halomoan Sinaga
John Parlyn Halomoan SinagaJohn Parlyn Halomoan Sinaga
John Parlyn Halomoan Sinaga
 
Teknik penulisan berita oleh Indiwan seto wahyu wibowo
Teknik penulisan berita oleh Indiwan seto wahyu wibowoTeknik penulisan berita oleh Indiwan seto wahyu wibowo
Teknik penulisan berita oleh Indiwan seto wahyu wibowo
 
komunikasi massa
komunikasi massakomunikasi massa
komunikasi massa
 
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
 
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
 
Materi-Mata-Kuliah-Jurnalistik.ppt
Materi-Mata-Kuliah-Jurnalistik.pptMateri-Mata-Kuliah-Jurnalistik.ppt
Materi-Mata-Kuliah-Jurnalistik.ppt
 
Media baru – teori baru
Media baru – teori baruMedia baru – teori baru
Media baru – teori baru
 
komunikasi massa
komunikasi massakomunikasi massa
komunikasi massa
 
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
 
Teknik penulisan berita dan Feature bagi Praktisi Humas
Teknik penulisan berita dan Feature bagi Praktisi HumasTeknik penulisan berita dan Feature bagi Praktisi Humas
Teknik penulisan berita dan Feature bagi Praktisi Humas
 
Konsep dan model komunikasi massa
Konsep dan model komunikasi massaKonsep dan model komunikasi massa
Konsep dan model komunikasi massa
 
Mengapa penting belajar Jurnalistik?
Mengapa penting belajar Jurnalistik?Mengapa penting belajar Jurnalistik?
Mengapa penting belajar Jurnalistik?
 
Media massa atau pers
Media massa atau persMedia massa atau pers
Media massa atau pers
 
Jurnalisme warga (citizen journalism)
Jurnalisme warga (citizen journalism)Jurnalisme warga (citizen journalism)
Jurnalisme warga (citizen journalism)
 
Pelatihan jurnalistik kejakgung
Pelatihan  jurnalistik kejakgungPelatihan  jurnalistik kejakgung
Pelatihan jurnalistik kejakgung
 
Makalah media masa
Makalah media masaMakalah media masa
Makalah media masa
 
pengertian jurnalistik
pengertian jurnalistikpengertian jurnalistik
pengertian jurnalistik
 
Comunikasi massa
Comunikasi massaComunikasi massa
Comunikasi massa
 
Dasar_dasar_Jurnalistik.ppt
Dasar_dasar_Jurnalistik.pptDasar_dasar_Jurnalistik.ppt
Dasar_dasar_Jurnalistik.ppt
 
pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124
pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124
pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124
 

More from Jurnal Go-Blog

Uas semiotika komunikasi (part 2)
Uas semiotika komunikasi (part 2)Uas semiotika komunikasi (part 2)
Uas semiotika komunikasi (part 2)Jurnal Go-Blog
 
Tugas semiotika komunikasi
Tugas semiotika komunikasiTugas semiotika komunikasi
Tugas semiotika komunikasiJurnal Go-Blog
 
Disain program TV (24 jam jakarta)
Disain program TV (24 jam jakarta)Disain program TV (24 jam jakarta)
Disain program TV (24 jam jakarta)Jurnal Go-Blog
 
Dispro Radio (share now)
Dispro Radio (share now)Dispro Radio (share now)
Dispro Radio (share now)Jurnal Go-Blog
 
Disain Program TV (Tanya Pakar)
Disain Program TV (Tanya Pakar)Disain Program TV (Tanya Pakar)
Disain Program TV (Tanya Pakar)Jurnal Go-Blog
 
Komunikasi Bisnis Antar Budaya dalam Era Globalisasi
Komunikasi Bisnis Antar Budaya dalam Era GlobalisasiKomunikasi Bisnis Antar Budaya dalam Era Globalisasi
Komunikasi Bisnis Antar Budaya dalam Era GlobalisasiJurnal Go-Blog
 
Analisis Pelanggaran Iklan Susu Bayi
Analisis Pelanggaran Iklan Susu BayiAnalisis Pelanggaran Iklan Susu Bayi
Analisis Pelanggaran Iklan Susu BayiJurnal Go-Blog
 
Analisis Lagu "Slank" dengan Metode Hermeneutika
Analisis Lagu "Slank" dengan Metode HermeneutikaAnalisis Lagu "Slank" dengan Metode Hermeneutika
Analisis Lagu "Slank" dengan Metode HermeneutikaJurnal Go-Blog
 
Analisis Karakter Tokoh "Martin Luther"
Analisis Karakter Tokoh "Martin Luther"Analisis Karakter Tokoh "Martin Luther"
Analisis Karakter Tokoh "Martin Luther"Jurnal Go-Blog
 

More from Jurnal Go-Blog (11)

Laporan kkp ok
Laporan kkp okLaporan kkp ok
Laporan kkp ok
 
Uas semiotika komunikasi (part 2)
Uas semiotika komunikasi (part 2)Uas semiotika komunikasi (part 2)
Uas semiotika komunikasi (part 2)
 
Tugas semiotika komunikasi
Tugas semiotika komunikasiTugas semiotika komunikasi
Tugas semiotika komunikasi
 
Laporan Investigasi
Laporan InvestigasiLaporan Investigasi
Laporan Investigasi
 
Disain program TV (24 jam jakarta)
Disain program TV (24 jam jakarta)Disain program TV (24 jam jakarta)
Disain program TV (24 jam jakarta)
 
Dispro Radio (share now)
Dispro Radio (share now)Dispro Radio (share now)
Dispro Radio (share now)
 
Disain Program TV (Tanya Pakar)
Disain Program TV (Tanya Pakar)Disain Program TV (Tanya Pakar)
Disain Program TV (Tanya Pakar)
 
Komunikasi Bisnis Antar Budaya dalam Era Globalisasi
Komunikasi Bisnis Antar Budaya dalam Era GlobalisasiKomunikasi Bisnis Antar Budaya dalam Era Globalisasi
Komunikasi Bisnis Antar Budaya dalam Era Globalisasi
 
Analisis Pelanggaran Iklan Susu Bayi
Analisis Pelanggaran Iklan Susu BayiAnalisis Pelanggaran Iklan Susu Bayi
Analisis Pelanggaran Iklan Susu Bayi
 
Analisis Lagu "Slank" dengan Metode Hermeneutika
Analisis Lagu "Slank" dengan Metode HermeneutikaAnalisis Lagu "Slank" dengan Metode Hermeneutika
Analisis Lagu "Slank" dengan Metode Hermeneutika
 
Analisis Karakter Tokoh "Martin Luther"
Analisis Karakter Tokoh "Martin Luther"Analisis Karakter Tokoh "Martin Luther"
Analisis Karakter Tokoh "Martin Luther"
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 

JURNALIS

  • 1. Nama : Lukman Prabowo NIM : 1271510115 Periode : 0513 Mata Kuliah : Jurnalistik TV dan Radio Dosen Pengampu : Indah Suryawati, M.Si ____________________________________________________________________________________ Review Hakikat Jurnalistik A. Sejarah Jurnalistik Literatur jurnalistik menyebutkan bahwa produk jurnalistik pertama adalah Acta Diurna yang artinya “Catatan Harian”, terbit di zaman Romawi ketika Julius Cesar berkuasa (60 SM). Acta Diurna merupakan kegiatan jurnalistik yang berkisar pada hal-hal yang sifatnya informative saja, terutama untuk kepentingan kerajaan Romawi. Setiap warga diperbolehkan membaca isi Acta Diurna, bahkan boleh juga mengutipnya untuk disebarluaskan dan dikabarkan lagi ketempat lain. Namun ada yang menyebutkan bahwa cikal bakal jurnalistik bukanlah “Acta Diurna”, melainkan sejarah Nabi Nuh. Yang dikisahkan disuruh berlindung di atas kapal dan terjadi banjir besar dan saat mereka semua kelaparan mereka Nabi Nuh mengirim burung Dara keluar untuk mengecek, dan didapatinya burung itu kembali dengan membawa setangkai batang. Berdasarkan temuan tersebut, Nabi Nuh menyimpulkan bahwa banjir sebenarnya sudah mulai surut, hanya saja permukaan daratan masih tertutup air. Informasi itupun disampaikan Nabi Nuh kepada para pengikutnya. Berdasarkan kisa tersebut, para ahli sejarah menamakan Nabi Nuh sebagai seorang pencari berita sekaligus penyiar kabar (wartawan/jurnalis) yang pertama kali didunia. Sehubung dengan cerita tersebut, maka “catatan harian” sebagai kegiatan jurnalistik, pada dasarnya dilakukan melalui berbagai tahapan, seperti proses mencari berita, mengumpulkan, mengolah, dan kemudian menyiarkan. Seiring dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat, sehingga menghasilkan radio, televise, dan film, jurnalistik pun menjadi semakin luas cakupannya. Kehadiran media elektronik (radio, televise, dan kini media online) memberikan pengaruh yang cukup kuat terhadap jurnalistik media cetak. Untuk menyiasatinya, pekerja jurnalistik media cetak berusaha mengubah teknik pengolahan beritanya. Hal ini bertujuan agar informasi yang sampai ke masyarakat masih tergolong actual dan khalayak sasarannya (pembaca) tetap tertarik untuk membeli surat kabar meskipun khalay sudah mengetahui lebih dahulu sebuah informasi melalui radio dan televisi.
  • 2. B. Pengertian Jurnalistik Untuk memahami jurnalistik dapat ditinjau dari tiga sudut pandang : 1. jurnalistik secara harifah (etimologi) artinya kewartawanan dan kepenulisan. 2. Kedua, jurnalistik secara konseptual (terminology) mengandung tiga pengertian, yaitu: - Jurnalistik adalah proses “aktivitas” atau “kegiatan” - Jurnalistik adalah “keahlian” (expertise) atau “keterampilan” (skill) menulis - Jurnalistik adalah bagian dari “bidang kajian” komunikasi/publisistik. 3. junalistiksecara praktis adalah proses pembuatan informasi (news processing) hingga penyebarluasan melalui media massa, baik media cetak, elektronik maupun media online. Ada empat komponen dalam jurnalistik : - Informasi : Berita dan Pendapat - Penyusun Informasi - Penyebaran informasi - Media informasi Adapun pengertian jurnalistik menurut beberapa pakar antara lain sebagai berikut : - Fraser Bond : “Jurnalistik adalah penyajian berita dalam segala bentuk dan momentum berita kepada public” - Roland E. Walseley : “Jurnalistik adalah proses pengumpulam, penulisan, penafsiran, pemrosesan, dan penyebaran informasi umum, opini, hiburan, secara sistematis dan dapat dipercaya untuk diterbitkan pada surat kabar, Majalah, dan disiarkan di stasiun siaran.” - A. Muis : “Umumnya, semua definisi jurnalistik memasukan unsure media massa, penulisan berita dan waktu yang tertentu (aktualitas).” C. Jurnalistik : Keterampilan, Ilmu, dan Profesi Seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi, jurnalistik yang dahulunya dianggap hanya keterampilan menulis semata berubah mejadi objek studi ilmiah tersendiri. Berkaitan dengan itu, Prof. Harsojo mengutip pendapat Robert Bierstedt dalam bukunya “the Social Order”, menganggap jurnalistik sebagai objek studi ilmiah. Bierstedt menempatkan jurnalistik dan publisistik (istilah lain untuk komunikasi) dalam urutan ilmu-ilmu terapan. Keduanya pun masuk dalam pengelompokan ilmu social (social science). Journalism dibentuk tak hnya mempelajari dan meneliti hal-hal yang bersangkutan dengan persuratkabaran semata, selanjutnya journalism semakin berkembang menjadi mass communication. Dalam perkembangan selanjutnya, mass communication dianggap tidak tepat lagi karena bukan merupakan proses komunikasi yang sifatnya menyeluruh. Komunikasi social selalu menggunakan media tradisional seperti isyarat, perlambang, gerak tubuh, tatap muka (face to face), pertunjukan, kentongan, angkringan, dan dengan audiensi/khalayak yang selalu terbatas. Komunikasi massa bersifat tidak langsung (indirect communication) serta dibatasi oleh ruang (massa yang luas, anonym, dan heterogen), waktu, jarak, dan tempat. Jurnalistik sebagai cikal bakal ilmu komunikasi tidak terlepas dari kajian seluruh aspek media massa. Tidak hanya terbatas pada kajian media cetak surat kabar atau Majalah, tapi juga
  • 3. media elektronik (radio, film, dan televise), dan bahkan kini mencakup pula media online. Oleh karena itu, dari segi implementasi, jurnalistik dapat dikatagorikan dalam dua garis besar, yaitu : pertama, jurnalistik yang pengertian dan prosesnya sebagai bagian dari ilmu komunikasi (ilmu publisistik); kedua, jurnalsitik yang pengertian dan prosesnya sebagai profesi dan keterampilan (Yunus,2010). Bagaimana dengan momentum perkembangan jurnalistik di Indonesia ? Semakin pesatnya pertumbuhan perusahaan media di Indonesia, siring dengan pesatnya pertumbuhan perusahaan penerbitnya. Profesi jurnalis atau wartawan kini menjadi pilihan profesi yang makin digemari masyarakat. Bukan itu saja, peluang menjadi presente televisi misalnya, merupakan sesuatu yang ditunggu-tunggu oleh para fresh graduate. Sebenarnya, di era Orde Baru, jurnalistik sempat mengalami stuck. Namun, di era reformasi hingga sekarang ini, jurnalistik berubah mejadi sangat dinamis. Menyadari bahwa fungsi dari media massa itu adalah sebagai lembaga informasi dan edukasi, media massa harus membuat suatu program yang tidak hnya sebagi hiburan semata, tetapi juga dapat memberikan informasi yang berharga yang dapat dipetik sebagai pelajaran bagi kahalayaknya. Menurut penulis, masyarakat hendaknya menjadi khalayak yang aktif/kritis (active audience), bukan khalayak yang pasif, terutama jika mengakses informasi melalui media online. Sejalan dengan pernyataan Prof. Abdurrahman Mas’ud, Ph.D., dalam sebuah tulisannya di media online bahwa cirri-ciri audiensi/khalayak yang kritis adalah khalayak yang bersikap selektif (memilih), utilitarian (manfaat), dan intentional (tidak dapat dipengaruhi).