SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
Six Sigma, Perangkat Manajerial Perusahaan pada Era Ekonomi Baru
        (Sebuah Pendekatan Konseptual Terhadap Studi Literatur)

                                       Sugiono Sugiharto
            Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Juruan Manajemen, Universitas Kristen Petra


                                            ABSTRAK
          Kajian ini diarahkan untuk mempelajari dengan seksama konsep-konsep yang terdapat
      di dalam Six Sigma, sebuah perangkat manajerial yang layak digunakan oleh setiap
      perusahaan yang ingin mendapatkan keunggulan bersaing di era ekonomi baru.

      Kata kunci: six sigma, perangkat manajerial, era ekonomi baru.


                                            ABSTRACT
          This study is directed to deepen the Sig Sigma conceptuals, as a very useful managerial
      instrument for every firm that needs competitive advantage in the era of new economy.

      Key words: six sigma, managerial instrument, the era of new economy.


                                       PENDAHULUAN
   Dewasa ini semua kegiatan bisnis diperhadapkan pada kondisi yang dikenal sebagai era
ekonomi baru atau era ekonomi global. Era ini memiliki sejumlah karakteristik antara lain:
kinerja perusahaan harus mampu memenuhi harapan pihak terkait, adanya tuntutan agar
perusahaan selalu menyempurnakan kinerjanya, ketatnya persaingan antar produk sejenis dan di
antara produk tertentu dengan substitusinya, menguatnya saling ketergantungan antara satu
perusahaan dengan lainnya, dan cepatnya perubahan selera pelanggan.
   Menghadapi kondisi seperti tersebut di atas, perusahaan telah berupaya menyesuaikan diri
sedemikian rupa demi mempertahankan keberadaannya. Namun, kadang-kadang (bahkan
mungkin acapkali) perusahaan masih dipandang oleh pelanggan-pelanggannya kalah bersaing
dibandingkan lawan-lawannya, sehingga loyalitas pelanggan tidak lagi bisa dipertahankan.
Fakta ini ikut merintangi pertumbuhan penghasilan dan menghambat perkembangan bisnis
perusahaan. Jika diteliti penyebabnya adalah sikap yang ditunjukkan oleh beberapa manajer dan
para karyawan sehubungan dengan kesalahan-kesalahan kecil dalam proses operasi/produksi,
keterlambatan proses, penyelesaian produksi terlalu dini, dan cacat-cacat kecil pada output,
yang dipandang sebagai konsekuensi bisnis yang wajar.
   Sejatinya perlu disadari bahwa setiap penyimpangan berapapun kecilnya tetap merupakan
problema yang pada gilirannya rawan menimbulkan biaya/pengorbanan; atau setidak-tidaknya
menurunkan laba perusahaan dan mengurangi kepuasan pelanggan. Maka lebih bijaksana
apabila pihak manajemen memantau dan mengamati penyimpangan-penyimpangan yang terjadi
beserta akar penyebabnya, kemudian berupaya mengendalikannya. Adapun perangkat
manajerial untuk mengendalikannya disebut six sigma; sebuah metode manajemen yang

            Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra
                         http://puslit.petra.ac.id/journals/management/
28                  Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 6, No. 1, Maret 2004: 27 - 33



diperkenalkan oleh Motorola, kemudian dilanjutkan dan dikembangkan oleh GE, Allied Signal
dan Texas Instrument (Ingle & Roe, 2001)
                                        PEMBAHASAN

1. Pengertian

   Greg Brue (2002) mendiskripsikan six sigma sebagai: a) konsep statistik untuk mengukur
sebuah proses dimana tingkat kegagalannya sebesar 3,4 kali kemungkinan dari 1 juta kegiatan
yang sama; b) filsafat manajemen yang memfokuskan diri pada pembatasan kegagalan melalui
praktek yang mengutamakan pemahaman, pengukuran, serta penyempurnaan proses.
   Ingle & Roe (2001) merumuskan six sigma sebagai pendekatan yang melibatkan pengukuran
dan penyempurnaan kapabilitas proses manajerial untuk menghasilkan barang/jasa yang
terbebas dari cacat.
   Sementara itu, Urdhwareshe (2000) mendefinisikan six sigma sebagai sebuah pendekatan
yang sangat tertib, yang digunakan untuk membatasi penyimpangan dalam proses operasional,
sehingga cacat produk menjadi kurang dari 3,4 bagi 1 juta proses, barang, atau jasa tertentu.
   Empat macam rumusan tersebut mengarah pada pemahaman yang sama yaitu six sigma
merupakan falsafah manajemen yang praktis, yang diperlukan oleh tiap-tiap perusahaan.
Mengapa? Karena six sigma mengandung unsur-unsur pemahaman, pengukuran, dan
penyempurnaan yang berkesinambungan terhadap proses kegiatan demi kepuasan pelanggan,
sehingga kemungkinan terjadinya penyimpangan dapat ditekan sekecil-kecilnya.

2. Pelaksanaan

   Untuk mewujudkannya, six sigma memerlukan sejumlah tahap yang oleh Brue (2002)
disingkat DMAIC, yaitu:
a. Define
   Pertama, manajemen perusahaan yaitu pimpinan-pimpinan perusahaan (selanjutnya hanya
   disebut manajemen) yang ingin mencoba six sigma harus mengidentifikasi secara jelas
   problema-problema yang dihadapi. Tidak menutup kemungkinan, manajemen harus
   memetakan proses kegiatan guna memahami dan melokalisir masalah. Kedua, memilih
   sebuah alternatif tindakan sebagai proyek untuk menanggulangi meluasnya
   problema/menyelesaikannya. Ketiga, perusahaan perlu merumuskan tolok ukur/parameter
   keberhasilan proyek yang dipilih menyangkut luasnya ruang gerak, tingkat penyelesaian
   masalah sebagai sasaran yang dibidik, tersedianya alat-alat/perlengkapan dan tenaga
   pelaksana, waktu serta biaya.
   Pelaksanaan six sigma memerlukan metode persamaan di antara faktor-faktor kunci yang
   mempengaruhi hasil (dalam hal ini ditunjukkan dengan variabel x) dan kualitas hasil dari
   proses kegiatan (ditunjukkan oleh variabel y). Dengan demikian, secara matematis
   persamaan tersebut dapat dirumuskan dengan y = f (x). Untuk memperoleh tingkat kualitas
   tertentu dari sebuah hasil yang diinginkan, manajemen perusahaan bisa mengukur, mengkaji,
   mengendalikan dan menyempurnakan faktor-faktor kunci yang amat berpengaruh terhadap
   hasil tersebut.

b. Measure
   Pada tahap ini terlebih dulu manajemen harus memahami proses internal perusahaan yang
            Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra
                         http://puslit.petra.ac.id/journals/management/
Six Sigma, Perangkat Manajerial Perusahaan pada Era Ekonomi Baru (Sugiono Sugiharto)   29


   sangat potensial mempengaruhi mutu output (disebut critical to quality/CTQ). Kemudian
   mengukur besaran penyimpangan yang terjadi dibandingkan dengan baku mutu yang telah
   ditetapkan pada CTQ. Penyimpangan merupakan karakteristik yang dapat diukur yang
   dijumpai pada proses atau output, namun tidak berada di dalam batas-batas penerimaan
   pelanggan. Setelah besaran penyimpangan teridentifikasi, manajemen bisa menghitung
   penghematan dana yang diperoleh jika penyimpangan tersebut tereliminasi. Selanjutnya
   manajemen perlu membandingkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan
   proyek penanggulangan simpangan dengan penambahan laba sebagai akibat dari
   penghematan yang diperoleh. Jika biaya proyek: - lebih besar/sama dengan penghematan
   yang diperoleh, six sigma ditolak; - lebih kecil dari pada penghematan yang diperoleh, six
   sigma harus diwujudkan.

c. Analyze
   Di sini manajemen berupaya memahami mengapa terjadi penyimpangan dan mencari alasan-
   alasan yang mengakibatkannya. Dalam pada itu, manajemen harus mengembangkan
   sejumlah asumsi sebagai hipotesis. Hipotesis/dugaan-dugaan sementara mengenai faktor-
   faktor penyebab penyimpangan harus diuji. Jika hasil uji terhadap hipotesis diterima berarti
   faktor-faktor penyebab simpangan berpengaruh secara signifikan terhadap penyimpangan
   yang ada. Apabila hasil uji terhadap hipotesis ditolak berarti faktor-faktor tersebut tidak
   berpengaruh secara signifikan terhadap penyimpangan yang ada. Setelah mendata faktor-
   faktor yang dominan mengakibatkan penyimpangan, manajemen harus melangkah ke tahap
   improve.

d. Improve
   Pada tahap improve, manajemen memastikan variabel-variabel kunci atau faktor-faktor
   utama (x) dan mengukur daya pengaruhnya terhadap hasil yang diinginkan (y). Sebagai
   hasilnya, manajemen mengidentifikasi jajaran penerimaan maksimum terhadap masing-
   masing variabel untuk menjamin bahwa sistim pengukurannya memang layak untuk
   mengukur penyimpangan yang ada. Kemudian manajemen bisa memodifikasi tiap-tiap
   variabel kunci agar selalu berada di dalam jajaran penerimaan.

e. Control
   Pada tahap terakhir ini, manajemen harus mempertahankan perubahan-perubahan yang telah
   dilakukan terhadap variabel-variabel x dalam rangka melestarikan hasil (y) yang senantiasa
   memuaskan pelanggan.
   Secara berkala manajemen tetap wajib membuktikan kebenaran sambil memantau proses
   kegiatan yang sudah disempurnakan melalui alat-alat ukur dan metode yang telah ditentukan
   sebelumnya untuk menilai kapabilitas perusahaan.

3. Pihak-Pihak Pelaksana
   Brue (2002) mencatat pihak-pihak yang harus bertanggung jawab terhadap pelaksanaan six
sigma di dalam perusahaan. Pihak-pihak tersebut meliputi:
a. Executive Leaders
   Pimpinan puncak perusahaan yang komit untuk mewujudkan six sigma, memulai dan
   memasyarakatkannya di seluruh bagian, divisi, departemen dan cabang-cabang perusahaan.
            Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra
                         http://puslit.petra.ac.id/journals/management/
30                  Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 6, No. 1, Maret 2004: 27 - 33




b. Champions
   Yaitu orang-orang yang sangat menentukan keberhasilan atau kegagalan proyek six sigma.
   Mereka merupakan pendukung utama yang berjuang demi terbentuknya black belts dan
   berupaya meniadakan berbagai rintangan/hambatan baik yang bersifat fungsional, finansial,
   ataupun pribadi agar black belts berfungsi sebagaimana mestinya. Bisa dikatakan Champions
   menyatu dengan proses pelaksanaan proyek, para anggotanya berasal dari kalangan direktur
   dan manajer, bertanggung jawab terhadap aktivitas proyek sehari-hari, wajib melaporkan
   perkembangan hasil kepada executive leaders sembari mendukung tim pelaksana. Sedangkan
   tugas-tugas lainnya meliputi memilih calon-calon anggota black belt, mengidentifikasi
   wilayah kerja proyek, menegaskan sasaran yang dikehendaki, menjamin terlaksananya
   proyek sesuai dengan jadwal, dan memastikan bahwa tim pelaksana telah memahami
   maksud/tujuan proyek.

c. Master Black Belt.
   Orang-orang yang bertindak sebagai pelatih, penasehat (mentor) dan pemandu. Master black
   belt adalah orang-orang yang sangat menguasai alat-alat dan taktik six sigma, dan merupakan
   sumber daya yang secara teknis sangat berharga. Mereka memusatkan seluruh perhatian dan
   kemampuannya pada penyempurnaan proses. Aspek-aspek kunci dari peranan master black
   belt terletak pada kepiawaiannya untuk memfasilitasi penyelesaian masalah tanpa
   mengambil alih proyek/tugas/pekerjaan.

d. Black Belts
   Dipandang sebagai tulang punggung budaya dan pusat keberhasilan six sigma, mengingat
   mereka adalah orang-orang yang: memimpin proyek perbaikan kinerja perusahaan; dilatih
   untuk menemukan masalah, penyebab beserta penyelesaiannya; bertugas mengubah teori ke
   dalam tindakan; wajib memilah-milah data, opini dengan fakta, dan secara kuantitatif
   menunjukkan faktor-faktor potensial yang menimbulkan masalah produktivitas serta
   profitabilitas; bertanggung jawab mewujudnyatakan six sigma.
   Para calon anggota black belts wajib memenuhi syarat-syarat seperti: memiliki disiplin
   pribadi; cakap memimpin; menguasai ketrampilan teknis tertentu; mengenal prinsip-prinsip
   statistika; mampu berkomunikasi dengan jelas; mempunyai motivasi kerja yang memadai.

e. Green Belts
   Adalah orang-orang yang membantu black belts di wilayah fungsionalnya. Pada umumnya
   green belts bertugas: secara paruh waktu di bidang yang terbatas; mengaplikasikan alat-alat
   six sigma untuk menguji dan menyelesaikan problema-problema kronis; mengumpulkan/
   menganalisis data, dan melaksanakan percobaan-percobaan; menanamkan budaya six sigma
   dari atas ke bawah.

4. Manfaat Six Sigma
  Menurut Brue (2002) manfaat yang diperoleh perusahaan yang menggunakan six sigma,
meliputi:
a. Dana
   Dana berhubungan dengan biaya dan penghasilan yang didapatkan perusahaan.

            Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra
                         http://puslit.petra.ac.id/journals/management/
Six Sigma, Perangkat Manajerial Perusahaan pada Era Ekonomi Baru (Sugiono Sugiharto)   31


   Penyimpangan-penyimpangan dalam proses aktivitas perusahaan yang dipandang “wajar”
   rawan menimbulkan biaya/pengorbanan untuk: pengerjaan ulang; bertambahnya cycle
   times & delays, yaitu waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan dari awal hingga
   akhir termasuk saat-saat penantian (waiting time); berkurangnya laba perusahaan sebagai
   akibat ketidakpuasan pelanggan; sirnanya peluang bisnis karena hilangnya keunggulan
   bersaing; total cost of poor quality (COPQ), yaitu timbulnya biaya-biaya ekstra karena
   output yang dihasilkan kurang memenuhi persyaratan seperti biaya pemeriksaan ulang,
   perbaikan, penggandaan tugas, penggantian produk, membayar ganti rugi, melayani keluhan,
   hilangnya pelanggan, rusaknya reputasi, dll. Sig sigma membatasi terjadinya COPQ.

b. Kualitas
   Merupakan tujuan utama penggunaan six sigma mengingat mutu mengandung keunggulan-
   keunggulan sebagai: pembangkit hasrat kerja karyawan; unsur yang menanamkan sikap dan
   kebiasaan yang positif; pencipta gagasan di pasar dan masyarakat; pemikat investor.
   Six sigma bukan sekedar kualitas, melainkan jenjang kualitas yang hampir sempurna (tingkat
   akurasinya 99, 9997%)

c. Kepuasan Pelanggan
   Adalah perasaan senang/gembira/bahagia/lega atau sebaliknya yang ada pada diri pelanggan
   setelah membandingkannya dengan yang diharapkannya. Harapan pelanggan terhadap
   kinerja barang/jasa yang akan dibeli bermula dari harga jual produk, pengorbanan-
   pengorbanan waktu, energi dan psikis + berbagai promosi yang diterimanya baik oleh
   aktivitas perusahaan maupun dari pengalaman orang lain yang dikenalnya. Apabila:
   - Persepsi atas kinerja barang/jasa yang dibeli melebihi harapannya, pelanggan merasa
      sangat puas/kagum.
   - Persepsi atas kinerja barang/jasa yang dibeli sama dengan harapannya, pelanggan merasa
      puas
   - Persepsi atas kinerja barang/jasa yang dibeli di bawah harapannya, pelanggan merasa
      tidak puas/kecewa.
   Pelanggan terdiri dari: konsumen/pemakai akhir, yaitu orang-orang/perusahaan/organisasi
   yang menggunakan sendiri barang dan jasa yang telah dibeli, dan penyalur, yaitu orang-
   orang/perusahaan yang membeli barang dan jasa untuk dijual lagi. Six sigma membantu
   perusahaan untuk senantiasa menyempurnakan kinerja proses, barang dan jasa yang
   dihasilkan, agar persepsi pelanggan sama dengan harapannya.

d. Dampaknya bagi Karyawan
   Jika manajemen perusahaan komit/bersepakat melaksanakan six sigma guna
   menyempurnakan proses, memenuhi harapan pelanggan, menghemat biaya, dll, maka dapat
   dipastikan bahwa para karyawan akan terdorong untuk menopang sepenuhnya. Six sigma
   meningkatkan moral kerja dan kebanggaan karyawan. Walaupun tidak semua karyawan
   harus terlibat langsung pada kegiatan six sigma, namun setiap individu mendapatkan peluang
   untuk berkontribusi secara signifikan mengingat peranan tiap-tiap anggota organisasi untuk
   menyediakan/menopang input yang diperlukan dalam proses tertentu.

e. Pertumbuhan Bisnis
   Jika manajemen berhasil mewujudkan six sigma sehingga mampu memenuhi harapan

            Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra
                         http://puslit.petra.ac.id/journals/management/
32                   Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 6, No. 1, Maret 2004: 27 - 33



     pelanggan secara efektif, dan kepuasan mereka bertambah-tambah, pada gilirannya
     penghasilan perusahaan akan meningkat; akibatnya tersedia dana yang memadai untuk
     mengembangkan perusahaan.

f. Keunggulan Kompetitif
   Six sigma menjanjikan kepada perusahaan-perusahaan pengguna untuk memperoleh
   keunggulan bersaing antara lain melalui: penghematan biaya operasional yang
   memungkinkan penetapan harga jual produk lebih bersaing; memenuhi harapan dan
   kepuasan pelanggan secara efektif dan efisien; memperoleh reputasi di bidang kualitas;
   mengembangkan budaya dan kebanggaan berdedikasi pada pelanggan.
  Ada beberapa bukti bahwa perusahaan-perusahaan yang telah melaksanakan six sigma
memperoleh hasil seperti:
• General Electric (GE) mendapat tambahan laba $2 milyar dalam tahun 1999 saja.
• Motorola berhasil menghemat $15 milyar dalam 10 tahun pertama pelaksanaannya.
• Allied Sigma menghemat $1,5 milyar.
   Namun demikian, mengapa belum banyak perusahaan yang mewujudkan six sigma? Ada 2
(dua) kemungkinan sebagai penyebabnya:
1. Belum banyak perusahaan yang mengenal metode six sigma.
   Menghadapi kenyataan ini, lembaga-lembaga konsultasi manajemen yang menguasai six
   sigma perlu memperkenalkan dan meyakinkan pihak manajemen bahwa metode ini sangat
   efektif dalam memperbaiki kinerja perusahaan.
2. Ada pimpinan dan pemilik perusahaan yang sudah mengenal six sigma, namun meragukan
   efektivitasnya dalam menambah income/menghemat biaya secara signifikan.
   Menghadapi kendala kedua, lembaga-lembaga konsultasi manajemen dengan spesialisasi six
   sigma perlu menyadarkan mereka bahwa syarat utama untuk memastikan keberhasilannya
   adalah komitmen (kesepakatan) yang kuat pada orang-orang kunci perusahaan agar
   menjalankannya dengan seksama. Fakta menunjukkan, terdapat korelasi langsung di antara
   peningkatan mutu dengan penurunan biaya.
   Bilamana manajemen perusahaan memfokuskan organisasinya pada perbaikan proses, secara
   otomatis biaya-biaya yang timbul akibat tidak adanya efisiensi akan sangat berkurang. Pada
   akhirnya, perusahaan yang telah mencoba six sigma dan menikmati keberhasilannya, perlu
   memotivasi perusahaan-perusahaan lain mitra bisnisnya seperti para pemasok, penyalur dan
   perusahaan-perusahaan penopang, agar berminat mewujudkan six sigma. Hal ini terkait
   dengan berkembangnya era ekonomi baru dimana saling ketergantungan menjadi salah
   sebuah karakteristik yang harus diwujudkan dalam rangka memperoleh keunggulan bersaing.


                                          KESIMPULAN

    Disatu sisi perusahaan diperhadapkan pada era ekonomi baru yang karakteristiknya antara
lain: tuntutan pihak-pihak terkait untuk senantiasa memperoleh kinerja produk yang
memuaskan; ketatnya persaingan; adanya saling ketergantungan antar perusahaan; dan cepatnya
perubahan selera pelanggan.
    Disisi lain, masih ada (bahkan mungkin banyak) perusahaan yang tidak memperhatikan
bahwa penyimpangan-penyimpangan dalam proses operasional yang potensial mengecewakan
             Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra
                          http://puslit.petra.ac.id/journals/management/
Six Sigma, Perangkat Manajerial Perusahaan pada Era Ekonomi Baru (Sugiono Sugiharto)   33


pelanggan, pada gilirannya merugikan perusahaan sendiri dalam jumlah yang signifikan.
   Menghadapi fakta pada sisi pertama sembari mengatasi problema pada sisi kedua, tersedia
metode yang dikenal dengan nama six sigma. Metode ini telah teruji di beberapa perusahaan
seperti Motorola, GE, Allied Signal dan Texas Instrument dan terbukti memberikan keuntungan
yang relatif besar.
   Agar six sigma mampu berkinerja secara optimal, semua pihak di dalam perusahaan bahkan
pihak-pihak terkait di luar perusahaan harus bersepakat/komit untuk melaksanakannya dengan
seksama. Dengan demikian perusahaan akan memperoleh keunggulan bersaing dan keuntungan
finansial yang maksimal.
                                       DAFTAR PUSTAKA

Brue, Greg, 2002. Sig sigma for Managers. A briefcase Book, Mc Graw-Hill.
Eckes, George, 2002. Six sigma team dynamics: the Elusive Key to Project Success, Hoboken,
      New Jersey.
Ingle, Sarah and Willo Roe, 2001. “Sig sigma black belt implementation”. The TQM. Magazine,
       Vol. 13-4, pp 273-280.

Kotler, Philip, 2003. Marketing Management. 11th Edition, Prentice-Hall.
Kotler, Philip and Gary Armstrong, 2002. Marketing, An Introduction. 5th Edition. Prentice-
      Hall.
Lovelock, Christopher and Lauren Wright, 2002. Principles of Service Marketing and
      Management. Prentice-Hall.

Schermerhorn, John R. Jr., 2002. Management. 7th Edition, John Wiley & Sons.
Urdhwareshe, Hemant, 2002. “The Sig sigma Approach”. Quality & Productivity Journal.
     September.




            Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra
                         http://puslit.petra.ac.id/journals/management/

More Related Content

What's hot

Tugas-Kel6-MatKul-PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)
Tugas-Kel6-MatKul-PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)Tugas-Kel6-MatKul-PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)
Tugas-Kel6-MatKul-PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)Huda_Dea
 
Managemen Kualitas - Six Sigma - Magister Managemen - Universitas Trisakti Ja...
Managemen Kualitas - Six Sigma - Magister Managemen - Universitas Trisakti Ja...Managemen Kualitas - Six Sigma - Magister Managemen - Universitas Trisakti Ja...
Managemen Kualitas - Six Sigma - Magister Managemen - Universitas Trisakti Ja...wendyanbiya
 
Strategi bisnis dan eksekusi strategi bisnis by I Gede Auditta
Strategi bisnis dan eksekusi strategi bisnis by I Gede AudittaStrategi bisnis dan eksekusi strategi bisnis by I Gede Auditta
Strategi bisnis dan eksekusi strategi bisnis by I Gede AudittaI Gede Auditta
 
Metode evaluasi dan kontrol kinerja
Metode evaluasi dan kontrol kinerjaMetode evaluasi dan kontrol kinerja
Metode evaluasi dan kontrol kinerjaIndra Yu
 
Strategi manajemen bisnis
Strategi manajemen bisnisStrategi manajemen bisnis
Strategi manajemen bisnisFadli Usman
 
Strategi operasi ( 2 )
Strategi operasi ( 2 )Strategi operasi ( 2 )
Strategi operasi ( 2 )nurulllah
 
Presentasi kelompok 2 manajemen biaya
Presentasi kelompok 2 manajemen biayaPresentasi kelompok 2 manajemen biaya
Presentasi kelompok 2 manajemen biayaIndah Dwi Lestari
 
Manajemen Operasi Bisnis
Manajemen Operasi BisnisManajemen Operasi Bisnis
Manajemen Operasi Bisnisade siti rohmat
 
Menyusun strategi usaha
Menyusun strategi usahaMenyusun strategi usaha
Menyusun strategi usahaAnita Rahman
 
Tm 10 Evaluasi Dan Pengendalian Strategi
Tm 10 Evaluasi Dan Pengendalian StrategiTm 10 Evaluasi Dan Pengendalian Strategi
Tm 10 Evaluasi Dan Pengendalian StrategiAchmad Rozi El Eroy
 
Pengantar ekonomi strategi
Pengantar ekonomi strategiPengantar ekonomi strategi
Pengantar ekonomi strategiDavid Lumempouw
 
Chapter 11 evaluasi dan pengawasan
Chapter 11 evaluasi dan pengawasanChapter 11 evaluasi dan pengawasan
Chapter 11 evaluasi dan pengawasanpangarso_adi
 

What's hot (20)

Tugas-Kel6-MatKul-PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)
Tugas-Kel6-MatKul-PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)Tugas-Kel6-MatKul-PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)
Tugas-Kel6-MatKul-PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)
 
Implementasi strategi
Implementasi strategi Implementasi strategi
Implementasi strategi
 
Bab 2 pembahasan
Bab 2 pembahasanBab 2 pembahasan
Bab 2 pembahasan
 
Managemen Kualitas - Six Sigma - Magister Managemen - Universitas Trisakti Ja...
Managemen Kualitas - Six Sigma - Magister Managemen - Universitas Trisakti Ja...Managemen Kualitas - Six Sigma - Magister Managemen - Universitas Trisakti Ja...
Managemen Kualitas - Six Sigma - Magister Managemen - Universitas Trisakti Ja...
 
Strategi bisnis dan eksekusi strategi bisnis by I Gede Auditta
Strategi bisnis dan eksekusi strategi bisnis by I Gede AudittaStrategi bisnis dan eksekusi strategi bisnis by I Gede Auditta
Strategi bisnis dan eksekusi strategi bisnis by I Gede Auditta
 
Strategic Control
Strategic ControlStrategic Control
Strategic Control
 
Metode evaluasi dan kontrol kinerja
Metode evaluasi dan kontrol kinerjaMetode evaluasi dan kontrol kinerja
Metode evaluasi dan kontrol kinerja
 
Kelompok 2 manajemen biaya
Kelompok 2 manajemen biayaKelompok 2 manajemen biaya
Kelompok 2 manajemen biaya
 
Strategi manajemen bisnis
Strategi manajemen bisnisStrategi manajemen bisnis
Strategi manajemen bisnis
 
Strategi operasi ( 2 )
Strategi operasi ( 2 )Strategi operasi ( 2 )
Strategi operasi ( 2 )
 
Presentasi kelompok 2 manajemen biaya
Presentasi kelompok 2 manajemen biayaPresentasi kelompok 2 manajemen biaya
Presentasi kelompok 2 manajemen biaya
 
Manajemen Operasi Bisnis
Manajemen Operasi BisnisManajemen Operasi Bisnis
Manajemen Operasi Bisnis
 
Menyusun strategi usaha
Menyusun strategi usahaMenyusun strategi usaha
Menyusun strategi usaha
 
Tm 10 Evaluasi Dan Pengendalian Strategi
Tm 10 Evaluasi Dan Pengendalian StrategiTm 10 Evaluasi Dan Pengendalian Strategi
Tm 10 Evaluasi Dan Pengendalian Strategi
 
Pengantar ekonomi strategi
Pengantar ekonomi strategiPengantar ekonomi strategi
Pengantar ekonomi strategi
 
Six sigma prof. ir. syamsir abduh, mm, ph d-kelompok 6 abdul salam mm penga...
Six sigma   prof. ir. syamsir abduh, mm, ph d-kelompok 6 abdul salam mm penga...Six sigma   prof. ir. syamsir abduh, mm, ph d-kelompok 6 abdul salam mm penga...
Six sigma prof. ir. syamsir abduh, mm, ph d-kelompok 6 abdul salam mm penga...
 
Chapter 11 evaluasi dan pengawasan
Chapter 11 evaluasi dan pengawasanChapter 11 evaluasi dan pengawasan
Chapter 11 evaluasi dan pengawasan
 
Pertemuan 12
Pertemuan 12Pertemuan 12
Pertemuan 12
 
Tugas makalah uas
Tugas makalah uasTugas makalah uas
Tugas makalah uas
 
15665 15663-1-pb
15665 15663-1-pb15665 15663-1-pb
15665 15663-1-pb
 

Viewers also liked

Od Patryka Błażejczyka
Od Patryka  BłażejczykaOd Patryka  Błażejczyka
Od Patryka BłażejczykaBpatryczek
 
Class electiondraft08
Class electiondraft08Class electiondraft08
Class electiondraft08hilchow
 
Starozytna grecja
Starozytna grecjaStarozytna grecja
Starozytna grecjaBpatryczek
 
Hennig thurau & klee
Hennig thurau & kleeHennig thurau & klee
Hennig thurau & kleeFitri Riyanto
 
Bezpieczenstwo sieci komputerowych
Bezpieczenstwo sieci komputerowychBezpieczenstwo sieci komputerowych
Bezpieczenstwo sieci komputerowychBpatryczek
 
Bezpiecznie w sieci
Bezpiecznie w sieciBezpiecznie w sieci
Bezpiecznie w sieciBpatryczek
 
Metoda pengabdian pada masyarakat pak gatot1
Metoda pengabdian pada masyarakat pak gatot1Metoda pengabdian pada masyarakat pak gatot1
Metoda pengabdian pada masyarakat pak gatot1Fitri Riyanto
 
Permenkes no-75-th-2014-ttg-puskesmas
Permenkes no-75-th-2014-ttg-puskesmasPermenkes no-75-th-2014-ttg-puskesmas
Permenkes no-75-th-2014-ttg-puskesmasFitri Riyanto
 
Kawasan Industri dan Kawasan Berikat
Kawasan Industri dan Kawasan BerikatKawasan Industri dan Kawasan Berikat
Kawasan Industri dan Kawasan BerikatWinny Sanjaya
 
Hubungan Antar Kelompok
Hubungan Antar KelompokHubungan Antar Kelompok
Hubungan Antar KelompokWinny Sanjaya
 
Cordeaca foto edição july 2013
Cordeaca foto edição  july 2013Cordeaca foto edição  july 2013
Cordeaca foto edição july 2013Edson Cordeaca
 
Escribir un ensayo argumentativo
Escribir un ensayo argumentativoEscribir un ensayo argumentativo
Escribir un ensayo argumentativofutidas
 
Computador de escritorio con contraseña de entrada
Computador de escritorio con  contraseña de entradaComputador de escritorio con  contraseña de entrada
Computador de escritorio con contraseña de entradayomairapaz
 

Viewers also liked (20)

Bahasa jepang
Bahasa jepangBahasa jepang
Bahasa jepang
 
Od Patryka Błażejczyka
Od Patryka  BłażejczykaOd Patryka  Błażejczyka
Od Patryka Błażejczyka
 
Class electiondraft08
Class electiondraft08Class electiondraft08
Class electiondraft08
 
Dpa
DpaDpa
Dpa
 
Realisasi anggaran
Realisasi anggaranRealisasi anggaran
Realisasi anggaran
 
Starozytna grecja
Starozytna grecjaStarozytna grecja
Starozytna grecja
 
Hennig thurau & klee
Hennig thurau & kleeHennig thurau & klee
Hennig thurau & klee
 
Bezpieczenstwo sieci komputerowych
Bezpieczenstwo sieci komputerowychBezpieczenstwo sieci komputerowych
Bezpieczenstwo sieci komputerowych
 
Bezpiecznie w sieci
Bezpiecznie w sieciBezpiecznie w sieci
Bezpiecznie w sieci
 
Metoda pengabdian pada masyarakat pak gatot1
Metoda pengabdian pada masyarakat pak gatot1Metoda pengabdian pada masyarakat pak gatot1
Metoda pengabdian pada masyarakat pak gatot1
 
Mind mapping
Mind mappingMind mapping
Mind mapping
 
Global warming
Global warmingGlobal warming
Global warming
 
Permenkes no-75-th-2014-ttg-puskesmas
Permenkes no-75-th-2014-ttg-puskesmasPermenkes no-75-th-2014-ttg-puskesmas
Permenkes no-75-th-2014-ttg-puskesmas
 
Kompetensi 08
Kompetensi 08Kompetensi 08
Kompetensi 08
 
Rka
RkaRka
Rka
 
Kawasan Industri dan Kawasan Berikat
Kawasan Industri dan Kawasan BerikatKawasan Industri dan Kawasan Berikat
Kawasan Industri dan Kawasan Berikat
 
Hubungan Antar Kelompok
Hubungan Antar KelompokHubungan Antar Kelompok
Hubungan Antar Kelompok
 
Cordeaca foto edição july 2013
Cordeaca foto edição  july 2013Cordeaca foto edição  july 2013
Cordeaca foto edição july 2013
 
Escribir un ensayo argumentativo
Escribir un ensayo argumentativoEscribir un ensayo argumentativo
Escribir un ensayo argumentativo
 
Computador de escritorio con contraseña de entrada
Computador de escritorio con  contraseña de entradaComputador de escritorio con  contraseña de entrada
Computador de escritorio con contraseña de entrada
 

Similar to Six Sigma Manajemen

Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kurs
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kursManajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kurs
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kursJudianto Nugroho
 
Konsep six sigma pt adhi karya kelompok 10 (1)
Konsep six sigma  pt adhi karya kelompok 10  (1)Konsep six sigma  pt adhi karya kelompok 10  (1)
Konsep six sigma pt adhi karya kelompok 10 (1)DindaSeptiahArini
 
Six Sigma - Managemen Internasional - MM Universitas Trisakti Jakarta
Six Sigma - Managemen Internasional - MM Universitas Trisakti JakartaSix Sigma - Managemen Internasional - MM Universitas Trisakti Jakarta
Six Sigma - Managemen Internasional - MM Universitas Trisakti Jakartawendyanbiya
 
six sigma-maksi Esa unggul
 six sigma-maksi Esa unggul six sigma-maksi Esa unggul
six sigma-maksi Esa unggulRio Corleone
 
Nilai Tugas Kel6 MatKul PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)
Nilai Tugas Kel6 MatKul PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)Nilai Tugas Kel6 MatKul PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)
Nilai Tugas Kel6 MatKul PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)Huda_Dea
 
7, sm, ali nico gerard doan, business level strategi, universitas mercu buana...
7, sm, ali nico gerard doan, business level strategi, universitas mercu buana...7, sm, ali nico gerard doan, business level strategi, universitas mercu buana...
7, sm, ali nico gerard doan, business level strategi, universitas mercu buana...Ali Nico Gerard Doan
 
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Control Strategic, Universitas Mercu ...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Control Strategic, Universitas Mercu ...SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Control Strategic, Universitas Mercu ...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Control Strategic, Universitas Mercu ...lindawinata
 
Analisis Arsitektur Bisnis Dengan BPM CBOK
Analisis Arsitektur Bisnis Dengan BPM CBOKAnalisis Arsitektur Bisnis Dengan BPM CBOK
Analisis Arsitektur Bisnis Dengan BPM CBOKStefanus Agusta
 
Presentasi six sigma
Presentasi six sigmaPresentasi six sigma
Presentasi six sigmadewonugroho
 
Presentasi six sigma ivo layung sari ( 122-121-520)
Presentasi six sigma   ivo layung sari ( 122-121-520)Presentasi six sigma   ivo layung sari ( 122-121-520)
Presentasi six sigma ivo layung sari ( 122-121-520)Ivo Layung Sari
 
Gustiani Rifania Amanda, 122121532, Presentasi six sigma, Syamsir Abduh, Qual...
Gustiani Rifania Amanda, 122121532, Presentasi six sigma, Syamsir Abduh, Qual...Gustiani Rifania Amanda, 122121532, Presentasi six sigma, Syamsir Abduh, Qual...
Gustiani Rifania Amanda, 122121532, Presentasi six sigma, Syamsir Abduh, Qual...Gustirifania
 
9, sm, rame priyanto, hapzi ali, business canvas model, diversification, and ...
9, sm, rame priyanto, hapzi ali, business canvas model, diversification, and ...9, sm, rame priyanto, hapzi ali, business canvas model, diversification, and ...
9, sm, rame priyanto, hapzi ali, business canvas model, diversification, and ...Rame Priyanto
 
Ppt mgt strategik fajzilah rahmadani
Ppt mgt strategik fajzilah rahmadaniPpt mgt strategik fajzilah rahmadani
Ppt mgt strategik fajzilah rahmadanifajzilahrahmadani
 
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Evaluasi dan Kontrol Perusahaan,Universitas Me...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Evaluasi dan Kontrol Perusahaan,Universitas Me...SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Evaluasi dan Kontrol Perusahaan,Universitas Me...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Evaluasi dan Kontrol Perusahaan,Universitas Me...Intan Wachyuni
 
Sm,aaron dicky taruna putra,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tip...
Sm,aaron dicky taruna putra,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tip...Sm,aaron dicky taruna putra,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tip...
Sm,aaron dicky taruna putra,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tip...A'aron Dicky Taruna Putra
 
PERT1_INTRODUCTION_OF_BAM.pptx
PERT1_INTRODUCTION_OF_BAM.pptxPERT1_INTRODUCTION_OF_BAM.pptx
PERT1_INTRODUCTION_OF_BAM.pptxFeoniYulia
 
MANAJEMEN STRATEGIS 1.pptx
MANAJEMEN STRATEGIS 1.pptxMANAJEMEN STRATEGIS 1.pptx
MANAJEMEN STRATEGIS 1.pptxdiva52323
 

Similar to Six Sigma Manajemen (20)

Six sigma ppt
Six sigma ppt Six sigma ppt
Six sigma ppt
 
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kurs
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kursManajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kurs
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kurs
 
Konsep six sigma pt adhi karya kelompok 10 (1)
Konsep six sigma  pt adhi karya kelompok 10  (1)Konsep six sigma  pt adhi karya kelompok 10  (1)
Konsep six sigma pt adhi karya kelompok 10 (1)
 
Six Sigma - Managemen Internasional - MM Universitas Trisakti Jakarta
Six Sigma - Managemen Internasional - MM Universitas Trisakti JakartaSix Sigma - Managemen Internasional - MM Universitas Trisakti Jakarta
Six Sigma - Managemen Internasional - MM Universitas Trisakti Jakarta
 
six sigma-maksi Esa unggul
 six sigma-maksi Esa unggul six sigma-maksi Esa unggul
six sigma-maksi Esa unggul
 
Nilai Tugas Kel6 MatKul PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)
Nilai Tugas Kel6 MatKul PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)Nilai Tugas Kel6 MatKul PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)
Nilai Tugas Kel6 MatKul PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)
 
7, sm, ali nico gerard doan, business level strategi, universitas mercu buana...
7, sm, ali nico gerard doan, business level strategi, universitas mercu buana...7, sm, ali nico gerard doan, business level strategi, universitas mercu buana...
7, sm, ali nico gerard doan, business level strategi, universitas mercu buana...
 
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Control Strategic, Universitas Mercu ...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Control Strategic, Universitas Mercu ...SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Control Strategic, Universitas Mercu ...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Control Strategic, Universitas Mercu ...
 
Analisis Arsitektur Bisnis Dengan BPM CBOK
Analisis Arsitektur Bisnis Dengan BPM CBOKAnalisis Arsitektur Bisnis Dengan BPM CBOK
Analisis Arsitektur Bisnis Dengan BPM CBOK
 
Presentasi six sigma
Presentasi six sigmaPresentasi six sigma
Presentasi six sigma
 
Presentasi six sigma ivo layung sari ( 122-121-520)
Presentasi six sigma   ivo layung sari ( 122-121-520)Presentasi six sigma   ivo layung sari ( 122-121-520)
Presentasi six sigma ivo layung sari ( 122-121-520)
 
Gustiani Rifania Amanda, 122121532, Presentasi six sigma, Syamsir Abduh, Qual...
Gustiani Rifania Amanda, 122121532, Presentasi six sigma, Syamsir Abduh, Qual...Gustiani Rifania Amanda, 122121532, Presentasi six sigma, Syamsir Abduh, Qual...
Gustiani Rifania Amanda, 122121532, Presentasi six sigma, Syamsir Abduh, Qual...
 
9, sm, rame priyanto, hapzi ali, business canvas model, diversification, and ...
9, sm, rame priyanto, hapzi ali, business canvas model, diversification, and ...9, sm, rame priyanto, hapzi ali, business canvas model, diversification, and ...
9, sm, rame priyanto, hapzi ali, business canvas model, diversification, and ...
 
Ppt mgt strategik fajzilah rahmadani
Ppt mgt strategik fajzilah rahmadaniPpt mgt strategik fajzilah rahmadani
Ppt mgt strategik fajzilah rahmadani
 
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Evaluasi dan Kontrol Perusahaan,Universitas Me...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Evaluasi dan Kontrol Perusahaan,Universitas Me...SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Evaluasi dan Kontrol Perusahaan,Universitas Me...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Evaluasi dan Kontrol Perusahaan,Universitas Me...
 
Sm,aaron dicky taruna putra,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tip...
Sm,aaron dicky taruna putra,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tip...Sm,aaron dicky taruna putra,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tip...
Sm,aaron dicky taruna putra,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tip...
 
Analisis swot six sigma
Analisis swot six sigmaAnalisis swot six sigma
Analisis swot six sigma
 
PERT1_INTRODUCTION_OF_BAM.pptx
PERT1_INTRODUCTION_OF_BAM.pptxPERT1_INTRODUCTION_OF_BAM.pptx
PERT1_INTRODUCTION_OF_BAM.pptx
 
Chapter 6 model bisnis
Chapter 6   model bisnisChapter 6   model bisnis
Chapter 6 model bisnis
 
MANAJEMEN STRATEGIS 1.pptx
MANAJEMEN STRATEGIS 1.pptxMANAJEMEN STRATEGIS 1.pptx
MANAJEMEN STRATEGIS 1.pptx
 

Recently uploaded

PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 

Recently uploaded (18)

PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 

Six Sigma Manajemen

  • 1. Six Sigma, Perangkat Manajerial Perusahaan pada Era Ekonomi Baru (Sebuah Pendekatan Konseptual Terhadap Studi Literatur) Sugiono Sugiharto Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Juruan Manajemen, Universitas Kristen Petra ABSTRAK Kajian ini diarahkan untuk mempelajari dengan seksama konsep-konsep yang terdapat di dalam Six Sigma, sebuah perangkat manajerial yang layak digunakan oleh setiap perusahaan yang ingin mendapatkan keunggulan bersaing di era ekonomi baru. Kata kunci: six sigma, perangkat manajerial, era ekonomi baru. ABSTRACT This study is directed to deepen the Sig Sigma conceptuals, as a very useful managerial instrument for every firm that needs competitive advantage in the era of new economy. Key words: six sigma, managerial instrument, the era of new economy. PENDAHULUAN Dewasa ini semua kegiatan bisnis diperhadapkan pada kondisi yang dikenal sebagai era ekonomi baru atau era ekonomi global. Era ini memiliki sejumlah karakteristik antara lain: kinerja perusahaan harus mampu memenuhi harapan pihak terkait, adanya tuntutan agar perusahaan selalu menyempurnakan kinerjanya, ketatnya persaingan antar produk sejenis dan di antara produk tertentu dengan substitusinya, menguatnya saling ketergantungan antara satu perusahaan dengan lainnya, dan cepatnya perubahan selera pelanggan. Menghadapi kondisi seperti tersebut di atas, perusahaan telah berupaya menyesuaikan diri sedemikian rupa demi mempertahankan keberadaannya. Namun, kadang-kadang (bahkan mungkin acapkali) perusahaan masih dipandang oleh pelanggan-pelanggannya kalah bersaing dibandingkan lawan-lawannya, sehingga loyalitas pelanggan tidak lagi bisa dipertahankan. Fakta ini ikut merintangi pertumbuhan penghasilan dan menghambat perkembangan bisnis perusahaan. Jika diteliti penyebabnya adalah sikap yang ditunjukkan oleh beberapa manajer dan para karyawan sehubungan dengan kesalahan-kesalahan kecil dalam proses operasi/produksi, keterlambatan proses, penyelesaian produksi terlalu dini, dan cacat-cacat kecil pada output, yang dipandang sebagai konsekuensi bisnis yang wajar. Sejatinya perlu disadari bahwa setiap penyimpangan berapapun kecilnya tetap merupakan problema yang pada gilirannya rawan menimbulkan biaya/pengorbanan; atau setidak-tidaknya menurunkan laba perusahaan dan mengurangi kepuasan pelanggan. Maka lebih bijaksana apabila pihak manajemen memantau dan mengamati penyimpangan-penyimpangan yang terjadi beserta akar penyebabnya, kemudian berupaya mengendalikannya. Adapun perangkat manajerial untuk mengendalikannya disebut six sigma; sebuah metode manajemen yang Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/journals/management/
  • 2. 28 Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 6, No. 1, Maret 2004: 27 - 33 diperkenalkan oleh Motorola, kemudian dilanjutkan dan dikembangkan oleh GE, Allied Signal dan Texas Instrument (Ingle & Roe, 2001) PEMBAHASAN 1. Pengertian Greg Brue (2002) mendiskripsikan six sigma sebagai: a) konsep statistik untuk mengukur sebuah proses dimana tingkat kegagalannya sebesar 3,4 kali kemungkinan dari 1 juta kegiatan yang sama; b) filsafat manajemen yang memfokuskan diri pada pembatasan kegagalan melalui praktek yang mengutamakan pemahaman, pengukuran, serta penyempurnaan proses. Ingle & Roe (2001) merumuskan six sigma sebagai pendekatan yang melibatkan pengukuran dan penyempurnaan kapabilitas proses manajerial untuk menghasilkan barang/jasa yang terbebas dari cacat. Sementara itu, Urdhwareshe (2000) mendefinisikan six sigma sebagai sebuah pendekatan yang sangat tertib, yang digunakan untuk membatasi penyimpangan dalam proses operasional, sehingga cacat produk menjadi kurang dari 3,4 bagi 1 juta proses, barang, atau jasa tertentu. Empat macam rumusan tersebut mengarah pada pemahaman yang sama yaitu six sigma merupakan falsafah manajemen yang praktis, yang diperlukan oleh tiap-tiap perusahaan. Mengapa? Karena six sigma mengandung unsur-unsur pemahaman, pengukuran, dan penyempurnaan yang berkesinambungan terhadap proses kegiatan demi kepuasan pelanggan, sehingga kemungkinan terjadinya penyimpangan dapat ditekan sekecil-kecilnya. 2. Pelaksanaan Untuk mewujudkannya, six sigma memerlukan sejumlah tahap yang oleh Brue (2002) disingkat DMAIC, yaitu: a. Define Pertama, manajemen perusahaan yaitu pimpinan-pimpinan perusahaan (selanjutnya hanya disebut manajemen) yang ingin mencoba six sigma harus mengidentifikasi secara jelas problema-problema yang dihadapi. Tidak menutup kemungkinan, manajemen harus memetakan proses kegiatan guna memahami dan melokalisir masalah. Kedua, memilih sebuah alternatif tindakan sebagai proyek untuk menanggulangi meluasnya problema/menyelesaikannya. Ketiga, perusahaan perlu merumuskan tolok ukur/parameter keberhasilan proyek yang dipilih menyangkut luasnya ruang gerak, tingkat penyelesaian masalah sebagai sasaran yang dibidik, tersedianya alat-alat/perlengkapan dan tenaga pelaksana, waktu serta biaya. Pelaksanaan six sigma memerlukan metode persamaan di antara faktor-faktor kunci yang mempengaruhi hasil (dalam hal ini ditunjukkan dengan variabel x) dan kualitas hasil dari proses kegiatan (ditunjukkan oleh variabel y). Dengan demikian, secara matematis persamaan tersebut dapat dirumuskan dengan y = f (x). Untuk memperoleh tingkat kualitas tertentu dari sebuah hasil yang diinginkan, manajemen perusahaan bisa mengukur, mengkaji, mengendalikan dan menyempurnakan faktor-faktor kunci yang amat berpengaruh terhadap hasil tersebut. b. Measure Pada tahap ini terlebih dulu manajemen harus memahami proses internal perusahaan yang Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/journals/management/
  • 3. Six Sigma, Perangkat Manajerial Perusahaan pada Era Ekonomi Baru (Sugiono Sugiharto) 29 sangat potensial mempengaruhi mutu output (disebut critical to quality/CTQ). Kemudian mengukur besaran penyimpangan yang terjadi dibandingkan dengan baku mutu yang telah ditetapkan pada CTQ. Penyimpangan merupakan karakteristik yang dapat diukur yang dijumpai pada proses atau output, namun tidak berada di dalam batas-batas penerimaan pelanggan. Setelah besaran penyimpangan teridentifikasi, manajemen bisa menghitung penghematan dana yang diperoleh jika penyimpangan tersebut tereliminasi. Selanjutnya manajemen perlu membandingkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan proyek penanggulangan simpangan dengan penambahan laba sebagai akibat dari penghematan yang diperoleh. Jika biaya proyek: - lebih besar/sama dengan penghematan yang diperoleh, six sigma ditolak; - lebih kecil dari pada penghematan yang diperoleh, six sigma harus diwujudkan. c. Analyze Di sini manajemen berupaya memahami mengapa terjadi penyimpangan dan mencari alasan- alasan yang mengakibatkannya. Dalam pada itu, manajemen harus mengembangkan sejumlah asumsi sebagai hipotesis. Hipotesis/dugaan-dugaan sementara mengenai faktor- faktor penyebab penyimpangan harus diuji. Jika hasil uji terhadap hipotesis diterima berarti faktor-faktor penyebab simpangan berpengaruh secara signifikan terhadap penyimpangan yang ada. Apabila hasil uji terhadap hipotesis ditolak berarti faktor-faktor tersebut tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penyimpangan yang ada. Setelah mendata faktor- faktor yang dominan mengakibatkan penyimpangan, manajemen harus melangkah ke tahap improve. d. Improve Pada tahap improve, manajemen memastikan variabel-variabel kunci atau faktor-faktor utama (x) dan mengukur daya pengaruhnya terhadap hasil yang diinginkan (y). Sebagai hasilnya, manajemen mengidentifikasi jajaran penerimaan maksimum terhadap masing- masing variabel untuk menjamin bahwa sistim pengukurannya memang layak untuk mengukur penyimpangan yang ada. Kemudian manajemen bisa memodifikasi tiap-tiap variabel kunci agar selalu berada di dalam jajaran penerimaan. e. Control Pada tahap terakhir ini, manajemen harus mempertahankan perubahan-perubahan yang telah dilakukan terhadap variabel-variabel x dalam rangka melestarikan hasil (y) yang senantiasa memuaskan pelanggan. Secara berkala manajemen tetap wajib membuktikan kebenaran sambil memantau proses kegiatan yang sudah disempurnakan melalui alat-alat ukur dan metode yang telah ditentukan sebelumnya untuk menilai kapabilitas perusahaan. 3. Pihak-Pihak Pelaksana Brue (2002) mencatat pihak-pihak yang harus bertanggung jawab terhadap pelaksanaan six sigma di dalam perusahaan. Pihak-pihak tersebut meliputi: a. Executive Leaders Pimpinan puncak perusahaan yang komit untuk mewujudkan six sigma, memulai dan memasyarakatkannya di seluruh bagian, divisi, departemen dan cabang-cabang perusahaan. Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/journals/management/
  • 4. 30 Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 6, No. 1, Maret 2004: 27 - 33 b. Champions Yaitu orang-orang yang sangat menentukan keberhasilan atau kegagalan proyek six sigma. Mereka merupakan pendukung utama yang berjuang demi terbentuknya black belts dan berupaya meniadakan berbagai rintangan/hambatan baik yang bersifat fungsional, finansial, ataupun pribadi agar black belts berfungsi sebagaimana mestinya. Bisa dikatakan Champions menyatu dengan proses pelaksanaan proyek, para anggotanya berasal dari kalangan direktur dan manajer, bertanggung jawab terhadap aktivitas proyek sehari-hari, wajib melaporkan perkembangan hasil kepada executive leaders sembari mendukung tim pelaksana. Sedangkan tugas-tugas lainnya meliputi memilih calon-calon anggota black belt, mengidentifikasi wilayah kerja proyek, menegaskan sasaran yang dikehendaki, menjamin terlaksananya proyek sesuai dengan jadwal, dan memastikan bahwa tim pelaksana telah memahami maksud/tujuan proyek. c. Master Black Belt. Orang-orang yang bertindak sebagai pelatih, penasehat (mentor) dan pemandu. Master black belt adalah orang-orang yang sangat menguasai alat-alat dan taktik six sigma, dan merupakan sumber daya yang secara teknis sangat berharga. Mereka memusatkan seluruh perhatian dan kemampuannya pada penyempurnaan proses. Aspek-aspek kunci dari peranan master black belt terletak pada kepiawaiannya untuk memfasilitasi penyelesaian masalah tanpa mengambil alih proyek/tugas/pekerjaan. d. Black Belts Dipandang sebagai tulang punggung budaya dan pusat keberhasilan six sigma, mengingat mereka adalah orang-orang yang: memimpin proyek perbaikan kinerja perusahaan; dilatih untuk menemukan masalah, penyebab beserta penyelesaiannya; bertugas mengubah teori ke dalam tindakan; wajib memilah-milah data, opini dengan fakta, dan secara kuantitatif menunjukkan faktor-faktor potensial yang menimbulkan masalah produktivitas serta profitabilitas; bertanggung jawab mewujudnyatakan six sigma. Para calon anggota black belts wajib memenuhi syarat-syarat seperti: memiliki disiplin pribadi; cakap memimpin; menguasai ketrampilan teknis tertentu; mengenal prinsip-prinsip statistika; mampu berkomunikasi dengan jelas; mempunyai motivasi kerja yang memadai. e. Green Belts Adalah orang-orang yang membantu black belts di wilayah fungsionalnya. Pada umumnya green belts bertugas: secara paruh waktu di bidang yang terbatas; mengaplikasikan alat-alat six sigma untuk menguji dan menyelesaikan problema-problema kronis; mengumpulkan/ menganalisis data, dan melaksanakan percobaan-percobaan; menanamkan budaya six sigma dari atas ke bawah. 4. Manfaat Six Sigma Menurut Brue (2002) manfaat yang diperoleh perusahaan yang menggunakan six sigma, meliputi: a. Dana Dana berhubungan dengan biaya dan penghasilan yang didapatkan perusahaan. Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/journals/management/
  • 5. Six Sigma, Perangkat Manajerial Perusahaan pada Era Ekonomi Baru (Sugiono Sugiharto) 31 Penyimpangan-penyimpangan dalam proses aktivitas perusahaan yang dipandang “wajar” rawan menimbulkan biaya/pengorbanan untuk: pengerjaan ulang; bertambahnya cycle times & delays, yaitu waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan dari awal hingga akhir termasuk saat-saat penantian (waiting time); berkurangnya laba perusahaan sebagai akibat ketidakpuasan pelanggan; sirnanya peluang bisnis karena hilangnya keunggulan bersaing; total cost of poor quality (COPQ), yaitu timbulnya biaya-biaya ekstra karena output yang dihasilkan kurang memenuhi persyaratan seperti biaya pemeriksaan ulang, perbaikan, penggandaan tugas, penggantian produk, membayar ganti rugi, melayani keluhan, hilangnya pelanggan, rusaknya reputasi, dll. Sig sigma membatasi terjadinya COPQ. b. Kualitas Merupakan tujuan utama penggunaan six sigma mengingat mutu mengandung keunggulan- keunggulan sebagai: pembangkit hasrat kerja karyawan; unsur yang menanamkan sikap dan kebiasaan yang positif; pencipta gagasan di pasar dan masyarakat; pemikat investor. Six sigma bukan sekedar kualitas, melainkan jenjang kualitas yang hampir sempurna (tingkat akurasinya 99, 9997%) c. Kepuasan Pelanggan Adalah perasaan senang/gembira/bahagia/lega atau sebaliknya yang ada pada diri pelanggan setelah membandingkannya dengan yang diharapkannya. Harapan pelanggan terhadap kinerja barang/jasa yang akan dibeli bermula dari harga jual produk, pengorbanan- pengorbanan waktu, energi dan psikis + berbagai promosi yang diterimanya baik oleh aktivitas perusahaan maupun dari pengalaman orang lain yang dikenalnya. Apabila: - Persepsi atas kinerja barang/jasa yang dibeli melebihi harapannya, pelanggan merasa sangat puas/kagum. - Persepsi atas kinerja barang/jasa yang dibeli sama dengan harapannya, pelanggan merasa puas - Persepsi atas kinerja barang/jasa yang dibeli di bawah harapannya, pelanggan merasa tidak puas/kecewa. Pelanggan terdiri dari: konsumen/pemakai akhir, yaitu orang-orang/perusahaan/organisasi yang menggunakan sendiri barang dan jasa yang telah dibeli, dan penyalur, yaitu orang- orang/perusahaan yang membeli barang dan jasa untuk dijual lagi. Six sigma membantu perusahaan untuk senantiasa menyempurnakan kinerja proses, barang dan jasa yang dihasilkan, agar persepsi pelanggan sama dengan harapannya. d. Dampaknya bagi Karyawan Jika manajemen perusahaan komit/bersepakat melaksanakan six sigma guna menyempurnakan proses, memenuhi harapan pelanggan, menghemat biaya, dll, maka dapat dipastikan bahwa para karyawan akan terdorong untuk menopang sepenuhnya. Six sigma meningkatkan moral kerja dan kebanggaan karyawan. Walaupun tidak semua karyawan harus terlibat langsung pada kegiatan six sigma, namun setiap individu mendapatkan peluang untuk berkontribusi secara signifikan mengingat peranan tiap-tiap anggota organisasi untuk menyediakan/menopang input yang diperlukan dalam proses tertentu. e. Pertumbuhan Bisnis Jika manajemen berhasil mewujudkan six sigma sehingga mampu memenuhi harapan Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/journals/management/
  • 6. 32 Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 6, No. 1, Maret 2004: 27 - 33 pelanggan secara efektif, dan kepuasan mereka bertambah-tambah, pada gilirannya penghasilan perusahaan akan meningkat; akibatnya tersedia dana yang memadai untuk mengembangkan perusahaan. f. Keunggulan Kompetitif Six sigma menjanjikan kepada perusahaan-perusahaan pengguna untuk memperoleh keunggulan bersaing antara lain melalui: penghematan biaya operasional yang memungkinkan penetapan harga jual produk lebih bersaing; memenuhi harapan dan kepuasan pelanggan secara efektif dan efisien; memperoleh reputasi di bidang kualitas; mengembangkan budaya dan kebanggaan berdedikasi pada pelanggan. Ada beberapa bukti bahwa perusahaan-perusahaan yang telah melaksanakan six sigma memperoleh hasil seperti: • General Electric (GE) mendapat tambahan laba $2 milyar dalam tahun 1999 saja. • Motorola berhasil menghemat $15 milyar dalam 10 tahun pertama pelaksanaannya. • Allied Sigma menghemat $1,5 milyar. Namun demikian, mengapa belum banyak perusahaan yang mewujudkan six sigma? Ada 2 (dua) kemungkinan sebagai penyebabnya: 1. Belum banyak perusahaan yang mengenal metode six sigma. Menghadapi kenyataan ini, lembaga-lembaga konsultasi manajemen yang menguasai six sigma perlu memperkenalkan dan meyakinkan pihak manajemen bahwa metode ini sangat efektif dalam memperbaiki kinerja perusahaan. 2. Ada pimpinan dan pemilik perusahaan yang sudah mengenal six sigma, namun meragukan efektivitasnya dalam menambah income/menghemat biaya secara signifikan. Menghadapi kendala kedua, lembaga-lembaga konsultasi manajemen dengan spesialisasi six sigma perlu menyadarkan mereka bahwa syarat utama untuk memastikan keberhasilannya adalah komitmen (kesepakatan) yang kuat pada orang-orang kunci perusahaan agar menjalankannya dengan seksama. Fakta menunjukkan, terdapat korelasi langsung di antara peningkatan mutu dengan penurunan biaya. Bilamana manajemen perusahaan memfokuskan organisasinya pada perbaikan proses, secara otomatis biaya-biaya yang timbul akibat tidak adanya efisiensi akan sangat berkurang. Pada akhirnya, perusahaan yang telah mencoba six sigma dan menikmati keberhasilannya, perlu memotivasi perusahaan-perusahaan lain mitra bisnisnya seperti para pemasok, penyalur dan perusahaan-perusahaan penopang, agar berminat mewujudkan six sigma. Hal ini terkait dengan berkembangnya era ekonomi baru dimana saling ketergantungan menjadi salah sebuah karakteristik yang harus diwujudkan dalam rangka memperoleh keunggulan bersaing. KESIMPULAN Disatu sisi perusahaan diperhadapkan pada era ekonomi baru yang karakteristiknya antara lain: tuntutan pihak-pihak terkait untuk senantiasa memperoleh kinerja produk yang memuaskan; ketatnya persaingan; adanya saling ketergantungan antar perusahaan; dan cepatnya perubahan selera pelanggan. Disisi lain, masih ada (bahkan mungkin banyak) perusahaan yang tidak memperhatikan bahwa penyimpangan-penyimpangan dalam proses operasional yang potensial mengecewakan Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/journals/management/
  • 7. Six Sigma, Perangkat Manajerial Perusahaan pada Era Ekonomi Baru (Sugiono Sugiharto) 33 pelanggan, pada gilirannya merugikan perusahaan sendiri dalam jumlah yang signifikan. Menghadapi fakta pada sisi pertama sembari mengatasi problema pada sisi kedua, tersedia metode yang dikenal dengan nama six sigma. Metode ini telah teruji di beberapa perusahaan seperti Motorola, GE, Allied Signal dan Texas Instrument dan terbukti memberikan keuntungan yang relatif besar. Agar six sigma mampu berkinerja secara optimal, semua pihak di dalam perusahaan bahkan pihak-pihak terkait di luar perusahaan harus bersepakat/komit untuk melaksanakannya dengan seksama. Dengan demikian perusahaan akan memperoleh keunggulan bersaing dan keuntungan finansial yang maksimal. DAFTAR PUSTAKA Brue, Greg, 2002. Sig sigma for Managers. A briefcase Book, Mc Graw-Hill. Eckes, George, 2002. Six sigma team dynamics: the Elusive Key to Project Success, Hoboken, New Jersey. Ingle, Sarah and Willo Roe, 2001. “Sig sigma black belt implementation”. The TQM. Magazine, Vol. 13-4, pp 273-280. Kotler, Philip, 2003. Marketing Management. 11th Edition, Prentice-Hall. Kotler, Philip and Gary Armstrong, 2002. Marketing, An Introduction. 5th Edition. Prentice- Hall. Lovelock, Christopher and Lauren Wright, 2002. Principles of Service Marketing and Management. Prentice-Hall. Schermerhorn, John R. Jr., 2002. Management. 7th Edition, John Wiley & Sons. Urdhwareshe, Hemant, 2002. “The Sig sigma Approach”. Quality & Productivity Journal. September. Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/journals/management/