Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian kita perlu mengikuti aturan atau kaidah yang berlaku, agar hasil penelitian yang diperoleh dapat dikatakan valid. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Maksud dari cara ilmiah adalah bahwa kegiatan penelitian bersandar pada ciri-ciri keilmuan, yakni rasional, sistematis dan empiris.
Rasional berarti kegiatan penelitian yang dilakukan masuk akal, sehingga dapat dijangkau dengan oleh penalaran manusia. Empiris, berarti cara atau langkah yang dilakukan dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara atau langkah yang digunakan. Seistematis, berarti proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Data penelitian yang dihasilkan haruslah memiliki kriteria tertentu, yaitu valid, reliable, obyektif. Dikatakan valid, yaitu menunjukkan derajat ketepatan/kesesuaian antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti dengan data yang diperoleh oleh peneliti. Untuk memperoleh data yang langsung valid dalam sebuah penelitian sering sulit dilakukan, maka dari itu data yang sudah terkumpul sebelum diketahui validitasnya, dilakukan pengujian realibilitas dan obyektivitas. Data yang reliabel dan obyektif, biasanya akan valid. Sebaliknya data yang valid pasti reliabel dan obyektif.
Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian kita perlu mengikuti aturan atau kaidah yang berlaku, agar hasil penelitian yang diperoleh dapat dikatakan valid. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Maksud dari cara ilmiah adalah bahwa kegiatan penelitian bersandar pada ciri-ciri keilmuan, yakni rasional, sistematis dan empiris.
Rasional berarti kegiatan penelitian yang dilakukan masuk akal, sehingga dapat dijangkau dengan oleh penalaran manusia. Empiris, berarti cara atau langkah yang dilakukan dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara atau langkah yang digunakan. Seistematis, berarti proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Data penelitian yang dihasilkan haruslah memiliki kriteria tertentu, yaitu valid, reliable, obyektif. Dikatakan valid, yaitu menunjukkan derajat ketepatan/kesesuaian antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti dengan data yang diperoleh oleh peneliti. Untuk memperoleh data yang langsung valid dalam sebuah penelitian sering sulit dilakukan, maka dari itu data yang sudah terkumpul sebelum diketahui validitasnya, dilakukan pengujian realibilitas dan obyektivitas. Data yang reliabel dan obyektif, biasanya akan valid. Sebaliknya data yang valid pasti reliabel dan obyektif.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. ANGGOTA KELOMPOK
Dika Prakasa
M. Eko Pratama
Sintia Paramita
Dini Ulya Sarah Samosir
Dwina Rahayu
Hafizah
Milka Azkia Syifani
Sri Ulfah Dalimunte
Nurhaliza Fitri Nasution
Siti Nuraini As’ari Putri
Ika Milia Wahyuni Siregar
Haqqi Tamimah
3. SUBJEK PENELITAN
Subjek secara etimologi artinya pokok pembicaraan, pokok
bahasan, pokok kalimat, pelaku, mata pelajaran, orang, tempat,
atau benda yang diamati.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia subjek adalah
sesuatu yang diperbincangkan, didiskusikan, dikaji, dan diteliti.
Sedangkan secara terminologi menurut Suharsimi Arikunto, subjek
penelitian adalah benda, hal atau orang tempat data untuk variabel
penelitian melekat, dan yang dipermasalahkan.
Dari beberapa literatur diatas dapat kita pahami bahwa
subjek penelitian adalah segala sesuatu, baik orang, hewan, benda
ataupun lembaga (organisasi), yang sifat keadaannya (atributnya)
akan diteliti. Dengan kata lain subjek penelitian adalah sesuatu yang
di dalam dirinya melekat atau terkandung objek (variable) penelitian.
4. SUBJEK PENELITIAN R & D
Subjek penelitian merupakan individu- individu yang dipilih
oleh peneliti sebagai sumber data. Jika suatu penelitian
menggunakan banyak subjek penelitian, maka kumpulan-kumpulan
dari banyak subjek tersebut sebagai populasi.
Pada jenis penelitian tindakan maupun eksperimen, peneliti
selalu membatasi ruang lingkup subjek penelitian. Biasanya dalam
penelitian tindakan maupun eksperimen, peneliti memilih subjek
penelitian dengan ciri atau karakteristik tertentu; tanpa melakukan
pilihan secara acak (random). Pemilihan seperti inilah yang disebut
sebagai teknik purposive.
5. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Menurut Sugiono dalam bukunya:“Metode Penelitian
Kualitatif, Kuantitatif, dan RnD” tahun 2008, ada empat teknik
pengumpulan data :
Wawancara
Gabungan/triangulasi
Dokumentasi
Observasi
6. CARA MENENTUKAN SUBJEK PENELITIAN
Dalam penelitian kuantitatif di mana subjek penelitian diambil dengan
menggunakan system sampling, sehingga semakin banyak sampel, maka akan
semakin memperkecil jumlah kesalahan dalam pengumpulan data.
Sedangkan dalam penelitian kualitatif, jumlah sampel atau subjek yang
diteliti tidak begitu berpengaruh, yang jelas dalam penelitian kualitatif subjek
yang diambil benar-benar fokus pada permasalahan yang kita angkat dan kita
mencoba untuk ‘mengorek’ keterangan darinya sedalam-dalamnya dan
sedetail-detailnya.
7. MENARIK SAMPEL DARI POPULASI DAN
MENENTUKAN SAMPEL PENELITIAN
Ada beberapa teknik sampling yang dapat digunakan untuk
menarik sampel penelitian dari populasi, yaitu:
1. Random sampling
Teknik pengambilan sampel secara acak, yaitu pengambilan
sampel yang memberikan kesempatan atau kemungkinan yang
sama pada setiap individu dalam populasi untuk terpilih menjadi
sampel. Cara pengambilan sampelnya terbagi tiga, yaitu cara
undian, cara ordinal (kelipatan angka), dan randomisasidari
tabel bilangan random.
8. Lanjutan
2. Non random sampling
Cara pengambilan sampel di mana tidak semua individu
dalam populasi diberi peluang yang sama untuk dipilih menjadi
sampel. Ada beberapa teknik penarikan sampel melalui teknik non
random sampling ini, yaitu:
1. Accidental sampling
2. Quota sampling
3. Proportional sampling
4. Double sampling
5. Area sampling
6. Sampel majemuk
(multiple sampling
7. Purposive sampling
8. Snowball sampling
9. OBJEK PENELITAN
Menurut Sugiono (2014:20) objek penelitian di dalam riset
adalah suatu atribut atau sifat dan nilai dari orang, objek atau
kegiatan dengan suatu variasi tertentu dan ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari serta ditarik kesimpulan.
Menurut Supriati (2013:38) objek penelitian adalah variabel
yang akan diriset atau diteliti oleh peneliti yang dilakukan di tempat
penelitian.
Menurut Suharsimi Arikunto (2010:29) objek penelitian
adalah suatu hal yang merupakan bagian dari inti problematika pada
suatu penelitian. Suharsimi juga menyebutkan bahwa objek di
dalam riset dapat disebut juga dengan istilah variabel penelitian.
10. PERBEDAAN SUBJEK PENELITIAN DAN OBJEK
PENELITIAN
Dapat kita simpulkan bahwa Subjek penelitian adalah sesuatu
yang diteliti baik orang, benda, ataupun lembaga (organisasi) . Subjek
penelitian pada dasarnya adalah yang akan dikenai kesimpulan hasil
penelitian. Di dalam subjek penelitian inilah terdapat objek penelitian
sedangkan Objek penelitian adalah sifat keadaan dari suatu benda, orang,
atau yang menjadi pusat perhatian dan sasaran penelitian. Sifat keadaan
dimaksud bisa berupa sifat, kuantitas, dan kualitas yang bisa berupa
perilaku, kegiatan, pendapat, pandangan penilaian, sikap pro-kontra,
simpati-antipati,keadaan batin, dan bisa juga berupa proses.