SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
GOAL FREE
EVALUATION
MODEL
- Evaluasi Bebas Tujuan -
Rahmad Rivalda
NIM 230614802401
S2 Pendidikan Olahraga
Evaluasi Program dan Hasil
Belajar Pendidikan Olahraga
Goal Free Evaluation Model
(Evaluasi Bebas Tujuan)
Model evaluasi bebas tujuan (Goal Free Evaluation Model) dikemukakan
oleh Michael Scriven (1973). Evaluasi bebas tujuan adalah model evaluasi
program dimana dalam melaksanakan evaluasi program tersebut, evaluator
tidak perlu memperhatikan apa yang menjadi tujuan program (Halima &
Mustofa, 2022:140).
Asumsi
Menurut Halima & Mustofa, (2022:141) Untuk membangun evaluasi program
bebas tujuan, ada 3 asumsi yang mempengaruhi realisasi tujuan program, yaitu.
1. Pengaruh efek samping (side-effect) negatif yang tidak dikehendaki karena akan
membuat bias hasil evaluasi program.
2. Pengaruh positif yang sesuai dengan tujuan yang dikehendaki.
3. Pengaruh efek samping positif di luar tujuan yang dikehendaki
Ciri-ciri Evaluasi Bebas Tujuan
Menurut Widodo, (2021:45) adapun ciri-ciri evaluasi bebas tujuan
adalah sebagai berikut.
1. Secara sengaja menghindari mengetahui tujuan program.
2. Tujuan yang telah dirumuskan terlebih dahulu tidak dibenarkan
menyempitkan fokus evaluasi.
3. Evaluasi bebas tujuan berfokus pada hasil yang sebenarnya, bukan hasil
yang direncanakan.
4. Hubungan evaluator dan manajer atau dengan karyawan proyek dibuat
seminimal mungkin.
5. Evaluasi menambah kemungkinan ditemukannya dampak yang tidak
diramalkan
Prosedur Goal Free
Evaluation Model
Menurut Wardani, dkk (2022:47) prosedur yang dapat ditempuh oleh seorang
evaluator untuk melakukan Goal Free Evaluation Model mengikuti langkah-langkah berikut.
1. Mempelajari cetak biru program yang akan dievaluasi.
2. Mengidentifikasi tujuan evaluasi program.
3. Mengembangkan desain dan instrument evaluasi.
4. Memastikan pelaksanaan program telah mencapai tujuannya.
5. Menjaring dan menganalisis data.
6. Menyusun laporan evaluasi berdasarkan hasil evaluasi.
7. Pemanfaatan hasil evaluasi program
Kelebihan Goal Free Evaluation Model
Menurut Ananda, dkk (2017:58) Model evaluasi Goal Free Evaluation ini mempunyai
kekurangan dan kelebihannya. Kelebihan dari model bebas tujuan di antaranya adalah
1. Evaluator tidak perlu memperhatikan secara rinci setiap komponen, tetapi hanya
menekankan pada bagaimana mengurangi prasangka (bias).
2. Model ini menganggap pengguna sebagai audiens utama. Melalui model ini, Scriven ingin
evaluator mengukur kesan yang didapat dari sesuatu program dibandingkan dengan
kebutuhan pengguna dan tidak membandingkannya dengan pihak penganjur.
3. Pengaruh konsep pada masyarakat, bahwa tanpa mengetahui tujuan dari kegiatan yang telah
dilakukan, seorang penilai bisa melakukan evaluasi.
4. Kelebihan lain, dengan munculnya model bebas tujuan yang diajukan oleh Scriven adalah
mendorong pertimbangan setiap kemungkinan pengaruh tidak saja yang direncanakan,
tetapi juga dapat diperhatikan sampingan lain yang muncul dari produk.
Kekurangan Goal Free Evaluation Model
1. Model bebas tujuan ini pada umumnya bebas menjawab pertanyaan penting, seperti apa
pengaruh yang telah diperhitungkan dalam suatu peristiwa dan bagaimana
mengidentifikasi pengaruh tersebut.
2. Walaupun ide Scriven bebas tujuan bagus untuk membantu kegiatan yang paralel dengan
evaluasi atas dasar kejujuran, pada tingkatan praktis model ini tidak terlalu berhasil
dalam menggambarkan bagaimana evaluasi sebaiknya benar-benar dilaksanakan.
3. Tidak merekomendasikan bagaimana menghasilkan penilaian kebutuhan walau pada
akhirnya mengarah pada penilaian kebutuhan.
4. Diperlukan evaluator yang benar-benar kompeten untuk dapat melaksanakan evaluasi
model ini.
5. Langkah-langkah sistematis yang harus dilakukan dalam evaluasi hanya menekankan
pada objek sasaran saja.
DAFTAR RUJUKAN
Ananda, R., Rafida, T., & Wijaya, C. (2017). Pengantar evaluasi program
pendidikan. Medan: Perdana Publishing.
Halima, R. A., & Mustofa, T. A. (2022). Goal Free Evaluation. Iseedu: Journal
of Islamic Educational Thoughts and Practices, 6(2), 139–145. Retrieved
from https://journals.ums.ac.id/index.php/iseedu/article/view/22116
Wardani, H. K., Darusuprapti, F., & Hajaroh, M. (2022). Model-Model Evaluasi
Pendidikan Dasar (Scriven Model, Tyler Model, dan Goal Free Evaluation).
Jurnal Pendidikan: Riset Dan Konseptual, 6(1), 36–49. Retrieved from
https://journal.unublitar.ac.id/pendidikan/index.php/Riset_Konseptual/article
/view/446
Widodo, H. (2021). Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: UAD PRESS.
GOAL ORIENTED
EVALUATION MODEL
- Evaluasi Berorientasi Tujuan -
Dita Amalia
NIM 230614811279
S2 Pendidikan Olahraga
Evaluasi Program dan Hasil
Belajar Pendidikan Olahraga
Goal Oriented Evaluation Model
(Evaluasi Berorientasi Tujuan)
Model evaluasi berorientasi tujuan ini pertama kali dikenalkan oleh
Ralph Tyler pada tahun 1940-1950 an sebagai standar baru bagi evaluasi
pendidikan. Objek pengamatan model ini adalah tujuan dari program yang
sudah ditetapkan jauh sebelum program dimulai (Widodo, 2021:43) . Model Tyler
mempunyai pendekatan terhadap evaluasi terutama terdiri dari menetapkan
tujuan pendidikan dan kemudian menentukan apakah tujuan tersebut telah
terpenuhi (Wardani, dkk 2022:43).
Goal Oriented Evaluation Model
(Evaluasi Berorientasi Tujuan)
Menurut Novalinda, dkk (2020:142) Tyler juga menerapkan posttest dan
pretest untuk dipakai sebagai instrument dalam penilaian. Teknik pretest-posttest
bertujuan untuk menetapkan perubahan yang berlaku bagi perorangan,
program/kegiatan serta banyaknya perubahan. Tyler menguraikan 5 goals oriented
dari sekolah, yaitu.
1. Memperoleh informasi.
2. Mengembangkan keterampilan atau kompetensi belajar.
3. Membangun berpikir yang inovatif dan efektif.
4. Penanaman perilaku, minat, kepekaan sosial, dan apresiasi
5. menumbuhkan falsafah hidup (makin lama seseorang belajar, maka filosofis
hidupnya akan meningkatkan, dari tidak mengerti menjadi mengerti)
Goal Oriented Evaluation Model
(Evaluasi Berorientasi Tujuan)
Menurut Novalinda, dkk (2020:143) model Tyler menetapkan 7 (tujuh)
langkah untuk menentukan sejauh mana tujuan program/kegiatan pendidikan telah
dicapai sebagai berikut.
1. Merumuskan tujuan secara jelas.
2. Melakukan klasifikasi tujuan.
3. Merumuskan tujuan pada istilah perilaku secara terukur.
4. Menentukan kapan pencapaian tujuan dapat ditunjukkan
5. Memilih dan mengembangkan metode pengukuran yang tepat
6. Menghimpun informasi atau data.
7. Menganalogikan data atau infomasi prestasi pada tujuan yang dituangkan pada
karakter yang ternilai.
Kelebihan dan Kelemahan
(Evaluasi Berorientasi Tujuan)
1. Kelebihan
Adapun Kekuatan utama dari pendekatan evaluasi berorientasi
tujuan adalah kelugasannya. Pendekatan ini mudah dimengerti dan
dipahami mudah diikuti, mudah diterapkan dan juga mudah disetujui untuk
diteliti. Pendekatan ini telah menstimulasi pengembangan teknik, prosedur
pengukuran dan instrumen untuk berkembang. Literatur mengenai
pendekatan ini pun banyak, ide kreatif dan model- model baru yang lahir dari
pendekatan inipun banyak bermunculan. Dengan pendekatan ini pemilik
program bisa melihat lebih jelas hasil pencapaian dari suatu program
sehingga bisa menilai dan menimbang suatu program
Kelebihan dan Kelemahan
(Evaluasi Berorientasi Tujuan)
2. Kelemahan
• Kurangnya komponen evaluasi yang riil, lebih menekankan mengukur
tujuan pencapaian daripada keberhargaan tujuan itu sendiri.
• Kekurangan standar untuk mempertimbangkan kesenjangan yang
penting antara hasil observasi dengan level kinerja.
• Mengabaikan nilai dari tujuan itu sendiri.
• Mengabaikan alternatif penting dalam mempertimbangkan perencanaan
program.
• Melupakan konteks mengenai objek evaluasi dilaksanakan.
• Mengabaikan hasil penting yang diperoleh yang tidak diungkapakan
dalam tujuan.
DAFTAR RUJUKAN
Novalinda, R., Ambiyar, A., & Rizal, F. (2020). Pendekatan Evaluasi Program Tyler: Goal-
Oriented. Edukasi: Jurnal Pendidikan, 18(1), 137-146.
Wardani, H. K., Darusuprapti, F., & Hajaroh, M. (2022). Model-Model Evaluasi
Pendidikan Dasar (Scriven Model, Tyler Model, dan Goal Free Evaluation). Jurnal
Pendidikan: Riset Dan Konseptual, 6(1), 36–49. Retrieved from
https://journal.unublitar.ac.id/pendidikan/index.php/Riset_Konseptual/article/view/446
Widodo, H. (2021). Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: UAD PRESS.

More Related Content

Similar to Goal Free Evaluation and Goal Oriented Evaluation.pptx

Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
Robby Rudianshah
 

Similar to Goal Free Evaluation and Goal Oriented Evaluation.pptx (20)

Evaluasi 2.ppt
Evaluasi 2.pptEvaluasi 2.ppt
Evaluasi 2.ppt
 
Analisis Evaluasi Kebijakan.ppt
Analisis Evaluasi Kebijakan.pptAnalisis Evaluasi Kebijakan.ppt
Analisis Evaluasi Kebijakan.ppt
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Penilaian Program Berasaskan Model Logik
Penilaian Program Berasaskan Model LogikPenilaian Program Berasaskan Model Logik
Penilaian Program Berasaskan Model Logik
 
Model Evaluasi pelatihan
Model Evaluasi pelatihanModel Evaluasi pelatihan
Model Evaluasi pelatihan
 
Penilaian program kesehatan
Penilaian program kesehatanPenilaian program kesehatan
Penilaian program kesehatan
 
Pedoman Monitoring dan Evaluasi
Pedoman Monitoring dan Evaluasi Pedoman Monitoring dan Evaluasi
Pedoman Monitoring dan Evaluasi
 
Pbkk3243 penilaian program bimbingan dan kaunseling
Pbkk3243  penilaian program bimbingan dan kaunselingPbkk3243  penilaian program bimbingan dan kaunseling
Pbkk3243 penilaian program bimbingan dan kaunseling
 
Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI
Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RISistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI
Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI
 
Modul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analis Kebijakan
Modul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analis KebijakanModul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analis Kebijakan
Modul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analis Kebijakan
 
Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar
Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat DasarSistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar
Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar
 
Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif
Model Evaluasi Kualitatif dan KuantitatifModel Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif
Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif
 
Konsep dasar dan Implementasi Indeks Kinerja Pembangunan Daerah
Konsep dasar dan Implementasi Indeks Kinerja Pembangunan Daerah Konsep dasar dan Implementasi Indeks Kinerja Pembangunan Daerah
Konsep dasar dan Implementasi Indeks Kinerja Pembangunan Daerah
 
Model Evaluasi CIPP, Stake, Kirkpatrik, dan alkin.pptx
Model Evaluasi CIPP, Stake, Kirkpatrik, dan alkin.pptxModel Evaluasi CIPP, Stake, Kirkpatrik, dan alkin.pptx
Model Evaluasi CIPP, Stake, Kirkpatrik, dan alkin.pptx
 
Pengertian evaluasipendidikan
Pengertian evaluasipendidikanPengertian evaluasipendidikan
Pengertian evaluasipendidikan
 
Tugas makalah uas ririn perwanti 11011700696
Tugas makalah uas ririn perwanti 11011700696Tugas makalah uas ririn perwanti 11011700696
Tugas makalah uas ririn perwanti 11011700696
 
Evaluasi diri
Evaluasi diriEvaluasi diri
Evaluasi diri
 
Tugasan 1
Tugasan 1Tugasan 1
Tugasan 1
 
Kelompok 11_Merancang Evaluasi.pptx
Kelompok 11_Merancang Evaluasi.pptxKelompok 11_Merancang Evaluasi.pptx
Kelompok 11_Merancang Evaluasi.pptx
 
Model Evaluasi Pendidikan
Model Evaluasi PendidikanModel Evaluasi Pendidikan
Model Evaluasi Pendidikan
 

More from RahmadRivalda (6)

tingkat pengetahuan recovery terhadap atlet atletik.pptx
tingkat pengetahuan recovery terhadap atlet atletik.pptxtingkat pengetahuan recovery terhadap atlet atletik.pptx
tingkat pengetahuan recovery terhadap atlet atletik.pptx
 
model pembelajaran tari bamboo dan two stay two stray.pptx
model pembelajaran tari bamboo dan two stay two stray.pptxmodel pembelajaran tari bamboo dan two stay two stray.pptx
model pembelajaran tari bamboo dan two stay two stray.pptx
 
pembelajaran blended learning dalam PJOK.pptx
pembelajaran blended learning dalam PJOK.pptxpembelajaran blended learning dalam PJOK.pptx
pembelajaran blended learning dalam PJOK.pptx
 
metodologi penelitian dalam pendidikan jasmani.pptx
metodologi penelitian dalam pendidikan jasmani.pptxmetodologi penelitian dalam pendidikan jasmani.pptx
metodologi penelitian dalam pendidikan jasmani.pptx
 
16_Rahmad Rivalda_Teori Belajar Pavlov.pptx
16_Rahmad Rivalda_Teori Belajar Pavlov.pptx16_Rahmad Rivalda_Teori Belajar Pavlov.pptx
16_Rahmad Rivalda_Teori Belajar Pavlov.pptx
 
16_Rahmad Rivalda_Teori Belajar Pavlov.pptx
16_Rahmad Rivalda_Teori Belajar Pavlov.pptx16_Rahmad Rivalda_Teori Belajar Pavlov.pptx
16_Rahmad Rivalda_Teori Belajar Pavlov.pptx
 

Recently uploaded

Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
SemediGiri2
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
Mas PauLs
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptxM5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
 
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
 
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
 
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptxPpt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 

Goal Free Evaluation and Goal Oriented Evaluation.pptx

  • 1. GOAL FREE EVALUATION MODEL - Evaluasi Bebas Tujuan - Rahmad Rivalda NIM 230614802401 S2 Pendidikan Olahraga Evaluasi Program dan Hasil Belajar Pendidikan Olahraga
  • 2. Goal Free Evaluation Model (Evaluasi Bebas Tujuan) Model evaluasi bebas tujuan (Goal Free Evaluation Model) dikemukakan oleh Michael Scriven (1973). Evaluasi bebas tujuan adalah model evaluasi program dimana dalam melaksanakan evaluasi program tersebut, evaluator tidak perlu memperhatikan apa yang menjadi tujuan program (Halima & Mustofa, 2022:140).
  • 3. Asumsi Menurut Halima & Mustofa, (2022:141) Untuk membangun evaluasi program bebas tujuan, ada 3 asumsi yang mempengaruhi realisasi tujuan program, yaitu. 1. Pengaruh efek samping (side-effect) negatif yang tidak dikehendaki karena akan membuat bias hasil evaluasi program. 2. Pengaruh positif yang sesuai dengan tujuan yang dikehendaki. 3. Pengaruh efek samping positif di luar tujuan yang dikehendaki
  • 4. Ciri-ciri Evaluasi Bebas Tujuan Menurut Widodo, (2021:45) adapun ciri-ciri evaluasi bebas tujuan adalah sebagai berikut. 1. Secara sengaja menghindari mengetahui tujuan program. 2. Tujuan yang telah dirumuskan terlebih dahulu tidak dibenarkan menyempitkan fokus evaluasi. 3. Evaluasi bebas tujuan berfokus pada hasil yang sebenarnya, bukan hasil yang direncanakan. 4. Hubungan evaluator dan manajer atau dengan karyawan proyek dibuat seminimal mungkin. 5. Evaluasi menambah kemungkinan ditemukannya dampak yang tidak diramalkan
  • 5. Prosedur Goal Free Evaluation Model Menurut Wardani, dkk (2022:47) prosedur yang dapat ditempuh oleh seorang evaluator untuk melakukan Goal Free Evaluation Model mengikuti langkah-langkah berikut. 1. Mempelajari cetak biru program yang akan dievaluasi. 2. Mengidentifikasi tujuan evaluasi program. 3. Mengembangkan desain dan instrument evaluasi. 4. Memastikan pelaksanaan program telah mencapai tujuannya. 5. Menjaring dan menganalisis data. 6. Menyusun laporan evaluasi berdasarkan hasil evaluasi. 7. Pemanfaatan hasil evaluasi program
  • 6. Kelebihan Goal Free Evaluation Model Menurut Ananda, dkk (2017:58) Model evaluasi Goal Free Evaluation ini mempunyai kekurangan dan kelebihannya. Kelebihan dari model bebas tujuan di antaranya adalah 1. Evaluator tidak perlu memperhatikan secara rinci setiap komponen, tetapi hanya menekankan pada bagaimana mengurangi prasangka (bias). 2. Model ini menganggap pengguna sebagai audiens utama. Melalui model ini, Scriven ingin evaluator mengukur kesan yang didapat dari sesuatu program dibandingkan dengan kebutuhan pengguna dan tidak membandingkannya dengan pihak penganjur. 3. Pengaruh konsep pada masyarakat, bahwa tanpa mengetahui tujuan dari kegiatan yang telah dilakukan, seorang penilai bisa melakukan evaluasi. 4. Kelebihan lain, dengan munculnya model bebas tujuan yang diajukan oleh Scriven adalah mendorong pertimbangan setiap kemungkinan pengaruh tidak saja yang direncanakan, tetapi juga dapat diperhatikan sampingan lain yang muncul dari produk.
  • 7. Kekurangan Goal Free Evaluation Model 1. Model bebas tujuan ini pada umumnya bebas menjawab pertanyaan penting, seperti apa pengaruh yang telah diperhitungkan dalam suatu peristiwa dan bagaimana mengidentifikasi pengaruh tersebut. 2. Walaupun ide Scriven bebas tujuan bagus untuk membantu kegiatan yang paralel dengan evaluasi atas dasar kejujuran, pada tingkatan praktis model ini tidak terlalu berhasil dalam menggambarkan bagaimana evaluasi sebaiknya benar-benar dilaksanakan. 3. Tidak merekomendasikan bagaimana menghasilkan penilaian kebutuhan walau pada akhirnya mengarah pada penilaian kebutuhan. 4. Diperlukan evaluator yang benar-benar kompeten untuk dapat melaksanakan evaluasi model ini. 5. Langkah-langkah sistematis yang harus dilakukan dalam evaluasi hanya menekankan pada objek sasaran saja.
  • 8. DAFTAR RUJUKAN Ananda, R., Rafida, T., & Wijaya, C. (2017). Pengantar evaluasi program pendidikan. Medan: Perdana Publishing. Halima, R. A., & Mustofa, T. A. (2022). Goal Free Evaluation. Iseedu: Journal of Islamic Educational Thoughts and Practices, 6(2), 139–145. Retrieved from https://journals.ums.ac.id/index.php/iseedu/article/view/22116 Wardani, H. K., Darusuprapti, F., & Hajaroh, M. (2022). Model-Model Evaluasi Pendidikan Dasar (Scriven Model, Tyler Model, dan Goal Free Evaluation). Jurnal Pendidikan: Riset Dan Konseptual, 6(1), 36–49. Retrieved from https://journal.unublitar.ac.id/pendidikan/index.php/Riset_Konseptual/article /view/446 Widodo, H. (2021). Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: UAD PRESS.
  • 9. GOAL ORIENTED EVALUATION MODEL - Evaluasi Berorientasi Tujuan - Dita Amalia NIM 230614811279 S2 Pendidikan Olahraga Evaluasi Program dan Hasil Belajar Pendidikan Olahraga
  • 10. Goal Oriented Evaluation Model (Evaluasi Berorientasi Tujuan) Model evaluasi berorientasi tujuan ini pertama kali dikenalkan oleh Ralph Tyler pada tahun 1940-1950 an sebagai standar baru bagi evaluasi pendidikan. Objek pengamatan model ini adalah tujuan dari program yang sudah ditetapkan jauh sebelum program dimulai (Widodo, 2021:43) . Model Tyler mempunyai pendekatan terhadap evaluasi terutama terdiri dari menetapkan tujuan pendidikan dan kemudian menentukan apakah tujuan tersebut telah terpenuhi (Wardani, dkk 2022:43).
  • 11. Goal Oriented Evaluation Model (Evaluasi Berorientasi Tujuan) Menurut Novalinda, dkk (2020:142) Tyler juga menerapkan posttest dan pretest untuk dipakai sebagai instrument dalam penilaian. Teknik pretest-posttest bertujuan untuk menetapkan perubahan yang berlaku bagi perorangan, program/kegiatan serta banyaknya perubahan. Tyler menguraikan 5 goals oriented dari sekolah, yaitu. 1. Memperoleh informasi. 2. Mengembangkan keterampilan atau kompetensi belajar. 3. Membangun berpikir yang inovatif dan efektif. 4. Penanaman perilaku, minat, kepekaan sosial, dan apresiasi 5. menumbuhkan falsafah hidup (makin lama seseorang belajar, maka filosofis hidupnya akan meningkatkan, dari tidak mengerti menjadi mengerti)
  • 12. Goal Oriented Evaluation Model (Evaluasi Berorientasi Tujuan) Menurut Novalinda, dkk (2020:143) model Tyler menetapkan 7 (tujuh) langkah untuk menentukan sejauh mana tujuan program/kegiatan pendidikan telah dicapai sebagai berikut. 1. Merumuskan tujuan secara jelas. 2. Melakukan klasifikasi tujuan. 3. Merumuskan tujuan pada istilah perilaku secara terukur. 4. Menentukan kapan pencapaian tujuan dapat ditunjukkan 5. Memilih dan mengembangkan metode pengukuran yang tepat 6. Menghimpun informasi atau data. 7. Menganalogikan data atau infomasi prestasi pada tujuan yang dituangkan pada karakter yang ternilai.
  • 13.
  • 14. Kelebihan dan Kelemahan (Evaluasi Berorientasi Tujuan) 1. Kelebihan Adapun Kekuatan utama dari pendekatan evaluasi berorientasi tujuan adalah kelugasannya. Pendekatan ini mudah dimengerti dan dipahami mudah diikuti, mudah diterapkan dan juga mudah disetujui untuk diteliti. Pendekatan ini telah menstimulasi pengembangan teknik, prosedur pengukuran dan instrumen untuk berkembang. Literatur mengenai pendekatan ini pun banyak, ide kreatif dan model- model baru yang lahir dari pendekatan inipun banyak bermunculan. Dengan pendekatan ini pemilik program bisa melihat lebih jelas hasil pencapaian dari suatu program sehingga bisa menilai dan menimbang suatu program
  • 15. Kelebihan dan Kelemahan (Evaluasi Berorientasi Tujuan) 2. Kelemahan • Kurangnya komponen evaluasi yang riil, lebih menekankan mengukur tujuan pencapaian daripada keberhargaan tujuan itu sendiri. • Kekurangan standar untuk mempertimbangkan kesenjangan yang penting antara hasil observasi dengan level kinerja. • Mengabaikan nilai dari tujuan itu sendiri. • Mengabaikan alternatif penting dalam mempertimbangkan perencanaan program. • Melupakan konteks mengenai objek evaluasi dilaksanakan. • Mengabaikan hasil penting yang diperoleh yang tidak diungkapakan dalam tujuan.
  • 16. DAFTAR RUJUKAN Novalinda, R., Ambiyar, A., & Rizal, F. (2020). Pendekatan Evaluasi Program Tyler: Goal- Oriented. Edukasi: Jurnal Pendidikan, 18(1), 137-146. Wardani, H. K., Darusuprapti, F., & Hajaroh, M. (2022). Model-Model Evaluasi Pendidikan Dasar (Scriven Model, Tyler Model, dan Goal Free Evaluation). Jurnal Pendidikan: Riset Dan Konseptual, 6(1), 36–49. Retrieved from https://journal.unublitar.ac.id/pendidikan/index.php/Riset_Konseptual/article/view/446 Widodo, H. (2021). Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: UAD PRESS.