SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
NAMA : Rahmad Rivalda
NIM : 230614802401
Pavlov lahir di Rusia pada 1849
dan meninggal disana pada 1936.
Ayahnya adalah pendeta, dan Pavlov
pada mulanya belajar untuk menjadi
pendeta. Dia berubah pikiran dan
menghabiskan sepanjang hidupnya
untuk mempelajari fisiologi. Pada
1904 dia memenangkan hadiah Nobel
untuk karyanya di bidang fisiologi
pencernaan. Dia baru memulai studi
refleks yang dikondisikan pada usia
50 tahun.
Pengkondisian Klasik ditemukan oleh Pavlov di dekade 1890-
an. Saat itu Pavlov sedang mempelajari bagaimana air liur
membantu proses pencernaan makanan. Kegiatannya antara lain
memberi makan anjing eksperimen dan mengukur volume
produksi air liur anjing tersebut di waktu makan. Setelah anjing
tersebut melalui prosedur yang sama beberapa kali, ternyata
mulai mengeluarkan air liur sebelum menerima makanan. Pavlov
menyimpulkan bahwa beberapa stimulus baru seperti pakaian
peneliti yang serba putih, telah diasosiasikan oleh anjing tersebut
dengan makanan sehingga menimbulkan respons keluarnya air
liur.
Proses conditioning biasanya mengikuti prosedur umum yang
sama. Misal seorang pakar psikologi ingin mengkondisikan seekor
anjing untuk mengeluarkan air liur ketika mendengar bunyi lonceng.
Selama pengkondisian, peneliti membunyikan lonceng dan kemudian
memberikan makanan pada anjing tersebut. Bunyi lonceng tersebut
disebut stimulus netral karena pada awalnya tidak menyebabkan
anjing tersebut mengeluarkan air liur. Namun, setelah peneliti
mengulang-ulang asosiasi bunyi lonceng makanan, bunyi lonceng
tanpa disertai makanan akhirnya menyebabkan anjing tersebut
mengeluarkan air liur. Anjing tersebut telah belajar mengasosiasikan
bunyi lonceng dengan makanan.
Gambar 1, anjing bila diberi sebuah makanan (UCS), maka secara otonom anjing akan
mengeluarkan air liur (UCR).
Gambar 2, jika anjing dibunyikan sebuah bel maka ia tidak merespon atau
mengeluarkan air liur.
Gambar 3, sehingga dalam eksperimen ini anjing diberikan sebuah makanan (UCS)
setelah diberikankan bunyi bel (CS) terlebih dahulu, sehingga anjing akan
mengeluarkan air liur (UCR) akibat pemberian makanan.
Gambar 4, setelah dilakukan perlakuan ini secara berulang, ketika anjing mendengar
bunyi bel tanpa diberi makanan anjing akan merespon mengeluarkan air liur(CR).
1. Fase Akuisisi
merupakan fase belajar permulaan dari respons kondisi
sebagai contoh, anjing belajar mengeluarkan air liur karena
pengkondisian suara lonceng. Beberapa faktor dapat
mempengaruhi kecepatan conditioning selama fase akuisisi.
2. Fase Eliminasi
Setelah dipelajari, suatu respons dengan kondisi tidaklah
diperlukan secara permanen. Istilah eliminasi digunakan
untuk menjelaskan eliminasi respons kondisi dengan
mengulang-ulang stimulus kondisi tanpa stimulus utama.
3. Generalisasi
Setelah seekor hewan telah belajar respons kondisi dengan
satu stimulus, ada kemungkinan juga ia merespons stimuli
yang sama tanpa latihan lanjutan.
4. Diskriminasi
Kebalikan dari generalisasi adalah diskriminasi, yaitu ketika
seorang individu belajar menghasilkan respons kondisi pada
satu stimulus namun tidak dari stimulus yang sama namun
kondisinya berbeda.
Stimulus tidak terkondisi (UCS), suatu peristiwa
lingkungan yang melalui kemampuan bawaan dapat
menimbulkan refleks organismik. Contoh: makanan
Stimulus terkondisi (CS), suatu peristiwa lingkungan yang
bersifat netral dipasangkan dengan stimulus tak terkondisi
(UCS). Contoh: bunyi bel adalah stimulus netral yang
dipasangkan dengan stimulus tidak terkondisi berupa
makanan.
Respons tidak terkondisi (UCR), refleks alami yang
ditimbulkan dengan sendirinya. Contoh: mengeluarkan air
liur
Respons terkondisi (CR), refleks yang dipelajari dan
muncul akibat dari penggabungan CS dan CR. Contoh:
keluarnya air liur akibat penggabungan bunyi bel dan
makanan.
 Memberikan suasana yang menyenangkan ketika
memberikan tugas-tugas belajar
 Membantu siswa mengatasi secara bebas dan sukses
situasi-situasi yang mencemaskan atau menekan
 Membantu siswa untuk mengenal perbedaan dan
persamaan terhadap situasi-situasi sehingga mereka
dapat membedakan dan menggeneralisasi secara tepat
Pengkondisian klasik menimbulkan respons
dari hewan, dan pengkondisian instrumental akan
tergantung pada respons yang diberikan oleh
hewan. Pengkondisian klasik dapat dikatakan
bersifat tidak sukarela dan otomatis;
pengkondisian instrumental bersifat sukarela dan
dikontrol hewan.
Prinsip Pavlovian sulit diaplikasikan ke
pendidikan kelas, meskipun prinsip itu ada. Secara
umum, kita dapat mengatakan bahwa setiap kali
kejadian netral dipasangkan dengan kejadian
bermakna, akan terjadi pengkondisian klasik;
jelas, penyandingan seperti ini selalu ada di setiap
waktu. Ketika suatu parfum yang sering dipakai
oleh guru favorit pada suatu waktu di kemudian
hari tercium lagi, bau itu akan mengingatkan
kenangan pada sekolah.
TERIMA
KASIH

More Related Content

Similar to 16_Rahmad Rivalda_Teori Belajar Pavlov.pptx

Teori pembelajaran behavioris
Teori pembelajaran behaviorisTeori pembelajaran behavioris
Teori pembelajaran behaviorisnurzaharuddin
 
Teori Belajar Ivan P. Pavlov dan Teori Belajar Skinner
Teori Belajar Ivan P. Pavlov dan Teori Belajar SkinnerTeori Belajar Ivan P. Pavlov dan Teori Belajar Skinner
Teori Belajar Ivan P. Pavlov dan Teori Belajar SkinnerNia Suharta
 
Presentation Topic 6 Psikologi
Presentation Topic 6 Psikologi Presentation Topic 6 Psikologi
Presentation Topic 6 Psikologi Jasleen Razali
 
Teori Belajar Behavioristik
Teori Belajar BehavioristikTeori Belajar Behavioristik
Teori Belajar Behavioristiktbpck
 
P3_TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK.pptx
P3_TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK.pptxP3_TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK.pptx
P3_TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK.pptxMukaromahPujiLestari
 
Refleksisme, Psikologi Purposif dan Behaviorisme
Refleksisme, Psikologi Purposif dan BehaviorismeRefleksisme, Psikologi Purposif dan Behaviorisme
Refleksisme, Psikologi Purposif dan BehaviorismeWulandari Rima Kumari
 
Murid dan Alam Belajar - Teori Behavioris
Murid dan Alam Belajar - Teori BehaviorisMurid dan Alam Belajar - Teori Behavioris
Murid dan Alam Belajar - Teori Behaviorisأمير الشفيق
 
Ppt psikologi purposif, refleksisme dan behaviorisme
Ppt psikologi purposif, refleksisme dan behaviorismePpt psikologi purposif, refleksisme dan behaviorisme
Ppt psikologi purposif, refleksisme dan behaviorismedanie_dee
 
Bab3 pengkondisian klasikal
Bab3 pengkondisian klasikalBab3 pengkondisian klasikal
Bab3 pengkondisian klasikallaitufa ahmad
 
Teori behaviorisme
Teori behaviorismeTeori behaviorisme
Teori behaviorismeNor Saroni
 

Similar to 16_Rahmad Rivalda_Teori Belajar Pavlov.pptx (20)

Teori Belajar
Teori BelajarTeori Belajar
Teori Belajar
 
Teori pembelajaran behavioris
Teori pembelajaran behaviorisTeori pembelajaran behavioris
Teori pembelajaran behavioris
 
pertemuan 7
pertemuan 7pertemuan 7
pertemuan 7
 
Teori belajar pavlov
Teori belajar pavlovTeori belajar pavlov
Teori belajar pavlov
 
Teori Belajar Ivan P. Pavlov dan Teori Belajar Skinner
Teori Belajar Ivan P. Pavlov dan Teori Belajar SkinnerTeori Belajar Ivan P. Pavlov dan Teori Belajar Skinner
Teori Belajar Ivan P. Pavlov dan Teori Belajar Skinner
 
belajar
belajarbelajar
belajar
 
Presentation Topic 6 Psikologi
Presentation Topic 6 Psikologi Presentation Topic 6 Psikologi
Presentation Topic 6 Psikologi
 
Makalah teori belajar behavioristik
Makalah teori belajar behavioristikMakalah teori belajar behavioristik
Makalah teori belajar behavioristik
 
Ivan Pavlov
Ivan PavlovIvan Pavlov
Ivan Pavlov
 
Teori Belajar Behavioristik
Teori Belajar BehavioristikTeori Belajar Behavioristik
Teori Belajar Behavioristik
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
P3_TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK.pptx
P3_TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK.pptxP3_TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK.pptx
P3_TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK.pptx
 
Behaviourisme
BehaviourismeBehaviourisme
Behaviourisme
 
Refleksisme, Psikologi Purposif dan Behaviorisme
Refleksisme, Psikologi Purposif dan BehaviorismeRefleksisme, Psikologi Purposif dan Behaviorisme
Refleksisme, Psikologi Purposif dan Behaviorisme
 
Teori belajar.pdf
Teori belajar.pdfTeori belajar.pdf
Teori belajar.pdf
 
Murid dan Alam Belajar - Teori Behavioris
Murid dan Alam Belajar - Teori BehaviorisMurid dan Alam Belajar - Teori Behavioris
Murid dan Alam Belajar - Teori Behavioris
 
Ppt psikologi purposif, refleksisme dan behaviorisme
Ppt psikologi purposif, refleksisme dan behaviorismePpt psikologi purposif, refleksisme dan behaviorisme
Ppt psikologi purposif, refleksisme dan behaviorisme
 
Bab3 pengkondisian klasikal
Bab3 pengkondisian klasikalBab3 pengkondisian klasikal
Bab3 pengkondisian klasikal
 
SKINNER - OPERANT CONDITIONING
SKINNER - OPERANT CONDITIONINGSKINNER - OPERANT CONDITIONING
SKINNER - OPERANT CONDITIONING
 
Teori behaviorisme
Teori behaviorismeTeori behaviorisme
Teori behaviorisme
 

More from RahmadRivalda

tingkat pengetahuan recovery terhadap atlet atletik.pptx
tingkat pengetahuan recovery terhadap atlet atletik.pptxtingkat pengetahuan recovery terhadap atlet atletik.pptx
tingkat pengetahuan recovery terhadap atlet atletik.pptxRahmadRivalda
 
model pembelajaran tari bamboo dan two stay two stray.pptx
model pembelajaran tari bamboo dan two stay two stray.pptxmodel pembelajaran tari bamboo dan two stay two stray.pptx
model pembelajaran tari bamboo dan two stay two stray.pptxRahmadRivalda
 
pembelajaran blended learning dalam PJOK.pptx
pembelajaran blended learning dalam PJOK.pptxpembelajaran blended learning dalam PJOK.pptx
pembelajaran blended learning dalam PJOK.pptxRahmadRivalda
 
metodologi penelitian dalam pendidikan jasmani.pptx
metodologi penelitian dalam pendidikan jasmani.pptxmetodologi penelitian dalam pendidikan jasmani.pptx
metodologi penelitian dalam pendidikan jasmani.pptxRahmadRivalda
 
16_Rahmad Rivalda_Teori Belajar Pavlov.pptx
16_Rahmad Rivalda_Teori Belajar Pavlov.pptx16_Rahmad Rivalda_Teori Belajar Pavlov.pptx
16_Rahmad Rivalda_Teori Belajar Pavlov.pptxRahmadRivalda
 
Goal Free Evaluation and Goal Oriented Evaluation.pptx
Goal Free Evaluation and Goal Oriented Evaluation.pptxGoal Free Evaluation and Goal Oriented Evaluation.pptx
Goal Free Evaluation and Goal Oriented Evaluation.pptxRahmadRivalda
 

More from RahmadRivalda (6)

tingkat pengetahuan recovery terhadap atlet atletik.pptx
tingkat pengetahuan recovery terhadap atlet atletik.pptxtingkat pengetahuan recovery terhadap atlet atletik.pptx
tingkat pengetahuan recovery terhadap atlet atletik.pptx
 
model pembelajaran tari bamboo dan two stay two stray.pptx
model pembelajaran tari bamboo dan two stay two stray.pptxmodel pembelajaran tari bamboo dan two stay two stray.pptx
model pembelajaran tari bamboo dan two stay two stray.pptx
 
pembelajaran blended learning dalam PJOK.pptx
pembelajaran blended learning dalam PJOK.pptxpembelajaran blended learning dalam PJOK.pptx
pembelajaran blended learning dalam PJOK.pptx
 
metodologi penelitian dalam pendidikan jasmani.pptx
metodologi penelitian dalam pendidikan jasmani.pptxmetodologi penelitian dalam pendidikan jasmani.pptx
metodologi penelitian dalam pendidikan jasmani.pptx
 
16_Rahmad Rivalda_Teori Belajar Pavlov.pptx
16_Rahmad Rivalda_Teori Belajar Pavlov.pptx16_Rahmad Rivalda_Teori Belajar Pavlov.pptx
16_Rahmad Rivalda_Teori Belajar Pavlov.pptx
 
Goal Free Evaluation and Goal Oriented Evaluation.pptx
Goal Free Evaluation and Goal Oriented Evaluation.pptxGoal Free Evaluation and Goal Oriented Evaluation.pptx
Goal Free Evaluation and Goal Oriented Evaluation.pptx
 

Recently uploaded

MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxTekiMulyani
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriFarhanPerdanaRamaden1
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakAjiFauzi8
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945nrein671
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 

16_Rahmad Rivalda_Teori Belajar Pavlov.pptx

  • 1. NAMA : Rahmad Rivalda NIM : 230614802401
  • 2. Pavlov lahir di Rusia pada 1849 dan meninggal disana pada 1936. Ayahnya adalah pendeta, dan Pavlov pada mulanya belajar untuk menjadi pendeta. Dia berubah pikiran dan menghabiskan sepanjang hidupnya untuk mempelajari fisiologi. Pada 1904 dia memenangkan hadiah Nobel untuk karyanya di bidang fisiologi pencernaan. Dia baru memulai studi refleks yang dikondisikan pada usia 50 tahun.
  • 3. Pengkondisian Klasik ditemukan oleh Pavlov di dekade 1890- an. Saat itu Pavlov sedang mempelajari bagaimana air liur membantu proses pencernaan makanan. Kegiatannya antara lain memberi makan anjing eksperimen dan mengukur volume produksi air liur anjing tersebut di waktu makan. Setelah anjing tersebut melalui prosedur yang sama beberapa kali, ternyata mulai mengeluarkan air liur sebelum menerima makanan. Pavlov menyimpulkan bahwa beberapa stimulus baru seperti pakaian peneliti yang serba putih, telah diasosiasikan oleh anjing tersebut dengan makanan sehingga menimbulkan respons keluarnya air liur.
  • 4. Proses conditioning biasanya mengikuti prosedur umum yang sama. Misal seorang pakar psikologi ingin mengkondisikan seekor anjing untuk mengeluarkan air liur ketika mendengar bunyi lonceng. Selama pengkondisian, peneliti membunyikan lonceng dan kemudian memberikan makanan pada anjing tersebut. Bunyi lonceng tersebut disebut stimulus netral karena pada awalnya tidak menyebabkan anjing tersebut mengeluarkan air liur. Namun, setelah peneliti mengulang-ulang asosiasi bunyi lonceng makanan, bunyi lonceng tanpa disertai makanan akhirnya menyebabkan anjing tersebut mengeluarkan air liur. Anjing tersebut telah belajar mengasosiasikan bunyi lonceng dengan makanan.
  • 5. Gambar 1, anjing bila diberi sebuah makanan (UCS), maka secara otonom anjing akan mengeluarkan air liur (UCR). Gambar 2, jika anjing dibunyikan sebuah bel maka ia tidak merespon atau mengeluarkan air liur. Gambar 3, sehingga dalam eksperimen ini anjing diberikan sebuah makanan (UCS) setelah diberikankan bunyi bel (CS) terlebih dahulu, sehingga anjing akan mengeluarkan air liur (UCR) akibat pemberian makanan. Gambar 4, setelah dilakukan perlakuan ini secara berulang, ketika anjing mendengar bunyi bel tanpa diberi makanan anjing akan merespon mengeluarkan air liur(CR).
  • 6. 1. Fase Akuisisi merupakan fase belajar permulaan dari respons kondisi sebagai contoh, anjing belajar mengeluarkan air liur karena pengkondisian suara lonceng. Beberapa faktor dapat mempengaruhi kecepatan conditioning selama fase akuisisi. 2. Fase Eliminasi Setelah dipelajari, suatu respons dengan kondisi tidaklah diperlukan secara permanen. Istilah eliminasi digunakan untuk menjelaskan eliminasi respons kondisi dengan mengulang-ulang stimulus kondisi tanpa stimulus utama.
  • 7. 3. Generalisasi Setelah seekor hewan telah belajar respons kondisi dengan satu stimulus, ada kemungkinan juga ia merespons stimuli yang sama tanpa latihan lanjutan. 4. Diskriminasi Kebalikan dari generalisasi adalah diskriminasi, yaitu ketika seorang individu belajar menghasilkan respons kondisi pada satu stimulus namun tidak dari stimulus yang sama namun kondisinya berbeda.
  • 8. Stimulus tidak terkondisi (UCS), suatu peristiwa lingkungan yang melalui kemampuan bawaan dapat menimbulkan refleks organismik. Contoh: makanan Stimulus terkondisi (CS), suatu peristiwa lingkungan yang bersifat netral dipasangkan dengan stimulus tak terkondisi (UCS). Contoh: bunyi bel adalah stimulus netral yang dipasangkan dengan stimulus tidak terkondisi berupa makanan.
  • 9. Respons tidak terkondisi (UCR), refleks alami yang ditimbulkan dengan sendirinya. Contoh: mengeluarkan air liur Respons terkondisi (CR), refleks yang dipelajari dan muncul akibat dari penggabungan CS dan CR. Contoh: keluarnya air liur akibat penggabungan bunyi bel dan makanan.
  • 10.  Memberikan suasana yang menyenangkan ketika memberikan tugas-tugas belajar  Membantu siswa mengatasi secara bebas dan sukses situasi-situasi yang mencemaskan atau menekan  Membantu siswa untuk mengenal perbedaan dan persamaan terhadap situasi-situasi sehingga mereka dapat membedakan dan menggeneralisasi secara tepat
  • 11. Pengkondisian klasik menimbulkan respons dari hewan, dan pengkondisian instrumental akan tergantung pada respons yang diberikan oleh hewan. Pengkondisian klasik dapat dikatakan bersifat tidak sukarela dan otomatis; pengkondisian instrumental bersifat sukarela dan dikontrol hewan.
  • 12. Prinsip Pavlovian sulit diaplikasikan ke pendidikan kelas, meskipun prinsip itu ada. Secara umum, kita dapat mengatakan bahwa setiap kali kejadian netral dipasangkan dengan kejadian bermakna, akan terjadi pengkondisian klasik; jelas, penyandingan seperti ini selalu ada di setiap waktu. Ketika suatu parfum yang sering dipakai oleh guru favorit pada suatu waktu di kemudian hari tercium lagi, bau itu akan mengingatkan kenangan pada sekolah.