SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
Download to read offline
LOGIKA FUZZY
UTHIE
Pendahuluan
 Logika fuzzy pertama kali
dikembangkan oleh LotfiA. Zadeh
melalui tulisannya pada tahun 1965
tentang teori himpunan fuzzy.
 LotfiAsker Zadeh adalah seorang
ilmuwan Amerika Serikat
berkebangsaan Iran dari Universitas
California di Barkeley,
 Meskipun logika fuzzy dikembangkan diAmerika, namun ia lebih
populer dan banyak diaplikasikan secara luas oleh praktisi Jepang
dengan mengadaptasikannya ke bidang kendali (control).
 Mengapa logika fuzzy yang ditemukan diAmerika malah lebih banyak
ditemukan aplikasinya di negara Jepang?
 Salah satu penjelasannya: kultur orang Barat yang cenderung
memandang suatu persoalan sebagai hitam-putih, ya-tidak, bersalah-
tidak bersalah, sukses-gagal, atau yang setara dengan dunia logika biner
Aristoteles,
 sedangkan kultur orangTimur lebih dapat menerima dunia “abu-abu”
atau fuzzy.
 Saat ini banyak dijual produk elektronik buatan Jepang yang
menerapkan prinsip logika fuzzy, seperti mesin cuci,AC, dan lain-
lain.
 Tahun 1990, mesin cuci otomatis di Jepang menggunakan logika
fuzzy.
 Menggunakan sensor untuk mendeteksi kotoran pada pakaian.
 Inputnya: tingkat kekotoran, jenis kotoran dan banyaknya
cucian.
 Outputnya: menentukan putaran putaran yang tepat secara
otomatis.
 Fuzzy logic sudah diterapkan pada banyak bidang, mulai dari teori
kendali hingga inteligensia buatan.
 Dunia kedokteran dan biologi : Diagnosis penyakit
pasien, penelitian kanker, dsb.
 Manajemen pengambilan keputusan
Manajemen basis data untuk query data
Tata letak pabrik yang maksimal
Penentuan jumlah produksi berdasarkan jumlah stok
dan permintaan.
 Klasifikasi dan pencocokan pola.
 Mengukur kualitas air, peramalan cuaca, dsb.
 Logika fuzzy umumnya diterapkan pada masalah-masalah yang
mengandung unsur ketidakpastian (uncertainty), ketidaktepatan
(imprecise), noisy, dan sebagainya.
 Logika fuzzy menjembatani bahasa mesin yang presisi dengan
bahasa manusia yang menekankan pada makna atau arti
(significance).
 Logika fuzzy dikembangkan berdasarkan bahasa manusia (bahasa
alami)
 Professor Zadeh reasoned that people do not require precise,
numerical information input, and yet they are capable of highly
adaptive control. If feedback controllers could be programmed
to accept noisy, imprecise input, they would be much more
effective and perhaps easier to implement.
 Profesor Zadeh beralasan bahwa orang tidak memerlukan
ketepatan, numerik masukan informasi, namun mereka
memerlukan suatu kontrol yang sangat adaptif. Jika pengendali
umpan balik bisa diprogram untuk menerima noise, masukan
yang tidak tepat, mereka akan jauh lebih efektif dan mungkin
lebih mudah untuk diterapkan
 (Sumber: http://urtechfriendpaperpresentations5.
blogspot.paperpresentations5.com/p/neuralnetworks-fuzzy-
logic.html).
 As complexity rises, precise statements lose meaningful and
meaningful statements lose precision (Lutfi A. Zadeh)
Contoh-contoh masalah yang mengandung ketidakpastian:
1.Seseorang dikatakan “tinggi” jika tinggi badannya lebih dari
1,7 meter. Bagaimana dengan orang yang mempunyai tinggi
badan 1,6999 meter atau 1,65 meter, apakah termasuk
kategori orang tinggi?
Menurut persepsi manusia, orang yang mempunyai tinggi
badan sekitar 1,7 meter dikatakan “kurang lebih tinggi” atau
“agak tinggi”.
 Contoh 2: Kecepatan “pelan” didefinisikan di bawah 20 km/jam.
 Bagaimana dengan kecepatan 20,001 km/jam, apakah masih
dapat dikatakan pelan?
 Manusia mungkin mengatakan bahwa kecepatan 20,001 km/jam
itu “agak pelan”.
 Ketidapastian dalam kasus –kasus ini disebabkan oleh kaburnya
pengertian “agak”,“kurang lebih”,“sedikit”, dan sebagainya .
Konsep Dasar
 Logika fuzzy bukanlah logika yang tidak jelas (kabur),
 tetapi logika yang digunakan untuk menggambarkan ketidakjelasan.
 Logika fuzzy adalah teori himpunan fuzzy
 Himpunan yang mengkalibrasi ketidakjelasan.
 Logika fuzzy didasarkan pada gagasan bahwa segala sesuatu
mempunyai nilai derajat.
 Logika Fuzzy merupakan peningkatan dari logika Boolean
yang mengenalkan konsep kebenaran sebagian.
1. Logika klasik (Crisp Logic) menyatakan bahwa segala hal dapat diekspresikan dalam
istilah binary (0 atau 1, hitam atau putih, ya atau tidak)Tidak ada nilai diantaranya
2. Logika fuzzy menggantikan kebenaran boolean dengan tingkat kebenaran Ada nilai
diantara hitam dan putih (abu-abu).
Alasan Penggunaan Fuzzy
1. Mudah dimengerti, konsep matematisnya sederhana
2. Sangat Fleksibel
3. Memiliki toleransi terhadap data-data yang tidak tepat (kabur)
4. Mampu memodelkan fungsi-fungsi non-linear yang sangat kompleks.
5. Dapat menerapkan pengalaman pakar secara langsung tanpa proses
pelatihan.
6. Dapat bekerjasama dengan teknik-teknik kendali secara konvensional.
7. Didasarkan pada bahasa alami
Himpunan Crisp (Tegas)
 Nilai keanggotaan suatu item x dalam suatu himpunanA, ditulis mA[x], memiliki 2
kemungkinan:
 Satu (1): berarti bahwa suatu item menjadi anggota dalam suatu himpunan
 Nol (0): berarti bahwa suatu item tidak menjadi anggota dalam suatu
himpunan.
 Contoh: S = {1, 2, 3, 4, 5} adalah semesta pembicaraan
A = {1, 2, 3} dan B = {3, 4, 5}
 Bisa dikatakan bahwa:
 Contoh HimpunanTegas dapat dilihat pada sebagai berikut :
Misalkan, x = {5, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80} adalah crisp set Usia dalam
satuan tahun.
Balita, Dewasa, Muda, danTua adalah empat fuzzy set yang merupakan subset
dari x
 Pada tabel di atas, terdapat 4 buah fuzzy set dengan anggota dan derajat
keanggotaannya sebagai berikut :
- Balita = {}.
- Dewasa = {20, 30, 40, 50, 60, 70, 80}, di mana derajat keanggotaannya
dinyatakan oleh u-Dewasa = {0.8, 1, 1, 1, 1, 1, 1}.
- Muda = {5, 10, 20, 30, 40, 50}, di mana derajat keanggotaannya dinyatakan
oleh u-muda = {1, 1, 0.8, 0.5, 0.2, 0.1}
-Tua = {20, 30, 40, 50, 60, 70, 80}, di mana derajat keanggotaannya dinyatakan
oleh u-Tua = {0.1, 0.2, 0.4, 0.6, 0.8, 1, 1}
Himpunan Fuzzy
Fungsi Keanggotaan
FUNGSI KEANGGOTAAN HIMPUNAN FUZZY (MEMBERSHIP
FUNCTION)
1. Representasi LINIER NAIK
Fungsi keanggotaan
untuk himpunan PANAS
pada variabel
temperatur ruangan
seperti terlihat pada
Gambar
 Panas (27) = ????
 Panas (34) = ????
1
FUNGSI KEANGGOTAAN HIMPUNAN FUZZY (MEMBERSHIP
FUNCTION)
1. Representasi LINIER TURUN
Contoh:
Fungsi keanggotaan
untuk himpunan DINGIN
pada variabel
temperatur ruangan
seperti terlihat pada
Gambar
 dingin (25) = ????
 dingin (17) = ????
1
2. Representasi segitiga (triangular)
Ditentukan oleh 3 parameter {a, b,
c} sebagai berikut :
 

























xc
cxb
bc
xc
bxa
ab
ax
ax
cbaxtriangle
,0
,
,
,0
,,:
Fungsi keanggotaan untuk himpunan
NORMAL pada variabel temperatur
ruangan seperti terlihat pada Gambar
2
3. Representasi Trapesium
Ditentukan oleh 4 parameter
{a,b,c,d} sebagai berikut :
 




























xd
dxc
cd
xd
cxb
bxa
ab
ax
ax
dcbaxtrapezoid
,0
,
,1
,
,0
,,,;
Fungsi keanggotaan untuk himpunan
NORMAL pada variabel temperatur
ruangan seperti terlihat pada Gambar
3
Representasi bentuk BAHU
Daerah yang terletak di tengah-tengah suatu variabel yang direpresentasikan
dalam bentuk segitiga, pada sisi kanan dan kirinya akan naik dan turun (misalkan:
DINGIN bergerak ke SEJUK bergerak ke
HANGAT dan bergerak ke PANAS). Tetapi terkadang salah satu sisi dari
variabel tersebut tidak mengalami perubahan. Sebagai contoh, apabila
telah mencapai kondisi PANAS, kenaikan temperatur akan tetap berada pada kondisi
PANAS. Himpunan fuzzy ‘bahu’, bukan segitiga, digunakan
untuk mengakhiri variabel suatu daerah fuzzy. Bahu kiri bergerak dari
benar ke salah, demikian juga bahu kanan bergerak dari salah ke benar.
4
Representasi bentuk S
Kurva PERTUMBUHAN dan
PENYUSUTAN merupakan kurva-S atau
sigmoid yang berhubungan dengan
kenaikan dan penurunan permukaan
secara tak linear.
Kurva-S untuk PERTUMBUHAN akan
bergerak dari sisi paling kiri (nilai
keanggotaan = 0) ke sisi paling kanan
(nilai keanggotaan = 1). Fungsi
keanggotaannya akan tertumpu pada
50% nilai keanggotaannya yang
sering disebut dengan titik infleksi
Kurva-S untuk PENYUSUTAN akan
bergerak dari sisi paling kanan (nilai
keanggotaan = 1) ke sisi paling kiri
(nilai keanggotaan = 0)
5
Representasi bentuk S
Kurva-S didefinisikan dengan menggunakan 3 parameter, yaitu: nilai keanggotaan
nol (α), nilai keanggotaan lengkap (γ), dan titik infleksi atau crossover (β) yaitu titik yang
memiliki domain 50% benar.
5
Representasi bentuk S
Contoh
Fungsi keanggotaan untuk himpunan TUA
pada variabel umur seperti
terlihat pada Gambar
 tua (42) = ????
5
Representasi bentuk S
Contoh
Fungsi keanggotaan untuk himpunan
MUDA pada variabel umur seperti
terlihat pada Gambar
 Muda (37)
5
Representasi bentuk LONCENG (BELL
CURVE)
Untuk merepresentasikan bilangan fuzzy, biasanya digunakan
kurva berbentuk lonceng. Kurva berbentuk lonceng ini terbagi
atas 3 kelas, yaitu:
• himpunan fuzzy PI,
• beta,
• Gauss.
6
Representasi bentuk LONCENG (BELL
CURVE)
Kurva PI
Kurva PI berbentuk lonceng dengan derajat keanggotaan 1 terletak pada
pusat dengan domain (γ), dan lebar kurva (β) seperti terlihat pada
Gambar
6
Representasi bentuk LONCENG (BELL
CURVE)
Kurva Beta
Seperti halnya kurva PI, kurva BETA juga berbentuk lonceng namun lebih
rapat. Kurva ini juga didefinisikan dengan 2 parameter, yaitu nilai pada
domain yang menunjukkan pusat kurva (γ), dan setengah lebar kurva (β)
seperti terlihat pada Gambar
Salah satu perbedaan mencolok kurva BETA
dari kurva PI adalah, fungsi
keanggotaannya akan mendekati nol hanya
jika nilai (β) sangat besar.
6
Representasi bentuk LONCENG
(BELL CURVE)
Kurva Beta
Fungsi keanggotaan untuk himpunan
SETENGAH BAYA pada variabel
umur seperti terlihat pada Gambar
6
Representasi bentuk LONCENG (BELL
CURVE)
Kurva Gauss
Jika kurva PI dan kurva BETA menggunakan 2 parameter yaitu (γ) dan
(β), kurva GAUSS juga menggunakan (γ) untuk menunjukkan nilai
domain pada pusat kurva, dan (k) yang menunjukkan lebar kurva
6
Operasi Logika (Operasi Himpunan Fuzzy)
 Operasi logika adalah operasi yang mengkombinasikan dan memodifikasi 2 atau lebih
himpunan fuzzy. Nilai keanggotaan baru hasil operasi dua himpunan disebut firing
strength atau  predikat, ada 3 operasi dasar yang diciptakan oleh Zadeh :
1. OperatorAND, berhubungan dengan operasi intersection pada himpunan, 
predikat diperoleh dengan mengambil nilai minimum antar kedua himpunan.
AB = min(A[x], B[y])
Misal nilai keanggotaan umur 27 pada himpunan muda adalah MUDA[27] = 0,6
dan nilai keanggotaan 2 juta pada himpunan penghasilanTINGGI adalah
GAJITINGGI[2juta] = 0,8
maka -predikat untuk usia MUDA dan berpenghasilanTINGGI adalah nilai
keanggotaan minimum :
MUDAGAJITINGGI = min( MUDA[27],  GAJITINGGI[2juta])
= min (0,6 ; 0,8)
= 0,6
2. Operator OR, berhubungan dengan operasi union pada
himpunan,  predikat diperoleh dengan mengambil nilai
maximum antar kedua himpunan.
AB = max(A[x], B[y])
Misal nilai keanggotaan umur 27 pada himpunan muda adalah
MUDA[27] = 0,6 dan nilai keanggotaan 2 juta pada himpunan
penghasilanTINGGI adalah
GAJITINGGI[2juta] = 0,8
maka -predikat untuk usia MUDA atau berpenghasilanTINGGI
adalah nilai keanggotaan maksimum :
MUDA  GAJITINGGI = max(MUDA[27],
GAJITINGGI[2juta]) = max (0,6 ; 0,8)
= 0,8
3. Operasi NOT, berhubungan dengan operasi komplemen
pada himpunan,  predikat diperoleh dengan
mengurangkan nilai keanggotaan elemen pada himpunan
dari 1.
Misal nilai keanggotaan umur 27 pada himpunan muda
adalah MUDA[27]= 0,6 maka -predikat untuk usia
TIDAK MUDA adalah :
MUDA’[27] = 1 - MUDA[27
= 1 - 0,6
= 0,4
Istilah-Istilah
 Fuzzification: definisi dari himpunan fuzzy dan
penentuan derajat keanggotaan dari crisp input pada
sebuah himpunan fuzzy
 Inferensi: evaluasi kaidah/aturan/rule fuzzy untuk
menghasilkan output dari tiap rule
 Composisi: agregasi atau kombinasi dari keluaran
semua rule
 Defuzzification: perhitungan crisp output
Contoh Soal
 Contoh persoalan
 Sebuah pabrik memproduksi sepatu setiap hari. Permintaan sepatu
dari distributor tidak tentu, kadang naik dan kadang turun
 Permintaan tertinggi pernah mencapai 5000 pasang / hari, dan
permintaan terkecil 1000 pasang/hari. Persediaan sepatu digudang
juga bervariasi. Paling banyak angkanya mencapai 600 pasanga
sehari, dan sedikitnya mencapai 100 pasang/hari.
 Gambarkan fungsi keanggotaan yang cocok untuk permintaan dan
persediaan sepatu.
• Diandaikan akan dibuat suatu aplikasi yang digunakan untuk mengukur
kompetensi Kepribadian dari seorang guru.
• Komponen Kompetensi Kepribadian yang digunakan, yaitu:
• P1 : Pengalaman Mengajar
• P2 : Penilaian dari atasan dan pengawas
• P3 : Pengurus organisasi di bidang kependidikan dan
sosial
• P4 : Pengalaman menjadi pengurus organisasi
tambahan
• P5 : Penghargaan yang relevan dengan bidang
pendidikan
• Skor penilaian diberikan dengan skalaA (Kurang Baik), B (Cukup), C
(Baik Sekali).
CONTOH LAIN
• P1 : Pengalaman mengajar.
Pengalaman mengajar adalah
masa kerja sebagai guru pada
jenjang, jenis, dan satuan
pendidikan formal tertentu.
Bukti fisik dari komponen
pengalaman mengajar ini
berupa keputusan, surat tugas,
atau surat keterangan dari
lembaga yang berwenang. Skor
penilaian pengalaman mengajar
diambil berdasarkan Sertifikasi
Guru Dalam JabatanTahun
2010 seperti padaTabel 1
berikut.
• P1 :Pengalaman mengajar.Pengalaman mengajar terdiri dari 3 himpunan fuzzy,
yaitu:
- Cukup : 85-130
- Baik : 85-175
- Baik Sekali : 130-22
• P2 : Penilaian dari atasan dan
pengawas.
• Penilaian dari atasan dan
pengawas adalah penilaian
atasan terhadap kompetensi
kepribadian dan sosial. Skor
penilaian dari atasan diambil
berdasarkan Sertifikasi Guru
Dalam JabatanTahun 2010
seperti padaTabel 2 berikut.
Himpunan fuzzy yang dibentuk adalah :
Kurang Baik : 35-40
Baik : 35-45
Baik Sekali : 40-50
LOGIKA FUZZY SEBAGAI PENYELESAI MASALAH KETIDAKPASTIAN

More Related Content

What's hot

Menyelesaikan sistem persamaan linear dengan operasi baris elementer
Menyelesaikan sistem persamaan linear dengan operasi baris elementerMenyelesaikan sistem persamaan linear dengan operasi baris elementer
Menyelesaikan sistem persamaan linear dengan operasi baris elementerAna Sugiyarti
 
Context Free Grammar (CFG) Bagian 2 - Materi 7 - TBO
Context Free Grammar (CFG) Bagian 2 - Materi 7 - TBOContext Free Grammar (CFG) Bagian 2 - Materi 7 - TBO
Context Free Grammar (CFG) Bagian 2 - Materi 7 - TBOahmad haidaroh
 
Rekursi dan relasi rekurens
Rekursi dan relasi rekurensRekursi dan relasi rekurens
Rekursi dan relasi rekurensLeonardo024
 
MAKALAH STACK (TUMPUKAN )
MAKALAH STACK (TUMPUKAN )MAKALAH STACK (TUMPUKAN )
MAKALAH STACK (TUMPUKAN )istiqlal
 
Pengantar metode numerik
Pengantar metode numerikPengantar metode numerik
Pengantar metode numerikputra_andy
 
Bab 6 adder
Bab 6 adderBab 6 adder
Bab 6 adderpersonal
 
Algoritma dan Pemrograman C++ (Perulangan)
Algoritma dan Pemrograman C++ (Perulangan)Algoritma dan Pemrograman C++ (Perulangan)
Algoritma dan Pemrograman C++ (Perulangan)Nabil Muhammad Firdaus
 
Matematika Diskrit - 10 pohon - 04
Matematika Diskrit - 10 pohon - 04Matematika Diskrit - 10 pohon - 04
Matematika Diskrit - 10 pohon - 04KuliahKita
 
PEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
PEMETAAN STRUKTUR ALJABARPEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
PEMETAAN STRUKTUR ALJABARNailul Hasibuan
 
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02KuliahKita
 
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksiContoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksimuhamadaulia3
 
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)ahmad haidaroh
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06KuliahKita
 
Algoritma Greedy (contoh soal)
Algoritma Greedy (contoh soal)Algoritma Greedy (contoh soal)
Algoritma Greedy (contoh soal)Ajeng Savitri
 
Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)
Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)
Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)personal
 
Materi 3 Finite State Automata
Materi 3   Finite State AutomataMateri 3   Finite State Automata
Materi 3 Finite State Automataahmad haidaroh
 

What's hot (20)

Menyelesaikan sistem persamaan linear dengan operasi baris elementer
Menyelesaikan sistem persamaan linear dengan operasi baris elementerMenyelesaikan sistem persamaan linear dengan operasi baris elementer
Menyelesaikan sistem persamaan linear dengan operasi baris elementer
 
Context Free Grammar (CFG) Bagian 2 - Materi 7 - TBO
Context Free Grammar (CFG) Bagian 2 - Materi 7 - TBOContext Free Grammar (CFG) Bagian 2 - Materi 7 - TBO
Context Free Grammar (CFG) Bagian 2 - Materi 7 - TBO
 
Rekursi dan relasi rekurens
Rekursi dan relasi rekurensRekursi dan relasi rekurens
Rekursi dan relasi rekurens
 
ANALISIS REAL
ANALISIS REALANALISIS REAL
ANALISIS REAL
 
MAKALAH STACK (TUMPUKAN )
MAKALAH STACK (TUMPUKAN )MAKALAH STACK (TUMPUKAN )
MAKALAH STACK (TUMPUKAN )
 
Pengantar metode numerik
Pengantar metode numerikPengantar metode numerik
Pengantar metode numerik
 
Bab 6 adder
Bab 6 adderBab 6 adder
Bab 6 adder
 
Algoritma dan Pemrograman C++ (Perulangan)
Algoritma dan Pemrograman C++ (Perulangan)Algoritma dan Pemrograman C++ (Perulangan)
Algoritma dan Pemrograman C++ (Perulangan)
 
Matematika Diskrit - 10 pohon - 04
Matematika Diskrit - 10 pohon - 04Matematika Diskrit - 10 pohon - 04
Matematika Diskrit - 10 pohon - 04
 
Efisiensi algoritma
Efisiensi algoritmaEfisiensi algoritma
Efisiensi algoritma
 
PEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
PEMETAAN STRUKTUR ALJABARPEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
PEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
 
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
 
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksiContoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
 
10.kompresi citra
10.kompresi citra10.kompresi citra
10.kompresi citra
 
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
 
Pertemuan 1 Konsep Dasar IMK
Pertemuan 1 Konsep Dasar IMKPertemuan 1 Konsep Dasar IMK
Pertemuan 1 Konsep Dasar IMK
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
 
Algoritma Greedy (contoh soal)
Algoritma Greedy (contoh soal)Algoritma Greedy (contoh soal)
Algoritma Greedy (contoh soal)
 
Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)
Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)
Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)
 
Materi 3 Finite State Automata
Materi 3   Finite State AutomataMateri 3   Finite State Automata
Materi 3 Finite State Automata
 

Viewers also liked

Fuzzy logic (Logika Fuzzy)
Fuzzy logic (Logika Fuzzy)Fuzzy logic (Logika Fuzzy)
Fuzzy logic (Logika Fuzzy)radar radius
 
Makalah Fuzzy Logic Dan Penerapannya
Makalah Fuzzy Logic Dan PenerapannyaMakalah Fuzzy Logic Dan Penerapannya
Makalah Fuzzy Logic Dan Penerapannyaradar radius
 
Module 2 logic gates
Module 2  logic gatesModule 2  logic gates
Module 2 logic gatesDeepak John
 
kONTRUKTIVISME Kritik Filsafat absolutis Matematika
kONTRUKTIVISME Kritik Filsafat absolutis MatematikakONTRUKTIVISME Kritik Filsafat absolutis Matematika
kONTRUKTIVISME Kritik Filsafat absolutis MatematikaNailul Hasibuan
 
Buku terjemahan-paul-ernest
Buku terjemahan-paul-ernestBuku terjemahan-paul-ernest
Buku terjemahan-paul-ernestnur dasima
 
Filsafat matematika pengertian logisisme_formalisme_konstruktivisme
Filsafat matematika pengertian logisisme_formalisme_konstruktivismeFilsafat matematika pengertian logisisme_formalisme_konstruktivisme
Filsafat matematika pengertian logisisme_formalisme_konstruktivismetetty khairani
 
Aliran-Aliran Filsafat Matematika
Aliran-Aliran Filsafat MatematikaAliran-Aliran Filsafat Matematika
Aliran-Aliran Filsafat MatematikaNailul Hasibuan
 
Fuzzy fungsi keanggotaan
Fuzzy fungsi keanggotaanFuzzy fungsi keanggotaan
Fuzzy fungsi keanggotaanRoziq Bahtiar
 
Sebuah Kritik Filsafat absolutis Matematika
Sebuah Kritik Filsafat absolutis MatematikaSebuah Kritik Filsafat absolutis Matematika
Sebuah Kritik Filsafat absolutis MatematikaNailul Hasibuan
 

Viewers also liked (20)

Fuzzy logic
Fuzzy logicFuzzy logic
Fuzzy logic
 
Fuzzy logic (Logika Fuzzy)
Fuzzy logic (Logika Fuzzy)Fuzzy logic (Logika Fuzzy)
Fuzzy logic (Logika Fuzzy)
 
Makalah Fuzzy Logic Dan Penerapannya
Makalah Fuzzy Logic Dan PenerapannyaMakalah Fuzzy Logic Dan Penerapannya
Makalah Fuzzy Logic Dan Penerapannya
 
Fuzi11 1
Fuzi11 1Fuzi11 1
Fuzi11 1
 
Modul 7 fuzzy logic
Modul 7   fuzzy logicModul 7   fuzzy logic
Modul 7 fuzzy logic
 
Module 2 logic gates
Module 2  logic gatesModule 2  logic gates
Module 2 logic gates
 
Topik 1 sub 2
Topik 1 sub 2Topik 1 sub 2
Topik 1 sub 2
 
kONTRUKTIVISME Kritik Filsafat absolutis Matematika
kONTRUKTIVISME Kritik Filsafat absolutis MatematikakONTRUKTIVISME Kritik Filsafat absolutis Matematika
kONTRUKTIVISME Kritik Filsafat absolutis Matematika
 
LVTS APC fuzzy controller
LVTS APC fuzzy controllerLVTS APC fuzzy controller
LVTS APC fuzzy controller
 
Logika fuzzy
Logika fuzzyLogika fuzzy
Logika fuzzy
 
2010 ICMIT - Software Support for the Fuzzy Front End Stage of the Innovation...
2010 ICMIT - Software Support for the Fuzzy Front End Stage of the Innovation...2010 ICMIT - Software Support for the Fuzzy Front End Stage of the Innovation...
2010 ICMIT - Software Support for the Fuzzy Front End Stage of the Innovation...
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Buku terjemahan-paul-ernest
Buku terjemahan-paul-ernestBuku terjemahan-paul-ernest
Buku terjemahan-paul-ernest
 
Gerbang Logika
Gerbang LogikaGerbang Logika
Gerbang Logika
 
Filsafat matematika pengertian logisisme_formalisme_konstruktivisme
Filsafat matematika pengertian logisisme_formalisme_konstruktivismeFilsafat matematika pengertian logisisme_formalisme_konstruktivisme
Filsafat matematika pengertian logisisme_formalisme_konstruktivisme
 
Metode sugeno
Metode sugenoMetode sugeno
Metode sugeno
 
Aliran-Aliran Filsafat Matematika
Aliran-Aliran Filsafat MatematikaAliran-Aliran Filsafat Matematika
Aliran-Aliran Filsafat Matematika
 
Fuzzy fungsi keanggotaan
Fuzzy fungsi keanggotaanFuzzy fungsi keanggotaan
Fuzzy fungsi keanggotaan
 
kmap
kmapkmap
kmap
 
Sebuah Kritik Filsafat absolutis Matematika
Sebuah Kritik Filsafat absolutis MatematikaSebuah Kritik Filsafat absolutis Matematika
Sebuah Kritik Filsafat absolutis Matematika
 

Similar to LOGIKA FUZZY SEBAGAI PENYELESAI MASALAH KETIDAKPASTIAN

Sistem pakar fuzzy logic
Sistem pakar fuzzy logicSistem pakar fuzzy logic
Sistem pakar fuzzy logicIKHSAN MAHRURI
 
PENGERTIAN TENTANG KONSEP DASAR SISTEM FUZZY
PENGERTIAN TENTANG KONSEP DASAR SISTEM FUZZYPENGERTIAN TENTANG KONSEP DASAR SISTEM FUZZY
PENGERTIAN TENTANG KONSEP DASAR SISTEM FUZZYimamd8172
 
Mamdani-Sugeno-Tusakomoto.ppt
Mamdani-Sugeno-Tusakomoto.pptMamdani-Sugeno-Tusakomoto.ppt
Mamdani-Sugeno-Tusakomoto.pptTorkisNasution1
 
Pandahuluan sistem fuzzy
Pandahuluan sistem fuzzyPandahuluan sistem fuzzy
Pandahuluan sistem fuzzyLarasWiranti2
 
Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)
Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)
Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)radar radius
 
MODUL LOGIKA FUZZY.docx
MODUL LOGIKA FUZZY.docxMODUL LOGIKA FUZZY.docx
MODUL LOGIKA FUZZY.docxBaharFaizin
 
Tugas iv-makalah-tentang-fuzzy-logic
Tugas iv-makalah-tentang-fuzzy-logicTugas iv-makalah-tentang-fuzzy-logic
Tugas iv-makalah-tentang-fuzzy-logicImh Ndo
 
Contoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzyContoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzyZaenal Khayat
 
Pengantar Sistem Cerdas.pptx
Pengantar Sistem Cerdas.pptxPengantar Sistem Cerdas.pptx
Pengantar Sistem Cerdas.pptxfachruddin07003
 
Himpunan Fuzzy Academic Engineering Data
Himpunan Fuzzy Academic Engineering DataHimpunan Fuzzy Academic Engineering Data
Himpunan Fuzzy Academic Engineering DataDAVIDSTEVENSONSIMBOL
 
Contohpeyelesaianlogikafuzzy 130409001438-phpapp01
Contohpeyelesaianlogikafuzzy 130409001438-phpapp01Contohpeyelesaianlogikafuzzy 130409001438-phpapp01
Contohpeyelesaianlogikafuzzy 130409001438-phpapp01Khoerul Umam
 

Similar to LOGIKA FUZZY SEBAGAI PENYELESAI MASALAH KETIDAKPASTIAN (20)

Sistem pakar fuzzy logic
Sistem pakar fuzzy logicSistem pakar fuzzy logic
Sistem pakar fuzzy logic
 
2 - Logika Fuzzy.pptx
2 - Logika Fuzzy.pptx2 - Logika Fuzzy.pptx
2 - Logika Fuzzy.pptx
 
PENGERTIAN TENTANG KONSEP DASAR SISTEM FUZZY
PENGERTIAN TENTANG KONSEP DASAR SISTEM FUZZYPENGERTIAN TENTANG KONSEP DASAR SISTEM FUZZY
PENGERTIAN TENTANG KONSEP DASAR SISTEM FUZZY
 
Mamdani-Sugeno-Tusakomoto.ppt
Mamdani-Sugeno-Tusakomoto.pptMamdani-Sugeno-Tusakomoto.ppt
Mamdani-Sugeno-Tusakomoto.ppt
 
06-fuzzy.ppt
06-fuzzy.ppt06-fuzzy.ppt
06-fuzzy.ppt
 
06-fuzzy.ppt
06-fuzzy.ppt06-fuzzy.ppt
06-fuzzy.ppt
 
Pandahuluan sistem fuzzy
Pandahuluan sistem fuzzyPandahuluan sistem fuzzy
Pandahuluan sistem fuzzy
 
Sesi 3 (1).pptx
Sesi 3 (1).pptxSesi 3 (1).pptx
Sesi 3 (1).pptx
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
pert1_2fuzzy.pptx
pert1_2fuzzy.pptxpert1_2fuzzy.pptx
pert1_2fuzzy.pptx
 
Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)
Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)
Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)
 
MODUL LOGIKA FUZZY.docx
MODUL LOGIKA FUZZY.docxMODUL LOGIKA FUZZY.docx
MODUL LOGIKA FUZZY.docx
 
Tugas iv-makalah-tentang-fuzzy-logic
Tugas iv-makalah-tentang-fuzzy-logicTugas iv-makalah-tentang-fuzzy-logic
Tugas iv-makalah-tentang-fuzzy-logic
 
Contoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzyContoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzy
 
Pengantar Sistem Cerdas.pptx
Pengantar Sistem Cerdas.pptxPengantar Sistem Cerdas.pptx
Pengantar Sistem Cerdas.pptx
 
Himpunan Fuzzy Academic Engineering Data
Himpunan Fuzzy Academic Engineering DataHimpunan Fuzzy Academic Engineering Data
Himpunan Fuzzy Academic Engineering Data
 
Contohpeyelesaianlogikafuzzy 130409001438-phpapp01
Contohpeyelesaianlogikafuzzy 130409001438-phpapp01Contohpeyelesaianlogikafuzzy 130409001438-phpapp01
Contohpeyelesaianlogikafuzzy 130409001438-phpapp01
 
Bab 7-logika-fuzzy
Bab 7-logika-fuzzyBab 7-logika-fuzzy
Bab 7-logika-fuzzy
 
Kecerdasan Buatan
Kecerdasan BuatanKecerdasan Buatan
Kecerdasan Buatan
 
Logika fuzzy
Logika fuzzyLogika fuzzy
Logika fuzzy
 

More from Achmad Fauzan

More from Achmad Fauzan (6)

Materi life insurance
Materi life insuranceMateri life insurance
Materi life insurance
 
Ann from statistics
Ann from statisticsAnn from statistics
Ann from statistics
 
Uji hipotesis
Uji hipotesisUji hipotesis
Uji hipotesis
 
Tool presentasi-terbaik
Tool presentasi-terbaikTool presentasi-terbaik
Tool presentasi-terbaik
 
Jurnal agus-priyanto
Jurnal agus-priyantoJurnal agus-priyanto
Jurnal agus-priyanto
 
Persamaan garis lurus
Persamaan garis lurusPersamaan garis lurus
Persamaan garis lurus
 

Recently uploaded

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 

Recently uploaded (20)

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 

LOGIKA FUZZY SEBAGAI PENYELESAI MASALAH KETIDAKPASTIAN

  • 2. Pendahuluan  Logika fuzzy pertama kali dikembangkan oleh LotfiA. Zadeh melalui tulisannya pada tahun 1965 tentang teori himpunan fuzzy.  LotfiAsker Zadeh adalah seorang ilmuwan Amerika Serikat berkebangsaan Iran dari Universitas California di Barkeley,
  • 3.  Meskipun logika fuzzy dikembangkan diAmerika, namun ia lebih populer dan banyak diaplikasikan secara luas oleh praktisi Jepang dengan mengadaptasikannya ke bidang kendali (control).  Mengapa logika fuzzy yang ditemukan diAmerika malah lebih banyak ditemukan aplikasinya di negara Jepang?  Salah satu penjelasannya: kultur orang Barat yang cenderung memandang suatu persoalan sebagai hitam-putih, ya-tidak, bersalah- tidak bersalah, sukses-gagal, atau yang setara dengan dunia logika biner Aristoteles,  sedangkan kultur orangTimur lebih dapat menerima dunia “abu-abu” atau fuzzy.
  • 4.  Saat ini banyak dijual produk elektronik buatan Jepang yang menerapkan prinsip logika fuzzy, seperti mesin cuci,AC, dan lain- lain.  Tahun 1990, mesin cuci otomatis di Jepang menggunakan logika fuzzy.  Menggunakan sensor untuk mendeteksi kotoran pada pakaian.  Inputnya: tingkat kekotoran, jenis kotoran dan banyaknya cucian.  Outputnya: menentukan putaran putaran yang tepat secara otomatis.  Fuzzy logic sudah diterapkan pada banyak bidang, mulai dari teori kendali hingga inteligensia buatan.
  • 5.  Dunia kedokteran dan biologi : Diagnosis penyakit pasien, penelitian kanker, dsb.  Manajemen pengambilan keputusan Manajemen basis data untuk query data Tata letak pabrik yang maksimal Penentuan jumlah produksi berdasarkan jumlah stok dan permintaan.  Klasifikasi dan pencocokan pola.  Mengukur kualitas air, peramalan cuaca, dsb.
  • 6.  Logika fuzzy umumnya diterapkan pada masalah-masalah yang mengandung unsur ketidakpastian (uncertainty), ketidaktepatan (imprecise), noisy, dan sebagainya.  Logika fuzzy menjembatani bahasa mesin yang presisi dengan bahasa manusia yang menekankan pada makna atau arti (significance).  Logika fuzzy dikembangkan berdasarkan bahasa manusia (bahasa alami)
  • 7.
  • 8.  Professor Zadeh reasoned that people do not require precise, numerical information input, and yet they are capable of highly adaptive control. If feedback controllers could be programmed to accept noisy, imprecise input, they would be much more effective and perhaps easier to implement.  Profesor Zadeh beralasan bahwa orang tidak memerlukan ketepatan, numerik masukan informasi, namun mereka memerlukan suatu kontrol yang sangat adaptif. Jika pengendali umpan balik bisa diprogram untuk menerima noise, masukan yang tidak tepat, mereka akan jauh lebih efektif dan mungkin lebih mudah untuk diterapkan
  • 9.  (Sumber: http://urtechfriendpaperpresentations5. blogspot.paperpresentations5.com/p/neuralnetworks-fuzzy- logic.html).  As complexity rises, precise statements lose meaningful and meaningful statements lose precision (Lutfi A. Zadeh)
  • 10. Contoh-contoh masalah yang mengandung ketidakpastian: 1.Seseorang dikatakan “tinggi” jika tinggi badannya lebih dari 1,7 meter. Bagaimana dengan orang yang mempunyai tinggi badan 1,6999 meter atau 1,65 meter, apakah termasuk kategori orang tinggi? Menurut persepsi manusia, orang yang mempunyai tinggi badan sekitar 1,7 meter dikatakan “kurang lebih tinggi” atau “agak tinggi”.
  • 11.  Contoh 2: Kecepatan “pelan” didefinisikan di bawah 20 km/jam.  Bagaimana dengan kecepatan 20,001 km/jam, apakah masih dapat dikatakan pelan?  Manusia mungkin mengatakan bahwa kecepatan 20,001 km/jam itu “agak pelan”.  Ketidapastian dalam kasus –kasus ini disebabkan oleh kaburnya pengertian “agak”,“kurang lebih”,“sedikit”, dan sebagainya .
  • 12.
  • 13. Konsep Dasar  Logika fuzzy bukanlah logika yang tidak jelas (kabur),  tetapi logika yang digunakan untuk menggambarkan ketidakjelasan.  Logika fuzzy adalah teori himpunan fuzzy  Himpunan yang mengkalibrasi ketidakjelasan.  Logika fuzzy didasarkan pada gagasan bahwa segala sesuatu mempunyai nilai derajat.  Logika Fuzzy merupakan peningkatan dari logika Boolean yang mengenalkan konsep kebenaran sebagian. 1. Logika klasik (Crisp Logic) menyatakan bahwa segala hal dapat diekspresikan dalam istilah binary (0 atau 1, hitam atau putih, ya atau tidak)Tidak ada nilai diantaranya 2. Logika fuzzy menggantikan kebenaran boolean dengan tingkat kebenaran Ada nilai diantara hitam dan putih (abu-abu).
  • 14. Alasan Penggunaan Fuzzy 1. Mudah dimengerti, konsep matematisnya sederhana 2. Sangat Fleksibel 3. Memiliki toleransi terhadap data-data yang tidak tepat (kabur) 4. Mampu memodelkan fungsi-fungsi non-linear yang sangat kompleks. 5. Dapat menerapkan pengalaman pakar secara langsung tanpa proses pelatihan. 6. Dapat bekerjasama dengan teknik-teknik kendali secara konvensional. 7. Didasarkan pada bahasa alami
  • 15. Himpunan Crisp (Tegas)  Nilai keanggotaan suatu item x dalam suatu himpunanA, ditulis mA[x], memiliki 2 kemungkinan:  Satu (1): berarti bahwa suatu item menjadi anggota dalam suatu himpunan  Nol (0): berarti bahwa suatu item tidak menjadi anggota dalam suatu himpunan.  Contoh: S = {1, 2, 3, 4, 5} adalah semesta pembicaraan A = {1, 2, 3} dan B = {3, 4, 5}  Bisa dikatakan bahwa:
  • 16.
  • 17.  Contoh HimpunanTegas dapat dilihat pada sebagai berikut : Misalkan, x = {5, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80} adalah crisp set Usia dalam satuan tahun. Balita, Dewasa, Muda, danTua adalah empat fuzzy set yang merupakan subset dari x  Pada tabel di atas, terdapat 4 buah fuzzy set dengan anggota dan derajat keanggotaannya sebagai berikut : - Balita = {}. - Dewasa = {20, 30, 40, 50, 60, 70, 80}, di mana derajat keanggotaannya dinyatakan oleh u-Dewasa = {0.8, 1, 1, 1, 1, 1, 1}. - Muda = {5, 10, 20, 30, 40, 50}, di mana derajat keanggotaannya dinyatakan oleh u-muda = {1, 1, 0.8, 0.5, 0.2, 0.1} -Tua = {20, 30, 40, 50, 60, 70, 80}, di mana derajat keanggotaannya dinyatakan oleh u-Tua = {0.1, 0.2, 0.4, 0.6, 0.8, 1, 1}
  • 19.
  • 20.
  • 22.
  • 23. FUNGSI KEANGGOTAAN HIMPUNAN FUZZY (MEMBERSHIP FUNCTION) 1. Representasi LINIER NAIK Fungsi keanggotaan untuk himpunan PANAS pada variabel temperatur ruangan seperti terlihat pada Gambar  Panas (27) = ????  Panas (34) = ???? 1
  • 24. FUNGSI KEANGGOTAAN HIMPUNAN FUZZY (MEMBERSHIP FUNCTION) 1. Representasi LINIER TURUN Contoh: Fungsi keanggotaan untuk himpunan DINGIN pada variabel temperatur ruangan seperti terlihat pada Gambar  dingin (25) = ????  dingin (17) = ???? 1
  • 25. 2. Representasi segitiga (triangular) Ditentukan oleh 3 parameter {a, b, c} sebagai berikut :                            xc cxb bc xc bxa ab ax ax cbaxtriangle ,0 , , ,0 ,,: Fungsi keanggotaan untuk himpunan NORMAL pada variabel temperatur ruangan seperti terlihat pada Gambar 2
  • 26. 3. Representasi Trapesium Ditentukan oleh 4 parameter {a,b,c,d} sebagai berikut :                               xd dxc cd xd cxb bxa ab ax ax dcbaxtrapezoid ,0 , ,1 , ,0 ,,,; Fungsi keanggotaan untuk himpunan NORMAL pada variabel temperatur ruangan seperti terlihat pada Gambar 3
  • 27. Representasi bentuk BAHU Daerah yang terletak di tengah-tengah suatu variabel yang direpresentasikan dalam bentuk segitiga, pada sisi kanan dan kirinya akan naik dan turun (misalkan: DINGIN bergerak ke SEJUK bergerak ke HANGAT dan bergerak ke PANAS). Tetapi terkadang salah satu sisi dari variabel tersebut tidak mengalami perubahan. Sebagai contoh, apabila telah mencapai kondisi PANAS, kenaikan temperatur akan tetap berada pada kondisi PANAS. Himpunan fuzzy ‘bahu’, bukan segitiga, digunakan untuk mengakhiri variabel suatu daerah fuzzy. Bahu kiri bergerak dari benar ke salah, demikian juga bahu kanan bergerak dari salah ke benar. 4
  • 28. Representasi bentuk S Kurva PERTUMBUHAN dan PENYUSUTAN merupakan kurva-S atau sigmoid yang berhubungan dengan kenaikan dan penurunan permukaan secara tak linear. Kurva-S untuk PERTUMBUHAN akan bergerak dari sisi paling kiri (nilai keanggotaan = 0) ke sisi paling kanan (nilai keanggotaan = 1). Fungsi keanggotaannya akan tertumpu pada 50% nilai keanggotaannya yang sering disebut dengan titik infleksi Kurva-S untuk PENYUSUTAN akan bergerak dari sisi paling kanan (nilai keanggotaan = 1) ke sisi paling kiri (nilai keanggotaan = 0) 5
  • 29. Representasi bentuk S Kurva-S didefinisikan dengan menggunakan 3 parameter, yaitu: nilai keanggotaan nol (α), nilai keanggotaan lengkap (γ), dan titik infleksi atau crossover (β) yaitu titik yang memiliki domain 50% benar. 5
  • 30. Representasi bentuk S Contoh Fungsi keanggotaan untuk himpunan TUA pada variabel umur seperti terlihat pada Gambar  tua (42) = ???? 5
  • 31. Representasi bentuk S Contoh Fungsi keanggotaan untuk himpunan MUDA pada variabel umur seperti terlihat pada Gambar  Muda (37) 5
  • 32. Representasi bentuk LONCENG (BELL CURVE) Untuk merepresentasikan bilangan fuzzy, biasanya digunakan kurva berbentuk lonceng. Kurva berbentuk lonceng ini terbagi atas 3 kelas, yaitu: • himpunan fuzzy PI, • beta, • Gauss. 6
  • 33. Representasi bentuk LONCENG (BELL CURVE) Kurva PI Kurva PI berbentuk lonceng dengan derajat keanggotaan 1 terletak pada pusat dengan domain (γ), dan lebar kurva (β) seperti terlihat pada Gambar 6
  • 34. Representasi bentuk LONCENG (BELL CURVE) Kurva Beta Seperti halnya kurva PI, kurva BETA juga berbentuk lonceng namun lebih rapat. Kurva ini juga didefinisikan dengan 2 parameter, yaitu nilai pada domain yang menunjukkan pusat kurva (γ), dan setengah lebar kurva (β) seperti terlihat pada Gambar Salah satu perbedaan mencolok kurva BETA dari kurva PI adalah, fungsi keanggotaannya akan mendekati nol hanya jika nilai (β) sangat besar. 6
  • 35. Representasi bentuk LONCENG (BELL CURVE) Kurva Beta Fungsi keanggotaan untuk himpunan SETENGAH BAYA pada variabel umur seperti terlihat pada Gambar 6
  • 36. Representasi bentuk LONCENG (BELL CURVE) Kurva Gauss Jika kurva PI dan kurva BETA menggunakan 2 parameter yaitu (γ) dan (β), kurva GAUSS juga menggunakan (γ) untuk menunjukkan nilai domain pada pusat kurva, dan (k) yang menunjukkan lebar kurva 6
  • 37. Operasi Logika (Operasi Himpunan Fuzzy)  Operasi logika adalah operasi yang mengkombinasikan dan memodifikasi 2 atau lebih himpunan fuzzy. Nilai keanggotaan baru hasil operasi dua himpunan disebut firing strength atau  predikat, ada 3 operasi dasar yang diciptakan oleh Zadeh : 1. OperatorAND, berhubungan dengan operasi intersection pada himpunan,  predikat diperoleh dengan mengambil nilai minimum antar kedua himpunan. AB = min(A[x], B[y]) Misal nilai keanggotaan umur 27 pada himpunan muda adalah MUDA[27] = 0,6 dan nilai keanggotaan 2 juta pada himpunan penghasilanTINGGI adalah GAJITINGGI[2juta] = 0,8 maka -predikat untuk usia MUDA dan berpenghasilanTINGGI adalah nilai keanggotaan minimum : MUDAGAJITINGGI = min( MUDA[27],  GAJITINGGI[2juta]) = min (0,6 ; 0,8) = 0,6
  • 38. 2. Operator OR, berhubungan dengan operasi union pada himpunan,  predikat diperoleh dengan mengambil nilai maximum antar kedua himpunan. AB = max(A[x], B[y]) Misal nilai keanggotaan umur 27 pada himpunan muda adalah MUDA[27] = 0,6 dan nilai keanggotaan 2 juta pada himpunan penghasilanTINGGI adalah GAJITINGGI[2juta] = 0,8 maka -predikat untuk usia MUDA atau berpenghasilanTINGGI adalah nilai keanggotaan maksimum : MUDA  GAJITINGGI = max(MUDA[27], GAJITINGGI[2juta]) = max (0,6 ; 0,8) = 0,8
  • 39. 3. Operasi NOT, berhubungan dengan operasi komplemen pada himpunan,  predikat diperoleh dengan mengurangkan nilai keanggotaan elemen pada himpunan dari 1. Misal nilai keanggotaan umur 27 pada himpunan muda adalah MUDA[27]= 0,6 maka -predikat untuk usia TIDAK MUDA adalah : MUDA’[27] = 1 - MUDA[27 = 1 - 0,6 = 0,4
  • 40. Istilah-Istilah  Fuzzification: definisi dari himpunan fuzzy dan penentuan derajat keanggotaan dari crisp input pada sebuah himpunan fuzzy  Inferensi: evaluasi kaidah/aturan/rule fuzzy untuk menghasilkan output dari tiap rule  Composisi: agregasi atau kombinasi dari keluaran semua rule  Defuzzification: perhitungan crisp output
  • 41. Contoh Soal  Contoh persoalan  Sebuah pabrik memproduksi sepatu setiap hari. Permintaan sepatu dari distributor tidak tentu, kadang naik dan kadang turun  Permintaan tertinggi pernah mencapai 5000 pasang / hari, dan permintaan terkecil 1000 pasang/hari. Persediaan sepatu digudang juga bervariasi. Paling banyak angkanya mencapai 600 pasanga sehari, dan sedikitnya mencapai 100 pasang/hari.  Gambarkan fungsi keanggotaan yang cocok untuk permintaan dan persediaan sepatu.
  • 42.
  • 43.
  • 44.
  • 45. • Diandaikan akan dibuat suatu aplikasi yang digunakan untuk mengukur kompetensi Kepribadian dari seorang guru. • Komponen Kompetensi Kepribadian yang digunakan, yaitu: • P1 : Pengalaman Mengajar • P2 : Penilaian dari atasan dan pengawas • P3 : Pengurus organisasi di bidang kependidikan dan sosial • P4 : Pengalaman menjadi pengurus organisasi tambahan • P5 : Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan • Skor penilaian diberikan dengan skalaA (Kurang Baik), B (Cukup), C (Baik Sekali). CONTOH LAIN
  • 46. • P1 : Pengalaman mengajar. Pengalaman mengajar adalah masa kerja sebagai guru pada jenjang, jenis, dan satuan pendidikan formal tertentu. Bukti fisik dari komponen pengalaman mengajar ini berupa keputusan, surat tugas, atau surat keterangan dari lembaga yang berwenang. Skor penilaian pengalaman mengajar diambil berdasarkan Sertifikasi Guru Dalam JabatanTahun 2010 seperti padaTabel 1 berikut.
  • 47. • P1 :Pengalaman mengajar.Pengalaman mengajar terdiri dari 3 himpunan fuzzy, yaitu: - Cukup : 85-130 - Baik : 85-175 - Baik Sekali : 130-22
  • 48. • P2 : Penilaian dari atasan dan pengawas. • Penilaian dari atasan dan pengawas adalah penilaian atasan terhadap kompetensi kepribadian dan sosial. Skor penilaian dari atasan diambil berdasarkan Sertifikasi Guru Dalam JabatanTahun 2010 seperti padaTabel 2 berikut. Himpunan fuzzy yang dibentuk adalah : Kurang Baik : 35-40 Baik : 35-45 Baik Sekali : 40-50