Dokumen tersebut membahas tentang investigasi fraud dan deteksi fraud. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa investigator fraud harus dilatih dalam unsur hukum pembuktian fraud, hak dan kewajiban hukum penyelidik dan organisasi fraud, hak hukum tersangka dan saksi, serta penulisan laporan yang efektif. Dokumen tersebut juga membedakan audit dengan investigasi fraud dan menjelaskan siapa saja yang sebaiknya tergabung dalam tim investigasi
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
Perencanaan audit merupakan langkah penting sebelum melaksanakan audit untuk menentukan ruang lingkup, tujuan, dan prosedur audit. Hal ini dituangkan dalam program audit yang mencakup informasi mengenai auditee, pengendalian yang ada, dan prosedur audit. Program audit perlu disusun dengan mempertimbangkan risiko agar fokus pada hal-hal penting untuk mencapai tujuan audit.
Dokumen tersebut membahas tentang budaya organisasi, termasuk definisi, karakteristik, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Budaya organisasi adalah nilai-nilai dan norma yang dianut organisasi terkait lingkungannya, serta sistem nilai dan kepercayaan yang berinteraksi dengan anggota, struktur, dan sistem untuk menghasilkan norma perilaku.
Dokumen tersebut membahas tiga jenis audit yaitu audit laporan keuangan yang memeriksa laporan keuangan untuk menentukan representasi yang wajar, audit operasional yang meninjau efektivitas dan efisiensi operasi suatu organisasi, dan audit kepatuhan yang meninjau kesesuaian organisasi dengan peraturan.
Tiga dimensi struktur organisasi adalah kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi. Kompleksitas melihat tingkat diferensiasi dalam organisasi, formalisasi mengatur perilaku karyawan melalui peraturan dan prosedur, sedangkan sentralisasi menentukan tingkat pengambilan keputusan di organisasi.
Fraud dapat dilakukan oleh siapa saja, terutama ketika ada tekanan, kesempatan, dan cara merasionalisasi tindakan. Pelaku fraud terbagi menjadi manajemen dan karyawan, dengan motif yang berbeda. Faktor pendorong lainnya adalah kegagalan disiplin, kurangnya akses informasi, ketidaktahuan, dan kurangnya jejak audit. Teori Segitiga Fraud menjelaskan bahwa fraud terjadi ketika ada tekan
Dokumen tersebut membahas tentang fraud, korupsi, dan audit investigatif secara umum. Secara ringkas, dibahas mengenai konsep dasar fraud dan unsur-unsurnya, penyebab terjadinya fraud, jenis-jenis korupsi menurut undang-undang yang berlaku, tujuan dan prinsip-prinsip audit investigatif, serta tahapan yang harus dilalui dalam melakukan audit investigatif.
MASALAH, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESISAi Solihat
Dokumen tersebut membahas tentang definisi masalah penelitian, sumber masalah penelitian, cara memilih masalah penelitian, proses penelitian dasar dan terapan, identifikasi masalah penelitian, dan membangun kerangka teoritis penelitian."
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
Perencanaan audit merupakan langkah penting sebelum melaksanakan audit untuk menentukan ruang lingkup, tujuan, dan prosedur audit. Hal ini dituangkan dalam program audit yang mencakup informasi mengenai auditee, pengendalian yang ada, dan prosedur audit. Program audit perlu disusun dengan mempertimbangkan risiko agar fokus pada hal-hal penting untuk mencapai tujuan audit.
Dokumen tersebut membahas tentang budaya organisasi, termasuk definisi, karakteristik, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Budaya organisasi adalah nilai-nilai dan norma yang dianut organisasi terkait lingkungannya, serta sistem nilai dan kepercayaan yang berinteraksi dengan anggota, struktur, dan sistem untuk menghasilkan norma perilaku.
Dokumen tersebut membahas tiga jenis audit yaitu audit laporan keuangan yang memeriksa laporan keuangan untuk menentukan representasi yang wajar, audit operasional yang meninjau efektivitas dan efisiensi operasi suatu organisasi, dan audit kepatuhan yang meninjau kesesuaian organisasi dengan peraturan.
Tiga dimensi struktur organisasi adalah kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi. Kompleksitas melihat tingkat diferensiasi dalam organisasi, formalisasi mengatur perilaku karyawan melalui peraturan dan prosedur, sedangkan sentralisasi menentukan tingkat pengambilan keputusan di organisasi.
Fraud dapat dilakukan oleh siapa saja, terutama ketika ada tekanan, kesempatan, dan cara merasionalisasi tindakan. Pelaku fraud terbagi menjadi manajemen dan karyawan, dengan motif yang berbeda. Faktor pendorong lainnya adalah kegagalan disiplin, kurangnya akses informasi, ketidaktahuan, dan kurangnya jejak audit. Teori Segitiga Fraud menjelaskan bahwa fraud terjadi ketika ada tekan
Dokumen tersebut membahas tentang fraud, korupsi, dan audit investigatif secara umum. Secara ringkas, dibahas mengenai konsep dasar fraud dan unsur-unsurnya, penyebab terjadinya fraud, jenis-jenis korupsi menurut undang-undang yang berlaku, tujuan dan prinsip-prinsip audit investigatif, serta tahapan yang harus dilalui dalam melakukan audit investigatif.
MASALAH, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESISAi Solihat
Dokumen tersebut membahas tentang definisi masalah penelitian, sumber masalah penelitian, cara memilih masalah penelitian, proses penelitian dasar dan terapan, identifikasi masalah penelitian, dan membangun kerangka teoritis penelitian."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Audit forensik merupakan kombinasi antara akuntansi, audit, dan kemampuan investigasi untuk mengungkap kejahatan keuangan melalui pengumpulan bukti. Audit forensik berbeda dari audit keuangan karena lebih bersifat investigatif dan mengandalkan intuisi. Proses audit forensik meliputi identifikasi masalah, pengumpulan bukti, dan penyusunan laporan hasil audit.
BMP EKMA4434 Sistem Informasi ManajemenMang Engkus
Dokumen tersebut membahas konsep dasar sistem dan informasi. Ia menjelaskan pengertian sistem sebagai kumpulan komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu, serta karakteristik utama sistem seperti komponen, batas, lingkungan luar, dan masukan-keluaran. Dokumen ini juga membahas pengertian informasi dan hubungannya dengan sistem informasi manajemen."
[Ringkasan]
Tatanan kelembagaan pemberantasan korupsi di Indonesia meliputi lembaga perwakilan rakyat, kekuasaan eksekutif (Presiden), kekuasaan yudikatif (peradilan), dan lembaga khusus seperti KPK. KPK memiliki tugas koordinasi, supervisi, penyelidikan, pencegahan, dan pemantauan terhadap korupsi. Namun demikian, upaya untuk melemahkan peran KPK terus berlangsung.
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Fajar Sandy
Dokumen tersebut membahas tentang persekutuan sebagai salah satu bentuk badan usaha, termasuk proses pembentukan, kegiatan operasional, dan pembubarannya. Dibahas pula tentang investasi modal awal anggota persekutuan, pembagian laba dan rugi, serta perubahan komposisi kepemilikan akibat pengunduran diri salah satu anggota.
Perbedaan ADJUSTMENT, RE-CLASS & CORRECTION dalam jurnal entryMhd. Abdullah Hamid
Teks tersebut membahas perbedaan antara jurnal penyesuaian dan jurnal pembetulan dalam akuntansi. Jurnal penyesuaian digunakan untuk menyesuaikan saldo akun agar mewakili kondisi sebenarnya, sementara jurnal pembetulan digunakan untuk memperbaiki kesalahan pencatatan jurnal. Teks tersebut juga menjelaskan prosedur pembuatan jurnal penyesuaian dan pembetulan serta kondisi di mana masing-masing jurnal tersebut digunak
Modus Operandi dan Skenario Fraud _Training FRAUD RISK ASSESSMENTKanaidi ken
Dokumen tersebut membahas tentang penyebab terjadinya fraud menurut fraud triangle yang terdiri dari tiga elemen yaitu tekanan (pressure), peluang (opportunity), dan pembenaran (rationalization). Dokumen juga menjelaskan berbagai faktor risiko fraud seperti keserakahan, kesempatan, kebutuhan, dan pengungkapan serta modus operandi fraud pada tingkat individu dan organisasi.
Analisis SWOT diri sendiri untuk menghadapi masa depan dan meraih cita-cita. Analisis mencakup kekuatan seperti kemampuan komunikasi dan kepemimpinan, kelemahan seperti kurang tekun belajar bahasa Inggris, peluang seperti menjadi wirausaha, dan ancaman seperti persaingan ketat. Strategi termasuk memperkuat kekuatan dan memperbaiki kelemahan serta memanfaatkan peluang dan mengatasi ancam
Dokumen tersebut membahas tentang etika dan fraud dalam dunia informasi teknologi. Terdapat definisi fraud, jenis-jenis fraud seperti terhadap aset dan laporan keuangan, faktor penyebabnya, serta cara pencegahannya melalui pengendalian internal dan hukum yang berlaku.
Davia et al. mengelompokan fraud dalam ketiga kelompok sebagai berikut:
a. Fraud yang sudah ada tuntunan hukum (prosecution), tanpa memperhatikan bagamana keputusan pengadian.
b. Fraud yang ditemukan, tapi belum ada tuntunan hukum.
c. Fraud yang belum ditemukan.
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKnurul khaiva
Dokumen tersebut membahas analisis lingkungan eksternal untuk manajemen strategik dengan menjelaskan model manajemen strategik, proses analisis lingkungan eksternal, faktor-faktor utama yang perlu dianalisis seperti analisis PEST dan Porter 5 Kekuatan, serta penjelasan mengenai ancaman pendatang baru, kekuatan supplier dan pelanggan, analisis pesaing, ancaman produk pengganti, dan faktor-faktor lain seperti negara, masyarakat, serikat pe
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiMuhammad Rafi Kambara
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Disusun oleh: Muhammad Rafi Kambara
Pengujian pengendalian merupakan pengujian terhadap kebijakan atau prosedur pengendalian internal instansi atas belanja subsidi untuk mendeteksi dan mencegah salah saji materil dalam suatu asersi laporan keuangan.
Dokumen tersebut membahas pencegahan fraud dengan memahami lingkungan pencegahan, persepsi deteksi, pendekatan klasik, serta memahami siklus akuntansi. Pencegahan fraud memerlukan komitmen dari manajemen puncak dan seluruh organisasi, bukan hanya tanggung jawab auditor. Pendidikan juga penting untuk meningkatkan kesadaran akan pencegahan fraud.
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garamsiti nurlaeli
Dokumen tersebut membahas tentang kasus pengambilan keputusan PT Garam dalam menghadapi berbagai masalah seperti ketergantungan produksi pada cuaca, panjangnya rantai pasokan, kendala lahan, dan biaya distribusi. PT Garam telah mengambil keputusan untuk meningkatkan produktivitas dengan teknologi baru, menjalin kerja sama dengan pemilik lahan dan dinas transportasi, serta menambah luas areal penggaraman.
Dokumen tersebut membahas strategi perusahaan dalam memerangi fraud melalui empat tahap yaitu pencegahan, pendeteksian, investigasi, dan tindak lanjut hukum. Tahap pencegahan meliputi pengendalian internal yang baik, pengawasan karyawan, dan penciptaan budaya jujur. Pendeteksian dapat dilakukan secara proaktif dengan audit kejutan dan sistem pelaporan. Investigasi digunakan untuk mengumpulkan bukti se
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Audit forensik merupakan kombinasi antara akuntansi, audit, dan kemampuan investigasi untuk mengungkap kejahatan keuangan melalui pengumpulan bukti. Audit forensik berbeda dari audit keuangan karena lebih bersifat investigatif dan mengandalkan intuisi. Proses audit forensik meliputi identifikasi masalah, pengumpulan bukti, dan penyusunan laporan hasil audit.
BMP EKMA4434 Sistem Informasi ManajemenMang Engkus
Dokumen tersebut membahas konsep dasar sistem dan informasi. Ia menjelaskan pengertian sistem sebagai kumpulan komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu, serta karakteristik utama sistem seperti komponen, batas, lingkungan luar, dan masukan-keluaran. Dokumen ini juga membahas pengertian informasi dan hubungannya dengan sistem informasi manajemen."
[Ringkasan]
Tatanan kelembagaan pemberantasan korupsi di Indonesia meliputi lembaga perwakilan rakyat, kekuasaan eksekutif (Presiden), kekuasaan yudikatif (peradilan), dan lembaga khusus seperti KPK. KPK memiliki tugas koordinasi, supervisi, penyelidikan, pencegahan, dan pemantauan terhadap korupsi. Namun demikian, upaya untuk melemahkan peran KPK terus berlangsung.
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Fajar Sandy
Dokumen tersebut membahas tentang persekutuan sebagai salah satu bentuk badan usaha, termasuk proses pembentukan, kegiatan operasional, dan pembubarannya. Dibahas pula tentang investasi modal awal anggota persekutuan, pembagian laba dan rugi, serta perubahan komposisi kepemilikan akibat pengunduran diri salah satu anggota.
Perbedaan ADJUSTMENT, RE-CLASS & CORRECTION dalam jurnal entryMhd. Abdullah Hamid
Teks tersebut membahas perbedaan antara jurnal penyesuaian dan jurnal pembetulan dalam akuntansi. Jurnal penyesuaian digunakan untuk menyesuaikan saldo akun agar mewakili kondisi sebenarnya, sementara jurnal pembetulan digunakan untuk memperbaiki kesalahan pencatatan jurnal. Teks tersebut juga menjelaskan prosedur pembuatan jurnal penyesuaian dan pembetulan serta kondisi di mana masing-masing jurnal tersebut digunak
Modus Operandi dan Skenario Fraud _Training FRAUD RISK ASSESSMENTKanaidi ken
Dokumen tersebut membahas tentang penyebab terjadinya fraud menurut fraud triangle yang terdiri dari tiga elemen yaitu tekanan (pressure), peluang (opportunity), dan pembenaran (rationalization). Dokumen juga menjelaskan berbagai faktor risiko fraud seperti keserakahan, kesempatan, kebutuhan, dan pengungkapan serta modus operandi fraud pada tingkat individu dan organisasi.
Analisis SWOT diri sendiri untuk menghadapi masa depan dan meraih cita-cita. Analisis mencakup kekuatan seperti kemampuan komunikasi dan kepemimpinan, kelemahan seperti kurang tekun belajar bahasa Inggris, peluang seperti menjadi wirausaha, dan ancaman seperti persaingan ketat. Strategi termasuk memperkuat kekuatan dan memperbaiki kelemahan serta memanfaatkan peluang dan mengatasi ancam
Dokumen tersebut membahas tentang etika dan fraud dalam dunia informasi teknologi. Terdapat definisi fraud, jenis-jenis fraud seperti terhadap aset dan laporan keuangan, faktor penyebabnya, serta cara pencegahannya melalui pengendalian internal dan hukum yang berlaku.
Davia et al. mengelompokan fraud dalam ketiga kelompok sebagai berikut:
a. Fraud yang sudah ada tuntunan hukum (prosecution), tanpa memperhatikan bagamana keputusan pengadian.
b. Fraud yang ditemukan, tapi belum ada tuntunan hukum.
c. Fraud yang belum ditemukan.
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKnurul khaiva
Dokumen tersebut membahas analisis lingkungan eksternal untuk manajemen strategik dengan menjelaskan model manajemen strategik, proses analisis lingkungan eksternal, faktor-faktor utama yang perlu dianalisis seperti analisis PEST dan Porter 5 Kekuatan, serta penjelasan mengenai ancaman pendatang baru, kekuatan supplier dan pelanggan, analisis pesaing, ancaman produk pengganti, dan faktor-faktor lain seperti negara, masyarakat, serikat pe
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiMuhammad Rafi Kambara
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Disusun oleh: Muhammad Rafi Kambara
Pengujian pengendalian merupakan pengujian terhadap kebijakan atau prosedur pengendalian internal instansi atas belanja subsidi untuk mendeteksi dan mencegah salah saji materil dalam suatu asersi laporan keuangan.
Dokumen tersebut membahas pencegahan fraud dengan memahami lingkungan pencegahan, persepsi deteksi, pendekatan klasik, serta memahami siklus akuntansi. Pencegahan fraud memerlukan komitmen dari manajemen puncak dan seluruh organisasi, bukan hanya tanggung jawab auditor. Pendidikan juga penting untuk meningkatkan kesadaran akan pencegahan fraud.
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garamsiti nurlaeli
Dokumen tersebut membahas tentang kasus pengambilan keputusan PT Garam dalam menghadapi berbagai masalah seperti ketergantungan produksi pada cuaca, panjangnya rantai pasokan, kendala lahan, dan biaya distribusi. PT Garam telah mengambil keputusan untuk meningkatkan produktivitas dengan teknologi baru, menjalin kerja sama dengan pemilik lahan dan dinas transportasi, serta menambah luas areal penggaraman.
Dokumen tersebut membahas strategi perusahaan dalam memerangi fraud melalui empat tahap yaitu pencegahan, pendeteksian, investigasi, dan tindak lanjut hukum. Tahap pencegahan meliputi pengendalian internal yang baik, pengawasan karyawan, dan penciptaan budaya jujur. Pendeteksian dapat dilakukan secara proaktif dengan audit kejutan dan sistem pelaporan. Investigasi digunakan untuk mengumpulkan bukti se
Kelompok 5_Pengauditan Forensik Kelas B_Materi Mencegah Fraud, Mendeteksi Fra...AntonioCarlos968280
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan, deteksi, dan profil pelaku fraud. Bab 8 menjelaskan berbagai pengendalian intern untuk mencegah fraud seperti pemisahan tugas, pengendalian aset fisik, dan audit trail. Bab 9 menjelaskan teknik deteksi fraud seperti analisis laporan keuangan dan audit investigatif. Bab 10 mendefinisikan profiling dan menjelaskan profil pelaku, korban, dan perbuatan fraud.
Dokumen tersebut membahas konsep audit investigatif yang meliputi pengertian, tujuan, langkah-langkah, dan teknik pengumpulan bukti dalam mendeteksi dan menyelidiki kasus fraud.
RENCANA Penyelenggaraan + Link2 MATERI Training _"FRAUD and INVESTIGATIVE AUD...Kanaidi ken
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut merupakan rencana pelaksanaan training yang akan diselenggarakan pada tanggal 7-8 Juni 2023 di Hotel Dreamtel Jakarta untuk karyawan PT. SMART Multi Finance Jakarta. Terdapat informasi mengenai narasumber, materi pelatihan, dan pelaksanaan training sebelumnya.
Proses Fraud RISK ASSESSMENT pada Entitas & TransaksionalKanaidi ken
Enron adalah perusahaan energi Amerika yang bangkrut pada tahun 2001 setelah terungkap adanya praktik akuntansi yang merugikan dan korupsi internal. Penilaian risiko fraud membahas proses identifikasi, analisis, dan evaluasi risiko fraud yang relevan dengan organisasi untuk mencegah terjadinya fraud di masa depan.
Bagaimana Cara Mencegah Tindakan Fraud dalam Perusahaan? by Nafisa Audrilia P...NafisaAudriliaParsa
Artikel ini saya buat sebagai persyaratan tugas mata kuliah Pengantar Audit dan Asuransi yang diampu oleh Bapak Dr. Muhammad Razikun. Di dalam artikel ini, saya menjelaskan mengenai bentuk tindakan kecurangan, faktor-faktornya, cara pencegahannya, dan masih banyak lagi.
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. fraud dan korupsi. unive...Eka Yulianto
Teks tersebut membahas tentang fraud atau kecurangan, termasuk pengertian, penyebab, gejala, jenis, dan pencegahan fraud. Secara ringkas:
1. Fraud adalah perbuatan kecurangan yang melanggar hukum untuk merugikan pihak lain, yang dapat dilakukan oleh internal maupun eksternal organisasi.
2. Terdapat tiga jenis fraud utama yaitu penyimpangan aset, pernyataan palsu, dan korupsi.
3.
Makalah ini membahas tentang fraud auditing dengan fokus pada konsep dasar fraud, gejala dan faktor penyebab fraud, kategori dan teknik deteksi fraud. Fraud dijelaskan sebagai penipuan kriminal yang bertujuan untuk keuntungan pribadi pelaku. Faktor penyebab fraud antara lain keserakahan, kesempatan, kebutuhan, dan risiko ketahuan. Fraud dikelompokkan menjadi fraud laporan keuangan, penyalahgunaan aset
Faktor penyebab terjadinya fraud dan korupsi antara lain tekanan ekonomi, kesempatan, pembenaran diri, budaya organisasi, dan faktor internal seperti sifat tamak serta faktor eksternal seperti sikap masyarakat yang kondusif terhadap korupsi.
Makalah ini membahas model Fraud Triangle yang merupakan konsep sentral dalam deteksi kecurangan menurut Statement on Auditing Standard 99. Fraud Triangle menunjukkan tiga faktor penyebab kecurangan yaitu tekanan, peluang, dan rasionalisasi. Namun konsep ini dianggap memiliki kelemahan karena faktor rasionalisasi sulit diamati. Beberapa model lain seperti MICE (Money, Influence, Coercion, Ego) diusulkan untuk melengkapi Fraud Triangle.
Overview Fraud RISK MANAGEMENT _Fraud RISK ASSESSMENT TrainingKanaidi ken
Dokumen tersebut membahas tentang fraud risk management. Ia menjelaskan pentingnya memiliki program anti-fraud yang efektif untuk meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan dan mengurangi biaya. Dokumen ini juga menjelaskan framework untuk mengelola risiko fraud melalui komitmen, penilaian risiko secara berkala, perancangan kontrol, dan evaluasi berkelanjutan. Berbagai jenis fraud dan unsur-unsur fraud pun dijelaskan.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
2. Introduction
Fraud Investigator should also be trained in:
The legal elements of proof for fraud;
Legal rights and liabilities of fraud
investigators and organizations;
Legal rights of suspects and witnesses; and
Effective report writing. (Effective fraud
investigation reports focus on proof of the
elements of an offence – including intent –
and are entirely different from audit reports.)
Investigator Fraud juga harus dilatih dalam:
Unsur hukum pembuktian fraud;
Hak dan kewajiban hukum penyelidik dan
organisasi fraud;
Hak hukum tersangka dan saksi; dan
Penulisan laporan yang efektif. (Laporan investigasi
fraud yang efektif berfokus pada bukti elemen
pelanggaran – termasuk niat – dan sama sekali
berbeda dari laporan audit.)
3. What is Fraud Investigation and
Detection?
There are a number of differences between
auditing and fraud investigation:
• In the first place, audits are conducted on a
routine basis. Fraud investigations are performed
only when there is a reasonable suspicion
(predication) that a fraud has occurred, is
occurring or will occur. Predication is the totality
of circumstances that would lead a reasonable,
professionally trained and prudent individual to
believe a fraud has occurred, is occurring and/or
will occur.
Terdapat sejumlah perbedaan antara audit dan
investigasi fraud:
• Pertama, audit dilakukan secara rutin.
Investigasi fraud dilakukan hanya jika ada
kecurigaan (predikasi) yang wajar bahwa fraud
telah terjadi, sedang terjadi, atau akan terjadi.
Predikasi adalah totalitas keadaan yang akan
menyebabkan individu yang wajar, terlatih
secara profesional dan bijaksana untuk percaya
bahwa fraud telah terjadi, sedang terjadi
dan/atau akan terjadi.
4. • A second difference between audits and fraud
investigations is that fraud investigations are
generally adversarial in nature. The is to say that
while audits are aimed at systems and
procedures, fraud investigations are aimed at
persons who have violated criminal or civil law.
Another difference between audits and fraud
investigations is that each fraud investigation
begins with the proposition that all cases will end
in litigation.
What is Fraud Investigation …
• Perbedaan kedua antara audit dan investigasi fraud
adalah bahwa investigasi fraud umumnya bersifat
permusuhan. Artinya, sementara audit ditujukan
pada sistem dan prosedur, investigasi fraud
ditujukan kepada orang-orang yang telah
melanggar hukum pidana atau perdata.
• Perbedaan lain antara audit dan investigasi fraud
adalah bahwa setiap investigasi fraud dimulai
dengan proposisi bahwa semua kasus akan
berakhir dengan litigasi/proses pengadilan.
5. • Why Managers and Supervisors are often the
“key” to identify? How a fraud could have
occurred in their areas of responsibility and
who the participants are in a given fraud
situation?
• How can Management increase the
percentage of fraud discovered through
auditors and internal controls and thereby
decrease reliance on “Tips”, “Leads” and
“Accidental Discovery”?
What is Fraud Investigation …
• Mengapa Manajer dan Supervisor sering menjadi
“kunci” untuk diidentifikasi? Bagaimana fraud bisa
terjadi di wilayah tanggung jawab mereka dan
siapa peserta dalam situasi fraud tertentu?
• Bagaimana Manajemen dapat meningkatkan
persentase fraud yang ditemukan melalui auditor
dan pengendalian internal, yang akan mengurangi
ketergantungan pada "Tips", "Prospek" dan
"Penemuan Tidak Disengaja/ Kebetulan?“.
6. Who should be on the Fraud Team?
Siapa yang harus berada di Tim Fraud?
A. Tim Fraud Penuh waktu
Jika organisasi memiliki Tim Fraud penuh
waktu, idealnya, harus dikelola setengahnya
oleh auditor internal (termasuk auditor ICT)
dan setengahnya lagi oleh petugas
keamanan).
Tim Fraud melapor kepada Ketua Tim Fraud.
7. B. Putting a Fraud Team Together
1. The basic Fraud Team is sometimes called
CHARLES + TEAM which consists of the following
personnel:
C = Chief Financial Officer
H = Human Resources Personnel (Expert)
A = Audit (Internal and/or External)
R = Risk Management/Insurance (Expert)
L = Lawyer (Internal or External)
E = Electronic Expert
S = Security Manager
Who should be on the Fraud Team? ….
B. Menyatukan Tim Fraud
1. Tim Fraud dasar terkadang disebut CHARLES +
TEAM yang terdiri dari personel berikut:
8. N.B.
A Certified Fraud Investigator can be
from any other specific skills required by the
nature of the fraud e.g. Engineer, Real Estate
Valuer, Architect, Private Investigator.
Who should be on the Fraud Team? ….
N.B :
• Penyelidik Fraud Bersertifikat dapat berasal
dari keahlian khusus lainnya yang diperlukan
oleh sifat dari fraud, misalnya: Insinyur,
Penilai Real Estate, Arsitek, Penyelidik Swasta.
9. 2. What should be the first step when Fraud
Concerns confirmed?
Ascertain “general” nature of fraud; get
“specific” data when available.
Determine the 5 ‘Ws’ (i.e. who, what,
when, where, why) and how of the fraud
situation.
Determine the personnel in the area(s)
involved. Obtain background
information on them, as and when
deemed appropriate.
2. Apa yang harus menjadi langkah pertama ketika
Kekhawatiran Fraud dikonfirmasi?
Pastikan sifat fraud yang “umum”; dapatkan
data "spesifik" jika tersedia.
Tentukan 5 'Ws‘ + 1 ‘H’ (yaitu who, what,
when, where, why) dan how (bagaimana
situasi fraud).
Tentukan personel di area yang terlibat.
Dapatkan informasi latar belakang tentang
mereka, jika dianggap tepat.
FRAUD INVESTIGATION
10. FRAUD INVESTIGATION …
Check if subject/target has ever had similar
fraud. If so, obtain details.
Ascertain if other organization has ever similar
fraud. Try to learn as much as possible about
the parallel case.
After the Fraud Team has determined, lay out
the “general” area(s) in which they are to
work. Where two or more people, same or
different disciplines, are to work together,
designate the person “in charge”. Full
accountability, authority and responsibility
must be defined and revised, as appropriate.
kemudian
Periksa apakah subjek/target pernah mengalami
fraud serupa. Jika demikian, dapatkan detailnya.
Pastikan apakah organisasi lain pernah terjadi
fraud serupa. Cobalah untuk mempelajari secara
mendalam kemungkinan tentang kasus paralel.
Setelah Tim Fraud menentukan, tentukan area
"umum" di mana mereka akan bekerja. Di mana
dua orang atau lebih, disiplin ilmu yang sama atau
berbeda, bekerja sama, tunjuk orang yang
"bertanggung jawab". Pertanggungjawaban
sepenuhnya, wewenang dan tanggung jawab
harus didefinisikan dan direvisi, sebagaimana
mestinya.
11. 3. When should the matter be reported to
Top Management?
As soon as there is reasonable evidence of
a possible fraud, it should be reported
either verbally or a one-page “flasher”
report to the top management, indicating:
What has been found, and
What further actions are then
currently planned to follow-up and
attempt to confirm whether a fraud
actually had or was occurring.
3. Kapan masalah tersebut harus dilaporkan
kepada Manajemen Puncak?
Segera setelah ada bukti yang kuat dan masuk
akal tentang kemungkinan terjadinya fraud, hal itu
harus dilaporkan, baik secara lisan atau laporan
"penjelas" satu halaman, kepada manajemen
puncak, yang menunjukkan:
Apa yang telah ditemukan, dan
Tindakan selanjutnya apa yang direncanakan
sebagai ditindaklanjuti dan upaya untuk
mengkonfirmasi apakah fraud benar-benar
telah atau sedang terjadi.
FRAUD INVESTIGATION …
12. • Some internal auditors and Head of Security
have mistakenly been reluctant to report on
possible fraud, feeling they should hold back
until they had improved the evidence to
upgrade to a probable or proven/known fraud.
Top Management has a right to know when
there is sufficient concern to indicate a possible
fraud exists.
• Why is that important? Because management
can:
• Beberapa auditor internal dan Kepala Keamanan
sering keliru, yaitu enggan melaporkan
kemungkinan terjadinya fraud, mereka merasa
harus menahan diri dulu sampai mereka
mendapatkan bukti untuk meningkatkan
kemungkinan atau pembuktian/diketahui benar-
benar terjadi fraud, baru melaporkannya.
Padahal, Manajemen Puncak memiliki hak untuk
mengetahui bila ada kekhawatiran yang cukup
untuk menunjukkan adanya kemungkinan
kecurangan.
• Mengapa itu penting? Karena manajemen dapat:
FRAUD INVESTIGATION …
13. Permit rescheduling internal audit and
security personnel to deal with the problem;
Confirm that the internal auditor and/or Head
of Security can use internal or external
resources, as they appropriate, to follow-up
on the identified situation;
If they desire, ask to be kept informed of any
“key” evidence, when identified, or indicate
that they should be advised when something
meaningful has been proven; even to the
point that it is decided to drop the ongoing
review, as nothing further was developed
during a follow-up review.
Mengapa itu penting? Karena manajemen dapat:
Mengizinkan penjadwalan ulang personel audit internal
dan keamanan untuk mengatasi masalah tersebut;
Mengkonfirmasi bahwa auditor internal dan/atau Kepala
Keamanan dapat menggunakan sumber daya internal
atau eksternal, sebagaimana mestinya, untuk
menindaklanjuti situasi yang teridentifikasi;
Jika itu diinginkan/diperlukan, mintakanlah hal itu serta
terus beritahukan tentang bukti “kunci” apa pun yang
sudah diidentifikasi, atau tunjukkan bahwa mereka harus
diberitahu ketika sesuatu yang bermakna telah terbukti;
bahkan sampai diputuskan untuk membatalkan tinjauan
yang sedang berlangsung, karena tidak ada yang
dikembangkan lebih lanjut selama tinjauan tindak lanjut.
FRAUD INVESTIGATION …
14. 4. When should a Fraud Audit Start? How
should it proceed? When do you revise
Fraud Investigation direction?
It must be remembered that a fraud audit is
not a typical structured or routine audit.
Fraud audits tend to be unstructured. They
start from the point-of-concern (e.g. what
made anyone think that a fraud may have
occurred or was occurring?).
4. Kapan Audit fraud Harus Dimulai? Bagaimana
kelanjutannya? Kapan Anda merevisi arah
Investigasi Fraud?
Harus diingat bahwa audit fraud bukanlah audit
terstruktur atau rutin yang khas. Audit fraud
cenderung tidak terstruktur. Dapat dimulai dari
adanya titik perhatian (misalnya apa yang
membuat orang berpikir bahwa kemungkinan
fraud telah terjadi atau sedang terjadi?).
FRAUD INVESTIGATION …
15. Working in a random manner; that is following
down any avenue of review where either:
(1) The data developed indicates might be
fruitful, or
(2) Something identified clearly indicates that
is the route to follow at this point in the
review.
Bekerja secara acak; yang mengikuti setiap alur
peninjauan, di mana:
1) Data yang dikembangkan menunjukkan
kemungkinan bermanfaat, atau
2) Sesuatu yang diidentifikasi dengan jelas
menunjukkan bahwa itu adalah rute yang
harus diikuti karena merupakan titik tinjauan.
FRAUD INVESTIGATION …
16. The fraud audit in its early stages, when a clear
direction has not yet been identified, really
moves around for anything meaningful,
confirming or denying that a fraud has or is
occurring. This random development of pieces
of
a puzzle will continue until the fraud audit is
25%
to 40% complete. At that point, there should be
enough developed information to justify
continuingthe review.
• Audit fraud pada tahap awal, dilakukan ketika arah
yang diidentifikasi belum jelas, benar-benar
bergerak untuk sesuatu yang bermanfaat, guna
mengkonfirmasi atau menyangkal bahwa fraud
telah atau sedang terjadi.
• Pengembangan dilakukan secara acak dari
potongan teka-teki, ini akan berlanjut sampai audit
fraud selesai 25% hingga 40%. Pada saat itu,
harus ada informasi yang dikembangkan, yang
cukup untuk menunjukkan bahwa tinjauan benar-
benar dilanjutkan.
FRAUD INVESTIGATION …
17. On that basis,it is then possible to develop an
audit program, as a basis of reference to
work from.
It is important to understand that the program
does not eliminate the freedom of
movement of the Fraud Team members to
pursue any supplemental area, even
though not specified in the audit program.
• Atas dasar itu, maka dimungkinkan bagi
Tim Fraud untuk mengembangkan
program audit, sebagai dasar acuan kerja.
• Penting untuk dipahami bahwa program
tersebut tidak menghilangkan kebebasan
bergerak anggota Tim Fraud untuk
mengejar data/informasi tambahan apa
pun, meskipun itu tidak ditentukan dalam
program audit.
FRAUD INVESTIGATION …
18. The audit program should thereafter be revised
weekly to identify:
What has been done, and
What is yet to be done.
The audit program should be considered “ALIVE” and
FLEXIBLE.
Program audit setelah itu harus direvisi
setiap minggu untuk mengidentifikasi:
Apa yang telah dilakukan, dan
Apa yang masih harus dilakukan.
Program audit harus dianggap “HIDUP
(bergerak terus)” dan FLEKSIBEL.
FRAUD INVESTIGATION …
19. 5. Why Managers and Supervisors are often the “Key” to
identify? How a fraud could have occurred in their areas of
responsibility and who the participants are in a given fraud
situation?
The Fraud Team members should immediately go to the
person in charge of the subject area, as soon as a possible
fraud is identified, and review:
1) What they are doing in the subject environment, and
2) What, if any problem they have identified over the past
six months, or longer or shorter period, if appropriate.
NOTE: It may be feasible to visit two or more levels of
management in the area involved.
5. Mengapa Manajer dan Supervisor sering menjadi
“Kunci” untuk diidentifikasi? Bagaimana fraud bisa
terjadi di wilayah tanggung jawab mereka dan siapa
peserta dalam situasi fraud tertentu?
Anggota Tim Fraud harus segera bergerak ke orang
yang bertanggung jawab atas area subjek, segera
setelah kemungkinan fraud diidentifikasi, dan
meninjau:
1) Apa yang mereka lakukan di lingkungan subjek,
dan
2) Apakah ada masalah yang mereka identifikasi
selama enam bulan terakhir, atau periode yang
lebih lama atau lebih pendek.
CATATAN: Layak juga untuk mengunjungi dua atau
lebih tingkat manajemen di area yang terlibat.
FRAUD INVESTIGATION …
20. 6. How can Management increase the
percentage of Fraud discovered through
Auditors and Internal Controls and thereby
decrease reliance on “Tips”, “Leads” and
“Accidental Discovery”?
There are times the Fraud Team members have
moved back and forth between two of the
supervisory or management people they
interview because they are getting conflicting
statements. Don’t be surprised if you
encounter such situation. If you find two
people with exactly the same story, presented
in the same order, be suspicious that they may
be involved, in fact, be in collusion relative to
some wrongdoing.
6. Bagaimana Manajemen dapat meningkatkan
persentase Fraud yang ditemukan melalui Auditor dan
Pengendalian Internal dan dengan demikian
mengurangi ketergantungan pada “Tips”, “Prospek”,
dan “Penemuan Tidak Disengaja”?
Ada kalanya anggota Tim Fraud berpindah-pindah
antara dua orang supervisor atau manajemen yang
mereka wawancarai karena mereka mendapatkan
pernyataan yang saling bertentangan. Jangan heran
jika Anda menghadapi situasi seperti itu.
Jika Anda menemukan dua orang dengan cerita yang
persis sama, disajikan dalam urutan yang sama,
curigalah bahwa mereka mungkin terlibat, pada
kenyataannya, berkolusi relatif terhadap beberapa
kesalahan.
FRAUD INVESTIGATION …
21. Have the supervisory/management people
identify weak points in their procedures, in
particular internal control/independent
check, and the best and worse performers
among their subordinates.
Why is this important? The best are
potentially the biggest threat to perpetrate
some type of wrongdoing.
• Mintalah penyelia/manajemen mengidentifikasi
titik-titik lemah dalam prosedur mereka
(khususnya dalam pengendalian
internal/pemeriksaan independen), dan kinerja
terbaik dan terburuk di antara bawahannya.
• Mengapa ini penting?
Yang terbaik berpotensi menjadi ancaman
terbesar untuk melakukan beberapa jenis
kesalahan.
Yang lebih buruk mungkin adalah "penipu"
istilah yang digunakan untuk mengidentifikasi …
FRAUD INVESTIGATION …
22. The worse may be “foozlers” a term used to
identify people who
(1) don’t do something they should do, or
(2) do something they should not do, which
can set the stage for fraudulent activity.
What is the biggest problem in managing,
particularly at the lower management
levels?
Simply that they are often the best
staff/employees or “politicians” (e.g.
blowing their own trumpet) and tend to
focus on those activities rather than
reviewing and monitoring the work of their
subordinates.
Yang lebih buruk mungkin adalah "penipu" istilah
yang digunakan untuk mengidentifikasi:
a. orang yang tidak melakukan sesuatu yang
seharusnya mereka lakukan, atau
b. melakukan sesuatu yang tidak seharusnya
mereka lakukan, yang dapat memicu aktivitas
fraud.
Apa masalah terbesar dalam mengelola, terutama di
tingkat manajemen yang lebih rendah?
Sederhananya, mereka sering kali merupakan
staf/karyawan terbaik atau “politisi” (misalnya meniup
terompet mereka sendiri) dan cenderung berfokus
pada aktivitas tersebut daripada meninjau dan
memantau pekerjaan bawahan mereka.
FRAUD INVESTIGATION …
23. As a result, they often do not
really know:
(1) how good controls are,
(2) whether the controls are in place and
functioning as intended, or
(3) how good or bad individual personnel
are in doing their job.
Too often they rely on their perception,
based on interpersonal contact, rather
than on work performance.
Akibatnya, mereka sering tidak benar-benar tahu:
1) seberapa baik kontrol,
2) apakah kontrol ada dan berfungsi sebagaimana
dimaksud, atau
3) seberapa baik atau buruk personel individu
dalam melakukan pekerjaan mereka.
BISA JADI…Akibat terlalu seringnya mereka
mengandalkan persepsi mereka, berdasarkan
kontak interpersonal, daripada kinerja kerja (work
performance).
FRAUD INVESTIGATION …
24. Middle Management should spend more
time in reviewing and monitoring the
efforts of the Junior Management members
identified. Like the supervisors, they also
too often rely on their perception, based on
interpersonal contact, rather than on work
performance.
Manajemen Menengah harus meluangkan
lebih banyak waktu untuk meninjau dan
memantau upaya anggota Manajemen
Junior yang diidentifikasi. Seperti
supervisor, mereka juga terlalu sering
mengandalkan persepsi mereka,
berdasarkan kontak interpersonal,
daripada kinerja kerja (work performance).
FRAUD INVESTIGATION …