Dokumen tersebut membahas strategi perusahaan dalam memerangi fraud melalui empat tahap yaitu pencegahan, pendeteksian, investigasi, dan tindak lanjut hukum. Tahap pencegahan meliputi pengendalian internal yang baik, pengawasan karyawan, dan penciptaan budaya jujur. Pendeteksian dapat dilakukan secara proaktif dengan audit kejutan dan sistem pelaporan. Investigasi digunakan untuk mengumpulkan bukti se
2. NAma Anggota kelompok 3:
• Tia Nadila 2422001946
• Triya Azzahra 2422001947
• Yuriyanto 2422001950
3. “fraud”
Setiap orang dapat memerangi fraud. Tetapi apakah setiap
orang tau definisi fraud tersebut. Di dunia ini banyak kata
yang mendefinisikan fraud beberapa definisi fraud dari
berbagai lembaga dan beberapa ahli dalam bukunya. Fraud
pada umumnya diartikan sebagai “ is a deception
deliberately praticed in order to secure un fair or unflawful
gain” yang artinya sebuah kecurangan yang dilakukan dalam
rangka untuk memeperoleh keuntungan yang tidak wajar
atau melanggar hukum.
4. strategi perusahaan memerangi fraud
01 02 03 04
Pencegahan
Fraud(fraud
prevention)
.Pendeteksian
Fraud(fraud
detection)
Investigasi
Fraud(fraud
Investigation)
Penegakan hukum atau
penjatuhan sanksi
(follow-up legalaction)
E. Steve Albercht dalam bukunya Fraud Examination (2 0 0 3 );
menjelaskan bahwa terdapat 4 pilar utama dalam memerangi
fraud
5. Untuk mencegah terjadinya fraud, mengacu pada
Albrecht,Albrecht,Albrechtdan Zimbelman (2 0 0 9 :1 0 9 ),
salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan
yaitu dengan mengurangi peluang terjadinya fraud
dengan memperhatikan hal – hal berikut ini:
a. Memiliki sistem pengendalian yang baik
b. Menghambat terjadinya kolusi
c. Mengawasi karyawan dan menyediakan saluran
telekomunikasi untuk pelaporan fraud
d. Menciptakan gambaran hukuman yang akan
diterima bila melakukan fraud
e.Melaksanakan pemeriksaan secara proaktif
1.pencegahan fraud (fraud preventif)
6. pencegahan fraud (fraud preventif)
seperti menangani penyakit ,lebih baik mencegah daripada
menobati. fraud prevention atau pencegahan fraud dalam
tuanakotta (2 0 1 0 :2 7 2 ) menjelaskan bahwa pencegahan
tindakan fraud dapat dimulai dari pengendalian
internal.dalam hal ini tuanakotta membagi pengendalian
intern menjadi dua bagian . Yang pertama intern pasif .Kata
kunci pengendalian intern aktif adalah to prevent,
mencegah.kata kunci untuk pengendalian pasif adalah to
deter , membuat jera .masing -masing pengendalian internal
aktif maupun pasif memiliki sarana .
7. sarana pengendalian intern aktif
● pengendalian aset secara fisik
● perngendalian persediaan secara real- time
● pemisahan tugas
sarana pengendalian intern pasif
• Customized control
• Audit trail
• Focused Audit
• Surveillance of key activites
• Rotation of key personel
8. Pendeteksian fraud umumnya dilakukan jika ada gejala
tertentu, namun terkadang gejala yang timbul merupakan sebagian
kecil dari fraud yang besar Oleh karena itu, untuk mengurangi
terjadiya fraud, perusahaan harus mengubah konsep pendeteksian
fraud yang awalnya reaktif atau hanya mencari bila ada gejala
menjadi proaktif yaitu melakukan pencarian fraud secara rutin
walaupun tidak ada gejala yang nampak karena bisa saja gejala
tersebut tidak secara eksplisit.
2.Pendeteksian Fraud(fraud detection)
9. meningkatkan persepsi pendeteksian
hal terbaik yang dapat dilakukan entitas untuk meminimalkan
kecurangan adalah dengan mencari biaya yang
menguntungkan cara untuk meningkatkan persepsi
pendeteksian . Beberapa cara untuk meningkatkan persepsi
deteksi meliputi:
● pengawasan
● tip anonim
● suprise audit
10. • pengawasan (surveillance)
Di tempat - tempat kerja dimana aset
berisiko tinggi, seperti ruang surat kabar
tempat surat yang berisi cek dan / atau
uang tunai dibuka, kamera pengawas atau
lainnya . Metode surveilans bisa menjadi
persepsi yang baik terhadap metode
Pendeteksian.
11. • tip anonim ( anonymous tips)
tips telah terbukti menjadi metode terbaik untuk saat ini dalam
mendeteksi kecurangan , alasannya sederhana saja ,jika karyawan
ada sistem tips anonim dan siapapun yang melihat sesuatu
mencurigakan bisa mengubahnya, kemudian mulai berfungsi
sebagai persepsi pendeteksian tindakan pencegahan . praktik
terbaik untuk tips anonim mencakup keterlibatan manajemen yang
tepat, penanganan keluhan uyang independen oleh pihak ketiga
dan mengunakan beberapa metode komunikasi (telepon, surat,e-
mail,dll) yang terpenting memudahkan ,nyaman,dan nyman bagi
karyawan untuk memberi tips.
12. • audit kejutan ( surprise Audits)
Audit kejutan ini tidak hanya dapat melayani tujuan
yang sama dalam mendeteksi kecurangan ( yang
kemudian dapat dipertimbangkan untuk tindakan
pencegahan lebih lanjut), namun faktanya audit
mendadak tidak diumumkan ,dapat menciptakan
persepsi deteksi. penipu tidak tahu kapan auditor
penipuan akan tampil,jadi mereka tidak dapat
mempersiapkan untuk menipu auditor.
13. 3.Investigasi Fraud
(fraud Investigation)
Investigasi fraud umumnya hanya dilakukan
bila ada gejala yang terdeteksi. Kegiatan ini
biasanya meliputi pertanyaan – pertanyaan
seperti apakah fraud benar – benar terjadi,
siapa pelakunya, mengapa ia melakukan
demikian, bagaimana ia melakukannya, kapan
fraud terjadi, dan dimana bagian yang terkait.
Investigasi berguna untuk menentukan apakah
gejala yang nampak benar – benar
menunjukkan adanya fraud atau hanya
kesalahan yang tidak disengaja.
14. 4. Penegakan hukum atau penjatuhan
sanksi (follow-up legalaction)
Ketika fraud sudah terjadi, pihak yang
dirugikan seperti perusahaan maupun
stakeholder harus menentukan tindak lanjut
apa yang harus dilakukan untuk menangani
fraud tersebut, baik secara perdata, pidana,
maupun secara kekeluargaan.
15. Dalam suatu investigasi fraud pasti menghasilkan
bukti. Bukti – bukti tersebut dapat dikelompokkan
menjadi empat kategori
Bukti testimoni, bukti berupa pernyataan –
pernyataan ini diperoleh dengan cara interview,
interogasi, dan tes kejujuran.
02
Bukti dokumen, bukti jenis ini diperoleh dari dokumen
berupa kertas, data komputer dan bukti tertulis dan
elektronis lainnya.
03
Bukti fisik, bisa berupa sidik jari, bekas alur ban
kendaraan, senjata, barang yang dicuri, dan bukti
berwujud lainnya yang berkaitan dengan fraud
yang terjadi.
04
Observasi personal, proses ini melibatkan bukti –
bukti yang terlihat, terdengar, terasa, yang
dirasakan oleh investigator sendiri.
01
16. menciptakan budaya jujur,terbuka,dan
saling mendukung
upaya untuk memberantas adanya segala bentuk
kecurangan ,perlu ditingkatkan adanya suatu
kejujuran,keterbukaan dan saling membantu anatara
pihak internal perusahaan ,dan pihak auditor yang
ditunjuk mengurusi laporan keuangan perusahaan
,budaya kejujuran,keterbukaandan saling membantu.
17. 4 faktor menciptakan budaya jujur,terbuka,dan
saling mendukung
● Merekrut Karyawan yang jujur dan menyediakan
pelatihan akan kesadaran fraud
● Membentuk lingkungan kerja positif
● Menyebarkan pemahaman yang baik dan kode
etik yang dapat diterima
● Mengimplementasikan employee Assistance
Programs (EAPS)
18. eliminasi kecurangan
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengeliminasi peluang
terjadinya fraud dan menindak pelaku fraud bisa dilakukan
dengan:
● Mempunyai internal control yang baik: (lingkungan
pengendalian ,sistem akuntansi ,aktivitas pengendalian
,pengawasan , dan komunikasi dan informasi.
● Meminimalkan kolusi diantara karyawan
● Menginformasikan dengan jelas kepada supplier dan
pihak terkait lainnya tentang kebijakan perusahaan
melawan Fraud .
19. eliminasi kecurangan
● Mengawasi Karyawan
● Memberikan sanksi terhadap para pelaku fraud
● Melakukan audit secara proaktif : mengidentifikasi
resiko yang muncul ,mengindentifikasi gejala dari
masing-masing resiko,membangun program audit
untuk secara proaktif melihat gejala/ tanda dan
kemunculannya
20. kesimpulan
akuntansi forensik memiliki peranan yang penting dalam mengungkap
kasus fraud dan korupsi. Badan intelijen dan keamanan Amerika
Serikat, yakni FBI telah merasakan manfaat keberadaan bidang ini
dalam memecahkan berbagai kasus mereka. Indonesia juga tengah
gencar menerapkan akuntansi dan audit forensik untuk menekan
kasus korupsi yang semakin merajalela. Indonesia memiliki potensi
yang besar dalam menerapkan akuntansi dan audit forensik. N amun,
hal ini juga harus didukung dengan sistem pendidikan yang memadai.
Mahasiswa perlu dikenalkan mengajarkan dasar-dasar akuntansi
forensik guna mempersiapkan calon-calon praktisi audit forensik
Indonesia untuk memberantas fraud dan korupsi di masa depan.