Dokumen tersebut membahas tentang definisi masalah penelitian, sumber masalah penelitian, cara memilih masalah penelitian, proses penelitian dasar dan terapan, identifikasi masalah penelitian, dan membangun kerangka teoritis penelitian."
Dataset ini merupakan jabaran atau contoh analisis data menggunakan program SPSS 16.0 pada Buku SPSS 16.0 Analisis Data Statistika dan Penelitian. Penulis Buku: Hartono. Tahun Terbit: 2014. Yogyakarta: Zanafa & Pustaka Pelajar
Dataset ini merupakan jabaran atau contoh analisis data menggunakan program SPSS 16.0 pada Buku SPSS 16.0 Analisis Data Statistika dan Penelitian. Penulis Buku: Hartono. Tahun Terbit: 2014. Yogyakarta: Zanafa & Pustaka Pelajar
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Wulandari Rima Kumari
The purpose of this study is to determine the significance of the influence of the leadership, organizational culture and work environment to employee performance and job satisfaction as an intervening variable. The research population is all employees in the District of the City of Tarakan, with a sample of 128 employees. Data analysis method used in this research is path analysis.The research findings show that leadership, organizational culture and work environment had positive and significant impact on employee performance. The second discovery revealed that the leadership, work environment and job satisfaction held significant positive effect on employee performance, whereas the organizational culture had significant negative effect on employee performance. Results of path analysis showed that:(1) Job satisfaction is proven as an intervening variable between leadership a direct influence on employee performance is more dominant than the indirect effect. (2) Job satisfaction is proven as an intervening variable indirect influence of organizational culture on employee performance is more dominant than the direct effect. (3) Job satisfaction is proven as an intervening variable indirect influence among the working environment is more dominant than the direct effect.
Pasar modal yang efisien terjadi jika ada informasi terbaru masuk kepasar dan informasi baru ini adalah pengungkapan informasi emiten yang bersifat material yang segera diumumkan atau dipublikasikan kepada public melalui Bapepam selaku pengawas pasar modal. Hal ini diperkirakan akan mempengaruhi perubahan harga saham. Sempitnya pengungkapan informasi menimbulkan harga saham dapat dinilai terlalu rendah (Undervalued) oleh pasar dan dapat memiliki insentif untuk melakukan penawaran melalui jalur penawaran terbatas (Private market),dimana menimbulkan biaya transaksi dan mengurangi likuiditas yang diharapkan. Perusahaan yang harga sahamnya tinggi (overvalued) dianggap mampu memberikan pengungkapan informasi yang lebih relevan kepada investor sehingga manajer memiliki peluang untuk melakukan aksi jual saham yang dipegangnya atau mengeluarkan ekuitas saham baru pada tingkat rate yang favorable.
Efisiensi pasar saham sangat membutuhkan informasi yang seluas-luasnya karena berdampak terhadap harga saham, pemilihan saham pada portofolio yang diilih oleh investor mengakibatkan harapan nilai return yang menguntungkan dengan tingkat resiko seminimal mungkin.
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Wulandari Rima Kumari
The purpose of this study is to determine the significance of the influence of the leadership, organizational culture and work environment to employee performance and job satisfaction as an intervening variable. The research population is all employees in the District of the City of Tarakan, with a sample of 128 employees. Data analysis method used in this research is path analysis.The research findings show that leadership, organizational culture and work environment had positive and significant impact on employee performance. The second discovery revealed that the leadership, work environment and job satisfaction held significant positive effect on employee performance, whereas the organizational culture had significant negative effect on employee performance. Results of path analysis showed that:(1) Job satisfaction is proven as an intervening variable between leadership a direct influence on employee performance is more dominant than the indirect effect. (2) Job satisfaction is proven as an intervening variable indirect influence of organizational culture on employee performance is more dominant than the direct effect. (3) Job satisfaction is proven as an intervening variable indirect influence among the working environment is more dominant than the direct effect.
Pasar modal yang efisien terjadi jika ada informasi terbaru masuk kepasar dan informasi baru ini adalah pengungkapan informasi emiten yang bersifat material yang segera diumumkan atau dipublikasikan kepada public melalui Bapepam selaku pengawas pasar modal. Hal ini diperkirakan akan mempengaruhi perubahan harga saham. Sempitnya pengungkapan informasi menimbulkan harga saham dapat dinilai terlalu rendah (Undervalued) oleh pasar dan dapat memiliki insentif untuk melakukan penawaran melalui jalur penawaran terbatas (Private market),dimana menimbulkan biaya transaksi dan mengurangi likuiditas yang diharapkan. Perusahaan yang harga sahamnya tinggi (overvalued) dianggap mampu memberikan pengungkapan informasi yang lebih relevan kepada investor sehingga manajer memiliki peluang untuk melakukan aksi jual saham yang dipegangnya atau mengeluarkan ekuitas saham baru pada tingkat rate yang favorable.
Efisiensi pasar saham sangat membutuhkan informasi yang seluas-luasnya karena berdampak terhadap harga saham, pemilihan saham pada portofolio yang diilih oleh investor mengakibatkan harapan nilai return yang menguntungkan dengan tingkat resiko seminimal mungkin.
Action research merupakan model penelitian yang sekaligus berpraktik dan berteori atau menggabungkan teori sekaligus melaksanakan dalam praktik. Action research bertujuan untuk memberikan kontribusi baik pada tataran praktis kepedulian terhadap masalah yang dihadapi manusia saat ini maupun agenda sasaran (pengembangan) ilmu sosial secara bersama. Untuk melaksanakan dua tujuan sekaligus, dibutuhkan kolaborasi aktif antara peneliti dan klien (anggota sistem/objek peneliti), maka perlu menekankan pentingnya pembelajaran bersama (co-learning) sebagai aspek pokok proses riset (O’Brien,1998).
Action research dikenal dengan berbagai nama lain, seperti partisipator action research, collaborative inquiry, emansipatory research, dan contexturalaction research. Semua variasi istilah tersebut merupakan istilah lain ataudapat dikategorikan action research.Dalam lingkup penelitian kebijakan memang telah dikenal lama tentangmodel action research. Dilihat dari konteks praxis, model action researchmerupakan model penelitian yang sekaligus berpraktik dan berteori, ataumenggabungkan teori sekaligus melaksanakan dalam praktik
Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu wadah yang sangat strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini
lapangan dalam rangka menyelaraskan pelaksanaan program-program yang dilaksanakan Desa
2. Definisi Masalah Penelitian
Zikmund, Babin, Carr, Griffin
A problem occurs when there is
difference between the current conditions
and a more preferable set of conditions.
In others words, a gap exists between the
way things are now and way that things
could be better
Kothari
A research problem, in general, refers to
some difficulty which a researcher
experiences in the context of either a
theoretical or practical situation and
wants to obtain a solution for the same.
Sekaran dan Bougie
A problem does not necessarily mean that something is seriously
wrong with current situation that needs to be rectified
immediately. A Problem could also indicate an interest in an issue
where finding the right answers might help to improve an existing
situation. Thus, it is fruitful to define a problem as any situation
where a gap exists between the actual and desired ideal states.
3. Setiap situasi sosial di mana ada satu
gap atau ketidaksesuaian (discrepansy)
antara aktual dan kenyataan dan ideal
atau diharapkan atau antara apa yang
ada (what is) dan seharusnya ada
(should be) juga disebut sebagai
malasah.
Masalah penelitian sosial tidak selalu
menunjuk pada satu fenomena sosial
yang bersifat negatif atau salah satu
gagal seperti kecenderungan dalam
banyak penelitian sosial seperti :
kegagalan organisasi, pencapaian
tujuan organisasi tidak efektif dan tidak
efisien, dan lain-lain.
4. Tujuan dari penelitian sosial atas masalah
negatif adalah menemukan dan memberikan
solusi terhadap masalah penelitian untuk
membantu memperbaiki atau memulihkan satu
situasi masalah negatif atau penyimpangan
yang merugikan
Tujuan penelitian sosial atas masalah positif
adalah menemukan dan memberikan
jawaban terhadap pertanyaan penelitian
untuk membantu meningkatkan satu situasi
yang ada.
5. Masalah Sebagai Jantung Penelitian
Masalah dan
Rumusan Masalah
Rancangan
Penelitian
Teori dan
Hipotesis
Pengukuran
Variabel
Populasi dan
Sampling
Pengumpulan
Data
Analisis Data
Interpretasi dan
Pembahasan
Kesimpulan dan
Saran
Laporan Hasi
6. Memilih Masalah Penelitian
Identifikasi
Topik
Penelitian
Sumber
Permasalahan
Karakteristik
Permasalahan
Penelitian
Beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam seleksi topik penelitian:
a. Apakah ada permasalahan?
b. Apakah masalah tersebut dapat dipecahkan?
c. Apakah masalah tersebut menarik untuk dipecahkan?
d. Apakah masalah tersebut bermanfaat untuk dipecahkan?
Ada dua sumber permasalahan yang dapat digunakan untuk penelitian :
a. Literatur atau bahan bacaan yang berhubungan dengan minat dan pengetahuan
peneliti.
b. Pengalaman (pribadi) juga akan merupakan sumber permasalahan yang cukup
banyak. Semakin banyak pengalaman peseorang, akan semakin banyak
permasalahan yang didapatkannya untuk suatu penelitian.
a. Permasalahan harus dapat diselidiki melalui pengumpulan dan analisis data.
b. Orisinalitas. Penelitian merupakan sebuah pengembangan ide baru dari ide atau
isu yang ada; satu aplikasi ide baru dari konsep, teknik atau metodologi yang
terkini; satu interpretasi ide baru tentang ide ataupun karya sebelumnya.
c. Fisibilitas. Suatu topik penelitian dapat dikerjakan dengan mudah.
8. Identifikasi Masalah
Bagi peneliti pemula, pertanyaan yang sering timbul adalah darimana permasalahan dapat diperoleh, atau
bagaimana melihat permasalahan yang layak untuk diteliti? Bagi peneliti pemula mungkin dapat memanfaatkan
teori yang dipelajari.
Identifikasi permasalahan yang diturunkan dari teori membawa beberapa
keuntungan
Peneliti sudah mempelajari teori aplikasinya yang
terkait untuk menjawab persoalan yang ada.
Formulasi hipotesis pada umumnya akan menjadi
lebih mudah dan jelas, karena mempunyai
hubungan yang erat dengan teori.
Hasil penelitian akan memberikan kontribusi
terhadap teori yang dijadikan dasar untuk
perumusan masalah.
9. Mengidentifikasi Masalah Penelitian
Mengidentifikasi masalah
adalah mencari masalah
yang paling relevan dan
menarik untuk diteliti
Masalah dapat dicari melui
Pancaindra, yaitu
pengamatan, pendengaran,
penglihatan, perasaan, dan
penciuman.
Permasalahan ada jika ada
kesenjangan (gap) antara
das sollen dan das sein,
yaitu ada perbedaan antara
apa yang seharusnya
dengan apa yang ada
dalam kenyataan.
Masalah berkaitan dengan
suatu kondisi yang
mengancam, mengganggu,
menghambat, menyulitkan,
yang menunjukkan adanya
kesenjangan antara
harapan dan kenyataan.
10. Sumber Masalah
Bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan penelitian
Seminar, diskusi, dll pertemuan ilmiah
Pernyataan pemegang otoritas
Pengamatan sepintas
Pengalaman pribadi
Perasaan intuitif
11. Memilih Masalah/Pembatasan
Managebility, yaitu cukup dana, cukup waktu,
cukup alat, cukup bekal kemampuan teoritis, dan
cukup penguasaan metode yang diperlukan.
Masalah tersebut layak atau tidaknya untuk ditelitu
Ada sumbangan terhadap teori dan
ada/tidaknya teori yang relevan dengan
itu.
Ada/tidaknya kegunaan untuk
pemecahan masalah-masalah praktis
12. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam
penentuan permasalahan penelitian
Kegunaan Penelitian
Setiap permasalahan,
pertanyaan pertama adalah
manfaat yang diperoleh dari
penelitian terhadap masalah
tersebut.
Prioritas
Menyusun daftar prioritas,
sehingga dapat diketahui
permasalahan mana yang
akan diteliti terlebih dahulu.
Kendala Waktu dan Dana
Waktu yang tersedia
seringkali membatasi jumlah
dan jenis penelitian yang
dapat dilakukan.
Dapat Diselidiki
a. Suatu masalah secara teoritis tidak dapat diselidiki
jika belum terdapat teori dasar untuk menyelidiki.
b. Secara teoritis dapat diselidiki, namun karena
petimbangan tertentu tidak diijinkan untuk diselidiki
oleh aparat yang berwenang.
Kemampuan Peneliti
Sekadar tertarik kepada
suatu permasalahan dan
kemudian melakukan
penelitian merupakan
langkah yang kurang
bijaksana.
13. TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka atau survey literatur merupakan langkah penting di dalam penelitian.
Langkah ini meliputi identifikasi, lokasi, analisis dari dokumen yang berisi informasi
yang berhubungan dengan permasalahan penelitian secara sistematis.
Tujuan utama dari tinjauan pustaka adalah untuk melihat apa saja yang pernah
dilakukan sehubungan dengan masalah yang akan diteliti, menghindari duplikasi
penelitian, menghasilkan pengertian dan pandangan yang lebih jauh tentang
permasalahan yang diteliti.
Peneliti akan dapat menghindarkan diri dari kekurangan yang ada pada peneliti
sebelumnya. Peneliti akan menjadi lebih tajam dalam melakukan interpretasi hasil
penelitian.
14. Mengapa Perlu Dilakukan Tinjauan Pustaka?
Tinjauan pustaka yang sedikit namun terorganisasi dengan rapi dan
terkait erat dengan penelitian yang dilakukan adalah lebih baik daripada
tinjauan pustaka yang banyak tapi tidak terarah dan tidak berhubungan
dengan penelitian yang dilakukan.
Peneliti yang melakukan penelitian pada bidang yang telah sering
dilakukan penelitian perlu membatasi diri pada bidang yang sempit
namun sangat mendalam.
Sebaliknya apabila penelitian yang dilakukan adalah pada bidang
yang belum atau masih jarang dilakukan penelitian, pembatasan fokus
menjadi agak lebar. Kelebaran tinjauan pustaka akan membantu
dalam penyusunan kerangka analisis untuk studi yang bersifat
eksploratif dan dapat memperoleh bahan penyusunan hipotesis yang
lebih rasional.
15. Persiapan Tinjauan Pustaka
Sumber yang dapat digunakan dalam tinjauan pustaka dalah buku teks, jurnal, ensiklopedi, dan berbagai
artikel tentang bisnis, ekonomi, pendidikan yang lazim digunakan oleh para peneliti.
Tersedianya data spesifik tentang permasalahan manajemen/bisnis ekonomi/pendidikan yang terkait
dengan penelitian yang dilakukan. Tersedianya data khusus ini akan sangat membantu kelancaran
pencarian pustaka yang diperlukan.
Kelengkapan pustaka dan pelayanan yang tersedia. Beberapa pustaka standar dapat diperoleh pada
setiap perpustakaan, namun untuk beberapa masalah khusus barangkali hanya tersedia pada
perpustakaan tertentu saja.
Prosedur dan aturan yang berlaku untuk menggunakan perpustakaan. Jam buka perpustakaan,
klasisfikasi penyimpanan, cara memperoleh buku atau bacaan referensi, merupakan hal-hal yang perlu
diketahui lebih dulu.
16. Perumusan Masalah
Pada umumnya menunjukkan variabel
yang menarik peneliti dan hubungan
deskriptif, di mana permasalahan
secara sederhana diungkapkan di
dalam suatu pertanyaan yang harus
dijawab.
Menyusun definisi dari semua variabel
yang relevan, baik secara langsung
maupun operasional. Definisi
operasional ini harus jelas dan spesifik
sehingga tidak menimbulkan berbagai
macam penafsiran yang berbeda.
17. Perumusan masalah
harus disertai dengan
latar belakang masalah.
Latar belakang masalah
adalah informasi yang
diperlukan untuk
memahami perumusan
masalah yang disusun
oleh peneliti.
Latar belakang masalah
merupakan informasi
yang diperlukan untuk
mengerti permasalahan
yang ada.
Perumusan masalah
merupakan omponen
pertama, baik dalam
proposal maupun dalam
laporan penelitian.
Pernyataan masalah
membrikan arah
terhadap penelitian
yang dilakukan.
18. CONTOH
“Pengaruh Literasi Ekonomi Terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa.”
(Suatu Survey Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi)
1
• Bagaimanakah gambaran literasi ekonomi mahasiswa?
2
• Bagaimana gambaran perilaku konsumtif mahasiswa?
3
• Bagaimana pengaruh literasi ekonomi terhadap perilaku
konsumtif mahasiswa?
19. “Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning) Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa”
(Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMAN 1 Tasikmalaya)
1
• Apakah terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa yang
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based
Learning) sebelum dan sesudah perlakuan?
2
• Apakah terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa yang
menggunakan model pembelajaran konvensional sebelum dan sesudah
perlakuan?
3
• Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa
yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (problem based
learning) dan model pembelajaran konvensional sesudah perlakuan?
20. KERANGKA TEORITIS
Suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-
faktor penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu
Membangun sebuah kerangka konseptual akan dapat membantu kita dalam
mengendalikan maupun menguji suatu hubungan, serta meningkatkan pengetahuan atau
pengertian kita terhadap suatu fenomena yang diamati.
Dari krangka teoritis, hipotesis dapat dibangun untuk melihat apakah formula dari
teori tersebut valid atau tidak.
21. Esensi Ilmu
Ada 4 alasan utama perbedaan antara ilmu dengan pengetahuan (Suriasumantri,
1996)
Ilmu (spesies) adalah sebagian dari
pengetahuan (genus)
Ilmu adalah pengetahuan yang memiliki
ciri-ciri ilmiah, sehingga ilmu identik
dengan pengetahuan ilmiah (scientific
knowledge)
Berdasarkan hukum DM (Diterangkan
Menerangkan) dalam Bahasa Indonesia,
ilmu pengetahuan adalah ilmu (D) yang
bersifat pengetahuan (M). Oleh karena
itu, ilmu yang tidak memiliki ciri ilmiah
lebih tepat dikatakan pengetahuan bukan
ilmu.
Dari sisi filsafat ilmu, metodologi
merupakan bidang yang menitik beratkan
pada metode yang ditempuh dalam
memperoleh pengetahuan sekaligus
menjamin objektivitas ilmu atau secara
populer disebut kebenaran imu.
23. Bangunan Dasar Teori
Teori adalah sebuah kumpulan preposisi umum yang saling berkaitan dan digunakan untuk
menjelaskan hubungan yang timbul antara beberapa variabel yang diobservasi. Formulasi teori
adalah upaya untuk mengintegrasikan semua informasi secara logis sehingga alasan atas masalah
yang diteliti dapat dikonseptualisasikan dan diuji. (Sekaran, 2000 (29-30)
Konsep (concept) adalah sejumlah pengertian atau karakteristik, yang dikaitkan dengan
peristiwa, objek, kondisi, situasi, dan perilaku tertentu. Dengan kata lain konsep adalah
pendapat abstrak yang digeneralisasi dari fakta tertentu (Davis & Cosenza, 1993 : 25)
Konstruk (construct) adalah jenis konsep tertentu yang berada dalam tingkatan
abstraksi yang lebih tinggi daripada konsep dan diciptakan untuk tujuan teoritis
tertentu
Preposisi adalah pernyataan yang berkaitan dengan hubungan antara konsep-
konsep yang ada dan pernyataan dari hubungan universal antara kejadian-kejadian
yang memiliki karakteristik tertentu.
24.
25. Variabel
Variabel adalah suatu yang dapat membedakan atau mengubah nilai.
Variabel
dependen
• Variabel yang menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan.
Variabel
Independen
• Variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan
mempunyai hubungan yang positif ataupun negatif bagi variabel dependen nantinya.
Moderating
Variabel
• Variabel yang mempunyai dampak kontinjensi (contingent effect) yang kuat pada
hubungan variabel independen dan variabel dependen.
Intervening
Variabel
• Faktor yang secara teori berpengaruh pada fenomena yang diamati tetapi tidak dapat
dilihat, diukur, atau dimanipulasi, namun dampaknya dapat disimpulkan berdasarkan
dampak variabel independen dan moderating terhadap fenomena yang diamati.
26. KERANGKA TEORITIS
Pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian itu ditunjukkan.
Merupakan jaringan hubungan antar variabel yang secara logis diterangkan,
dikembangkan, dan dielaborasi dari perumusan masalah yang telah
diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi, dan survey literatur
27. Lima faktor yang memberikan peranan penting yang harus dipenuhi dalam membangun kerangka
teoritis (Sekaran, 2000 : 103)
Variabel yang relevan harus dapat dijelaskan dan disebutkan dalam
diskusi.
Diskusi harus dapat mewujudkan bagaimana dua atau lebih variabel itu
berhubungan satu sama lain.
Jika jenis dan arah hubungan tadi dapat diterima secara teori
berdasarkan atas penelitian sebelumnya, maka harus ada indikasi pada
diskusi apakah hubungan tadi bersifat positif atau negatif.
Harus ada penjelasan secara jelas kenapa kita akan mengharapkan
hubungan tersebut terus bertahan.
Skema diagram yang menjelaskan kerangka teoritis harus dapat
diperlihatkan sehingga pembaca dapat melihat dengan mudah dan
memahami bagaimana hubungan antar variabel secara teoritis.
28. HIPOTESIS
Suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi
atau akan terjadi.
Merupakan pernyataan peneliti tentang hubungan antara variabel-variabel dalam penelitian, serta
merupakan pernyataan yang paling spesifik
Merupakan jawaban sementara yang disusun peneliti, yang kemudian akan diuji kebenarannya
melalui penelitian yang dilakukan.
Hipotesis berupa pernyataan mengenai konsep yang dapat dinilai benar atau salah jika merujuk
fenomena yang diamati dan diuji secara empiris.
Fungsi dari hipotesis adalah sebagai pedoman untuk dapat mengarahkan penelitian agar sesuai
dengan apa yang kita harapkan.
29. Karakteristik Hipotesis
Dapat diuji
Berdasarkan data yang dikumpulkan, dapat dilakukan uji hipotesis sehingga dapat diketahui apakah hipotesis yang telah
disusun dapat diterima atau ditolak.
Pikiran yang tepat dan terukur
Hipotesis yang sederhana namun jelas, akan mempermudah pembaca uncuk mengerti , menyederhanakan pengujian yang
peru dilakukan, dan mempermudah formulasi kesimpulan dan analisis data.
Penjelasan yang masuk akal
Karena hipotesis merupakan jawaban sementara dari permasalahan yang ada, maka seharusnya hipotesis merupakan
penjelasan yang masuk akal.
Konsisten dengan penelitian sebelumnya
Hipotesis harus rasional, mengikuti penelitian yang telah ada dan mengundang penelitian berikutnya, Mempunyai kontribusi
terhadap teori dan praktek untuk manajemen, ekonomi dan pendidikan.
30. Jenis Hipotesis
Bagaimana
hipotesis tersebut
diperoleh
Hipotesis
Induktif
Hipotesis
Deduktif
Akan menyusun generalisasi berdasarkan observasi. Hal ini
sangat berguna, namun memiliki keterbatasan dalam bidang
terapan ilmu dalam arti belum tentu generalisasi ini benar-benar
dapat digunakan dalam bidang yang lebih luas.
Menggunakan perluasan logika dari penemuan-penemuan yang
telah ada, atau didasarkan pada hal-hal yang bersifat umum yang
telah diterima kebenarannya. Dengan kata lain, hipotesis deduktif
adalah bergerak dari hal-hal yang bersifat spesifik.
31. Bagaimana
hipotesis
dinyatakan
Hipotesis
Penelitian
Hipotesis
Statistik
Hipotesis penelitian menyatakan perkiraan hubungan atau
perbedaan antara dua variabel dalam bentuk kalimat
deklaratif (kalimat pernyataan). Hipotesis ini berupa
directional dan non directional (hipotesis tanpa arah).
Hipotesis statistik menyatakan tidak ada hubungan atau
perbedaan diantara dua variabel bentuk hipotesis nol
(Ho); dan jika terdapat terdapat hubungan atau perbedaan
antara dua variabel hipotesis alternatif (Ha).
32. Perumusan Hipotesis
Hipotesis yang baik adalah hipotesis yang dinyatakan dengan jelas dan
ringkas, menyatakan hubungan antara dua variabel, dan menjelaskan
variabel tersebut dalam terminologi operasional yang terukur.
Ho : Literasi ekonomi tidak berpengaruh terhadap perilaku konsumtif mahasiswa.
Ha : Literasi ekonomi berpengaruh terhadap perilaku konsumtif mahasiswa
1. Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa yang menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah sebelum dan sesudah perlakuan.
2. Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa yang menggunakan model
pembelajaran konvensional sebelum dan sesudah perlakuan.
3. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa yang menggunakan
model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran konvensional setelah
perlakuan.
33. Uji Hipotesis
Untuk melakukan uji hipotesis, peneliti harus menentukan
sample, mengukur instrumen, desain dan prosedur yang
akan menuntun dalam pencarian data yang diperlukan.
Jika data yang dikumpulkan mendukung hipotesis yang
ada, maka penelitian menjadi sangat sukses. Sebaliknya
data yang dikumpulkan tidak mendukung hipotesis yang
ada, kontribusi yang dibuat adalah perlu adanya revisi
hipotesis atau hipotesis yang baru.
Ada dua macam cara pengujian hipotesis : Cara
langsung dan cara hipotesis nol. Pengujian secara
langsung dilakukan dengan mencari bukti yang
memungkinkan untuk menolak atau menerima hipotesis.
Hipotesis nol tidak memprediksi suatu hubungan.