Dokumen tersebut membahas konsep audit investigatif yang meliputi pengertian, tujuan, langkah-langkah, dan teknik pengumpulan bukti dalam mendeteksi dan menyelidiki kasus fraud.
Aminullah assagaf akuntansi forensik dan aufit investigatifAminullah Assagaf
Buku ini membahas tentang akuntansi forensik dan audit investigatif, meliputi pengantar akuntansi forensik, lingkup kerjanya, fraud, korupsi, teknik audit investigatif, computer forensik, wawancara, dan undang-undang terkait."
Dokumen tersebut membahas pencegahan fraud dengan memahami lingkungan pencegahan, persepsi deteksi, pendekatan klasik, serta memahami siklus akuntansi. Pencegahan fraud memerlukan komitmen dari manajemen puncak dan seluruh organisasi, bukan hanya tanggung jawab auditor. Pendidikan juga penting untuk meningkatkan kesadaran akan pencegahan fraud.
[Ringkasan]
Tatanan kelembagaan pemberantasan korupsi di Indonesia meliputi lembaga perwakilan rakyat, kekuasaan eksekutif (Presiden), kekuasaan yudikatif (peradilan), dan lembaga khusus seperti KPK. KPK memiliki tugas koordinasi, supervisi, penyelidikan, pencegahan, dan pemantauan terhadap korupsi. Namun demikian, upaya untuk melemahkan peran KPK terus berlangsung.
Dokumen tersebut membahas tentang fraud, korupsi, dan audit investigatif secara umum. Secara ringkas, dibahas mengenai konsep dasar fraud dan unsur-unsurnya, penyebab terjadinya fraud, jenis-jenis korupsi menurut undang-undang yang berlaku, tujuan dan prinsip-prinsip audit investigatif, serta tahapan yang harus dilalui dalam melakukan audit investigatif.
Aminullah assagaf akuntansi forensik dan aufit investigatifAminullah Assagaf
Buku ini membahas tentang akuntansi forensik dan audit investigatif, meliputi pengantar akuntansi forensik, lingkup kerjanya, fraud, korupsi, teknik audit investigatif, computer forensik, wawancara, dan undang-undang terkait."
Dokumen tersebut membahas pencegahan fraud dengan memahami lingkungan pencegahan, persepsi deteksi, pendekatan klasik, serta memahami siklus akuntansi. Pencegahan fraud memerlukan komitmen dari manajemen puncak dan seluruh organisasi, bukan hanya tanggung jawab auditor. Pendidikan juga penting untuk meningkatkan kesadaran akan pencegahan fraud.
[Ringkasan]
Tatanan kelembagaan pemberantasan korupsi di Indonesia meliputi lembaga perwakilan rakyat, kekuasaan eksekutif (Presiden), kekuasaan yudikatif (peradilan), dan lembaga khusus seperti KPK. KPK memiliki tugas koordinasi, supervisi, penyelidikan, pencegahan, dan pemantauan terhadap korupsi. Namun demikian, upaya untuk melemahkan peran KPK terus berlangsung.
Dokumen tersebut membahas tentang fraud, korupsi, dan audit investigatif secara umum. Secara ringkas, dibahas mengenai konsep dasar fraud dan unsur-unsurnya, penyebab terjadinya fraud, jenis-jenis korupsi menurut undang-undang yang berlaku, tujuan dan prinsip-prinsip audit investigatif, serta tahapan yang harus dilalui dalam melakukan audit investigatif.
DIM_Investigation Strategy_10 Agustus 2022.pdfAdra10
Investigasi bertujuan untuk membuktikan kebenaran terjadinya fraud dengan mengumpulkan bukti secara detail dan mendalam melalui wawancara, pengamatan, dan dokumentasi medis serta keuangan menggunakan strategi retrospektif, konkuren, dan prospektif. Kunci keberhasilannya adalah rencana investigasi yang matang serta pemahaman terhadap prinsip-prinsip dan aturan yang berlaku.
Davia et al. mengelompokan fraud dalam ketiga kelompok sebagai berikut:
a. Fraud yang sudah ada tuntunan hukum (prosecution), tanpa memperhatikan bagamana keputusan pengadian.
b. Fraud yang ditemukan, tapi belum ada tuntunan hukum.
c. Fraud yang belum ditemukan.
Dokumen tersebut membahas strategi perusahaan dalam memerangi fraud melalui empat tahap yaitu pencegahan, pendeteksian, investigasi, dan tindak lanjut hukum. Tahap pencegahan meliputi pengendalian internal yang baik, pengawasan karyawan, dan penciptaan budaya jujur. Pendeteksian dapat dilakukan secara proaktif dengan audit kejutan dan sistem pelaporan. Investigasi digunakan untuk mengumpulkan bukti se
Fraud Investigation _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING".Kanaidi ken
Dokumen tersebut membahas tentang investigasi fraud dan deteksi fraud. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa investigator fraud harus dilatih dalam unsur hukum pembuktian fraud, hak dan kewajiban hukum penyelidik dan organisasi fraud, hak hukum tersangka dan saksi, serta penulisan laporan yang efektif. Dokumen tersebut juga membedakan audit dengan investigasi fraud dan menjelaskan siapa saja yang sebaiknya tergabung dalam tim investigasi
Kelompok 5_Pengauditan Forensik Kelas B_Materi Mencegah Fraud, Mendeteksi Fra...AntonioCarlos968280
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan, deteksi, dan profil pelaku fraud. Bab 8 menjelaskan berbagai pengendalian intern untuk mencegah fraud seperti pemisahan tugas, pengendalian aset fisik, dan audit trail. Bab 9 menjelaskan teknik deteksi fraud seperti analisis laporan keuangan dan audit investigatif. Bab 10 mendefinisikan profiling dan menjelaskan profil pelaku, korban, dan perbuatan fraud.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan investigatif yang dilakukan BPK, mencakup pengertian, tujuan, metodologi, dan prosedur pemeriksaan investigatif mulai dari pengumpulan informasi awal, pengembangan hipotesis, hingga pelaporan hasil pemeriksaan."
RENCANA Penyelenggaraan + Link2 MATERI Training _"FRAUD and INVESTIGATIVE AUD...Kanaidi ken
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut merupakan rencana pelaksanaan training yang akan diselenggarakan pada tanggal 7-8 Juni 2023 di Hotel Dreamtel Jakarta untuk karyawan PT. SMART Multi Finance Jakarta. Terdapat informasi mengenai narasumber, materi pelatihan, dan pelaksanaan training sebelumnya.
Faktor penyebab terjadinya fraud dan korupsi antara lain tekanan ekonomi, kesempatan, pembenaran diri, budaya organisasi, dan faktor internal seperti sifat tamak serta faktor eksternal seperti sikap masyarakat yang kondusif terhadap korupsi.
Bagaimana Cara Mencegah Tindakan Fraud dalam Perusahaan? by Nafisa Audrilia P...NafisaAudriliaParsa
Artikel ini saya buat sebagai persyaratan tugas mata kuliah Pengantar Audit dan Asuransi yang diampu oleh Bapak Dr. Muhammad Razikun. Di dalam artikel ini, saya menjelaskan mengenai bentuk tindakan kecurangan, faktor-faktornya, cara pencegahannya, dan masih banyak lagi.
Investigasi dan Audit Investigatif 11&12 -TuanakottaVahid Asyrofian
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas tujuan audit investigatif dan contoh tujuan investigasi kejahatan keuangan, (2) Ia juga membahas aksioma fraud, prediksi fraud, dan langkah-langkah investigasi dengan pendekatan teori fraud, (3) Selain itu, dokumen tersebut menjelaskan proses hukum acara pidana terkait penyelidikan, penyidikan, penuntutan, pemeriksaan di pengad
Proses Fraud RISK ASSESSMENT pada Entitas & TransaksionalKanaidi ken
Enron adalah perusahaan energi Amerika yang bangkrut pada tahun 2001 setelah terungkap adanya praktik akuntansi yang merugikan dan korupsi internal. Penilaian risiko fraud membahas proses identifikasi, analisis, dan evaluasi risiko fraud yang relevan dengan organisasi untuk mencegah terjadinya fraud di masa depan.
Dalam mekanisme pelaporan keuangan, suatu audit dirancang untuk memberikan
keyakinan bahwa laporan keuangan tidak dipengaruhi oleh salah saji (mistatement) yang material
dan juga memberikan keyakinan yang memadai atas akuntabilitas manajemen atas aktiva
perusahaan. Salah saji itu terdiri dari dua macam yaitu kekeliruan (error) dan kecurangan
(fraud). Fraud diterjemahkan dengan kecurangan sesuai Pernya- taan Standar Auditing (PSA)
No. 70, demikian pula error dan irregularities masing-masing diterjemahkan sebagai kekeliruan
dan ketidakberesan sesuai PSA sebelumnya yaitu PSA No. 32.
Menurut standar pengauditan, faktor yang membedakan kecurangan dan kekeliruan
adalah apakah tindakan yang mendasarinya, yang berakibat terjadinya salah saji dalam laporan
keuangan, berupa tindakan yang sengaja atau tidak disengaja (IAI, 2001).
DIM_Investigation Strategy_10 Agustus 2022.pdfAdra10
Investigasi bertujuan untuk membuktikan kebenaran terjadinya fraud dengan mengumpulkan bukti secara detail dan mendalam melalui wawancara, pengamatan, dan dokumentasi medis serta keuangan menggunakan strategi retrospektif, konkuren, dan prospektif. Kunci keberhasilannya adalah rencana investigasi yang matang serta pemahaman terhadap prinsip-prinsip dan aturan yang berlaku.
Davia et al. mengelompokan fraud dalam ketiga kelompok sebagai berikut:
a. Fraud yang sudah ada tuntunan hukum (prosecution), tanpa memperhatikan bagamana keputusan pengadian.
b. Fraud yang ditemukan, tapi belum ada tuntunan hukum.
c. Fraud yang belum ditemukan.
Dokumen tersebut membahas strategi perusahaan dalam memerangi fraud melalui empat tahap yaitu pencegahan, pendeteksian, investigasi, dan tindak lanjut hukum. Tahap pencegahan meliputi pengendalian internal yang baik, pengawasan karyawan, dan penciptaan budaya jujur. Pendeteksian dapat dilakukan secara proaktif dengan audit kejutan dan sistem pelaporan. Investigasi digunakan untuk mengumpulkan bukti se
Fraud Investigation _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING".Kanaidi ken
Dokumen tersebut membahas tentang investigasi fraud dan deteksi fraud. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa investigator fraud harus dilatih dalam unsur hukum pembuktian fraud, hak dan kewajiban hukum penyelidik dan organisasi fraud, hak hukum tersangka dan saksi, serta penulisan laporan yang efektif. Dokumen tersebut juga membedakan audit dengan investigasi fraud dan menjelaskan siapa saja yang sebaiknya tergabung dalam tim investigasi
Kelompok 5_Pengauditan Forensik Kelas B_Materi Mencegah Fraud, Mendeteksi Fra...AntonioCarlos968280
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan, deteksi, dan profil pelaku fraud. Bab 8 menjelaskan berbagai pengendalian intern untuk mencegah fraud seperti pemisahan tugas, pengendalian aset fisik, dan audit trail. Bab 9 menjelaskan teknik deteksi fraud seperti analisis laporan keuangan dan audit investigatif. Bab 10 mendefinisikan profiling dan menjelaskan profil pelaku, korban, dan perbuatan fraud.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan investigatif yang dilakukan BPK, mencakup pengertian, tujuan, metodologi, dan prosedur pemeriksaan investigatif mulai dari pengumpulan informasi awal, pengembangan hipotesis, hingga pelaporan hasil pemeriksaan."
RENCANA Penyelenggaraan + Link2 MATERI Training _"FRAUD and INVESTIGATIVE AUD...Kanaidi ken
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut merupakan rencana pelaksanaan training yang akan diselenggarakan pada tanggal 7-8 Juni 2023 di Hotel Dreamtel Jakarta untuk karyawan PT. SMART Multi Finance Jakarta. Terdapat informasi mengenai narasumber, materi pelatihan, dan pelaksanaan training sebelumnya.
Faktor penyebab terjadinya fraud dan korupsi antara lain tekanan ekonomi, kesempatan, pembenaran diri, budaya organisasi, dan faktor internal seperti sifat tamak serta faktor eksternal seperti sikap masyarakat yang kondusif terhadap korupsi.
Bagaimana Cara Mencegah Tindakan Fraud dalam Perusahaan? by Nafisa Audrilia P...NafisaAudriliaParsa
Artikel ini saya buat sebagai persyaratan tugas mata kuliah Pengantar Audit dan Asuransi yang diampu oleh Bapak Dr. Muhammad Razikun. Di dalam artikel ini, saya menjelaskan mengenai bentuk tindakan kecurangan, faktor-faktornya, cara pencegahannya, dan masih banyak lagi.
Investigasi dan Audit Investigatif 11&12 -TuanakottaVahid Asyrofian
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas tujuan audit investigatif dan contoh tujuan investigasi kejahatan keuangan, (2) Ia juga membahas aksioma fraud, prediksi fraud, dan langkah-langkah investigasi dengan pendekatan teori fraud, (3) Selain itu, dokumen tersebut menjelaskan proses hukum acara pidana terkait penyelidikan, penyidikan, penuntutan, pemeriksaan di pengad
Proses Fraud RISK ASSESSMENT pada Entitas & TransaksionalKanaidi ken
Enron adalah perusahaan energi Amerika yang bangkrut pada tahun 2001 setelah terungkap adanya praktik akuntansi yang merugikan dan korupsi internal. Penilaian risiko fraud membahas proses identifikasi, analisis, dan evaluasi risiko fraud yang relevan dengan organisasi untuk mencegah terjadinya fraud di masa depan.
Dalam mekanisme pelaporan keuangan, suatu audit dirancang untuk memberikan
keyakinan bahwa laporan keuangan tidak dipengaruhi oleh salah saji (mistatement) yang material
dan juga memberikan keyakinan yang memadai atas akuntabilitas manajemen atas aktiva
perusahaan. Salah saji itu terdiri dari dua macam yaitu kekeliruan (error) dan kecurangan
(fraud). Fraud diterjemahkan dengan kecurangan sesuai Pernya- taan Standar Auditing (PSA)
No. 70, demikian pula error dan irregularities masing-masing diterjemahkan sebagai kekeliruan
dan ketidakberesan sesuai PSA sebelumnya yaitu PSA No. 32.
Menurut standar pengauditan, faktor yang membedakan kecurangan dan kekeliruan
adalah apakah tindakan yang mendasarinya, yang berakibat terjadinya salah saji dalam laporan
keuangan, berupa tindakan yang sengaja atau tidak disengaja (IAI, 2001).
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
3. Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti modul diklat ini
peserta diharapkan mampu
menjelaskan konsepsi audit investigatif
yang meliputi gambaran umum fraud,
strategi memerangi fraud dan konsep
audit investigatif
5. Pengertian Audit
Evaluasi
Identifikasi
Masalah
Analisis
• Kebenaran
• Kecermatan
• Kredibilitas
• Efektivitas
• Efisiensi
• Keandalan
KRITERIA
Penyimpangan
KONDISI
Memerinci atau mengurai
akar masalah/ PENYEBAB
UTAMA/ CAUSA PRIMA
Menilai DAMPAK/AKIBAT
penyimpangan terhadap
tujuan
Independen : Organisasi Objektif :
Auditor
Profesional : Etik & Standar
I
N
F
O
R
M
A
S
I
P
E
N
G
A
M
B
I
L
A
N
K
E
P
U
T
U
S
A
N
8. When times are good, people steal.
When times are bad,
people steal more
(Tommie Singleton)
9.
10.
11. Definisi Fraud
“ Fraud is generic term, and embraces all the
multifarious means which human ingenuity can
devise, which are resorted to by one individual, to
get an advantage over another by false
representations. No definite and invariable rule
can be laid down as a general proposition in
defining fraud, as it includes surprise, trickery,
cunning and unfair ways by which another is
cheated. The only boundaries defining it are those
which limit human knavery”
(Tommie W. Singleton, Aaron J. Singleton, G Jack Bologna, Robert J. Lindquist)
12. FRAUD
“ Segala sesuatu yang dilakukan
dengan menggunakan akal /
kecerdikannya untuk mendapatkan
keuntungan dengan jalan menekan,
menipu, ataupun cara-cara lain
yang memperdaya sehingga
merugikan pihak lain”
(Black’s law dictionary)
13. Unsur Fraud
• terdapat salah saji (misrepresentation)
• masa lampau (past) atau sekarang (present)
• fakta bersifat material (material fact)
• kesengajaan atau tanpa perhitungan (make-
knowingly or recklessly)
• dengan maksud (intent) menimbulkan reaksi
dari suatu pihak.
• adanya pihak yang dirugikan terhadap salah
saji tersebut
• menimbulkan kerugian(Damage).
Arthur W. Holmes dan David C. Burns
14. Fraud dalam KUHP
• Pasal 362 Pencurian
• Pasal 368 Pemerasan dan Pengancaman
• Pasal 372 Penggelapan
• Pasal 378 Perbuatan Curang
• Pasal 392
• Pasal 396 Merugikan pemberi piutang dalam
keadaan pailit
• Pasal 406 Menghancurkan atau merusakkan barang
• Ps 209,210,387,388 dst yg scr khusus diatur dlm
UU Tastipikor
23. Red Flags
Red Flags adalah berbagai keadaan
yang secara alamiah tidak biasa dan
berbeda dari kegiatan normal.
Red flags merupakan sinyal bahwa
terjadi hal diluar kebiasaan dan
mungkin membutuhkan investigasi
lebih lanjut.
24. RED FLAGS FOR FRAUD
Pihak karyawan:
• Perubahan gaya hidup
• Masalah hutang
• Perubahan perilaku
• Tingginya perputaran
pegawai
• Menolak cuti
• Tidak ada pembagian
kerja
Pihak manajemen:
• Enggan memberi informasi
• Keputusan didominasi
individual/kelompok kecil
• Kelemahan lingkungan
pengendalian
• Rekening tidak wajar
• Transaksi besar di akhir tahun
• Kontrak jasa tidak ada hasilnya
• Banyak dokumen
difotokopi/hilang
25. WHO Commits Fraud
Some People are
Honest All of the
time
Some People are
Dishonest All of the
time
Most People are
Honest Some of the
time
Some People are
Dishonest Most of
the time
28. 1. MENCEGAH FRAUD
membentuk lingkungan yang anti fraud dan
mengeliminasi kesempatan untuk fraud
2. MENDETEKSI FRAUD
Identifikasi symptoms yang sering
mengindikasikan kecurangan
3. MENGINVESTIGASI FRAUD
Penentuan siapa yang
melakukan, modus operandi,
kapan, motivasi, jumlah kerugian
STRATEGI MEMERANGI
FRAUD
29. UPAYA PENCEGAHAN
KORUPSI (ACFE)
1. Pengendalian intern yang kuat
2. Penelitian latar belakang pegawai baru
3. Audit atas kecurangan secara reguler
4. Keberadaan kebijakan menyikapi
kecurangan
5. Kemauan untuk melakukan penuntutan
6. Pelatihan etika pegawai
7. Mekanisme pelaporam anonim
8. Suasana kerja
33. Investigasi Fraud
• Jenis Fraud
APA
• Pelaku Fraud/yang terlibat
SIAPA
• Locus /tempat kejadian, saat kejadian
DIMANA dan BILAMANA
• Kerugian yang dialami
BERAPA BANYAK
• Apa motivasi dan bagaimana modus operandinya
MOTIF/MODUS
36. Jenis Audit
Audit Keuangan
• Opini atas Laporan Keuangan
Audit Kinerja
• Rekomendasi Perbaikan 3E
Audit Tujuan Tertentu
• Audit Investigatif
37. PENGERTIAN
Audit investigatif adalah proses mencari,
menemukan, dan mengumpulkan bukti
secara sistematis yang bertujuan
mengungkapkan terjadi atau tidaknya
suatu perbuatan dan pelakunya guna
dilakukan tindakan hukum selanjutnya
(Permenpan No.Per/05/M.PAN/03/2008 tgl. 31 Maret 2008)
39. Audit Investigatif ?
Fraud Audit?
• Berhubungan dengan masalah litigasi
dan pidana
• Mencari bukti ada atau tidaknya
fraud/perbuatan kriminal
• Menemukan penyebab/pendukung
dampak(kerugian)
40. Langkah Investigasi
Kasus
Fraud
• Apakah Fraud benar terjadi
atau potensial terjadi
kerugian
atau
ketidakadil
an
• Menentukan Kerugian atau
ketidak adilan
Pihak yang
terlibat
• Peran dan
kontribusinya
Peratura
yang
dilanggar
41. Tujuan Audit investigatif
Adanya perbuatan Fraud (Subyek)
Mengidentifikasi pelaku Fraud (Obyek)
Menjelaskan modus operandi Farud (modus)
Mengkuantifikasi nilai kerugian dan dampak
yang ditimbulkan
41
43. Ruang Lingkup AI
• Pengungkapan fakta dan proses kejadian, sebab,
dampak penyimpangan, dan penentuan pihak-pihak
yang diduga terlibat dalam atau bertanggung jawab
atas penyimpangan
Utama
• Penghitungan kerugian keuangan negara,
pemberian keterangan ahli, evaluasi hambatan
kelancaran pembangunan, audit penyesuaian
harga dan audit klaim, Fraud Control Plan/FCP,
pengkajian ketentuan peraturan yang membuka
peluang terjadinya tindak pidana korupsi,
Lainnya
44. Metodologi AI
• Governance Process
• Risk Management
• Control
Internal Audit
+/+ Aspek hukum
Forensic Audit
46. MULAI INFORMASI AWAL
PENELAAHAN INFORMASI
TAMBAHAN
INFORMASI
PENGUMPULAN TAMBAHAN
INFORMASI
LAYAK AUDIT
INVESTIGASI
TIDAK
YA
LAPORAN
(NOTA DINAS)
TIDAK
SUSUN HIPOTESIS
SUSUN AUDIT PROGRAM
PENGUMPULAN BUKTI
YA
EVALUASI BUKTI
REVISI
HIPOTESIS
TERBUKTI
YA
TIDAK
LAPORAN
HASIL
AUDIT
INVESTIGA
SI.
YA
TIDAK
SELESAI
EXPOSE
47. Untuk menentukan cukup tidaknya alasan melakukan audit
investigatif pada tahap ini dilakukan analisis atas
data/informasi yang berasal dari sumber-sumber:
1. Permintaan pemerintah
2. Permintaan lembaga legislatif
3. Permintaan instansi penegak hukum
4. Pengaduan masyarakat
5. Pengembangan temuan audit
6. Dan lain-lain
48. Kriteria menilai cukup tidaknya alasan melakukan audit
investigativ adalah kecukupan informasi untuk menjawab
pertanyaan 5W 1H :
• Siapa (Who)
• Melakukan apa (What)
• Dimana (Where)
• Bilamana (When)
• Mengapa (Why)
• Bagaimana (How)
Bila jawaban sumir dan
informasi tambahan sulit
didapat, dipertimbangkan
tidak dilakukan audit
investigatif
Si A Di Bi Ba
49. 1. Membuat hipotesis
2. Menyusun program audit
3. Merencanakan kebutuhan sumber daya
4. Penugasan audit
52. Fraud Theory
Approach
• Analyze available data
• Create hyphoteses
• Test the hyphoteses
• Refine and amend the
hyphoteses
* Fraud Examiner Manual 2012
53. Pengumpulan dan Evaluasi Bukti
Hipotesis
Revisi
Hipotesis
Kumpul &
evaluasi
bukti
Audit
Program
Cukup
bukti
Laporan
EXPOSE
Y
T
Y
54. Tujuan pengumpulan bukti adalah untuk menentukan
apakah informasi awal yang diterima dapat
diandalkan atau menyesatkan. Auditor
mengumpulkan bukti yang memenuhi persyaratan
dan kuantitas sesuai sistem hukum, sehingga dapat
membuktikan hipotesis dengan fokus kepada:
Fakta dan proses kejadian
Sebab dan Dampak Penyimpangan
Pihak yang diduga terlibat
55. Mengumpulkan bukti yang memenuhi Kriteria
Relevan
• Secara logis berhubungan dengan fakta utama,
menunjukkan hubungan yang signifikan
Kompeten
• Dapat diterima secara hukum: diperoleh dengan cara,
dalam bentuk, dan dari sumber yang diperkenankan
menurut hukum
Cukup
• Berpengaruh terhadap keputusan persidangan atau
membantu penetapan tersangka bersalah atau tidak,
mengungkapkan kasus
56. Langkah-langkah menggali informasi/bukti:
1. Membangun circumstantial evidence melalui interviu
saksi dan dokumen yang tersedia
2. Mempergunakan circumstantial evidence untuk
mengidentifikasi dan beralih ke saksi internal untuk
meperoleh bukti langsung tentang pihak-pihak yang
terlibat
3. Seal the case, identifikasi dan tanggapi bantahan pihak
yang terlibat, buktikan kesengajaan melalui pemeriksaan
subyek atau sasaran
61. Kegiatan untuk meyakinkan bahwa bukti yang telah
dikumpulkan:
1. Memiliki kaitan dan mendukung alat bukti hukum
2. Membuktikan hipotesis, uraian fakta, pihak diduga
terlibat, kerugian keuangan negara
Bila fakta dalam evaluasi bukti tidak
sesuai skenario, hipotesis perlu diuji dan
direvisi kembali
62. • Bukti diuji dengan memperhatikan urutan
proses kejadian
Sequences
• kerangka waktu kejadian
Time Frame
• Bagan Arus kejadian
Flowchart
63. • Akurat dan lengkap
Bukti yang cukup, relevan, dan kompeten
• Sesuai dengan prosedur dan peraturan perundangan
Pengamanan dan penyimpanan
• Tertulis maupun elektronik
Review Kualitas
64. Kewajiban membuat laporan
Cara dan saat pelaporan
Bentuk dan isi laporan
Kualitas Laporan
Pembicaraan Akhir dengan Auditi
Penerbitan dan distribusi laporan
65. Dibuat tertulis – kepentingan pembuktian hukum
Pengungkapan fakta
Bukti yang mendukung maupun yang melemahkan
Didukung kertas kerja audit
Menjelaskan apa yang diperoleh
Penulisan dengan cara deduktif
Ringkas
Tidak mengungkapkan hal yang tidak terjawab, atau interpretasi keliru
Tidak boleh opini – hanya fakta yang terjadi
Kondisi pengendalian intern
66. 1. Landasan penugasan
2. Tujuan, sasaran, ruang lingkup
3. Hambatan pelaksanaan audit
4. Jenis penyimpangan
5. Uraian fakta
6. Dampak dan penyebab penyimpangan
7. Pihak yang diduga terlibat
8. Bukti-bukti yang diperoleh
9. Kesepakatan melaksanakan tindak lanjut, termasuk dengan
penyidik
68. •Perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan tindak lanjut
Setiap tahapan audit
•untuk memastikan tercapainya sasaran, terjaminnya kualitas, dan meningkatnya
kemampuan auditor
Tujuan
•pemahaman tim audit atas tujuan dan rencana audit;
•kesesuaian pelaksanaan audit dengan standar audit;
•ketaatan terhadap prosedur audit;
•kelengkapan bukti-bukti yang terkandung dalam kertas kerja audit;
•mendukung temuan dan rekomendasi; dan
•pencapaian tujuan audit
Substansi
69. Korban, pelapor,
saksi, tersangka
Bukti fisik yang merupakan
bukti faktual, yang selalu
mengungkap fakta yang sama
dari waktu kewaktu
Wawancara untuk
memperoleh fakta
/informasi tentang
tindak kejahatan
70. Mengenai bukti fisik, auditor harus memahami:
1. Apa yang dimaksud dengan bukti fisik
2. Bagaimana memperoleh dan menyimpannya
3. Bagaimana secara optimal memperoleh informasi
dari bukti fisik
4. Bagaimana mengartikan/menafsirkan informasi yang
diperoleh dari bukti fisik
71. merupakan metode/teknik yang dapat
digunakan dalam audit investigatif
Guna pemecahan masalah dalam audit investigatif,
memerlukan:
• Penerapan kecerdasan
• Pertimbangan yang sehat dan pengalaman
• Pemahaman ketentuan perundang-undangan
• Prinsip-prinsip investigasi
72. Prinsip-prinsip investigasi yang dapat dipedomani investigator:
1. Investigasi adalah tindakan mencari kebenaran, dengan
memperhatikan keadilan berdasarkan ketentuan perundang-
undangan
2. Kegiatan investigasi mencakup pemanfaatan sumber-sumber bukti
yang dapat mendukung fakta yang dipermasalahkan
3. Semakin kecil selang waktu terjadinya tindak kejahatan dengan
waktu ‘merespon’ semakin besar kemungkinan tindak kejahatan
terungkap
4. Bukti-bukti dikumpulkan sedemikian rupa sehingga memberikan
fakta-fakta yang dapat memberikan simpulan sendiri terjadinya dan
pelaku tindak kejahatan
73. 5. Bukti fisik merupakan bukti nyata yang sampai kapanpun selalu
mengungkapkan hal yang sama
6. Penggunaan tenaga ahli merupakan bantuan dalan investigasi,
bukan pengganti investigasi
7. Informasi hasil wawancara dengan saksi sangat dipengaruhi
kelemahan manusia, sehingga perlu mengkonfirmasikan setiap
pernyataan dan keterangan saksi
8. Jawaban yang benar akan diperoleh dari pertanyaan yang cukup
kepada sejumlah orang yang cukup
9. Informasi merupakan nafas dan darahnya investigasi
10. Pengamatan, informasi dan wawancara merupakan bagian yang
penting dalam investigasi
75. PENELAAHAN AWAL
• Kasus 1 : Raskin
• Kasus 2 : Gedung Baru Pusdiklat
• Kasus 3 : Memburu Tikus di Tekad Sejahtera
• Kasus 4 : Belanja bantuan Sosial
• Kasus 5 : Lahan Basah Pelatihan
TUGAS :
• Lakukan penelaahan awal kasus (Pra-Perencanaan),
simpulkan apakah kasus tersebut LAYAK dilakukan
Audit Investigatif atau TIDAK LAYAK?
• Gunakan lembar Kerja Penelaahan Awal BUKER
halaman 19