SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
PERKEMBANGAN AGAMA
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Dosen Pengampu: Dr. Yuzarion., S.Psi., M.Si
OLEH:
FERIHANA
2107044009
MAGISTER PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2021
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah. Segala puji hanya untuk Allah, Rabb semesta alam.
Shalawat serta salam semoga selalu Allah curahkan kepada Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Atas pertolongan dan karunia
Allah, makalah yang berjudul “Perkembangan Agama” ini dapat
terselesaikan.
Makalah ini merupakah tugas yang diberikan dalam kuliah Psikologi
Pendidikan, yang diampu oleh Bapak Dr. Yuzarion, S.Ag., S.Si., M.Psi.
Semoga Allah senantiasa menjaga dan memberkahi beliau dimanapun
berada.
Topik yang dibahas pada makalah ini adalah seputar Perkembangan
Agama, lengkap dengan pembahasan seputar sejarah dan tahapannya.
Selain itu pula, di dalam makalah ini diterangkan telaah psikologis dan
syariat Islam terkait perkembangan Agama.
Tentunya, makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karenanya, penulis sangat terbuka untuk menerima
saran dan masukan yang konstruktif. Demikianlah sekilas kata pengantar
ini. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat digunakan sebgaimana
mestinya.
Yogyakarta, 21 Oktober 2021
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang 4
1.2. Tujuan 5
BAB II PEMBAHASAN 5
2.1 Teori Perkembangan Agama dalam Psikologi 5
2.2 Tahapan Perkembangan Keagamaan 9
BAB III PEMBAHASAN 13
3. Perkembangan Agama dalam Perspektif Islam 5
BAB IV PENUTUP 17
3.1. Kesimpulan 17
3.2. Penutup 17
DAFTAR PUSTAKA Error! Bookmark not defined.
4
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, agama adalah sebuah sistem yaang
mengatur tata keimanan atau kepercayaan dan peribadatan kepada Sesembahannya
Yaang Maha Kuasa serta tata kaidah yaang berhubungan dengan pergaulan manusia
dan manusia serta lingkungannya. Kata agama berasal dari bahasa Sansekerta yaang
berarti tradisi
Sedangkan kata lain untukk mengatakan Teori dan model ppemahaman ini
adalah religi yaang berasal dari bahasa latin religio dan berakhir pada kata kerja re-
rigale yaang berarti mengikat kembali maksudnya mengikat disini dalam konteks
adanya religi maka kita mengikat seindividu terhadap Sesembahannyanya keyakinan ini
membawa manusia untukk mencari kedekatan diri kepada Sesembahannya dengan
cara menggambarkan diri yaitu menerima segala Kepastian yaang menimpa diri dan
sekitarnya dan yakin semuanya berasal dari Sesembahannya menaati Setiap aturan
ketetapan hukum dan lain-lain yaang diyakini berasal dari Sesembahannya
Secara bahasa Adin secara bahasa adil adalah model masdar dari kata dan
Daana-Yadiinu-Diinan ( ‫دان‬
-
‫يدين‬
-
‫دينا‬ ) artinya taat tunduk dan berserah diri. Adapun secara
istilah berarti sesuatu yaang oleh manusia diikuti dan ditaati baik berupa keyakinan,
aturan hidup, ibadah mauupun juga yaang semacamnya, benar mauupun juga salah,
sebagaimana firman Allah Subhanahu ta'ala dalam Al Qur’an surat A Kafirun ayat 6
ِ‫ِين‬‫د‬ َ‫ى‬ِ‫ل‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ن‬‫ِي‬‫د‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬
Arab-Latin: Lakum dīnukum wa liya dīn
Terjemah Arti: Untukkmu agamamu, dan untukkkulah, agamaku".
Menurut Hartati (2014 :2-13) perkembangann adalah berbagai bentuk perubahan
seindividu menuju pada proses pendewasaan dan pematanga, yaang terjadi secara
sistematis saling berhubungan atau terkait satu dan yaang lainnya dan saling memberi
pengaruh antara setiap bagian yaang adalah sebuah kesatuan yaang tidak bisa
dipisahkan
Menurut Raharjo 2012 (27-28) perkembangann keagamaann adalah sebuah
proses yaang dijalani oleh setiap individu dalam mengenal siapa yaang dia sembah
sejak individu tersebut lahir dalam keadaan fisik mauupun juga psikisnya yaang masih
lemah. Akan tetapi, meskipun dalam keadaan tersebut setiap individu sudah memiliki
kemampuan sejak dari lahir yaang bersifat laten yakni Fitrah keberagamaan. Potensi
dalam diri seindividu ini sangat membutuhkan pengembangan dan didikan yaang
kontonyu dari orang yaang lebih dewasa dan pemeliharaan yaang mantap pada usia
dini
Menurut Zakiah Dradjat (1970), melalui pertimbangan fungsi afektif, kognitif dan
konatif pada maasa-maasa tertentu seindividu pasti dia akan memiliki keyakinan dan
menerima tanpa bimbang dan ragu bahwwa ada sebuah kekuatanx yaang Maha Agung
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
5
yaang tidak ada tandingannya, model ppemahaman seperti itu dianggap sebagai
pengalamaann keagamaann ataupun disebut dengan religious experiences
Menurut Friedman 1956, dia menelaskan bahwwa “penghayatan keagamaann
tidak hanya sampai kepada ke pengakuan atas keberadaannya. keberadaan
Sesembahannya namun juga mengakuinya sebagai sumber nilai-nilai luhur yaang
abadi yaang mengatur tata kehidupan alam semesta raya ini oleh sebab tersebut
manusia akan tunduk dan berupaya untukk mematuhinya dengan penuh kesadaran dan
disertai penyerahan diri dalam model ritual tertentu baik secara individual mauupun juga
kolektif secara simbolik mauupun juga dalam model nyata kehidupan sehari-hari”.
Dari beberapa pengertian dan model ppemahaman di atas, perlu dikaji lebih dalam
mengenai segala aspek terkait perkembangan Agama sehingga dapat mewujudukan
perkembangan yang baik bagi setiap insan atau bagi seorang anak, sehingga dapat
mendukung tercapainya tujuan hidup yang sesuai dengan agama yang dianut
1. Mengetahui definisi dan pengertian, serta deskripsi dan hakikat tentang
perkembangan agama
2. Memahami perkembangan agama dan teorinya
3. Mengetahui perkembangan agama
4. Menganalisis berbagai teori perkembangan agama dalam tinjaun psikologi dan
syariat Islam
1.2. Tujuan
6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori Perkembangann Agama dalam Psikologi
Menurut Beach & Moore (2002), teori perkembangann agama dan moral
pemaknaannya selalu berubah setiap waktu mengikuti jaman. Namun sesuai dengan
perkembangann, sebagian besar teori agama memiliki landasan teori perkembangann
kognitif Piaget
Fokus dari teori perkembangann ini adalah terletak pada struktur pemikiran
keagamaann karena berubah dari waktu kewaktu bukan pada isi keyakinan agama.
Dan yaang paling terkenal adalah teori Elkind, Fowler dan Oser. Semua teori-teori
mereka ini memiliki kesamaan yaitu bahwwa pemikiran keagamaann dalam
hubungannya dengan bidang pemikiran lainnya bergerak dari sesuatu yaang konkrit
dan keyakinan literal di maasa anak-anak namun kepemimpinan dan keberagamaan
terjadi perubahan kearah yaang lebih abstrak pada waktu usia menginjak remaja.
Teori perkembangann keagamaann dielaborasi oleh Elkind, Fowler dan Oser
serta perspektif teoritis keterikatan kita petik terkait perkembangann perbedaan setiap
orang dalam agama. Beberapa teori terkait perkembangann agama dan moral
Teori Elkind
Pada maasa remaja dan dewasa, dimana setiap individu memiliki faham bahwwa setiap
agama yaang berbeda memiliki keyakinan dasar yaang berbeda demikian juga
termasuk didalam keyakinan terkait sifat Allah dan manusia dan hubungan antara
keduanya yaang diungkapkan melalui peribadatan, doa dan kegiatan dalam kehidupan
sehari-hari
Menginjak remaja dan dewasa, manusia lebih sadar dalam beragama dan
beribadah patuh terhadap perintah di dalam agama mereka. Dan mereka menganggap
bahwwa agama itu penting bagi kehidupan mereka. Dalam artikelnya Elkin pada tahun
1964, menyatakan ia menemukan bahwwa “model ppemahaman terkait kepercayaan
dan praktik keagamaann tidak adil pada anak-anak tetapi lebih berkembang di maasa
kanak-kanak, ia menyatakan bahwwa ada tiga tahap perkembangann agama di maasa
anak-anak dan remaja yaang sejajar dengan tahap praoperasional operasional konkret
dan operasional formal keagamaann kognitif yaang dijelaskan oleh Piaget”.
Teori Iman Fowler
Mengembangkan teori Iman seperti teori Elkind mencakup beberapa step atau tahap
yaang sebagian besar mengikuti teori perkembangann kognitif. Teori ini dipengaruhi
oleh teori psikososial Erik Erikson terkait pengembangan identitas. Fowler memberi
batasan pengertian bahwwa iman adalah proses dinamis dan dari komitmen yaang
7
memusatkan kepercayaan dan kesetiaan ketergantungan dan kepercayaan diri pada
realitas kehidupan. Ia menyatakan bahwwa Iman berkembang dalam konteks hubungan
antar pribadi dan kapasitas serta kebuSesembahannya akan iman adalah sifat bawaan
manusia Iman mencakup Iman religius, tetapi juga mencakup kepercayaan dan
kesetiaan pada pusat nilai terhadap keluarga negara dan lainnya.
Teori Oser
Oser berfokus pada pengembangan penilaian agama ia memberi batasan pengertian
pengertian dan model ppemahaman agama ada alasan yaang menghubungkan realitas
sebagai pengalamaann terhadap sesuatu di luar realitas yaang berfungsi untukk
memberikan makna dan arah tujuan disampaikan oleh Bridge and Amoorea 2002. Ia
sangat tertarik pada perubahan perkembangann dalam penjelasan yaang dimiliki anak-
anak dan orang dewasa untukk terkait pengalamaann baik pribadi mauupun juga yaang
diamati yaang tampaknya berterkaitan dengan kepercayaan agama. Oleh sebab
tersebut penilaian agama melibatkan jawaban yaang ditemukan oleh individu untukk
mereka sendiri yaang mendamaikan Iman agama dan kenyataan yaang namanya
berenangnya dengan iman itu
Oser menggambarkan 5 tahap dalam perkembangann peran agama tiga di
antaranya adalah tahap penalaran yaang dicapai pada maasa anak-anak dan remaja
dan yaang keempat berkembang dalam minoritas individu di maasa remaja.
Tahap satu, adalah pandangan bahwwa “anak terkait Sesembahannya sangat
konkret dan literal tumbuhan dilihat sebagai terlibat langsung dalam peristiwa sehari-
hari di dunia sebagai penyebab semua peristiwa dan yaang menciptakan semua hal
Sesembahannya harus dipatuhi karena ketidaktaatan membayar hukuman langsung
seperti kecelakaan atau sakit pada saat yaang sama individu dipandang memiliki
pengaruh minimal terhadap Sesembahannya model penelitian religius ini sejajar
dengan tahap paling awal dari penalaran moral prakonvensional seperti yaang
dijelaskan oleh Colbi dan Koghlberg 1987 di mana hukum dan peraturan harus dipatuhi
terutama untukk menghindari hukuman”.
Tahap 2 dan 3 adalah dimana “anak-anak dan remaja yaang lebih memandang
Sesembahannya dengan cara yaang kurang menghukum Sesembahannya bisa
dipengaruhi oleh perilaku baik individu individu dengan doa kepada Sesembahannya
serta ritual dan praktek keagamaann. Sesembahannya terlihat sebagai bukti dalam
kehidupan yaang sehat dan bahagia murka, Sesembahannya atas kegagalannya
untukk campur tangan di saat terjadi perselisihan pada saat yaang sama
Sesembahannya dipandang lebih kecil kemungkinan untukk turut campur tangan serta
konkrit langsung”
Tahap 4 dan 5 adalah, dimana “individu individu mempertahankan Iman bisa
kembali kepada Sesembahannya sebagai pencipta akhir yaang adalah sumber
kebebasan dan kehidupan dan keberadaannya membuat hidup bermakna teori tidak
menyarankan bahwwa semua pandangan agama yaang diperlihatkan oleh seindividu
8
individu akan selalu berada pada tab yaang sama atau bahwwa semua individu yaang
sama akan menunjukkan level atau tahap penilaian agama yaang sama teori-teori”
Teori Kikcpatrick
Kickpatrick mengusulkan bahwwa “kepercayaan dan praktik keagamaann individu
dipengaruhi oleh orang tua mereka dan kualitas hubungan ikatan orang tua anak murid”
(Patrick Beach&Moore 2002).
Menurut teori ini, “mereka anak-anak yaang hubungan dengan orang tuanya
aman cenderung akan mengadopsi kepercayaan agama orang tua mereka berdasarkan
teori kelekatan menyatakan bahwwa hubungan individu dengan Sesembahannya bisa
dianggap sebagai hubungan kelekatan seperti halnya hubungan yaang dibangun antara
pengasuh dengan bayi. Hubungan yaang baik dengan orang tua yaang beragama bisa
ditiru oleh anak bagaimana orang tua mereka beragama dengan level atau tahap
religius religiusitas yaang tinggi dan kepercayaan kepada Sesembahannya. Yaang
hubungan yaang tidak aman dengan orang tua akan membuat anak atheis dan
melakukan kepercayaan mereka pada Sesembahannya pada maasa remaja atau
dewasa seindividu bisa beralih hubungan pribadi dengan Sesembahannya dalam upaya
menbisakan keamanan yaang tidak tersedia bagi mereka dari hubungan keterikatan
awal mereka”.
Teori moral Piaget
Di dalam karya klasik Piaget Piaget (Crain, 2014:193), The Moral Judgment of Child
(1932) Dinyatakan bahwa “Piaget memberi perhatian khusus pada anak. Piaget
memberi perhatian khusus kepada terkait cara anak memiliki faham aturan permainan
Marble. Ia mengamati bagaimanakah anak-anak memainkan permainan itu? yaang
menemukan bahwwa antara usia 4 sampai 7 tahun anak-anak bermain dengan cara
egosentris mereka tidak mengerti menang dan kalah . Bahkan mereka akan berkata
satu sama lain aku menang dan kamu menang juga namun setelah usia 7 tahun anak-
anak mulai berusaha mengikuti aturan umum permainan dan berusaha menang
menurut aturan-aturan tersebut meneliti pemikiran anak-anak terkait aturan di titik ini ia
menemukan teori bahwwa anak-anak sampai umur 10 tahun percaya bahwwa aturan
sudah baku dan tidak bisa diubah jika aturan diubah maka permainannya harus
berubah juga namun setelah usia 10 tahun anak-anak menjadi lebih relatif terhadap
aturan-aturan sebagai cara yaang sama disetujui untukk memainkan permainan mereka
tidak lagi melihat aturan sebagai hal yaang baku dan mereka menyatakan bahwwa
aturan bisa dirubah selama setiap orang dalam permainan setuju teori dan model
ppemahaman yaang berbeda terkait aturan ini mengisyaratkan dua sikap moral
mendasar yaitu heteronomi moral dan otonomi moral” (Crain, 2014:194).
Heteronomi moral adalah sebuah ketuhanan yaang kaku terhadap aturan-aturan
yaang dipaksa oleh orang dewasa anak berasumsi bahwwa terbisa sebuah hukuman
yaang mesti mereka ikuti kualitas kedua yaitu berasal dari anak yaang lebih tua usianya
yaang dianggap sebagai otonomi moral atau moralitas ini menganggap aturan-aturan
9
yaang dibuat untukk kesetaraan demi kerjasama yaang baik yaang memungkinkan
individu bersikap dan perilaku kontrol seperti dirinya
Piaget percaya bahwwa heteronomi moral terikat pada ekosistem anak-anak
memandang aturan dari perspektif tunggal yaitu perspektif orang dewasa yaang
berkuasa atas dirinya sebagai suatu model ekosistem heterogen heteronomi moral baru
bisa ditaklukan sekitar 10 tahun atau lebih Piaget mengingatkan bahwwa heteronomi
adalah suatu model pemikiran dari anak-anak perlu terlibat dalam hubungan yaang baik
dengan bermain bersama teman-teman sebayanya.
Berdasarkan beberapa teori terkait perkembangann agama dan moral seperti
teori agen flora strategi dan Piaget semuanya merujuk sesuai pada tahap
perkembangann anak usia dini dari perkembangann agama dan juga sama dengan
yaang lainnya yaang juga merujuk pada teori Piaget
2.2 Tahap Perkembangann Keagamaann
Menurut Ain Syamsuddin (2003) ia menjelaskan step atau tahap-step atau tahap
perkembangann keagamaann beserta ciri-cirinya sebagai berikut.
1. Perkembangann keagamaann maasa kanak-kanak awal, cirinya
 Sikap reseptif Meskipun banyak bertanya
 Pandangan Ketuhanan yaang di personifikasi
 Penghayatan secara rohaniah yaang belumm mendalam
 Perihal keSesembahannyaan dipahamkan secara ideal sinkretik atau
menurut khayalan pribadinya
2. Perkembangann keagamaann maasa kanak-kanak akhir, cirinya
 Sikap reseptif yaang disertai pengertian
 Pandangan KeSesembahannyaan yaang diterangkan secara rasional
 Penghayatan secara rohaniah yaang semakin mendalam dan melaksanakan
kegiatan ritual diterima sebagai sebuah keharusan moral
3. Perkembangann keagamaann maasa remaja awal, cirinya
 Sikap negatif disebabkan alam pikiran yaang kritis melihat realita orang-orang
beragama yaang atau berpura-pura
 Pandangan ke Sesembahannya menjadi kacau karena beragamnya aliran
paham yaang saling berterkaitan penghayatan rohaniahnya cenderung
skeptic sehiingga banyak yaang enggan melaksanakan ritual yaang selama
ini dilakukan dengan penuh kepatuhan
4. Perkembangann keagamaann maasa remaja akhir
 Sikap kembali ke arah positif bersamaan dengan kedewasaan intelektual
bahkan agama menjadi pegangan hidupnya pandangan
keSesembahannyaan dipahamkan nya dalam konteks agama yaang dianut
dan dipilih
10
 Penghayatan rohaniah kembali tenang setelah melalui proses Identifikasi
sehiingga ia bisa membedakan antara agama sebagai doktrin dan ajaran
manusia.
Adapun dalam pandangan para Psikologi Agama perkembangann
keberagamaan pada anak melalui step atau tahap penting yaitu sebagai berikut
1. Fairy tale Stage (Level atau tahap dongeng)
Tahap ini dimulai pada anak usia 3 sampai 6 tahun. Pada tahap ini model
ppemahaman anak terkait teori dan model ppemahaman Sesembahannya lebih
banyak dipengaruhi oleh fantasi dan emosi. Hal ini dikarenakan Model
ppemahaman teori dan model ppemahaman Ketuhanan sesuai dengan level
atau tahap perkembangann intelektualnya yaang mana kehidupan maasa ini
masih banyak dipengaruhi oleh kehidupan fantasi hingga dalam menanggapi
agama juga masih menggunakan teori dan model ppemahaman fantasi tersebut
kehidupan pada maasa ini banyak dipengaruhi oleh kehidupan fantasi hingga
dalam menanggapi agama anak masih menggunakan teori dan model
ppemahaman fantasi yaang diliputi oleh dongeng yaang tidak masuk akal
Contooh dari perkembangann pada level atau tahap dongeng ini adalah
menceritakan kartun dongeng yaang bersifat mendidik ke arah yaang bersifat
mengenal Sesembahannya dengan cara yaang menyenangkan sehiingga anak
bisa memiliki faham dengan mudah seperti menceritakan kisah dongeng si gadis
kecil baik “Rara” dalam cerita tersebut terbisa kisah mendidik yaang bisa
memperkenalkan anak mengenai Sesembahannya serta agama yaang
diyakininya.
Hal yaang menunjukkan mengenai perkembangann agama pada step atau tahap
ini adalah menceritakan hal yaang menyenangkan seperti kebesaran kehebatan
dan kekuatan Sesembahannya dengan menciptakan tokoh-tokoh yaang dikenal
Sebagaimana pengertian dan model ppemahaman Michel yaang berpengertian
dan model ppemahaman bahwwa suatu karya anak yaang baik adalah dengan
ditujukan untukk anak yaang ditandai dengan isi yaang menarik dan tulisan
yaang jelas karakter yaang sudah pasti jelas dan tidak asing lagi. Hal ini
menyebabkan perkembangann agama individu anak meningkat dengan apa
yaang diperolehnya menurut Al Rosidah (2013)
Tahap ini ditandai dengan kesenangan anak-anak bercerita hal yaang luar biasa
Seperti kebesaran kehebatan dan kekuatanx Sesembahannya tidak jarang anak
Sesembahannya dengan tokoh-tokoh yaang dikenal sebagai Power Rangers dan
Superman
2. Realistic Stage ( level atau tahap kenyataa)
Tingkaat ini tampak dengan mulai pahamnya anak-anak terkait wujud Allah
sebagai sosok yaang maha besar Maha Kuat Maha Pencipta dari sini anak
menyadarii bahwwa kepaSesembahannya kepadanya adalah sesuatu yaang
11
lumrah mesti dan wajib inilah yaang menyebabkan mereka bergairah mengikuti
kegiatan-kegiatan keagamaann
Level atau tahapan ini dimulai pada usia 7 sampai 12 tahun, biasanya secara
umum anak pada usia ini telah pergi ke sekolah sehiingga wawasan dan
pengetahuan baru bisa ia bisakan melalui pengajaran guru-guru mauupun juga
pengalamaann dalam berteman Pada maasa ini ide keSesembahannyaan anak
sudah mencerminkan berbagai ide dan pemikiran serta teori yaang berdasarkan
pada kenyataan atau realita realita. Teori dan model ppemahaman ini timbul
melalui berbagai bentuk kelembagaan-berbagai bentuk kelembagaan
keagamaann dan pengajian di ruang dewasa lainnya model ppemahaman
keagamaann.
Pada maasa ini atas dorongan emosional sehiingga mereka bisa melahirkan
teori dan model ppemahaman Sesembahannya yaang formalis berdasarkan hal
itu maka pada maasa ini anak-anak tertarik dan senang pada berbagai bentuk
kelembagaan keagamaann yaang mereka lihat dan dikelola oleh orang dewasa
dalam lingkungan mereka individu anak sudah menbisakan pelajaran-pelajaran
yaang bisa merangsang intelektualisasi nya tetapi untukk model
ppemahamannya masih belumm sempurnna atau dikatakan anak bisa mengerti
dan memahami pengetahuan yaang diperoleh namun belumm sempurnna dalam
memiliki fahamnya McQueen menyatakan pendapat dalam penelitiannya
bahwwa sebagian dari anak-anak yaang diteliti bahwwasanya anak menyetujui
bahwwa Sesembahannya itu memiliki muka wajah tangan kaki sebagaimana
manusia sementara ada yaang lain mengatakan bahwwa Sesembahannya tidak
seperti manusia (Subandi 2006)
Pada level atau tahapan ini anak mulai terbisa perkembangann pada dirinya
yakni seperti memiliki energi dan listrik yaang menyetujui dengan senantiasa
membuat segala sesuatu menjadi lebih baik contoohnya anak-anak mulai
mengerti dan memahami terkait agama dan ruang lingkupnya.
3. Individual stage
Anak pada level atau tahap ini memiliki kepekaan emosi yaang paling tinggi
setelah dengan perkembangann mereka ada beberapa alasan mengenalkan
nilai-nilai agama kepada anak yaitu anak mulai minat semua perilaku anak
memmodel suatu pola perilaku mengasah positif diri sebagai individu makhluk
sosial dan hamba Allah (Jalaluddin 2012)untukk mengembangkan
pengembangan keagamaann pada anak banyak cara yaang dilakukan salah
satunya peran orang tua untukk mengasah kecerdasan spritual anak
Caranya adalah sebagai berikut yaitu memberi contooh anak dengan sifat suka
meniru dalam hal kebaikan karena orang tua adalah lingkungan pertama yaang
ditemui anak contoohnya lain adalah teladan anak diajak untukk melakukan
wudhu sebelumm melaksanakan salat anak diajak untukk bekerjasama ke
tempat yaang membutuhkan pertolongan dan lain sebagainya.
12
Menurut Komaruddin Hidayat, “hakikat spiritual individu anak tercermin pada
sikap spontan imajinasi dan kreativitas yaang tak terbatas dan semua dilakukan
dengan terbuka serta ceria spritual memberi arah dan arti pada kehidupan
caranya dengan melalui perkataan perbuatan perhatian. Oleh sebab tersebut
orangtua pantas belajar pada anak. Bagaimana memperoleh kesucian yaang
spontanitas dan kedamaian dalam dengan alam dan Sesembahannya” (Subandi
2006)
Menurut Jalaluddin 2012 bahwwa anak pada level atau tahapan ini memiliki
kepekaan emosi yaang paling tinggi sejalan dengan adanya perkembangann
yaang terjadi pada usia mereka
Level atau tahap individu tanda ini terlihat pada sensitifitas keberapa
keberagaman anak tapi ini dibagi kepada tiga golongan
 Teori dan model pemahaman bahwa “Ketuhanan yaang konvensional dan
konservatif. di mana anak takut kemurkaan Allah takut dengan neraka
sedangkan orang yaang baik akan dimasukkan ke dalam surga Sebuah
taman bermain yaang sangat indah”
 Teori dan model pemahaman ketuhanan yaang lebih murni yaang
dinyatakan dalam pandangan yaang bersifat personal atau perorangan di
sini pada tahap ini anak ini menurut Tuhannya dekat dengan Tuhannya
dan ia ingin merasakan kasihsayang Tuhannya dan menampung
internalisasi kekuatanx Tuhan
 Teori dan model pemahaman ketuhanan yaang bersifat humanistik tanda
ini tampak pada pengakuan mereka akan pentingnya sebuah keadilan
buruknya perbuatan jahat dan balasannya sehiingga jika melakukannya
anakan gelisah bingung sedih dan juga malu
13
BAB III
Perkembangann Keagamaann dalam Perspektif Islam
Agama atau addin secara bahasa atau dimakan taat tunduk dan berserah diri Adapun
secara istilah bermakna sesuatu yaang di jadi dijadikan Jalan oleh manusia dan diikuti
atau ditaati baik berupa keyakinan aturan ibadah mauupun juga yaang semacamnya
benar sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta'ala :
ِ‫ْن‬‫ي‬ِ‫د‬ َ‫ي‬ِ‫ل‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫د‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬
Terjemahan
Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.”
Islam sesungguhnya adalah Din yaang diridhoi di sisi Allah dalam Surah Ali Imron ayat
19
ُ‫ع‬‫ي‬ ِ
‫ر‬َ‫س‬ َ ‫ه‬
‫ٱَّلل‬ ‫ه‬‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ِ ‫ه‬
‫ٱَّلل‬ ِ‫ت‬ََٰ‫ي‬‫ا‬َٔ‫ـ‬ِ‫ب‬ ْ‫ر‬ُ‫ف‬ْ‫ك‬َ‫ي‬ ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ۗ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ‫ا‬ًۢ‫ي‬ْ‫غ‬َ‫ب‬ ُ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ٱل‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ء‬ٓ‫ا‬َ‫ج‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ًۢ
‫ن‬ِ‫م‬ ‫ه‬
‫َّل‬ِ‫إ‬ َ‫ب‬ََٰ‫ت‬ِ‫ك‬ْ‫ٱل‬ ۟‫وا‬ُ‫ت‬‫و‬ُ‫أ‬ َ‫ِين‬‫ذ‬‫ه‬‫ل‬‫ٱ‬ َ‫ف‬َ‫ل‬َ‫ت‬ْ‫ٱخ‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ ۗ ُ‫م‬ََٰ‫ل‬ْ‫س‬ِ ْ
‫ٱْل‬ ِ ‫ه‬
‫ٱَّلل‬ َ‫د‬‫ن‬ِ‫ع‬ َ‫ِين‬‫ٱلد‬ ‫ه‬‫ن‬ِ‫إ‬
ِ‫ب‬‫ا‬َ‫س‬ ِ‫ح‬ْ‫ٱل‬
Arab-Latin: Innad-dīna 'indallāhil-islām, wa makhtalafallażīna ụtul-kitāba illā mim ba'di
mā jā`ahumul-'ilmu bagyam bainahum, wa may yakfur bi`āyātillāhi fa innallāha sarī'ul-
ḥisāb Terjemah Arti: Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.
Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang
pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka.
Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat
cepat hisab-Nya.
Dinul Islam mencakup akidah keyakinan ibadah muamalah dan akhlak sebagaimana
dalam hadits Jibril yaang menyebutkan terkait rukun Islam Rukun Iman dan dikatakan
pada akhir hadis tersebut ini Jibril datang kepada kalian mengajari Din kalian
Islam secara bahasa artinya berserah diri pasrah, tunduk dan merendah diambil
dari kata yaang berarti berdamai secara istilah artinya berserah patuh kepada Allah
Subhanahu wa ta'ala dengan mentauhidkan Allah tunduk dan taat kepadanya serta
berpacu dari segala perbuatan Syirik dan dari apa dari para pelakunya?
Secara etimologi Islam itu berada pada dua pengertian pertama apabila
dianggap sebagaikan sendiri tanpa di dengan kata Iman maka pengertian Islam
mencakup seluruh agama baik usul pokok mauupun juga buruk cabang juga seru
maasalah Aqidah Ibadah keyakinan perkataan dan perbuatan jadi pengertian ini
menunjukkan bahwwa Islam adalah mengakui dengan lisan memiliki keyakinan dengan
hati dan berserah diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas semua yaang telah
14
ditentukan yaang ditakdirkan nya sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala
terkait Nabi Ibrahim Alaihissalam
ۖ ْ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬َ‫أ‬ ٓ‫ۥ‬ُ‫ه‬ُّ‫ب‬َ‫ر‬ ‫ُۥ‬‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ْ‫ذ‬ِ‫إ‬
َ‫ين‬ِ‫م‬َ‫ل‬ََٰ‫ع‬ْ‫ٱل‬ ِ‫ب‬َ‫ر‬ِ‫ل‬ ُ‫ت‬ْ‫م‬َ‫ل‬ْ‫س‬َ‫أ‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
Arab-Latin: Iż qāla lahụ rabbuhū aslim qāla aslamtu lirabbil-'ālamīn
Terjemah Arti: Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: "Tunduk patuhlah!"
Ibrahim menjawab: "Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam".
Allah Azza wa Jalla juga berfirman i
nnalladziina indallahi Islam adalah jadi enak betul kita bakal rame banget di
majalah ilmu Bayan ayat sesungguhnya agama disisi Allah ialah Islam tidaklah
berselisih orang-orang yaang telah diberi Alkitab kecuali karena mereka telah
memperoleh ilmu karena kedengkian di antara mereka barangsiapa ingkar kepada
Allah maka sungguh Allah sangat cepat perhitungannya Surah Ali Imron ayat 19
Allah berfirman dan barangsiapa mencari agama selain Allah dia tidak diterima
dan diakhiri termasuk orang yaang merugi Surah Ali Imron ayat 85
َ‫ين‬ ِ
‫ر‬ِ‫س‬ ََٰ‫خ‬ْ‫ٱل‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ة‬َ‫ر‬ ِ‫اخ‬َ‫ء‬ْ‫ٱل‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ َ‫ُو‬‫ه‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ل‬َ‫ب‬ْ‫ق‬ُ‫ي‬ ‫ن‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ‫ا‬‫ِين‬‫د‬ ِ‫م‬ََٰ‫ل‬ْ‫س‬ِ ْ
‫ٱْل‬ َ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ ِ‫َغ‬‫ت‬ْ‫ب‬َ‫ي‬ ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬
Arab-Latin: Wa may yabtagi gairal-islāmi dīnan fa lay yuqbala min-h, wa huwa
fil-ākhirati minal-khāsirīn
Terjemah Arti: Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-
kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-
orang yang rugi.
Definisi Islam Islam adalah Berserah diri kepada Allah dengan mentahirkan nya
itu dan patuh kepadanya dan ketaatan dan berlepas diri dari perbuatan Syirik dan para
pelakunya kedua apabila Islam di Sebutkan persamaan kata Iman maka yaang
dimaksud Islam adalah perkataan dan amal amal lahiriyah yaang dengannya terjaga diri
dan hartanya baik dia memiliki keyakinan Islam atau tidak Sedangkan kata Iman
berkaitan dengan harta dengan amal dan hati dengan Allah berfirman dalam surah al-
hujurat 14
Orang Baduy berkata kami telah beriman katakan kepada mereka kan belumm
beriman tapi Katakanlah kami telah tunduk atau karena iman belumm masuk ke dalam
hatimu dan jika kamu takut kepada Allah dan rasulnya dia tidak akan mengurangi
sedikitpun pahala amal mu sungguh Allah maha pengampun maha penyayaang level
atau tahapan
Maka di sini level atau tahapan Islam memiliki tiga level atau tahapan
Level atau tahap pertama, adalah Islam
Islam memiliki 5 rukun satu bersaksi bahwwa tidak ada sesembahan yaang berhak
diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah dan dibawa Nabi Muhammad
Shallallahu Alaihi Wasallam adalah utusan Allah 2 menegakkan Salatiga membayar
15
zakat 4 puasa di bulan Romadhon haji di Baitullah bagi yaang mampU. Rukun Islam
berdasarkan sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam Islam itu adalah engkau bersaksi
bahwwa tidak ada sesembahan yaang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya
Allah dan bahwwa Muhammad adalah utusan Allah menegakkan salat membayar zakat
berpuasa di bulan Ramadan dan menunaikan haji ke Baitullah jika engkau mampu
menuju ke sana juga 
Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam Islam dibangun atas lima hal bersaksi bahwwa
tidak ada sesembahan yaang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah
dan Muhammad adalah utusan Allah menegakkan salat membayar zakat dan berpuasa
di bulan Romadhon dan menunaikan haji ke Baitullah Adapun
Level atau tahap kedua adalah Iman
Definisi iman adalah mencakup perkataan dan perbuatan yakni memiliki keyakinan
dengan hati mengikrarkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan
badan dengan ketaatan dan berkurang dengan perbuatan dosa dan kemaksiatan Iman
memiliki beberapa level atau tahap sebagaimana terbisa sabda Nabi Shallallahu Alaihi
Wasallam Iman memiliki lebih dari 70 cabang dan lebih dari 60 cabang cabang yaang
paling tinggi adalah ucapan Laa Ilaha Illallah yaang paling mudah menyingkirkan Duri
atau rintangan dari jalan dan malu adalah salah satu cabang Iman
Rukun iman ada 6 yaitu
1. iman kepada Allah
2. iman kepada malaikat malaikat nya
3. iman kepada kitab-kitab Nya
4. iman kepada rasul-rasul Nya
5. iman kepada hari akhir
6. iman kepada takdir yaang baik dan buruk
Keenam Rukun Iman ini berdasarkan hadis yaang diriwayatkan oleh Umar Bin Khattab
Radiallahu anhu dalam jawaban Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam atas pertanyaan
Malaikat Jibril Yaitu engkau beriman kepada Allah malaikat-malaikat-nya kitab-kitab-nya
rasul-rasul-nya hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yaang baik dan buruk
Level atau tahap ke-3 ada Ikhsan
Ikhsan memiliki 1 rukun yaang engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau
melihatnya Jika engkau tidak melihatnya maka sungguh dia melihatmu. Hal ini
berdasarkan hadis yaang diriwayatkan oleh Umar Bin Khattab dan kisah Nabi Shaleh
Wasallam kepada Jibril Alaihissalam Ihsan maka nabi pun menjawab engkau beribadah
kepada Allah seolah-olah melihatnya, maka bila engkau tidak melihat yaang sungguh
Allah melihatmu
Maksudnya bahasanya nabi menjelaskan Islam dengan perbaiki lahir dan batin
menghadirkan kedekatan kepada Allah yaitu Bahwwasanya seakan-akan Allah berada
16
di hadapan hambanya ia melihatnya hamba melihat Allah dan hal itu akan mengandung
konsekuensi rasa takut cemas dan pengagungan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala
serta mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allah dengan perbaikinya dan mencurahkan
segenap kemampuan untukk melengkapi dan menyempurnakan nya
17
BAB IV
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Perkembangann keagamaann adalah sebuah sifat ketuhanan yaang dimiliki
individu sejak lahir dalam keadaan fitrah yaang akan berkembang bersama
dengan berkembangnya sistem organ tubuhnya dan sesuai keadaan fitrah yaang
dibawa oleh setiap anak. Oleh sebab tersebut, sangat diperlukan pembimbingan
terus menerus dari orang tua sehiingga akan tumbuh dan berkembang sesuai
agama yaang diyakininya.
2. Berdasarkan beberapa teori terkait perkembangann agama dan moral seperti
teori agen flora strategi dan Piaget semuanya merujuk sesuai pada tahap
perkembangann anak usia dini dari perkembangann agama dan juga sama
dengan yaang lainnya yaang juga merujuk pada teori Piaget
3. Dalam tinjauan Syariat maka Agama adalah taat tunduk dan berserah diri
Adapun secara istilah bermakna sesuatu yaang di jadi dijadikan Jalan oleh
manusia dan diikuti atau ditaati baik berupa keyakinan aturan ibadah. Disini level
atau tahapan Islam memiliki tiga level atau tahapan, yakni Islam, Iman dan Ihsan
sebagai tahapan paling tinggi
3.2. Penutup
Demikianlah makalah ini, semoga bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi
segenap pengajar dan para pendidik.
18
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Bustanudin, Agama Dalam Kehidupan Manusia (Pengantar Antropologi
Agama) Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007
Ahmadi, Abu, dan Munawar Sholeh, Psikologi Perkembangan, Jakarta: Rineka
Cipta, 2005
Ansari, Endang Saifudin, wawasan Islam (pokok-pokok tentang paradigma dan
system Islam,), Jakarta: Gema Insani, 2004
B.Hurlock, Elisabet, Psikologi Agama (Perkembangan sepanjang Rentang
Kehidupan), Jakarta: Erlangga, 1992
Baharudin, Aktualisasi Psikologi Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005
Daradjad, Zakiah, Ilmu jiwa Agama, Jakarta :Bulan Bintang, 2005
Dariyo, Agoes, Psikologi Perkembangan Remaja, Bogor: Ghalia Indonesia, 2004
Dauly, Haidar Putra, Pendidikan Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004
Djalaludin, Psikologi Agama . Jakarta: Grafindo Persada, 2005, cet-19
Fatimah, Enung, Psikologi perkembangan (perkembangan Peserta Didik)
Bandung: Pustaka Setia, 2006
Abbas, Zainal Arifin, Perkembangan Pikiran Terhadap Agama, jilid 1, (Jakarta: Pustaka
al-Husna, 1984)
Ali, A. Mukti, Ilmu Perbandingan Agama Di Indonesia (Bandung: Mizan, 1996)
Almuhdar, Yunus Ali, Toleransi-Toleransi Islam, (Bandung: Iqra, 1983)
Daradjat, Zakiah, Perbandingan Agama (Jakarta: Bumi Aksara, 1994)
Ghazali, Adeng Muchtar, Agama dan Keberagamaan dalam Konteks
Perbandingan Agama, (Bandung: Pustaka Setia, 2004)
Ma'arif, Syamsul, Pendidikan Pluralisme Di Indonesia, (Yogyakarta: Logung
Pustaka, 2005)
Madjid, Nurcholish, Islam Doktrin Dan Peradaban, (Jakarta: Yayasan Wakaf
Paramadina, 2000)
Nasution, Harun, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, Jilid I, (Jakarta: UI
Press, 1985)
Shihab, M. Quraish, Atas Nama Agama: Wacana Agama Dalam Dialog Bebas
19
Konflik, (Bandung: Pustaka Hidayah, 1988)
Shihab, Alwi, Islam Inklusif Menuju Sikap Terbuka dalam Beragama. (Bandung:
Mizan, 2001)

More Related Content

Similar to PERKEMBANGAN AGAMA DI INDONESIA - FIX.docx

Agama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnyaAgama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnyaSutipyo Ru'iya
 
BAB 01 (ILMU PERBANDINGAN AGAMA).pptx
BAB 01  (ILMU PERBANDINGAN AGAMA).pptxBAB 01  (ILMU PERBANDINGAN AGAMA).pptx
BAB 01 (ILMU PERBANDINGAN AGAMA).pptxnazirahkamal
 
Macam macam budi pekerti
Macam macam budi pekertiMacam macam budi pekerti
Macam macam budi pekertiwisty yulia
 
American Piety : The Nature of Religious Commitment
 American Piety : The Nature of Religious Commitment American Piety : The Nature of Religious Commitment
American Piety : The Nature of Religious CommitmentArif Setyawan
 
pendidikan agama kristen dalam aspek kehidupan
pendidikan agama kristen dalam aspek kehidupanpendidikan agama kristen dalam aspek kehidupan
pendidikan agama kristen dalam aspek kehidupanDesmonAdu
 
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...Istna Zakia Iriana
 
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hariPeran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-haripjj_kemenkes
 
Modul 2 keperawatan agama kb1
Modul 2 keperawatan agama kb1Modul 2 keperawatan agama kb1
Modul 2 keperawatan agama kb1Anton Saja
 
Konsep Agama di Indonesia
Konsep Agama di IndonesiaKonsep Agama di Indonesia
Konsep Agama di Indonesiapjj_kemenkes
 
EFEKTIVITAS KEGIATAN KEGAMAAN DALAM MENANGANI KENAKALAN REMAJA DI DESA MUNTE....
EFEKTIVITAS KEGIATAN KEGAMAAN DALAM MENANGANI KENAKALAN REMAJA DI DESA MUNTE....EFEKTIVITAS KEGIATAN KEGAMAAN DALAM MENANGANI KENAKALAN REMAJA DI DESA MUNTE....
EFEKTIVITAS KEGIATAN KEGAMAAN DALAM MENANGANI KENAKALAN REMAJA DI DESA MUNTE....Alorka 114114
 
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didikProses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didikDeep Walker
 
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdfUTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdfHendroGunawan8
 
PENDIDIKAN AKIDAH DI KELUARGA.pdf
PENDIDIKAN AKIDAH DI KELUARGA.pdfPENDIDIKAN AKIDAH DI KELUARGA.pdf
PENDIDIKAN AKIDAH DI KELUARGA.pdfyuniayuni0906
 
Asal usul agama psychologis evolusionistis
Asal usul agama psychologis evolusionistisAsal usul agama psychologis evolusionistis
Asal usul agama psychologis evolusionistisSyaikhuna Al-Asyhi
 
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik KebidananCara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidananpjj_kemenkes
 
Corak aqidah-dalam-kehidupan-1
Corak aqidah-dalam-kehidupan-1Corak aqidah-dalam-kehidupan-1
Corak aqidah-dalam-kehidupan-1Yuli Yanti
 

Similar to PERKEMBANGAN AGAMA DI INDONESIA - FIX.docx (20)

Agama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnyaAgama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnya
 
Fowler
FowlerFowler
Fowler
 
Makalah agama
Makalah agamaMakalah agama
Makalah agama
 
BAB 01 (ILMU PERBANDINGAN AGAMA).pptx
BAB 01  (ILMU PERBANDINGAN AGAMA).pptxBAB 01  (ILMU PERBANDINGAN AGAMA).pptx
BAB 01 (ILMU PERBANDINGAN AGAMA).pptx
 
KONSELOR ISLAM
KONSELOR ISLAMKONSELOR ISLAM
KONSELOR ISLAM
 
Macam macam budi pekerti
Macam macam budi pekertiMacam macam budi pekerti
Macam macam budi pekerti
 
American Piety : The Nature of Religious Commitment
 American Piety : The Nature of Religious Commitment American Piety : The Nature of Religious Commitment
American Piety : The Nature of Religious Commitment
 
pendidikan agama kristen dalam aspek kehidupan
pendidikan agama kristen dalam aspek kehidupanpendidikan agama kristen dalam aspek kehidupan
pendidikan agama kristen dalam aspek kehidupan
 
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...
 
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hariPeran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari
 
Modul 2 keperawatan agama kb1
Modul 2 keperawatan agama kb1Modul 2 keperawatan agama kb1
Modul 2 keperawatan agama kb1
 
Konsep Agama di Indonesia
Konsep Agama di IndonesiaKonsep Agama di Indonesia
Konsep Agama di Indonesia
 
EFEKTIVITAS KEGIATAN KEGAMAAN DALAM MENANGANI KENAKALAN REMAJA DI DESA MUNTE....
EFEKTIVITAS KEGIATAN KEGAMAAN DALAM MENANGANI KENAKALAN REMAJA DI DESA MUNTE....EFEKTIVITAS KEGIATAN KEGAMAAN DALAM MENANGANI KENAKALAN REMAJA DI DESA MUNTE....
EFEKTIVITAS KEGIATAN KEGAMAAN DALAM MENANGANI KENAKALAN REMAJA DI DESA MUNTE....
 
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didikProses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
 
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdfUTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
 
studi islam.docx
studi islam.docxstudi islam.docx
studi islam.docx
 
PENDIDIKAN AKIDAH DI KELUARGA.pdf
PENDIDIKAN AKIDAH DI KELUARGA.pdfPENDIDIKAN AKIDAH DI KELUARGA.pdf
PENDIDIKAN AKIDAH DI KELUARGA.pdf
 
Asal usul agama psychologis evolusionistis
Asal usul agama psychologis evolusionistisAsal usul agama psychologis evolusionistis
Asal usul agama psychologis evolusionistis
 
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik KebidananCara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
 
Corak aqidah-dalam-kehidupan-1
Corak aqidah-dalam-kehidupan-1Corak aqidah-dalam-kehidupan-1
Corak aqidah-dalam-kehidupan-1
 

Recently uploaded

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 

Recently uploaded (20)

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 

PERKEMBANGAN AGAMA DI INDONESIA - FIX.docx

  • 1. PERKEMBANGAN AGAMA PSIKOLOGI PENDIDIKAN Dosen Pengampu: Dr. Yuzarion., S.Psi., M.Si OLEH: FERIHANA 2107044009 MAGISTER PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2021
  • 2. ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah. Segala puji hanya untuk Allah, Rabb semesta alam. Shalawat serta salam semoga selalu Allah curahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Atas pertolongan dan karunia Allah, makalah yang berjudul “Perkembangan Agama” ini dapat terselesaikan. Makalah ini merupakah tugas yang diberikan dalam kuliah Psikologi Pendidikan, yang diampu oleh Bapak Dr. Yuzarion, S.Ag., S.Si., M.Psi. Semoga Allah senantiasa menjaga dan memberkahi beliau dimanapun berada. Topik yang dibahas pada makalah ini adalah seputar Perkembangan Agama, lengkap dengan pembahasan seputar sejarah dan tahapannya. Selain itu pula, di dalam makalah ini diterangkan telaah psikologis dan syariat Islam terkait perkembangan Agama. Tentunya, makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya, penulis sangat terbuka untuk menerima saran dan masukan yang konstruktif. Demikianlah sekilas kata pengantar ini. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat digunakan sebgaimana mestinya. Yogyakarta, 21 Oktober 2021
  • 3. iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI iii BAB I PENDAHULUAN 4 1.1 Latar Belakang 4 1.2. Tujuan 5 BAB II PEMBAHASAN 5 2.1 Teori Perkembangan Agama dalam Psikologi 5 2.2 Tahapan Perkembangan Keagamaan 9 BAB III PEMBAHASAN 13 3. Perkembangan Agama dalam Perspektif Islam 5 BAB IV PENUTUP 17 3.1. Kesimpulan 17 3.2. Penutup 17 DAFTAR PUSTAKA Error! Bookmark not defined.
  • 4. 4 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, agama adalah sebuah sistem yaang mengatur tata keimanan atau kepercayaan dan peribadatan kepada Sesembahannya Yaang Maha Kuasa serta tata kaidah yaang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Kata agama berasal dari bahasa Sansekerta yaang berarti tradisi Sedangkan kata lain untukk mengatakan Teori dan model ppemahaman ini adalah religi yaang berasal dari bahasa latin religio dan berakhir pada kata kerja re- rigale yaang berarti mengikat kembali maksudnya mengikat disini dalam konteks adanya religi maka kita mengikat seindividu terhadap Sesembahannyanya keyakinan ini membawa manusia untukk mencari kedekatan diri kepada Sesembahannya dengan cara menggambarkan diri yaitu menerima segala Kepastian yaang menimpa diri dan sekitarnya dan yakin semuanya berasal dari Sesembahannya menaati Setiap aturan ketetapan hukum dan lain-lain yaang diyakini berasal dari Sesembahannya Secara bahasa Adin secara bahasa adil adalah model masdar dari kata dan Daana-Yadiinu-Diinan ( ‫دان‬ - ‫يدين‬ - ‫دينا‬ ) artinya taat tunduk dan berserah diri. Adapun secara istilah berarti sesuatu yaang oleh manusia diikuti dan ditaati baik berupa keyakinan, aturan hidup, ibadah mauupun juga yaang semacamnya, benar mauupun juga salah, sebagaimana firman Allah Subhanahu ta'ala dalam Al Qur’an surat A Kafirun ayat 6 ِ‫ِين‬‫د‬ َ‫ى‬ِ‫ل‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ن‬‫ِي‬‫د‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ Arab-Latin: Lakum dīnukum wa liya dīn Terjemah Arti: Untukkmu agamamu, dan untukkkulah, agamaku". Menurut Hartati (2014 :2-13) perkembangann adalah berbagai bentuk perubahan seindividu menuju pada proses pendewasaan dan pematanga, yaang terjadi secara sistematis saling berhubungan atau terkait satu dan yaang lainnya dan saling memberi pengaruh antara setiap bagian yaang adalah sebuah kesatuan yaang tidak bisa dipisahkan Menurut Raharjo 2012 (27-28) perkembangann keagamaann adalah sebuah proses yaang dijalani oleh setiap individu dalam mengenal siapa yaang dia sembah sejak individu tersebut lahir dalam keadaan fisik mauupun juga psikisnya yaang masih lemah. Akan tetapi, meskipun dalam keadaan tersebut setiap individu sudah memiliki kemampuan sejak dari lahir yaang bersifat laten yakni Fitrah keberagamaan. Potensi dalam diri seindividu ini sangat membutuhkan pengembangan dan didikan yaang kontonyu dari orang yaang lebih dewasa dan pemeliharaan yaang mantap pada usia dini Menurut Zakiah Dradjat (1970), melalui pertimbangan fungsi afektif, kognitif dan konatif pada maasa-maasa tertentu seindividu pasti dia akan memiliki keyakinan dan menerima tanpa bimbang dan ragu bahwwa ada sebuah kekuatanx yaang Maha Agung PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
  • 5. 5 yaang tidak ada tandingannya, model ppemahaman seperti itu dianggap sebagai pengalamaann keagamaann ataupun disebut dengan religious experiences Menurut Friedman 1956, dia menelaskan bahwwa “penghayatan keagamaann tidak hanya sampai kepada ke pengakuan atas keberadaannya. keberadaan Sesembahannya namun juga mengakuinya sebagai sumber nilai-nilai luhur yaang abadi yaang mengatur tata kehidupan alam semesta raya ini oleh sebab tersebut manusia akan tunduk dan berupaya untukk mematuhinya dengan penuh kesadaran dan disertai penyerahan diri dalam model ritual tertentu baik secara individual mauupun juga kolektif secara simbolik mauupun juga dalam model nyata kehidupan sehari-hari”. Dari beberapa pengertian dan model ppemahaman di atas, perlu dikaji lebih dalam mengenai segala aspek terkait perkembangan Agama sehingga dapat mewujudukan perkembangan yang baik bagi setiap insan atau bagi seorang anak, sehingga dapat mendukung tercapainya tujuan hidup yang sesuai dengan agama yang dianut 1. Mengetahui definisi dan pengertian, serta deskripsi dan hakikat tentang perkembangan agama 2. Memahami perkembangan agama dan teorinya 3. Mengetahui perkembangan agama 4. Menganalisis berbagai teori perkembangan agama dalam tinjaun psikologi dan syariat Islam 1.2. Tujuan
  • 6. 6 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Teori Perkembangann Agama dalam Psikologi Menurut Beach & Moore (2002), teori perkembangann agama dan moral pemaknaannya selalu berubah setiap waktu mengikuti jaman. Namun sesuai dengan perkembangann, sebagian besar teori agama memiliki landasan teori perkembangann kognitif Piaget Fokus dari teori perkembangann ini adalah terletak pada struktur pemikiran keagamaann karena berubah dari waktu kewaktu bukan pada isi keyakinan agama. Dan yaang paling terkenal adalah teori Elkind, Fowler dan Oser. Semua teori-teori mereka ini memiliki kesamaan yaitu bahwwa pemikiran keagamaann dalam hubungannya dengan bidang pemikiran lainnya bergerak dari sesuatu yaang konkrit dan keyakinan literal di maasa anak-anak namun kepemimpinan dan keberagamaan terjadi perubahan kearah yaang lebih abstrak pada waktu usia menginjak remaja. Teori perkembangann keagamaann dielaborasi oleh Elkind, Fowler dan Oser serta perspektif teoritis keterikatan kita petik terkait perkembangann perbedaan setiap orang dalam agama. Beberapa teori terkait perkembangann agama dan moral Teori Elkind Pada maasa remaja dan dewasa, dimana setiap individu memiliki faham bahwwa setiap agama yaang berbeda memiliki keyakinan dasar yaang berbeda demikian juga termasuk didalam keyakinan terkait sifat Allah dan manusia dan hubungan antara keduanya yaang diungkapkan melalui peribadatan, doa dan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari Menginjak remaja dan dewasa, manusia lebih sadar dalam beragama dan beribadah patuh terhadap perintah di dalam agama mereka. Dan mereka menganggap bahwwa agama itu penting bagi kehidupan mereka. Dalam artikelnya Elkin pada tahun 1964, menyatakan ia menemukan bahwwa “model ppemahaman terkait kepercayaan dan praktik keagamaann tidak adil pada anak-anak tetapi lebih berkembang di maasa kanak-kanak, ia menyatakan bahwwa ada tiga tahap perkembangann agama di maasa anak-anak dan remaja yaang sejajar dengan tahap praoperasional operasional konkret dan operasional formal keagamaann kognitif yaang dijelaskan oleh Piaget”. Teori Iman Fowler Mengembangkan teori Iman seperti teori Elkind mencakup beberapa step atau tahap yaang sebagian besar mengikuti teori perkembangann kognitif. Teori ini dipengaruhi oleh teori psikososial Erik Erikson terkait pengembangan identitas. Fowler memberi batasan pengertian bahwwa iman adalah proses dinamis dan dari komitmen yaang
  • 7. 7 memusatkan kepercayaan dan kesetiaan ketergantungan dan kepercayaan diri pada realitas kehidupan. Ia menyatakan bahwwa Iman berkembang dalam konteks hubungan antar pribadi dan kapasitas serta kebuSesembahannya akan iman adalah sifat bawaan manusia Iman mencakup Iman religius, tetapi juga mencakup kepercayaan dan kesetiaan pada pusat nilai terhadap keluarga negara dan lainnya. Teori Oser Oser berfokus pada pengembangan penilaian agama ia memberi batasan pengertian pengertian dan model ppemahaman agama ada alasan yaang menghubungkan realitas sebagai pengalamaann terhadap sesuatu di luar realitas yaang berfungsi untukk memberikan makna dan arah tujuan disampaikan oleh Bridge and Amoorea 2002. Ia sangat tertarik pada perubahan perkembangann dalam penjelasan yaang dimiliki anak- anak dan orang dewasa untukk terkait pengalamaann baik pribadi mauupun juga yaang diamati yaang tampaknya berterkaitan dengan kepercayaan agama. Oleh sebab tersebut penilaian agama melibatkan jawaban yaang ditemukan oleh individu untukk mereka sendiri yaang mendamaikan Iman agama dan kenyataan yaang namanya berenangnya dengan iman itu Oser menggambarkan 5 tahap dalam perkembangann peran agama tiga di antaranya adalah tahap penalaran yaang dicapai pada maasa anak-anak dan remaja dan yaang keempat berkembang dalam minoritas individu di maasa remaja. Tahap satu, adalah pandangan bahwwa “anak terkait Sesembahannya sangat konkret dan literal tumbuhan dilihat sebagai terlibat langsung dalam peristiwa sehari- hari di dunia sebagai penyebab semua peristiwa dan yaang menciptakan semua hal Sesembahannya harus dipatuhi karena ketidaktaatan membayar hukuman langsung seperti kecelakaan atau sakit pada saat yaang sama individu dipandang memiliki pengaruh minimal terhadap Sesembahannya model penelitian religius ini sejajar dengan tahap paling awal dari penalaran moral prakonvensional seperti yaang dijelaskan oleh Colbi dan Koghlberg 1987 di mana hukum dan peraturan harus dipatuhi terutama untukk menghindari hukuman”. Tahap 2 dan 3 adalah dimana “anak-anak dan remaja yaang lebih memandang Sesembahannya dengan cara yaang kurang menghukum Sesembahannya bisa dipengaruhi oleh perilaku baik individu individu dengan doa kepada Sesembahannya serta ritual dan praktek keagamaann. Sesembahannya terlihat sebagai bukti dalam kehidupan yaang sehat dan bahagia murka, Sesembahannya atas kegagalannya untukk campur tangan di saat terjadi perselisihan pada saat yaang sama Sesembahannya dipandang lebih kecil kemungkinan untukk turut campur tangan serta konkrit langsung” Tahap 4 dan 5 adalah, dimana “individu individu mempertahankan Iman bisa kembali kepada Sesembahannya sebagai pencipta akhir yaang adalah sumber kebebasan dan kehidupan dan keberadaannya membuat hidup bermakna teori tidak menyarankan bahwwa semua pandangan agama yaang diperlihatkan oleh seindividu
  • 8. 8 individu akan selalu berada pada tab yaang sama atau bahwwa semua individu yaang sama akan menunjukkan level atau tahap penilaian agama yaang sama teori-teori” Teori Kikcpatrick Kickpatrick mengusulkan bahwwa “kepercayaan dan praktik keagamaann individu dipengaruhi oleh orang tua mereka dan kualitas hubungan ikatan orang tua anak murid” (Patrick Beach&Moore 2002). Menurut teori ini, “mereka anak-anak yaang hubungan dengan orang tuanya aman cenderung akan mengadopsi kepercayaan agama orang tua mereka berdasarkan teori kelekatan menyatakan bahwwa hubungan individu dengan Sesembahannya bisa dianggap sebagai hubungan kelekatan seperti halnya hubungan yaang dibangun antara pengasuh dengan bayi. Hubungan yaang baik dengan orang tua yaang beragama bisa ditiru oleh anak bagaimana orang tua mereka beragama dengan level atau tahap religius religiusitas yaang tinggi dan kepercayaan kepada Sesembahannya. Yaang hubungan yaang tidak aman dengan orang tua akan membuat anak atheis dan melakukan kepercayaan mereka pada Sesembahannya pada maasa remaja atau dewasa seindividu bisa beralih hubungan pribadi dengan Sesembahannya dalam upaya menbisakan keamanan yaang tidak tersedia bagi mereka dari hubungan keterikatan awal mereka”. Teori moral Piaget Di dalam karya klasik Piaget Piaget (Crain, 2014:193), The Moral Judgment of Child (1932) Dinyatakan bahwa “Piaget memberi perhatian khusus pada anak. Piaget memberi perhatian khusus kepada terkait cara anak memiliki faham aturan permainan Marble. Ia mengamati bagaimanakah anak-anak memainkan permainan itu? yaang menemukan bahwwa antara usia 4 sampai 7 tahun anak-anak bermain dengan cara egosentris mereka tidak mengerti menang dan kalah . Bahkan mereka akan berkata satu sama lain aku menang dan kamu menang juga namun setelah usia 7 tahun anak- anak mulai berusaha mengikuti aturan umum permainan dan berusaha menang menurut aturan-aturan tersebut meneliti pemikiran anak-anak terkait aturan di titik ini ia menemukan teori bahwwa anak-anak sampai umur 10 tahun percaya bahwwa aturan sudah baku dan tidak bisa diubah jika aturan diubah maka permainannya harus berubah juga namun setelah usia 10 tahun anak-anak menjadi lebih relatif terhadap aturan-aturan sebagai cara yaang sama disetujui untukk memainkan permainan mereka tidak lagi melihat aturan sebagai hal yaang baku dan mereka menyatakan bahwwa aturan bisa dirubah selama setiap orang dalam permainan setuju teori dan model ppemahaman yaang berbeda terkait aturan ini mengisyaratkan dua sikap moral mendasar yaitu heteronomi moral dan otonomi moral” (Crain, 2014:194). Heteronomi moral adalah sebuah ketuhanan yaang kaku terhadap aturan-aturan yaang dipaksa oleh orang dewasa anak berasumsi bahwwa terbisa sebuah hukuman yaang mesti mereka ikuti kualitas kedua yaitu berasal dari anak yaang lebih tua usianya yaang dianggap sebagai otonomi moral atau moralitas ini menganggap aturan-aturan
  • 9. 9 yaang dibuat untukk kesetaraan demi kerjasama yaang baik yaang memungkinkan individu bersikap dan perilaku kontrol seperti dirinya Piaget percaya bahwwa heteronomi moral terikat pada ekosistem anak-anak memandang aturan dari perspektif tunggal yaitu perspektif orang dewasa yaang berkuasa atas dirinya sebagai suatu model ekosistem heterogen heteronomi moral baru bisa ditaklukan sekitar 10 tahun atau lebih Piaget mengingatkan bahwwa heteronomi adalah suatu model pemikiran dari anak-anak perlu terlibat dalam hubungan yaang baik dengan bermain bersama teman-teman sebayanya. Berdasarkan beberapa teori terkait perkembangann agama dan moral seperti teori agen flora strategi dan Piaget semuanya merujuk sesuai pada tahap perkembangann anak usia dini dari perkembangann agama dan juga sama dengan yaang lainnya yaang juga merujuk pada teori Piaget 2.2 Tahap Perkembangann Keagamaann Menurut Ain Syamsuddin (2003) ia menjelaskan step atau tahap-step atau tahap perkembangann keagamaann beserta ciri-cirinya sebagai berikut. 1. Perkembangann keagamaann maasa kanak-kanak awal, cirinya  Sikap reseptif Meskipun banyak bertanya  Pandangan Ketuhanan yaang di personifikasi  Penghayatan secara rohaniah yaang belumm mendalam  Perihal keSesembahannyaan dipahamkan secara ideal sinkretik atau menurut khayalan pribadinya 2. Perkembangann keagamaann maasa kanak-kanak akhir, cirinya  Sikap reseptif yaang disertai pengertian  Pandangan KeSesembahannyaan yaang diterangkan secara rasional  Penghayatan secara rohaniah yaang semakin mendalam dan melaksanakan kegiatan ritual diterima sebagai sebuah keharusan moral 3. Perkembangann keagamaann maasa remaja awal, cirinya  Sikap negatif disebabkan alam pikiran yaang kritis melihat realita orang-orang beragama yaang atau berpura-pura  Pandangan ke Sesembahannya menjadi kacau karena beragamnya aliran paham yaang saling berterkaitan penghayatan rohaniahnya cenderung skeptic sehiingga banyak yaang enggan melaksanakan ritual yaang selama ini dilakukan dengan penuh kepatuhan 4. Perkembangann keagamaann maasa remaja akhir  Sikap kembali ke arah positif bersamaan dengan kedewasaan intelektual bahkan agama menjadi pegangan hidupnya pandangan keSesembahannyaan dipahamkan nya dalam konteks agama yaang dianut dan dipilih
  • 10. 10  Penghayatan rohaniah kembali tenang setelah melalui proses Identifikasi sehiingga ia bisa membedakan antara agama sebagai doktrin dan ajaran manusia. Adapun dalam pandangan para Psikologi Agama perkembangann keberagamaan pada anak melalui step atau tahap penting yaitu sebagai berikut 1. Fairy tale Stage (Level atau tahap dongeng) Tahap ini dimulai pada anak usia 3 sampai 6 tahun. Pada tahap ini model ppemahaman anak terkait teori dan model ppemahaman Sesembahannya lebih banyak dipengaruhi oleh fantasi dan emosi. Hal ini dikarenakan Model ppemahaman teori dan model ppemahaman Ketuhanan sesuai dengan level atau tahap perkembangann intelektualnya yaang mana kehidupan maasa ini masih banyak dipengaruhi oleh kehidupan fantasi hingga dalam menanggapi agama juga masih menggunakan teori dan model ppemahaman fantasi tersebut kehidupan pada maasa ini banyak dipengaruhi oleh kehidupan fantasi hingga dalam menanggapi agama anak masih menggunakan teori dan model ppemahaman fantasi yaang diliputi oleh dongeng yaang tidak masuk akal Contooh dari perkembangann pada level atau tahap dongeng ini adalah menceritakan kartun dongeng yaang bersifat mendidik ke arah yaang bersifat mengenal Sesembahannya dengan cara yaang menyenangkan sehiingga anak bisa memiliki faham dengan mudah seperti menceritakan kisah dongeng si gadis kecil baik “Rara” dalam cerita tersebut terbisa kisah mendidik yaang bisa memperkenalkan anak mengenai Sesembahannya serta agama yaang diyakininya. Hal yaang menunjukkan mengenai perkembangann agama pada step atau tahap ini adalah menceritakan hal yaang menyenangkan seperti kebesaran kehebatan dan kekuatan Sesembahannya dengan menciptakan tokoh-tokoh yaang dikenal Sebagaimana pengertian dan model ppemahaman Michel yaang berpengertian dan model ppemahaman bahwwa suatu karya anak yaang baik adalah dengan ditujukan untukk anak yaang ditandai dengan isi yaang menarik dan tulisan yaang jelas karakter yaang sudah pasti jelas dan tidak asing lagi. Hal ini menyebabkan perkembangann agama individu anak meningkat dengan apa yaang diperolehnya menurut Al Rosidah (2013) Tahap ini ditandai dengan kesenangan anak-anak bercerita hal yaang luar biasa Seperti kebesaran kehebatan dan kekuatanx Sesembahannya tidak jarang anak Sesembahannya dengan tokoh-tokoh yaang dikenal sebagai Power Rangers dan Superman 2. Realistic Stage ( level atau tahap kenyataa) Tingkaat ini tampak dengan mulai pahamnya anak-anak terkait wujud Allah sebagai sosok yaang maha besar Maha Kuat Maha Pencipta dari sini anak menyadarii bahwwa kepaSesembahannya kepadanya adalah sesuatu yaang
  • 11. 11 lumrah mesti dan wajib inilah yaang menyebabkan mereka bergairah mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaann Level atau tahapan ini dimulai pada usia 7 sampai 12 tahun, biasanya secara umum anak pada usia ini telah pergi ke sekolah sehiingga wawasan dan pengetahuan baru bisa ia bisakan melalui pengajaran guru-guru mauupun juga pengalamaann dalam berteman Pada maasa ini ide keSesembahannyaan anak sudah mencerminkan berbagai ide dan pemikiran serta teori yaang berdasarkan pada kenyataan atau realita realita. Teori dan model ppemahaman ini timbul melalui berbagai bentuk kelembagaan-berbagai bentuk kelembagaan keagamaann dan pengajian di ruang dewasa lainnya model ppemahaman keagamaann. Pada maasa ini atas dorongan emosional sehiingga mereka bisa melahirkan teori dan model ppemahaman Sesembahannya yaang formalis berdasarkan hal itu maka pada maasa ini anak-anak tertarik dan senang pada berbagai bentuk kelembagaan keagamaann yaang mereka lihat dan dikelola oleh orang dewasa dalam lingkungan mereka individu anak sudah menbisakan pelajaran-pelajaran yaang bisa merangsang intelektualisasi nya tetapi untukk model ppemahamannya masih belumm sempurnna atau dikatakan anak bisa mengerti dan memahami pengetahuan yaang diperoleh namun belumm sempurnna dalam memiliki fahamnya McQueen menyatakan pendapat dalam penelitiannya bahwwa sebagian dari anak-anak yaang diteliti bahwwasanya anak menyetujui bahwwa Sesembahannya itu memiliki muka wajah tangan kaki sebagaimana manusia sementara ada yaang lain mengatakan bahwwa Sesembahannya tidak seperti manusia (Subandi 2006) Pada level atau tahapan ini anak mulai terbisa perkembangann pada dirinya yakni seperti memiliki energi dan listrik yaang menyetujui dengan senantiasa membuat segala sesuatu menjadi lebih baik contoohnya anak-anak mulai mengerti dan memahami terkait agama dan ruang lingkupnya. 3. Individual stage Anak pada level atau tahap ini memiliki kepekaan emosi yaang paling tinggi setelah dengan perkembangann mereka ada beberapa alasan mengenalkan nilai-nilai agama kepada anak yaitu anak mulai minat semua perilaku anak memmodel suatu pola perilaku mengasah positif diri sebagai individu makhluk sosial dan hamba Allah (Jalaluddin 2012)untukk mengembangkan pengembangan keagamaann pada anak banyak cara yaang dilakukan salah satunya peran orang tua untukk mengasah kecerdasan spritual anak Caranya adalah sebagai berikut yaitu memberi contooh anak dengan sifat suka meniru dalam hal kebaikan karena orang tua adalah lingkungan pertama yaang ditemui anak contoohnya lain adalah teladan anak diajak untukk melakukan wudhu sebelumm melaksanakan salat anak diajak untukk bekerjasama ke tempat yaang membutuhkan pertolongan dan lain sebagainya.
  • 12. 12 Menurut Komaruddin Hidayat, “hakikat spiritual individu anak tercermin pada sikap spontan imajinasi dan kreativitas yaang tak terbatas dan semua dilakukan dengan terbuka serta ceria spritual memberi arah dan arti pada kehidupan caranya dengan melalui perkataan perbuatan perhatian. Oleh sebab tersebut orangtua pantas belajar pada anak. Bagaimana memperoleh kesucian yaang spontanitas dan kedamaian dalam dengan alam dan Sesembahannya” (Subandi 2006) Menurut Jalaluddin 2012 bahwwa anak pada level atau tahapan ini memiliki kepekaan emosi yaang paling tinggi sejalan dengan adanya perkembangann yaang terjadi pada usia mereka Level atau tahap individu tanda ini terlihat pada sensitifitas keberapa keberagaman anak tapi ini dibagi kepada tiga golongan  Teori dan model pemahaman bahwa “Ketuhanan yaang konvensional dan konservatif. di mana anak takut kemurkaan Allah takut dengan neraka sedangkan orang yaang baik akan dimasukkan ke dalam surga Sebuah taman bermain yaang sangat indah”  Teori dan model pemahaman ketuhanan yaang lebih murni yaang dinyatakan dalam pandangan yaang bersifat personal atau perorangan di sini pada tahap ini anak ini menurut Tuhannya dekat dengan Tuhannya dan ia ingin merasakan kasihsayang Tuhannya dan menampung internalisasi kekuatanx Tuhan  Teori dan model pemahaman ketuhanan yaang bersifat humanistik tanda ini tampak pada pengakuan mereka akan pentingnya sebuah keadilan buruknya perbuatan jahat dan balasannya sehiingga jika melakukannya anakan gelisah bingung sedih dan juga malu
  • 13. 13 BAB III Perkembangann Keagamaann dalam Perspektif Islam Agama atau addin secara bahasa atau dimakan taat tunduk dan berserah diri Adapun secara istilah bermakna sesuatu yaang di jadi dijadikan Jalan oleh manusia dan diikuti atau ditaati baik berupa keyakinan aturan ibadah mauupun juga yaang semacamnya benar sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta'ala : ِ‫ْن‬‫ي‬ِ‫د‬ َ‫ي‬ِ‫ل‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫د‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ Terjemahan Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.” Islam sesungguhnya adalah Din yaang diridhoi di sisi Allah dalam Surah Ali Imron ayat 19 ُ‫ع‬‫ي‬ ِ ‫ر‬َ‫س‬ َ ‫ه‬ ‫ٱَّلل‬ ‫ه‬‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ِ ‫ه‬ ‫ٱَّلل‬ ِ‫ت‬ََٰ‫ي‬‫ا‬َٔ‫ـ‬ِ‫ب‬ ْ‫ر‬ُ‫ف‬ْ‫ك‬َ‫ي‬ ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ۗ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ‫ا‬ًۢ‫ي‬ْ‫غ‬َ‫ب‬ ُ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ٱل‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ء‬ٓ‫ا‬َ‫ج‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ًۢ ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ه‬ ‫َّل‬ِ‫إ‬ َ‫ب‬ََٰ‫ت‬ِ‫ك‬ْ‫ٱل‬ ۟‫وا‬ُ‫ت‬‫و‬ُ‫أ‬ َ‫ِين‬‫ذ‬‫ه‬‫ل‬‫ٱ‬ َ‫ف‬َ‫ل‬َ‫ت‬ْ‫ٱخ‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ ۗ ُ‫م‬ََٰ‫ل‬ْ‫س‬ِ ْ ‫ٱْل‬ ِ ‫ه‬ ‫ٱَّلل‬ َ‫د‬‫ن‬ِ‫ع‬ َ‫ِين‬‫ٱلد‬ ‫ه‬‫ن‬ِ‫إ‬ ِ‫ب‬‫ا‬َ‫س‬ ِ‫ح‬ْ‫ٱل‬ Arab-Latin: Innad-dīna 'indallāhil-islām, wa makhtalafallażīna ụtul-kitāba illā mim ba'di mā jā`ahumul-'ilmu bagyam bainahum, wa may yakfur bi`āyātillāhi fa innallāha sarī'ul- ḥisāb Terjemah Arti: Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. Dinul Islam mencakup akidah keyakinan ibadah muamalah dan akhlak sebagaimana dalam hadits Jibril yaang menyebutkan terkait rukun Islam Rukun Iman dan dikatakan pada akhir hadis tersebut ini Jibril datang kepada kalian mengajari Din kalian Islam secara bahasa artinya berserah diri pasrah, tunduk dan merendah diambil dari kata yaang berarti berdamai secara istilah artinya berserah patuh kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dengan mentauhidkan Allah tunduk dan taat kepadanya serta berpacu dari segala perbuatan Syirik dan dari apa dari para pelakunya? Secara etimologi Islam itu berada pada dua pengertian pertama apabila dianggap sebagaikan sendiri tanpa di dengan kata Iman maka pengertian Islam mencakup seluruh agama baik usul pokok mauupun juga buruk cabang juga seru maasalah Aqidah Ibadah keyakinan perkataan dan perbuatan jadi pengertian ini menunjukkan bahwwa Islam adalah mengakui dengan lisan memiliki keyakinan dengan hati dan berserah diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas semua yaang telah
  • 14. 14 ditentukan yaang ditakdirkan nya sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala terkait Nabi Ibrahim Alaihissalam ۖ ْ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬َ‫أ‬ ٓ‫ۥ‬ُ‫ه‬ُّ‫ب‬َ‫ر‬ ‫ُۥ‬‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ْ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ‫ين‬ِ‫م‬َ‫ل‬ََٰ‫ع‬ْ‫ٱل‬ ِ‫ب‬َ‫ر‬ِ‫ل‬ ُ‫ت‬ْ‫م‬َ‫ل‬ْ‫س‬َ‫أ‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ Arab-Latin: Iż qāla lahụ rabbuhū aslim qāla aslamtu lirabbil-'ālamīn Terjemah Arti: Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: "Tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab: "Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam". Allah Azza wa Jalla juga berfirman i nnalladziina indallahi Islam adalah jadi enak betul kita bakal rame banget di majalah ilmu Bayan ayat sesungguhnya agama disisi Allah ialah Islam tidaklah berselisih orang-orang yaang telah diberi Alkitab kecuali karena mereka telah memperoleh ilmu karena kedengkian di antara mereka barangsiapa ingkar kepada Allah maka sungguh Allah sangat cepat perhitungannya Surah Ali Imron ayat 19 Allah berfirman dan barangsiapa mencari agama selain Allah dia tidak diterima dan diakhiri termasuk orang yaang merugi Surah Ali Imron ayat 85 َ‫ين‬ ِ ‫ر‬ِ‫س‬ ََٰ‫خ‬ْ‫ٱل‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ة‬َ‫ر‬ ِ‫اخ‬َ‫ء‬ْ‫ٱل‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ َ‫ُو‬‫ه‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ل‬َ‫ب‬ْ‫ق‬ُ‫ي‬ ‫ن‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ‫ا‬‫ِين‬‫د‬ ِ‫م‬ََٰ‫ل‬ْ‫س‬ِ ْ ‫ٱْل‬ َ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ ِ‫َغ‬‫ت‬ْ‫ب‬َ‫ي‬ ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ Arab-Latin: Wa may yabtagi gairal-islāmi dīnan fa lay yuqbala min-h, wa huwa fil-ākhirati minal-khāsirīn Terjemah Arti: Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali- kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang- orang yang rugi. Definisi Islam Islam adalah Berserah diri kepada Allah dengan mentahirkan nya itu dan patuh kepadanya dan ketaatan dan berlepas diri dari perbuatan Syirik dan para pelakunya kedua apabila Islam di Sebutkan persamaan kata Iman maka yaang dimaksud Islam adalah perkataan dan amal amal lahiriyah yaang dengannya terjaga diri dan hartanya baik dia memiliki keyakinan Islam atau tidak Sedangkan kata Iman berkaitan dengan harta dengan amal dan hati dengan Allah berfirman dalam surah al- hujurat 14 Orang Baduy berkata kami telah beriman katakan kepada mereka kan belumm beriman tapi Katakanlah kami telah tunduk atau karena iman belumm masuk ke dalam hatimu dan jika kamu takut kepada Allah dan rasulnya dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amal mu sungguh Allah maha pengampun maha penyayaang level atau tahapan Maka di sini level atau tahapan Islam memiliki tiga level atau tahapan Level atau tahap pertama, adalah Islam Islam memiliki 5 rukun satu bersaksi bahwwa tidak ada sesembahan yaang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah dan dibawa Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam adalah utusan Allah 2 menegakkan Salatiga membayar
  • 15. 15 zakat 4 puasa di bulan Romadhon haji di Baitullah bagi yaang mampU. Rukun Islam berdasarkan sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam Islam itu adalah engkau bersaksi bahwwa tidak ada sesembahan yaang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah dan bahwwa Muhammad adalah utusan Allah menegakkan salat membayar zakat berpuasa di bulan Ramadan dan menunaikan haji ke Baitullah jika engkau mampu menuju ke sana juga Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam Islam dibangun atas lima hal bersaksi bahwwa tidak ada sesembahan yaang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah dan Muhammad adalah utusan Allah menegakkan salat membayar zakat dan berpuasa di bulan Romadhon dan menunaikan haji ke Baitullah Adapun Level atau tahap kedua adalah Iman Definisi iman adalah mencakup perkataan dan perbuatan yakni memiliki keyakinan dengan hati mengikrarkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan badan dengan ketaatan dan berkurang dengan perbuatan dosa dan kemaksiatan Iman memiliki beberapa level atau tahap sebagaimana terbisa sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam Iman memiliki lebih dari 70 cabang dan lebih dari 60 cabang cabang yaang paling tinggi adalah ucapan Laa Ilaha Illallah yaang paling mudah menyingkirkan Duri atau rintangan dari jalan dan malu adalah salah satu cabang Iman Rukun iman ada 6 yaitu 1. iman kepada Allah 2. iman kepada malaikat malaikat nya 3. iman kepada kitab-kitab Nya 4. iman kepada rasul-rasul Nya 5. iman kepada hari akhir 6. iman kepada takdir yaang baik dan buruk Keenam Rukun Iman ini berdasarkan hadis yaang diriwayatkan oleh Umar Bin Khattab Radiallahu anhu dalam jawaban Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam atas pertanyaan Malaikat Jibril Yaitu engkau beriman kepada Allah malaikat-malaikat-nya kitab-kitab-nya rasul-rasul-nya hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yaang baik dan buruk Level atau tahap ke-3 ada Ikhsan Ikhsan memiliki 1 rukun yaang engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihatnya Jika engkau tidak melihatnya maka sungguh dia melihatmu. Hal ini berdasarkan hadis yaang diriwayatkan oleh Umar Bin Khattab dan kisah Nabi Shaleh Wasallam kepada Jibril Alaihissalam Ihsan maka nabi pun menjawab engkau beribadah kepada Allah seolah-olah melihatnya, maka bila engkau tidak melihat yaang sungguh Allah melihatmu Maksudnya bahasanya nabi menjelaskan Islam dengan perbaiki lahir dan batin menghadirkan kedekatan kepada Allah yaitu Bahwwasanya seakan-akan Allah berada
  • 16. 16 di hadapan hambanya ia melihatnya hamba melihat Allah dan hal itu akan mengandung konsekuensi rasa takut cemas dan pengagungan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala serta mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allah dengan perbaikinya dan mencurahkan segenap kemampuan untukk melengkapi dan menyempurnakan nya
  • 17. 17 BAB IV PENUTUP 3.1. Kesimpulan 1. Perkembangann keagamaann adalah sebuah sifat ketuhanan yaang dimiliki individu sejak lahir dalam keadaan fitrah yaang akan berkembang bersama dengan berkembangnya sistem organ tubuhnya dan sesuai keadaan fitrah yaang dibawa oleh setiap anak. Oleh sebab tersebut, sangat diperlukan pembimbingan terus menerus dari orang tua sehiingga akan tumbuh dan berkembang sesuai agama yaang diyakininya. 2. Berdasarkan beberapa teori terkait perkembangann agama dan moral seperti teori agen flora strategi dan Piaget semuanya merujuk sesuai pada tahap perkembangann anak usia dini dari perkembangann agama dan juga sama dengan yaang lainnya yaang juga merujuk pada teori Piaget 3. Dalam tinjauan Syariat maka Agama adalah taat tunduk dan berserah diri Adapun secara istilah bermakna sesuatu yaang di jadi dijadikan Jalan oleh manusia dan diikuti atau ditaati baik berupa keyakinan aturan ibadah. Disini level atau tahapan Islam memiliki tiga level atau tahapan, yakni Islam, Iman dan Ihsan sebagai tahapan paling tinggi 3.2. Penutup Demikianlah makalah ini, semoga bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi segenap pengajar dan para pendidik.
  • 18. 18 DAFTAR PUSTAKA Agus, Bustanudin, Agama Dalam Kehidupan Manusia (Pengantar Antropologi Agama) Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007 Ahmadi, Abu, dan Munawar Sholeh, Psikologi Perkembangan, Jakarta: Rineka Cipta, 2005 Ansari, Endang Saifudin, wawasan Islam (pokok-pokok tentang paradigma dan system Islam,), Jakarta: Gema Insani, 2004 B.Hurlock, Elisabet, Psikologi Agama (Perkembangan sepanjang Rentang Kehidupan), Jakarta: Erlangga, 1992 Baharudin, Aktualisasi Psikologi Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005 Daradjad, Zakiah, Ilmu jiwa Agama, Jakarta :Bulan Bintang, 2005 Dariyo, Agoes, Psikologi Perkembangan Remaja, Bogor: Ghalia Indonesia, 2004 Dauly, Haidar Putra, Pendidikan Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004 Djalaludin, Psikologi Agama . Jakarta: Grafindo Persada, 2005, cet-19 Fatimah, Enung, Psikologi perkembangan (perkembangan Peserta Didik) Bandung: Pustaka Setia, 2006 Abbas, Zainal Arifin, Perkembangan Pikiran Terhadap Agama, jilid 1, (Jakarta: Pustaka al-Husna, 1984) Ali, A. Mukti, Ilmu Perbandingan Agama Di Indonesia (Bandung: Mizan, 1996) Almuhdar, Yunus Ali, Toleransi-Toleransi Islam, (Bandung: Iqra, 1983) Daradjat, Zakiah, Perbandingan Agama (Jakarta: Bumi Aksara, 1994) Ghazali, Adeng Muchtar, Agama dan Keberagamaan dalam Konteks Perbandingan Agama, (Bandung: Pustaka Setia, 2004) Ma'arif, Syamsul, Pendidikan Pluralisme Di Indonesia, (Yogyakarta: Logung Pustaka, 2005) Madjid, Nurcholish, Islam Doktrin Dan Peradaban, (Jakarta: Yayasan Wakaf Paramadina, 2000) Nasution, Harun, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, Jilid I, (Jakarta: UI Press, 1985) Shihab, M. Quraish, Atas Nama Agama: Wacana Agama Dalam Dialog Bebas
  • 19. 19 Konflik, (Bandung: Pustaka Hidayah, 1988) Shihab, Alwi, Islam Inklusif Menuju Sikap Terbuka dalam Beragama. (Bandung: Mizan, 2001)