Surat Paulus kepada jemaat di Filipi memberikan salam, ucapan syukur, dan doa untuk jemaat di Filipi sambil menyatakan kasih dan kerinduan Paulus terhadap mereka. Paulus berharap agar kasih mereka semakin melimpah beserta pengetahuan yang benar dan pemahaman agar mampu memilih kebaikan serta menjadi suci di hadapan Kristus.
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
FILIPI
1. 1
STT MAWAR SARON LAMPUNG
Nama : Imanuel H. E. Wahilaitwan
Nim : 20188612
Semester : IV
Mata kuliah : Tafsir Perjanjian Baru
Jenis tugas : Paper
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam Kekristenan, banyak orang sering kali kurang memahami maksud dari
kebenaran Firman Tuhan, mengakibatkan turunnya tingkat spiritual atau kerohanian
mereka menuru. Inilah yang menjadi problema dalam kalangan Kristen yang tanpa
disadari justru menjadi tanggung jawab kita sebagai orang percaya untuk saling menolong
dalam menjalaskan kebenaran yang sesungguhnya lewat Firman Tuhan sehingga tidak
mudah untuk di goyahkan iman Kekristenan. Realitanya akibat dari kurangnya
pemahaman akan kebenaran Firman Tuhan, maka banyak orang mudah sekali untuk di
goyahkan imannya. Oleh sebab itu kita sebagai orang Kristen terlebih khususnya
pengajar-pengajar di bidang Pendidikan Agama Kristen harus bisa mengatasi hal seperti
ini, tentu dengan mampu mendalami Alkitabiah, dengan begitu setiap pengajaran kita
boleh sesuai dengan maksud yang sebenarnya.
2. Tujuan Penulisan
Tujuan dituliskan paper ini tentu saja bertalian dengan permasalah sekaligus
tantangan yang di hadapi oleh Kekristenan saat ini. dalam penulisan paper ini, kita akan
menemukan jawaban atas keluhan kita dalam memahami kebenaran Firman Tuhan. Oleh
sebab itu, pembuatan paper ini sangatlah membantu kita dalam memahami Firman Tuhan
dan tujuan-tujuan serta latar belakang dari penulisan yang ada. Penting di sini ialah
bagaimana agar kita boleh memahami pengertian yang benar dalam Alkitab, tentu saja
2. 2
dengan menggunakan metode menafsir yang benar. Oleh sebab itu paper ini akan
membantu para pembaca untuk mengerti bagaiman cara dalam menafsir Alkitab.
BAB II
PEMBAHASAN
Surat Paulus Kepada Jemaat Di Filipi
( Filipi 1:1-30)
LATAR BELAKANG
1. Kota Filipi
Kota Filipi dulunya bernama Krenides yang dalam bahasa Yunani adalah
krene yang artinya mata air. Nama Filipi berasal dari nama seorang raja Makedonia,
Filipus II, yang melakukan penyerangan antara 360-356 SM dan berhasil menaklukan
kota ini. Penyebabnya pada tahun 42 SM terjadinya peperangan antara Brutus dan
Cassius melawan Antonius dan Augustus yang dimenangkan Antonius dan Augustus.
Kemudian perang terulang kembali pada tahun 31 SM dan dimenangkan oleh
Augustus yang mengalahkan Antonius sehingga Augustus diangkat sebagai kaisar.
Sementara kelompok orang-orang Yahudi ditemukan sangat sedikit jumlahnya di Filipi
dan terbukti dengan tidak ditemukannya rumah ibadah Yahudi kecuali sebuah rumah
sembahyang yang terletak di luar kota. Keterangan ini berdasarkan laporan Paulus tentang
perjalanannya di Filipi yang tercatat dalam (Kisah Para Rasul 16:13). Kota Filipi adalah
kota yang pertama kali dikunjungi Paulus dalam perjalanannya di Eropa.
2. Keadaan Jemaat
Jemaat Filipi didirikan Paulus sekitar tahun 49-50. Jemaat di Filipi terdiri dari
orang-orang Kristen bukan Yahudi (KIS. 16:33b), orang-orang Yahudi yang sudah
menjadi Kristen (KIS. 16:13) dan disebutkan pula orang-orang yang takut akan Tuhan
(KIS. 16:14). Hubungan Paulus dengan jemaat ini tentulah sangat terjalin baik namun ada
juga sekelompok orang yang menentang Paulus seperti tertulis dalam Filipi 1:27-30; 2:21.
Sehingga Pulus menyatakan kritikannya kepada orang-orang ini secara tajam dalam
(Filipi 3:2).
3. 3
3. Penulis dan Tempat
Penulis surat ini adalah Paulus dan pada waktu menuliskan surat ini, Rasul Paulus sedang
berada dalam penjara (Filipi 1:7,14,17). Sedangkan lokasi penjaranya tidak diketahui
dengan pasti namun ada muncul dugaan bahwa Paulus mungkin ditempatkan di penjara
Roma Kaisarea atau Efesus.
4. Waktu Penulisan
Surat ini diyakini pada masa musim semi antara bulan Maret-Juni tahun 58 M. pendapat
lain memberi tahun 57-59, atau tahun 53-56.
5. Maksud dan Tujuan
Untuk memberikan nasehat kepada jemaat Filipi, karena dikota itu terjadi suatu
perpecachan sehingga Paulus menuliskan surat ini dan mengutus seorang anak rohaninya
untuk mengantar surat tersebut, sebab Paulus sendiri saat itu sedang di dalam penjara.
6. Struktur Surat
Struktur Surat Paulus kepada jemaat Filipi adalah sebagai berikut.
A. Pembukaan (Filipi 1:1-11)
1. Salam (1:1-2)
2. Ucapan Syukur dan Doa (1:3-11)
B. Kesaksian dan Nasihat-nasihat (1:12-2:30)
1. Kesaksian tentang Paulus (1:12-26)
2. Nasihat-nasihat untuk Gereja (1:27-2:18)
ISI (FILIPI 1:1-30)
Pendahuluan 1:1-11
Salam 1:1-2
Salam
“1:1 Dari Paulus dan Timotius, hamba-hamba Kristus Yesus, kepada semua orang kudus
dalam Kristus Yesus di Filipi, dengan para penilik jemaat dan diaken. 1:2 Kasih karunia dan
damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.”
Dalam beberapa bahasa, judul “Surat Paulus kepada Jemaat di Filipi” dapat
diterjemahkan seperti Paulus menulis surat kepada orang-orang Kristen/percaya di Filipi
4. 4
atau dengan kata lain Paulus menulis surat kepada orang-orang Kristen yang berada di
Filipi. Dalam TB memakai judul: “salam” inilah kata-kata pembuka dalam Surat Filipi.
“Dari Paulus dan Timotius” nama Timotius disebut juga sebagai rekan pengirim surat
ini, namun jika dilihat dari isi suratnya, Timotius agaknya tidak membantu Rasul Paulus
menulis surat ini sebab Rasul Paulus memakai kata ganti orang pertama tunggal, “aku” di
hampir seluruh Surat Filipi. Sedangkan ketika nama Timotius disebut kembali di 2:19-23,
Timotius disapa dengan kata ganti orang ketiga “dia”. Nama Timotius dimasukan pada
bagian pendahuluan mungkin karena Timotius sudah akrab dengan dan sudah lama
mengenal jemaat di Filipi.
Hamba-hamba Kristus Yesus: disini kita boleh melihat bahwa Rasul Paulus menyebut
dirinya dan rekan sekerjanya, Timotius, sebagai hamba-hamba Kristus Yesus. Hamba
–hamba: dalam bahasa Yunani “doulos”= “budak”. Kata ini senantiasa dihubungkan
dengan kata “tuan”. Dari sinilah tampaknya bahwa ketika Rasul Paulus dan Timotius
menyebut diri mereka sebagai hamba-hamba, ini berarti mereka berdua sepenuhnya
adalah milik Kristus Yesus yang adalah Tuhan mereka. Karena itu hamba-hamba harus
patuh kepada tuannya dengan kata lain Rasul Paulus dan Timotius yang berperan sebagai
hamba-hamba harus patuh terhadap tuan mereka yaitu Kristus Yesus sendiri. Jadi
menurut penulis jika ditari dalam masa kini, maka ada banyak hal yang telah kita ketahui
bahwa sanya sebagian orang Kristen tidak lagi untuk berperan sebagai hamba Allah jika
ditinjau dalam kehidupan praktis mereka. Hal tersebut, tentunya bertentangan dalam
Filipi 1:2 dari tinjauan kata hamba.
Kepada semua orang kudus: kata kudus “hagios”= suci, kudus, umat Allah dll,
dengan kata lain orang-orang kudus yang ada di Filipi adalah orang-orang yang adalah
umat Allah.
Dalam Kristus Yesus: ungkapan ini menggambarkan bagaimana orang-orang Kristen
yang ada di Filipi harus hidup didalam Kristus dengan kata lain mereka harus bersatu erat
didalam Kristus.
Di Filipi: kata-kata ini memperjelas kita bahwa tentu yang di maksudkan oleh Rasul
Paulus ialah orang-orang yang tinggal di Kota Filipi.
Dengan para penilik jemaat dan diaken: Penilik Jemaat “episkopos”= “penatua
jemaat” Diaken“diakonos”= “pelayan, pembantu, diaken (m/f) penilik jemaat dan
diaken adalah dua jabatan yang penting dalam gereja.
5. 5
Penilik jemaat: orang-orang ini adalah “penatua-penatua” atau “tua-tua” di gereja Filipi,
mereka bertanggung jawab atas tugas-tugas gereja sehari-hari. Penilik jemaat dapat
diterjamahkan sebagai pemimpin di dalam jemaat atau pemimpin diantara orang-orang
percaya.
Diaken: orang-orang yang membantu para Penilik Jemaat, bisa dartikan juga sebagai
orang-orang yang membantu para pemimpin jemaat.
“1:2 Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus
menyertai kamu.”
Kasih karunia: ungkapan ini berarti bahwa Allah mengasihi orang-orang berdosa yang
dianggap tidak pantas menerima kasih-Nya itu. Kasih itu sendiri terlihat dalam
kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus.
Damai sejahtera: kata ini menunjukan keadaan sejahtera atau rasa tentram dalam hidup
manusia, bisa diartikan juga karena Allah telah berdamai dengan manusia lewat Yesus
Kristus dan tentu kasih karunia dan damai sejahtera ini datangnya dari pada Allah sendiri
lewat Tuhan kita Yesus Kristus yang akan selalu menyertai kita.
Ucapan syukur dan doa
(Filipi 1:3-11)
1:3“Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu.1:4 Dan setiap
kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita.”
mengucap syukur: dalam terjamahannya bisa mengungkapan rasa berterima kasih atau
mengucap terima kasih.
Setiap kali: kata-kata ini bisa juga diterjamahkan sebagai kapan saja, atau kapan saja
kalian hadir dalam ingatanku atau kapan saja aku mengingat apa yang telah kalian
lakukan kepadaku dalam hal ini tentu mengacu kepada jemaat yang di Filipi.
Berdoa: dari kata doa “deesis” berarti permohonan.
Sukacita: kata ini dapat diterjamahkan dengan senang hati, dengan kata lain Paulus
merasa senang setiap kali ia berbicara dengan Allah lewat permohonannya tentang jemaat
yang di Filipi.
1:4 “Dan setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita”
6. 6
Berdoa: kata ini diterjemahkan dari kata bemda Yunani yang jarang digunakan untuk
“doa”. Kata ini dalam bahasa Yunaninya berarti “permohonan”.
Untuk kamu semua: Rasul Paulus menyampaikn permohonannya untuk kamu semua,
yaitu orang-orang Filipi.
1:5 “Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam Berita Injil mulai
dari hari pertama sampai sekarang ini.”
Allah: namun, dari susunan bahasa Yunaninya, alasan yang Rasul Paulus berikan di sini
lebih berkaitan dengan perasaan sukacita yang dia alami. Allahku: lihat penjelasan di
ayat 3.
Persekutuanmu: untuk membicarakan segala bentuk pekerjaan yang telah dilakukan
oleh orang-orang Filipi. Pekerjaan mereka bisa berupa penyebaran Injil, perasaan kasihan,
terhadap sesama, ikut menderita, atau sikap bermurah hati terhadap sesama.
1:8 “sebab Allah adalah saksiku betapa aku dengan kasih mesra Kristus Yesus merindukan
kamu sekalian.”
Allah adalah saksiku: dapat diterjamahkan seperti: Allah tahu bahwa apa yang Paulus
katakan ini benar.
Betapa aku dengan kasih mesra Kristus Yesus merindukan kamu sekalian: dengan
kalimat ini, Rasul Paulus menyatakan bahwa dirinya begitu dekat dengan Kristus,
sehingga perasaan kasih dan rindu yang dia nyatakan adalah semata-mata berasal dari
Kristus.
1:9 “Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin menlimpah dalam pengetahuan yang
benar dan dalam segala macam pengertian,”
Dan inilah doaku: tentu yang dimaksudkan ialah doa dari Rasul Paulus kepada jemaat
yang di Filipi.
Pengetahuan yang benar: ungkapan ini bisa di artikan bahwa orang-orang yang percaya
kepada Kristus diberi anugerah untuk mengenal Allah dan mengalami kuasa-Nya.
Segala macam pengertian: secara harafiah berarti “semua pemahaman” atau “semua
pandangan” dan segalam macam: berarti “setiap jenis” atau “setiap bentuk” dari
pengertian yang benar.
7. 7
1:10 “sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat
menjelang hari Kristus,”
Sehingga: kata ini menunjukkan bahwa ayat 10a menjelaskan tujuan atau maksud doa
Rasul Paulus di ayat 9.
Memilih apa yang baik: dengan kata lain tahu menentukan mana yang baik. Apa yang
baik: bukan merunjuk kepada barang atau benda melainkan lebih tepatnya merunjuk
kepada “keputusan untuk bertingkah laku yang baik dan melakukan apa yang baik”.
Supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus: kata-kata ini menunjukan
hasil atau akibat dari kemampuan untuk memilih apa yang baik.
1:11 “penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan
dan memuji Allah.”
Penuh dengan buah kebenaran: dapat diterjamahkan dengan kata lain yaitu “perbuatan
yang sungguh-sungguh baik”. Kebenaran: terkadang bisa diartikan juga sebagai
“kehendak Allah” atau “sifat-sifat Allah” dan Buah kebenaran: sifat baik dari seseorang.
Untuk memuliakan dan memuji Allah: tujuan hidup orang Kristen yang paling utama
ialah untuk memuliakan dan memuji Allah.
Kesaksian Paulus dalam penjara
(Flp. 1:12-26)
1:12 “Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi
atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil.”
Aku menghendaki: kata-kata ini menunjukan bahwa perkataan Rasul Paulus selanjutnya
bukan sekedar informasi saja melainkan ia berharap dapat membuat orang-orang di Filipi
mengerti situasi yang sedang dihadapinya.
Justru: kata penghubung ini menunjukan bahwa apa yang terjadi sebenarnya berlawanan
dengan apa yang diharapkan. Kemajuan Injil: maksudnya disini ialah halangan-halangan
yang dialami oleh Paulus sendiri justru menyebabkan semakin banyak orang mendengar
Injil dan percaya kepada Kristus.
1:13 “sehingga telah jelas bagi seluruh istana dan semua orang lain, bahwa aku
dipenjarakan karena Kristus.”
8. 8
Sehingga: kata penghubung yang menunjukan bahwa ayat 13-14 berhubungan dengan
ayat 12. Jadi ayat 13-14 harus dilihat sebagai akibat dari kemajuan Injil (ayat 12c). Kata
penghubung ini sering di abaikan dalam banyak terjemahan. Namun untuk memperjelas
hubungan antara ketiga ayat ini, sebaiknya kita tetap mempertahankan kata ini disini.
1:14 “Dan kebanyakan saudara dalam Tuhan telah beroleh kepercayaan karena
pemenjaraanku untuk bertambah berani berkata-kata tentang firman Allah dengan tidak
takut.”
Dalam Tuhan telah beroleh kepercayaan: Tuhan menjadi dasar mengapa orang
menjadi yakin dan berharap kepada-Nya. Dan bertambah berani: setelah mereka
menjadi lebih percaya kepada Tuhan, mereka sekarang menjadi bertambah berani.
Untuk bertambah berani: setelah mereka menjadi lebih percaya kepada Tuhan, mereka
sekarang menjadi bertambah berani. Ungkapan ini secara harafiah “menjadi jauh lebih
berani”. Rekan-rekan seiman Rasul Paulus menjadi jauh lebih berani dari pada
sebelumnya. Mereka tahu Rasul Paulus dipenjarakan karena ada orang-orang tertentu
yang melawan Berita Injil yang disampaikan oleh Rasul Paulus. Namun orang-orang
Kristen di Roma ini menjadi semakin berani ketika melihat Rasul Paulus terus
memberitakan Injil meskipun dia di penjara.
Berkata-kata tentang Firman Allah: atau seperti menyampaikan berita dari Allah.
1:15 “Ada orang yang memberitakan Kristus karena dengki dan perselisihan, tetapi ada pula
yang memberitakan-Nya dengan maksud baik.”
Ada orang yang …, tetapi ada pula yang…: Rasul Paulus sedang menggambarkan ada
dua kelompok orang yang memberitakan Injil di Filipi. Masing-masing kelompok
pemberita Injil mempunyai tujuan dan maksud yang berbeda. Karena dengki dan
perselisihan: ini menunjukan kepada alasan beberapa orang tertentu memberitakan Injil.
1:16 “Mereka ini memberitakan Kristus karena kasih, sebab mereka tahu, bahwa aku ada di
sini untuk membela Injil,”
Mereka ini memberitakan Kristus karena kasih: merupakan kalimat lanjutan dari ayat
15b. Sebab mereka tahu: kata ini dapat diterjamahkan juga menjadi: karena mereka tahu
atau mengerti dengan benar.
9. 9
Aku ada di sini untuk membela Injil: ada di sini diterjamahkan dari kata kerja Yunani
yang dalam konteks ini berarti “ditugaskan” atau “ditemaptkan” (bnd. Luk. 2:34; 1 Tes.
3:3). Tugas untuk membela Injil tentu saja datang dari Allah.
1:17 “tetapi yang lain karena kepentingan sendiri dan dengan maksud yang tidak ikhlas,
sangkanya dengan demikian mereka memperberat bebanku dalam penjara.”
Yang lain: ungkapan ini menunjukan kepada pemberita-pemberita Injil yang disebutkan
di ayat 15a. Karena kepentingan sendiri: Rasul Paulus memberikan alasan mengapa ada
orang memberitakan Kristus dengan iri hati dan mau bertengkar. Maksud yang tidak
ikhlas: kalimat ini berarti maksud yang tidak murni atau maksud yang tidak benar.
Sangkanya: dalam hal ini, orang-orang itu mempunyai pikiran buruk untuk berusaha
menyulitkan Rasul Paulus dan apa yang mereka pikirkan ternyata salah. Dalam penjara:
menunjukan keadaan Rasul Paulus pada saat di penjara.
1:18 “Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik
dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku
akan tetap bersukacita,”
Tetapi tidak mengapa: ungkapan ini berfungsi sebagai ringkasan tentang Rasul Paulus
menanggapi perkataannya di ayat 15-17. Dengan maksud palsu: alasan yang dibuat-buat
atau kurang baik. Dengan jujur: dengan kebenaran, dengan sungguh-sungguh atau
dengan maksud yang murni. Dan aku tetap bersukacita: alasan mengapa Rasul Paulus
bersukacita diungkapkan dalam ayat 19. Tetapi tidak mengapa: dapat digabungkan
dengan aku akan tetap bersukacita, dengan kata lain: Tetapi tidak apa-apa! Aku tetap
senang, asal Kristus diberitakan.
1:19 “karena aku tahu, bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu dan
pertolongan Roh Yesus Kristus.”
Kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku: sudah pasti bahwa dari kesudahan
semuanya ini adalah keselamatan bagi Rasul Paulus, namun keselamatan yang di dalam
ayat ini memiliki dua pengertian entah keselamatan yang akan diperoleh Paulus setelah
dibebaskan dari penjara ataukah keselamatan dalam keadaan seseorang yang sejahtera
10. 10
secara utuh. Keselamatan: dalam bahasa Yunani “soteria” berarti “keselamatan” Paulus
paling sering membicarakan tenang keselamatan rohani di dalam Kristus.
Doamu dan pertolongan Roh Yesus Kristus: Bagi Rasul Paulus, hanya karena doamu
dan pertolongan Roh Yesus Kristus sajalah dia dapat bebas. Hubungan ini dapat
diterjamahkan dalam bentuk sebab akibat, misalnya: doa-doa kalian dan bantuan dari
Roh Yesus Kristus akan membebaskan aku. Pertolongan: kata ini diterjamahkan dalam
bahasa Yunani ialah “persediaan yang berlimpah”. Dalam beberapa bahasa, kata itu
perlu diterjamahkan sebagai kata kerja, misalnya: Roh Yesus Kristus menolong aku.
1:20 “Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal
tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikianpun sekarang, Kristus
dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku.”
Yang sangat kurindukan dan kuharapkan: kata-kata ini diterjamahkan dari kata
Yunani “menunggu (atau memperhatikan) dengan kepala terangkat”. Hal ini
mengambarkan suatu keinginan yang mendalam atau suatu penantian yang penuh
harapan untuk melihat seseorang/sesuatu (bnd. Rm. 8:19). Dalam segala hal: kata ini
merunjuk pada segala apapun pekerjaan dalam memberitakan Injil, jangan sekali-kali
gagal. Tidak akan beroleh malu: merupakan sebab akibat dari “dalam segala hal”.
Dengan nyata: kata-kata ini secara harafiah berarti “dengan seluruh keberanian”. Ide
pokok dari ungkapan ini ialah keberanian atau keyakinan untuk berbicara terus terang,
dengan kata lain harus berbicara dengan berani.
Di dalam tubuhku: dapat diterjamahkan “dengan segenap jiwa”. Dalam konteks ini, di
dalam tubuhku merunjuk pada keseluruhan diri Rasul Paulus yang seluruhnya di
abdikan kepada Tuhan (1 Kor. 6:19-20), entah hidup ataupun mati (Rm. 14:8). Kristus …
dimuliakan: kebanyakan terjamahkan tetap mempertahankan bentuk pasif Kristus …
dimuliakan karena menganggap Rasul Paulus sengaja tidak menonjolkan dirinya.
1:21 “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.”
Karena: menjelaskan apa arti hidup dan mati bagi Rasul Paulus. Bagiku: bisa jadi
menunjuk pada pengalaman Paulus atau berdasarkan apa yang dialami Paulus. Hidup:
menunjukan kepada suatu proses hidup manusia yang sedang berlangsung. Adalah
Kristus: dapat diterjamahkan bahwa tujuan hidup Rasul Paulus hanyalah kepada Kristus.
Mati: kata ini menunjukan kepada suatu peristiwa kematian, bukan proses bagaimana
11. 11
seseorang itu akan mati. Mati adalah keuntungan: ada dua pengertian dalam kalimat ini
yaitu kematian adalah pintu gerbang untuk datang kepada Kristus sehingga Paulus merasa
beruntung jika ia mati. Namun ada juga pengertian yang lainnya yaitu apakah Rasul
Paulus dibunuh karena Kristus sehingga membuat kemajuan Injil akan meningkat.
1:22 “Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah.
Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.”
Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini: merupakan lanjutan dari ayat 21. Hal ini
menunjukan bahwa jika ia masih berada di dunia ini, atau dengan kata lain jika ia masih
di dunia ini.
Itu berarti bagiku bekerja memberi buah: ungkapan ini secara harafiah berarti “ini
bagiku adalah buah dari kerja”. Dalam hal ini, Rasul Paulus berusaha untuk bekerja
dengan segiat-giatnya untuk memperoleh hasil dari pada pelayanannya. Kata buah
menunjuk pada hasil dari apa yang kerjakan oleh Paulus sendiri. Pekerjaan: tentu yang
dimaksudnya ialah pekerjaan dalam memberitakan Injil.
Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu: Pada kalimat terakhir ayat ini, Rasul
Paulus berkata bahwa dia tidak dapat memutuskan harus memilih hidup atau mati.
Kalimat ini secara harafiah berarti “dan apa yang harus saya pilih, saya tidak tahu”. Kata
kerja Yunani yang diterjamahkan “saya tahu” biasanya berarti “saya memberitahukan”
atau “saya menyatakan”. Dalam ayat ini, Rasul Paulus jelas-jelas sedang menghadapi
pilihan yang sulit. Jadi aku tidak tahu berarti “saya tidak yakin” atau “saya tidak bisa
katakan”. Kalimat ini dapat juga diterjamahkan seperti: Karena itu aku tidak yakin
apakah aku harus memilih untuk tetap hidup atau mati. Karena Rasul Paulus sedang
berada dipenjara, dia mungkin akan menghadapi cara mati yang tidak wajar, misalnya
dihukum mati.
1:23 “Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan
Kristus-itu memang jauh lebih baik;”
Aku didesak: kata ini jelas menggambarkan tentang seseorang yang berjalan di jalan
yang sempit. Jalan itu diapit oleh dinding batu di kedua sisinya sehingga dia tidak dapat
berbalik kearah mana pun. Kita dapat membayangkan ketika Rasul Paulus sedang
menghadapi kesesakan dalam pelayananya ketika ia berada dalam dunia ini.
12. 12
Dari dua pihak: secara harafiah berarti “dari dua”. Kita dapat juga memakai kata-kata
seperti: aku dikepung/dihimpit dari dua sisi, atau aku dijepit oleh kedua pilihan ini.
dengan kata lain “aku tidak tahu arah mana yang aku harus ikuti.
Ingin: selanjutnya Rasul Paulus menyatakan keinginannya secara harafiah “mempunyai
keinginan untuk berangkat dan berada dengan Kristus”. Dalam bahasa Yunani
“epithumia” yang berarti “keinginan, keinginannya, nafsu, rindu dll”. Di sini, kata ingin
dipakai dengan arti “keinginan yang kuat” atau dengan kata lain “saya ingin sekali”.
Pergi: kata ini secara harafiah berarti “berangkat”. Dalam banyak bahasa, pergi juga
sering dipakai sebagai bahasa halus yang berarti “meninggal” dengan kata lain pergi
berarti meninggal dunia, yang artinya mati. Dapat diapakai dengan kata “sudah
beristirahat dengna tenang”.
Diam bersama dengan Kristus: jika ungkapan ini dihubungkan dengan kata pergi atau
meninggal, berarti Rasul Paulus bisa dianggap seolah-olah sudah ingin sekali mati dan
kemudian tinggal dengan Kristus.
Itu memang jauh lebih baik: Rasul Paulus memakai ungkapan ini untuk menekankan
bahwa betapa mulianya jika dia bisa hidup bersama Kristus.
1:24 “tetapi lebih perlu tinggal di dunia ini karena kamu.”
Di ayat ini, Rasul Paulus kembali menyampaikan pandangan lain dari masalah yang sedang
dia hadapi.
Tetapi: kata penghubung ini berarti “di pihak lain”. Lebih perlu: ungkapan ini berarti
“adalah lebih penting”, atau “ada keperluan yang lebih besar”. Untuk tinggal di dunia
ini: ungkapan ini secara harafiah berarti “tinggal di dalam daging”. Di dalam konteks ini,
“tinggal di dalam daging” berarti “tetap hidup di dunia”, bukan “hidup di dalam dosa”
(bnd. Rm. 7:5,18). Karena kamu: kata-kata disini berarti “untuk kepentinganmu”.
Ungkapan ini dapat juga diterjamahkan menjadi: aku harus tetap hidup di dunia supaya
dapat meolong/melayani kalian.
1:25 “Dan dalam keyakinan ini tahulah aku: aku akan tinggal dan akan bersama-sama lagi
dengan kamu sekalian supaya kamu makin maju dan bersukacita dalam iman,”
Dan dalam keyakinan ini: di sini, Rasul Paulus “tahu dan yakin” bahwa dia akan
tinggal dan akan bersama-sama lagi dengan mereka (orang Filipi).
13. 13
Tahulah aku: kata-kata ini menunjukan bahwa Rasul Paulus sangat yakin dengan
perkataannya sendiri. Keyakinan ini ditulis dengan permainan kata-kata dalam bahasa
Yunaninya (meno kai parameno = tinggal dan akan bersama-sama).
Supaya kamu makin maju dan bersukacita dalam iman: kata-kata ini secara harafiah
berarti “membantu” kemajuan dan sukacita imanmu. Kata “kemajuan” sejajar dengan
“sukacita” dan menerankan kata “imanmu”. Kemajuan juga digunakan dalam (Flp. 1:12)
tetapi disini “kemajuan” menunjuk kepada kemajuan iman orang-orang Filipi.
Iman: kata ini berarti pengalaman yang dialami oleh seorang karena dia percaya kepada
Tuhan dan percaya bahwa Kristus telah menebus dosa-dosanya. Bagi Rasul Paulus,
sukacita adalah salah satu pengalaman yang didapatkan karena percaya (iman) kepada
Kristus.
1:26 “sehingga kemegahanmu dalam Kristus Yesus makin bertambah karena aku, apabila
aku kembali kepada kamu.”
Kemegahan: kata ini sama artinya dengan “kebanggaan”. Namun kebanggaan yang
dimaksudkan disini entah kepada orang-orang percaya ataukah kebanggan Kristus Yesus
sendiri. TB menunjukan bahwa Kristuslah yang dibanggakan di sini (kemegahanmu
dalam Kristus). Jika kita melihat tafsiran ini, kita dapat juga menerjemahkna seperti ini
“sehingga kalian makin terdorong untuk memuliakan Kristus Yesus karena aku atau
Untuk itu kalian akan selalu mempunyai alasan untuk menghormati/memuji Kristus
Yesus. Namun jikalah kita membaca di dalam (Flp. 3:3) di mana Rasul Paulus sangat
menekankan bahwa kita hanya bisa berbangga karena Yesus Kristus.
Nasihat supaya tetap berjuang
(Flp. 1:27-30)
1:27 “Hanya, hendaklah hidupmu berpandanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku
tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa
berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil.”
Hanya: kata ini berfungsi untuk mempertegas kalimat perintah berikutnya. Hendaklah
hidupmu: dapat diterjamahkan menjadi “apa yang kalian lakukan”.
Berpandanan dengan Injil Kristus: berpandanan sama artinya dengan “sesuai dengan
apa yang dikatakan”.
14. 14
Apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar:
dapat diterjamahkan menjadi “entah saya dapat berjumpa denganmu atau tidak”.
Teguh berdiri: dapat diterjamahkan menjadi “tidak tergoyahkan, atau tidak berubah, atau
tidak menyerah.
Dalam satu roh: dapat diterjamahkan menjadi “satu tujuan yang sama atau hanya
melakukan satu hal yang sama.
Iman yang timbul dari Berita Injil: dapat diterjamhakan menjadi “iman yang sesuai
dengan Injil” atau “menjadi percacya setelah mendengar Injil”.
1:28 “dengan tiada digentarkan sedikitpun oleh lawanmu. Bagi mereka semuanya itu adalah
tanda kebinasaan, tetapi bagi kamu tanda keselamatan, dan itu datangnya dari Allah.”
Tiada digentarkan: dalam kalimat ini dapat di terjahmakan menjadi “selalu memiliki
kebearnian dan tidak merasa takut terhadap lawan-lawanmu. Sedikitpun: kata ini dapat
diterjamahkan menjadi “tidak dalam apa saja”. Lawanmu: mungkin yang dimaksudkan
di sini ialah orang-orang yang menentang Injil di Filipi. Namun dalam kenyataannya
tidak sesuai dengan yang dinginkan, orang-orang percaya hanya bisa berkoar-koar saja
tapi pelaksanaannya tidak sesuai dengan apa yang di inginkan oleh Rasul Paulus sendiri.
Kebinasaan dan keselamatan: dalam hal ini dapat diterjamahkan menjadi “mereka pasti
akan kalah dan kalian pasti akan menang”.
Dan itu datangnya dari Allah: tentu yang dimaksudkan disini ialah “datangnya dari
Allah” dan kata ini menunjukan kepada “kemenagan” atau “keselamatan” yang telah
disebutkan sebelumnya.
Bagi mereka semuanya itu adalah tanda kebinasaan: semuanya itu menunjuk kepada
nasehat Rasul Paulus sebelumnya kepada orang-orang percaya di Filipi. Rasul Paulus
mau supaya mereka harus berani dan tidak gentar menghadapi lawan-lawan mereka.
Tanda: berarti bukti yang didasarkan pada kejadian-kejadian yang sungguh-sungguh
nyata terjadi. Kebinasaan: dalam bahasa Yunaninya kata ini berarti seorang tidak
selamat pada Yesus datang kedua kali untuk menghakimi manusia. Namun dalam konteks
ini, Rasul Paulus memakai kiasan tentang peperangan dan perlombaan.
Keselamatan: kata ini hanya dipakai untuk menunjukan bagaimana seseorang mendapat
hidup yang kekal pada saat Yesus datang kedua kali untuk menghakimi manusia. Seperti
konteks “kebinasaan” atau “kekalahan”, keselamatan juga bisa berarti “kemenangan
dalam peperangan atau perlombaan”.
15. 15
Dan itu datangnya dari Allah: kata-kata ini secara harafiahnya “dan itu dari Allah”.
Kata itu menunjuk kepada “kemenangan” atau keselamatan yang telah disebutkan
sebelumnya. Allah adalah pihak yang memberikan semua kemenangan itu, dengan kata
lain, Allah yang memberikan kemenangan, sedangkan kamu yang akan menerima
“kemenangan”.
1:29 “Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percacya kepada Kristus,
melainkan juga untuk menderita untuk Dia,”
Dikaruniakan: dalam bahasa Yunaninya kata ini berarti “telah diberikan”. Dengan kata
lain bahwa Allah bermurah hati atau berbaik hati kepada manusia atau semua kebaikan
Allah itu bersifat cuma-cuma dan tak terhingga.
Untuk percaya dan untuk menderita ditulis dengan bentu kata kerja yang sama. Bentuk
kata kerja ini menunjuka bahwa kehormatan untuk percaya dan menderita bagi Kristus
dapat terjadi terus-menerus dan bukan sekali saja. Pada dasarnya, hidup Kekristenan pada
masa sekarang sulit untuk ditemukan yang mau menderita hanya karena Injil. Malahan
oleh karena penderitaan inilah yang membuat mereka sering kali jauh dari hadapan
Tuhan.
Menderita: berarti “menderita demi memajukan pekerjaan untuk Kristus”.
1:30 “dalam pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat padaku, dan yang
sekarang kamu dengar tentang aku.”
Pergumulan: yang dimaksudkan di sini ialah usaha Rasul Paulus untuk membela dan
mempertahankan Kabar Baik (bnd. ayat 7).
Dahulu kamu lihat: menunjukan kepada peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau.
Dan yang sekarang kamu dengar tentang aku: ungkapan tentang aku arti arafiah:
“dalam aku” dengan kata lain “dalam hidup saya”. Hal ini bisa juga menunjukan kepada
“hal yang masih terus saya perjuangkan” yaitu “membela dan mempertahankan Injil”.
Inilah yang menyebabkan Rasul Paulus dipenjarakan.
16. 16
BAB III
PENUTUP
Dari penjelasan diatas yang berbicara tentang tafsiran Surat (Filipi 1:1-30), maka
penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa, dalam perjuangan pekebaran Injil tidaklah
mudah seperti halnya yang dialami oleh Rasul Paulus sendiri. sebelum namanya di ganti
dengan Paulus, Saulus sendiri adalah tokoh yang cukup terkenal dalam menjalankan
keagamaannya. Terkenal dengan seorang ahli kitab taurat dan seorang yang terpelajar dan
selalu disegani oleh banyak orang, namun di sisi lain, Saulus dalam pekerjaanya ia selalu
mengejar dan membasmi orang-orang Kristen pada masa itu, sebab akibat dalam golongan
mereka, tidak percaya akan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Setelah
mengalami penglihatanya, Paulus bukanlah seperti Saulus yang dulu lagi, yang sering
menganiaya orang Kristen pada masa itu kini dirinya sendiri yang teraniaya demi
mempertahankan Injil Kristus. Sebagai pembelajaran bagi kita bahwa, janganlah takut dan
gentar untuk mempertahankan iman kita, namun selalu tegar dan kuat dalam
memperkenalkan iman kita.