Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kemunduran mutu ikan meliputi aktivitas biologis, enzim, fisik, dan kimiawi. Proses pembusukan ikan diawali oleh pelepasan lendir, diikuti rigor mortis, autolisis, hingga pembusukan oleh bakteri. Teknologi pengolahan hasil perikanan dibagi menjadi pendinginan, pembekuan, pemanasan, pengeringan, dan fermentasi.
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...Cahya Panduputra
Dokumen tersebut membahas mengenai sumber daya perikanan dan pengelolaannya. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain jenis-jenis metode penentuan stok sumber daya ikan, tujuan pengelolaan perikanan seperti maximum sustainable yield dan maximum economic yield, serta pendekatan-pendekatan pengelolaan seperti pengaturan musim penangkapan ikan dan penentuan kuota.
P. 11 - Analisis Manajemen Pakan Ikan FCR, FR, SGR.pptxAndangHastuP
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pakan ikan yang meliputi konversi pakan, rasio konversi pakan, tingkat pemberian pakan, tingkat kelangsungan hidup ikan, laju pertumbuhan harian ikan, dan contoh soal perhitungan rasio konversi pakan, tingkat kelangsungan hidup ikan, dan laju pertumbuhan harian ikan.
Kebutuhan protein pada ikan herbivora , formulasi pakan, dan peranan protein ...Ari Panggih Nugroho
Ikan herbivora merupakan ikan yang memakan tumbuh-tumbuhan. Ikan hebivora pertumbuhannya cenderung lambat jika di bandingkan jenis ikan omnivora dan karnivora. Kebutuhan protein bagi ikan herbivora tentunya berbeda dengan jenis ikan omnivora dan karnivora.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kemunduran mutu ikan meliputi aktivitas biologis, enzim, fisik, dan kimiawi. Proses pembusukan ikan diawali oleh pelepasan lendir, diikuti rigor mortis, autolisis, hingga pembusukan oleh bakteri. Teknologi pengolahan hasil perikanan dibagi menjadi pendinginan, pembekuan, pemanasan, pengeringan, dan fermentasi.
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...Cahya Panduputra
Dokumen tersebut membahas mengenai sumber daya perikanan dan pengelolaannya. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain jenis-jenis metode penentuan stok sumber daya ikan, tujuan pengelolaan perikanan seperti maximum sustainable yield dan maximum economic yield, serta pendekatan-pendekatan pengelolaan seperti pengaturan musim penangkapan ikan dan penentuan kuota.
P. 11 - Analisis Manajemen Pakan Ikan FCR, FR, SGR.pptxAndangHastuP
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pakan ikan yang meliputi konversi pakan, rasio konversi pakan, tingkat pemberian pakan, tingkat kelangsungan hidup ikan, laju pertumbuhan harian ikan, dan contoh soal perhitungan rasio konversi pakan, tingkat kelangsungan hidup ikan, dan laju pertumbuhan harian ikan.
Kebutuhan protein pada ikan herbivora , formulasi pakan, dan peranan protein ...Ari Panggih Nugroho
Ikan herbivora merupakan ikan yang memakan tumbuh-tumbuhan. Ikan hebivora pertumbuhannya cenderung lambat jika di bandingkan jenis ikan omnivora dan karnivora. Kebutuhan protein bagi ikan herbivora tentunya berbeda dengan jenis ikan omnivora dan karnivora.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen kesehatan ikan. Secara ringkas, manajemen kesehatan ikan adalah mengelola sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan agar ikan sehat dan tidak mengalami gangguan secara efektif dan efisien. Dokumen tersebut juga menjelaskan penyebab ikan sakit seperti lingkungan perairan buruk, kepadatan penebaran tinggi, gizi pakan kurang sesuai, dan adanya organ
Dokumen tersebut membahas tentang ekosistem terumbu karang dan peran karang dalam pembentukannya. Karang adalah hewan yang membentuk rangka kapur dan ber simbiosis dengan alga zooxanthellae untuk melakukan fotosintesis. Terumbu karang penting sebagai habitat bagi berbagai makhluk laut.
Budidaya perairan adalah kegiatan manusia untuk memproduksi dan meningkatkan biota akuatik di lingkungan terkontrol untuk mendapatkan keuntungan. Tujuan budidaya perairan antara lain untuk memproduksi makanan, meningkatkan stok ikan di alam, memproduksi ikan untuk rekreasi, dan memproduksi ikan umpan atau ikan hias.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode pengolahan ikan tradisional seperti pengeringan, penggaraman, pemindangan, pengasapan, fermentasi, dan pengolahan rumput laut. Juga dibahas faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengeringan ikan serta jenis-jenis penggaraman ikan. Metode fermentasi ikan dengan menggunakan ekstrak nenas juga dijelaskan.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pemuliaan ikan melalui hibridisasi dan seleksi. Hibridisasi digunakan untuk menghasilkan keturunan baru dengan kombinasi sifat yang diinginkan, sedangkan seleksi famili dan individu bertujuan untuk meningkatkan kualitas genetik melalui pemilihan hewan yang superior. Dokumen ini juga memberikan contoh penerapan teknik-teknik tersebut pada berbagai spesies budidaya.
Lobster air tawar memiliki cangkang keras dan berbagai alat pelengkap seperti antena dan kaki. Habitatnya adalah danau, rawa, atau sungai pegunungan. Lobster memiliki sifat kanibal, terutama saat molting. Molting merupakan proses alami yang terjadi berkali-kali untuk pertumbuhan dan memperbaiki bagian tubuh. Pemijahan dilakukan secara alami dan proses pengeraman telur memakan waktu beberapa minggu h
Penurunan tingkat kesegaran ikan menjadi faktor utama yang mempengaruhi kualitas dan harga jual ikan. Penurunan tingkat kesegaran ikan terjadi melalui beberapa proses, pra rigormortis, rigormortis dan autolisis. selain itu, faktor lainnya yang menyebabkan ikan menjadi busuk adalah karena proses penguraian oleh mikroba dan proses oksidasi.
Surimi merupakan daging ikan yang telah dilumatkan dan dicuci berulang-kali untuk menghilangkan bau, darah, pigmen, dan lemak, sehingga menghasilkan bahan yang putih dan memiliki sifat elastisitas gel yang tinggi. Surimi dapat digunakan sebagai bahan baku untuk berbagai produk olahan seperti bakso, sosis, dan kamaboko. Ikan yang baik untuk dijadikan bahan baku surimi antara lain ikan remang, tenggiri
Dokumen tersebut merupakan standar nasional Indonesia tentang benih ikan nila hitam kelas benih sebar yang mencakup ruang lingkup, definisi istilah, klasifikasi, persyaratan kualitas dan kuantitas, serta cara pengukuran dan pemeriksaan benih ikan nila.
Teks tersebut membahas tentang pengolahan dan pengawetan ikan. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan tentang (1) penggolongan hasil perikanan berdasarkan habitatnya, (2) persyaratan agar hasil perikanan memiliki nilai ekonomis, dan (3) ciri khusus bahan pangan.
Praktikum pengindraan pada ikan nila dilakukan untuk menguji empat organ indra, yakni pendengaran, penglihatan, penciuman, dan gurat sisi. Hasilnya menunjukkan respons masing-masing organ indra terhadap rangsangan, seperti merespon suara dalam waktu 39-55 menit, menemukan cahaya dalam 24-42 menit, dan merespon makanan dan perubahan suhu air dalam waktu 6-24 menit.
Prinsip Penanganan Limbah Pengolahan Hasil PerikananEly John Karimela
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip penanganan limbah hasil pengolahan perikanan, termasuk jenis limbah yang dihasilkan dan cara memanfaatkannya melalui teknik fermentasi."
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen kesehatan ikan. Secara ringkas, manajemen kesehatan ikan adalah mengelola sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan agar ikan sehat dan tidak mengalami gangguan secara efektif dan efisien. Dokumen tersebut juga menjelaskan penyebab ikan sakit seperti lingkungan perairan buruk, kepadatan penebaran tinggi, gizi pakan kurang sesuai, dan adanya organ
Dokumen tersebut membahas tentang ekosistem terumbu karang dan peran karang dalam pembentukannya. Karang adalah hewan yang membentuk rangka kapur dan ber simbiosis dengan alga zooxanthellae untuk melakukan fotosintesis. Terumbu karang penting sebagai habitat bagi berbagai makhluk laut.
Budidaya perairan adalah kegiatan manusia untuk memproduksi dan meningkatkan biota akuatik di lingkungan terkontrol untuk mendapatkan keuntungan. Tujuan budidaya perairan antara lain untuk memproduksi makanan, meningkatkan stok ikan di alam, memproduksi ikan untuk rekreasi, dan memproduksi ikan umpan atau ikan hias.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode pengolahan ikan tradisional seperti pengeringan, penggaraman, pemindangan, pengasapan, fermentasi, dan pengolahan rumput laut. Juga dibahas faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengeringan ikan serta jenis-jenis penggaraman ikan. Metode fermentasi ikan dengan menggunakan ekstrak nenas juga dijelaskan.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pemuliaan ikan melalui hibridisasi dan seleksi. Hibridisasi digunakan untuk menghasilkan keturunan baru dengan kombinasi sifat yang diinginkan, sedangkan seleksi famili dan individu bertujuan untuk meningkatkan kualitas genetik melalui pemilihan hewan yang superior. Dokumen ini juga memberikan contoh penerapan teknik-teknik tersebut pada berbagai spesies budidaya.
Lobster air tawar memiliki cangkang keras dan berbagai alat pelengkap seperti antena dan kaki. Habitatnya adalah danau, rawa, atau sungai pegunungan. Lobster memiliki sifat kanibal, terutama saat molting. Molting merupakan proses alami yang terjadi berkali-kali untuk pertumbuhan dan memperbaiki bagian tubuh. Pemijahan dilakukan secara alami dan proses pengeraman telur memakan waktu beberapa minggu h
Penurunan tingkat kesegaran ikan menjadi faktor utama yang mempengaruhi kualitas dan harga jual ikan. Penurunan tingkat kesegaran ikan terjadi melalui beberapa proses, pra rigormortis, rigormortis dan autolisis. selain itu, faktor lainnya yang menyebabkan ikan menjadi busuk adalah karena proses penguraian oleh mikroba dan proses oksidasi.
Surimi merupakan daging ikan yang telah dilumatkan dan dicuci berulang-kali untuk menghilangkan bau, darah, pigmen, dan lemak, sehingga menghasilkan bahan yang putih dan memiliki sifat elastisitas gel yang tinggi. Surimi dapat digunakan sebagai bahan baku untuk berbagai produk olahan seperti bakso, sosis, dan kamaboko. Ikan yang baik untuk dijadikan bahan baku surimi antara lain ikan remang, tenggiri
Dokumen tersebut merupakan standar nasional Indonesia tentang benih ikan nila hitam kelas benih sebar yang mencakup ruang lingkup, definisi istilah, klasifikasi, persyaratan kualitas dan kuantitas, serta cara pengukuran dan pemeriksaan benih ikan nila.
Teks tersebut membahas tentang pengolahan dan pengawetan ikan. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan tentang (1) penggolongan hasil perikanan berdasarkan habitatnya, (2) persyaratan agar hasil perikanan memiliki nilai ekonomis, dan (3) ciri khusus bahan pangan.
Praktikum pengindraan pada ikan nila dilakukan untuk menguji empat organ indra, yakni pendengaran, penglihatan, penciuman, dan gurat sisi. Hasilnya menunjukkan respons masing-masing organ indra terhadap rangsangan, seperti merespon suara dalam waktu 39-55 menit, menemukan cahaya dalam 24-42 menit, dan merespon makanan dan perubahan suhu air dalam waktu 6-24 menit.
Prinsip Penanganan Limbah Pengolahan Hasil PerikananEly John Karimela
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip penanganan limbah hasil pengolahan perikanan, termasuk jenis limbah yang dihasilkan dan cara memanfaatkannya melalui teknik fermentasi."
This document describes Jorge Alfaro Montoya's doctoral thesis on controlled reproduction of penaeid shrimp. The thesis aimed to address problems in shrimp reproduction through studies on various penaeid species, including P. occidentalis, P. vannamei, P. stylirostris, P. setiferus, and T. byrdi. Objectives included evaluating wild shrimp reproduction, improving spermatophore quality, developing hormonal treatments for maturation, and defining cryopreservation protocols. The thesis contributed to understanding shrimp reproductive biology and advancing controlled reproduction techniques.
This document discusses the embryonic development of the African catfish (Clarias gariepinus). It provides images showing the progression from fertilized egg to hatching of the fish. The stages include cleavage, blastula formation, gastrula formation, organogenesis, and hatching of the young fish.
This document discusses factors that influence fish spawning processes, including temperature, photoperiod, and chemicals. It notes that temperature affects fish metabolism, growth, and maturation, and can stimulate the release of hormones involved in spawning. Photoperiod influences thyroid activity and seasonal migration related to gonad development. Chemical signals like pheromones also play a role in initiating spawning behaviors. The document examines how manipulating these environmental factors can help induce spawning in aquaculture or research settings.
1. Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap tentang budidaya ikan lele dalam kolam terpal, mulai dari persiapan kolam, pemeliharaan larva, pemijahan, hingga pencegahan penyakit Aeromonas.
2. Langkah-langkah penting yang dijelaskan adalah pemupukan dan pengeringan kolam, pemeliharaan pakan alami, pemijahan secara alami, dan teknik penanganan larva yang hati-hati untuk mencegah stres dan
Ppt Mikroteknik Whole Mount Protozoa dan Whole Mount Epidermisdewisetiyana52
Laporan praktikum mikroteknik membahas dua eksperimen preparasi whole mount, yaitu protozoa dan epidermis daun sitrus. Pada eksperimen protozoa, preparat menampakkan paramecium sp. tetapi organel tidak jelas. Sedangkan pada eksperimen epidermis, preparat epidermis atas hanya menampakkan sel-sel epidermis, sedangkan epidermis bawah menampakkan sel epidermis dan stomata.
Laporan ini membahas perkembangan larva ikan nila mulai dari telur yang dibuahi hingga menjadi larva muda. Telur ikan nila akan menetas menjadi larva setelah 4-5 hari kemudian diasuh oleh induk betina selama 11 hari.
Graduate school is known to be much more intensive than undergraduate work, so it is important that students develop good time management skills. We know that in graduate study, there are so many assignments, project work, appointment with professor or instructor. Therefore, the application of Higher Levels of Thinking (HOTs) are more important than Lower level of thinking (LOTs). HOTS require that we apply the facts that we learn. These skills are commonly defined based on Bloom's Taxonomy, which examines and categorizes different levels of thinking and HOTS include with: analysis, evaluation and creation
In order to promote HOTS, graduate students must not only have a basic knowledge and comprehension of concepts but be able to apply what they are learning through an activities.
Critical reading involves presenting a reasoned argument that evaluates and analyses what you have read. Being critical, therefore - in an academic sense - means advancing your understanding, not not to find fault, but also want to assess the strength of the evidence and the argument.
Group projects can help students develop a host of skills that are increasingly important in the professional world. Positive group experiences have been shown to contribute to student learning, improve the communication skills, discussion, solve the problem and support the succesfull study, especially in the graduate study
The new skills and knowledge that you gain from your graduate education can improve your ability to do your best in work and obtained a better position, means that you will have more opportunities to improve your career
Identifikasi Kawasan Tambak Udang Dan Kepiting Di Pallime BoneBBAP takalar
Laporan ini mengidentifikasi kawasan budidaya tambak udang dan kepiting bakau di Desa Pallime, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Bone. Potensi perikanan di kabupaten ini besar namun belum dimanfaatkan dengan baik. Aktivitas budidaya kepiting bakau memberikan kontribusi ekonomi penting meski belum tercatat secara resmi. Laporan ini bertujuan mengidentifikasi kondisi lingkungan budidaya dan memberikan rekomendasi perbaikan untuk meningkat
This document discusses hatchery management and natural fish propagation. It provides details on criteria for selecting fish species for culture, including that they must be able to withstand the local climate, grow quickly, reproduce successfully in captivity, accept artificial foods, be desirable to consumers, tolerate high densities, and resist disease. The document also describes the natural propagation process, including the development of sexual products like eggs and sperm, factors that determine propagation habits, and the fertilization process. Hatcheries aim to artificially propagate fish on a large scale to provide stock for aquaculture.
Dokumen tersebut membahas tentang regenerasi organ pada kecebong dan cicak setelah mendapat perlakuan berbeda seperti pemotongan ekor secara tegak lurus dan miring. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui percepatan regenerasi organ antara kecebong dan cicak serta pengaruh dari berbagai perlakuan terhadap proses regenerasi tersebut."
Dokumen tersebut merupakan laporan praktikum hipofisasi pada ikan mas (Cyprinus carpio) yang meliputi latar belakang, permasalahan, tujuan, tinjauan pustaka tentang pemijahan ikan dan karakteristik ikan mas, serta proses pemijahan ikan mas secara alamiah dan buatan.
Teks tersebut membahas tentang sejarah dan karakteristik udang vannamei (Litopenaeus vannamei) yang dibudidayakan di Indonesia. Udang vannamei pertama kali masuk Indonesia pada tahun 2001 dan sekarang menjadi jenis udang yang banyak dibudidayakan karena tahan penyakit dan tumbuh cepat. Teks tersebut juga menjelaskan ciri-ciri fisik, sistem pencernaan, siklus hidup, dan tata kelola induk udang vanname
Kingdom protista memiliki anggota yang sifatnya masih sederhana dan memiliki ciri umum yaitu eukariotik (memiliki membran inti sel), uniseluler/ multiseluler, ukurannya bersifat mikroskopis/ makroskopis, dan memiliki klasifikasi yaitu protista mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan (alga), dan protista mirip jamur.
Laporan ini membahas tentang pengambilan hipofisa ikan mas (Cyprinus carpio) yang merupakan bagian penting dalam reproduksi ikan. Laporan ini menjelaskan prosedur pengambilan hipofisa dari kepala ikan serta fungsi dan manfaat hipofisa bagi reproduksi ikan.
Dokumen tersebut membahas tentang ikan badut (Amphiprion ocellaris) yang merupakan salah satu komoditas ikan hias air laut yang populer. Ikan badut telah berhasil dibudidayakan di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut Lampung sejak tahun 2007 melalui teknologi rekayasa ikan yang diharapkan dapat meningkatkan produksi ikan badut sebagai komoditas budidaya unggulan. Dokumen ini juga membahas tentang taksonomi, mor
Berdasarkan dokumen tersebut, terdapat perbedaan antara tumbuhan dan hewan dalam beberapa aspek seperti cara mendapatkan sumber makanan, kemampuan berdiferensiasi, susunan sel, dan cara bergerak dan bernapas. Tumbuhan mampu melakukan fotosintesis untuk mendapatkan makanan secara autotrof, sedangkan hewan bersifat heterotrof dan bergantung pada makhluk lain.
Teks tersebut merangkum tentang kingdom Protista. Protista dibagi menjadi 4 kelompok besar yaitu Protista mirip jamur, Protista mirip tumbuhan (alga), Protista mirip hewan (protozoa), dan Protista berbentuk peralihan. Kelompok-kelompok tersebut memiliki ciri khas masing-masing dalam hal pigmen, bentuk, dan cara reproduksinya.
Dokumen tersebut membahas tentang fertilisasi pada ikan, meliputi tahapan reproduksi ikan, faktor yang mempengaruhi proses pra-pembuahan, jenis telur ikan, dan proses diferensiasi seksual pada ikan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai Protista, termasuk ciri-ciri dan klasifikasi Protozoa, Rizhopoda, Flagellata, Ciliata, dan Sporozoa. Juga dibahas tentang Alga (ganggang), termasuk ciri-ciri dan klasifikasi berdasarkan pigmen dominan menjadi Alga keemasan, hijau, merah, dan cokelat. Terakhir dibahas tentang Jamur Protista dan klasifikasinya menjadi Oomycota, Myxomycota, dan
Dokumen tersebut membahas strategi penerapan praktik budidaya udang yang baik (BMP) di tambak untuk meningkatkan produksi. BMP mewajibkan tambak memiliki air pasok yang bebas hama dan logam berat, mampu menampung air dan mengeluarkan limbah dengan kadar sedimen dan bahan organik terlarut rendah, serta dapat menjaga keseimbangan proses mikrobiologis. Dokumen juga menjelaskan faktor-faktor penting lainnya sepert
Dokumen tersebut membahas parameter-parameter penelitian yang digunakan untuk menilai reproduksi ikan, seperti Indeks Gonado Somatik (GSI), Indeks Hepatosomatik (HSI), persentase induk ikan yang matang secara gonad, kadar glukosa darah, tingkat kematangan gonad, histologi gonad, diameter dan fekunditas telur, keberhasilan dan lama waktu ovulasi, jumlah telur yang dipijah, derajat pembuahan, dan derajat penetasan.
Induksi maturasi belut sawah secara hormonalPutra putra
Tesis ini membahas induksi maturasi belut sawah dengan hormon Pregnant Mare Serum Gonadotropin (PMSG), human Chorionic Gonadotropin (hCG), dan antidopamin selama empat minggu. Hasil terbaik diperoleh dari kombinasi PMSG dan antidopamin yang meningkatkan konsentrasi hormon estradiol-17β, GSI, HSI, diameter telur, tingkat kematangan gonad,
Endokrinologi ikan sub bahasan sumber hormon alamiPutra putra
Dokumen tersebut membahas sumber-sumber hormon alami, khususnya testosteron dan estrogen. Hormon testosteron ditemukan pada biota laut seperti teripang dan tumbuhan seperti maca, sedangkan estrogen ditemukan pada kedelai, biji rami, dan sayuran seperti buncis. Dokumen ini juga menjelaskan manfaat hormon-hormon tersebut bagi kesehatan dan pertumbuhan hewan dan tumbuhan.
Experiment 1 tested the effects of testosterone (T) and gonadotropin-releasing hormone analogue (GnRHa) on female silver eels over 8 weeks. Experiment 2 tested the effects of T, GnRHa, and the dopamine antagonist pimozide over 6 weeks. Results showed that T combined with GnRHa and pimozide stimulated vitellogenesis and advanced oocytes to the yolk stage, as evidenced by enlarged oocytes containing yolk granules. In contrast, oocytes from controls and those treated only with T or T and GnRHa remained at the early vitellogenic stage.
endokrinologi ikan sub bahasan stress in fishPutra putra
Stres pada ikan dapat menyebabkan respon fisiologis seperti peningkatan glukosa darah. Faktor lingkungan seperti perubahan suhu dapat menyebabkan stres pada ikan dan mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya. Hormon seperti kortisol berperan dalam merespons stres dan memengaruhi metabolisme glukosa.
endokrinologi sub bahasan hormon pertumbuhan dan osmoregulasiPutra putra
Dokumen tersebut membahas tentang kontrol hormon pertumbuhan dan osmoregulasi ikan. Hormon-hormon seperti growth hormone, IGF-1, hormon tiroid, dan insulin berperan dalam pertumbuhan dan metabolisme ikan. Hormon prolaktin dan kortisol ikut serta dalam mekanisme osmoregulasi ikan air tawar dan air laut.
Endokrinologi Ikan sub Bahasan kontrol hormon reproduksi pada udangPutra putra
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan proses ganti kulit pada udang air tawar dan pengaturan hormon reproduksi pada udang melalui organ-organ tertentu seperti organ X dan Y. Proses ganti kulit udang dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan kadar hormon, sedangkan pengaturan hormon reproduksi melibatkan interaksi antara berbagai hormon seperti MIH, ekdisteroid, dan kalsium.
Endokrinologi Ikan Sub Bahasan kontrol hormon reproduksi ikanPutra putra
Dokumen tersebut membahas tentang kontrol hormon reproduksi ikan meliputi proses gametogenesis, jenis perkembangan oosit, organisasi ovarium, oogenesis, vitellogenesis, ovulasi, spawning, saluran urogenital ikan betina, testis, spermatogenesis, hipothalamus-pituitary-gonadal axis, dan kontrol hormon reproduksi ikan betina dan jantan.
2. Berbagai warna-warni indah pada ikan pada dasarnya dihasilkan oleh sel-sel pigmen
(chromatophore) yang terletak di dalam kulit ikan.
Sel-sel tersebut masing-masing mempunyai nama sesuai dengan jenis-jenis pigmen
yang dikandungnya, yaitu:
a. Melanophores, (muncul 1-3 jam setelah pembuahan di embrio)
b. Erythophores (terdetek pertama di mata)
c. Xanthophores (terdetek pertama dipunggung)
d. Leucophore (pertama terlihat dipunggung)
Melanophores merupakan sel yang mengandung pigmen hitam, atau coklat-hitam yang
dikenal sebagai melanin.
Erythophores merupakan sel yang mengandung pigmen merah dan
Xanhothopores berisi pigmen kuning.
Berbeda dengan sel-sel sebelumnya guanophores atau iridophores tidak mengandung
pigmen. sel ini mengandung kristal-kristal guanin yang mampu memantulkan atau
memendarkan cahaya kedalam komponen warna penyusunnya. Apabila anda
melihat tampilan warna metalik pada ikan maskoki atau warna perak pada berbagai
jenis ikan tertentu, atau warna pelangi pada ikan cupang, itu merupakan salah satu
unjuk kerja dari iridophore. Warna yang dihasilkannya sering disebut sebagai
iridesence.
Pengatur warna ikan
3.
4. Sumber pigmen yang baik adalah pakan yang mengandung karoten jenis:
Xantofil (xantophyl) dengan konsentrasi 20-60 mg/kg pakan. Dapat
diperoleh dari udang rebon (tepung udang), rumput laut (kelp), daun
alfalfa, dan tepung kelopak bunga marigold.
Astasantin (astaxanthin) dan xantaxanthin merupakan dua jenis pigmen
karoten yang juga berperan dalam pembentukan warna, selain itu dapat
membantu proses reproduksi dan meningkatkan proses metabolisme.
Xantophore
Leucophore
Melanophore
5. Sel-sel penyadang pigmen ini berbentuk menyerupai bintang.
Dalam lingkungan akuarium beberapa kondisi tertentu dapat
menyebakan sel-sel warna ikan berkontraksi sehinga menghasilkan
berbagai tampilan warna berbeda untuk sementara waktu, yaitu:
• Peningkatan kadar bahan pencemar dalam air, seperti
ammonia, nitrit, dan nitrat menyebabkan sel warna berkonraksi
sehingga ikan cenderung akan berwarna pucat.
• pH dan kesadahan. Pigmen merah cenderung akan
menyebar merata pada air berkesadah lebih rendah dan ber pH lebih
rendah. Sedangkan pimen hitam cenderung menyebar merata pada
air berkesadahan lebih tinggi dan ber pH lebih tinggi.
• Warna latar. Pada warna latar pucat, sel warna ikan akan
cenderung berkontraksi agar ikan menyesuaikan warna tubuhnya
sepucat mungkin. Sedangkan pada kondisi sebaliknya ikan akan
bereaksi sebaliknya pula.
• Penambahan garam kedalam akuarium dapat pula
menyebabkan sel warna ikan berkontraksi. Begitu pula dengan
pemberian obat-obatan seperti antibiotik, atau obat-obatan berbahan
dasar malchite green.
• Temperatur. Pada temperatur lebih tinggi sel warna ikan
akan berkontraksi sehingga ikan cenderung berwarna lebih pucat.
6. pola pigmen merupakan karakter fenotipe yang selalu diturunkan dari induk
pada turunannya.
Selain faktor gen sebagai pengontrol pola pigmen, lingkungan juga
mempengaruhi fisiologi sel pigmen yang mendorong perubahan formasi pola
pigmen yang muncul.
Salah satu gen yang diketahui bertanggung jawab dalam mengkode pola
pigmen dari ikan adalah gen tyrosinase (Tyr) (Haffter et al., 1996; Inagaki et
al., 1998; Kusumawati, 2011).
Secara spesifik gen tyrosinase bertanggung jawab terhadap sintesis enzim
tirosinase yang merupakan kunci utama untuk mensintesis melanocyte dan
mutasi pada gen tyrosinase memberikan dampak defisiensi pigmentasi pada
retina dan kulit embrio ikan rainbow trout (Boonanuntanasarn et al., 2004).
7. Selain faktor gen sebagai pengontrol pola pigmen, pakan dan lingkungan
juga mempengaruhi fisiologi sel pigmen yang mendorong perubahan
formasi pola pigmen yang muncul.
Hansen (2011), bahwa pemberian naupli kopepoda memberikan pigmen
warna yang lebih kuning pada larva ikan kod daripada perlakuan
(kopepoda dan pengkayaan rotifer), pengkayaan rotifer, dan rotifer
Chlorella.
Menurut Setiawati et al., 2011, kopepoda merupakan pakan alami yang
umumnya ditemukan pada ikan klown asli yang dipelihara di karamba
jaring apung.
Gouveia et al., (2003) menyatakan bahwa ekspresi pigmentasi dari beta-
karoten yang terkandung dalam daging atau kulit ikan merupakan
komponen biologi pembentuk warna merah pada ikan.
8. Kusumawati (2011), yang
menyatakan adanya korelasi
positif terhadap migrasi pola
pigmen ikan badut pada
eksperimen pemeliharaan dengan
dua kondisi yang berbeda yaitu
outdoor dan indoor.
Selanjutnya Said et al., (2005),
juga menyatakan bahwa selain
faktor makanan, lingkungan
pemeliharaan dapat
mempengaruhi penampakan
warna pada ikan. Ikan yang
dipelihara pada kondisi terang
akan memberikan reaksi warna
yang berbeda dengan ikan yang
dipelihara di tempat gelap karena
adanya reaksi melanosom yang
mengandung pigmen melanofor
terhadap rangsangan cahaya
yang ada.
9.
10. proses pigmentasi sirip kaudal ikan zebra selama berlangsungnya regenarasi
melalui empat tahap yaitu: munculnya sel pigmen hitam (melanofor) secara
menyebar dan merata di daerah blastema setelah proses penyembuhan luka
selesai, terbentuknya sel pigmen kuning (xanthofor) seiring dengan terbentuknya
ruas jari-jari sirip kaudal, terjadinya proses migrasi melanofor dari ujung distal ke
arah proksimal untuk membentuk pola pigmentasi seperti semula. Proses ini
selesai pada hari ke-55 setelah pemotongan sirip kaudal ikan zebra.
Murray (1952) dalam Kusuma (2012), menyatakan karoten (pigmen warna) dalam
pakan akan diserap dan dialirkan melalui aliran darah dan disimpan dalam
jaringan lemak. Pigmen tersebut selanjutnya dideposit pada sel warna
(kromatofora) yang terdapat dalam dermis (Goodwin, 1984 dalam Amin, 2012).
Sel pigmen dalam tubuh ikan jumlahnya dapat berubah sehingga dapat
mempengaruhi warna pada ikan. Perubahan jumlah sel pigmen dipengaruhi oleh
berbagai faktor, diantaranya karena stress lingkungan, kurangnya penyinaran,
kurangnya nutrisi pakan, dan kurangnya komponen warna pada ikan. Jika sel-sel
pigmen tersebar secara merata maka warna tubuh ikan akan tampak lebih pekat,
tetapi apabila sel-sel pigmen mengumpul di satu titik inti sel maka warna tubuh
akan menjadi pucat (Kusuma, 2012).
Karoten merupakan salah satu zat pembentuk pigmen warna merah dan kuning
yang mendominasi pigmen pada ikan hias (Lesmana, 2002).