Dokumen tersebut membahas strategi penerapan praktik budidaya udang yang baik (BMP) di tambak untuk meningkatkan produksi. BMP mewajibkan tambak memiliki air pasok yang bebas hama dan logam berat, mampu menampung air dan mengeluarkan limbah dengan kadar sedimen dan bahan organik terlarut rendah, serta dapat menjaga keseimbangan proses mikrobiologis. Dokumen juga menjelaskan faktor-faktor penting lainnya sepert
PENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIMustain Adinugroho
Hama dan penyakit merupakan factor penyebab kegagalan budidaya yang bila tidak ditangani dengan baik akan menrugikan budidaya. Hama adalah organisme yang dapat mengganggu budidaya dan kemungkinan besar membawa penyakit yang dapat menyerang udang. Penyakit adalah kondisi terjadinya abnormalitas dari struktur, fungsi dan tingkah laku maupun abnormalitas pada metabolisme.
PEMILIHAN DAN PENEBARAN BENUR - BUDIDAYA UDANG VANNAMEIMustain Adinugroho
Benur merupakan akronim dari bahasa jawa yaitu benih urang (bibit udang). Salah satu factor keberhasilan budidaya adalah pemilihan benur yang sehat dan kuat serta memiliki pertumbuhan yang cepat. Pemilihan benur terkait pada semua aspek termasuk pada proses pengangkutan. Kendaraan pengangkut benur tidak boleh digunakan untuk mengangkut bahan yang berbahaya, seperti bahan kimia dan pupuk, yang dapat mengkontaminasi benur. Benur yang dipilih merupakan benur yang bebas dari virus dan diperoleh dari pembenihan (hatchery) bersertifikat yang menerapkan Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB). Benih yang dihasilkan telah memenuhi kriteria SPF (Specific Pathogen Free). Induk udang yang didatangkan dari luar negeri harus lulus uji Balai Karantina, min bebas dari WSSV, TSV, IMNV dan EMS.
PEMANENAN DAN PASCA PANEN PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIMustain Adinugroho
Pemanen adalah proses dimana udang telah mencapai batas budidaya dan bernilai ekonomi sesuai target yang diinginkan. Pada proses ini udang sudah tidak dapat lagi dilakukan budidaya karena beberapa alas an:
1. Sudah siap panen atau sesuai target budidaya
2. Ada kendala pada kolam sehingga mengharuskan diakhiri masa budidayanya (dipanen)
a. Bila terjadi banyak kematian yang bila budidaya tetap dilanjutkan akan berakhir pada kerugian
b. Bila penggunaan pakan telah melampaui target FCR yang ditetapkan
c. Bila kualitas air tidak dapat dikontrol
d. Bila ditemukan penyakit yang masuk kategori harus dimusnahkan dan diisolasi
PENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIMustain Adinugroho
Hama dan penyakit merupakan factor penyebab kegagalan budidaya yang bila tidak ditangani dengan baik akan menrugikan budidaya. Hama adalah organisme yang dapat mengganggu budidaya dan kemungkinan besar membawa penyakit yang dapat menyerang udang. Penyakit adalah kondisi terjadinya abnormalitas dari struktur, fungsi dan tingkah laku maupun abnormalitas pada metabolisme.
PEMILIHAN DAN PENEBARAN BENUR - BUDIDAYA UDANG VANNAMEIMustain Adinugroho
Benur merupakan akronim dari bahasa jawa yaitu benih urang (bibit udang). Salah satu factor keberhasilan budidaya adalah pemilihan benur yang sehat dan kuat serta memiliki pertumbuhan yang cepat. Pemilihan benur terkait pada semua aspek termasuk pada proses pengangkutan. Kendaraan pengangkut benur tidak boleh digunakan untuk mengangkut bahan yang berbahaya, seperti bahan kimia dan pupuk, yang dapat mengkontaminasi benur. Benur yang dipilih merupakan benur yang bebas dari virus dan diperoleh dari pembenihan (hatchery) bersertifikat yang menerapkan Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB). Benih yang dihasilkan telah memenuhi kriteria SPF (Specific Pathogen Free). Induk udang yang didatangkan dari luar negeri harus lulus uji Balai Karantina, min bebas dari WSSV, TSV, IMNV dan EMS.
PEMANENAN DAN PASCA PANEN PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIMustain Adinugroho
Pemanen adalah proses dimana udang telah mencapai batas budidaya dan bernilai ekonomi sesuai target yang diinginkan. Pada proses ini udang sudah tidak dapat lagi dilakukan budidaya karena beberapa alas an:
1. Sudah siap panen atau sesuai target budidaya
2. Ada kendala pada kolam sehingga mengharuskan diakhiri masa budidayanya (dipanen)
a. Bila terjadi banyak kematian yang bila budidaya tetap dilanjutkan akan berakhir pada kerugian
b. Bila penggunaan pakan telah melampaui target FCR yang ditetapkan
c. Bila kualitas air tidak dapat dikontrol
d. Bila ditemukan penyakit yang masuk kategori harus dimusnahkan dan diisolasi
Presentasi Kualitas Air ini dibuat oleh Romi Novriadi, S.Pd,kim., M.Sc dalam upaya untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya lingkungan dalam mendukung produksi budidaya ikan laut
Kebutuhan protein pada ikan herbivora , formulasi pakan, dan peranan protein ...Ari Panggih Nugroho
Ikan herbivora merupakan ikan yang memakan tumbuh-tumbuhan. Ikan hebivora pertumbuhannya cenderung lambat jika di bandingkan jenis ikan omnivora dan karnivora. Kebutuhan protein bagi ikan herbivora tentunya berbeda dengan jenis ikan omnivora dan karnivora.
Mengelola air tambak dimulai dari air pertama kali masuk pada kolam budidaya, yaitu treatment pond (tandon), kanal sub inlet, kanal distribusi dan culture pond (tambak budidaya). Oleh karena itu perlu diperhatikan kualitas air yang digunakan untuk budidaya, baik secara fisik, kimia maupun microbiologi. Pengelolaan kualitas air perlu dilakukan karena akan menciptakan lingkungan yang nyaman untuk udang tumbuh dan berkembang. Parameter kualitas air suatu perairan tidaklah tetap sepanjang waktu, namun sangat dinamis dimana selalu terjadi perubahan akibat perubahan lingkungan, cuaca dan proses-proses biologis di dalamnya seperti proses fotosintesis, respirasi dan ekskresi hasil metabolism. Namun parameter kualitas air dapat dikendalikan agar selalu berada pada kisaran yang bisa ditoleransi oleh udang dan memberikan pertumbuhan yang baik. Kondisi yang nyaman (baik) akan meminimalkan proses perubahan pakan menjadi energi, sehingga pakan yang dimakan akan lebih banyak dikonversi menjadi daging. Dalam pengelolaan air perlu dilakukan pengukuran kualitas air kolam dan sumber secara berkala dan rutin karena akan menjadi dasar dalam melakukan pengelolaan air agar tetap berada pada kondisi optimal.
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN POPULASI PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIMustain Adinugroho
Monitoring pertumbuhan dan populasi udang diperlukan untuk mengetahui laju pertumbuhan, tingkat kelangsungan hidup, sekaligus untuk membandingkan pertumbuhan antar kolam. Monitoring pertumbuhan dilakukan dengan sampling udang di kolam menggunakan jala. Udang yang terjala kemudian disortir sesuai ukuran yang seragam kemudian ditimbang dan dihitung jumlahnya. Sampling mulai dapat dilakukan pada usia 40 hari dan kemudian dapat dilakukan setiap minggu sekali.
Optimalisasi Penggunaan Automatic Feeder Pada Budidaya Udang Litopenaeus Vann...Syauqy Nurul Aziz
Presentasi berikut adalah materi yang disampaikan oleh Ir. Yanuar Toto Raharjo pada sarasehan perudangan nasional yang diadakan oleh Shrimp Club Indonesia pada 20 Juli 2018
Ciri-Ciri
Variasi suhu tidak mencolok
Tumbuhan yang paling banyak ditemui adalah jenis ganggang
Organisme yang hidup di dalam ekosistem ini telah mengalami adaptasi
Kadar garam sangat rendah
Ekosistem Lentik (Air Tenang)
Ekosistem Lotik (Air yang Mengalir)
Penataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinyaDidi Sadili
tambak udang di pantura jawa sudah lama tidak berproduksi yang disebabkan kerusakan lingkungannya. untuk revitalisasinya maka diperlukan penataan kawasan-nya sesuai dengan daya dukung lingkungannya
Presentasi Kualitas Air ini dibuat oleh Romi Novriadi, S.Pd,kim., M.Sc dalam upaya untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya lingkungan dalam mendukung produksi budidaya ikan laut
Kebutuhan protein pada ikan herbivora , formulasi pakan, dan peranan protein ...Ari Panggih Nugroho
Ikan herbivora merupakan ikan yang memakan tumbuh-tumbuhan. Ikan hebivora pertumbuhannya cenderung lambat jika di bandingkan jenis ikan omnivora dan karnivora. Kebutuhan protein bagi ikan herbivora tentunya berbeda dengan jenis ikan omnivora dan karnivora.
Mengelola air tambak dimulai dari air pertama kali masuk pada kolam budidaya, yaitu treatment pond (tandon), kanal sub inlet, kanal distribusi dan culture pond (tambak budidaya). Oleh karena itu perlu diperhatikan kualitas air yang digunakan untuk budidaya, baik secara fisik, kimia maupun microbiologi. Pengelolaan kualitas air perlu dilakukan karena akan menciptakan lingkungan yang nyaman untuk udang tumbuh dan berkembang. Parameter kualitas air suatu perairan tidaklah tetap sepanjang waktu, namun sangat dinamis dimana selalu terjadi perubahan akibat perubahan lingkungan, cuaca dan proses-proses biologis di dalamnya seperti proses fotosintesis, respirasi dan ekskresi hasil metabolism. Namun parameter kualitas air dapat dikendalikan agar selalu berada pada kisaran yang bisa ditoleransi oleh udang dan memberikan pertumbuhan yang baik. Kondisi yang nyaman (baik) akan meminimalkan proses perubahan pakan menjadi energi, sehingga pakan yang dimakan akan lebih banyak dikonversi menjadi daging. Dalam pengelolaan air perlu dilakukan pengukuran kualitas air kolam dan sumber secara berkala dan rutin karena akan menjadi dasar dalam melakukan pengelolaan air agar tetap berada pada kondisi optimal.
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN POPULASI PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIMustain Adinugroho
Monitoring pertumbuhan dan populasi udang diperlukan untuk mengetahui laju pertumbuhan, tingkat kelangsungan hidup, sekaligus untuk membandingkan pertumbuhan antar kolam. Monitoring pertumbuhan dilakukan dengan sampling udang di kolam menggunakan jala. Udang yang terjala kemudian disortir sesuai ukuran yang seragam kemudian ditimbang dan dihitung jumlahnya. Sampling mulai dapat dilakukan pada usia 40 hari dan kemudian dapat dilakukan setiap minggu sekali.
Optimalisasi Penggunaan Automatic Feeder Pada Budidaya Udang Litopenaeus Vann...Syauqy Nurul Aziz
Presentasi berikut adalah materi yang disampaikan oleh Ir. Yanuar Toto Raharjo pada sarasehan perudangan nasional yang diadakan oleh Shrimp Club Indonesia pada 20 Juli 2018
Ciri-Ciri
Variasi suhu tidak mencolok
Tumbuhan yang paling banyak ditemui adalah jenis ganggang
Organisme yang hidup di dalam ekosistem ini telah mengalami adaptasi
Kadar garam sangat rendah
Ekosistem Lentik (Air Tenang)
Ekosistem Lotik (Air yang Mengalir)
Penataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinyaDidi Sadili
tambak udang di pantura jawa sudah lama tidak berproduksi yang disebabkan kerusakan lingkungannya. untuk revitalisasinya maka diperlukan penataan kawasan-nya sesuai dengan daya dukung lingkungannya
Land Application atau aplikasi lahan adalah pemanfaatan limbah cair dari industri kelapa sawit untuk digunakan sebagai bahan penyubur atau pemupukan tanaman kelapa sawit dalam areal perkebunan kelapa sawit itu sendiri.
Dasar dari land application ini adalah bahwa dalam limbah cair pabrik kelapa sawit mengandung unsur-unsur tanaman yang dapat menyuburkan tanah.
Unsur-unsur tersebut adalah Nitogen, Phosphor dan Kalium. Jumlah Nitrogen dan Kalium dalam limbah cair pabrik kelapa sawit sangat besar, sehingga dapat bertindak sebagai nutrisi untuk tumbuh-tumbuhan.
Limbah cair pabrik kelapa sawit yang dapat digunakan untuk land application adalah limbah cair yang sudh diolah sedemikian rupa sehingga kadar BOD-nya berkisar antara 3.500 mg/l sampai 5.000 mg/l.
Dengan komposisi yang cukup kaya akan unsur hara (N, P dan K), maka limbah cair tersebut mempunyai potensi yang baik untuk menggantikan peran pupuk an-organik.
Dengan pemanfaatan limbah cair tersebut untuk keperluan pemupukan, maka dengan sendirinya jumlah limbah cair yang masih harus diolah juga akan berkurang. Jadi land application akan mengurangi beban biaya dan waktu untuk pengolahan limbah.
Pemanfaatan limbah cair dengan land application dapat menurunkan biaya pengolahan limbah 50%-60%.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli perkebunan sawit di Indonesia, limbah cair pabrik kelapa sawit yang sudah diolah (BOD maksimal 5.000 mg/l) merupakan sumber air dan nutrisi tanaman.
Disamping itu limbah cair tersebut juga mampu memperbaiki sifat dan struktur fisik tanah, meningkatkan infiltrasi tanah, meningkatkan kelembaban tanah, menambah kandungan senyawa organik, menaikkan pH tanah, meningkatkan aktivitas mikro flora dan fauna tanah dan dapat meningkatkan produksi tanaman kelapa sawit.
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi AgroteknologiPurwandaru Widyasunu
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 5-7 Prodi Agroteknologi Faperta Unsoed. Ditulis oleh Bondansari dan Purwandaru Widyasunu. Untuk keperluan pendidikan (For education purpose only). Bahan-bahan kuliah diambilkan dari berbagai buku, data jurnal, Peraturan Pemerintah R.I., dan foto/gambar dan data asal internet tentang Irigasi. Boleh download untuk mahasiswa dan kalangan yang tertarik untuk belajar tentang irigasi dan drainase. Salam Indonesia Raya, Humanisme dunia internasional, dan keselamatan planet bumi "our mother heart".
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi PanganYahya M Aji
Drainase adalah Tindakan Teknis Mengurangi Kelebihan Air (Akibat Air Hujan, Rembesan, Maupun Kelebihan Air Irigasi Dari Suatu Kawasan/Lahan) Agar Fungsi Kawasan Tidak Terganggu
Dalam Bidang Pertanian, Drainase Bertujuan Untuk
- Meningkatkan Produksi Pertanian
- Mendapatkan Hasil Yang Berkelanjutan
- Membantu Mencapai Keuntungan Yang Maksimal.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
4. Pengelolaan tambak dengan prinsip Best
Management Practice (BMP)
harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Mendapatkan air pasok yang bebas hama penular
dan logam berat yang berbahaya.
2. Tambak dapat menampung air dan mempertahankan
kedalaman sesuai yang diinginkan (tidak rembes).
3. Mengeluarkan limbah dengan tingkat sedimen dan
bahan organik terlarut yang rendah.
4. Dapat menjaga keseimbangan proses mikrobiologis.
5. Menggunakan bahan kimiawi/obat-obatan yang aman
bagi manusia dan lingkungan.
6. Menebar benih yang sehat.
5. Untuk memenuhi persyaratan di atas
maka unit tambak terdiri dari :
1. Saluran pengairan (sumber air pasok).
2. Unit tandon (terdiri dari petak
karantina, petak pengendapan, petak
biofilter).
3. Petak pemeliharaan.
4. Petak pengolahan limbah.
6. PU PU PU
PT Sungai/laut
(Air Payau)
PAS
SS
UPL
SPN
Gambar 1. desain dan lay out tambak
7. Keterangan :
PT = Petak Treatment
PAS = Petak air siap pakai berisi ikan omnivora / herbivora
(bandeng-mujair jantan / nila jantan-belanak)
PU = Petak pembesaran udang
SS = Saluran sedimentasi
SPN = Saluran penyerapan nutrien terlarut (rumput laut)
UPL = Petak pengolahan limbah (oksidasi dan pohon bakau)
8. Faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan budidaya udang di tambak.
1. Pemilihan lokasi tambak
2. Desain dan konstruksi tambak
3. Prosedur operasional tambak udang
(proses produksi)
4. Teknik dan pasca panen
10. Bagaimana lokasi tambak udang
yang baik?
1. Lokasi untuk tempat kegiatan budidaya udang memiliki sumber air
yang dapat mencukupi semua kegiatan budidaya baik sumber air asin
maupun sumber air tawar dimana air tersebut bebas pencemaran baik
pencemaran logam berat maupun pestisida yang membahayakan.
2. Lokasi untuk tempat kegiatan budidaya udang memiliki tekstur tanah
yang tidak porous dengan tingkat kesuburan yang baik.
3. Lokasi untuk tempat kegiatan budidaya udang memiliki saluran
pemasukan air yang terpisah dengan saluran pembuangan agar pada
kawasan tersebut tercapai keselarasan budidaya.
4. Lokasi untuk tempat kegiatan budidaya udang memiliki zona
penyangga lingkungan agar limbah-limbah hasil kegiatan budidaya
dapat diperbaiki (diremediasi) secara alami oleh lingkungan sehingga
kegiatan budidaya dapat langgeng (berkelanjutan).
5. Lokasi untuk tempat kegiatan budidaya udang harus bebas banjir dan
memiliki fasilitas untuk sarana transportasi yang memadai sehingga
kegiatan budidaya akan lebih lancar.
11. Tabel 1. kisaran optimal lahan budidaya
No. Komponen Kisaran Optimal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Jenis Tanah
pH tanah
BO (%)
NH-3 (ppm)
PO-4 (ppm)
Logam berat
Cemaran
Countur tanah
Banjir
Liat berpasir / Lempung berpasir
5,5 - 8,0
6 - 9
0,05 - 0,25
0,2 - 0,35
Nihil
Bebas
Tebal
Bebas
17. Mengapa konstruksi tambak berpengaruh
terhadap keberhasilan budidaya udang?
Konstruksi tambak berpengaruh terhadap
keberhasilan budidaya udang karena
konstruksi tambak secara langsung sangat
mempengaruhi kondisi dan kualitas
lingkungan budidaya.
18. Kondisi lingkungan yang dipengaruhi oleh
konstruksi tambak?
1. Stabilitas air
Stabilitas air sangat dipengaruhi oleh konstruksi tambak.
Semakin dalam tambak pada batas tertentu, maka kondisi
perairan akan semakin stabil.
Pada tambak udang, kedalaman air diharapkan antara 120 –
150 cm. Pada kedalaman ini, suhu air relatif lebih stabil.
2. Kandungan bahan organik
Kandungan bahan organik juga sangat dipengaruhi oleh
konstruksi tambak. Dasar tambak harus dibuat diatas
permukaan air laut pada saat surut terendah. Hal ini agar pada
saat pengeluaran air atau pengeringan tambak dapat dilakukan
dengan cepat, mudah, murah dan tuntas.
3. Kesuburan air
Kesuburan air juga sangat dipengaruhi oleh kedalaman air
tambak.
19. Berikut contoh kesuburan air terkait
dengan kedalaman tambak.
Klekap tumbuh baik pada kedalaman air
5 – 40 cm.
Lumut tumbuh baik pada kedalaman air
40 – 60 cm
Fitoplankton tumbuh baik pada
kedalaman air 70 cm atau lebih.
20. Bagaimana konstruksi
tambak yang ideal?
1. Mampu menahan air
2. Mampu membuang air limbah
3. Mampu memelihara kualitas air
4. Tambak dapat dikeringkan dengan
mudah dan sempurna.
21. Petakan tambak udang.
Bentuk petakan : lingkaran, bujur sangkar atau empat
persegi panjang (1: 2).
Memiliki sudut tumpul.
Sisa lahan dengan petakan tidak beraturan dapat
dimanfaatkan sebagai tandon.
Luas ideal 3.000 - 5.000 m2.
Dimensi pematang disesuaikan dengan struktur, tekstur
tanah, dan kedalaman air tambak (lebih dari 1.2 m).
Lebar atas pematang utama minimal 3,5 m agar
memiliki aksesibilitas terhadap kendaraan roda empat.
Dimensi saluran : mempertimbangkan kebutuhan air
dan fenomena pasang surut lokal agar tersedia air yang
cukup pada kondisi pasang surut minimal.
Peletakan sarana listrik tertata rapi
22. Bagaimana konstruksi tambak
dibuat agar mudah mengeluarkan
limbah budidaya?
Bentuk tambak yang mudah mengeluarkan
limbah adalah tambak lingkaran atau bujur
sangkar dengan sudut melengkung.
Namun pada prinsipnya, proses pengendapan
limbah pada salah satu wilayah kecil di
tambak (terkonsentrasi) dapat dilakukan
dengan manipulasi saluran tengah, kolam
tengah di dalam tambak dan yang paling
berperan adalah peletakan kincir air tunggal
atau berangkai
23. Gambar 3. Desain tambak ukuran 4000 m2 lingkaran dan bujur sangkar
dan pengaturan kincir 1.5 HP (horse power)
12 -15 m
5-8 m
25. Gambar 5. Desain tambak dengan pendorong limbah ke
titik tertentu
Pola dorong satu arah Pola kupu-kupu
26. Gambar 6. Sistem pengeluaran dengan pipa tegak
berlubang di dalam tambak
27. Gambar 7. Sistem pengeluaran dengan pipa tegak
berlubang di dalam tambak
28. Penampung lumpur di tengah
tambak sistem Seafdec.
Perlengkapan ini berupa kurungan seluas 5%
dari areal kolam, yang berdinding jaring ganda
ukuran 10m x 10m x 1,5m dan dipasang di
tengah kolam pembesaran
Dengan bantuan kincir berangkai, aliran
sirkulasi air bergerak sambil membawa sisa
pakan, kotoran udang dan endapan lainnya ke
tengah kolam. Udang tertahan jaring hingga
tidak ikut masuk bersama air.
30. Penampung lumpur di sudut
tambak (sistem Seafdec).
Penampung lumpur jenis ini terdiri dari
bahan yang sama, namun dipasang di
seluruh sudut kolam.
Sudut-sudut tersebut dianggap titik mati
dimana sisa buangan terkumpul.
Biomanipulator ditebar di tempat ini
untuk memanfaatkan buangan
yang terakumulasi sebagai makanannya.
32. Sistem aerasi
Manfaat :
1. Aerasi meningkatkan efisiensi produksi udang, karena
mempertahankan kandungan oksigen pada tingkat maksimum.
2. Sirkulasi air tambak oleh sistem aerasi sangat efisien mencegah
stratifikasi dan mengurangi akumulasi senyawa-senyawa
nitrogen pada dimana lumpur terkumpul.
3. Aerasi dapat mempertahankan suspensi partikel organik dalam
air serta membentuk kumpulan bakteri heterotropik yang
menjernihkan air dan membentuk proses mineralisasi bahan-
bahan organik terlarut.
4. Pada budidaya udang sistem intensif yang menggunakan
tambak-tambak bujur sangkar atau persegi panjang dengan luas
masing-masing 0,5 – 1,0 ha, disarankan memakai kincir
berangkai.
37. Sistem aerasi di dasar
tambak.
Konstruksi :
Sistem aerasi ini menggunakan pipa PVC diameter 10
mm dan berlubang-lubang kecil yang mengarah ke
bawah dan tegak terpasang sepanjang dasar kolam
dengan jarak 2 – 10 m satu sama lain.
Pipa-pipa tersebut tersambung ke blower bertenaga 2
hp.
Manfaat :
Sistem ini meningkatkan konsentrasi oksigen terlarut
di dasar kolam dan di seluruh badan air.
40. Gambar 11. Model tambak udang sistem pembuangan air minimal / resirkulasi
tertutup di Stasiun Air Payau AQD, Filippina.
Sekat
Biofilter
(kerang, oyster,
rumput laut)
Kolam pembesaran
Bak saringan
Dengan pompa
Biomanipulator
(bandeng, belanak, tilapia
Yang toleran terhadap
salinitas
Saluran
Penampung
Lumpur tengah
Penampung
Lumpur tengah
Aerator kincir berangkai
Penampung
Lumpur di sudut
41. Biomanipulator.
Biomanipulator :
Organisme yang melaksanakan tugas-tugas
perubahan biologis.
Contoh :
Ikan herbivora : ikan beronang
Ikan omnivora : ikan mujair dan bandeng
Ikan plankton feeder : ikan nila dan belanak
Ikan pemakan zooplankton dan udang kecil :
ikan keting, wering/seriding.
42. Fungsi biomanipulator
Fungsi Biomanipulator :
1. membantu mempertahankan kualitas air
kolam dan menimbulkan green water.
2. Ikan usus pendek : kakap putih,
kerapu- lendir dan kotoran anti
vibriosis
3. Ikan usus panjang belanak, nila dan
bandeng probiotik alami
44. Petak pengendapan
Petak pengendapan disebut juga kolam
sedimentasi, kolam penampungan buangan atau
kolam treatment.
Fungsi :
menampung air buangan dari petak pembesaran
agar zat hara terlarut dan butiran zat padat
melayang dapat berkurang seminimal mungkin
sebelum dialirkan kembali ke kolam
penampungan.
48. Masalah-masalah yang biasa muncul
berkaitan dengan konstruksi tambak.
1. Pematang bocor
2. Dasar tambak porous
49. Solusi untuk pematang bocor
1. Penutupan bocoran pada pematang dapat dilakukan dengan
memasang kasa atau waring ukuran mata jaring (mesh size)
1,0 mm dan atau ijuk (untuk jangka panjang lebih baik)
2. Bila kondisi bocoran begitu berat, disarankan untuk memakai
konstruksi lapisan plastik Geotextile, plastik PEBC (Poly Ethylen
Biphenil Chloride), bata plesteran, batako, batu kumbung,
plengsengan beton, dan pasangan batu.
3. Tolok ukur pekerjaan :
Pekerjaan berhasil bila tidak ada lagi bocoran atau maksimum
kehilangan air 5%/hari pada bulan pertama dan 2%/hari pada
bulan kedua hingga panen.
50. Solusi untuk dasar tambak yang
porous
Perlu dilakukan perbaikan konstruksi dasar tambak
sebagai berikut :
1. Dilapisi dengan tanah yang didominasi liat melebihi
50%, sedalam minimal 20 cm.
2. Dilapisi plastik poliethylene 0,2 mm dan diatasnya
dilapisi pasir 5 – 10 cm
3. Plester dasar (teknik plester pakai sistem blok)
4. Untuk elevasi dasar tambak yang lebih rendah dari
permukaan air laut, maka solusinya dengan cara
menimbun dasar tambak atau membuat pematang di
saluran keliling yang kedap air.
58. Benih udang
PL8 – PL12
Warna : warna tubuh transparan, kecoklatan atau kehitaman,
punggung tidak berwarna keputihan atau kemerahan.
b. Gerakan : gerakan berenang aktip, menentang atau
menyongsong arus, cenderung mendekat ke arah cahaya
(fototaksis positif).
c. Kesehatan dan kondisi tubuh : kondisi tubuh benur yang
sehat setelah mencapai ukuran PL 10 organ-organ tubuhnya
lengkap, maxilla, mandibulla, antenulla dan ekor membuka,
hepato pancreas transparan, usus penuh dan gelap.
d. Responsif terhadap rangsangan : benur akan menjentik
menjauh dengan adanya kejutan atau jika wadah sampel
benur diketuk, dan akan berenang mendekati sumber cahaya
jika ada rangsangan cahaya, serta responsip terhadap pakan
yang diberikan
59.
60.
61. Penyakit udang
Jenis penyakit yang menyerang udang
windu adalah penyakit viral, bakterial,
parasiter dan faktor abiotika lainnya.
penyakit bercak putih viral adalah
White Spots Syndrome Virus (WSSV)
66. Apa itu Produktivitas?
Produktivitas adalah jumlah produksi
per luasan lahan per waktu.
Contoh :
Produktivitas tambak udang di suatu
daerah adalah 12 ton/ha/th.
67. Faktor-faktor Apa Saja yang Berpengaruh
Terhadap Peningkatan Produksi?
1. Konstruksi tambak
2. Kualitas benih yang ditebar
3. Kualitas lingkungan
4. Kualitas pakan
5. Manajemen dan teknologi yang digunakan
Mari kita kaji satu per satu
68. 1. Konstruksi Tambak
Konstruksi tambak berpengaruh
terhadap produktivitas karena
konstruksi tambak sangat
mempengaruhi kondisi lingkungan
budidaya.
69. Berikut contoh kesuburan air
berkaitan dengan kedalaman tambak.
Klekap tumbuh baik pada kedalaman air
5 – 40 cm.
Lumut tumbuh baik pada kedalaman air
40 – 60 cm
Fitoplankton tumbuh baik pada
kedalaman air 70 cm atau lebih.
70. 2. Kualitas Benih yang Ditebar
Kualitas benih berpengaruh terhadap
peningkatan produksi karena benih
memiliki potensi, kondisi dan sifat yang
berbeda dimana hal ini nantinya akan
sangat berpengaruh terhadap produksi
yang dihasilkan.
( Inner condition ).
71. Bagaimana Ciri-ciri benih
berkualitas?
Benih berasal dari induk yang baik
yaitu memiliki pertumbuhan yang
cepat.
Benih bebas dari penyakit (SPF)
Benih tidak berasal dari perkawinan
inbreeding
Benih tidak dalam kondisi stress
Benih telah mendapat vaksinasi
Benih berukuran seragam
72. Apa yang harus diperhatikan agar
kita bisa mendapat benih berkualitas
prima?
Perhatikan fasilitas yang ada pada
hatchery apakah memenuhi syarat
untuk pembenihan atau tidak?
Perhatikan cara packing pada saat
akan ditransportasikan.
Hati-hati pada saat penebaran,
lakukan aklimatisasi dengan benar.
73. 3. Kualitas Lingkungan
Budidaya
Kualitas lingkungan budidaya sangat
berpengaruh terhadap produksi karena
kualitas lingkungan berpengaruh
secara langsung terhadap proses
fisiologis kultivan yang dibudidayakan.
Pengaruh ini dimulai dari awal
kehidupan sampai akhir
(kematian/panen).
77. 4. Kualitas Pakan
Kualitas pakan sangat penting artinya
bagi peningkatan produksi karena
pada dasarnya produksi sangat
berkaitan dengan pertumbuhan dan
pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh
kualitas pakan.
78. Bagaimana pakan berpengaruh
terhadap kehidupan ikan?
Sebagaimana halnya pada hewan-hewan
lain yang bersifat heterotrof, ikan
membutuhkan energi baik untuk proses
perawatan tubuh (maintenance), maupun
untuk aktivitas fisik, tumbuh dan
berreproduksi. Energi yang dibutuhkan
untuk kegiatan-kegiatan tersebut berasal
dari makanan yang dikonsumsi.
79. Bagaimana rumus (konsep)
keseimbangan energi pada ikan?
Rumus keseimbangan energi pada ikan :
Ec = Ef + Eu + Em + Eg
Ec = Energi yang dikonsumsi
Ef = Energi yang terbuang lewat feses
Eu = Energi yang terbuang lewat
ekskresi nitrogen
Em = Energi untuk metabolisme
Eg = Energi yang digunakan untuk
pertumbuhan
80. Energi untuk
pertumbuhan
Tabel 1. Pengaruh suhu air terhadap penggunaan energi pakan
38 % protein dan 9 % lemak (Cho dan Dslinger, 1980)
Suhu air 7,5 10 15 20
Energi yg
diretensi (%)
44 49 53 58
Kj/gN yg
dikonsumsi
50 34 27 38
Maintenance
kj/g BB/hari
18 37 61 56
81. Tabel 2. Pengaruh kadar protein dan
lemak dalam pakan terhadap retensi
energi (Cho et al., 1982) dalam Affandi
dan Tang (2002).
Protein 34 34 55
Lemak 13 22 13
Retensi
Energi 53 63 54
82. 5. Manajemen dan
teknologi.
Manajemen dan teknologi sangat besar
pengaruhnya terhadap peningkatan
produksi pada budidaya perairan payau dan
laut karena dengan manajemen yang baik
dan penggunaan teknologi akan
meningkatkan efektivitas dan efisiensi
proses budidaya.
Pembahasan tentang managemen disini
berkaitan dengan pengelolaan SDM pada
suatu perusahaan contoh pertambakan
ikan/udang.
83. Bagaimana manajemen yang
baik itu?
Inti dari managemen adalah
keseimbangan.
Usahakan segala sesuatu senantiasa
berada dalam keseimbangan
(kebijaksanaan).
Bawahan hormat pada atasan dan
atasan menyayangi bawahan.
84. ISU GLOBAL
Untuk mendapatkan tujuan budidaya udang yang
berkesinambungan , keamanan pangan, ramah
lingkungan dan tanggung jawab sosial. (Menjawab isu
global) Maka pembudidaya udang harus
melakukan GAP (Good Aquaculture Practices), atau CBIB
(Cara Berbudidaya Ikan yang Baik) dimana merupakan
syarat minimum yang diperlukan dalam budidaya
udang. Dengan cara :
1. Pendekatan sanitasi (Hygenis)
2. Tidak menggunakan antibiotik terlarang dalam budidaya
udang
3. Mengikuti Prinsip Budidaya Udang Yang Bertanggung
Jawab.
85. TUNTUTAN PASAR
INTERNASIONAL
UNI EROPA
JEPANG
AMERIKA
BEBAS : ANTIBIOTIK, LOGAM BERAT,
BAHAN CELUP, SUBSTANSI ANTIBAKTERI,
HORMON, PESTISIDA, ANTHELMINTICS
DAN MICOTOXIN
+ Bio-Terrorism Act
86. TUNTUTAN PASAR GLOBAL
JAMINAN MUTU (QUALITY ACCURANCE)
KEAMANAN PANGAN (FOOD SAFETY)
TRACEABILITY (KETERTELUSURAN)
− CARA BERBUDIDAYA
IKAN YANG BAIK (CBIB)
− PENERAPAN SANITASI
(SANITARY)
KELAYAKAN DASAR
BUDIDAYA
SERTIFIKASI WAJIB
RANTAI PRODUKSI
-PERBENIHAN
-PERTAMBAKAN
PEMBINAAN
PENGAWASAN
DKP
PERG TINGGI
MAI
SCI
KUI
MPN
87. CBIB / GAP
Pemilihan lokasi yang sesuai
– Kualitas air sumber dan tanah
Tata Letak dan Konstruksi
Manajemen Budidaya
Manajemen Air
Persiapan Petakan Tambak
Pemilihan, Pemilahan dan Penebaran Benur
Pakan dan Manajemen Pakan
Penggunaan Obat-obatan dan Bahan Kimia
Manajemen Kesehatan Udang dan Lingkungan
Biosecurity
Manajemen limbah cair (Effluent) dan limbah padat
Manajemen Pasca Panen
Record Keeping