Memberikan pemahaman umum tentang bagaima sistem imun (kekebalan) tubuh ikan bereaksi terhadap serangan mikroorganisme patogen. Vaksinasi merupakan salah satu cara untuk membangkitkan sistem imun namun lebih kepada sistem imun adaptif yang pada akhirnya akan menghasilkan antibodi untuk melawan antigen yang sama (memori adaptif)
Memberikan pemahaman umum tentang bagaima sistem imun (kekebalan) tubuh ikan bereaksi terhadap serangan mikroorganisme patogen. Vaksinasi merupakan salah satu cara untuk membangkitkan sistem imun namun lebih kepada sistem imun adaptif yang pada akhirnya akan menghasilkan antibodi untuk melawan antigen yang sama (memori adaptif)
mahasiswa akan mampu mengenali dan menganalisis aspek Biokimia berbagai proses tubuh yang terkait dengan hormon yang diproduksi atau disintesis didalam tubuh dan mampu mengintegrasikan dan menerapkannya pada Blok/sistem pembelajaran terkait selanjutnya.
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
endokrinologi ikan UMRAH Tanjungpinang
1. ENDOKRINOLOGI IKAN
W I W I N K U S U M A A T M A J A P U T R A , S . P I , M . S I
P R O G R A M S T U D I B U D I D AYA P E R A I R A N
U N I V E R S I TA S M A R I T I M R A J A A L I H A J I
2 0 1 5
2. TUJUAN MATAKULIAH ENDOKRINOLOGI IKAN
1. MAHASISWA DAPAT MEMAHAMI DAN MENERANGKAN BAGAIMANA
PROSES KONTROL HORMON PADA PROSES REPRODUKSI,
PERTUMBUHAN, METABOLISME DAN STRESS
2. MAHASISWA DAPAT MENERAPKAN DASAR ILMU ENDOKRINOLOGI
UNTUK BIDANG AKUAKULTUR
3. KONTRAK PEMBELAJARAN
Kehadiran : 10%
Tugas Terstruktur: 20%
Praktikum: 15%
UTS: 25% jika menyontek maaf nilai langsung 50 atau 50% /nilai
UAS: 30% jika menyontek maaf nilai langsung 50 atau 50% /nilai
NILAI ADALAH HASIL USAHA DAN TANGGUNG JAWAB ANDA
4. MATERI PERKULIAHAN
1. PERKENALAN DAN PENGENALAN ENDOKRINOLOGI
2. SISTEM ENDOKRIN
3. JENIS-JENIS HORMON DALAM AKUAKULTUR
4. KONTROL HORMON REPRODUKSI IKAN
5. APLIKASI HORMON REPRODUKSI IKAN (MATURASI, OVULASI DAN SPAWNING )
6. KONTROL HORMONE REPRODUKSI UDANG
7. APLIKASI HORMON DALAM REPRODUKSI UDANG
8. UTS WAJIB DATANG
9. KONTROL HORMON PERTUMBUHAN DAN OSMOREGULASI IKAN
10. APLIKASI HORMON PERTUMBUHAN (rGH, Insulin, tiroid, GABA)
11. STRESS
12. PERSENTASI JURNAL
13. PERSENTASI JURNAL
14. PERSENTASI JURNAL
15. PERSENTASI JURNAL
16. UAS WAJIB DATANG
5. MENGAPA ENDOKRIN DI PELAJARI ?
1. Endokrin atau hormon adalah salah satu proses fisiologi didalam
tubuh
2. Endokrin dapat menjadi parameter yang memperkuat data anatomi
dalam penelitian.
3. Endokrin dapat meningkatkan produksi akuakultur
Manfaat :
Kita dapat lebih memahami bagaimana proses endokrin yang tidak
terlihat yang terjadi didalam tubuh, sehingga lebih memantapkan
dasar ilmu dalam bidang akuakultur khususnya.
Kita dapat memberikan solusi dari kendala-kendala dalam budidaya
ikan untuk meningkatkan produktivitas perikanan
6. • APA YA YANG TERJADI,
• Mengapa bisa terjadi
pematangan gonad,
• Bagaimana prosesnya
7. 1. ENDOKRINOLOGI IKAN
• Endokrinologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari hormon dan
reseptor serta mekanisme kerjanya
Endon = di dalam
Krinein = terpisah
Hormon dari bahasa Yunani kuno hormaein
artinya “yang menimbulkan gairah”
• Endokrin nama lain dari hormon.
Hormon adalah zat aktif yg dihasilkan oleh
kelenjar endokrin, yg masuk ke dlm peredaran
darah utk mempengaruhl organ target/jaringan
secara spesifik
HORMON BERFUNGSI MEDIASI MENYAMPAIKAN PESAN/INFORMASI
8. Hormon merupakan mediator biokimia yang dilepas dari tempat
produksinya menuju organ target melalui beberapa cara:
1. Difusi sederhana didalam sel
2. Transportasi melalui darah atau berbagai cairan tubuh
3. Secara tidak langsung melalui lingkungan luar
Perkembangan endokrinologi saat ini dapat dilihat dair 6 pendekatan:
1. Endokrin dimulai dalam bidang kedokteran
2. Penelitian hormon ikan hanya untuk mendukung ilmu kedokteran (tikus,
kera, burung)
3. Endokrin saat ini di kembangkan untuk riset dan pengembangan fish
farming
11. SISTEM ENDOKRIN/HORMON
Sistem endokrin adalah cara utama tubuh dalam menyampaikan informasi
antara sel dan jaringan yang berbeda.
Komponen dalam sistem endokrin diantaranya :
1. Jaringan hormon : suatu jaringan
2. Hormon : zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, kemudian di
edarkan melalui peredaran darah utuk mempengaruhl organ
target/jaringan secara spesifik
3. Reseptor : protein yang harus di sintesis
Fungsi : membedakan hormon dari semua molekul lain yang
mengeksposennya, menyalurkan (transmit) informasi pelekatan evant
pascareseptor
4. Darah : sebagai mediator atau transportasi hormon ke seluruh tubuh
5. Organ target : organ yang akan menerima efek/pengaruh dari hormon
seperti ovari, testis
Reseptor HormonReseptor Hormon
12.
13.
14. Brain (Hypothalamus) merupakan organ pusat pengatur semua aktivitas fisiologi didalam
tubuh ikan diantaranya sistem endokrin
Pituitary (hipofisa) : bagian dari hipothalamus yang berfungsi dalam produksi hormon FSH
(folicle stimulating hormone) dan LH (leutenizing hormone)
Heart (Hati) : merupakan organ yang merespon produksi vitelogenin (bakal kuning telur)
dalam siklus reproduksi
Gills (Insang) : merupakan alat pernafasan ikan secara spesifik
16. HYPOPHISIS (HIPOFISA ATAU PITUITARY)
Merupakan 2 kelenjar yang bergabung menjadi satu masing-masing
memiliki asal embrionik yang berbeda, mengseksikan hormon-hormon
yang berbeda kelas dan diatur secar berbeda.
1. Posterior pituitary (neurohypofisis)
Penambahan dasar ventricle ketiga dan tetap berhubungan dengran
ventircle melalui infundibulum (suatu tangkai yang menghubungkan antara
kelenjar hipofisa dengan dienshepalon)
2. Anterior pituitary (adenohypofisis)
Muncul sebagai invaginasi ekstodermal dan mulut primitif stodeum
17. FUNGSI HORMON
1. Dapat mengontrol sintesis, pelepasan (release), aktivasi, transport dalam sirkulasi darah,
dan metabolisme dimana mereka bereaksi
2. Mengatur sensitifitas sel terhadap hormon
3. Autocrine, Paracrine dan juxtacrine
Paracrine : jika hormon bereaksi secara lokal pada sel lain yang berbeda dari sel yang
memproduksinya ex: Aksi sex steroid pada ovary
Autocrine : jika hormon bereaksi pada sel dimana hormon tersebut di produksi
Contoh : insulin yang di release oleh sel pancreatic
Juxtacrine : aksi hormon dalam membran dari suatu sel dapat bereaksi secara langsung
dengan reseptor
Ex: aksi dari hematopoietic growth faktor
Sifat kelarutan hormone:
1. Hidrofilik (larut dalam air)
2. Hidrofobik (tidak larut dalam air) seperti hormon steroid dan tiroid
18. PEMBAGIAN HORMON
1. MENURUT CARA KERJA
A. HORMON REPRODUKSI PRIMER
B. HORMON METABOLIK
2. STRUKTUR KIMIA
PROTEIN/GLIKOPROTEIN/POLIPEPTIDA
STEROID
DERIVAT ASAM LEMAK
DERIVAT AMINE
21. BERDASARKAN STRUKTUR KIMIA
PROTEIN
• Berat molekul 300 – 70.000 dalton
• Tidak Boleh Diberikan Secara Oral
• Reseptor Berada Pada MEMBRAN SEL
• Hormon-hormon yang berasal dari hipothalamus dan hipofisis anterior
• Hormon yang berasal dari gonad (inhibin; relaksin; aktivin)
• Hormon yang berasal dari plasenta
STEROID
Bm 300 – 400 dalton
Steroid alami tidak efektif jika diberikan secara oral
Steroid sintetik dan asal tanaman diberikan secara oral dan injeksi
Reseptor ada pada sitoplasma
contoh: P4,E2;T4
DERIVAT ASAM LEMAK
• Berat Molekul 400 Dalton
• Diberikan Melalui Suntikan
Contoh: Pg (Pga;pgb;pge;Pgf)
22. DERIVAT ASAM AMINO
BIASANYA SEJUMLAH ASAM AMINO BERYODIUM
CONTOH: MIT (MONO IODO TIRONIN), DIT (DIIODO TIRONIN), ETRA
IODO TIRONIN (TIROKSIN)
23.
24. KELENJAR HORMON, PRODUK SEKRESI DAN
FUNGSINYA
No Kelenjar Hormon
1 Kelenjar Hipofisis
- Rostral Pars Ditalis
26. MEKANISME KERJA HORMON PROTEIN
Reseptor hormon protein bersifat spesifik dan
terdpt pada membran plasma sel target.
Interaksi hormon dg reseptornya
mengakibatkan perangsangan atau
penghambatan enzim adenilsiklase yg
terikat pada reseptor tersebut.
Interaksi hormon-reseptor ini mengubah
kecepatan sintesis siklik AMP dari ATP.
Selanjutnya siklik AMP berfungsi sbg
mediator intrasel utk hormon tsb dan
seluruh sistem ini berfungsi sbg suatu
mekanisme spesifik shg efek spesifik suatu
hormon dpt terjadi.
27. MEKANISME KERJA HORMON PROTEIN …
Siklik AMP mempengaruhi berbagai proses dlm
sel.
Siklik AMP menyebabkan aktivasi enzim protein
kinase yaitu proses fosforilasi pd sintesis
protein. Siklik AMP mempengaruhi kecepatn
proses ini.
Metabolisme siklik AMP menjadi 5'AMP
dikatalisis oleh enzim fostodiesterase yg
spesifik. Dg dmk zat-zat yg menghambat
enzim fostodiesterase ini dpt menyebabkan
timbulnya efek mirip hormon.
Hormon yg bekerja dg cara di atas ialah hormon
tropik adenohipofisis misal: gonadotropin,
MSH (melanocyte stimulating hormone),
beberapa releasing hormones dari
29. MEKANISME KERJA HORMON STEROID
Hormon steroid melewati membran sel masuk
ke dlm sitoplasma setiap sel, baik sel target
hormon steroid maupun sel lain. Tetapi
reseptor hormon steroid hanya terdpt di dlm
sel target yi dlm sitoplasmanya.
Bila hormon steroid berikatan dg reseptor
sitoplasma maka kompleks hormon-reseptor
tsb dg atau tanpa modifikasi akan
ditransportasi ke tempat kerjanya (sites of
action) di dlm inti sel yaitu pada kromatin.
Selanjutnya terjadilah beberapa hal yg
30. MEKANISME KERJA HORMON STEROID
Garnbar 2. Mekanisme kerja hormon steroid
Hormon steroid secara langsung masuk ke dlm nukleus tanpa berikatan dg
reseptor dlm sitoplasma.
34. 2. DOPAMIN
Merupakan bahan kimia yang berfungsi
menghambat dalam proses sintesis GnRH
di dalam Hypothalamus
Untuk meblokir kinerja dopamin yang bersifat
negatif terhadap GnRH maka digunakan
ANTI DOPAMIN (donperindon atau
pimozide/obat radang jika di apotik)
36. APLIKASI DOPAMIN DALAM REPRODUKSI
Experiment 1: effects of Testosteron and/or GnRHa on the reproductive axis.
Twenty-four female silver eels (body weight [BW], 458±9 g, mean 6 SEM)
were randomly distributed in four experimental groups (n=6 eels/ group).
They were treated for 8 wk with four i.m. injections (one injection every 14
days) of one of the following microsphere treatments: T (4 mg/ kg BW),
GnRHa (0.3 mg/kg BW), T and GnRHa (a combination of both types of
microspheres at a dose of 4 mg of T and 0.3 mg/kg BW of GnRHa), or
microspheres devoid of any hormone (controls).
Experiment 2: effects of Testosteron, GnRHa, and pimozide (antidopamin) on
the reproductive axis. Fifty-six female silver eels (BW, 422±4 g, mean 6
SEM) were randomly distributed in eight experimental groups (n= 7
eels/group). They were treated for 6 wk with three i.m. injections (one
injection every 14 days) of one of the following treatments: T (4 mg/kg
BW), GnRHa (0.3 mg/kg BW), or pimozide (10 mg/kg BW), T and GnRHa, T
and pimozide, GnRHa and pimozide, T and GnRHa, and pimozide. Control
animals received injections of the pimozide solvent as well as of
microspheres devoid of any hormone.
37. EXPERIMENT 1. EFFECTS OF T AND GNRHA ON BIOMETRIC AND
ENDOCRINE PARAMETERS OF THE FEMALE EEL
41. FIG. 5. Effects of T, GnRHa, and DA antagonist
(pimozide) on eel ovarian histology.
For eel treatments, see legend of Figure
3. Oocytes from control silver eels
(A) showed small nucleoli (n) at the periphery
of the nucleus (N) and contained numerous
lipid vesicles (LV) in the ooplasma, a
feature characteristic of the early vitellogenic
stage (oil-droplet stage). Oocytesfrom T-treated eels
(B), T- and GnRHatreated eels
(C), and T- and pimozide-treated
eels (D) were at the same stage. Oocytes
from eels treated with T, GnRHa, and pimozide
(E) were enlarged and contained,
in addition to large LVs, deeply
stained yolk granules (black arrow) resulting
from the incorporation of Vg. Higher
magnification of the oocyte from T-, Gn-RHa-,
and pimozide-treated eels
(F) Shows a thickened zona radiata (black
arrowhead) and visible follicular cells (white
arrowhead). These features (E and F) are
characteristics of the yolk stage of vitellogenesis.
Bar 5 20 mm.
42. TUGAS
Cari yang dimaksud hormone dibawah ini, manfaat, merk di pasaran bisa lihat
dari jurnal. Dukung dengan gambar, Buat dalam persentasi.
4. Estradiol
5. Testosteron
6. Tiroid
7. FSH dan LH
8. Growth Hormone
9. Cortisol
10. Insulin
11. GABA
12. hCG
13. PMSG
15. Oxcytosin
16. Prostaglandin
17. Aromatase inhibitor
18. Prolaktin
19. MSH /melanosit