SlideShare a Scribd company logo
Biologi Lobster Air Tawar
Klasifikasi
Menurut Holthuis (1950)
Filum       : Arthropoda
Sub Filum   : Mandibulata
Kelas       : Crustacea
Sub kelas   : Malacostraca
Ordo        : Decapoda
Sub Ordo    : Reptantia
Famili      : Parastacidae
Genus       : Cherax
Spesies     : Cherax sp.
Morfologi
• Tubuh lobster air tawar terdiri dari
   - chepalothorax
   - abdomen
• Seluruh tubuhnya diliputi cangkang keras yang
  terbuat dari zat tanduk.
• Cangkang yang menutupi bagian kepala disebut
  karapas (carapace).
• lobster air tawar memiliki moncong (rostrum)
Menurut Sukmajaya dan Suharjo (2003)
 Lobster air tawar memiliki beberapa alat pelengkap
 sebagai berikut:
 - sepasang antena
 - sepasang antenula
 - satu mulut, dan sepasang capit (celiped)
 - satu ekor tengah (telson)
 - dua pasang ekor samping (uropod)
- enam pasang kaki renang (pleopod)
 - empat pasang kaki untuk berjalan (walking legs)
habitat lobster air tawar
adalah danau, rawa, atau
sungai yang berlokasi di
daerah pegunungan

Lobster memiliki sifat
saling memangsa (kanibal)
yang sudah muncul sejak
lobster masih kecil


Sifat kanibal muncul
terutama pada saat
pergantian kulit (molting)
Molting merupakan proses      terjadi hingga puluhan kali.
 alamiah yang terjadi pada     mulai terjadi pada umur 2-3
  lobster air tawar. Sebagai   minggu. akan sering terjadi
hewan dengan kerangka luar       sebelum lobster dewasa
       (exoskeleton).              (berumur 6-7 bulan)


                         Molting

   Lobster dewasa terutama
                               Kematian kerap terjadi pada
induk jantan dan betina akan
                                periode ini. Hampir 30 %
  memulai kembali molting
                                kematian lobster air tawar
  setelah 2-3 kali melakukan
                                terjadi pada saat molting
          perkawinan
Molting Berfungsi Untuk :



•merangsang dan mempercepat pertumbuhan
•mempercepat pematangan gonad
•menumbuhkan kembali bagian tubuh yang cacat
Wadah Pemeliharaan
•Akuarium
•Kolam Semen
•Kolam Tanah
•Kolam Karpet
•Bak Fiber
Seleksi Induk

  Ukuran lobster yang akan digunakan sebagai indukan
  sebaiknya yang berukuran di atas 4 inci (10 cm), atau
 berumur diatas 5-6 bulan dengan berat sekitar 50-70gr
 karena lobster seperti ini akan memiliki jumlah anakan
              cukup banyak.(Jones, 1998).
Ciri-ciri Induk lobster air tawar :
         Jantan                      Betina                 Kelamin ganda
  Pada jenis red claw         Tidak memiliki tanda        Satu lobster memiliki
umumnya terdapat tanda       merah di kedua capitnya    sepasang kelamin betina
  merah dibagian luar                                    dan sepasang kelamin
 kedua ujung capitnya                                            jantan
  memiliki dua daging         terdapat lubang pada        Satu lobster memiliki
 menonjol berupa penis       pangkal kaki ketiga dari   sepasang kelamin betina
   pada pangkal kaki              bawah (ekor)          dan satu kelamin jantan
  pertama dari bawah
        (ekor)
 induk jantan memiliki       memiliki ukuran capit        Satu lobster memiliki
ukuran capit 2-3 kali ruas   yang sama atau 1,5 kali    sepasang kelamin jantan
 pertama (tangkai capit)         ruas pertama           dan satu kelamin betina,
                                                           kelamin yang hanya
                                                         tunggal ini biasa berada
                                                        di sebelah kiri atau kanan
Warna lebih cerah
Alat Kelamin Jantan   Alat Kelamin Betina
Pemijahan
Pemijahan Lobster Air Tawar dilakukan secara alami.
Pada pemijahan yang dilakukan secara masal biasanya
perbandingan jantan dan betina adalah 3 : 5


Proses perkawinan induk biasanya terjadi pada malam
hari atau menjelang pagi dimana induk betina yang siap
memijah tampak bergerak aktif mendekati jantan
percumbuan, perkawinan, pemasukan kantung
  sperma (spermatofora) kedalam ovarium yang
terletak diantara kaki-kaki jalan, penyatuan antara
   sperma dan inti sel telur dalam ovarium, serta
pembelahan sel (mitosis) hingga terbentuk larva di
               dalam cangkang telur.
Pemindahan Induk
 Induk betina yang sudah bertelur, segera dipindahkan ke
 akuarium pengeraman.
 Pemindahan ini dilakukan agar telur-telur tidak dimakan
 oleh induk jantan dan betina lain yang belum bertelur
Pengeraman dan penetasan telur
1. Minggu kedua, setelah 14 hari kawin atau 4 hari setelah
   keluar telur yang pertama, semua telur akan keluar
   dengan warna kuning telur menjadi orange.
2. Minggu ketiga mulai
  terlihat 2 bintik hitam
  pada telur. Bintik hitam
  tersebut merupakan
  embrio.
3. Minggu keempat,
 Capit, sungut, dan kakinya mulai tumbuh. Namun
 embrio lobster tersebut masih mengandung kuning
 telur. Pada fase ini, lobster masih belum bisa mandiri.
 Jika pada fase ini telur rontok dari
 induknya, kemungkinan besar embrio tersebut akan
 mati. Setelah anakan yang cadangan kuning telurnya
 telah habis, dalam waktu dekat akan lepas dari
 induknya
4. Minggu kelima
   Hampir seluruh kuning telur sudah habis. Dengan
  demikian, cadangan makanan untuk embrio sudah
  habis. Ketika itu, embrio mulai lepas satu per satu dari
  induknya untuk mencari makanan sendiri
Perontokan Benih
Pelepasan benih dari induk tidak
terjadi   secara    menyeluruh.
Apabila ditunggu hingga semua
benih         lepas          dari
induknya, diperkirakan induk
akan     memangsa        anaknya
sendiri.   Dengan      demikian
pelepasan    benih     dilakukan
dengan cara merontokkannya.
perontokan    benih     biasanya
dilakukan apabila benih yang
lepas dari induknya sekitar 25-
30%
Pemeliharaan benih
Pemeliharaan benih dapat dimulai
ketika benih telah dirontokkan.
Setelah benih dirontokkan dalam
waktu 7 hari kemudian benih
dipindahkan        dalam     wadah
pemeliharaan benih. Pemeliharaan
benih ini bisa dilakukan dalam bak
fiber maupun akuarium. pada bak
pemeliharaan juga diletakkan
shelter berupa pipa PVC ukuran ½
inchi dan panjang 2-4 cm sebagai
tempat berlindung benih
 Pemberian pakan
 Lobster adalah jenis hewan omnivora atau pemakan
 segala
 Sebaiknya anakan lobster diberi cacing sutra, bisa juga
 cacing     beku     atau     pelet     cacing      saat
 pembesaran, sedangkan untuk indukan lebih cocok
 diberi cacing tanah. Lobster bisa juga diberi pakan
 buatan. Pakan buatan berupa pelet
 Pengelolaan kualitas air
 - Suhu
   lobster air tawar daerah tropis suhu 24-30°C
   Pertumbuhan optimum suhu antara 25-29 °C
 - Kadar Oksigen
   Kisaran oksigen terlarut adalah 7,8-10,53 ppm
 - Derajat Keasaman (pH)
   berkisar 7-9
 - Kadar Alkalinitas
   lobster masih dapat hidup pada kadar alkalinitas 14,43-16,68
 - Amonia
   kadar amonia 0,5 atau kurang dari 0,5 ppm
 Pencegahan Hama dan Penyakit
 Beberapa penyakit yang sering menyerang lobster dan
 menyebabkan kematian adalah sebagia berikut
 - Saprolegnia dan Achyla
 - Cacing jangkar
 - Argulus foliaceus
Sekian dan terima kasih

More Related Content

What's hot

Pakan ikan
Pakan ikanPakan ikan
Pakan ikan
Sawargi Ppmkp
 
Sistem perikanan budidaya
Sistem perikanan budidayaSistem perikanan budidaya
Sistem perikanan budidaya
Shanti Paramita J
 
Pemilihan spesies
Pemilihan spesiesPemilihan spesies
Pemilihan spesies
PERIE ANUGRAHA WIGUNA
 
Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat
 
Buku lobster bab 1
Buku lobster bab 1Buku lobster bab 1
Buku lobster bab 1
Royan Firdaus
 
BDPP_Pertemuan 3_prinsip prinsip akuakultur
BDPP_Pertemuan 3_prinsip prinsip akuakulturBDPP_Pertemuan 3_prinsip prinsip akuakultur
BDPP_Pertemuan 3_prinsip prinsip akuakultur
Fisheries and Marine Department
 
Romi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikan
Romi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikanRomi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikan
Romi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikan
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Penanganan panen dan pasca panen air payau
Penanganan panen dan pasca panen air payauPenanganan panen dan pasca panen air payau
Penanganan panen dan pasca panen air payau
iin hamzah
 
Microsoft power point-presentasi-ubb-2011-lele-kolam-terpal
Microsoft power point-presentasi-ubb-2011-lele-kolam-terpalMicrosoft power point-presentasi-ubb-2011-lele-kolam-terpal
Microsoft power point-presentasi-ubb-2011-lele-kolam-terpal
Arie Bonuo™
 
Laporan analisi pertumbuhan ikan nila fix
Laporan analisi pertumbuhan ikan nila fixLaporan analisi pertumbuhan ikan nila fix
Laporan analisi pertumbuhan ikan nila fix
muthiauthe
 
Bioper chapter 5 Fekunditas
Bioper chapter 5 FekunditasBioper chapter 5 Fekunditas
Bioper chapter 5 Fekunditas
Alfani Kurniawan
 
Rekayasa akuakultur fpik unpad roffi grandiosa
Rekayasa akuakultur fpik unpad roffi grandiosaRekayasa akuakultur fpik unpad roffi grandiosa
Rekayasa akuakultur fpik unpad roffi grandiosa
Roffi Grandiosa
 
Ikhtiologi hormon pada ikan
Ikhtiologi hormon pada ikanIkhtiologi hormon pada ikan
Ikhtiologi hormon pada ikan
muhammad halim
 
1 pendahuluan
1 pendahuluan1 pendahuluan
1 pendahuluan
Indra Lesmana
 
Prospek budidaya kerang abalon
Prospek budidaya kerang abalonProspek budidaya kerang abalon
Prospek budidaya kerang abalon
Ari Panggih Nugroho
 
Kuliah 6-perikanan-budidaya
Kuliah 6-perikanan-budidayaKuliah 6-perikanan-budidaya
Kuliah 6-perikanan-budidaya
Suko Widodo
 
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyuda
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyudaPpt pertumbuhan ikan firman ahyuda
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyuda
firmanahyuda
 
Pim1221 3 klasifikasi alat tangkap
Pim1221 3 klasifikasi alat tangkapPim1221 3 klasifikasi alat tangkap
Pim1221 3 klasifikasi alat tangkap
PT. SASA
 
Manajemen induk
Manajemen indukManajemen induk
Manajemen induk
Sawargi Ppmkp
 

What's hot (20)

Pakan ikan
Pakan ikanPakan ikan
Pakan ikan
 
Sistem perikanan budidaya
Sistem perikanan budidayaSistem perikanan budidaya
Sistem perikanan budidaya
 
Pemilihan spesies
Pemilihan spesiesPemilihan spesies
Pemilihan spesies
 
Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
 
Buku lobster bab 1
Buku lobster bab 1Buku lobster bab 1
Buku lobster bab 1
 
BDPP_Pertemuan 3_prinsip prinsip akuakultur
BDPP_Pertemuan 3_prinsip prinsip akuakulturBDPP_Pertemuan 3_prinsip prinsip akuakultur
BDPP_Pertemuan 3_prinsip prinsip akuakultur
 
Romi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikan
Romi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikanRomi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikan
Romi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikan
 
Penanganan panen dan pasca panen air payau
Penanganan panen dan pasca panen air payauPenanganan panen dan pasca panen air payau
Penanganan panen dan pasca panen air payau
 
Microsoft power point-presentasi-ubb-2011-lele-kolam-terpal
Microsoft power point-presentasi-ubb-2011-lele-kolam-terpalMicrosoft power point-presentasi-ubb-2011-lele-kolam-terpal
Microsoft power point-presentasi-ubb-2011-lele-kolam-terpal
 
Laporan analisi pertumbuhan ikan nila fix
Laporan analisi pertumbuhan ikan nila fixLaporan analisi pertumbuhan ikan nila fix
Laporan analisi pertumbuhan ikan nila fix
 
Bioper chapter 5 Fekunditas
Bioper chapter 5 FekunditasBioper chapter 5 Fekunditas
Bioper chapter 5 Fekunditas
 
Rekayasa akuakultur fpik unpad roffi grandiosa
Rekayasa akuakultur fpik unpad roffi grandiosaRekayasa akuakultur fpik unpad roffi grandiosa
Rekayasa akuakultur fpik unpad roffi grandiosa
 
PENGAMATAN HISTOLOGI GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis)
PENGAMATAN HISTOLOGI GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis)PENGAMATAN HISTOLOGI GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis)
PENGAMATAN HISTOLOGI GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis)
 
Ikhtiologi hormon pada ikan
Ikhtiologi hormon pada ikanIkhtiologi hormon pada ikan
Ikhtiologi hormon pada ikan
 
1 pendahuluan
1 pendahuluan1 pendahuluan
1 pendahuluan
 
Prospek budidaya kerang abalon
Prospek budidaya kerang abalonProspek budidaya kerang abalon
Prospek budidaya kerang abalon
 
Kuliah 6-perikanan-budidaya
Kuliah 6-perikanan-budidayaKuliah 6-perikanan-budidaya
Kuliah 6-perikanan-budidaya
 
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyuda
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyudaPpt pertumbuhan ikan firman ahyuda
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyuda
 
Pim1221 3 klasifikasi alat tangkap
Pim1221 3 klasifikasi alat tangkapPim1221 3 klasifikasi alat tangkap
Pim1221 3 klasifikasi alat tangkap
 
Manajemen induk
Manajemen indukManajemen induk
Manajemen induk
 

Viewers also liked

Cara ternak Udang kara lobster air tawar LAT di 017-2839861.
Cara ternak Udang kara lobster air tawar LAT di 017-2839861. Cara ternak Udang kara lobster air tawar LAT di 017-2839861.
Cara ternak Udang kara lobster air tawar LAT di 017-2839861.
Rena zainal2
 
Lobster training 2015
Lobster training 2015Lobster training 2015
Lobster training 2015
Joseph Du Bois
 
Lobster film presentation final
Lobster film presentation finalLobster film presentation final
Lobster film presentation final
buni3067
 
Teknik Pembenihan Ikan Patin
Teknik Pembenihan Ikan PatinTeknik Pembenihan Ikan Patin
Teknik Pembenihan Ikan Patin
Alfarico Rico
 
Manajemen pembenihan ikan mas koki (carrasius auratus)
Manajemen pembenihan ikan mas koki (carrasius auratus)Manajemen pembenihan ikan mas koki (carrasius auratus)
Manajemen pembenihan ikan mas koki (carrasius auratus)
igamawarniayulestari
 
Budidaya ikan gurame
Budidaya ikan gurameBudidaya ikan gurame
Budidaya ikan gurame
ikarahma97
 
Sukses budi daya
Sukses budi dayaSukses budi daya
Sukses budi daya
Arief Arief
 
Makalah budidaya ikan gurame
Makalah budidaya ikan gurameMakalah budidaya ikan gurame
Makalah budidaya ikan gurame
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Budidaya ikan patin(pangasius)
Budidaya ikan patin(pangasius)Budidaya ikan patin(pangasius)
Budidaya ikan patin(pangasius)
Muhammad Fajar Kurniawan
 
Teknik Pembenihan Krustacea
Teknik Pembenihan KrustaceaTeknik Pembenihan Krustacea
Teknik Pembenihan Krustacea
lombkTBK
 
Presentasi pembesaran ikan nila
Presentasi pembesaran ikan nilaPresentasi pembesaran ikan nila
Presentasi pembesaran ikan nila
Ibnu Sahidhir
 
Panulirus sp (Lobster) - Zoologi invertebrata - Tugas Paper
Panulirus sp (Lobster) - Zoologi invertebrata - Tugas PaperPanulirus sp (Lobster) - Zoologi invertebrata - Tugas Paper
Panulirus sp (Lobster) - Zoologi invertebrata - Tugas Paper
Ardi Setyo W
 
Peluang usaha budidaya patin
Peluang usaha budidaya patinPeluang usaha budidaya patin
Peluang usaha budidaya patin
Warta Wirausaha
 
Kitosan is a growth booster for fish and plants
Kitosan is a growth booster for fish and plantsKitosan is a growth booster for fish and plants
Kitosan is a growth booster for fish and plants
Rena zainal2
 
Cara penjagaan ikan ketutu marble goby
Cara penjagaan ikan ketutu marble gobyCara penjagaan ikan ketutu marble goby
Cara penjagaan ikan ketutu marble goby
Rena zainal2
 
USAHA BUDIDAYA IKAN PATIN (Pangasius pangasius) DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)
USAHA BUDIDAYA IKAN PATIN (Pangasius pangasius)  DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)  USAHA BUDIDAYA IKAN PATIN (Pangasius pangasius)  DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)
USAHA BUDIDAYA IKAN PATIN (Pangasius pangasius) DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)
Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat
 
3923078 huraian-sukatan-pelajaran-sains pertanian-45
3923078 huraian-sukatan-pelajaran-sains pertanian-453923078 huraian-sukatan-pelajaran-sains pertanian-45
3923078 huraian-sukatan-pelajaran-sains pertanian-45Hasanah Faisal Hassan
 
Endokrinologi kontrol hormon reproduksi pada udang
Endokrinologi  kontrol hormon reproduksi pada udangEndokrinologi  kontrol hormon reproduksi pada udang
Endokrinologi kontrol hormon reproduksi pada udang
WiwinUMRAH
 
Advantage of aquaponic farming
Advantage of aquaponic farmingAdvantage of aquaponic farming
Advantage of aquaponic farming
Dhia Ismail
 

Viewers also liked (20)

Cara ternak Udang kara lobster air tawar LAT di 017-2839861.
Cara ternak Udang kara lobster air tawar LAT di 017-2839861. Cara ternak Udang kara lobster air tawar LAT di 017-2839861.
Cara ternak Udang kara lobster air tawar LAT di 017-2839861.
 
Lobster training 2015
Lobster training 2015Lobster training 2015
Lobster training 2015
 
Lobster film presentation final
Lobster film presentation finalLobster film presentation final
Lobster film presentation final
 
Teknik Pembenihan Ikan Patin
Teknik Pembenihan Ikan PatinTeknik Pembenihan Ikan Patin
Teknik Pembenihan Ikan Patin
 
Manajemen pembenihan ikan mas koki (carrasius auratus)
Manajemen pembenihan ikan mas koki (carrasius auratus)Manajemen pembenihan ikan mas koki (carrasius auratus)
Manajemen pembenihan ikan mas koki (carrasius auratus)
 
Budidaya ikan gurame
Budidaya ikan gurameBudidaya ikan gurame
Budidaya ikan gurame
 
Sukses budi daya
Sukses budi dayaSukses budi daya
Sukses budi daya
 
Makalah budidaya ikan gurame
Makalah budidaya ikan gurameMakalah budidaya ikan gurame
Makalah budidaya ikan gurame
 
Budidaya ikan patin(pangasius)
Budidaya ikan patin(pangasius)Budidaya ikan patin(pangasius)
Budidaya ikan patin(pangasius)
 
Teknik Pembenihan Krustacea
Teknik Pembenihan KrustaceaTeknik Pembenihan Krustacea
Teknik Pembenihan Krustacea
 
Presentasi pembesaran ikan nila
Presentasi pembesaran ikan nilaPresentasi pembesaran ikan nila
Presentasi pembesaran ikan nila
 
Panulirus sp (Lobster) - Zoologi invertebrata - Tugas Paper
Panulirus sp (Lobster) - Zoologi invertebrata - Tugas PaperPanulirus sp (Lobster) - Zoologi invertebrata - Tugas Paper
Panulirus sp (Lobster) - Zoologi invertebrata - Tugas Paper
 
Peluang usaha budidaya patin
Peluang usaha budidaya patinPeluang usaha budidaya patin
Peluang usaha budidaya patin
 
Kitosan is a growth booster for fish and plants
Kitosan is a growth booster for fish and plantsKitosan is a growth booster for fish and plants
Kitosan is a growth booster for fish and plants
 
Cara penjagaan ikan ketutu marble goby
Cara penjagaan ikan ketutu marble gobyCara penjagaan ikan ketutu marble goby
Cara penjagaan ikan ketutu marble goby
 
Budidaya Ikan Nila
Budidaya Ikan NilaBudidaya Ikan Nila
Budidaya Ikan Nila
 
USAHA BUDIDAYA IKAN PATIN (Pangasius pangasius) DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)
USAHA BUDIDAYA IKAN PATIN (Pangasius pangasius)  DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)  USAHA BUDIDAYA IKAN PATIN (Pangasius pangasius)  DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)
USAHA BUDIDAYA IKAN PATIN (Pangasius pangasius) DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)
 
3923078 huraian-sukatan-pelajaran-sains pertanian-45
3923078 huraian-sukatan-pelajaran-sains pertanian-453923078 huraian-sukatan-pelajaran-sains pertanian-45
3923078 huraian-sukatan-pelajaran-sains pertanian-45
 
Endokrinologi kontrol hormon reproduksi pada udang
Endokrinologi  kontrol hormon reproduksi pada udangEndokrinologi  kontrol hormon reproduksi pada udang
Endokrinologi kontrol hormon reproduksi pada udang
 
Advantage of aquaponic farming
Advantage of aquaponic farmingAdvantage of aquaponic farming
Advantage of aquaponic farming
 

Similar to Pembenihan lobster air tawar

TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)
TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)
TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)
Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat
 
Sistem reproduksi pada ikan
Sistem reproduksi pada ikanSistem reproduksi pada ikan
Sistem reproduksi pada ikanAsep Warsono
 
Budidaya kakap makalah
Budidaya kakap makalahBudidaya kakap makalah
Budidaya kakap makalah
Novita Adiningtyas
 
Sistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataSistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrata
f' yagami
 
Pembenihan ikan kerapu macan
Pembenihan ikan kerapu macanPembenihan ikan kerapu macan
Pembenihan ikan kerapu macanMuharman Taher
 
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
fadlidera
 
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)fadlidera
 
REPRODUKSI BERBAGAI HEWAN FIX.pptx
REPRODUKSI BERBAGAI HEWAN FIX.pptxREPRODUKSI BERBAGAI HEWAN FIX.pptx
REPRODUKSI BERBAGAI HEWAN FIX.pptx
rizkayohana
 
Jurnal pemijahan
Jurnal pemijahanJurnal pemijahan
Jurnal pemijahan
Septian Muna Barakati
 
viruss.pptx
viruss.pptxviruss.pptx
viruss.pptx
rizkayohana
 
jumlah telur pisces
jumlah telur piscesjumlah telur pisces
jumlah telur pisces
Mirda Rinii
 
Minggu ke 4 t.p. udang penaeid vannameii
Minggu ke 4  t.p. udang penaeid vannameiiMinggu ke 4  t.p. udang penaeid vannameii
Minggu ke 4 t.p. udang penaeid vannameii
Syawalina Soerbakti
 
Budidaya Ikan Cupang (SMA Negeri 1 Klaten)
Budidaya Ikan Cupang (SMA Negeri 1 Klaten)Budidaya Ikan Cupang (SMA Negeri 1 Klaten)
Budidaya Ikan Cupang (SMA Negeri 1 Klaten)
MariaAndrian16
 
minor phyla
minor phylaminor phyla
minor phyla
titan sulistia
 
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Fera Widyawati
 
Fertilisasi ikan 01
Fertilisasi ikan 01Fertilisasi ikan 01
Fertilisasi ikan 01
hassanfpk
 
PERTEMUAN 5.ppt
PERTEMUAN 5.pptPERTEMUAN 5.ppt
PERTEMUAN 5.ppt
muhammadsahir5
 

Similar to Pembenihan lobster air tawar (20)

TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)
TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)
TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)
 
Reproduksi 2
Reproduksi 2Reproduksi 2
Reproduksi 2
 
Sistem reproduksi pada ikan
Sistem reproduksi pada ikanSistem reproduksi pada ikan
Sistem reproduksi pada ikan
 
Budidaya kakap makalah
Budidaya kakap makalahBudidaya kakap makalah
Budidaya kakap makalah
 
Sistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataSistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrata
 
Pembenihan ikan kerapu macan
Pembenihan ikan kerapu macanPembenihan ikan kerapu macan
Pembenihan ikan kerapu macan
 
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
 
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
 
REPRODUKSI BERBAGAI HEWAN FIX.pptx
REPRODUKSI BERBAGAI HEWAN FIX.pptxREPRODUKSI BERBAGAI HEWAN FIX.pptx
REPRODUKSI BERBAGAI HEWAN FIX.pptx
 
Jurnal pemijahan
Jurnal pemijahanJurnal pemijahan
Jurnal pemijahan
 
viruss.pptx
viruss.pptxviruss.pptx
viruss.pptx
 
jumlah telur pisces
jumlah telur piscesjumlah telur pisces
jumlah telur pisces
 
Reproduksi Hewan
Reproduksi HewanReproduksi Hewan
Reproduksi Hewan
 
Minggu ke 4 t.p. udang penaeid vannameii
Minggu ke 4  t.p. udang penaeid vannameiiMinggu ke 4  t.p. udang penaeid vannameii
Minggu ke 4 t.p. udang penaeid vannameii
 
Budidaya Ikan Cupang (SMA Negeri 1 Klaten)
Budidaya Ikan Cupang (SMA Negeri 1 Klaten)Budidaya Ikan Cupang (SMA Negeri 1 Klaten)
Budidaya Ikan Cupang (SMA Negeri 1 Klaten)
 
minor phyla
minor phylaminor phyla
minor phyla
 
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
 
Fertilisasi ikan 01
Fertilisasi ikan 01Fertilisasi ikan 01
Fertilisasi ikan 01
 
PERTEMUAN 5.ppt
PERTEMUAN 5.pptPERTEMUAN 5.ppt
PERTEMUAN 5.ppt
 
Jumlah Telur Reptil
Jumlah Telur ReptilJumlah Telur Reptil
Jumlah Telur Reptil
 

More from Alfarico Rico

Memahami islam
Memahami islamMemahami islam
Memahami islam
Alfarico Rico
 
Sistem otot pada non ikan
Sistem otot pada non ikanSistem otot pada non ikan
Sistem otot pada non ikan
Alfarico Rico
 
Terumbu karang
Terumbu karangTerumbu karang
Terumbu karang
Alfarico Rico
 
Sistem osmoregulasi pada kepiting dan udang
Sistem osmoregulasi pada kepiting dan udangSistem osmoregulasi pada kepiting dan udang
Sistem osmoregulasi pada kepiting dan udangAlfarico Rico
 
Daur hidup ikan lele by yazid alfa riko
Daur hidup ikan lele by yazid alfa rikoDaur hidup ikan lele by yazid alfa riko
Daur hidup ikan lele by yazid alfa riko
Alfarico Rico
 

More from Alfarico Rico (6)

Memahami islam
Memahami islamMemahami islam
Memahami islam
 
Sistem otot pada non ikan
Sistem otot pada non ikanSistem otot pada non ikan
Sistem otot pada non ikan
 
Terumbu karang
Terumbu karangTerumbu karang
Terumbu karang
 
Chrysophyta
ChrysophytaChrysophyta
Chrysophyta
 
Sistem osmoregulasi pada kepiting dan udang
Sistem osmoregulasi pada kepiting dan udangSistem osmoregulasi pada kepiting dan udang
Sistem osmoregulasi pada kepiting dan udang
 
Daur hidup ikan lele by yazid alfa riko
Daur hidup ikan lele by yazid alfa rikoDaur hidup ikan lele by yazid alfa riko
Daur hidup ikan lele by yazid alfa riko
 

Recently uploaded

Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 

Recently uploaded (20)

Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 

Pembenihan lobster air tawar

  • 1.
  • 2. Biologi Lobster Air Tawar Klasifikasi Menurut Holthuis (1950) Filum : Arthropoda Sub Filum : Mandibulata Kelas : Crustacea Sub kelas : Malacostraca Ordo : Decapoda Sub Ordo : Reptantia Famili : Parastacidae Genus : Cherax Spesies : Cherax sp.
  • 3. Morfologi • Tubuh lobster air tawar terdiri dari - chepalothorax - abdomen • Seluruh tubuhnya diliputi cangkang keras yang terbuat dari zat tanduk. • Cangkang yang menutupi bagian kepala disebut karapas (carapace). • lobster air tawar memiliki moncong (rostrum)
  • 4. Menurut Sukmajaya dan Suharjo (2003) Lobster air tawar memiliki beberapa alat pelengkap sebagai berikut: - sepasang antena - sepasang antenula - satu mulut, dan sepasang capit (celiped) - satu ekor tengah (telson) - dua pasang ekor samping (uropod) - enam pasang kaki renang (pleopod) - empat pasang kaki untuk berjalan (walking legs)
  • 5. habitat lobster air tawar adalah danau, rawa, atau sungai yang berlokasi di daerah pegunungan Lobster memiliki sifat saling memangsa (kanibal) yang sudah muncul sejak lobster masih kecil Sifat kanibal muncul terutama pada saat pergantian kulit (molting)
  • 6. Molting merupakan proses terjadi hingga puluhan kali. alamiah yang terjadi pada mulai terjadi pada umur 2-3 lobster air tawar. Sebagai minggu. akan sering terjadi hewan dengan kerangka luar sebelum lobster dewasa (exoskeleton). (berumur 6-7 bulan) Molting Lobster dewasa terutama Kematian kerap terjadi pada induk jantan dan betina akan periode ini. Hampir 30 % memulai kembali molting kematian lobster air tawar setelah 2-3 kali melakukan terjadi pada saat molting perkawinan
  • 7. Molting Berfungsi Untuk : •merangsang dan mempercepat pertumbuhan •mempercepat pematangan gonad •menumbuhkan kembali bagian tubuh yang cacat
  • 8. Wadah Pemeliharaan •Akuarium •Kolam Semen •Kolam Tanah •Kolam Karpet •Bak Fiber
  • 9. Seleksi Induk Ukuran lobster yang akan digunakan sebagai indukan sebaiknya yang berukuran di atas 4 inci (10 cm), atau berumur diatas 5-6 bulan dengan berat sekitar 50-70gr karena lobster seperti ini akan memiliki jumlah anakan cukup banyak.(Jones, 1998).
  • 10. Ciri-ciri Induk lobster air tawar : Jantan Betina Kelamin ganda Pada jenis red claw Tidak memiliki tanda Satu lobster memiliki umumnya terdapat tanda merah di kedua capitnya sepasang kelamin betina merah dibagian luar dan sepasang kelamin kedua ujung capitnya jantan memiliki dua daging terdapat lubang pada Satu lobster memiliki menonjol berupa penis pangkal kaki ketiga dari sepasang kelamin betina pada pangkal kaki bawah (ekor) dan satu kelamin jantan pertama dari bawah (ekor) induk jantan memiliki memiliki ukuran capit Satu lobster memiliki ukuran capit 2-3 kali ruas yang sama atau 1,5 kali sepasang kelamin jantan pertama (tangkai capit) ruas pertama dan satu kelamin betina, kelamin yang hanya tunggal ini biasa berada di sebelah kiri atau kanan Warna lebih cerah
  • 11. Alat Kelamin Jantan Alat Kelamin Betina
  • 12. Pemijahan Pemijahan Lobster Air Tawar dilakukan secara alami. Pada pemijahan yang dilakukan secara masal biasanya perbandingan jantan dan betina adalah 3 : 5 Proses perkawinan induk biasanya terjadi pada malam hari atau menjelang pagi dimana induk betina yang siap memijah tampak bergerak aktif mendekati jantan
  • 13. percumbuan, perkawinan, pemasukan kantung sperma (spermatofora) kedalam ovarium yang terletak diantara kaki-kaki jalan, penyatuan antara sperma dan inti sel telur dalam ovarium, serta pembelahan sel (mitosis) hingga terbentuk larva di dalam cangkang telur.
  • 14. Pemindahan Induk Induk betina yang sudah bertelur, segera dipindahkan ke akuarium pengeraman. Pemindahan ini dilakukan agar telur-telur tidak dimakan oleh induk jantan dan betina lain yang belum bertelur
  • 15. Pengeraman dan penetasan telur 1. Minggu kedua, setelah 14 hari kawin atau 4 hari setelah keluar telur yang pertama, semua telur akan keluar dengan warna kuning telur menjadi orange.
  • 16. 2. Minggu ketiga mulai terlihat 2 bintik hitam pada telur. Bintik hitam tersebut merupakan embrio. 3. Minggu keempat, Capit, sungut, dan kakinya mulai tumbuh. Namun embrio lobster tersebut masih mengandung kuning telur. Pada fase ini, lobster masih belum bisa mandiri. Jika pada fase ini telur rontok dari induknya, kemungkinan besar embrio tersebut akan mati. Setelah anakan yang cadangan kuning telurnya telah habis, dalam waktu dekat akan lepas dari induknya
  • 17. 4. Minggu kelima Hampir seluruh kuning telur sudah habis. Dengan demikian, cadangan makanan untuk embrio sudah habis. Ketika itu, embrio mulai lepas satu per satu dari induknya untuk mencari makanan sendiri
  • 18. Perontokan Benih Pelepasan benih dari induk tidak terjadi secara menyeluruh. Apabila ditunggu hingga semua benih lepas dari induknya, diperkirakan induk akan memangsa anaknya sendiri. Dengan demikian pelepasan benih dilakukan dengan cara merontokkannya. perontokan benih biasanya dilakukan apabila benih yang lepas dari induknya sekitar 25- 30%
  • 19. Pemeliharaan benih Pemeliharaan benih dapat dimulai ketika benih telah dirontokkan. Setelah benih dirontokkan dalam waktu 7 hari kemudian benih dipindahkan dalam wadah pemeliharaan benih. Pemeliharaan benih ini bisa dilakukan dalam bak fiber maupun akuarium. pada bak pemeliharaan juga diletakkan shelter berupa pipa PVC ukuran ½ inchi dan panjang 2-4 cm sebagai tempat berlindung benih
  • 20.  Pemberian pakan Lobster adalah jenis hewan omnivora atau pemakan segala Sebaiknya anakan lobster diberi cacing sutra, bisa juga cacing beku atau pelet cacing saat pembesaran, sedangkan untuk indukan lebih cocok diberi cacing tanah. Lobster bisa juga diberi pakan buatan. Pakan buatan berupa pelet
  • 21.  Pengelolaan kualitas air - Suhu lobster air tawar daerah tropis suhu 24-30°C Pertumbuhan optimum suhu antara 25-29 °C - Kadar Oksigen Kisaran oksigen terlarut adalah 7,8-10,53 ppm - Derajat Keasaman (pH) berkisar 7-9 - Kadar Alkalinitas lobster masih dapat hidup pada kadar alkalinitas 14,43-16,68 - Amonia kadar amonia 0,5 atau kurang dari 0,5 ppm
  • 22.  Pencegahan Hama dan Penyakit Beberapa penyakit yang sering menyerang lobster dan menyebabkan kematian adalah sebagia berikut - Saprolegnia dan Achyla - Cacing jangkar - Argulus foliaceus