SlideShare a Scribd company logo
SEKSUALITAS PADA IKAN
BY : MUHAMMAD SAHIR, S.Pi., M.Si
 SEKSUALITAS IKAN
 Hermaproditisme
 Ikan hermaprodit mempunyai baik jaringan ovarium maupun jaringan testis
yang sering dijumpai dalam beberapa famili ikan.
 Kedua jaringan tersebut terdapat dalam satu organ dan letaknya seperti letak
gonad yang terdapat pada individu normal.
 Pada umumnya, ikan hermaprodit hanya satu sex saja yang berfungsi pada
suatu saat, meskipun ada beberapa spesies yang bersifat hemaprodit sinkroni.
 Berdasarkan perkembangan ovarium dan atau testis yang terdapat dalam satu
individu dapat menentukan jenis hermaproditismenya.
a. Hermaprodit sinkroni/simultaneous.
 Dalam gonad individu terdapat sel kelamin betina dan sel kelamin
jantan yang dapat masak bersama-sama dan siap untuk dikeluarkan.
 Ikan hermaprodit jenis ini ada yang dapat mengadakan pembuahan
sendiri dengan mengeluarkan telur terlebih dahulu kemudian dibuahi
oleh sperma dari individu yang sama, ada juga yang tidak dapat
mengadakan pembuahan sendiri.
 Ikan ini dalam satu kali pemijahan dapat berlaku sebagai jantan
dengan mengeluarkan sperma untuk membuahi telur dari ikan yang
lain, dapat pula berlaku sebagai betina dengan mengeluarkan telur
yang akan dibuahi sperma dari individu lain.
 Di alam atau akuarium yang berisi dua ekor atau lebih ikan ini,
dapat menjadi pasangan untuk berpijah.
 Ikan yang berfase betina mempunyai tanda warna yang bergaris
vertikal, sesudah berpijah hilang warnanya dan berubah menjadi
ikan jantan.
 Contoh ikan hermaprodit sinkroni yaitu ikan-ikan dari Famili
Serranidae (contoh .kerapu)
b. Hermaprodit protandrous.
 Ikan ini mempunyai gonad yang mengadakan proses diferensiasi dari fase
jantan ke fase betina.
 Ketika ikan masih muda gonadnya mempunyai daerah ovarium dan daerah
testis, tetapi jaringan testis mengisi sebagian besar gonad pada bagian
lateroventral.
 Setelah jaringan testisnya berfungsi dan dapat mengeluarkan sperma,
terjadi masa transisi yaitu ovariumnya membesar dan testis mengkerut.
 Pada ikan yang sudah tua, testis sudah tereduksi sekali sehingga sebagian
besar dari gonad diisi oleh jaringan ovarium yang berfungsi, sehingga ikan
berubah menjadi fase betina.
 Contoh ikan-ikan yang termasuk dalam golongan ini antara lain Lates
calcarifer (ikan kakap).
c. Hermaprodit protoginynous.
 Keadaan yang sebaliknya dengan hermaprodit protandri.
 Proses diferensiasi gonadnya berjalan dari fase betina ke fase jantan.
 Pada beberapa ikan yang termasuk golongan ini sering terjadi sesudah satu kali
pemijahan, jaringan ovariumnya mengkerut kemudian jaringan testisnya
berkembang.
 Salah satu spesies ikan di Indonesia yang sudah dikenal termasuk ke dalam
golongan hermaprodit protogini ialah ikan belut sawah (Monopterus albus)
dan ikan kerapu Lumpur (Epinephelus tauvina), kerapu macan (E.
fuscoguttatus).
 Ikan ini memulai siklus reproduksinya sebagai ikan betina yang
berfungsi, kemudian berubah menjadi ikan jantan yang berfungsi.
 Urutan daur hidupnya yaitu : masa juvenile yang hermaprodit,
masa betina yang berfungsi, masa intersek dan masa terakhir masa
jantan yang berfungsi.
 Pada ikan-ikan yang termasuk ke dalam Famili Labridae, misalnya
Halichieres sp. terdapat dua macam jantan yang berbeda.
 Ikan jantan pertama terlihatnya seperti betina tetapi tetap jantan
selama hidupnya, sedangkan jantan yang kedua ialah jantan yang
berasal dari perubahan ikan betina.
 Pada ikan-ikan yang mempunyai dua fase dalam satu siklus hidupnya, pada
tiap-tiap fasenya sering didapatkan ada perbedaan baik dalam morfologi
maupun warnanya.
 Keadaan demikian menyebabkan terjadinya kesalahan dalam mendeterminasi
ikan itu menjadi dua nama, yang sebenarnya spesies ikan itu sama.
 Misalnya pada ikan Larbus ossifagus ada dua individu yang berwarna merah
dan ada yang berwarna biru.
 Ternyata ikan yang berwarna merah adalah ikan betina, sedangkan yang
berwarna biru adalah ikan jantan.
 Hermaprodit protandri dan hermaprodit protogini sering disebut hermaprodit
beriring.
 Pada waktu ikan itu masih muda mempunyai gonad yang berorganisasi
dua macam seks, yaitu terdapat jaringan testis dan ovarium yang belum
berkembang dengan baik.
 Proses suksesi kelamin dari satu populasi hermaprodit protandri atau
hermaprodit protogini terjadi pada individu yang berbeda baik
menurut ukuran atau umur, tetapi merupakan suatu proses yang
beriring.
 Selain hermaproditisme, pada ikan terdapat juga Gonokhorisme,
yaitu kondisi seksual berganda yaitu pada ikan bertahap juvenil
gonadnya tidak mempunyai jaringan yang jelas status jantan atau
betinanya.
 Gonad tersebut kemudian berkembang menjadi semacam ovarium,
 Setelah setengah dari individu ikan - ikan itu gonadnya menjadi ovarium
(menjadi ikan betina) dan setengahnya lagi menjadi testis (menjadi ikan
jantan).
 Gonokhoris yang demikian dinamakan gonokhoris yang “tidak
berdiferensiasi:, yaitu keadaannya tidak stabil dan dapat terjadi interseks yang
spontan.
 Misalnya Anguilla anguilla dan Salmo gairdneri irideus adalah gonokhoris
yang tidak berdiferensiasi. Ikan gonokhorisme yang “berdiferensiasi” sejak dari
mudanya sudah ada perbedaan antara jantan dan betina yang sifatnya tetap
sejak dari kecil sampai dewasa, sehingga tidak terdapat spesies yang interseks.
 Sifat Seksual Primer dan Sekunder
 Sifat seksual primer pada ikan tandai dengan adanya organ yang secara
langsung berhubungan dengan proses reproduksi, yaitu ovarium dan
pembuluhnya pada ikan betina, dan testis dengan pembuluhnya pada ikan
jantan.
 Sifat seksual sekunder ialah tanda-tanda luar yang dapat dipakai untuk
membedakan ikan jantan dan ikan betina.
 Satu spesies ikan yang mempunyai sifat morfologi yang dapat dipakai untuk
membedakan jantan dan betina dengan jelas, maka spesies itu bersifat seksual
dimorfisme.
 Namun, apabila satu spesies ikan dibedakan jantan dan betinanya berdasarkan
perbedaan warna, maka ikan itu bersifat seksual dikromatisme. Pada umumnya
ikan jantan mempunyai warna yang lebih cerah dan lebih menarik dari pada ikan
betina.
 Pada dasarnya sifat seksual sekunder dapat dibagi menjadi dua yaitu :
1. Sifat seksual sekunder yang bersifat sementara.
 Hanya muncul pada waktu musim pemijahan saja.
 Misalnya “ovipositor”, yaitu alat yang dipakai untuk menyalurkan telur ke
bivalvia, adanya semacam jerawat di atas kepalanya pada waktu musim
pemijahan.
 Banyaknya jerawat dengan susunan yang khas pada spesies tertentu bisa
dipakai untuk tanda menentukan spesies,
 contohnya ikan Nocomis biguttatus dan Semotilus atromaculatus jantan.
2. Sifat seksual sekunder yang bersifat permanent atau tetap,
 yaitu tanda ini tetap ada sebelum, selama dan sesudah musim
pemijahan.
 Misalnya : warna yang lebih menyala pada ikan Lebistes, Beta dan
ikan-ikan karang, dan sebagainya.
 Biasanya tanda seksual sekunder itu terdapat positif pada ikan jantan
saja.
 Apabila ikan jantan tadi dikastrasi (testisnya dihilangkan), bagian
yang menjadi tanda seksual sekunder menghilang, tetapi pada ikan
betina tidak menunjukkan sesuatu perubahan.
 Sebaliknya tanda bulatan hitam pada ikan Amia betina akan
muncul pada bagian ekornya seperti ikan Amia jantan, bila
ovariumnya dihilangkan.
 Hal ini disebabkan adanya pengaruh dari hormon yang
dikeluarkan oleh testis mempunyai peranan pada tanda seksual
sekunder, sedangkan tanda hitam pada ikan Amia menunjukkan
bahwa hormon yang dikeluarkan oleh ikan betina menjadi
penghalang timbulnya tanda bulatan hitam.
 Alat reproduksi Ikan Teleostei
1. Alat reproduksi Jantan
 Testis berpasangan,
 Terletak di dalam ruang peritoneum di bawah gelembung renang dan diatas
usus .
 Didalam testis dibentuk spermatozoa, proses pembentukannya disebut
spermatogenesis.
 Bentuk spermatozoa bermacam-macam tergantung pada spesies ikan .
 Vasa deferensia
 Merupakan dua saluran sperma yg bergabung pada bagian belakangnya yg
membentuk suatu ruang yg terbuka ke arah luar diantara papila urinaria dan
anus.
 Lubang genital (genital pore)
 Lubang luar yg merupakan gabungan vasa deferensia
2. Alat Reproduksi Betina
 ovarium , merupakan kantong dimana telur –telur (ovum) terdapat, pada ikan
umumnya ada dua buah.
 Oviduct, merupakan tempat menyalurkan telur dan ujungnya adalah lubang
genital yg terletak di belakang anus.

More Related Content

Similar to PERTEMUAN 5.ppt

76546113 awal-daur-hidup-ikan
76546113 awal-daur-hidup-ikan76546113 awal-daur-hidup-ikan
76546113 awal-daur-hidup-ikan
Septian Muna Barakati
 
viruss.pptx
viruss.pptxviruss.pptx
viruss.pptx
rizkayohana
 
Mollusca (2)(1)
Mollusca (2)(1)Mollusca (2)(1)
Mollusca (2)(1)
Kurnia Wati
 
minor phyla
minor phylaminor phyla
minor phyla
titan sulistia
 
Alga
AlgaAlga
Sistem reproduksi hewan
Sistem reproduksi hewanSistem reproduksi hewan
Sistem reproduksi hewan
Emmy Kezia
 
REPRODUKSI BERBAGAI HEWAN FIX.pptx
REPRODUKSI BERBAGAI HEWAN FIX.pptxREPRODUKSI BERBAGAI HEWAN FIX.pptx
REPRODUKSI BERBAGAI HEWAN FIX.pptx
rizkayohana
 
Pembenihan lobster air tawar
Pembenihan lobster air tawarPembenihan lobster air tawar
Pembenihan lobster air tawar
Alfarico Rico
 
Minggu ke 4 t.p. udang penaeid vannameii
Minggu ke 4  t.p. udang penaeid vannameiiMinggu ke 4  t.p. udang penaeid vannameii
Minggu ke 4 t.p. udang penaeid vannameii
Syawalina Soerbakti
 
Reproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrataReproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrata
f' yagami
 
Fertilisasi ikan 01
Fertilisasi ikan 01Fertilisasi ikan 01
Fertilisasi ikan 01
hassanfpk
 
Protista
Protista Protista
Protista
Tiara Kusuma
 
Biologi reproduksi smansa15
Biologi reproduksi smansa15Biologi reproduksi smansa15
Biologi reproduksi smansa15
Wulan Suryani
 
PPT-UEU-Anatomi-dan-Fisiologi-Hewan-Pertemuan-14.pdf
PPT-UEU-Anatomi-dan-Fisiologi-Hewan-Pertemuan-14.pdfPPT-UEU-Anatomi-dan-Fisiologi-Hewan-Pertemuan-14.pdf
PPT-UEU-Anatomi-dan-Fisiologi-Hewan-Pertemuan-14.pdf
WukirAsh
 
Tugas ppt fiswan reproduksi hewan
Tugas ppt fiswan reproduksi hewanTugas ppt fiswan reproduksi hewan
Tugas ppt fiswan reproduksi hewan
marwahmoniCha
 
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
Biologi Animalia SMA Kelas 10 AmphibiaBiologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
Fauzan Ardana
 
Sistem Reproduksi Hewan.pptx
Sistem Reproduksi Hewan.pptxSistem Reproduksi Hewan.pptx
Sistem Reproduksi Hewan.pptx
AhmadMiftahulKhair
 
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Fera Widyawati
 
Protista
ProtistaProtista

Similar to PERTEMUAN 5.ppt (20)

76546113 awal-daur-hidup-ikan
76546113 awal-daur-hidup-ikan76546113 awal-daur-hidup-ikan
76546113 awal-daur-hidup-ikan
 
viruss.pptx
viruss.pptxviruss.pptx
viruss.pptx
 
Mollusca (2)(1)
Mollusca (2)(1)Mollusca (2)(1)
Mollusca (2)(1)
 
minor phyla
minor phylaminor phyla
minor phyla
 
Alga
AlgaAlga
Alga
 
Sistem reproduksi hewan
Sistem reproduksi hewanSistem reproduksi hewan
Sistem reproduksi hewan
 
REPRODUKSI BERBAGAI HEWAN FIX.pptx
REPRODUKSI BERBAGAI HEWAN FIX.pptxREPRODUKSI BERBAGAI HEWAN FIX.pptx
REPRODUKSI BERBAGAI HEWAN FIX.pptx
 
Pembenihan lobster air tawar
Pembenihan lobster air tawarPembenihan lobster air tawar
Pembenihan lobster air tawar
 
Minggu ke 4 t.p. udang penaeid vannameii
Minggu ke 4  t.p. udang penaeid vannameiiMinggu ke 4  t.p. udang penaeid vannameii
Minggu ke 4 t.p. udang penaeid vannameii
 
Reproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrataReproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrata
 
Fertilisasi ikan 01
Fertilisasi ikan 01Fertilisasi ikan 01
Fertilisasi ikan 01
 
Protista
Protista Protista
Protista
 
Biologi reproduksi smansa15
Biologi reproduksi smansa15Biologi reproduksi smansa15
Biologi reproduksi smansa15
 
Presentasi pameran
Presentasi pameranPresentasi pameran
Presentasi pameran
 
PPT-UEU-Anatomi-dan-Fisiologi-Hewan-Pertemuan-14.pdf
PPT-UEU-Anatomi-dan-Fisiologi-Hewan-Pertemuan-14.pdfPPT-UEU-Anatomi-dan-Fisiologi-Hewan-Pertemuan-14.pdf
PPT-UEU-Anatomi-dan-Fisiologi-Hewan-Pertemuan-14.pdf
 
Tugas ppt fiswan reproduksi hewan
Tugas ppt fiswan reproduksi hewanTugas ppt fiswan reproduksi hewan
Tugas ppt fiswan reproduksi hewan
 
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
Biologi Animalia SMA Kelas 10 AmphibiaBiologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
 
Sistem Reproduksi Hewan.pptx
Sistem Reproduksi Hewan.pptxSistem Reproduksi Hewan.pptx
Sistem Reproduksi Hewan.pptx
 
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 

More from muhammadsahir5

teknik-pembenihan-ikan-i.pptxAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
teknik-pembenihan-ikan-i.pptxAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAteknik-pembenihan-ikan-i.pptxAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
teknik-pembenihan-ikan-i.pptxAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
muhammadsahir5
 
MATERI-PAK-vFERDINAN-3-OKTOBER-2018.pptx
MATERI-PAK-vFERDINAN-3-OKTOBER-2018.pptxMATERI-PAK-vFERDINAN-3-OKTOBER-2018.pptx
MATERI-PAK-vFERDINAN-3-OKTOBER-2018.pptx
muhammadsahir5
 
10. PROTOZOA.pptx
10. PROTOZOA.pptx10. PROTOZOA.pptx
10. PROTOZOA.pptx
muhammadsahir5
 
2017_biopsiko_PENCIPTAAN MANUSIA.pdf
2017_biopsiko_PENCIPTAAN MANUSIA.pdf2017_biopsiko_PENCIPTAAN MANUSIA.pdf
2017_biopsiko_PENCIPTAAN MANUSIA.pdf
muhammadsahir5
 
Pertemuan 9 dan 10.pptx
Pertemuan 9 dan 10.pptxPertemuan 9 dan 10.pptx
Pertemuan 9 dan 10.pptx
muhammadsahir5
 
07. PLATYHELMINTHES.ppt
07. PLATYHELMINTHES.ppt07. PLATYHELMINTHES.ppt
07. PLATYHELMINTHES.ppt
muhammadsahir5
 
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.ppt
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.pptmata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.ppt
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.ppt
muhammadsahir5
 
4. Plankton Laut.pptx
4. Plankton Laut.pptx4. Plankton Laut.pptx
4. Plankton Laut.pptx
muhammadsahir5
 
Pertemuan 5 (Manajemen Marikultur).ppt
Pertemuan 5 (Manajemen Marikultur).pptPertemuan 5 (Manajemen Marikultur).ppt
Pertemuan 5 (Manajemen Marikultur).ppt
muhammadsahir5
 
PERT.2.pptx
PERT.2.pptxPERT.2.pptx
PERT.2.pptx
muhammadsahir5
 
kuliah-6-PERIKANAN-BUDIDAYA.ppt
kuliah-6-PERIKANAN-BUDIDAYA.pptkuliah-6-PERIKANAN-BUDIDAYA.ppt
kuliah-6-PERIKANAN-BUDIDAYA.ppt
muhammadsahir5
 
Pengantar-Ilmu-Perikanan-dan-Kelautan.pdf
Pengantar-Ilmu-Perikanan-dan-Kelautan.pdfPengantar-Ilmu-Perikanan-dan-Kelautan.pdf
Pengantar-Ilmu-Perikanan-dan-Kelautan.pdf
muhammadsahir5
 
04. Echinodermata.pptx
04. Echinodermata.pptx04. Echinodermata.pptx
04. Echinodermata.pptx
muhammadsahir5
 
PERTUMBUHAN IKAN 2.ppt
PERTUMBUHAN IKAN 2.pptPERTUMBUHAN IKAN 2.ppt
PERTUMBUHAN IKAN 2.ppt
muhammadsahir5
 
1-151031154917-lva1-app6891.pptx
1-151031154917-lva1-app6891.pptx1-151031154917-lva1-app6891.pptx
1-151031154917-lva1-app6891.pptx
muhammadsahir5
 
Materi 1. Kontrak Belajar dan Pengantar MKA.pptx
Materi 1. Kontrak Belajar dan Pengantar MKA.pptxMateri 1. Kontrak Belajar dan Pengantar MKA.pptx
Materi 1. Kontrak Belajar dan Pengantar MKA.pptx
muhammadsahir5
 
PETA-JALAN.pdf
PETA-JALAN.pdfPETA-JALAN.pdf
PETA-JALAN.pdf
muhammadsahir5
 
Menganalisis_peluang_usaha.ppt
Menganalisis_peluang_usaha.pptMenganalisis_peluang_usaha.ppt
Menganalisis_peluang_usaha.ppt
muhammadsahir5
 
MATERI 4 FEKUNDITAS.ppt
MATERI 4 FEKUNDITAS.pptMATERI 4 FEKUNDITAS.ppt
MATERI 4 FEKUNDITAS.ppt
muhammadsahir5
 
MATERI 3 TINGKAT KEMATANGAN GONAD ( TKG ).ppt
MATERI 3 TINGKAT KEMATANGAN GONAD ( TKG ).pptMATERI 3 TINGKAT KEMATANGAN GONAD ( TKG ).ppt
MATERI 3 TINGKAT KEMATANGAN GONAD ( TKG ).ppt
muhammadsahir5
 

More from muhammadsahir5 (20)

teknik-pembenihan-ikan-i.pptxAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
teknik-pembenihan-ikan-i.pptxAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAteknik-pembenihan-ikan-i.pptxAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
teknik-pembenihan-ikan-i.pptxAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
 
MATERI-PAK-vFERDINAN-3-OKTOBER-2018.pptx
MATERI-PAK-vFERDINAN-3-OKTOBER-2018.pptxMATERI-PAK-vFERDINAN-3-OKTOBER-2018.pptx
MATERI-PAK-vFERDINAN-3-OKTOBER-2018.pptx
 
10. PROTOZOA.pptx
10. PROTOZOA.pptx10. PROTOZOA.pptx
10. PROTOZOA.pptx
 
2017_biopsiko_PENCIPTAAN MANUSIA.pdf
2017_biopsiko_PENCIPTAAN MANUSIA.pdf2017_biopsiko_PENCIPTAAN MANUSIA.pdf
2017_biopsiko_PENCIPTAAN MANUSIA.pdf
 
Pertemuan 9 dan 10.pptx
Pertemuan 9 dan 10.pptxPertemuan 9 dan 10.pptx
Pertemuan 9 dan 10.pptx
 
07. PLATYHELMINTHES.ppt
07. PLATYHELMINTHES.ppt07. PLATYHELMINTHES.ppt
07. PLATYHELMINTHES.ppt
 
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.ppt
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.pptmata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.ppt
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.ppt
 
4. Plankton Laut.pptx
4. Plankton Laut.pptx4. Plankton Laut.pptx
4. Plankton Laut.pptx
 
Pertemuan 5 (Manajemen Marikultur).ppt
Pertemuan 5 (Manajemen Marikultur).pptPertemuan 5 (Manajemen Marikultur).ppt
Pertemuan 5 (Manajemen Marikultur).ppt
 
PERT.2.pptx
PERT.2.pptxPERT.2.pptx
PERT.2.pptx
 
kuliah-6-PERIKANAN-BUDIDAYA.ppt
kuliah-6-PERIKANAN-BUDIDAYA.pptkuliah-6-PERIKANAN-BUDIDAYA.ppt
kuliah-6-PERIKANAN-BUDIDAYA.ppt
 
Pengantar-Ilmu-Perikanan-dan-Kelautan.pdf
Pengantar-Ilmu-Perikanan-dan-Kelautan.pdfPengantar-Ilmu-Perikanan-dan-Kelautan.pdf
Pengantar-Ilmu-Perikanan-dan-Kelautan.pdf
 
04. Echinodermata.pptx
04. Echinodermata.pptx04. Echinodermata.pptx
04. Echinodermata.pptx
 
PERTUMBUHAN IKAN 2.ppt
PERTUMBUHAN IKAN 2.pptPERTUMBUHAN IKAN 2.ppt
PERTUMBUHAN IKAN 2.ppt
 
1-151031154917-lva1-app6891.pptx
1-151031154917-lva1-app6891.pptx1-151031154917-lva1-app6891.pptx
1-151031154917-lva1-app6891.pptx
 
Materi 1. Kontrak Belajar dan Pengantar MKA.pptx
Materi 1. Kontrak Belajar dan Pengantar MKA.pptxMateri 1. Kontrak Belajar dan Pengantar MKA.pptx
Materi 1. Kontrak Belajar dan Pengantar MKA.pptx
 
PETA-JALAN.pdf
PETA-JALAN.pdfPETA-JALAN.pdf
PETA-JALAN.pdf
 
Menganalisis_peluang_usaha.ppt
Menganalisis_peluang_usaha.pptMenganalisis_peluang_usaha.ppt
Menganalisis_peluang_usaha.ppt
 
MATERI 4 FEKUNDITAS.ppt
MATERI 4 FEKUNDITAS.pptMATERI 4 FEKUNDITAS.ppt
MATERI 4 FEKUNDITAS.ppt
 
MATERI 3 TINGKAT KEMATANGAN GONAD ( TKG ).ppt
MATERI 3 TINGKAT KEMATANGAN GONAD ( TKG ).pptMATERI 3 TINGKAT KEMATANGAN GONAD ( TKG ).ppt
MATERI 3 TINGKAT KEMATANGAN GONAD ( TKG ).ppt
 

PERTEMUAN 5.ppt

  • 1. SEKSUALITAS PADA IKAN BY : MUHAMMAD SAHIR, S.Pi., M.Si
  • 2.  SEKSUALITAS IKAN  Hermaproditisme  Ikan hermaprodit mempunyai baik jaringan ovarium maupun jaringan testis yang sering dijumpai dalam beberapa famili ikan.  Kedua jaringan tersebut terdapat dalam satu organ dan letaknya seperti letak gonad yang terdapat pada individu normal.  Pada umumnya, ikan hermaprodit hanya satu sex saja yang berfungsi pada suatu saat, meskipun ada beberapa spesies yang bersifat hemaprodit sinkroni.  Berdasarkan perkembangan ovarium dan atau testis yang terdapat dalam satu individu dapat menentukan jenis hermaproditismenya.
  • 3. a. Hermaprodit sinkroni/simultaneous.  Dalam gonad individu terdapat sel kelamin betina dan sel kelamin jantan yang dapat masak bersama-sama dan siap untuk dikeluarkan.  Ikan hermaprodit jenis ini ada yang dapat mengadakan pembuahan sendiri dengan mengeluarkan telur terlebih dahulu kemudian dibuahi oleh sperma dari individu yang sama, ada juga yang tidak dapat mengadakan pembuahan sendiri.  Ikan ini dalam satu kali pemijahan dapat berlaku sebagai jantan dengan mengeluarkan sperma untuk membuahi telur dari ikan yang lain, dapat pula berlaku sebagai betina dengan mengeluarkan telur yang akan dibuahi sperma dari individu lain.
  • 4.  Di alam atau akuarium yang berisi dua ekor atau lebih ikan ini, dapat menjadi pasangan untuk berpijah.  Ikan yang berfase betina mempunyai tanda warna yang bergaris vertikal, sesudah berpijah hilang warnanya dan berubah menjadi ikan jantan.  Contoh ikan hermaprodit sinkroni yaitu ikan-ikan dari Famili Serranidae (contoh .kerapu)
  • 5. b. Hermaprodit protandrous.  Ikan ini mempunyai gonad yang mengadakan proses diferensiasi dari fase jantan ke fase betina.  Ketika ikan masih muda gonadnya mempunyai daerah ovarium dan daerah testis, tetapi jaringan testis mengisi sebagian besar gonad pada bagian lateroventral.  Setelah jaringan testisnya berfungsi dan dapat mengeluarkan sperma, terjadi masa transisi yaitu ovariumnya membesar dan testis mengkerut.  Pada ikan yang sudah tua, testis sudah tereduksi sekali sehingga sebagian besar dari gonad diisi oleh jaringan ovarium yang berfungsi, sehingga ikan berubah menjadi fase betina.  Contoh ikan-ikan yang termasuk dalam golongan ini antara lain Lates calcarifer (ikan kakap).
  • 6. c. Hermaprodit protoginynous.  Keadaan yang sebaliknya dengan hermaprodit protandri.  Proses diferensiasi gonadnya berjalan dari fase betina ke fase jantan.  Pada beberapa ikan yang termasuk golongan ini sering terjadi sesudah satu kali pemijahan, jaringan ovariumnya mengkerut kemudian jaringan testisnya berkembang.  Salah satu spesies ikan di Indonesia yang sudah dikenal termasuk ke dalam golongan hermaprodit protogini ialah ikan belut sawah (Monopterus albus) dan ikan kerapu Lumpur (Epinephelus tauvina), kerapu macan (E. fuscoguttatus).
  • 7.  Ikan ini memulai siklus reproduksinya sebagai ikan betina yang berfungsi, kemudian berubah menjadi ikan jantan yang berfungsi.  Urutan daur hidupnya yaitu : masa juvenile yang hermaprodit, masa betina yang berfungsi, masa intersek dan masa terakhir masa jantan yang berfungsi.  Pada ikan-ikan yang termasuk ke dalam Famili Labridae, misalnya Halichieres sp. terdapat dua macam jantan yang berbeda.  Ikan jantan pertama terlihatnya seperti betina tetapi tetap jantan selama hidupnya, sedangkan jantan yang kedua ialah jantan yang berasal dari perubahan ikan betina.
  • 8.  Pada ikan-ikan yang mempunyai dua fase dalam satu siklus hidupnya, pada tiap-tiap fasenya sering didapatkan ada perbedaan baik dalam morfologi maupun warnanya.  Keadaan demikian menyebabkan terjadinya kesalahan dalam mendeterminasi ikan itu menjadi dua nama, yang sebenarnya spesies ikan itu sama.  Misalnya pada ikan Larbus ossifagus ada dua individu yang berwarna merah dan ada yang berwarna biru.  Ternyata ikan yang berwarna merah adalah ikan betina, sedangkan yang berwarna biru adalah ikan jantan.  Hermaprodit protandri dan hermaprodit protogini sering disebut hermaprodit beriring.
  • 9.  Pada waktu ikan itu masih muda mempunyai gonad yang berorganisasi dua macam seks, yaitu terdapat jaringan testis dan ovarium yang belum berkembang dengan baik.  Proses suksesi kelamin dari satu populasi hermaprodit protandri atau hermaprodit protogini terjadi pada individu yang berbeda baik menurut ukuran atau umur, tetapi merupakan suatu proses yang beriring.  Selain hermaproditisme, pada ikan terdapat juga Gonokhorisme, yaitu kondisi seksual berganda yaitu pada ikan bertahap juvenil gonadnya tidak mempunyai jaringan yang jelas status jantan atau betinanya.
  • 10.  Gonad tersebut kemudian berkembang menjadi semacam ovarium,  Setelah setengah dari individu ikan - ikan itu gonadnya menjadi ovarium (menjadi ikan betina) dan setengahnya lagi menjadi testis (menjadi ikan jantan).  Gonokhoris yang demikian dinamakan gonokhoris yang “tidak berdiferensiasi:, yaitu keadaannya tidak stabil dan dapat terjadi interseks yang spontan.  Misalnya Anguilla anguilla dan Salmo gairdneri irideus adalah gonokhoris yang tidak berdiferensiasi. Ikan gonokhorisme yang “berdiferensiasi” sejak dari mudanya sudah ada perbedaan antara jantan dan betina yang sifatnya tetap sejak dari kecil sampai dewasa, sehingga tidak terdapat spesies yang interseks.
  • 11.  Sifat Seksual Primer dan Sekunder  Sifat seksual primer pada ikan tandai dengan adanya organ yang secara langsung berhubungan dengan proses reproduksi, yaitu ovarium dan pembuluhnya pada ikan betina, dan testis dengan pembuluhnya pada ikan jantan.  Sifat seksual sekunder ialah tanda-tanda luar yang dapat dipakai untuk membedakan ikan jantan dan ikan betina.  Satu spesies ikan yang mempunyai sifat morfologi yang dapat dipakai untuk membedakan jantan dan betina dengan jelas, maka spesies itu bersifat seksual dimorfisme.  Namun, apabila satu spesies ikan dibedakan jantan dan betinanya berdasarkan perbedaan warna, maka ikan itu bersifat seksual dikromatisme. Pada umumnya ikan jantan mempunyai warna yang lebih cerah dan lebih menarik dari pada ikan betina.
  • 12.  Pada dasarnya sifat seksual sekunder dapat dibagi menjadi dua yaitu : 1. Sifat seksual sekunder yang bersifat sementara.  Hanya muncul pada waktu musim pemijahan saja.  Misalnya “ovipositor”, yaitu alat yang dipakai untuk menyalurkan telur ke bivalvia, adanya semacam jerawat di atas kepalanya pada waktu musim pemijahan.  Banyaknya jerawat dengan susunan yang khas pada spesies tertentu bisa dipakai untuk tanda menentukan spesies,  contohnya ikan Nocomis biguttatus dan Semotilus atromaculatus jantan.
  • 13. 2. Sifat seksual sekunder yang bersifat permanent atau tetap,  yaitu tanda ini tetap ada sebelum, selama dan sesudah musim pemijahan.  Misalnya : warna yang lebih menyala pada ikan Lebistes, Beta dan ikan-ikan karang, dan sebagainya.  Biasanya tanda seksual sekunder itu terdapat positif pada ikan jantan saja.  Apabila ikan jantan tadi dikastrasi (testisnya dihilangkan), bagian yang menjadi tanda seksual sekunder menghilang, tetapi pada ikan betina tidak menunjukkan sesuatu perubahan.
  • 14.  Sebaliknya tanda bulatan hitam pada ikan Amia betina akan muncul pada bagian ekornya seperti ikan Amia jantan, bila ovariumnya dihilangkan.  Hal ini disebabkan adanya pengaruh dari hormon yang dikeluarkan oleh testis mempunyai peranan pada tanda seksual sekunder, sedangkan tanda hitam pada ikan Amia menunjukkan bahwa hormon yang dikeluarkan oleh ikan betina menjadi penghalang timbulnya tanda bulatan hitam.
  • 15.  Alat reproduksi Ikan Teleostei 1. Alat reproduksi Jantan  Testis berpasangan,  Terletak di dalam ruang peritoneum di bawah gelembung renang dan diatas usus .  Didalam testis dibentuk spermatozoa, proses pembentukannya disebut spermatogenesis.  Bentuk spermatozoa bermacam-macam tergantung pada spesies ikan .  Vasa deferensia  Merupakan dua saluran sperma yg bergabung pada bagian belakangnya yg membentuk suatu ruang yg terbuka ke arah luar diantara papila urinaria dan anus.  Lubang genital (genital pore)  Lubang luar yg merupakan gabungan vasa deferensia
  • 16. 2. Alat Reproduksi Betina  ovarium , merupakan kantong dimana telur –telur (ovum) terdapat, pada ikan umumnya ada dua buah.  Oviduct, merupakan tempat menyalurkan telur dan ujungnya adalah lubang genital yg terletak di belakang anus.