SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
FILUM ECHINODERMATA
(Laporan Praktikum Taksonomi Invertebrata)
Nama : Putri Wulan Dari
Npm : 1511060311
Kelompok : 1(satu)
Kelas : Biologi E
Nama Asisten : Fitria Ratna Sari
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bintang laut dan sebagian besar echinodermata (dari bahasa Yunani echin,”berduri” dan
derma,”kulit”) adalah hewan sesil atau hewan yang bergerak lamban dengan simetri radial
sebagai hewan dewasa.
Bagian internal dan eksternal hewan itu menjalar dari tengah atau pusat, seringkali berbentuk
lima jari-jari. Kulit tipis menutupi eksoskeleton yang terbuat dari lempengan keras. Sebagian
besar hewan echinodermata bertubuh kasar karena adanya tonjolan kerangka dan duri yang
memiliki berbagai fungsi. Yang khas dari echinodermata adalah system pembuluh air (water
vascular system), suatu jaringan saluran hidrolik yang bercabang menjadi penjuluran yang
disebut kaki tabung (tube feet) yang berfungsi sebagai lokomosi, makan, dan pertukaran gas.
Reproduksi seksual anggota filum echinodermata umumnya melibatkan individu jantan dan
betina yang terpisah dan membebaskan gametnya ke dalam air laut.
Diantara 700 atau lebih anggota filum echinodermata, semuanya adalah hewan laut, dibagi
menjadi enam kelas : Asteroidea (bintang laut), Ophiuroidea (bintang mengular), Echinoidea
(bulu babi dan sand dollar), Crinoidea (lili laut dan bintang bulu), Holothuroidea (timun laut).
Kelas-kelas itulah, serta ordo-ordo tiap kelaslah yang akan menjadi pokok pembahasan kita
sekaligus kita dapat mengetahui peranan echinodermata dalam kehidupan sehari-hari, serta
dampak kerugian yang ditimbulkannya.
1.2 Tujuan
Menjelaskan ciri umum dan bagian tubuh hewan anggota filum Echinodermata secara
lengkap dan Melakukan identifikasi terhadap anggota-anggota Echinodermata berdasar ciri
morfologi dan struktur tubuhnya.
BAB II
DASAR TEORI
Penelitihan dengan metode penyelaman diperoleh 12 jenis Echinodermata yang termasuk
dalam 4 famili. 5 jenis dari kelompok bulu babi (Echinodea), 2 jenis dari kelompok bintang
laut(Astreodea), 4 jenis dari kelompok bintang mengular (Ophiuroida) dan 1 jenis dari kelompok
teripang(Holothuroidea).
Dari hasil penyelaman menunjukan bahwa dilokasi dermaga yang karangnya mengalami
kerusakan lebih banyak didominasi oleh jenis bulu babi (Echinodeae). Terumbu karang yang
mengalami kerusakan dilokasi dermaga didominasi oleh jenis karang cabang seperti Acropora
spp. Pengamatan mengenahi resitensi atau ketahanan jenis-jenis tertentu dari terumbu karang
sudah banyak diteliti oleh pakar (Obura,2005). Hasil penelitihan menunjukan bahwa jenis karang
Massive mempunyai resistensi yang lebih bagus terhadap factor lingkungan baik
penyakit,bleaching maupun radiasi UV (Ultra Violet) dibandingkan dengan jenis karang
bercabang. Jenis-jenis karang yang memiliki resistensi rendah terhadap pengaruh penyakit
maupun bleaching antara lain acropora spp.,Millepora spp.,Stylophora spp.dan Pocillopora
spp.yang umumnya memiliki pertumbuhan yanglebih cepat dibandingkan dengan karang
massif(Favites spp.,Favia spp.,Goniastrea spp dan Turbinaria spp.) yang memiliki laju
pertumbuhan relative lambat.
Hubungan tingkat kelimpahan Echinodermata dengan habitat terumbu karang yang
mengalami pencemaran maupun terumbu karang yang terserang penyakit belum diketahui secara
jelas. Penelitihan yang dilakukan oleh pakar menunjukan bahwa bulu babi bias dijadikan sebagai
indicator lingkungan tercemar. Pengaruh polusi terhadap echinodermata khususnya bulu babi
jenis Tripneustes gratilla itelah diamati oleh Dafni(2008) di perairan Eilat(Israel). Pengamatan
dilakukan dilokasi yang berdekatan dengan pemukiman dan hotel yang membuang limbah ke
perairan. Limbah deterjen buangan diduga menyebabkan kelainan terhadap bentuk tubuh bulu
babi menjadi pipih(menyusut) dan kerusakan terhadap duri-duri diseluruh tubuh bulu babi
tersebut. Namun pada penelitian ini tidak ditemukan tanda-tanda morfologi pada bulu babi
seperti yang disebutkan oleh penelitian beberapa pakar tersebut. Hubungan antara kelimpahan
bulu babi dengan ekosistem terumbu karang yang kurang sehat memerlukan kajian lebih lanjut
untuk menentukan korelasinya.(Supomo,Jurnal Ilmu Teknologi Kelautan Tropis,Vol.4,No.1,Juni
2012)
Filum ini terdiri lebih kurang 6.000 spesies, semuanya hidup dilaut. Ciri-ciri yang
menonjol adalah kulit yang berduri dan simetri radial. Boleh jadi yang paling menarik adalah
system pembuluh air. Air laut dimasukan ke saluran dan digunakan untuk menjulurkan kaki
tabung yang berjumlah banyak. Struktur kaki tabung ini mempunyai penghisap diujungnya yang
membantu hewan melekat dipermukaan yang keras.
Filum ini terbagi lima kelas(holothuroidea,Asteroida,echinodea,Ophiuroidae dan
Crinoidae). Sesuai dengan namanya lili laut( kelas Crinoidea) lebih menyerupai tumbuhan.
Banyak diantaranya bersifat sesil,yaitu mereka hidup terpaut kuat dengan tangkai pada beberapa
benda dibawah air. Mungkin cara hidup seperti inilah yang menyebabkan mereka simetri radial
dan bukan suatu hubungan evolusi dengan hewan simetri radial lainnya,yaitu filum
cnidaria.sebagaimana kita ketahui, simetri bilateral berhubungan dengan lokomosi yang
cepat,sedangkan simetri radial lebih cocok untuk hewan sesil yang harus memperhatikan semua
arah. Akan tetapi, echinodermata menghasilkan larva yang berenang bebas dan bentuknya
simetri bilateral.tubuh bintang laut terdiri atas cawan yang berisi mulut dan dikelilingi oleh 5
lengan. Bintang laut(kelas Astroidae) mampu bergerak kemana-mana dengan bantuan kaki
tabungnya tetapi sangat perlahan.
Dari semua Echinodermata, bintang laut merupakan satu-satunya yang mempunyai arti
praktis penting bagi manusia. Hal ini desebabkan kebiasaan mereka untuk memangsa bivalve
yang secara komersil berharga seperti tiram(kelas Ophiuroidae). Bulu babi dan dolar pasir(kelas
Echinoidae) mempunyai kerangka berongga yang kaku mirip kotak. Pada kerangka ini terpaut
duri-duri, yang ada beberapa bulu babi sangat tipis,panjang menjulur keluar. Duri dan kaki
tabung ini memungkinkan bulu babi ini bergerak secara perlahan-lahan. Di beberapa bagian
dunia bulu babi ini kadang-kadang dimakan orang. Ketimun laut(kelas Holothuroidae)
mempunyai kulit keras(bukan berduri),tidak berlengan dan ampir tidak ada kerangka. Meskipun
pada umumnya bentuk dan tingkah lakunya tidak menarik perhatian, respon mereka terhadap
pemangsa sangat mengejutkan. Bila diganggu mereke mengerutkan otot dinding tubuhnya
sampai tekanan didalamnya menjadi sangat besar sehingga dinding tubuhnya itu pecah. Dengan
ini,organ internal mereka bersama dengan suatu zat gelatin yang lengket keluar kedalam
air.(Jhon.W.KIMBALL.1983:917-918)
Nenek moyang Echinodermata hidup sebelum periode Cambrion.hewan echinodermata
yang paling primitif adalah kelompok yang mempunyai tangkai dan seluruhnya sudah punah.
Dari seluruh hewan invertebrate, echinodermata kedudukannya lebih dekat dengan chordata.
Fakta yang membuktikan bahwa echinodermata kerabat dekat chordate adalah: (1) adanya
persamaan pada tipe larva(tipe larva echinodermata dan balanoglossus/prechordata sama); (2)
pola perkembangan embrio chordata sangat mirip dengan pola perkembangan embrio
echinodermata, yaitu: (a) anus berasal dari blastophora;(b) mulut dibentuk oleh bagian
stomodeum;(c) mesoderm berasal dari archenteron(arterocoeluss) yang mengalami evaginasi;
dan (d) pusat susunan syaraf berhubungan dengan ectoderm; (3) kerangka dalam(endoskeleton)
dibentuk oleh lapisan mesodermal. Habitat hewan ini adalah pantai dan laut sampai kedalaman
kl.336m,bertindak sebagai pemakan sampah-sampah laut(cleaner ship).(Rusyana,2011:117)
System pembuluh air berfungsi untuk menggerakan kaki tabung dengan cara mengatur
keluar masuknya air laut melalui madreporit.kontraksi ampula mengatur volume air dalam kaki
tabung, berarti mengatur gerak kaki tabung. Tergantung jenisnya, kaki tabung juga berfungsi
untuk menyerap,berpegang pada subtract,memegang mangsa atau membantu pertukaran gas O2
dan CO2. Alat pernafasan utama echinodermata adalah insang kulit yang merupakan perluasan
rongga tubuh keluar melalui lubang-lubang kecil diantara ossicle kapur. Rongga tubuh berisi
cairan getah bening, mengandung amebocyt yang berkepentingan dalam peredaran darah,
pernafasan dan ekskresi (Rusyana,2011:100)
Echinodermata terbagi dalam 5 kelas, yaitu kelas Asteroidae (bintang laut), tubuhnya
berbentuk bintang dengan 5 lengan, permukaan tubuh pada bagian dorsal atau aboral terdapat
duri-duri. Pada sekitar duri terdapat modifikasi duri berupa penjepit, yang berfungsi melindungi
insang dermal, mencegah serpihan-serpihan dan organisme kecil agar tidak tertimbun
dipermukaan tubuh, juga untuk menangkap mangsa. Berikutnya kelas Ophiroidae (bintang ular)
memiliki bentuk tubuh bola cangkram kecil dengan 5 lengan bulat panjang. Pada bagian lengan
terdapat saluran coelom kecil, batang saraf, pembuluh darah dan cabang-cabang system vascular.
Pada lengan terdapat juga kaki ambulakral yang sering disebut tentakel dengan alat hisap. Kelas
echinoidae, landak laut yang berbentuk bulat, tidak berlengan, tapi memiliki duri. Viseral
tersimpan dalam cangkok yang berbentuk bola. Anus terdapat pada permukaan yang aboral,
mulut terletak pada bagian oral yang dikelilingi oleh 5 buah gigi yang kuat dan tajam. Kelas
berikutnya Holothuroidae, mentimun laut memiliki tubuh bulat memanjang mengandung
ossicula yang mikroskopis. Bagian anterior terdapat mulut dan 10-30 tentakel yang dapat
dijulurkan dan tertarik kembali. Kaki ambulakral terletak pada daerah ventral yang memiliki alat
hisap yang berfungsi untuk bergerak (Mukayat,1989:71)
Echinodermata memiliki ciri yang khas yakni bersifat simetri radial dengan penguat tubuh
dari zat-zat kapur dengan tonjolan duri-duri. Kelompok organisme ini semuanya hidup di laut.
Pergerakan dari echinodermata termasuk lambat, gerakannya diatur oleh tekanan hidrostatis atau
system vascular air. System syaraf terdiri dari cincin oral dan tali rasaf radial. System ekskresi
pada echinodermata tidak ada sehingga fungsi ekskresi dilakukan melalui penonjolan kulit
(brank/papula). Bentuk tubuh, struktur anatomi dalam fisiologi echinodermata sangat khas.
Bentuk tubuh simetri radial dalam 5 penjuru, meskipun echinodermata termasuk devisi bilateria.
Sebenarnya pada waktu larva mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral dan hidup sebagai
plankton, tetapi pada akhir stadium larva mengalami metamorfosa menjadi simetri radial.
Echinodermata tidak mempunyai kepala; tubuh tersusun dalam sumbu oral-aboral. Tubuh
tertutup epidermis tipis yang menyelubungi rangka mesoderm. Rangka didalam terdiri atas
ossicle atau pelat-pelat kapur yang dapat digerakkan. Bentuk dan letak ossicle tiap jenis adalah
khas. Rongga tubuh luas dan dilapisi peritoneum bercilia dalam perkembangannya sebagian
rongga tubuh menjadi system pembuluh air, suatu organ yang tidak terdapat pada avertebrata
lain.(Maskoeri,1992:117)
Indonesia memiliki perairan laut yang luas dan memiliki keanekaragaman hayati yang
tinggi. Keanekaragaman hayati (biological diversity atau biodiversity) merupakan istilah yang
digunakan untuk merangkai keragaman ekosistem dan berbagai bentuk varietas hewan,
tumbuhan serta jasad renik dialam. Penelitihan dilakukan diarea Pantai Pailus Kecamatan
Mlonggo Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Penelitihan dirancang dalam bentuk
observasi untuk mengkaji keanekaragaman filum echinodermata dan kondisi fisiko-kimia
perairan pantai pailus. Hasil dari perhitungan menunjukkan bahwa nilai indeks keanekaragaman
(H’) 1,8960. Berdasarkan indeks keanekaragaman jenis tersebut tergolong dalam jenis sedang.
Indeks kemerataan spesies pada echinodermata di pantai pailus 0,8629. Ini menunjukan bahwa
keseragaman spesies hampir merata. Berdasarkan hasil penelitihan filum echinodermata
ditemukan 9 spesies. Dari spesies yang ditemukan tersebut yang dapat berpoyensi sebagai
sumber bahan pangan ada 6 spesies, diantaranya Holothuria vacabunda,Holothuria
marmorata,Mulleria lecanora,Actinovyga echinites,Stichopus variegates dan Diadema
sentrosum. Mentimun laut setelah dikeringkan dijadikan bahab sup atau dibuat kerupuk. Telur
Deadema sentrosum (bulu babi) sangat enak untuk dimakan. Pada Pantai Pailus spesies Mulleria
lecanora ini ditemukan dibawah karang, ada juga yang mengubur diri dalam pasir. Pada saat
tubuhnya dipegang atau diletakkan diatas telapak tangan, bentuk tubuh dari spesies ini akan
berubah. Bentuk tubuh yang awalnya pada saat masih didalam pantai itu lebih keras, panjang
namun setelah dipegang berubah menjadi memendek dan melebar. Bila disentuh tubuhnya terasa
lebih kenyal atau gembur. Pada pantai Pailus memiliki kerapatan relative sebesar 5,45% dan INP
16,14.(Jasin,Jurnal Penelitihan Dan Pendidikan,Vol.8,No.1.,Maret 2011)
BAB III
METODE KERJA
3.1 Alat
Adapun alat yang digunakan pada saat praktikum ini yaitu sebagai berikut :
Loupe , Pinset, Kamera, Jarring, dan Botol selai / wadah
3.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada saat praktikum ini yaitu sebagai berikut :
Asteroidean,Ophiuroidea, Echinoidea , Holothuroidea, Crinoidea , dan Formalin 70%
3.3 Cara kerja
Adapun cara kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut ; ambil objek gunakan
jarring/pinset, ambil foto gunakan kamera, masukkan ke dalam botol selai/ wadah yang terisi
formalin, dan identifikasi dan beri keterangan pada table pengamatan.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil pengamatan
Table 1
No Nama spesies
Ada/tidak
duri-duri
Simetri
tubuh
Alat gerak
1 Asteria forbesi Ada Radial Kaki ambulakral
2 Ophiolesis sp Ada Radial Kaki tabung
3 Diadema saxatile Ada Radial Duri/spina
4 Holothuria scabra Ada Radial Kaki ambulakral
5 Antedon mediterranea Ada Radial Tidak memiliki alat gerak
Table 2
No Foto Klasifikasi Keterangan Morfologi
1
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Kelas : Crinoidea
Ordo : Comatulida
Family : Antedonidae
Genus : Antedon
Spesies : Antedon
mediterranea
Lilia laut memiliki
permukaan oral, hewan
ini menghadap keatas
sehingga berbeda
dengan echinodermata
lainnya, memiliki mulut
dan anus di bagian
permukaan oral, tabung
anus berbentuk kerucut,
kaki tabung menyerupai
tentakel, tidak
mempunyai madreporit,
system syaraf aboral.
2
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Kelas : Asteroidea
Ordo : Forocipilata
Family : Asteridae
Genus : Asterias
Spesies : Asterias
vulgaris
Bintang laut merah
terdiri dari lima lengan,
terdapat duri pada
permukaan tubuh, pada
ujung lengan terdapat
bintik mata yang peka
terhadap cahaya. Pada
bagian oral terdapat
mulut dan kaki
ambulakral, bagian
aboralnya terdapat anus
3
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Kelas : Ophiuroidea
Ordo : Valvatida
Family : Ophiuridae
Genus : Ophiolepsis
Spesies : Ophiolepsis sp
Bintang ular memiliki
lima lengan bentuk
seperti cambuk, bentuk
tubuh bintang ular mirip
dengan Asteroidea,
kelima lengan menempel
pada cakram pusat yang
disebut calyx, memiliki
lima rahang, di belakang
ada kerongkongan
pendek dan perut besar
serta buntu yang
menempati setengah
cakram.
4
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Kelas : Echinoidea
Ordo : Cidaroidea
Family : Deadematidae
Genus : Diadema
Spesies : Diadema
saxatile
Bulu babi Tidak
memiliki lengan pada
bagian tubuh,tubuhnya
bulat setengah lingkaran
dengan duri-duri , duri
pendek tetapi tajam dan
beracun, bagian
tubuhnya terdiri lima
keping, dan memiliki
kaki tabung.
5
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Kelas : Holothuridea
Ordo : Aspidochirotida
Family : Aspidochirota
Genus : Holothuria
Spesies : Holothuria
scabra
Tubuh teripang lunak,
berdaging, dan
bentuknya silindris
memanjang seperti buah
ketimun, gerak sangat
lamban hidup didasar
laut, teripang termasuk
jenis dioecious artinya
hewan yang berkelamin
jantan terpisah dengan
kelamin betina. Organ
kelamin betina berwarna
kekuningan sedangkan
organ kelamin jantan
berwarna bening
keputihan.
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini kami mengamati hewan dari filum Echinodermata yang terdiri
dari 5 kelas yaitu :
a.Bintang laut
Pada bintang laut, tubuhnya berbentuk bintang dengan 5 lengan, permukaaan tubuh
pada bagian dorsal atau aboral terdapat duri-duri. Pada sekitar duri terdapat modifikasi duri
berupa penjepit yaitu pedicelleria, yang berfungsi melindungi insang dermal, mencegah
serpihan-serpihan dan organism kecil agar tidak tertimbun di permukaan tubuh, juga untuk
menangkap mangsa. Pada bagian lengan memiliki madreporit sebagai tempat masuknya air
dalam sistem vascular air. Di tengah-tengah tubuh sebelah dorsal terdapat lubang anus, pada
bagian ventral terdapat mulut.
Permukaan tubuh bintang laut tidak halus karena bertaburan duri-duri, papula dan
pedicellaria. Epidermis dilindungi oleh lapisan kutikula tipis. Lapisan epidermis mengandung sel
kelenjar lender menghasilkan lender untuk melindungi tubuh. Di bawah epidermis terdapat
lapisan tebal jaringan penghubung dimana terdapat susunan rangka dalam (endoskleleton).
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, perut berhubungan dengan pangkal pyloric caecum pada
masing-masing tangan, usus dan anus. Anus ini terletak dipermukaan atas tubuh. Makanan
bintang laut berupa sampah, ikan kecil, siput dan kerang. Bintang laut bernapas dengan
menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchea (papulae) yaitu penonjolon dinding rongga
tubuh (coelom) yang tipis. Pada bagian ini, terjadi pertukaran oksigen dan karbon dioksida.
Reproduksinya itu secara terpisah yakni ada yang jantan dan ada yang betina. Alat reproduksi
strukturnya bercabang-cabang yang berada dibagian dasar permukaan lengan. Pada hewan betina
alat reproduksinya dapat melepaskan 2,5 juta telur tiap dua jam
Habitat dari bintang laut ini semuanya hidup di daerah pantai atau di dasar laut yang tidak terlalu
dalam.
Bintang laut biasanya digunakan sebagai hiasan, bintang laut memiliki lender yang
bias digunakan sebagai obat pencegah terjadinya penyumbatan pembuluh darah (penyakit asma,
artristis, dan inflamasi lainnya), menjadi predator utama di ekosistem pantai berbatu di pesisir
barat amerika utara, spesifiknya mengendalikan populasi tiram biru, sehingga spesies yag lain
dapat menghuni pantai tersebut dan bivalvia tersebut tidak mendominasi secara berlebihan,
diantara jenis bintang laut dapat merugikan, karena pemakan tiram atau kerang mutiara.
b.Bintang Mengular
Memiliki tubuh seperti bola cakral kecil dan Bintang ular umumnya memiliki lima
lengan berbentuk seperti cambuk yang panjangnya bisa mencapai 60 cm (2 kaki) pada spesimen
terbesar terdiri atas ruas-ruas yang sama. Memiliki kaki tabung tanpa penghisap, dan tidak
berfungsi sebagai alat gerak. Memiliki mulut terletak dipusat tubuh dan dikelilingi oleh lima
kelompok lempeng kapur yang berfungsi sebagai rahang. Seperti echinodermata lainnya,
Ophiuroidea memiliki rangka dari kalsium karbonat.Bentuk tubuh bintang ular mirip dengan
Asteroidea. Kelima lengan ophiuroidea menempel pada cakram pusat yang disebut calyx.
Ophiuroidea memiliki lima rahang. Di belakang rahang ada kerongkongan pendek dan perut
besar, serta buntu yang menempati setengah cakram.
Bintang ular menggunakan lengan mereka untuk bergerak. Mereka, tidak seperti bintang
laut, bergantung pada kaki tabung. Bintang laut bergerak dengan menggerakan lengan mereka
yang sangat fleksibel dan membuat mereka bergerak seperti ular. Pergerakan mereka mirip
dengan hewan simetri bilateral. Pernapasan dilakukan oleh 5 pasang kantong kecil yang bercelah
di sekitar mulut, alat ini berhubungan dengan saluran alat reproduksi (gonad). Alat-alat
pencernaan makanan terdapat dalam bola cakram, dimulai dari mulut yang terletak di pusat
tubuh kemudian lambung yang berbentuk kantong..Makanan dipegang dengan satu atau lebih
lengannya, kemudian dihentakkan dan dengan bantuan tentakel dimasukkan ke mulut. Sesudah
dicerna, bahan-bahan yang tidak tercerna dibuang ke luar melalui mulut. Jenis kelamin hewan ini
terpisah. Hewan ini melepaskan sel kelamin ke air dan hasil pembuahannya akan tumbuh
menjadi larva mikroskopis yang lengannya bersillia, disebut pluteus. Pleteus kemudian
mengalami metamorfosis menjadi bentuk seperti bintang laut dan akhirnya menjadi bintang ular.
Bintang ular dapat ditemukan pada perairan besar, dari kutub sampai tropis. Ada sekitar
1.500 spesies bintang ular yang hidup sekarang, dan mereka kebanyakan ditemukan pada
kedalaman lebih dari 500 meter.
c. Bulu babi
Pada kelas ini kami mendapatkan dua spesies yang mewakili kelas ini yaitu Diadema
saxatile ( Bulu babi yang berduri panjang )
Memiliki ciri morfologi tidak memiliki lengan,tubuhnya berbentuk agak bulat,mulut terletak
dibagian bawah seperti bola dengan cangkang yang keras berkapur dan dipenuhi duri-duri dan
kaki tabungnya digunakan untuk bergerak serta merayap didasar laut. Mulut terletak dibawah
mengadap kedasar laut sedangkan anusnya mengadap keatas dipuncak bulatan cangkang. Mulut
dan gigi merapat jadi satu seluruh tubuhnya berwarna hitam dengan duri-duri yang panjjang dan
hidup didaerah karang,pasang surut,memakan alga dan partikel organic. Membentuk koloni
untuk mempertahankan diri dan memudahkan proses fertilisasi
Bulu babi sebagai makanan misalnya telur bulu babi, sebagai pembersih karena memakan
bangkai atau sisa-sisa hewan yang terdapat di pantai, bulu babi merugikan karena dapat merusak
bintang karang. Hewan-hewan yang masuk klas Enchinoidea ini berbentuk bundar, tidak
berlengan, tetapi memiliki duri-duri yang dapat digerakkan. Pada umumnya Landak Laut
memiliki jarohan atau viscera yang tersimpan dalam cangkok. Bulu babi memiliki lima jalur kaki
ambulakral yang terselang oleh daerah interambulakral yang agak lebar tanpa kaki. Beberapa
jenis Ennchinoidea memiliki kelenjar racun. Di antara duri-duri terdapat pedicellaria yang
berfungsi untuk membersihkan tubuh dan tuntuk menangkap makanan kecil. Anus terletak di
pusat tubuh pada permukaan aboral. Sedangkan mulut yang dilengkapi oleh lima buah gigi
terletak di daerah oral dan madreporit terletak di daerah aboral.
d.Teripang
Pada kelas ini kami mendapatkan satu spises yang dapat mewakili kelas ini yaitu
Holathusia edulis (Teripang). Spesies ini disebut juga mentimun laut karena mirip mentimun.
Spesies ini mempunyai tubuh bulat memanjang dengan garis oral ke aboral sebagai sumbu, tubuh
terlipat oleh kulit yang mengandung ossicula yang mikroskopis. Di bagian anterior mulut
terdapat 10 -13 tentakel yang dapat di julurkan dan ditarik kembali. Holothuroidea meletakkan
diri dengan bagian dorsal di sebelah atas. Kaki ambulakral dapat berkontraksi dan berfungsi
sebagai alat respirasi. Daerah ventral terdapat tiga daerah kaki ambulakral yang memiliki alat
hisap, yang berfungsi untuk bergerak dan tiga baris ada posisi dorsal dipakai untuk bernafas.
Madreporit terletak dalam coelom. Pada hewan ini terdapat suatu cincin saraf dan saraf-saraf
radier. Teripang cepat bereaksi terhadap rangsangan. Biasanya jenis kelamin terpisah namun ada
juga yang hermaprodit dengan larva bersimetri bilateral.
Beberapa spesies seperti Thyonidium Pelluidum, Thyone sp, dan Drotankyra similis
dapat hidup di perairan payau dengan salinitas sekitar 20 tapi beberapa anggota kelas
Holothuroidea tidak tahan terhadap salinitas yang rendah.
Teripang berperan sebagai antiseptic alami dan obat serbaguna untuk berbagai macam
penyakit, banyak orang yang mengenal teripang karena dijadikan kerupuk dan rujak, teripang
memiliki banyak sekali kandungan yang berkhasiat untuk mengaktifkan pertumbuhan sel,
sebagai anti inflamasi atau peradangan , memelihara sirkulasi darah agar tetap lancer dan masih
banyak lagi manfaat atau peranan teripang.
e.Lili Laut
Pada kelas ini kami mendapatkan satu spesies yang dapat mewakili kelas ini yaitu
Ophiutrix sragius ( Lili laut ). Spesies ini mempunyai bentuk seperti bunga lili yang bisa hidup
di dalam laut. Tubuh berbentuk seperti cangkir yang disebut calyx yang tersusun dan lempengan
kapur. Dari calyx itu tersembul lima lengan yang lentur dengan tentakel yang pendek dimana
masing-masing memiliki pinullae yang banyak sekali sehingga seperti bulu burung yang terurai
beberapa jenis Lili laut memiliki stalk atau tangkai yang berfungsi untuk melekat pada dasar laut
atau substrat. Mulut terletak pada daerah oral, sedangkan anus pada daerah aboral. Pada bagian
oral terdapat lekukan ambulakral yang berisi tentakel seperti kaki bulu, fertilisasi berlangsung
secara internal, bahkan zigot berkembang di dalam tubuh. Lili laut membutuhkan air laut yang
bersalinitas tinggi dengan toleransi pada air laut normal sampai salinitas 28 – 36 %.
Lili laut berperan sebagai pembersih karena memakan bangkai atau sisa-sisa hewan yang
terdapat di pantai, lili laut berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam industry
farmasi dan pangan fungsional.
BAB V
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dan identifikasi sampel phylum Echinodermata dapat dismpulkan
sebagai berikut :
1. Ciri-ciri phylum Echinodermata
- Tubuhnya tertutupi duri yang tersusun dari zat kapur
- Tubuhnya tertutupi oleh permukaan oral
- Alat kelamin terpisah antara jantan dan betina
2. Phylum Echinodermata terbagi dalam beberapa kelas, yaitu :
- Kelas Asteroidea
- Kelas Echinoidea
- Kelas Ophiuroidea
- Kelas Crinoidea
- Kelas Holothuiroidea
3. Phylum Echinodermata secara menyeluruh hidup di laut, juga merupakan bioindikator
terhadap lingkungan perairan laut dan berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut.
4. Adapun jenis - jenis spesies yang kami dapatkan yang dapat mewakili setiap kelas dari
Phylum ini adalah bintang laut biru, bintang laut merah ( Kelas Asteroidea ), Landak laut, bulu
babi ( Kelas Echinoidea ), Teripang ( Kelas Crinoidea ) dan yang terakhir adalah Lili laut (
Holothuiroidea )

More Related Content

What's hot

PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ MetamorfosisPPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ MetamorfosisAgustin Dian Kartikasari
 
Power point annelida
Power point annelidaPower point annelida
Power point annelidaImawaty Yulia
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Monalisa Pirade
 
Power Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesPower Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesImawaty Yulia
 
Power Point nemathelminthes
Power Point nemathelminthesPower Point nemathelminthes
Power Point nemathelminthesImawaty Yulia
 
Laporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasiLaporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasiENCIK ROSIANA
 
Bab 7. Osteichthyes
Bab 7. Osteichthyes Bab 7. Osteichthyes
Bab 7. Osteichthyes Nana Citra
 
ARTHROPODA
ARTHROPODAARTHROPODA
ARTHROPODAshelviaa
 
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiBab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiNana Citra
 
Reproduksi pada hewan
Reproduksi pada hewanReproduksi pada hewan
Reproduksi pada hewansalmafirda
 
Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6Nor Hidayati
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumenEva Utami
 
Jaringan Dasar atau Parenkim
Jaringan Dasar atau ParenkimJaringan Dasar atau Parenkim
Jaringan Dasar atau ParenkimAngely Putry
 

What's hot (20)

PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ MetamorfosisPPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
 
Power point annelida
Power point annelidaPower point annelida
Power point annelida
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
 
Power Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesPower Point Platyhelminthes
Power Point Platyhelminthes
 
Power Point nemathelminthes
Power Point nemathelminthesPower Point nemathelminthes
Power Point nemathelminthes
 
Laporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasiLaporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasi
 
CACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SPCACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SP
 
Sistem2 amfibi
Sistem2 amfibiSistem2 amfibi
Sistem2 amfibi
 
Bab 7. Osteichthyes
Bab 7. Osteichthyes Bab 7. Osteichthyes
Bab 7. Osteichthyes
 
ARTHROPODA
ARTHROPODAARTHROPODA
ARTHROPODA
 
Ekologi Hewan
Ekologi HewanEkologi Hewan
Ekologi Hewan
 
Angiospermae
AngiospermaeAngiospermae
Angiospermae
 
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiBab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
 
Reproduksi pada hewan
Reproduksi pada hewanReproduksi pada hewan
Reproduksi pada hewan
 
Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6
 
Laporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 AmphibiaLaporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 Amphibia
 
Ppt jamur
Ppt jamurPpt jamur
Ppt jamur
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumen
 
Jaringan Dasar atau Parenkim
Jaringan Dasar atau ParenkimJaringan Dasar atau Parenkim
Jaringan Dasar atau Parenkim
 
Arah tumbuh batang
Arah tumbuh batang Arah tumbuh batang
Arah tumbuh batang
 

Viewers also liked

Makalah arthropoda dan echinodermata
Makalah arthropoda dan echinodermataMakalah arthropoda dan echinodermata
Makalah arthropoda dan echinodermataWarnet Raha
 
kualitas perairan sungai kapuas kota sintang
kualitas perairan sungai kapuas kota sintangkualitas perairan sungai kapuas kota sintang
kualitas perairan sungai kapuas kota sintangPT. SASA
 
Phylum annelida- excretion in annelida
Phylum annelida- excretion in annelidaPhylum annelida- excretion in annelida
Phylum annelida- excretion in annelidaPriyanka Mangotra
 
Ips negara maju dan negara berkembang Arab Saudi
Ips negara maju dan negara berkembang Arab SaudiIps negara maju dan negara berkembang Arab Saudi
Ips negara maju dan negara berkembang Arab Saudinazirahatqa
 
materi sistem oprasi windows semester 1
materi sistem oprasi windows semester 1materi sistem oprasi windows semester 1
materi sistem oprasi windows semester 1ruli_budiyanto
 
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2126 312 teknik-pemesinan-jilid-2
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2Agus Witono
 
Pengantar epidemiologi prof_bhisma_murti
Pengantar epidemiologi prof_bhisma_murtiPengantar epidemiologi prof_bhisma_murti
Pengantar epidemiologi prof_bhisma_murtiRomi Wido
 
tugas akhir mata kuliah standar belajar matematika
tugas akhir mata kuliah standar belajar matematikatugas akhir mata kuliah standar belajar matematika
tugas akhir mata kuliah standar belajar matematikadea nindria imansari
 
49994163 litosfer-dan-pedosfer
49994163 litosfer-dan-pedosfer49994163 litosfer-dan-pedosfer
49994163 litosfer-dan-pedosferWagi Dealoved
 
METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN BIOLOGI
METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN BIOLOGIMETODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN BIOLOGI
METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN BIOLOGIHeri Cahyono
 
Alkohol cuka dan formalin
Alkohol cuka dan formalinAlkohol cuka dan formalin
Alkohol cuka dan formalinaditgalih
 
Karya tulis kulit semangka anti flek hitam
Karya tulis kulit semangka anti flek hitamKarya tulis kulit semangka anti flek hitam
Karya tulis kulit semangka anti flek hitamAfifah Nur Indah Sari
 

Viewers also liked (20)

Echinodermata
EchinodermataEchinodermata
Echinodermata
 
Filum annelida
Filum annelidaFilum annelida
Filum annelida
 
FILUM Annelida
FILUM Annelida FILUM Annelida
FILUM Annelida
 
Makalah arthropoda dan echinodermata
Makalah arthropoda dan echinodermataMakalah arthropoda dan echinodermata
Makalah arthropoda dan echinodermata
 
Animalia
AnimaliaAnimalia
Animalia
 
kualitas perairan sungai kapuas kota sintang
kualitas perairan sungai kapuas kota sintangkualitas perairan sungai kapuas kota sintang
kualitas perairan sungai kapuas kota sintang
 
Phylum annelida- excretion in annelida
Phylum annelida- excretion in annelidaPhylum annelida- excretion in annelida
Phylum annelida- excretion in annelida
 
MAKALAH ANNELIDA
MAKALAH ANNELIDAMAKALAH ANNELIDA
MAKALAH ANNELIDA
 
Anatomi 1
Anatomi 1Anatomi 1
Anatomi 1
 
Ips negara maju dan negara berkembang Arab Saudi
Ips negara maju dan negara berkembang Arab SaudiIps negara maju dan negara berkembang Arab Saudi
Ips negara maju dan negara berkembang Arab Saudi
 
materi sistem oprasi windows semester 1
materi sistem oprasi windows semester 1materi sistem oprasi windows semester 1
materi sistem oprasi windows semester 1
 
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2126 312 teknik-pemesinan-jilid-2
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2
 
Pengantar epidemiologi prof_bhisma_murti
Pengantar epidemiologi prof_bhisma_murtiPengantar epidemiologi prof_bhisma_murti
Pengantar epidemiologi prof_bhisma_murti
 
tugas akhir mata kuliah standar belajar matematika
tugas akhir mata kuliah standar belajar matematikatugas akhir mata kuliah standar belajar matematika
tugas akhir mata kuliah standar belajar matematika
 
49994163 litosfer-dan-pedosfer
49994163 litosfer-dan-pedosfer49994163 litosfer-dan-pedosfer
49994163 litosfer-dan-pedosfer
 
METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN BIOLOGI
METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN BIOLOGIMETODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN BIOLOGI
METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN BIOLOGI
 
Alkohol cuka dan formalin
Alkohol cuka dan formalinAlkohol cuka dan formalin
Alkohol cuka dan formalin
 
Pt krakatau steel,
Pt krakatau steel, Pt krakatau steel,
Pt krakatau steel,
 
Karya tulis kulit semangka anti flek hitam
Karya tulis kulit semangka anti flek hitamKarya tulis kulit semangka anti flek hitam
Karya tulis kulit semangka anti flek hitam
 
Juknis tanah
Juknis tanahJuknis tanah
Juknis tanah
 

Similar to EKINODERMATA

Biologi Presentation
Biologi PresentationBiologi Presentation
Biologi PresentationADHP
 
1503 echinodermata
1503 echinodermata1503 echinodermata
1503 echinodermataOvan Geovano
 
Tugas kelompok biologi kelompok 5 kls X.1
Tugas kelompok biologi   kelompok 5 kls X.1Tugas kelompok biologi   kelompok 5 kls X.1
Tugas kelompok biologi kelompok 5 kls X.1Witri Afrilian
 
Bab 1. pengantar perkenalan dunia hewan
Bab 1. pengantar perkenalan dunia hewanBab 1. pengantar perkenalan dunia hewan
Bab 1. pengantar perkenalan dunia hewanNana Citra
 
DUNIA HEWAN (ANIMALIA).ppt
DUNIA HEWAN (ANIMALIA).pptDUNIA HEWAN (ANIMALIA).ppt
DUNIA HEWAN (ANIMALIA).pptBennyRyouta1
 
Pengertian invertebrata
Pengertian invertebrataPengertian invertebrata
Pengertian invertebratariski kurniady
 
Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas b
Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas bThv makalah kelompok 1 urophoda kelas b
Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas bMaratus Solikhah
 
2010 pengamatan invertebratadibama
2010 pengamatan invertebratadibama2010 pengamatan invertebratadibama
2010 pengamatan invertebratadibamaYuga Rahmat S
 
Laporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikan
Laporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikanLaporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikan
Laporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikanAzizah Kuswardini
 
Filum coelenterata
Filum coelenterataFilum coelenterata
Filum coelenterataCantik Oke
 
Kelompok 12 super kelas reptilia
Kelompok 12 super kelas reptiliaKelompok 12 super kelas reptilia
Kelompok 12 super kelas reptiliaf' yagami
 

Similar to EKINODERMATA (20)

Kelas chondrichthyes
Kelas chondrichthyesKelas chondrichthyes
Kelas chondrichthyes
 
Biologi Presentation
Biologi PresentationBiologi Presentation
Biologi Presentation
 
1503 echinodermata
1503 echinodermata1503 echinodermata
1503 echinodermata
 
Echinodermata
EchinodermataEchinodermata
Echinodermata
 
Echinodermata
EchinodermataEchinodermata
Echinodermata
 
Amphibia, reptilia & pisces
Amphibia, reptilia & piscesAmphibia, reptilia & pisces
Amphibia, reptilia & pisces
 
Tugas kelompok biologi kelompok 5 kls X.1
Tugas kelompok biologi   kelompok 5 kls X.1Tugas kelompok biologi   kelompok 5 kls X.1
Tugas kelompok biologi kelompok 5 kls X.1
 
Biologi - Filum Echinodermata
Biologi - Filum EchinodermataBiologi - Filum Echinodermata
Biologi - Filum Echinodermata
 
Bab 1. pengantar perkenalan dunia hewan
Bab 1. pengantar perkenalan dunia hewanBab 1. pengantar perkenalan dunia hewan
Bab 1. pengantar perkenalan dunia hewan
 
DUNIA HEWAN (ANIMALIA).ppt
DUNIA HEWAN (ANIMALIA).pptDUNIA HEWAN (ANIMALIA).ppt
DUNIA HEWAN (ANIMALIA).ppt
 
Pengertian invertebrata
Pengertian invertebrataPengertian invertebrata
Pengertian invertebrata
 
Reptilia
ReptiliaReptilia
Reptilia
 
Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas b
Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas bThv makalah kelompok 1 urophoda kelas b
Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas b
 
Taksonomi hewan
Taksonomi hewanTaksonomi hewan
Taksonomi hewan
 
2010 pengamatan invertebratadibama
2010 pengamatan invertebratadibama2010 pengamatan invertebratadibama
2010 pengamatan invertebratadibama
 
Laporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikan
Laporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikanLaporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikan
Laporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikan
 
Filum coelenterata
Filum coelenterataFilum coelenterata
Filum coelenterata
 
PPT M3 KB2
PPT M3 KB2PPT M3 KB2
PPT M3 KB2
 
Kelompok 12 super kelas reptilia
Kelompok 12 super kelas reptiliaKelompok 12 super kelas reptilia
Kelompok 12 super kelas reptilia
 
Xmia1 echinodermata
Xmia1 echinodermataXmia1 echinodermata
Xmia1 echinodermata
 

Recently uploaded

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 

EKINODERMATA

  • 1. FILUM ECHINODERMATA (Laporan Praktikum Taksonomi Invertebrata) Nama : Putri Wulan Dari Npm : 1511060311 Kelompok : 1(satu) Kelas : Biologi E Nama Asisten : Fitria Ratna Sari PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 2016
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bintang laut dan sebagian besar echinodermata (dari bahasa Yunani echin,”berduri” dan derma,”kulit”) adalah hewan sesil atau hewan yang bergerak lamban dengan simetri radial sebagai hewan dewasa. Bagian internal dan eksternal hewan itu menjalar dari tengah atau pusat, seringkali berbentuk lima jari-jari. Kulit tipis menutupi eksoskeleton yang terbuat dari lempengan keras. Sebagian besar hewan echinodermata bertubuh kasar karena adanya tonjolan kerangka dan duri yang memiliki berbagai fungsi. Yang khas dari echinodermata adalah system pembuluh air (water vascular system), suatu jaringan saluran hidrolik yang bercabang menjadi penjuluran yang disebut kaki tabung (tube feet) yang berfungsi sebagai lokomosi, makan, dan pertukaran gas. Reproduksi seksual anggota filum echinodermata umumnya melibatkan individu jantan dan betina yang terpisah dan membebaskan gametnya ke dalam air laut. Diantara 700 atau lebih anggota filum echinodermata, semuanya adalah hewan laut, dibagi menjadi enam kelas : Asteroidea (bintang laut), Ophiuroidea (bintang mengular), Echinoidea (bulu babi dan sand dollar), Crinoidea (lili laut dan bintang bulu), Holothuroidea (timun laut). Kelas-kelas itulah, serta ordo-ordo tiap kelaslah yang akan menjadi pokok pembahasan kita sekaligus kita dapat mengetahui peranan echinodermata dalam kehidupan sehari-hari, serta dampak kerugian yang ditimbulkannya. 1.2 Tujuan Menjelaskan ciri umum dan bagian tubuh hewan anggota filum Echinodermata secara lengkap dan Melakukan identifikasi terhadap anggota-anggota Echinodermata berdasar ciri morfologi dan struktur tubuhnya.
  • 3. BAB II DASAR TEORI Penelitihan dengan metode penyelaman diperoleh 12 jenis Echinodermata yang termasuk dalam 4 famili. 5 jenis dari kelompok bulu babi (Echinodea), 2 jenis dari kelompok bintang laut(Astreodea), 4 jenis dari kelompok bintang mengular (Ophiuroida) dan 1 jenis dari kelompok teripang(Holothuroidea). Dari hasil penyelaman menunjukan bahwa dilokasi dermaga yang karangnya mengalami kerusakan lebih banyak didominasi oleh jenis bulu babi (Echinodeae). Terumbu karang yang mengalami kerusakan dilokasi dermaga didominasi oleh jenis karang cabang seperti Acropora spp. Pengamatan mengenahi resitensi atau ketahanan jenis-jenis tertentu dari terumbu karang sudah banyak diteliti oleh pakar (Obura,2005). Hasil penelitihan menunjukan bahwa jenis karang Massive mempunyai resistensi yang lebih bagus terhadap factor lingkungan baik penyakit,bleaching maupun radiasi UV (Ultra Violet) dibandingkan dengan jenis karang bercabang. Jenis-jenis karang yang memiliki resistensi rendah terhadap pengaruh penyakit maupun bleaching antara lain acropora spp.,Millepora spp.,Stylophora spp.dan Pocillopora spp.yang umumnya memiliki pertumbuhan yanglebih cepat dibandingkan dengan karang massif(Favites spp.,Favia spp.,Goniastrea spp dan Turbinaria spp.) yang memiliki laju pertumbuhan relative lambat. Hubungan tingkat kelimpahan Echinodermata dengan habitat terumbu karang yang mengalami pencemaran maupun terumbu karang yang terserang penyakit belum diketahui secara jelas. Penelitihan yang dilakukan oleh pakar menunjukan bahwa bulu babi bias dijadikan sebagai indicator lingkungan tercemar. Pengaruh polusi terhadap echinodermata khususnya bulu babi jenis Tripneustes gratilla itelah diamati oleh Dafni(2008) di perairan Eilat(Israel). Pengamatan dilakukan dilokasi yang berdekatan dengan pemukiman dan hotel yang membuang limbah ke perairan. Limbah deterjen buangan diduga menyebabkan kelainan terhadap bentuk tubuh bulu babi menjadi pipih(menyusut) dan kerusakan terhadap duri-duri diseluruh tubuh bulu babi tersebut. Namun pada penelitian ini tidak ditemukan tanda-tanda morfologi pada bulu babi seperti yang disebutkan oleh penelitian beberapa pakar tersebut. Hubungan antara kelimpahan
  • 4. bulu babi dengan ekosistem terumbu karang yang kurang sehat memerlukan kajian lebih lanjut untuk menentukan korelasinya.(Supomo,Jurnal Ilmu Teknologi Kelautan Tropis,Vol.4,No.1,Juni 2012) Filum ini terdiri lebih kurang 6.000 spesies, semuanya hidup dilaut. Ciri-ciri yang menonjol adalah kulit yang berduri dan simetri radial. Boleh jadi yang paling menarik adalah system pembuluh air. Air laut dimasukan ke saluran dan digunakan untuk menjulurkan kaki tabung yang berjumlah banyak. Struktur kaki tabung ini mempunyai penghisap diujungnya yang membantu hewan melekat dipermukaan yang keras. Filum ini terbagi lima kelas(holothuroidea,Asteroida,echinodea,Ophiuroidae dan Crinoidae). Sesuai dengan namanya lili laut( kelas Crinoidea) lebih menyerupai tumbuhan. Banyak diantaranya bersifat sesil,yaitu mereka hidup terpaut kuat dengan tangkai pada beberapa benda dibawah air. Mungkin cara hidup seperti inilah yang menyebabkan mereka simetri radial dan bukan suatu hubungan evolusi dengan hewan simetri radial lainnya,yaitu filum cnidaria.sebagaimana kita ketahui, simetri bilateral berhubungan dengan lokomosi yang cepat,sedangkan simetri radial lebih cocok untuk hewan sesil yang harus memperhatikan semua arah. Akan tetapi, echinodermata menghasilkan larva yang berenang bebas dan bentuknya simetri bilateral.tubuh bintang laut terdiri atas cawan yang berisi mulut dan dikelilingi oleh 5 lengan. Bintang laut(kelas Astroidae) mampu bergerak kemana-mana dengan bantuan kaki tabungnya tetapi sangat perlahan. Dari semua Echinodermata, bintang laut merupakan satu-satunya yang mempunyai arti praktis penting bagi manusia. Hal ini desebabkan kebiasaan mereka untuk memangsa bivalve yang secara komersil berharga seperti tiram(kelas Ophiuroidae). Bulu babi dan dolar pasir(kelas Echinoidae) mempunyai kerangka berongga yang kaku mirip kotak. Pada kerangka ini terpaut duri-duri, yang ada beberapa bulu babi sangat tipis,panjang menjulur keluar. Duri dan kaki tabung ini memungkinkan bulu babi ini bergerak secara perlahan-lahan. Di beberapa bagian dunia bulu babi ini kadang-kadang dimakan orang. Ketimun laut(kelas Holothuroidae) mempunyai kulit keras(bukan berduri),tidak berlengan dan ampir tidak ada kerangka. Meskipun pada umumnya bentuk dan tingkah lakunya tidak menarik perhatian, respon mereka terhadap pemangsa sangat mengejutkan. Bila diganggu mereke mengerutkan otot dinding tubuhnya
  • 5. sampai tekanan didalamnya menjadi sangat besar sehingga dinding tubuhnya itu pecah. Dengan ini,organ internal mereka bersama dengan suatu zat gelatin yang lengket keluar kedalam air.(Jhon.W.KIMBALL.1983:917-918) Nenek moyang Echinodermata hidup sebelum periode Cambrion.hewan echinodermata yang paling primitif adalah kelompok yang mempunyai tangkai dan seluruhnya sudah punah. Dari seluruh hewan invertebrate, echinodermata kedudukannya lebih dekat dengan chordata. Fakta yang membuktikan bahwa echinodermata kerabat dekat chordate adalah: (1) adanya persamaan pada tipe larva(tipe larva echinodermata dan balanoglossus/prechordata sama); (2) pola perkembangan embrio chordata sangat mirip dengan pola perkembangan embrio echinodermata, yaitu: (a) anus berasal dari blastophora;(b) mulut dibentuk oleh bagian stomodeum;(c) mesoderm berasal dari archenteron(arterocoeluss) yang mengalami evaginasi; dan (d) pusat susunan syaraf berhubungan dengan ectoderm; (3) kerangka dalam(endoskeleton) dibentuk oleh lapisan mesodermal. Habitat hewan ini adalah pantai dan laut sampai kedalaman kl.336m,bertindak sebagai pemakan sampah-sampah laut(cleaner ship).(Rusyana,2011:117) System pembuluh air berfungsi untuk menggerakan kaki tabung dengan cara mengatur keluar masuknya air laut melalui madreporit.kontraksi ampula mengatur volume air dalam kaki tabung, berarti mengatur gerak kaki tabung. Tergantung jenisnya, kaki tabung juga berfungsi untuk menyerap,berpegang pada subtract,memegang mangsa atau membantu pertukaran gas O2 dan CO2. Alat pernafasan utama echinodermata adalah insang kulit yang merupakan perluasan rongga tubuh keluar melalui lubang-lubang kecil diantara ossicle kapur. Rongga tubuh berisi cairan getah bening, mengandung amebocyt yang berkepentingan dalam peredaran darah, pernafasan dan ekskresi (Rusyana,2011:100) Echinodermata terbagi dalam 5 kelas, yaitu kelas Asteroidae (bintang laut), tubuhnya berbentuk bintang dengan 5 lengan, permukaan tubuh pada bagian dorsal atau aboral terdapat duri-duri. Pada sekitar duri terdapat modifikasi duri berupa penjepit, yang berfungsi melindungi insang dermal, mencegah serpihan-serpihan dan organisme kecil agar tidak tertimbun dipermukaan tubuh, juga untuk menangkap mangsa. Berikutnya kelas Ophiroidae (bintang ular) memiliki bentuk tubuh bola cangkram kecil dengan 5 lengan bulat panjang. Pada bagian lengan terdapat saluran coelom kecil, batang saraf, pembuluh darah dan cabang-cabang system vascular. Pada lengan terdapat juga kaki ambulakral yang sering disebut tentakel dengan alat hisap. Kelas
  • 6. echinoidae, landak laut yang berbentuk bulat, tidak berlengan, tapi memiliki duri. Viseral tersimpan dalam cangkok yang berbentuk bola. Anus terdapat pada permukaan yang aboral, mulut terletak pada bagian oral yang dikelilingi oleh 5 buah gigi yang kuat dan tajam. Kelas berikutnya Holothuroidae, mentimun laut memiliki tubuh bulat memanjang mengandung ossicula yang mikroskopis. Bagian anterior terdapat mulut dan 10-30 tentakel yang dapat dijulurkan dan tertarik kembali. Kaki ambulakral terletak pada daerah ventral yang memiliki alat hisap yang berfungsi untuk bergerak (Mukayat,1989:71) Echinodermata memiliki ciri yang khas yakni bersifat simetri radial dengan penguat tubuh dari zat-zat kapur dengan tonjolan duri-duri. Kelompok organisme ini semuanya hidup di laut. Pergerakan dari echinodermata termasuk lambat, gerakannya diatur oleh tekanan hidrostatis atau system vascular air. System syaraf terdiri dari cincin oral dan tali rasaf radial. System ekskresi pada echinodermata tidak ada sehingga fungsi ekskresi dilakukan melalui penonjolan kulit (brank/papula). Bentuk tubuh, struktur anatomi dalam fisiologi echinodermata sangat khas. Bentuk tubuh simetri radial dalam 5 penjuru, meskipun echinodermata termasuk devisi bilateria. Sebenarnya pada waktu larva mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral dan hidup sebagai plankton, tetapi pada akhir stadium larva mengalami metamorfosa menjadi simetri radial. Echinodermata tidak mempunyai kepala; tubuh tersusun dalam sumbu oral-aboral. Tubuh tertutup epidermis tipis yang menyelubungi rangka mesoderm. Rangka didalam terdiri atas ossicle atau pelat-pelat kapur yang dapat digerakkan. Bentuk dan letak ossicle tiap jenis adalah khas. Rongga tubuh luas dan dilapisi peritoneum bercilia dalam perkembangannya sebagian rongga tubuh menjadi system pembuluh air, suatu organ yang tidak terdapat pada avertebrata lain.(Maskoeri,1992:117) Indonesia memiliki perairan laut yang luas dan memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Keanekaragaman hayati (biological diversity atau biodiversity) merupakan istilah yang digunakan untuk merangkai keragaman ekosistem dan berbagai bentuk varietas hewan, tumbuhan serta jasad renik dialam. Penelitihan dilakukan diarea Pantai Pailus Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Penelitihan dirancang dalam bentuk observasi untuk mengkaji keanekaragaman filum echinodermata dan kondisi fisiko-kimia perairan pantai pailus. Hasil dari perhitungan menunjukkan bahwa nilai indeks keanekaragaman (H’) 1,8960. Berdasarkan indeks keanekaragaman jenis tersebut tergolong dalam jenis sedang.
  • 7. Indeks kemerataan spesies pada echinodermata di pantai pailus 0,8629. Ini menunjukan bahwa keseragaman spesies hampir merata. Berdasarkan hasil penelitihan filum echinodermata ditemukan 9 spesies. Dari spesies yang ditemukan tersebut yang dapat berpoyensi sebagai sumber bahan pangan ada 6 spesies, diantaranya Holothuria vacabunda,Holothuria marmorata,Mulleria lecanora,Actinovyga echinites,Stichopus variegates dan Diadema sentrosum. Mentimun laut setelah dikeringkan dijadikan bahab sup atau dibuat kerupuk. Telur Deadema sentrosum (bulu babi) sangat enak untuk dimakan. Pada Pantai Pailus spesies Mulleria lecanora ini ditemukan dibawah karang, ada juga yang mengubur diri dalam pasir. Pada saat tubuhnya dipegang atau diletakkan diatas telapak tangan, bentuk tubuh dari spesies ini akan berubah. Bentuk tubuh yang awalnya pada saat masih didalam pantai itu lebih keras, panjang namun setelah dipegang berubah menjadi memendek dan melebar. Bila disentuh tubuhnya terasa lebih kenyal atau gembur. Pada pantai Pailus memiliki kerapatan relative sebesar 5,45% dan INP 16,14.(Jasin,Jurnal Penelitihan Dan Pendidikan,Vol.8,No.1.,Maret 2011)
  • 8. BAB III METODE KERJA 3.1 Alat Adapun alat yang digunakan pada saat praktikum ini yaitu sebagai berikut : Loupe , Pinset, Kamera, Jarring, dan Botol selai / wadah 3.2 Bahan Adapun bahan yang digunakan pada saat praktikum ini yaitu sebagai berikut : Asteroidean,Ophiuroidea, Echinoidea , Holothuroidea, Crinoidea , dan Formalin 70% 3.3 Cara kerja Adapun cara kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut ; ambil objek gunakan jarring/pinset, ambil foto gunakan kamera, masukkan ke dalam botol selai/ wadah yang terisi formalin, dan identifikasi dan beri keterangan pada table pengamatan.
  • 9. BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil pengamatan Table 1 No Nama spesies Ada/tidak duri-duri Simetri tubuh Alat gerak 1 Asteria forbesi Ada Radial Kaki ambulakral 2 Ophiolesis sp Ada Radial Kaki tabung 3 Diadema saxatile Ada Radial Duri/spina 4 Holothuria scabra Ada Radial Kaki ambulakral 5 Antedon mediterranea Ada Radial Tidak memiliki alat gerak Table 2 No Foto Klasifikasi Keterangan Morfologi 1 Kingdom : Animalia Filum : Echinodermata Kelas : Crinoidea Ordo : Comatulida Family : Antedonidae Genus : Antedon Spesies : Antedon mediterranea Lilia laut memiliki permukaan oral, hewan ini menghadap keatas sehingga berbeda dengan echinodermata lainnya, memiliki mulut dan anus di bagian permukaan oral, tabung anus berbentuk kerucut, kaki tabung menyerupai tentakel, tidak
  • 10. mempunyai madreporit, system syaraf aboral. 2 Kingdom : Animalia Filum : Echinodermata Kelas : Asteroidea Ordo : Forocipilata Family : Asteridae Genus : Asterias Spesies : Asterias vulgaris Bintang laut merah terdiri dari lima lengan, terdapat duri pada permukaan tubuh, pada ujung lengan terdapat bintik mata yang peka terhadap cahaya. Pada bagian oral terdapat mulut dan kaki ambulakral, bagian aboralnya terdapat anus 3 Kingdom : Animalia Filum : Echinodermata Kelas : Ophiuroidea Ordo : Valvatida Family : Ophiuridae Genus : Ophiolepsis Spesies : Ophiolepsis sp Bintang ular memiliki lima lengan bentuk seperti cambuk, bentuk tubuh bintang ular mirip dengan Asteroidea, kelima lengan menempel pada cakram pusat yang disebut calyx, memiliki lima rahang, di belakang ada kerongkongan pendek dan perut besar serta buntu yang menempati setengah cakram.
  • 11. 4 Kingdom : Animalia Filum : Echinodermata Kelas : Echinoidea Ordo : Cidaroidea Family : Deadematidae Genus : Diadema Spesies : Diadema saxatile Bulu babi Tidak memiliki lengan pada bagian tubuh,tubuhnya bulat setengah lingkaran dengan duri-duri , duri pendek tetapi tajam dan beracun, bagian tubuhnya terdiri lima keping, dan memiliki kaki tabung. 5 Kingdom : Animalia Filum : Echinodermata Kelas : Holothuridea Ordo : Aspidochirotida Family : Aspidochirota Genus : Holothuria Spesies : Holothuria scabra Tubuh teripang lunak, berdaging, dan bentuknya silindris memanjang seperti buah ketimun, gerak sangat lamban hidup didasar laut, teripang termasuk jenis dioecious artinya hewan yang berkelamin jantan terpisah dengan kelamin betina. Organ kelamin betina berwarna kekuningan sedangkan organ kelamin jantan berwarna bening keputihan. 4.2 Pembahasan Pada praktikum kali ini kami mengamati hewan dari filum Echinodermata yang terdiri dari 5 kelas yaitu :
  • 12. a.Bintang laut Pada bintang laut, tubuhnya berbentuk bintang dengan 5 lengan, permukaaan tubuh pada bagian dorsal atau aboral terdapat duri-duri. Pada sekitar duri terdapat modifikasi duri berupa penjepit yaitu pedicelleria, yang berfungsi melindungi insang dermal, mencegah serpihan-serpihan dan organism kecil agar tidak tertimbun di permukaan tubuh, juga untuk menangkap mangsa. Pada bagian lengan memiliki madreporit sebagai tempat masuknya air dalam sistem vascular air. Di tengah-tengah tubuh sebelah dorsal terdapat lubang anus, pada bagian ventral terdapat mulut. Permukaan tubuh bintang laut tidak halus karena bertaburan duri-duri, papula dan pedicellaria. Epidermis dilindungi oleh lapisan kutikula tipis. Lapisan epidermis mengandung sel kelenjar lender menghasilkan lender untuk melindungi tubuh. Di bawah epidermis terdapat lapisan tebal jaringan penghubung dimana terdapat susunan rangka dalam (endoskleleton). Saluran pencernaan terdiri dari mulut, perut berhubungan dengan pangkal pyloric caecum pada masing-masing tangan, usus dan anus. Anus ini terletak dipermukaan atas tubuh. Makanan bintang laut berupa sampah, ikan kecil, siput dan kerang. Bintang laut bernapas dengan menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchea (papulae) yaitu penonjolon dinding rongga tubuh (coelom) yang tipis. Pada bagian ini, terjadi pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Reproduksinya itu secara terpisah yakni ada yang jantan dan ada yang betina. Alat reproduksi strukturnya bercabang-cabang yang berada dibagian dasar permukaan lengan. Pada hewan betina alat reproduksinya dapat melepaskan 2,5 juta telur tiap dua jam Habitat dari bintang laut ini semuanya hidup di daerah pantai atau di dasar laut yang tidak terlalu dalam. Bintang laut biasanya digunakan sebagai hiasan, bintang laut memiliki lender yang bias digunakan sebagai obat pencegah terjadinya penyumbatan pembuluh darah (penyakit asma, artristis, dan inflamasi lainnya), menjadi predator utama di ekosistem pantai berbatu di pesisir barat amerika utara, spesifiknya mengendalikan populasi tiram biru, sehingga spesies yag lain dapat menghuni pantai tersebut dan bivalvia tersebut tidak mendominasi secara berlebihan, diantara jenis bintang laut dapat merugikan, karena pemakan tiram atau kerang mutiara. b.Bintang Mengular Memiliki tubuh seperti bola cakral kecil dan Bintang ular umumnya memiliki lima lengan berbentuk seperti cambuk yang panjangnya bisa mencapai 60 cm (2 kaki) pada spesimen
  • 13. terbesar terdiri atas ruas-ruas yang sama. Memiliki kaki tabung tanpa penghisap, dan tidak berfungsi sebagai alat gerak. Memiliki mulut terletak dipusat tubuh dan dikelilingi oleh lima kelompok lempeng kapur yang berfungsi sebagai rahang. Seperti echinodermata lainnya, Ophiuroidea memiliki rangka dari kalsium karbonat.Bentuk tubuh bintang ular mirip dengan Asteroidea. Kelima lengan ophiuroidea menempel pada cakram pusat yang disebut calyx. Ophiuroidea memiliki lima rahang. Di belakang rahang ada kerongkongan pendek dan perut besar, serta buntu yang menempati setengah cakram. Bintang ular menggunakan lengan mereka untuk bergerak. Mereka, tidak seperti bintang laut, bergantung pada kaki tabung. Bintang laut bergerak dengan menggerakan lengan mereka yang sangat fleksibel dan membuat mereka bergerak seperti ular. Pergerakan mereka mirip dengan hewan simetri bilateral. Pernapasan dilakukan oleh 5 pasang kantong kecil yang bercelah di sekitar mulut, alat ini berhubungan dengan saluran alat reproduksi (gonad). Alat-alat pencernaan makanan terdapat dalam bola cakram, dimulai dari mulut yang terletak di pusat tubuh kemudian lambung yang berbentuk kantong..Makanan dipegang dengan satu atau lebih lengannya, kemudian dihentakkan dan dengan bantuan tentakel dimasukkan ke mulut. Sesudah dicerna, bahan-bahan yang tidak tercerna dibuang ke luar melalui mulut. Jenis kelamin hewan ini terpisah. Hewan ini melepaskan sel kelamin ke air dan hasil pembuahannya akan tumbuh menjadi larva mikroskopis yang lengannya bersillia, disebut pluteus. Pleteus kemudian mengalami metamorfosis menjadi bentuk seperti bintang laut dan akhirnya menjadi bintang ular. Bintang ular dapat ditemukan pada perairan besar, dari kutub sampai tropis. Ada sekitar 1.500 spesies bintang ular yang hidup sekarang, dan mereka kebanyakan ditemukan pada kedalaman lebih dari 500 meter. c. Bulu babi Pada kelas ini kami mendapatkan dua spesies yang mewakili kelas ini yaitu Diadema saxatile ( Bulu babi yang berduri panjang ) Memiliki ciri morfologi tidak memiliki lengan,tubuhnya berbentuk agak bulat,mulut terletak dibagian bawah seperti bola dengan cangkang yang keras berkapur dan dipenuhi duri-duri dan kaki tabungnya digunakan untuk bergerak serta merayap didasar laut. Mulut terletak dibawah mengadap kedasar laut sedangkan anusnya mengadap keatas dipuncak bulatan cangkang. Mulut dan gigi merapat jadi satu seluruh tubuhnya berwarna hitam dengan duri-duri yang panjjang dan
  • 14. hidup didaerah karang,pasang surut,memakan alga dan partikel organic. Membentuk koloni untuk mempertahankan diri dan memudahkan proses fertilisasi Bulu babi sebagai makanan misalnya telur bulu babi, sebagai pembersih karena memakan bangkai atau sisa-sisa hewan yang terdapat di pantai, bulu babi merugikan karena dapat merusak bintang karang. Hewan-hewan yang masuk klas Enchinoidea ini berbentuk bundar, tidak berlengan, tetapi memiliki duri-duri yang dapat digerakkan. Pada umumnya Landak Laut memiliki jarohan atau viscera yang tersimpan dalam cangkok. Bulu babi memiliki lima jalur kaki ambulakral yang terselang oleh daerah interambulakral yang agak lebar tanpa kaki. Beberapa jenis Ennchinoidea memiliki kelenjar racun. Di antara duri-duri terdapat pedicellaria yang berfungsi untuk membersihkan tubuh dan tuntuk menangkap makanan kecil. Anus terletak di pusat tubuh pada permukaan aboral. Sedangkan mulut yang dilengkapi oleh lima buah gigi terletak di daerah oral dan madreporit terletak di daerah aboral. d.Teripang Pada kelas ini kami mendapatkan satu spises yang dapat mewakili kelas ini yaitu Holathusia edulis (Teripang). Spesies ini disebut juga mentimun laut karena mirip mentimun. Spesies ini mempunyai tubuh bulat memanjang dengan garis oral ke aboral sebagai sumbu, tubuh terlipat oleh kulit yang mengandung ossicula yang mikroskopis. Di bagian anterior mulut terdapat 10 -13 tentakel yang dapat di julurkan dan ditarik kembali. Holothuroidea meletakkan diri dengan bagian dorsal di sebelah atas. Kaki ambulakral dapat berkontraksi dan berfungsi sebagai alat respirasi. Daerah ventral terdapat tiga daerah kaki ambulakral yang memiliki alat hisap, yang berfungsi untuk bergerak dan tiga baris ada posisi dorsal dipakai untuk bernafas. Madreporit terletak dalam coelom. Pada hewan ini terdapat suatu cincin saraf dan saraf-saraf radier. Teripang cepat bereaksi terhadap rangsangan. Biasanya jenis kelamin terpisah namun ada juga yang hermaprodit dengan larva bersimetri bilateral. Beberapa spesies seperti Thyonidium Pelluidum, Thyone sp, dan Drotankyra similis dapat hidup di perairan payau dengan salinitas sekitar 20 tapi beberapa anggota kelas Holothuroidea tidak tahan terhadap salinitas yang rendah. Teripang berperan sebagai antiseptic alami dan obat serbaguna untuk berbagai macam penyakit, banyak orang yang mengenal teripang karena dijadikan kerupuk dan rujak, teripang memiliki banyak sekali kandungan yang berkhasiat untuk mengaktifkan pertumbuhan sel,
  • 15. sebagai anti inflamasi atau peradangan , memelihara sirkulasi darah agar tetap lancer dan masih banyak lagi manfaat atau peranan teripang. e.Lili Laut Pada kelas ini kami mendapatkan satu spesies yang dapat mewakili kelas ini yaitu Ophiutrix sragius ( Lili laut ). Spesies ini mempunyai bentuk seperti bunga lili yang bisa hidup di dalam laut. Tubuh berbentuk seperti cangkir yang disebut calyx yang tersusun dan lempengan kapur. Dari calyx itu tersembul lima lengan yang lentur dengan tentakel yang pendek dimana masing-masing memiliki pinullae yang banyak sekali sehingga seperti bulu burung yang terurai beberapa jenis Lili laut memiliki stalk atau tangkai yang berfungsi untuk melekat pada dasar laut atau substrat. Mulut terletak pada daerah oral, sedangkan anus pada daerah aboral. Pada bagian oral terdapat lekukan ambulakral yang berisi tentakel seperti kaki bulu, fertilisasi berlangsung secara internal, bahkan zigot berkembang di dalam tubuh. Lili laut membutuhkan air laut yang bersalinitas tinggi dengan toleransi pada air laut normal sampai salinitas 28 – 36 %. Lili laut berperan sebagai pembersih karena memakan bangkai atau sisa-sisa hewan yang terdapat di pantai, lili laut berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam industry farmasi dan pangan fungsional.
  • 16. BAB V KESIMPULAN Dari hasil pengamatan dan identifikasi sampel phylum Echinodermata dapat dismpulkan sebagai berikut : 1. Ciri-ciri phylum Echinodermata - Tubuhnya tertutupi duri yang tersusun dari zat kapur - Tubuhnya tertutupi oleh permukaan oral - Alat kelamin terpisah antara jantan dan betina 2. Phylum Echinodermata terbagi dalam beberapa kelas, yaitu : - Kelas Asteroidea - Kelas Echinoidea - Kelas Ophiuroidea - Kelas Crinoidea - Kelas Holothuiroidea 3. Phylum Echinodermata secara menyeluruh hidup di laut, juga merupakan bioindikator terhadap lingkungan perairan laut dan berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut. 4. Adapun jenis - jenis spesies yang kami dapatkan yang dapat mewakili setiap kelas dari Phylum ini adalah bintang laut biru, bintang laut merah ( Kelas Asteroidea ), Landak laut, bulu babi ( Kelas Echinoidea ), Teripang ( Kelas Crinoidea ) dan yang terakhir adalah Lili laut ( Holothuiroidea )