Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
EKINODERMATA
1. FILUM ECHINODERMATA
(Laporan Praktikum Taksonomi Invertebrata)
Nama : Putri Wulan Dari
Npm : 1511060311
Kelompok : 1(satu)
Kelas : Biologi E
Nama Asisten : Fitria Ratna Sari
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
2016
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bintang laut dan sebagian besar echinodermata (dari bahasa Yunani echin,”berduri” dan
derma,”kulit”) adalah hewan sesil atau hewan yang bergerak lamban dengan simetri radial
sebagai hewan dewasa.
Bagian internal dan eksternal hewan itu menjalar dari tengah atau pusat, seringkali berbentuk
lima jari-jari. Kulit tipis menutupi eksoskeleton yang terbuat dari lempengan keras. Sebagian
besar hewan echinodermata bertubuh kasar karena adanya tonjolan kerangka dan duri yang
memiliki berbagai fungsi. Yang khas dari echinodermata adalah system pembuluh air (water
vascular system), suatu jaringan saluran hidrolik yang bercabang menjadi penjuluran yang
disebut kaki tabung (tube feet) yang berfungsi sebagai lokomosi, makan, dan pertukaran gas.
Reproduksi seksual anggota filum echinodermata umumnya melibatkan individu jantan dan
betina yang terpisah dan membebaskan gametnya ke dalam air laut.
Diantara 700 atau lebih anggota filum echinodermata, semuanya adalah hewan laut, dibagi
menjadi enam kelas : Asteroidea (bintang laut), Ophiuroidea (bintang mengular), Echinoidea
(bulu babi dan sand dollar), Crinoidea (lili laut dan bintang bulu), Holothuroidea (timun laut).
Kelas-kelas itulah, serta ordo-ordo tiap kelaslah yang akan menjadi pokok pembahasan kita
sekaligus kita dapat mengetahui peranan echinodermata dalam kehidupan sehari-hari, serta
dampak kerugian yang ditimbulkannya.
1.2 Tujuan
Menjelaskan ciri umum dan bagian tubuh hewan anggota filum Echinodermata secara
lengkap dan Melakukan identifikasi terhadap anggota-anggota Echinodermata berdasar ciri
morfologi dan struktur tubuhnya.
3. BAB II
DASAR TEORI
Penelitihan dengan metode penyelaman diperoleh 12 jenis Echinodermata yang termasuk
dalam 4 famili. 5 jenis dari kelompok bulu babi (Echinodea), 2 jenis dari kelompok bintang
laut(Astreodea), 4 jenis dari kelompok bintang mengular (Ophiuroida) dan 1 jenis dari kelompok
teripang(Holothuroidea).
Dari hasil penyelaman menunjukan bahwa dilokasi dermaga yang karangnya mengalami
kerusakan lebih banyak didominasi oleh jenis bulu babi (Echinodeae). Terumbu karang yang
mengalami kerusakan dilokasi dermaga didominasi oleh jenis karang cabang seperti Acropora
spp. Pengamatan mengenahi resitensi atau ketahanan jenis-jenis tertentu dari terumbu karang
sudah banyak diteliti oleh pakar (Obura,2005). Hasil penelitihan menunjukan bahwa jenis karang
Massive mempunyai resistensi yang lebih bagus terhadap factor lingkungan baik
penyakit,bleaching maupun radiasi UV (Ultra Violet) dibandingkan dengan jenis karang
bercabang. Jenis-jenis karang yang memiliki resistensi rendah terhadap pengaruh penyakit
maupun bleaching antara lain acropora spp.,Millepora spp.,Stylophora spp.dan Pocillopora
spp.yang umumnya memiliki pertumbuhan yanglebih cepat dibandingkan dengan karang
massif(Favites spp.,Favia spp.,Goniastrea spp dan Turbinaria spp.) yang memiliki laju
pertumbuhan relative lambat.
Hubungan tingkat kelimpahan Echinodermata dengan habitat terumbu karang yang
mengalami pencemaran maupun terumbu karang yang terserang penyakit belum diketahui secara
jelas. Penelitihan yang dilakukan oleh pakar menunjukan bahwa bulu babi bias dijadikan sebagai
indicator lingkungan tercemar. Pengaruh polusi terhadap echinodermata khususnya bulu babi
jenis Tripneustes gratilla itelah diamati oleh Dafni(2008) di perairan Eilat(Israel). Pengamatan
dilakukan dilokasi yang berdekatan dengan pemukiman dan hotel yang membuang limbah ke
perairan. Limbah deterjen buangan diduga menyebabkan kelainan terhadap bentuk tubuh bulu
babi menjadi pipih(menyusut) dan kerusakan terhadap duri-duri diseluruh tubuh bulu babi
tersebut. Namun pada penelitian ini tidak ditemukan tanda-tanda morfologi pada bulu babi
seperti yang disebutkan oleh penelitian beberapa pakar tersebut. Hubungan antara kelimpahan
4. bulu babi dengan ekosistem terumbu karang yang kurang sehat memerlukan kajian lebih lanjut
untuk menentukan korelasinya.(Supomo,Jurnal Ilmu Teknologi Kelautan Tropis,Vol.4,No.1,Juni
2012)
Filum ini terdiri lebih kurang 6.000 spesies, semuanya hidup dilaut. Ciri-ciri yang
menonjol adalah kulit yang berduri dan simetri radial. Boleh jadi yang paling menarik adalah
system pembuluh air. Air laut dimasukan ke saluran dan digunakan untuk menjulurkan kaki
tabung yang berjumlah banyak. Struktur kaki tabung ini mempunyai penghisap diujungnya yang
membantu hewan melekat dipermukaan yang keras.
Filum ini terbagi lima kelas(holothuroidea,Asteroida,echinodea,Ophiuroidae dan
Crinoidae). Sesuai dengan namanya lili laut( kelas Crinoidea) lebih menyerupai tumbuhan.
Banyak diantaranya bersifat sesil,yaitu mereka hidup terpaut kuat dengan tangkai pada beberapa
benda dibawah air. Mungkin cara hidup seperti inilah yang menyebabkan mereka simetri radial
dan bukan suatu hubungan evolusi dengan hewan simetri radial lainnya,yaitu filum
cnidaria.sebagaimana kita ketahui, simetri bilateral berhubungan dengan lokomosi yang
cepat,sedangkan simetri radial lebih cocok untuk hewan sesil yang harus memperhatikan semua
arah. Akan tetapi, echinodermata menghasilkan larva yang berenang bebas dan bentuknya
simetri bilateral.tubuh bintang laut terdiri atas cawan yang berisi mulut dan dikelilingi oleh 5
lengan. Bintang laut(kelas Astroidae) mampu bergerak kemana-mana dengan bantuan kaki
tabungnya tetapi sangat perlahan.
Dari semua Echinodermata, bintang laut merupakan satu-satunya yang mempunyai arti
praktis penting bagi manusia. Hal ini desebabkan kebiasaan mereka untuk memangsa bivalve
yang secara komersil berharga seperti tiram(kelas Ophiuroidae). Bulu babi dan dolar pasir(kelas
Echinoidae) mempunyai kerangka berongga yang kaku mirip kotak. Pada kerangka ini terpaut
duri-duri, yang ada beberapa bulu babi sangat tipis,panjang menjulur keluar. Duri dan kaki
tabung ini memungkinkan bulu babi ini bergerak secara perlahan-lahan. Di beberapa bagian
dunia bulu babi ini kadang-kadang dimakan orang. Ketimun laut(kelas Holothuroidae)
mempunyai kulit keras(bukan berduri),tidak berlengan dan ampir tidak ada kerangka. Meskipun
pada umumnya bentuk dan tingkah lakunya tidak menarik perhatian, respon mereka terhadap
pemangsa sangat mengejutkan. Bila diganggu mereke mengerutkan otot dinding tubuhnya
5. sampai tekanan didalamnya menjadi sangat besar sehingga dinding tubuhnya itu pecah. Dengan
ini,organ internal mereka bersama dengan suatu zat gelatin yang lengket keluar kedalam
air.(Jhon.W.KIMBALL.1983:917-918)
Nenek moyang Echinodermata hidup sebelum periode Cambrion.hewan echinodermata
yang paling primitif adalah kelompok yang mempunyai tangkai dan seluruhnya sudah punah.
Dari seluruh hewan invertebrate, echinodermata kedudukannya lebih dekat dengan chordata.
Fakta yang membuktikan bahwa echinodermata kerabat dekat chordate adalah: (1) adanya
persamaan pada tipe larva(tipe larva echinodermata dan balanoglossus/prechordata sama); (2)
pola perkembangan embrio chordata sangat mirip dengan pola perkembangan embrio
echinodermata, yaitu: (a) anus berasal dari blastophora;(b) mulut dibentuk oleh bagian
stomodeum;(c) mesoderm berasal dari archenteron(arterocoeluss) yang mengalami evaginasi;
dan (d) pusat susunan syaraf berhubungan dengan ectoderm; (3) kerangka dalam(endoskeleton)
dibentuk oleh lapisan mesodermal. Habitat hewan ini adalah pantai dan laut sampai kedalaman
kl.336m,bertindak sebagai pemakan sampah-sampah laut(cleaner ship).(Rusyana,2011:117)
System pembuluh air berfungsi untuk menggerakan kaki tabung dengan cara mengatur
keluar masuknya air laut melalui madreporit.kontraksi ampula mengatur volume air dalam kaki
tabung, berarti mengatur gerak kaki tabung. Tergantung jenisnya, kaki tabung juga berfungsi
untuk menyerap,berpegang pada subtract,memegang mangsa atau membantu pertukaran gas O2
dan CO2. Alat pernafasan utama echinodermata adalah insang kulit yang merupakan perluasan
rongga tubuh keluar melalui lubang-lubang kecil diantara ossicle kapur. Rongga tubuh berisi
cairan getah bening, mengandung amebocyt yang berkepentingan dalam peredaran darah,
pernafasan dan ekskresi (Rusyana,2011:100)
Echinodermata terbagi dalam 5 kelas, yaitu kelas Asteroidae (bintang laut), tubuhnya
berbentuk bintang dengan 5 lengan, permukaan tubuh pada bagian dorsal atau aboral terdapat
duri-duri. Pada sekitar duri terdapat modifikasi duri berupa penjepit, yang berfungsi melindungi
insang dermal, mencegah serpihan-serpihan dan organisme kecil agar tidak tertimbun
dipermukaan tubuh, juga untuk menangkap mangsa. Berikutnya kelas Ophiroidae (bintang ular)
memiliki bentuk tubuh bola cangkram kecil dengan 5 lengan bulat panjang. Pada bagian lengan
terdapat saluran coelom kecil, batang saraf, pembuluh darah dan cabang-cabang system vascular.
Pada lengan terdapat juga kaki ambulakral yang sering disebut tentakel dengan alat hisap. Kelas
6. echinoidae, landak laut yang berbentuk bulat, tidak berlengan, tapi memiliki duri. Viseral
tersimpan dalam cangkok yang berbentuk bola. Anus terdapat pada permukaan yang aboral,
mulut terletak pada bagian oral yang dikelilingi oleh 5 buah gigi yang kuat dan tajam. Kelas
berikutnya Holothuroidae, mentimun laut memiliki tubuh bulat memanjang mengandung
ossicula yang mikroskopis. Bagian anterior terdapat mulut dan 10-30 tentakel yang dapat
dijulurkan dan tertarik kembali. Kaki ambulakral terletak pada daerah ventral yang memiliki alat
hisap yang berfungsi untuk bergerak (Mukayat,1989:71)
Echinodermata memiliki ciri yang khas yakni bersifat simetri radial dengan penguat tubuh
dari zat-zat kapur dengan tonjolan duri-duri. Kelompok organisme ini semuanya hidup di laut.
Pergerakan dari echinodermata termasuk lambat, gerakannya diatur oleh tekanan hidrostatis atau
system vascular air. System syaraf terdiri dari cincin oral dan tali rasaf radial. System ekskresi
pada echinodermata tidak ada sehingga fungsi ekskresi dilakukan melalui penonjolan kulit
(brank/papula). Bentuk tubuh, struktur anatomi dalam fisiologi echinodermata sangat khas.
Bentuk tubuh simetri radial dalam 5 penjuru, meskipun echinodermata termasuk devisi bilateria.
Sebenarnya pada waktu larva mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral dan hidup sebagai
plankton, tetapi pada akhir stadium larva mengalami metamorfosa menjadi simetri radial.
Echinodermata tidak mempunyai kepala; tubuh tersusun dalam sumbu oral-aboral. Tubuh
tertutup epidermis tipis yang menyelubungi rangka mesoderm. Rangka didalam terdiri atas
ossicle atau pelat-pelat kapur yang dapat digerakkan. Bentuk dan letak ossicle tiap jenis adalah
khas. Rongga tubuh luas dan dilapisi peritoneum bercilia dalam perkembangannya sebagian
rongga tubuh menjadi system pembuluh air, suatu organ yang tidak terdapat pada avertebrata
lain.(Maskoeri,1992:117)
Indonesia memiliki perairan laut yang luas dan memiliki keanekaragaman hayati yang
tinggi. Keanekaragaman hayati (biological diversity atau biodiversity) merupakan istilah yang
digunakan untuk merangkai keragaman ekosistem dan berbagai bentuk varietas hewan,
tumbuhan serta jasad renik dialam. Penelitihan dilakukan diarea Pantai Pailus Kecamatan
Mlonggo Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Penelitihan dirancang dalam bentuk
observasi untuk mengkaji keanekaragaman filum echinodermata dan kondisi fisiko-kimia
perairan pantai pailus. Hasil dari perhitungan menunjukkan bahwa nilai indeks keanekaragaman
(H’) 1,8960. Berdasarkan indeks keanekaragaman jenis tersebut tergolong dalam jenis sedang.
7. Indeks kemerataan spesies pada echinodermata di pantai pailus 0,8629. Ini menunjukan bahwa
keseragaman spesies hampir merata. Berdasarkan hasil penelitihan filum echinodermata
ditemukan 9 spesies. Dari spesies yang ditemukan tersebut yang dapat berpoyensi sebagai
sumber bahan pangan ada 6 spesies, diantaranya Holothuria vacabunda,Holothuria
marmorata,Mulleria lecanora,Actinovyga echinites,Stichopus variegates dan Diadema
sentrosum. Mentimun laut setelah dikeringkan dijadikan bahab sup atau dibuat kerupuk. Telur
Deadema sentrosum (bulu babi) sangat enak untuk dimakan. Pada Pantai Pailus spesies Mulleria
lecanora ini ditemukan dibawah karang, ada juga yang mengubur diri dalam pasir. Pada saat
tubuhnya dipegang atau diletakkan diatas telapak tangan, bentuk tubuh dari spesies ini akan
berubah. Bentuk tubuh yang awalnya pada saat masih didalam pantai itu lebih keras, panjang
namun setelah dipegang berubah menjadi memendek dan melebar. Bila disentuh tubuhnya terasa
lebih kenyal atau gembur. Pada pantai Pailus memiliki kerapatan relative sebesar 5,45% dan INP
16,14.(Jasin,Jurnal Penelitihan Dan Pendidikan,Vol.8,No.1.,Maret 2011)
8. BAB III
METODE KERJA
3.1 Alat
Adapun alat yang digunakan pada saat praktikum ini yaitu sebagai berikut :
Loupe , Pinset, Kamera, Jarring, dan Botol selai / wadah
3.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada saat praktikum ini yaitu sebagai berikut :
Asteroidean,Ophiuroidea, Echinoidea , Holothuroidea, Crinoidea , dan Formalin 70%
3.3 Cara kerja
Adapun cara kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut ; ambil objek gunakan
jarring/pinset, ambil foto gunakan kamera, masukkan ke dalam botol selai/ wadah yang terisi
formalin, dan identifikasi dan beri keterangan pada table pengamatan.
9. BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil pengamatan
Table 1
No Nama spesies
Ada/tidak
duri-duri
Simetri
tubuh
Alat gerak
1 Asteria forbesi Ada Radial Kaki ambulakral
2 Ophiolesis sp Ada Radial Kaki tabung
3 Diadema saxatile Ada Radial Duri/spina
4 Holothuria scabra Ada Radial Kaki ambulakral
5 Antedon mediterranea Ada Radial Tidak memiliki alat gerak
Table 2
No Foto Klasifikasi Keterangan Morfologi
1
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Kelas : Crinoidea
Ordo : Comatulida
Family : Antedonidae
Genus : Antedon
Spesies : Antedon
mediterranea
Lilia laut memiliki
permukaan oral, hewan
ini menghadap keatas
sehingga berbeda
dengan echinodermata
lainnya, memiliki mulut
dan anus di bagian
permukaan oral, tabung
anus berbentuk kerucut,
kaki tabung menyerupai
tentakel, tidak
10. mempunyai madreporit,
system syaraf aboral.
2
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Kelas : Asteroidea
Ordo : Forocipilata
Family : Asteridae
Genus : Asterias
Spesies : Asterias
vulgaris
Bintang laut merah
terdiri dari lima lengan,
terdapat duri pada
permukaan tubuh, pada
ujung lengan terdapat
bintik mata yang peka
terhadap cahaya. Pada
bagian oral terdapat
mulut dan kaki
ambulakral, bagian
aboralnya terdapat anus
3
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Kelas : Ophiuroidea
Ordo : Valvatida
Family : Ophiuridae
Genus : Ophiolepsis
Spesies : Ophiolepsis sp
Bintang ular memiliki
lima lengan bentuk
seperti cambuk, bentuk
tubuh bintang ular mirip
dengan Asteroidea,
kelima lengan menempel
pada cakram pusat yang
disebut calyx, memiliki
lima rahang, di belakang
ada kerongkongan
pendek dan perut besar
serta buntu yang
menempati setengah
cakram.
11. 4
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Kelas : Echinoidea
Ordo : Cidaroidea
Family : Deadematidae
Genus : Diadema
Spesies : Diadema
saxatile
Bulu babi Tidak
memiliki lengan pada
bagian tubuh,tubuhnya
bulat setengah lingkaran
dengan duri-duri , duri
pendek tetapi tajam dan
beracun, bagian
tubuhnya terdiri lima
keping, dan memiliki
kaki tabung.
5
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Kelas : Holothuridea
Ordo : Aspidochirotida
Family : Aspidochirota
Genus : Holothuria
Spesies : Holothuria
scabra
Tubuh teripang lunak,
berdaging, dan
bentuknya silindris
memanjang seperti buah
ketimun, gerak sangat
lamban hidup didasar
laut, teripang termasuk
jenis dioecious artinya
hewan yang berkelamin
jantan terpisah dengan
kelamin betina. Organ
kelamin betina berwarna
kekuningan sedangkan
organ kelamin jantan
berwarna bening
keputihan.
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini kami mengamati hewan dari filum Echinodermata yang terdiri
dari 5 kelas yaitu :
12. a.Bintang laut
Pada bintang laut, tubuhnya berbentuk bintang dengan 5 lengan, permukaaan tubuh
pada bagian dorsal atau aboral terdapat duri-duri. Pada sekitar duri terdapat modifikasi duri
berupa penjepit yaitu pedicelleria, yang berfungsi melindungi insang dermal, mencegah
serpihan-serpihan dan organism kecil agar tidak tertimbun di permukaan tubuh, juga untuk
menangkap mangsa. Pada bagian lengan memiliki madreporit sebagai tempat masuknya air
dalam sistem vascular air. Di tengah-tengah tubuh sebelah dorsal terdapat lubang anus, pada
bagian ventral terdapat mulut.
Permukaan tubuh bintang laut tidak halus karena bertaburan duri-duri, papula dan
pedicellaria. Epidermis dilindungi oleh lapisan kutikula tipis. Lapisan epidermis mengandung sel
kelenjar lender menghasilkan lender untuk melindungi tubuh. Di bawah epidermis terdapat
lapisan tebal jaringan penghubung dimana terdapat susunan rangka dalam (endoskleleton).
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, perut berhubungan dengan pangkal pyloric caecum pada
masing-masing tangan, usus dan anus. Anus ini terletak dipermukaan atas tubuh. Makanan
bintang laut berupa sampah, ikan kecil, siput dan kerang. Bintang laut bernapas dengan
menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchea (papulae) yaitu penonjolon dinding rongga
tubuh (coelom) yang tipis. Pada bagian ini, terjadi pertukaran oksigen dan karbon dioksida.
Reproduksinya itu secara terpisah yakni ada yang jantan dan ada yang betina. Alat reproduksi
strukturnya bercabang-cabang yang berada dibagian dasar permukaan lengan. Pada hewan betina
alat reproduksinya dapat melepaskan 2,5 juta telur tiap dua jam
Habitat dari bintang laut ini semuanya hidup di daerah pantai atau di dasar laut yang tidak terlalu
dalam.
Bintang laut biasanya digunakan sebagai hiasan, bintang laut memiliki lender yang
bias digunakan sebagai obat pencegah terjadinya penyumbatan pembuluh darah (penyakit asma,
artristis, dan inflamasi lainnya), menjadi predator utama di ekosistem pantai berbatu di pesisir
barat amerika utara, spesifiknya mengendalikan populasi tiram biru, sehingga spesies yag lain
dapat menghuni pantai tersebut dan bivalvia tersebut tidak mendominasi secara berlebihan,
diantara jenis bintang laut dapat merugikan, karena pemakan tiram atau kerang mutiara.
b.Bintang Mengular
Memiliki tubuh seperti bola cakral kecil dan Bintang ular umumnya memiliki lima
lengan berbentuk seperti cambuk yang panjangnya bisa mencapai 60 cm (2 kaki) pada spesimen
13. terbesar terdiri atas ruas-ruas yang sama. Memiliki kaki tabung tanpa penghisap, dan tidak
berfungsi sebagai alat gerak. Memiliki mulut terletak dipusat tubuh dan dikelilingi oleh lima
kelompok lempeng kapur yang berfungsi sebagai rahang. Seperti echinodermata lainnya,
Ophiuroidea memiliki rangka dari kalsium karbonat.Bentuk tubuh bintang ular mirip dengan
Asteroidea. Kelima lengan ophiuroidea menempel pada cakram pusat yang disebut calyx.
Ophiuroidea memiliki lima rahang. Di belakang rahang ada kerongkongan pendek dan perut
besar, serta buntu yang menempati setengah cakram.
Bintang ular menggunakan lengan mereka untuk bergerak. Mereka, tidak seperti bintang
laut, bergantung pada kaki tabung. Bintang laut bergerak dengan menggerakan lengan mereka
yang sangat fleksibel dan membuat mereka bergerak seperti ular. Pergerakan mereka mirip
dengan hewan simetri bilateral. Pernapasan dilakukan oleh 5 pasang kantong kecil yang bercelah
di sekitar mulut, alat ini berhubungan dengan saluran alat reproduksi (gonad). Alat-alat
pencernaan makanan terdapat dalam bola cakram, dimulai dari mulut yang terletak di pusat
tubuh kemudian lambung yang berbentuk kantong..Makanan dipegang dengan satu atau lebih
lengannya, kemudian dihentakkan dan dengan bantuan tentakel dimasukkan ke mulut. Sesudah
dicerna, bahan-bahan yang tidak tercerna dibuang ke luar melalui mulut. Jenis kelamin hewan ini
terpisah. Hewan ini melepaskan sel kelamin ke air dan hasil pembuahannya akan tumbuh
menjadi larva mikroskopis yang lengannya bersillia, disebut pluteus. Pleteus kemudian
mengalami metamorfosis menjadi bentuk seperti bintang laut dan akhirnya menjadi bintang ular.
Bintang ular dapat ditemukan pada perairan besar, dari kutub sampai tropis. Ada sekitar
1.500 spesies bintang ular yang hidup sekarang, dan mereka kebanyakan ditemukan pada
kedalaman lebih dari 500 meter.
c. Bulu babi
Pada kelas ini kami mendapatkan dua spesies yang mewakili kelas ini yaitu Diadema
saxatile ( Bulu babi yang berduri panjang )
Memiliki ciri morfologi tidak memiliki lengan,tubuhnya berbentuk agak bulat,mulut terletak
dibagian bawah seperti bola dengan cangkang yang keras berkapur dan dipenuhi duri-duri dan
kaki tabungnya digunakan untuk bergerak serta merayap didasar laut. Mulut terletak dibawah
mengadap kedasar laut sedangkan anusnya mengadap keatas dipuncak bulatan cangkang. Mulut
dan gigi merapat jadi satu seluruh tubuhnya berwarna hitam dengan duri-duri yang panjjang dan
14. hidup didaerah karang,pasang surut,memakan alga dan partikel organic. Membentuk koloni
untuk mempertahankan diri dan memudahkan proses fertilisasi
Bulu babi sebagai makanan misalnya telur bulu babi, sebagai pembersih karena memakan
bangkai atau sisa-sisa hewan yang terdapat di pantai, bulu babi merugikan karena dapat merusak
bintang karang. Hewan-hewan yang masuk klas Enchinoidea ini berbentuk bundar, tidak
berlengan, tetapi memiliki duri-duri yang dapat digerakkan. Pada umumnya Landak Laut
memiliki jarohan atau viscera yang tersimpan dalam cangkok. Bulu babi memiliki lima jalur kaki
ambulakral yang terselang oleh daerah interambulakral yang agak lebar tanpa kaki. Beberapa
jenis Ennchinoidea memiliki kelenjar racun. Di antara duri-duri terdapat pedicellaria yang
berfungsi untuk membersihkan tubuh dan tuntuk menangkap makanan kecil. Anus terletak di
pusat tubuh pada permukaan aboral. Sedangkan mulut yang dilengkapi oleh lima buah gigi
terletak di daerah oral dan madreporit terletak di daerah aboral.
d.Teripang
Pada kelas ini kami mendapatkan satu spises yang dapat mewakili kelas ini yaitu
Holathusia edulis (Teripang). Spesies ini disebut juga mentimun laut karena mirip mentimun.
Spesies ini mempunyai tubuh bulat memanjang dengan garis oral ke aboral sebagai sumbu, tubuh
terlipat oleh kulit yang mengandung ossicula yang mikroskopis. Di bagian anterior mulut
terdapat 10 -13 tentakel yang dapat di julurkan dan ditarik kembali. Holothuroidea meletakkan
diri dengan bagian dorsal di sebelah atas. Kaki ambulakral dapat berkontraksi dan berfungsi
sebagai alat respirasi. Daerah ventral terdapat tiga daerah kaki ambulakral yang memiliki alat
hisap, yang berfungsi untuk bergerak dan tiga baris ada posisi dorsal dipakai untuk bernafas.
Madreporit terletak dalam coelom. Pada hewan ini terdapat suatu cincin saraf dan saraf-saraf
radier. Teripang cepat bereaksi terhadap rangsangan. Biasanya jenis kelamin terpisah namun ada
juga yang hermaprodit dengan larva bersimetri bilateral.
Beberapa spesies seperti Thyonidium Pelluidum, Thyone sp, dan Drotankyra similis
dapat hidup di perairan payau dengan salinitas sekitar 20 tapi beberapa anggota kelas
Holothuroidea tidak tahan terhadap salinitas yang rendah.
Teripang berperan sebagai antiseptic alami dan obat serbaguna untuk berbagai macam
penyakit, banyak orang yang mengenal teripang karena dijadikan kerupuk dan rujak, teripang
memiliki banyak sekali kandungan yang berkhasiat untuk mengaktifkan pertumbuhan sel,
15. sebagai anti inflamasi atau peradangan , memelihara sirkulasi darah agar tetap lancer dan masih
banyak lagi manfaat atau peranan teripang.
e.Lili Laut
Pada kelas ini kami mendapatkan satu spesies yang dapat mewakili kelas ini yaitu
Ophiutrix sragius ( Lili laut ). Spesies ini mempunyai bentuk seperti bunga lili yang bisa hidup
di dalam laut. Tubuh berbentuk seperti cangkir yang disebut calyx yang tersusun dan lempengan
kapur. Dari calyx itu tersembul lima lengan yang lentur dengan tentakel yang pendek dimana
masing-masing memiliki pinullae yang banyak sekali sehingga seperti bulu burung yang terurai
beberapa jenis Lili laut memiliki stalk atau tangkai yang berfungsi untuk melekat pada dasar laut
atau substrat. Mulut terletak pada daerah oral, sedangkan anus pada daerah aboral. Pada bagian
oral terdapat lekukan ambulakral yang berisi tentakel seperti kaki bulu, fertilisasi berlangsung
secara internal, bahkan zigot berkembang di dalam tubuh. Lili laut membutuhkan air laut yang
bersalinitas tinggi dengan toleransi pada air laut normal sampai salinitas 28 – 36 %.
Lili laut berperan sebagai pembersih karena memakan bangkai atau sisa-sisa hewan yang
terdapat di pantai, lili laut berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam industry
farmasi dan pangan fungsional.
16. BAB V
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dan identifikasi sampel phylum Echinodermata dapat dismpulkan
sebagai berikut :
1. Ciri-ciri phylum Echinodermata
- Tubuhnya tertutupi duri yang tersusun dari zat kapur
- Tubuhnya tertutupi oleh permukaan oral
- Alat kelamin terpisah antara jantan dan betina
2. Phylum Echinodermata terbagi dalam beberapa kelas, yaitu :
- Kelas Asteroidea
- Kelas Echinoidea
- Kelas Ophiuroidea
- Kelas Crinoidea
- Kelas Holothuiroidea
3. Phylum Echinodermata secara menyeluruh hidup di laut, juga merupakan bioindikator
terhadap lingkungan perairan laut dan berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut.
4. Adapun jenis - jenis spesies yang kami dapatkan yang dapat mewakili setiap kelas dari
Phylum ini adalah bintang laut biru, bintang laut merah ( Kelas Asteroidea ), Landak laut, bulu
babi ( Kelas Echinoidea ), Teripang ( Kelas Crinoidea ) dan yang terakhir adalah Lili laut (
Holothuiroidea )