2. Kompetensi Dasar
1. Menerapkan prinsip klasifikasi untuk
menggolongkan hewan ke dalam filum
berdasarkan pengamatan anatomi dan
morfologi serta mengaitkan peranannya
dalam kehidupan.
2. Menyajikan data tentang perbandingan
kompleksitas jaringan penyusun tubuh
hewan dan perannya pada berbagai
aspek kehidupan dalam bentuk laporan
tertulis.
3. Tujuan Pembelajaran Afektif
1. Siswa dapat mengagumi ciptaan Tuhan
berbagai jenis hewan yang memiliki
peranan penting dalam kehidupan di
bumi.
2. Siswa dapat menunjukkan sikap dalam
eksploitasi dan pemanfaatan berbagai
jenis hewan secara arif dan menjaga
kelestariannya.
4. Tujuan Pembelajaran Kognitif
1. Siswa dapat membandingkan ciri-ciri umum filum dalam
kingdom Animalia (hewan).
2. Siswa dapat menjelaskan habitat, cara hidup, ciri-ciri
tubuh, cara reproduksi, peranannya bagi kehidupan
berbagai hewan invertebrata.
3. Siswa dapat menjelaskan habitat, cara hidup, ciri-ciri
tubuh, cara reproduksi, peranannya bagi kehidupan
berbagai hewan vertebrata.
5. Tujuan Pembelajaran Psikomotorik
1. Siswa dapat membuat tabel kompleksitas proses fisiologis
berbagai jenis hewan invertebrata dari pengamatan
gambar.
2. Siswa dapat menseketsa bentuk tubuh dan kompleksitas
sistem organ berbagai jenis hewan vertebrata melalui
pengamatan pada praktik pembedahan hewan.
3. Siswa dapat membuat tabel perbedaan kompleksitas
sistem organ berbagai jenis hewan vertebrata berdasarkan
pengamatan objek maupun gambar.
6. Pengertian Animalia
• Hewan atau Animalia memiliki nama latin anima yang
artinya jiwa.
Ciri-ciri Animalia:
Eukariotik (memiliki membran inti sel)
Multiseluler (bersel banyak)
Tidak memiliki dinding sel
Tidak berklorofil sehingga hidup sebagai
organisme heterotrof
Dapat menggerakkan tubuh untuk mencari makan
atau mempertahankan diri dari musuh
7. • Hewan dapat dikelompokkan berdasarkan ada tidaknya
jaringan penyusun tubuh, yaitu parazoa dan eumetazoa.
- Parazoa adalah hewan yang tidak memiliki jaringan
sejati. Contoh: Hewan-hewan anggota filum Porifera
(hewan spons).
- Eumetazoa adalah hewan yang memiliki jaringan sejati.
Contoh: Hewan-hewan anggota filum Cnidaria,
Ctenophora, Platyhelminthes, Nematoda, Annelida,
Mollusca, dll.
8. Hewan Berdasarkan Simetri Tubuh
Simetri radial Simetri bilateral
Dorsal
Bidang simetri
Ventral Anterior
Ventral
Dorsal
Bidang simetri
Posterior
9. LAPISANLEMBAGA
• Diploblastik
Memiliki dua lapisan
lembaga / tubuh yaitu:
1. Lapisan luar
Ektoderm.
2. Lapisan dalam
Endoderm.
• Triploblastik
Memiliki tiga lapisan
lembaga / tubuh
yaitu:
1. Lapisan luar
Ektoderm
2. Lapisan tengah
Mesoderm
3. Lapisan dalam
Endoderm
12. Invertebrata
Invertebrata
1. Porifera
2. Cnidaria
3. Ctenophora
4. Platyhelminthes
5. Nematoda
6. Annelida
7. Mollusca
8. Arthropoda
9. Echinodermata
Invertebrata (Latin, in: tanpa,
vertebrae: tulang belakang)
adalah hewan yang tidak
memiliki tulang belakang.
Jumlah spesies invertebrata
meliputi 95% dari seluruh
hewan yang diketahui hidup
di bumi.
14. 1. Tubuhnya diploblastik (terdiri dari 2 lapisan), yaitu
ektodermis (kulit luar) dan endodermis (kulit dalam)
2. Disebut sebagai hewan spons dan juga hewan berpori,
karena tubuhnya terdapat lubang-lubang kecil.
3. Tubuhnya terdapat spikula-spikula yang mengandung
zat kapur (kalsium), zat kersik (silikat) atau benang-
benang spongin.
4. Hidup dengan tipe sessil (menetap) di dasar perairan.
5. Tubuh dilengkapi saluran air guna mensirkulasikan air
didalam tubuhnya.
6. Reproduksi secara vegetatif dengan kuncup (budding)
dan gemmulae, dan secara generatif melalui
pembuahan ovum oleh sperma.
16. A. Ascon, Tipe Ascon merupakan tipe
Porifera yang mempunyai sistem saluran
air sederhana. Air masuk melalui pori yang
pendek, lurus ke spongocoel (rongga
tubuh) lalu keluar melalui oskulum. Contoh
tipe Ascon, misalnya Leucoslenia.
B. Sycon, Tipe Sycon merupakan Porifera
yang mempunyai dua tipe saluran air,
tetapi hanya radialnya yang mempunyai
koanosit. Air masuk melalui pori ’‡ke
saluran radial yang berdinding koanosit
’spongocoel’ keluar melalui oskulum,
misalnya : Scypha.
C. Rhagon (Leucon), Tipe Rhagon
merupakan Porifera dengan tipe saluran
air yang paling kompleks/rumit. Porifera ini
mempunyai lapisan masoglea yang tebal
dengan sistem saluran air bercabang-
cabang. Koanosit dibatasi oleh suatu
rongga yang bersilia berbentuk bulat.
Air masuk melalui pori-pori saluran radial
yang bercabang-cabang keluar melalui
oskulum. misalnya Euspongia dan
Spongida.
17. Klasifikasi Porifera
A. Calcarea (kapur)
• Spikulanya tersusun atas CaCO3.
• Hidup di air dangkal dan koanositnya
besar.
• Tipe saluran airnya bervariasi, ada
yang
Askonoid, Leukonoid, maupun
Sikonoid.
Contoh: Sycon sp.dan Clathrina
coriacea.
Clathrina coriacea
18. Klasifikasi Porifera
B. Hexactinellida
o Spikula dari zat kersik (silika)
o Hidup di laut dalam.
o Memiliki tipe saluran air Sikonoid.
Contoh:
Pheronema, Euplectella, Hyalonema
Euplectella aspergillum
(Venus' Flower Basket)
19. Klasifikasi Porifera
C. Demospongia (spons tebal)
• Rangkanya tersusun dari serabut
spongin,
• Memiliki saluran air Leukonoid.
• Merupakan kelompok dengan
jumlah
spesies terbesar dari Porifera.
Contoh:
Spongilla, Euspongia molisima,
Hypospongia equina
20. Peranan Porifera
• Beberapa jenis Porifera seperti Spongia dan
Hippospongia dapat digunakan sebagai spons
mandi.
• Zat kimia yang dikeluarkannya memiliki potensi
sebagai obat penyakit kanker dan penyakit lainnya.
• Dapat membentuk ekosistem terumbu karang
22. 1. Hewan bersel banyak (multiseluler)
2. Tubuh radial simetris (2 lapis sel), ektoderm dan
endoderm. Diantaranya ada rongga (mesoglea)
3. Bentuk seperti tabung (polip) dan seperti mangkok
(medusa)
4. Di atas tubuh terdapat mulut dan tentakel untuk
menangkap mangsa dan bergerak. Tentakel punya sel
racun (knidoblast) atau sel penyengat (nematosis)
5. Punya rongga gastrovaskuler untuk pencernaan
6. Mengalami metagenesis (pergiliran keturunan),
vegetatif pada fase polip dan generatif pada fase
medusa
23. 1. Polip
Umumnya hidup soliter (sendiri), tapi ada pula
yang memben-tuk koloni. Melekat pada dasar
perairan, tidak dapat bergerak bebas. Tubuh atas
membesar, di alamnya terdapat rongga
gastrovaskuler yang fungsinya sebagai usus. Di
bagian atas terdapat mulut dan tentakel untuk
menangkap mangsa. Polip merupakan fase
vegetatif pada coelenterata
24. 2. MEDUSA
Fase medusa merupakan fase generatif
(seksual), dimana pada fase ini mengha-silkan
sel telur dan sel sperma. Medusa dapat
melepaskan diri dari induk dan berenang bebas
di perairan. Bentuknya seperti payung dan punya
tentakel yang melambai-lambai. Kita biasa
menamakannya dengan ubur-ubur
25. Perkembangbiakan Coelenterata
• 1. ASEKSUAL (VEGETATIF)
• Dilakukan dengan membentuk
kuncup pada pada fase polip. Makin
lama makin besar, lalu membentuk
tentakel. Terdapat dua jenis tentakel
yaitu tentakel makanan dan tentakel
medusa.
26. 2. SEKSUAL (GENERATIF)
Dilakukan dengan peleburan sel sperma dengan sel ovum (telur)
yang terjadi pada fase medusa. Letak testis di dekat tentakel
sedangkan ovarium dekat kaki. Sperma masak dikeluarkan lalu
berenang hingga menuju ovum. Ovum yang dibuahi akan membentuk
zigot. Mula-mula zigot tumbuh di ovarium hingga menjadi larva. Larva
bersilia (planula) berenang meninggalkan induk dan membentuk polip
di dasar perairan.
27. Coelenterata pada awalnya hanya ada satu filum, namun
beberapa ahli klasifikasi sekarang mengelompokkannya menjadi
dua filum berbeda yaitu Cnidaria dan Ctenophora. Hal ini
berdasarkan struktur tubuh, ada tidaknya silia, dan bentuk
nematosistanya.
32. 1. Hidrozoa
Tidak memiliki sel nematosista
Memiliki dua macam alat indera, yaitu
:
1) Oseli, sebagai reseptor cahaya.
2) Statosista, sebagai alat penjaga
keseimbangan
Contoh Hidrozoa adalah Obelia sp.
dan Hydra sp.
KLASIFIKASI CNIDARIA
33. 2. Scyphozoa
• Fase medusa lebih dominan daripada fase polip.,
sehingga sering disebut ubur – ubur sejati.
• Memiliki nematosista.
• Contoh : Aurelia aurita.
KLASIFIKASI CNIDARIA
34. 3. Cubozoa
• Mengalami siklus lengkap dari polip hingga medusa.
• Umumnya berbentuk kotak.
• Memiliki lensa mata yang kompleks.
• Mampu berenang lebih cepat.
• Sengatan Nematosistanya paling berbahaya.
• Contohnya adalah ubur – ubur kotak Chironex
fleckeri (tawon laut)
KLASIFIKASI CNIDARIA
35. KLASIFIKASI CNIDARIA
4. ANTOZOA
Memiliki bentuk mirip bunga.
Memiliki nematosista.
Contohnya :
1) Metridium dan Edwardsia, dapat merayap dengan pedal seperti
kaki.
2) Antipathes (koral hitam ), rangkanya tersusun dari zat tanduk.
3) Cerianthus, polipnya berbentuk seperti anemon panjang,
bertentakel banyak, dan terbungkus selubung dari lendir dan pasir
yang mengeras
4) Corallium (koral merah), digunakan sebagai perhiasan.
5) Acropora, Fungia, Astrangia, memiliki rangka luar dari zat CaCO3,
sering disebut juga karang batu.
36. • Beberapa ubur – ubur kerangkal luarnya dapat
digunakan sebagai hiasan akuarium, misalnya
Corallium rubrum (koral merah ).
• Beberapa ubur – ubur dapat dikonsumsi,
kebiasaan mengonsumsi ubur – ubur ini banyak
dilakukan di Jepang.
37. • Coelenterata dari kelas Anthozoa bisa membentuk
terumbu karang. Terumbu karang dapat menjadi
tempat perlindungan ikan – ikan dan menjadi tempat
wisata dasar laut.
38. Ctenophora
Ctenophora adalah salah satu filum hewan invertebrata.
Anggota filum ini menyerupai hewan ubur-ubur walaupun
secara klasifikasi berbeda filum.
Ctenophora dari kelas Tentaculata Ctenophora dari kelas Nuda
40. FILUMPLATYHELMINTHES
• Lapisan tubuh Triploblastik.
• Ukuran tubuh mikroskopis hingga 20 m.
• Tubuh simetri bilateral, pipih Tidak memiliki rongga tubuh
(acoelomata).
• Pencernaan terdiri dari : mulut, faring, usus (tanpa
memiliki anus).
• Tidak memiliki sistem sirkulasi, respirasi, dan
ekskresi,hermaprodit.
• Habitat : air tawar, laut, tempat lembab, dalam tubuh
hewan lain (parasit)
51. Peranan Platyhelminthes dalam
Kehidupan Manusia
• Platyhelminthes dari kelas Monogenea, Trematoda, dan
Cestoda pada umumnya merugikan karena hidup parasit di
dalam tubuh manusia, hewan ternak, burung, dan ikan.
• Beberapa Platyhelminthes yang merugikan sebagai berikut :
1) Gyrodactylus salaris (Salmon fluke), dari kelas Monogenea,
menyerang ikan di kolam pembenihan.
2) Schistosoma mansoni (blood flukes), menyebabkan
skistosomiasis yang menyebabkan terjadinya pendarahan
saat mengeluarkan feses, menyebabkan kerusakan hati,
gangguan jantung dan limpa, serta gangguan ginjal.
3) Cacing pita Taenia saginata, Taenia solium, dan
Dibothriocephalus hidup parasit di usus manusia.
54. • Nematoda (Yunani, nema = benang, toda = seperti)
adalah cacing yang berbentuk bulat panjang atau seperti
benang. Merupakan hewan triploblastik dan
pseudoselomata (berongga tubuh semu).
• Nematoda banyak hidup bebas di alam dan memiliki
daerah penyebaran yang luas.
• Nematoda dapat di temukan di laut, air payau, air tawar,
maupun tanah.
• Nematoda yang hidup bebas memakan sampah organik,
kotoran hewan, bangkai, tanaman yang membusuk, jamur,
ganggang, dan hewan kecil lainnya.
• Ada pula yang hidup sebagai parasit pada manusia,
hewan, atau tumbuhan, dapat ditemukan di organ mata,
usus, paru-paru, jantung, pembuluh limfa, dan pembuluh
darah.
55. • Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi, mulai kurang dari
1 mm hingga lebih dari 1 m.
• Nematoda yang hidup di air tawar biasanya berukuran
kurang dari 1 mm, sedangkan yang hidup di laut bisa
mencapai 5 cm.
• Cacing betina lebih besar dari cacing jantan.
• Bentuk tubuhnya silindris dan tidak bersegmen.
• Daerah mulut tampak simetri radial, dan semakin ke arah
posterior membentuk ujung yang meruncing.
56. • Klasifikasi Nematoda
1. Adenophorea
• Anggota kelas Adenophorea tidak memiliki phasmid
(organ kemoreseptor) sehingga disebut sebagai
Aphasmida.
• Banyak anggota Adenophorea yang hidup bebas
tetapi ada pula yang hidup sebagai parasit.
• Trichinella spiralis menjadi parasit di usus karnivor
dan manusia.
• Menyebabkan penyakit trikinosis.
• Penyakit trikinosis ditandai dengan rasa mual yang
hebat dan kadang-kadang dapat menimbulkan
kematian ketika larva menembus otot jantung.
57. • Secernentea
Secrenentea disebut juga phasmida karena memiliki
phasmid. Banyak anggota kelas ini yang hidup di dalam
tubuh vertebrata, serangga, atau tumbuhan. Berikut
beberapa contoh Secernentea :
1. Acsaris lumbricoides (cacing perut)
• Merupakan parasit di usus halus manusia dan
penyebab penyakit askariasis.
• Infeksinya menyebabkan penderita terkena
kekurangan gizi.
• Cacing betina dewasa berukuran lebih besar
daripada cacing jantan.
• Cacing betina dapat menghasilkan 200.000 telur per
hari.
58. 2.Ancylostoma duodenale (cacing tambang)
• Cacing ini hidup parasit di usus halus manusia dan
mengisap darah sehingga dapat menyebabkan anemia
pada penderita ankilostomiasis.
• Cacing tambang dapat menghasilkan 10.000 – 30.000
telur per hari.
59. 3.Oxyuris vermicularis (cacing kremi)
• Berukuran 10 – 15 mm.
• Hidup di usus besar manusia, terutama pada anak-anak.
• Cacing dewasa betina menuju dubur pada sore atau
malam hari untuk bertelur dan menyebabkan rasa gatal.
• Rasa gatal menyebabkan penderita menggaruknya
sehingga telur cacing mudah terselip di kuku.
• Telur dapat tertelan saat penderita makan tanpa
mencuci tangan.
• Di usus, telur akan menetas dan menjadi cacing kremi
baru.
• Cara penularan ini disebut sebagai autoinfeksi.
60. 4.Wucherria bancrofti (cacing rambut)
• Hidup parasit di kelenjar getah bening. Menyebabkan
penyakit kaki gajah (elefantiasis) atau filariasis.
• Setelah terjadi perkawinan, cacing betina menghasilkan
mikrofilaria.
• Pada siang hari mikrofilaria berada di pembuluh darah
besar dan pada malam hari pindah ke pembuluh darah
kecil di bawah kulit.
• Bila nyamuk perantara (Culex, Anopheles, Mansonia,
atau Aedes) menggigit pada malam hari, mikrofilaria
masuk ke perut nyamuk.
• Mikrofilaria menembus usus nyamuk lalu
bermetamorfosis lalu dapat pindah ke tubuh manusia
saat nyamuk tersebut menggigit manusia.
61. 5. Onchocerca volvulus
• Merupakan cacing mikroskopis penyebab
onchocerciasis yang mengakibatkan kebutaan.
• Vektor pembawa adalah lalat kecil pengisap darah black
fly (Simulium).
• Cacing ini banyak terdapat di Afrika dan Amerika Selatan.
62. • Peranan Nematoda dalam Kehidupan Manusia
Pada umunya Nematoda merugikan karena hidup
parasit dan menyebabkan berbagai penyakit pada
manusia.
Banyak juga spesies Nematoda yang menjadi parasit
pada tumbuhan, contohnya Globodera rostochiensis
yang menjadi parasit pada tanaman kentang dan
tomat.
Namun ada yang menjadi predator hama seperti ulat
tanah.
Caenorhabditis elegans merupakan Nematoda yang
digunakan untuk model penelitian perkembangan
hewan dan untuk meneliti dampak gravitasi nol pada
perkembangan ototnya.
65. Annelida
• Annelida berasal dari kata annulus yang berarti cincin dan
oidos yang berarti gelang.
• Annelida dapat hidup di berbagai tempat, baik di air tawar,
air laut, atau daratan.
• Umumnya hidup bebas, meskipun ada juga yang bersifat
parasit.
• Filum Annelida terdiri dari cacing berbuku-buku seperti
cacing tanah.
• Perkembangan buku-buku badan ini memungkinkan
adanya pembentukan fungsi yang berbeda dalam ruas
badan (segmentasi) yang berbeda.
67. • Struktur Tubuh
Annelida adalah hewan triploblastik yang sudah
mempunyai rongga sejati sehingga disebut triploblastik
selomata.
Annelida memiliki sistem peredaran darah tertutup, dengan
pembuluh darah memanjang sepanjang tubuhnya serta
bercabang-cabang di setiap segmen.
Annelida mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral,
dengan tubuh beruas-ruas dan dilapisi lapisan kutikula.
Cacing ini terbagi sesuai dengan ruas-ruas tubuhnya dan
satu sama lain dibatasi dengan sekat (septum).
Sistem saraf annelid terdiri dari sebuah otak yang
terhubungan denganserabut saraf ventral, dengan sebuah
ganglion di setiap segmen.
Annelida memiliki sistem pencernaan yang lengkap
termasuk faring, lambung, usus, dan kelenjar pencernaan.
69. Polychaeta
Polychaeta (dalam bahasa yunani, poly = banyak,
chaetae = rambut kaku) merupakan annelida berambut
banyak.
Tubuh Polychaeta dibedakan menjadi daerah kepala
(prostomium) dengan mata, antena, dan sensor palpus.
Polychaeta memiliki sepasang struktur seperti dayung
yang disebut parapodia (tunggal = parapodium) pada
setiap segmen tubuhnya.
Fungsi parapodia adalah sebagai alat gerak dan
mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat
berfungsi juga seperti insang untuk bernapas.
Setiap parapodium memiliki rambut kaku yang disebut
seta yang tersusun dari kitin.
70. Oligochaeta
Tidak memiliki parapodia, namun memiliki seta pada tubuhnya yang
bersegmen.
Contoh : Oligochaeta yang paling terkenal adalah cacing tanah.
Jenis cacing tanah antara lain adalah cacing tanah Amerika
(Lumbricus terrestris), cacing tanah Asia (Pheretima), cacing merah
(Tubifex), dan cacing tanah raksasa Australia (Digaster longmani).
Cacing ini memakan oarganisme hidup yang ada di dalam tanah
dengan cara menggali tanah.
Kemampuannya yang dapat menggali bermanfaat dalam
menggemburkan.
Oligochaeta contohnya adalah cacing tanah, yang cenderung
memiliki sedikit setae yang bergerombol secara langsung dari
tubuhnya.
Cacing tanah memiliki kepala atau parapodia yang kurang
berkembang.
Pergerakannya dengan gerak terkoordinasi dari otot-otot tubuh
dibantu dengan setae.
71. Hirudinea
Hirudinea merupakan kelas annelida yang jenisnya sedikit.
Hewan ini tidak memiliki arapodium maupun seta pada segmen
tubuhnya.
Panjang Hirudinea bervariasi dari 1 – 30 cm.
Sebagian besar Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada
permukaan tubuh inangnya.
Inangnya adalah vertebrata dan termasuk manusia.
Hirudinea parasit hidup denga mengisap darah inangnya,
sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan memangsa invertebrata
kecil seperti siput.
Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan Hirudo
(lintah).
Saat merobek atau membuat lubang, lintah mengeluarkan zat
anestetik (penghilang sakit), sehingga korbannya tidak akan
menyadari adanya gigitan.
Setelah ada lubang, lintah akan mengeluarkan zat anti pembekuan
darah yaitu hirudin.
Dengan zat tersebut lintah dapat mengisap darah sebanyak
mungkin.
72. Peranan Annelida dalam kehidupan :
a. Cacing tanah dapat menyuburkan tanah, karena
membantumenghancurkan tanah dan membantu aerasi
tanah.
b. Cacing palolo dan cacing wawo dimanfaatkan
msayarakat di daerah tertentu dijadikan sebagai makanan
c. Lintah menghasilkan zat hirudin atau zat antikoagulan
atau zat anti pembekuan darah.
73. KUIS
1) Sebutkan ciri-ciri Hewan atau Animalia!
2) Apa yang dimaksud dengan hewan Triploblastik
Pseudoselomata? Dan berikan contohnya!
3) Jelaskan Habitat dan Cara Hidup Porifera !
4) Sebutkan 4 kelas Porifera berdasarkan penyusun kerangka
tubuhnya !
5) Sebutkan klasifikasi cnidaria!
6) Peran cnidaria di kehidupan manusia!
7) Bagaimana cara platyhelminthes bereproduksi secara
aseksual?
8) Sebutkan 2 kelas dari filum platyhelminthes!
9) Sebutkan ciri-ciri Annelida!
10) Sebutkan 3 peranan Annelida dalam kehidupan manusia!
76. • Mollusca berasal dari kata latin, molluscus yang artinya
lunak, berarti mollusca adalah hewan yang bertubuh lunak.
• Merupakan binatang kelompok invertebrata, yang diwakili
lebih dari 150.000 yang hidup & ribuan yang telah menjadi
fosil
• Mollusca : hidup secara bebas, sebagai herbivora, maupun
karnivora, hidup sebagai parasit, hidup di perairan dangkal,
hidup di darat
• Muncul sejak zaman Kambrium hingga sekarang. Saat ini
diperkirakan ada 75 ribu jenis, serta 35 ribu jenis dalam
bentuk fosil
77. Seluruh mollusca memiliki;
1. Massa visera berisi organ-organ internal, termasuk organ
pencernaan, ekskresi dan organ reproduksi.
2. Mantel merupakan lipatan jaringan yang menutupi
seluruh massa visera dan berfungsi menyekresikan
cangkang.
3. Daerah kepala/kaki berisi organ pengindera dan struktur
otot yang digunakan untuk pergerakan.
4. Radula adalah organ yang terdiri atas tulang muda
(odontophore) dan berfungsi untuk mengerok lumut,
merumput, mengebor, dan menangkap mangsa.
5. Sistem saraf terdiri dari beberapa pasang ganglion dan
dua pasang benang saraf.
78. Peta Konsep Mollusca
Mollusca
ciri dan sifat
cara reproduksi
klasifikasi
Polyplacophora
ciri khas
Paleocypoda Gastropoda
daur hidup
Scaphopoda Cephalopoda
peranan
79. * CIRI-CIRI MOLLUSCA :
a. Bentuk tubuh simetris bilateral, lunak tidak bersegmen
(beruas-ruas), dan banyak diantaranya yang memiliki
cangkang di bagian luar tubuhnya.
b. Kaki mollusca berotot dan di bagian telapak kaki
mengandung banyak lendir dan silia.
c. Umumnya memiliki cangkok dan terdapat mantel.
d. Alat pencernaan sempurna, sering memiliki bentuk seperti
huruf U atau melingkar.
e. Mulut memiliki radula.
80. • SIFAT-SIFAT MOLLUSCA :
a. Peredaran darah umumnya terbuka, kecuali
Cephalopoda.
b. Respirasi dilakukan dengan menggunakan insang atau
paru-paru mantel, atau bagian epidermis.
c. Eksresi dilakukan oleh ginjal.
d. Sistem syaraf dilakukan oleh tiga pasang ganglion yaitu
ganglion cerebral (sistem saraf yang menyarafi bagian
otak), ganglion visceral (sistem saraf yang menyarafi
organ-organ dalam), ganglion pedal (sistem saraf yang
menyarafi bagian kaki), yang dihubungkan oleh tali syaraf
longitudinal.
e. Alat reproduksi terpisah dan bersatu, dengan system
pembuahan internal atau eksternal.
81. Cara Reproduksi
• Mollusca bereproduksi secara seksual.
• Pada umumnya gonokoris, yaitu organ
kelamin jantan dengan betina terdapat pada
individu yang berbeda.
• Namun adapula yang hermafrodit, yaitu
kelamin jantan dengan berina terdapat pada
satu individu. Fertilisasi terjadi secara internal
di dalam tubuh betina atau eksternal di luar
tubuh betina.
82. Berdasarkan atas ada dan tidaknya cangkang, bentuk tubuh, serta
posisi kaki dari hewan tersebut (struktur alat geraknya) :
1. Kelas Polyplacophora
Ciri-ciri dan sifat Kelas Polyplacophora:
1. Berbentuk lonjong
2. Memiliki pipih dorsoventral
3. Memiliki 8 keping cangkang pipih
4. Tidak memiliki mata dan tentakel
5. Memiliki radula yang besar
6. Alat eksresi berupa sepasang nefridium
7. Alat indera berupa organ subradula aesthetes
Contoh:
1. Chiton
83. Chiton, sp
• Kingdom : Animalia
• Filum : Mollusca
• Kelas : Amphineura
• Ordo : Polyplacophora
• Famili : Chitondae
• Genus : Chiton
• Spesies : Chiton sp
85. 2. Kelas Pelecypoda (penghasil mutiara)
Ciri-ciri dan sifat Kelas Pelecypoda:
1. Pada umumnya memiliki cangkok yang terdiri dari dua
keping atau katup
2. Tidak memiliki kepala
3. Bentuk kaki menyerupai seperti mata kapak kecil
4. Umumnya memiliki dua buah insang, sehingga
disebut juga Lamellibranchiata
5. Tubuh berbentuk pipih secara lateral
6. System peredaran darah terbuka melalui sinus.
7. Alat reproduksi berumah dua.
8. Makanan berupa hewan kecil
9. Berproduksi secara seksual:
86. 9. Cangkang kerang terdiri dari 3 lapis (dari luar-dalam) :
a. Periostrakum (lapisan tanduk), untuk melindungi lapisan
yang ada di dalamnya
b. Prismatik (lapisan tengah) terdiri atas kristal-kristal
kalsium karbonat yang berbentuk prisma
c. Nakreas (lapisan mutiara) tersusun atas kristal-kristal-
kristal kalsium karbonat, bila terkena sinar memancarkan
keragaman warna.
87. • Cangkang Pelecypoda
Cangkang pelecypoda disekresi oleh mantel.
Cangkang ini tersusun dari protein dan kalsium
karbonat dengan selapis bagian dalam dari
mutiara. Mutiara ini terbentuk akibat adanya
benda asing yang masuk daerah antara mantel
dan cangkang.
91. 3. Kelas Gastropoda
Ciri-ciri dan sifat Kelas gastropoda:
1. Hewan ini umumnya hidup di air tawar dan air
laut, tetapi ada diantaranya yang hidup di darat.
2. Mollusca yang berjalan dengan menggunakan perut
3. Memakan ganggang, rumput laut, tumbuhan air yang
lunak atau yang membusuk.
4. Tubuhnya bilateral simetris.
5. Tubuh siput terdiri atas kepala dan badan
6. Mempunyai 2 pasang tentakel dan mulut
7. Sistem peredaran darah terbuka dengan alatnya :
jantung dan pembuluh darah yang masih sederhana
8. Alat respirasi berupa insang (hidup di air), paru
pulmonum (hidup didarat), kadang-kadang rongga
mantel
92. 9. Alat ekskresi berupa ginjal
10. Sistem saraf dilakukan oleh tiga pasang ganglion yaitu
ganglion cerebral, ganglion visceral, ganglion pedal
11. Bersifat hermaprodit, tetapi tidak dapat melakukan
autofertilisasi
12. Berkembangbiak secara seksual : peleburan sel telur
dan sel sperma
13. Cangkang terdiri atas empat lapisan:
a. periodtrakum , lapisan terluar, berpigmen,
mengandung zat tanduk conchiolin
b. prismatik , lapisan kalsium karbonat terluar,
mengandung kalsit
c. lamela , lapisan kalsium karbonat tengah,
mengandung aragonit
d. nakre, lapisan kalsium karbonat terdalam, berupa
lembaran aragonit
96. 4. Kelas Scaphopoda
Ciri-ciri dan sifat Kelas Scaphopoda:
1. Memiliki bentuk cangkang terbuka pada kedua
ujungnya
2. Hidupnya membenamkan diri pada pasir atau lumut di
laut
3. Tidak memiliki mata dan tentakel
4. Memiliki rahang dan radula pada rongga mulut
5. Sistem saraf ganglion tidak berpusat
6. Tidak memiliki insang
7. Sistem peredaran darah berupa sistem sinus darah
97. 8. Alat ekskresi berupa sepasang nefridium
9. Reproduksi terjadi secara seksual dan gonokoris
Contoh Scaphopoda:
Struktur Dentalium
99. 5. Kelas Cephalopoda
Ciri-ciri dan sifat Kelas Cephalopoda:
1. Memiliki kaki otot yang mengalami modifikasi menjadi
8 atau 10 tentakel
2. Mulut dikelilingi tentakel.
3. Mollusca yang kakinya berada di kepala
4. Pertahanan diri : mengubah warna tubuh sesuai warna
lingkungannya dan mengeluarkan zat tinta.
5. Semua hewan yang termasuk kelas ini tidak memiliki
cangkang luar, kecuali pada Nautillus pompilus.
Contoh :
- Loligo indica (cumi-cumi)
- Octopus vulgaris (gurita)
- Nautillus pompilus
100. CUMI-CUMI
Domain : Eukarya
Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Cephalopoda
Ordo : Teuthida
Subordo : Myopsina
Famili : Loliginidae
Genus: Loligo
Spesies : Loligo sp.
102. Beberapa mollusca sangat berperan dan menimbulkan
dampak yang menguntungkan ataupun bersifat merugikan
bagi kehidupan manusia.
a. Yang menguntungkan
1. Cumi-cumi, siput, tiram, kerang dan sotong merupakan
sumber protein hewani yang cukup tinggi selain enak
rasanya
2. Cangkang dari berbagai mollusca dijadikan bahan
industry dan hiasan karena banyak yang berwarna sangat
indah.
3. Mutiara yaitu permata yang dihasilkan sejenis kerang
dan merupakan komoditas ekspor non migas yang cukup
penting terutama bagi Negara kita.
b. Yang merugikan
1. Teredo navalis, merusak kerang-kerang piaran dan
bangunan kapal
2. Lymnea javanica sebagai inang perantara berbagai
cacing fasciola hepatica
3. Achatina fulica, hama tanaman budidaya
105. Echino = landak/duri, derma = kulit
Hewan berkulit duri, triploblastik, dan selomata
106. • Hidup di pantai hingga dasar laut dengan kedalaman
6.000m
• Hidup bebas atau bersimbiosis komensalisme
• Karnivor
• Memilki ciri khas adanya rangka dalam (endoskeleton)
berduri yang menembus kulit
Cara Hidup dan Habitat
Echinodermata
107. Ciri-Ciri Tubuh Echinodermata
• Ukuran dan bentuk tubuh Echinodermata
• Ukuran bervariasi dengan diameter 1 - 36 cm. Pada saat
larva, Echinodermata hidup sebagai plankton dan
memiliki bentuk tubuh simetri bilateral, kemudian
mengalami metamorfosis hingga dewasa dengan bentuk
tubuh simetri radial 5 penjuru.
• Ada juga yang berbentuk seperti bintang, bulat seperti
bola, pipih-bundar, bulat memanjang, atau seperti
tumbuhan.
• Tidak punya kepala
• Tubuh tersusun dalam sumbu oral-aboral
108. • Struktur dan fungsi tubuh Echinodermata
• Memiliki kulit yang tipis untuk menutupi rangka mesodermal
(terletak di dalam tubuh, terdiri atas pelat-pelat kapur [osikula] yang
dapat digerakkan atau tidak dapat digerakkan).
• Punya daya regenerasi tinggi
• Terbagi menjadi 5 simetri:
• Daerah ambulakral (penjuluran kaki tabung)
• Daerah interambulakral (tidak ada kaki tabung)
• Punya sistem pembuluh air (sistem ambulakral) pada rongga
tubuhnya untuk menggerakan kaki tabung
109.
110. Air masuk melalui
madreporit
Pembuluh batu
Saluran cincin
yang menyebar
pada lengannya
disebut saluran
radial.
Saluran lateral
Ampula
berkontraksi
Kaki tabung
memanjang,
mencengkram
substrat
Aliran air pada sistem amburakral
111. • Echinodermata memiliki sistem pencernaan yang
lengkap, mulai dari mulut, esofagus, lambung,
usus, dan anus. Mulut terletak di bagian
permukaan oral, sedangkan anus di bagian
permukaan aboral.
112. Sistem Pencernaan Makanan
Sistem pencernaan dimulai dari mulut yang posisinya
berada di bawah permukaan tubuh. Kemudian diteruskan
melalui faring, ke kerongkongan, ke lambung, lalu ke usus,
dan terakhir di anus
113. Sistem Pernafasan dan Ekskresi
Echinodermata bernafas menggunakan insang
kulit.
Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah Echinodermata
umumnya tereduksi, sukar diamati. Sistem
peredaran darah terdiri dari pembuluh darah
yang mengelilingi mulut dan dihubungkan dengan
lima buah pembuluh radial ke setiap bagian
lengan
114. Reproduksi Echinodermata
• Seksual & Aseksual
• Aseksual
• Pembelahan Fisi, penyekatan dan pemisahan pisin pusat (piringan kecil di
pusat tubuh), kemudian masing-masing bagian tubuh yang terpisah akan
melakukan regenerasi menjadi individu yang lengkap.
115. • Seksual
• Echinodermata mempunyai jenis kelamin terpisah
• Fertilisasi terjadi di luar tubuh
• Telur yang telah dibuahi akan membelah secara
cepat menghasilkan blastula, dan selanjutnya
berkembang menjadi gastrula.
• Gastrula ini berkembang menjadi larva bipinnaria
(pada Asteroidea)/ekinopluteus (pada Echinoidea)
berbentuk simetri bilateral.
• Larva berenang bebas di dalam air mencari tempat
yang cocok hingga menjadi branchidaria, lalu
mengalami metamorfosis dan akhirnya menjadi
dewasa.
• Setelah dewasa bentuk tubuhnya berubah menjadi
simetri radial.
118. Asteroidea
• Asteroidea dikenal sebagai bintang
laut karena memiliki bentuk tubuh
seperti bintang pentamer dengan
lima buah lengan
• Umumnya tubuh Asteroidea
berdiameter 10-20 cm
• Karnivora
• Pada permukaan tubuh Asteroidea
terdapat duri-duri, papula, insang
kulit, dan pediselaria
• Memliki daya regenerasi yang tinggi
• Bereproduksi seksual & aseksual
• Contoh Asteroidea: Luidia, Asterias
forbesi, Linkcia, Astropecten
121. Ophiuroidea (ophio = ular)
• Berbentuk bintang dengan pisin pusat
kecil (1-3 cm)
• Memiliki 5 lengan yang panjang dan
langsing, terkadang bercabang-cabang
• Disebut sebagai bintang mengular
• Kaki tabungnya tidak mempunyai
ampula dan alat pengisap
• Memiliki mulut dibagian oral tetapi tidak
punya anus, sisa pencernaan makanan
dimuntahkan lewat mulut
• Alat reproduksi bersifat gonokoris dan
pembuahan terjadi secara eksternal
• Contoh Ophiuroidea: Ophiothrix fragilis,
Ophiomyxa, Gorgonocephalus
123. Echinoidea
• Dikenal dengan sebutan bulu babi atau
dolar pasir
• Memiliki bentuk tubuh bulat seperti bola
atau pipih bundar seperti uang logam
• Tidak punya lengan namun mempunyai duri-
duri yang dapat digerakkan
• Umumnya punya 2 macam duri;
• Duri panjang
• Duri pendek
• Ada juga spesies yang durinya beracun,
contohnya Asthenosoma
• Contoh-contoh Echinoidea:
• Bulu babi, misalnya Cidaris dan Diadema
• Bulu babi jantung, misalnya Spatangus,
Meoma ventricosa, dan Echinocardium
flavescens
• Dolar pasir, Clypeaster dan Fibularia
• Bereproduksi secara generatif, alat
kelamin gonokoris
• Pembuahan sel telur oleh sperma
terjadi secara eksternal dan
menghasilkan larba ekinopluteus
125. Crinoidea
• Dikenal sebagai lili laut karena
bertangkai mirip bunga lili (tidak
bertangkai: bintang bulu)
• Habitatnya di laut dalam
• Sisi oral menghadap ke atas
• Lengan banyak (kelipatan 5) mengelilingi
kaliks (dasar tubuh)
• Pada kaliks terdapat mulut dan anus
• Lengan mengandung cabang-cabang
kecil, fleksibel seperti bulu (pinula)
• Pada permukaan oral setiap lengan dan
pinula terdapat celah ambulakral yang
bersilia
• Tidak memiliki madreporit dan ampula
• Hidup menetap dengan alat semacam
akar (sirri)
• Pemakan cairan
• berupa zooplankton atau partikel
makanan ditangkap oleh silia
berlendir pada celah ambulakral
dilengannya
• Makanan dari lengan akan di bawa ke
mulut
• Bereproduksi secara seksual dan bersifat
gonokoris
• Pembuahan terjadi secara eksternal dan telur
didekatkan dengan pinula. Telur menetas
menjadi larva vitellaria. Lalu larva melekat
pada substrat, bermetamorfosis menjadi larva
pentakrinoid yang bertangkai, dan tumbuh
hingga dewasa.
• Contoh Crinoidea: Ptilocrinus pinnatus (lili
laut), Antedon bifida dan Antedon loveni
(bintang bulu)
127. Holothuroidea
• Dikenal sebagai mentimun laut
• Permukaan tubuhnya tidak keras dan tidak
berduri
• Bernapas dengan alat pernapasan pohon
pernapasan dan seluruh permukaan tubuhnya
• Memiliki sistem peredaran darah hemal yang
terdiri atas sebuah cincin hemal dan sinus
radial hemal yang sejajar dengan saluran
cincin dan saluran radial sistem pembuluh air.
• Tidak memiliki jantung
• Punya daya regenerasi tinggi
• Menghindari mangsanya dengan eviserasi
(autotomi dan pelepasan sebagian alat
tubuhnya melalui sobekan kloaka)
• Bereproduksi seksual, bersifat gonokoris
• Contoh Holothuroidea:
• Cucumaria sp., Holoturia edulis, Thyone sp.
129. Peranan Echinodermata dalam
Kehidupan Manusia
Menguntungkan
• Bulu babi dan telur landak laut: dikonsumsi
• Timun laut: panganan keripik timun laut
• Sebagai pembersih lantai karena memakan bangkai
Merugikan
• Bintang laut: memakan kerang mutiara di tempat budidaya
kerang mutiara
• Achanbasther merupakan hama pada terumbu karang,
karena memakan polip Coelenterata.
130. Kuis
1. Bagaimana cara hidup Mollusca?
2. Sebutkan ciri-ciri Polyplacophora!
3. Apa saja susunan lapisan cangkang Pelecypoda?
4. Apa saja bentuk Gastropoda?
5. Apa yang dimaksud dengan hemafrodit?
6. Sebutkan ciri-ciri Scaphopoda!
7. Sebutkan peranan Echinodermata dalam kehidupan
manusia!
8. Sebutkan klasifikasi Echinodermata!
9. . Apa yang dimaksud dengan sistem ambulakral?
10. Dimana habitat Echinodermata?
132. ARTHROPODA
Berasal dari bahasa Yunani (Arthron = ruas/ buku/
segmen, serta podos= kaki)
Hewan yang memiliki ciri kaki beruas ruas atau berbuku-
buku
Arthropoda merupakan kelompok hewan dengan jumlah
anggota spesies terbesar
133. Cara Hidup dan Habitat
• Hidup sebagai herbivora atau karnivora, parasit pada
organisme lain dan ada juga yang bersimbioisis
komensalisme.
• Terdapat di berbagai habitat seperti darat, perairan tawar,
dan laut.
134. Ukuran dan Bentuk Tubuh
• Ukuran dan bentuk tubuh bervariasi
• Ada yang berukuran kurang dari 0,1 mm
(tungau dan kutu)
• Ada yang berukuran lebih dari 3
(kepiting Machrocheira)
• Memiliki anggota tubuh dengan struktur dan
fungsi yang berbeda beda.
135. Ciri-Ciri Arthropoda
1) Tubuh beruas-ruas yang terbagi atas kepala (caput), dada
(thoraks), dan badan belakang (abdomen).
2) Bentuk tubuh simetris bilateral
3) Rangka luar keras tersusun atas zat kitin
4) System peredaran darah terbuka (system lakuner) dan alat
peredarannya berupa jantung dan pembuluh-pembuluh darah
terbuka
5) Alat pernapasan berupa trakea, insang, dan paru-paru buku
6) Alat pencernaan makanan lengkap terdiri atas mulut,
kerongkongan usus, dan anus
7) Sistem reproduksi terpisah, artinya ada hewan jantan dan ada
hewan betina. Reproduksi terjadi secara seksual (partenogenesis)
8) System saraf berupa tangga tali dan alat peraba berupa antena
9) Hidupnya di darat, air tawar dan laut.
137. Chelicerata
• Berasal dari bahasa Yunani cheilos = bibir, cheir=
lengan
• Memiliki alat mulut tambahan yang digunakan
untuk makan mirip cakar
• Terdiri atas Arachnida, Xiphosura,
Pycnogonida, Eurypterida, dan
Chasmataspidida
138. Arachnida
• Berasal dari bahasa Yunani, arachne= laba-laba,
meliputi laba-laba, kalajengking, tungau, ketonggeng,
caplak, dan kutu
• Ukuran tubuhnya sekitar 0,1 mm – 18 cm.
• Tubuhnya terdiri atas kepala dan dada yang bersatu
(sefalotoraks) serta abdomen
• Pada sefalotoraks terdapat 4 pasang kaki untuk
berjalan
• Memiliki beberapa pasang mata tunggal (oseli) dan
bulu-bulu pada seluruh tubuh sebagai indra peraba
139. • Mulut nya dilengkapi sepasang kelisera (alat sengat)
dan sepasang pedipalpus (alat capit)
• Kelisera berfungsi untuk mengeluarkan racun untuk
melumpuhkan mangsa, sedangkan pedipalpus berfungsi
untuk memegang mangsa
• Sistem pencernaan Arachnida meliputi mulut, esofagus,
lambung, usus, dan anus
• Bernafas dengan menggunakan paru-paru buku dan
sistem peredaran darah terbuka
140. • Alat ekskresi berupa tubulus Malpighi dan sistem saraf
berbentuk tangga tali serta memiliki ganglion otak dikepala
• Bereproduksi secara seksual, bersifat gonokoris serta terjadi
perkawinan (kopulasi), pembuahan secara internal di tubuh
betina.
• Arachnida dibagi menjadi Araneae, Scorpiones, dan Acarina
141. 1. Araneae
• Merupakan hewan kelompok laba-laba
• Tubuhnya terdiri atas sefalotoraks berbentuk noval dan
abdomen berbentuk bulat tidak bersegmen
• Antara sefalotoraks dengan abdomen terdapat bagian yang
menyempit disebut pedisel
• Memiliki 8 mata sederhana, sepasang pedipalpus (alat capit),
dan sepasang kelisera (alat sengat)
• Terdapat kelenjar sutera yang menghasilkan cairan protein
elastik sebagai bahan membuat dan bermuara pada ujung
posterior yang disebut spineret
142. • Spineret berbentuk kerucut, dapat berputar bebas dan memiliki
banyak lubang spigot
• Spigot merupakan lubang pengeluaran cairan protein elastik dan
berfungsi untuk memilin cairan protein elastik menjadi serat sutra
yang padat
• Terdapat kelenjar minyak antirekat pada kakinya agar tidak
terperangkap pada jaring tersebut
• Araneae bereproduksi secara seksual dengan perkawinan
(kopulasi) dan fertilisasi terjadi secara internal
• Contoh Araneae antara lain Nephila maculata, Latrodectus
mactans (laba-laba beracun), Aphonopelma hentzi (tarantula)
143.
144. 2. Scorpiones
• Hewan kelompok kalajengking dan ketunggeng
• Tubuhnya terdiri atas sefalotoraks pendek dan
abdomen yang bersegmen-segmen
• Segmen terakhir pada posterior adalah ekor dengan
posisi melengkung
• Ekor tersebut berfungsi untuk melumpuhkan
mangsa dan dilengkapi dengan alat sengat
145. • Bulu-bulu pada tubuh serta kaki Scorpiones
berfungsi sebagai indra peraba dan menangkap
getaran tanah meskipun dalam kegelapan
• Kalajengking memakan serangga, laba-laba, dan
hewan kecil
• Kalajengking menggendong anaknya dipunggung
sampai anaknya mengalami pergantian kulit selama
satu kali
• Contoh kalajengking : Uroctonus mordax,
Typhlochactas mitchelli, dan Hadogenes troglodytes
Uroctonus mordax Typhlochactas mitchelli Hadogenes troglodytes
146. 3. Acarina
• Hewan kelompok tungau, caplak, dan kutu
• Tubuhnya berbentuk bulat dan lonjong serta
sefalotoraks dan abdomen nya menyatu dan tidak
bersegmen
• Memiliki 4 pasang kaki, masing-masing terdiri dari
6-7 ruas
• Bernafas menggunakan seluruh permukaan tubuh
dan trakea
Kutu Tungau Caplak
147. • Pada Caplak, fase nimfa dan dewasa memiliki alat
haller (lubang olfaktori pada kaki) dan gigi
hipostom untuk menusuk
• Caplak mengisap darah dan mengeluarkan cairan
antikoagulan dari kelenjar ludah
• Contoh Acarina antar lain : Sarcoptes scabiei
(penyebab penyakit kudis), Dermatophagoides
farinae (tungau debu rumah), Hydracarina (kutu ait
penyebab gatal pada kaki)
Sarcoptes scabiei Dermatophagoides
farinae
Hydracarina
148. Peranan Arachnida Bagi Kehidupan
Manusia
Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi
serangga, terutama serangga hama. Namun, hewan-
hewan Arachnida lebih banyak merugikan manusia,
terutama hewan-hewan Acarina, yaitu:
v Sarcoptes scabei, menyebabkan gatal atau
kudis pada manusia
v Prosoptes equi, menyebabkan kudis pada ternak
domba, kelinci, dan kuda
v Otodectes cynotis, (tungau kudis telinga) menyerang
anjing dan kucing
v Dermacentor variabilis sebagai vektor demam
Rocky Mountain.
149. b. Myriapoda
Myriapoda merupakan hewan arthropoda yang memiliki kaki
berjumlah banyak. Ciri-ciri myriapoda antara lain:
• Berbentuk panjang dengan segmen segmen tetap dan serupa
• Pada setiap segmen terdapat sepasang atau dua pasang kaki
• Bagian tubuh hanya terdiri atas kepala dan perut
• Pada kepala tedapat sepasang antena, sepasang mata, mulut
yang dilengkapi oleh sepasang rahang bawah, dan dua
pasang rahang atas
• Bernafas dengan trakea dan spirakel (lubang di permukaan
tubuh untuk bernafas, terdapat pada setiap segmen)
• Alat ekskresi: Tubulus Malpighi
• Bereproduksi secara seksual, gonokiris atau diesis. Pembuahan
terjadi di tubuh betina
150. Klasifikasi Myriapoda
1. Diplopoda
Dikenal sebagai luing atau kaki seribu. Hewan ini
memakan tumbuhan atau sisa sisa tumbuhan. Diplopoda
memiliki ciri khas yakni bila diganggu segera
menggulungkan tubuhnya seakan-akan mati, dan
berjalan lambat.
Ciri-ciri tubuh:
• Tubuh silindris; segmen berjumlah 25-100 segmen
• Terdapat 2 pasang kaki pada setiap segmen; Pada larva
hanya memiliki sepasang kaki
• Memiliki sepasang antena yang pendek
• Bersifat ovipar (bertelur)
Contoh: Trigoniulus corallinus (luing)
151.
152. 2. Chilopoda
Dikenal sebagai kelabang atau lipan. Bergerak dengan cepat, dan
hidup sebagai predator atau karnivor yang memangsa serangga.
Ciri-ciri tubuh:
• Tubuhnya pipih dorsoventral (pipih kearah punggung/perut)
• Setiap segmen terdapat sepasang kaki di bagian lateral
• Kaki pada segmen pertama di belakang kepala termodifikasi
menjadi cakar beracun untuk melumpuhkan mangsa
• Pada kepala, terdapat sepasang antena panjang dan
sepasang mata
• Terdapat sepasang spirakel pada setiap segmen tubuh
Contoh: Scutigera coleoptarata (lipan rumah) dan Scolopendra
gigantea (lipan besar; 30cm)
153.
154. c. Crustacea (udang-udangan)
Crustacea yaitu Arthropoda yang memiliki
eksoskeleton (rangka luar) berupa kulit tubuh atau
kutikula yang keras, karena mengandung zat kapur
dan kitin. Crustacea hidup sebagai herbivor, karnivor,
parasit, bahkan pemakan bangkai.
155. Struktur Tubuh Crtustacea
Tubuh crustacea berukuran antara 0,1 mm – 60 cm,
dengan bentuk bentuk yang bervariasi. Secara garis
besar strukutur tubuh Crustacea terdiri atas dua
bagian besar, yakni:
1. Sefalotoraks (kepada-dada bersatu)
2. Abdomen (perut)
156. StrukturTubuhCrustacea
1. Sefalotoraks
Sefalotoraks ditutupi oleh karapas (cangkang keras yang
melindungi organ di dalamnya) di bagian dorsa(belakang). Bagian
ujung anterior karapas lancip seperti duri, disebut rostrum.
Bagian kepala sefalotoraks terdiri dari:
• Sepasang mata majemuk (faset) yang bertangkai; tersusun dari
banyak optik omatidium
• Sepasang antenula pendek; pada dasar antenula terdapat alat
keseimbangan statosista
• Sepasang antena panjang atau sungut; terdapat kemoreseptor
untuk mendeteksi zat kimia
• Sepasang mandibula (rahang bawah) yang mengapit mulut;
berbentuk pendek dan tebal, berfungsi untuk menggigit dan
menggiling makanan
• Sepasang maksila (rahang atas); berfungsi membantu proses
makanan
157. Bagian Dada
Bagian dada selfatoraks terdiri dari:
• 3 pasang maksiliped; berfungsi untuk menyaring
dan memasukkan makanan ke dalam mulut
• Sepasang keliped (kaki capit); berfungsi untuk
menangkap makanan dan sebagai alat pertahanan
diri dari musuh
• 4 pasang pereiopod (kaki jalan)
158. 2. Abdomen (perut)
Pada setiap segmen bagian perut terdapat
sepasang pleopod (kaki renang).
Pada ujung posterior tubuh terdapat telson dan
sepasang urupod (alat kemudi renang). Keduanya
memilii alat keseimbangan statosista.
Organ Fungsi
Jantan Pleopod Termodifikasi menjadi alat kopulasi
(alat kelamin; digunakan saat
reproduksi seksual dan tempat
menyimpan sperma) yang disebut
gonopod
Betina Pleopod Sebagai alat untuk menyimpan telur
dan membawa anaknya
162. 1. Remipedia
Merupakan udang purba, hidung di perairan gelap, contohnya di gua-
gua yang berhubungan dengan air laut. Air di dalam gua memiliki
stratifikasi, lapisan air tawar berada di atas air asin.
Ciri-ciri tubuh:
• Berukuran sekitar 30 mm
• Terdiri atas kepala dan badan memanjang (trunk) dengan 32
ruas. Ruas tubuh oertama bersatu dengan kepala, sedangkan
ruas terakhir bersatu dengan telson
• Kepala ditutupi pelindung dan meiliki tonjolan preantenula
sebagai indra peraba
• Memiliki alat sengat tajam dan beracun sebagai jarum injeksi
• Berenang dengan punggung sebagai landasan
Hanya terdapat 22 spesies Remipedia, diantaranya: Speleonectes
altanida, Speleonectes tanumeker, dan Godzillognomus schrami.
163.
164. 2. Branchiopoda
Kelas ini hidup di air tawar. Jumlah segmen tubuh dan bagian agian
tubuh luar sangat bervariasi, maksila tereduksi atau tidak ada, dan
memiliki kaki berbentuk seperti daun.
Contoh: Artemia salina, Lepidocaris rhyniensis
Lepidurus packardi
165. 3. Ostracoda
Ostracoda merupakan herbivor, karnivor, predator atau pemakan detritus
(sisa tumbuhan/hewan yang sudah mati). Beberapa spesies ada yang
hidup komensalisme dengan Enchinodermata atau Crustacea lainnya.
Ada Ostracoda yang hidup sebagai zooplankton di laut dengan kedalaman
hingga 700 m, sebagai bentos atau melekat di dasar perairan, atau
membuat liang.
Ciri-ciri tubuh:
• Memiliki tubuh berukuran kecil sekitar 0,2-30 mm
• berbentuk bulat atau lonjong; ruas-ruas tubuh tampak tidak jelas
• memiliki antena yang panjang sebagai alat gerak untuk berenang.
• memiliki karapas berkeping dua yang menyatu di bagian dorsal dan
menutupi badan serta kepala
• Karapas ada yang keras karena mengandung zat kapur dan setiap kali
molting akan diganti dengan yang baru
Terdapat sekita 13.000 spesies Ostracoda yang masih hidup, contohnya
Cypridina mediterranea , Azygocypridina lowryi, dan Gigantocypris
pellucida.
166.
167. 4. Cephalocarida
Merupakan kelompok udang-udangan kecil paling primitif yang masih
hidup. pemakan detritus (sisa tumbuhan/hewan), sebagai bentos
disedimen lumpur atau pasir dasar laut dengan kedalaman laut hingga
1.500 m, dan bersifat hermafrodit.
Ciri-ciri tubuh:
• Panjang tubuh Cephalocarida sekitar 2-4 mm
• maksila (rahang atas) tidak berkembang
Terdapat hanya empat genus Cephalocarida, contohnya Lightiella
monniotae dan Hutchinsoniella macracantha.
168.
169. 5. Maxillopoda
Ciri-ciri tubuh:
• Memiliki tubuh yang berukuran kecil dan pendek (kecuali
teritip/barnacle)
• Tubuh Maxillopoda terdiri atas bagian kepala (5 ruas), dada (6
ruas), dan perut (4 ruas), dan sebuah telson. Kepala dan dada
ada yang bersatu.
• Ada yang memiliki karapas, dan ada yang tidak. Mata ada yang
memiliki tiga mangkuk yang disebut naupliar eyes.
Contoh Maxillopoda antara lain Cyclops bicuspidatus,
Austromegabalanus psittacus, dan stygotantulus stocki.
170.
171. 6. Malacostraca
Ciri-ciri tubuh:
• Memiliki tubuh yang terdiri atas lima ruas kepala, delapan ruas
dada, dan enam ruas perut (kecuali Leptostraca yang memiliki
tujuh ruas), dan sebuah telson
• Karapas menutupi toraks, atau tereduksi
• Kepala dan dada bersatu membentuk sefalotoraks.
Malacostraca merupakan Crustacea dengan anggota paling
banyak, terdapat lebih dari 25.000 spesies. Malacostraca dibagi
menjadi beberapa ordo, antara lain Isopoda (berkaki seragam).
Contohnya Asellus sp amphipoda, contohnya Alicella gigantea;
Stomatopoda, contohnya Odontodactylus latirostris; dan Decapoda
(jumlah kaki sepuluh), contohnya udang windu (Penaeus
monodon), kelomang (Pagurus bernhardus), rajungan (Portunus),
dan kepiting bakau (Scylla serrata).
173. d. Hexapoda
Hexapoda merupakan Arthropoda yang memiliki kaki
berjumlah enam. Hexapoda terdiri dari dua kelas, yaitu
Entognatha dan Insecta
174. 1. Entognatha
Entognatha (Yunani, ebti=di dalam, gnatha=rahang) memiliki
alat mulut yang tidak tampak jelas dari luar dan tidak memiliki
sayap. Pada umumnya Entognatha hidup di tanah sebagai
detrivitor. Entognatha terdiri dari tiga ordo, yaitu Collembola,
Diplura, dan Protura.
178. 2. Insecta
Insecta (Latinm insectum= terpotong menjadi bagian bagian)
dikenal sebagai serangga.
Ciri-ciri:
• Pada umumnya memiliki panjang 2-40 mm
• Ada yang mikroskopis, namun ada pula yang berukuran sampai
260 mm
• Tubuh serangga terdiri atas 3 bagian, yakni kepala (kaput),
dada (toraks, dan perut (abdomen)
• Sistem pencernaan lengkap; terdiri dari mulut, faring, esofagus,
tembolok (penyimpan makanan), lambung kelenjar (penghasil
enzim), usus, rektum, anus
• Sistem peredaran darah terbuka
• Darah serangga berwarna hijau, kuning, atau tak berwarna
179.
180. Struktur dan fungsi tubuh insecta
a. Kepala (kaput), terdiri dari:
• Tedapat sepasang mata majemuk; memiliki sejumlah
omatidium untuk menerima cahaya. Bagian luar omatidium
ditutupi oleh kornea transparan atau lensa. Permukaan lensa
disebut faset.
• Faset; berbentuk segiempat atau segienam dengan ukuran
dan jumlah yang berbeda pada tiap serangga. Umumnya,
serangga yang aktif di malam hari memiliki faset lebih besar
dari siang hari. Sementara serangga yang aktif terbang
memiliki lebih banyak faset.
• Terdapat mata tunggal (oseli)
181. • Sepasang antena; terdapat alat penciuman yang
mengandung kemoreseptor
• Palpus; sebagai alat perasa
• Alat mulut; terdiri atas maksila, mandibula, palpus, labrum
(bibir atas), dan labium (bibir bawah)
182. Menurut tipe mulutnya, Insecta digolongkan
menjadi empat (4) tipe mulut, yaitu :
• mulut menggigit dan mengunyah, misalnya
jangkrik dan berbagai macam belalang.
• mulut menggigit dan menjilat, misalnya
berbagai macam lebah.
• mulut menusuk dan mengisap, misalnya
nyamuk.
• mulut mengisap, misalnya kupu-kupu
183.
184. b. Dada (toraks)
• terdiri dari tiga segmen, yaitu prototoraks, mesotoraks dan
metatoraks.
• Pada bagian dada terdapat tiga pasang kaki yang beruas-ruas
• Terdapat sayap pada segmen ke-2 atau ke-3 toraks
• Pada umumnya insecta mempunyai dua pasang sayap.
185. c. Perut (Abdomen)
• Terdiri atas +/- 11 ruas
• Ruas belakang (bagian posterior); berfungsi sebagai alat
reproduksi
• Pada beberapa insecta betina terdapat alat untuk melepaskan
telur yang disebut ovipositor serta kantung tempat menyimpan
spermatozoid yang disebut spermateka.
• Organ timpanum; dimiliki oleh serangga yang mengeluarkan
suara dan sebagai alat dengar
186. Metamorfosis Serangga
Metamorfosis sempurna (holometabola): telur-larva(ulat atau
belatung)-pupa (kepompong)-imago(dewasa). Contohnya terjadi
pada lalat, kupu-kupu.
187. Metamorfosis tak sempurna
(hemimetabola) : telur-ninfa
(serangga muda)-imago
(serangga dewasa). Nimpa
memiliki bentuk seperti
serangga dewasa tetapi
ukuran tubuhnya kecil dan
tidak memiliki sayap. Nimfa
akan mengalami beberapa kali
ekdisis (semacam pergantian
kulit) dan tumbuh sayap
hingga menjadi serangga
dewasa. Contohnya terjadi
pada jangkrik (Gryllus sp.),
kecoak (Periplaneta
americana), belalang sembah
(Stagmomantis), dan capung
jarum(Argia).
188. Contoh proses reproduksi belalang
telur belalang berasal dari belalang betina
Selama proses reproduksi, belalang jantan akan memasukan
spermatophore ke dalam ovipositor belalang betina. Sperma
memasukan sel telur melalu saluran halus yang disebut micropyl
(1) Masa reproduksi
(3) Nimfa belalang
(4 )Belalang berganti kulit
(3) Belalang bertelur
190. 1. Apterygota
Berasal dari bahasa(Yunani, a = tidak , pteron = sayap). Ciri-ciri
• sedikit atau tidak mengalami metamorfosis
• memiliki appendage dibagian ventral abdomen; Appendage merupakan
bagian tubuh yang menonjol , dapat digerakkanberfungsi sebagai alat
gerak, alat indra, untuk makan atau keperluan lainnya
• pada umumnya berukuran kurang dari 5 mm..
Apterygota hidup ditempat lembab yang mengandung humus atau
sampah organik , dan ada pula yang memakan buku atau pakaian.
Serangga yang termasuk Apterygota, antara lain ordo Thysanura
(Lepisma saccharina – kutu buku) dan Archaeognatha (Petrobius
maritimus).
191. 2. Pterygota
merupakan kelompok serangga yang memiliki sayap atau
tidak bersayap, dan mengalami metamorfosis. Serangga
yang tidak bersayap contohnya semut dan anai-anai.
192. Pterygota dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu
sebagai berikut.
1. Exopterygota, ciri-ciri:
• memiliki sayap yang berkembang di luar. Sayap tumbuh dari
tonjolan luar dinding tubuh yang melebar
• mengalami metamorfosis tidak sempurna. Contohnya ordo
Ephemeroptera (Ephemeroptera sp. Lalat hidup sehari),
Odonata (Pantala sp. – capung kuning), Orthoptera (Gryllus
sp. – jangkrik). Isoptera (Reticulitermes – rayap), Plecoptera
(Taeniopteryx sp.), Hemiptera (Aphis pomi – kutu daun), dan
Thysanoptera (thrips palmi).
193. 2. Endopterygota, ciri-ciri:
• memiliki sayap yang berkembang dibawah kutikula dalam bentuk
lipatan
• Pertumbuhan sayap dimulai dari fase pupa (kepompong) hingga
tumbuh sempurna pada fase imago (dewasa).
• mengalami metamorfosis sempurna .
Contohnya ordo Megaloptera (Sialis sp). Siphonaptera (Pulex irritans),
Trichoptera (Phrygnea sp, - lalat kadis), Lepidoptera (Apatura iris),
Coleoptera(Oryctes rhinoceros – kumbang kelapa), Diptera (Musca
domestica – lalat rumah), Raphidioptera (Turcoraphidia acerba),
Neuroptera(Chrysopa oculata), Strepsiptera (Stylops sp.), dan
Mecoptera (Panorpa communis – lalat kalajengking).
195. Menguntungkan
• Sumber makanan yang mengandung protein tinggi, contoh :
udang windu (Penaus monodon), Lobster (Panulirus
homarus), Kepiting (Scylla serrata), Rajungan (Portunus),
laron, dan gangsir
• Menghasilkan madu, contoh : Lebah madu (Apis mellifera)
• Bahan pakaian sutera, contoh : Kepompong ulat sutra
(Bombyx mori)
• Membantu penyerbukan tanaman
• Serangga predator sebagai pemberantas hama tanaman
196. Merugikan
• Perusak tanaman, contoh : semua larva atau ulat pemakan
daun, wereng, dan belalang
• Inang perantara penyakit, contoh : nyamuk Aedes aegypti
(penyebab DBD), Anopheles (penyakit malaria), Musca
domestica (lalat rumah, penyakit tifus)
• Parasit pada manusia, contoh : Caplak (Sarcoptes scabiei)
penyebab penyakit kudis, nyamuk, dan kutu rambut pada
kepala (Pediculus humanus capitis)
• Merusak kayu bangunan, contoh : Rayap
• Pengebor kayu galangan kapal atau perahu, contoh :
Crustacea kelompok Isopoda (Limnoria lignorum)
197. Faktor
Subfilum
Chelicerata Myriapoda Crustacea Hexapoda
Bagian
Tubuh
Sefalotoraks,
abdomen
Kaput
(kepala),
abdomen
Sefalotoraks,
abdomen
Kaput,
Toraks, dan
abdomen
Antena Tidak ada Sepasang
Sepasang antena
pendek, sepasang
antena panjang
Sepasang
Mata
Beberapa
pasang mata
tunggal (oseli)
Sepasang
mata dari
sekumpulan
oseli
Sepasang mata
majemuk yang
bertingkai
Sepasang
mata faset
dan mata
oseli
Alat mulut Kilesera (alat
sengat) dan
Pedipalpus (alat
capit)
Sepasang
mandibula,
dua pasang
maksila
Sepasang
mandibula, dua
pasang maksila
Maksila,
mandibula,
palpus,
labrum, dan
labium
Perbedaan ciri-ciri tiap filum pada Arthropoda
198. Faktor
Subfilum
Chelicerata Myriapoda Crustacea Hexapoda
Alat Respirasi Paru-Paru
Buku
Sistem
Trakea,
Spirakel
Insang,
permukaan tubuh
Sistem Trakea,
Spirakel
Alat Ekskresi Tubulus
Malpighi
Tubulus
Malpighi
Kelenjar Hijau Tubulus Malpighi
Reproduksi Seksual,
diesis
Seksual,
diesis
Seksual, diesis,
partenogenesis
Seksual, diesis,
partenogenesis
Sayap - - - Ada, sepasang
atau dua pasang
Jumlah kaki Empat
pasang
Banyak,
sepasang
atau lebih
pada setiap
segmen
tubuh
Beberapa pasang,
sepasang keliped
dan maksiliped,
empat pasang
pereiopod (kaki
jalan), sepasang
pleopod
Tiga pasang
Habitat Darat, air Darat, air Air, darat Darat, air
199. KUIS
1) Sebutkan ciri-ciri dari Arthropoda secara umum?
2) Secara umum, segmen-segmen tubuh
Arthropoda dibedakan menjadi apa saja?
3) Jelaskan bagaimana cara reproduksi pada
Araneae (hewan kelompok laba-laba)?
4) Apa perbedaan antara Arthropoda filum
Chelicerata dengan Arthropoda filum
Crustacea?
5) Sebutkan peranan Arthropoda yang
menguntungkan dan merugikan dalam
kehidupan manusia?
6) Sebutkan perbedaan mendasar antara
chilopoda dan diplopoda!
201. Chordata
Chordata berasal dari kata horde yang berarti dawai atau senar atau tali.
Ciri-ciri Chordata:
1. Tubuh simetris bilateral
2. Memiliki susunan saraf pusat yang berbentuk pembuluh
3. Memiliki korda dorsalis (kerangka sumbu tubuh)
4. Memiliki beberapa celah faring
5. Adanya segmentasi pada bagian otot serta saraf
sifon
atrium
Bulu
babi
Amphiox
us
202. UROCHORDATA
Urochordata disebut juga Tunicata. Urocordata (oura =
ekor, chorde = dawai atau senar atau tali).
Kebanyakan Urochordata berbentuk seperti kantung
kecil, umumnya hidup sebagai hewan benthic dan
beberapa jenis yang lain sebagai plankton.
203. CEPHALOCHORDATA
Cephalochordata
Contoh : Amphioxus lanceolatus
Bentuk seperti ikan (badan panjang
dgn tidak melebihi 5,8 cm) dan
meliputi 30 species
Biasa menguburkan diri dalam
tanah
Chordadorsalis ada seumur hidup
dan meluas disepanjang badan
Gonochoris, dimana hewan jantan
dan betina sama
Fertilisasi eksternal
Terdiri dari satu kelas (Leptocardii)
208. • Tubuh terdiri dari kepala, badan , ekor
• Pada umumnya bersisik, yang mana terdapat 4 tipe sisik
(ganoid, plakoid, stenoid, sikloid)
• Bernapas dengan insang
• Poikiloterm
• Peredaran darah tertutup tunggal
• Sistem pencernaan lengkap
• Alat kelamin terpisah hemafrodit
• Alat eksresi berupa ginjal dengan tipe pronefron atau
mesonefron
Ciri ciri umum Pisces
209. Chondrictyes
Ciri ciri umum :
Hidup di laut
Kulit tubuh tertutup oleh sisik
plakoid kasar
Endoskeleton tersusun dari tulang
rawan
Memiliki 2 pasang sirip
ekor
Mulut terletak dibagian bawah
(ventral)
Alat pencernaan lengkap
Lubang hidung berpasangan
Alat kelamin terpisah
fertilisasi eksternal atau internal
210. Contoh osteichtyes
Osteichtyes
Ciri ciri umum :
Hidup di laut, air tawar, rawa
rawa
Ukuran tubuh bervariasi
Ikan betulang sejati
Kulit ditutupi sisik bertipe
ganoid, sikoid, stenoid
Otot tubuh bersegmen
Memiliki gelembung renang
Darah berwarna pucat
memiliki limpa berwarna merah
211. AGNATHA
Cyclostomata,
• Merupakan agnatha dengan mulut bundar
• Tidak memiliki anggota badan yang
berpasangan
• Tidak memiliki lempeng pelindung eksternal
• Reproduksi : sexual, eksternal, gonad satu dan
besar dilengkapi dengan saluran
• Poikiloterm
• Otak berkembang dengan 8 atau 10 pasang
syaraf cranial
• Organ auditory terdiri dari 1 atau 2 saluran
semicircularis
• Memiliki dua ginjal dengan saluran urogenital
papila
• Celah insang 6 – 14
• Tengkorak melengkung kedalam
• Mulut ventroanterior dan suctorial
• Bodi panjang, ramping, dan bulat dengan
daerah ekor mengecil
Hagfish (kelas Myxini)
Lamprey (kelas
Cephalaspidomorphi)
214. • Sumber protein tinggi
• mengandung asam lemak
tidak jenuh
• kulitnya dapat disamak
dan dibentuk dompet atau
yang lain
• tulangnya dapat dijadikan
lem
• sebagai ikan hias
• Pemberantasan nyamuk
secara biologi
• namun beberapa ikan
ganas bisa merugikan
bagi manusia
216. Amphibia
• Kelas Amphibia (Yunani,
Amphi = dua, Bios =
hidup ) beranggotakan
hewan – hewan
yangmempunyai dua
fase dalam hidupnya ,
yaitu fase kehidupan di
darat dan fase
kehidupan di air.
• Contoh kelas amphibia
adalah katak dan
salamander.
• Contoh Amphibia
tidak berkaki
adalah caecilian
• Amphibia tidak
hidup di air laut
tetapi di air tawar
• Amphibi
merupakan hewan
poikiloterm
(berdarah dingin)
220. • Reptilia (Latin, repto =
melata) . Anggota dari kelas
ini antara lain adalah kadal ,
buaya , kura-kura , ular ,
cicak , penyu , biawak , dan
lain – lain .
• Reptilia hidup di darat ,
perairan tawar , rawa-rawa ,
dan laut , namun Reptilia
cenderung beradaptasi
dengan kehidupan di darat .
• Reptilia cenderung berumur
panjang
1. Penyu atau kura-kura
mampu hidup sekitar 20-
100 tahun .
2. Buaya dan ular besar
mampu hidup sekitar 25-
40 tahun .
3. Ular kecil berumur sekitar
20 tahun
221. • Terdapat 6.500 spesies Reptilia yang teridentifikasi
yang dikelompokkan ke dalam ordo berikut :
a) Rhynchocephalia (Reptilia primitif): contohnya
Sphenodon punctatus (tuatara yang hidup di
pulau – pulau kecil Selandia Baru ).
b) Chelonia (Testudinata, bangsa kura-kura):
contohnya Heosemys spinosa (penyu berduri),
Chelonia mydas (penyu hijau), dan Dermochelys
coriacea (penyu belimbing).
c) Crocodilia (Loricata , bangsa aligator dan
buaya), contohnya Alligator sinensis, Crocodylus
porosus (buaya muara), dan Crocodylus
novaeguineae (buaya air tawar Papua).
222. d) Squamata (bangsa kadal dan ular). Squamata
mencakup 3 sub ordo, yaitu sebagai berikut:
1. Sauria (Lacertilia atau kadal), contohnya cecak
rumah (Hemidactylus frenatus), tokek (Gekko
gecko), biawaka komodo (Varanus komodoensis)
dan bunglon (Chamaeleo dilepis).
2. Amphisbaena (kadal cacing), contohnya Bipes
biporus dan Amphisbaena alba.
3. Serpentes (ular), contohnya ular boa pembelit
(Boa constrictor), ular sanca raja (Python regius),
ular laut (Hydrophis fasciatus), dan ular welang
(Bungarus fasciatus).
223. Peranan reptil
Reptilia dapat
dimanfaatkan oleh
manusia seperti berikut
ini:
• Bahan pangan:
misalnya dagin atau
telur dari ular dan
penyu.
• Obat-obatan: minyak
dan bisa ular sering
digunakan sebagai
bahan obat.
• Bahan kosmetika: minyak
bulus (sejenis kura-kura)
dipercaya dapat
menghaluskan kulit .
• Predator alamiah:
memangsa serangga dan
tikus
226. Aves
• Kata aves berasal dari bahasa latin yang dipakai sebagai naa
kelas, sedangkan ornis dari kata Yunani dipakai dalam
“ormitologi” yang berari ilmu yang mempelajari burung-burung.
• Kelas aves merupakan evolusi selaa reptilia (radiasi reotilia).
• Telur amniotic dan sisik pada kaki hanyalah dua diantara
semua ciri khas reptilian yang ditemukan pada burung.
• Akan tetapi burung modern (yang ada saat ini) tampak sangat
berbeda dari reptilia karena memiliki bulu sebagai alat untuk
terbang lainya yang khas seperti sayap.
• Aves merupakan kelas tersendiri dalam kingdom animalia,
aves atau burung memiliki ciri umum yaitu berbulu dan
kebanyakan diantara mereka bisa terbang.
• Kelas aves adalah satu-satunya kelompok hewan yang
memiliki bulu, (mamalia berambut, bukan berbulu).
227. Ciri-Ciri Umum
• Ukuran tubuh bervariasi. Tubuh terdiri atas bagian kepala, leher,
badan, dan ekor.
• Mulut berparuh yang tersusun atas zat tanduk, tidak memilk gigi,
lidah tidak dapat dijulurkan. Bentuk paruh bervariasi sesuai dengan
jenis makanannya.
• Mata berkembang dengan baik; memiliki kelopak mata, membrana,
dan kelenjar air mata. Pada umumnya mata terdapat di bagian sisi
pada kepala. Mata pada burung hantu terletak berdampingan.
Telinga tidak berdaun telinga dan pada telinga tengah terdapat
sebuah osikula auditori. Aves memiliki sepasang lubang hidung.
• Aves memiliki sepasang kaki untuk berjalan, bertengger, berenang,
mencakar-cakar tanah, memegang makanan, atau untuk
menangkap dan mencengkram mangsa. Jumlah jari kaki 2, 3, atau
4. kulit kaki bagian bawah dan jari-jarinya tersusun atas zat tanduk
yang keras.
• Aves memiliki sayap untuk terbang. Kecepatan terbang antara 30 –
75 km/jam.
229. Klasifikasi Aves
Terdiri dari:
1. Ordo Galliformes, contoh : Ayam, Kalkun.
2. Ordo Psittaciformes, contoh : Kakaktua, Betet.
3. Ordo Passeriformes, contoh : Kutilang.
4. Ordo Columbiformes, contoh : Merpati,
Perkutut.
5. Ordo Strigiformes, contoh : Burung Hantu.
6. Ordo Piciformes, contoh : Burung Pelatuk.
7. Ordo Falconiformes, contoh : Elang.
8. Ordo Struthioniformes, contoh : Burung Unta.
232. Mammalia
• Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata
yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang
pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan
anaknya;
• Adanya rambut;
• Tubuh yang endoterm atau "berdarah panas".
• Otak mengatur sistem peredaran darah, termasuk jantung yang
beruang empat.
• Mamalia terdiri lebih dari 5.000 genus, yang tersebar dalam
425 keluarga dan hingga 46 ordo, meskipun
hal initergantung klasifikasi ilmiah yang dipakai.
• Secara filogenetik, yang disebut mamalia adalah semua turunan
dari nenek moyang monotremata (seperti echidna) dan
mamalia therian (berplasenta dan berkantung atau marsupial).
233. Ciri-Ciri Umum Mammalia
1. Tubuh terdiri atas bagian kepala, leher, badan, dan ekor. Anggota
gerak depandan belakang memilki jari-jari. Anggota gerak depan
termodifikasi untuk fungsi berlari, menggali lubang, berenang, dan
terbang. Pada jari terdapat kuku atau cakar.
2. Mammalia memiliki kelenjar susu (glandula mammae) di dada,
perut, atau di ketiak anggota badan. Kelenjar susu pada individu
betina dapat mengeluarkan air susu setelah kelahiran anak.
Kelenjar susu pada kelompok Marsupalia (mammalia
berkantung) dan hewan Placentalia (hewan yang memberi makan
janin melalui plasenta) memiliki putting, sedangkan Monotremata
(mammalia bertelur tidak memilki putting. Kelenjar susu pada
Mammalia kjantan menyusut dan tidak menghasilkan air susu.
3. Mammalia memilki rambut, sedikitnya dalam satu fase siklus
hidupnya. Setiap helai rambut tumbuh didalam kantong yang
mengeluarkan minyak pada kulit. Kantong-kantong rambut
terletak dalam posisi miring sehingga rambut memiliki arah
tertentu. Rambut dapat berdiri karena otot-otot didalam kulit.
234. 4. Mammalia bersifat homoiterm (berdarah
panas). Tubuh dipertahankan dalam suhu 36
oC. Beberapa spesies melakukan hibernasi,
yaitu tdak aktif atau tidur selama musim
dingin. Pada saat udara panas, kelebihan
panas tubuh dibuang melalui keringat.
5. Ruas tulang belakang leher pada Mammalia
berjumlah tujuh buah.
6. Mammalia memiliki sekat yang membeatasi
rongga dada dengan rongga perut, yang
disebut diafragma.
235. 7. Mammalia bernapas dengan paru-paru. Paru-paru
terdiri atas dua lobus dan terdapat di dalam ruang
pleura. Pada laring terdapat pita suara.
8. Sistem ekskresi Mammalia berupa ginjal
metanefros dengan dua ureter yang mengalirkan
urine ke kandung kemih (vesika urinaria)
9. Alat indra berupa mata, telinga, lidah, dan hidung.
Mata dilindungi oleh kelopak mata bawah yang
dapat dipejamkan. Mammalia memiliki tiga tulang
pendengaran, yaitu martil (maleus), landasan
(incus), dan sanggurdi (stapes). Akhir organ
pendengar berbentuk gelung, yang disebut koklea.
Lidah memiliki papila-paila pengecap rasa. Hidung
berhubungan dengan lubang tunggal di tengkorak.
236. Terdapat sekitar 4000 spesies yang masih hidup dan di
kelompokkan dalam beberapa ordo dintaranya adalah :
MANOTREMATA (mamalia bertelur), famili
Tachyglosidae (landak semut), contoh : Tachyglosus
aculeatus
MARSUPILIA (mamalia berkantong), contohnya kuskus
(phalanger sp)
INSECTIVORA (pemakan serangga ), contohnya celurut
rumah (Crocidula russula)
TUPAIOIDEA (tupai), contohnya tupai panah
(Dendrogale murina)
KLASIFIKASI MAMALIA
241. KUIS
1. Apa yang dimaksud dengan peredaran darah ganda ?
2. Sebutkan 3 ordo dalam kelas Amphibi !
3. Sebutkan peranan katak yang dimanfatkan oleh
manusia
4. Sebutkan peranan aves pada kehidupan manusia!
5. Apa perbedaan antara aves dengan mamalia!
6. Sebutkan minimal 3 ciri vertebrata!
7. Subfilum vertebrata dapat dibagi menjadi dua
superkelas, apa sajakah itu?
8. Apa yang dimaksud dengan hewan poikiloterm ?
9. Sebutkan peranan Reptilia !
10. Sebutkan minimal 3 peranan pisces
Editor's Notes
Pinakosit : Sel sel lapisan tubuh terluar untuk melindungi tubuh bagian dalam.
Mesohil (Mesoglea) : Lapisan di dalam koanosit, terdiri dari :
Sel – sel amoebosid : Membentuk sel reproduktif dan spikula; mengedarkan sari makanan dan membuang sisa – sisa metabolisme.
Koanosit : Sel berflagel, yang terletak di antara spongosol dan koanosit. Berfungsi mencerna makanan secara intraseluler.
Spikula : Sebagai penopang (rangka tubuh) dari porifera.
Spongosol : Saluran untuk mengalirkan air ke Oskulum.
Oskulum : Tempat keluarnya air.