SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
LAPORAN KEGIATAN
Pengendali Ekosistem Hutan




 Pengamatan Invertebrata (Echinodermata) 
         di Pantai Bama, SPTNW I Bekol 




              DEPARTEMEN KEHUTANAN
  DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM
      BALAI TAMAN NASIONAL BALURAN
                   2010
I.     PENDAHULUAN




A. Latar Belakang

      Ekosistem terumbu karang, selain menyajikan keindahan dan
keunikan potensi sumberdaya alam hayati laut namun sangat peka terhadap
perubahan yang terjadi di lingkungannya, baik bersifat fisik maupun kimia.
Sedangkan aktivitas manusia seperti penangkapan ikan dengan dinamit dan
potasium merupakan ancaman yang sangat potensial untuk merusak
ekosistem terumbu karang tersebut.
      Terumbu karang merupakan salah satu mata rantai yang sangat
penting bagi keberlangsungan serta pelestarian berbagai biota laut. Secara
ekologis ekosistem terumbu karang bersama dengan hutan mangrove,
padang lamun serta rumput laut merupakan tempat pemijahan (spawning
ground), tempat pembesaran (nursery ground), tempat mencari makan
(feeding ground) serta tempat perlindungan bagi anakan bermacam jenis
udang, ikan, kepting dan jenis biota laut lain termasuk juga jenis biota
konsumsi yang memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi.
      Pantai Bama TNB menyimpan berbagai keanekaragaman plasma
nutfah hewan-hewan Invertebrata laut. Hampir sebagian besar kelompok
Invertebarata   terdapat   di   tempat   ini.   Mulai   dari   Phylum   Porifera,
Coelenterata, Mollusca, Arthropoda, dan Echinodermata. Laporan ini
berusaha mengidentifikasi tentang keanekaragaman invertebrata terutama
echinodermata di Pantai Bama Taman Nasional Baluran.




B. Maksud dan Tujuan

      Maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan “Identifikasi Invertebrata
phylum echinodermata di Perairan Bama, SPTN Wilayah I Bekol, Balai
Taman Nasional Baluran” ini adalah mengidentifikasi biota laut invertebrate
terutama dari phylum echinodermata.
II. TINJAUAN PUSTAKA




Taksonomi Hewan Invertebrata
Untuk mempelajari bermacam-macam organisasi yang hidup diperlukan
pengertian tentang sistem klasifikasi. Hewan-hewan yang dikenal dibeda-
bedakan antara satu organisme dengan organisme yang lainnya. Dasar
pembeda dapat meliputi bentu, warna, bau, rasa, sifat beracun atau tidak.
Pada Animalia meliputi invertebrata (hewan tidak bertulang belakang) dan
vertebrata (hewan bertulang belakang). Hewan Invertebrata merupakan
golongan hewan yang tidak mempunyai tulang belakang.
Invertebrata adalah hewan yang tidak mempunyai tulang punggung atau
ruas-ruas tulang belakang. Invertebrata terdiri dari beberapa phyllum, yaitu :
-   Phyllum Protozoa
-   Phyllum Porifera
-   Phyllum Coelenterata
-   Phyllum Platyhelminthes
-   Phyllum Nemathelmintes
-   Phyllum Annelida
-   Phyllum Mollusca
-   Phyllum Arthropoda
-   Phyllum Echinodermata


Phylum Echinodermata
Echinodermata berasal dari kata Yunani, echinos = duri dan derma = kulit.
Jadi Echinodermata dapat diartikan sebagai hewan berkulit duri. Memang
jika Anda meraba kulit hewan ini akan terasa kasar, karena kulitnya
mempunyai lempeg-lempeng zat kapur dengan duri-duri kecil.
Hewan ini biasanya hidup di pantai dan di dalam laut sampai kedalaman
sekitar 366 m. Sebagian hidup bebas, hanya gerakannya lamban. Anda
jangan khawatir hewan ini tidak ada yang parasit. Ada sekitar 5.300 jenis
Echinodermata yang sudah dikenal manusia. Jumlahnya amat banyak,
karena musuh hewan ini hanya sedikit. Keistimewaan Echinodermata adalah
memiliki tubuh (organ tubuh) lima atau kelipatannya. Di samping itu hewan
ini memiliki saluran air yang sering disebut sistem ambulakral. Sistem ini
digunakan untuk bergerak, bernafas, atau untuk membuka mangsanya yang
memiliki cangkok. Ciri umum lainnya adalah pada waktu masih larva
tubuhnya berbentuk bilateral simetri. Sedangkan setelah dewasa bentuk
tubuhnya menjadi radial simetri.
      Echinodermata merupakan binatang triploblastik selopmata, tubuh
simetris radial yang terbagi menjadi 5 bagian, umumnya mempunyai duri,
saluran pencernaan sempurna meski anus pada sebagian Echinodermata
tidak berfungsi, hidup di laut, gerakan lambat dengan kaki pembuluh
(ambulakral) yang terjadi dengan mengubah tekanan air yang diatur oleh
sistem pembuluh air yang berkembang dari selom.
      Jenis kelamin terpisah, larva mempunyai bentuk simetris bilateral yang
dapat berenang secara bebas disebut bipinnaria.


Sistem Tubuh Echinodermata
1. Sistem Ambulakral
Untuk memudahkan dalam mempelajari sistem ambulakral pada hewan
Echinodermata. Sistem ambulakral sebenarnya merupakan sistem saluran
air yang terdiri atas:
        a. Madreporit, merupakan lubang tempat masuknya air dari luar
           tubuh.
        b. Saluran batu
        c. Saluran cincin
        d. saluran radial, meluas ke seluruh tubuh.
        e. Saluran lateral
        f. Ampula
        g. Kaki tabung




Sistem ini berfungsi untuk bergerak, bernafas atau membuka mangsa. Pada
hewan ini air laut masuk melalui lempeng dorsal yang berlubang-lubang kecil
(madreporit) menuju ke pembuluh batu. Kemudian dilanjutkan ke saluran
cincin yang mempunyai cabang ke lima tangannya atau disebut saluran
radial selanjutnya ke saluran lateral. Pada setiap cabang terdapat deretan
kaki tabung dan berpasangan dengan semacam gelembung berotot atau
disebut juga ampula. Dari saluran lateral, air masuk ke ampula. Saluran ini
berakhir di Sistem Reproduksi Echinodermata mempunyai jenis kelamin
terpisah, sehingga ada yang jantan dan betina. Fertilisasi terjadi di luar
tubuh, yaitu di dalam air laut. Telur yang telah dibuahi akan membelah
secara cepat menghasilkan blastula, dan selanjutnya berkembang menjadi
gastrula. Gastrula ini berkembang menjadi larva. Larva atau disebut juga
bipinnaria berbentuk bilateral simetri. Larva ini berenang bebas di dalam air
mencari tempat yang cocok hingga menjadi branchidaria, lalu mengalami
metamorfosis dan akhirnya menjadi dewasa. Setelah dewasa bentuk
tubuhnya berubah menjadi radial simetri.


2. Sistem Pencernaan Makanan
Sistem    pencernaan     makanan   hewan    ini   sudah   sempurna.      Sistem
pencernaan dimulai dari mulut yang posisinya berada di bawah permukaan
tubuh. Kemudian diteruskan melalui faring, ke kerongkongan, ke lambung,
lalu ke usus, dan terakhir di anus. Anus ini letaknya ada di permukaan atas
tubuh dan pada sebagian Echinodermata tidak berfungsi. Pada hewan ini
lambung memiliki cabang lima yang masing-masing cabang menuju ke
lengan. Di masing-masing lengan ini lambungnya bercabang dua, tetapi
ujungnya buntu.


3. Sistem Pernafasan dan Ekskresi
Echinodermata     bernafas   menggunakan     paru-paru    kulit   atau   dermal
branchiae (Papulae) yaitu penonjolan dinding rongga tubuh (selom) yang
tipis. Tonjolan ini dilindungi oleh silia dan pediselaria. Pada bagian inilah
terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida. Ada pula beberapa jenis
Echinodermata yang bernafas dengan menggunakan kaki tabung. Sisa-sisa
metabolisme yang terjadi di dalam sel-sel tubuh akan diangkut oleh
amoebacyte (sel-sel amoeboid) ke dermal branchiae untuk selanjutnya
dilepas ke luar tubuh.


4. Sistem Sirkulasi
Sistem peredaran darah Echinodermata umumnya tereduksi, sukar diamati.
Sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh darah yang mengelilingi mulut
dan dihubungkan dengan lima buah pembuluh radial ke setiap bagian
lengan.


5. Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri dari cincin saraf dan tali saraf pada bagian lengan-
  lengannya
Klasifikasi Echinodermata
     Struktur larva Echonodermata mempunyai persamaan dengan struktur
Chordata rendah dan dalam perkembangan embrio tahap awal, kedua
phyllum di atas mempunyai persamaan. Jadi jika dilihat secara embriologis
Echonodermata lebih dekat dengan Chordata daripada ke Annelida,
Mollusca atau Arthropoda.
Echinodermata dapat dibedakan menjadi 5 kelas, yaitu :
     - Asteroidea
     - Echinoidea
     - Ophiouroidea
     - Crinoidea
     - Holothuroidea




1. Kelas Asteroidea
Asteroidea sering disebut bintang laut. Sesuai dengan namanya itu, jenis
hewan ini berbentuk bintang dengan 5 lengan. Di permukaan kulit tubuhnya
terdapat duri-duri dengan berbagai ukuran. Hewan ini banyak dijumpai di
pantai. Ciri lainnya adalah alat organ tubuhnya bercabang ke seluruh lengan.
Perhatikan gambar di samping ini.
Mulut terdapat di permukaan bawah atau disebut permukaan oral dan anus
terletak di permukaan atas (permukaan aboral). Kaki tabung tentakel
(tentacle) terdapat pada permukaan oral. Sedangkan pada permukaan
aboral selain anus terdapat pula madreporit. Madreporit adalah sejenis
lubang yang mempunyai saringan dalam menghubungkan air laut dengan
sistem pembuluh air dan lubang kelamin.


2. Kelas Echinoidea
Jika Anda jalan-jalan di pantai, hati-hati dengan binatang ini karena tubuhnya
dipenuhi duri tajam. Duri ini tersusun dari zat kapur. Duri ini ada yang pendek
dan ada pula yang panjang seperti landak. Itulah sebabnya jenis hewan ini
sering disebut landak laut. Jenis hewan ini biasanya hidup di sela-sela pasir
atau sela-sela bebatuan sekitar pantai atau di dasar laut. Tubuhnya tanpa
lengan hampir bulat atau gepeng. Ciri lainnya adalah mulutnya yang terdapat
di permukaan oral dilengkapi dengan 5 buah gigi sebagai alat untuk
mengambil makanan. Hewan ini memakan bermacam-macam makanan laut,
misalnya hewan lain yang telah mati, atau organisme kecil lainnya. Alat
pengambil makanan digerakkan oleh otot yang disebut lentera arisoteteles.
Sedangkan anus, madreporit dan lubang kelamin terdapat di permukaan
atas.


3. Kelas Ophiuroidea
Hewan ini jenis tubuhnya memiliki 5 lengan yang panjang-panjang. Kelima
tangan ini juga bisa digerak-gerakkan sehingga menyerupai ular. Oleh
karena itu hewan jenis ini sering disebut bintang ular laut (Ophiuroidea
brevispinum).


4. Kelas Crinoidea
Jika Anda pernah menyelam ke dasar laut, mungkin Anda mengira jenis
hewan Crinoidea ini adalah tumbuhan. Memang sekilas hewan ini mirip
tumbuhan bunga. Ia memiliki tangkai dan melekat pada bebatuan, tak beda
seperti tumbuhan yang menempel di bebatuan. Ia juga memiliki 5 lengan
yang bercabang-cabang lagi mirip bunga lili. Oleh karena itu hewan ini sering
disebut lili laut (Metacrinus sp).
Ciri lainnya mulut dan anus hewan ini terdapat di permukaan oral dan tidak
mempunyai madreporit. Hewan ini sering ditemukan menempel dengan
menggunakan cirri (akar) pada bebatuan di dasar laut. Ia juga bisa berenang
bebas, sehingga jika lingkungan tidak menguntungkan akan pindah dan
menempel pada tempat lain. Jenis lainnya adalah Antedon tenella, dengan
tubuhnya kecil-kecil, bentuk piala disebut calyx (kaliks) tanpa tangkai.


5. Kelas Holoturoidea
Hewan jenis ini kulit durinya halus, sehingga sekilas tidak tampak sebagai
jenis Echinodermata. Tubuhnya seperti mentimun dan disebut mentimun laut
atau disebut juga teripang. Hewan ini sering ditemukan di tepi pantai.
Gerakannya tidak kaku, fleksibel, lembut dan tidak mempunyai lengan.
Rangkanya direduksi berupa butir-butir kapur di dalam kulit. Mulut terletak
pada ujung anterior dan anus pada ujung posterior (aboral). Di sekeliling
mulut terdapat tentakel yang bercabang sebanyak 10 sampai 30 buah.
Tentakel   dapat     disamakan       dengan   kaki   tabung   bagian   oral   pada
Echinodermata lainnya. Tiga baris kaki tabung di bagian ventral digunakan
untuk bergerak dan dua baris di bagian dorsal berguna untuk melakukan
pernafasan. Selain itu pernafasan juga menggunakan paru-paru air.
Kebiasaan hewan ini meletakkan diri di atas dasar laut atau mengubur diri di
dalam lumpur/pasir dan bagian akhir.


Peran Echinodermata
Laut bisa bersih seperti sekarang ini antara lain merupakan jasa hewan
Echinodermata. Hewan ini adalah pemakan bangkai, sisa-sisa hewan, dan
kotoran hewan laut lainnya. Oleh karena itu hewan ini sering disebut sebagai
hewan pembersih laut/pantai.
Echinodermata juga dapat dijadikan sebagai bahan makanan. Misalnya
mentimun laut setelah dikeringkan dijadikan bahan sup atau dibuat kerupuk.
Juga telur bulu babi sangat enak untuk dimakan. Echinodermata juga bisa
merugikan, karena hewan laut ini sebagai pemakan tiram/kerang mutiara.
III. MATERI DAN METODE




A.   Pelaksana dan Waktu Pelaksanaan

      Waktu pelaksanaan tanggal 11-12 Januari 2010 selama 3 (tiga) hari
bertempat di Perairan Bama, Resort Pengelolaan Taman Nasional Bama,
Seksi Pengelolaan Taman Nasional I Bekol.

B.   Alat dan Bahan

      1. Panduan identifikasi invertebrate
      2. Masker, snorkel dan fin
      3. Alat tulis
      4. Kamera bawah air

C.   Metode


Secara acak dengan menggunakan perlengkapan skin diving dan kamera
bawah air, berusaha menyapu seluas mungkin area untuk menemukan dan
mengambil gambar invertebrate dari phylum echinodermata. Biota laut
tersebut kemudian diidentifikasi dan didokumentasikan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN



A. Hasil

       Dari hasil kegiatan diperoleh sekitar 8 (delapan) jenis echinodermata,
yaitu sebagai berikut :




           Holothuria atra                      Linckia laevigata




        Acanchasther planci                    Diadema setosum




                                             Gomphia gomphia




Bohadschia argus (Jaeger, 1833)       Bohadschia similis (Semper 1868)
Hasil tersebut      jumlahnya tidak banyak. Namun hal tersebut
disebabkan cara hidup echinodermata yang cenderung sembunyi di
bebatuan untuk melindungi diri dari predator serta hantaman gelombang laut
sehingga sulit untuk dijumpai. Hal lain yang menyebabkan jumlah jenis yang
ditemukan sedikit adalah tingkat kecerahan yang rendah sehingga jenis –
jenis echinodermata yang ‘berkamuflase’ dengan lingkungan sulit terlihat
seperti halnya jenis echinodermata yang suka mengubur diri dalam pasir.




                            DAFTAR PUSTAKA




http://www.terangi.or.id

Sukarno dkk. 1982. Terumbu Karang di Indonesia : Sumber Daya,
        Permasalahan dan Pengelolaannya. Proyek Penelitian Potensi
        Sumber Daya Alam Indonesia. Lembaga Oceanologi Nasional.
        Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta.

Susetiono. 2004. Fauna Padang Lamun Tanjung Merah Selat Lembeh. Pusat
         Penelitian Oseanografi - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
         Jakarta.

Susetiono. 2005. Krustasea dan Molluska Mangrove Delta Mahakam. Pusat
         Penelitian Oseanografi - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
         Jakarta.

More Related Content

What's hot (18)

Mollusca
MolluscaMollusca
Mollusca
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok mollusca
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok molluscaBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok mollusca
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok mollusca
 
Bab i, ii, iii
Bab i, ii, iiiBab i, ii, iii
Bab i, ii, iii
 
Echinodermata
EchinodermataEchinodermata
Echinodermata
 
BIOLOGI - Mollusca kelas X
BIOLOGI - Mollusca kelas XBIOLOGI - Mollusca kelas X
BIOLOGI - Mollusca kelas X
 
Mollusca (2)(1)
Mollusca (2)(1)Mollusca (2)(1)
Mollusca (2)(1)
 
Vertebrata
VertebrataVertebrata
Vertebrata
 
Filum coelenterata
Filum coelenterataFilum coelenterata
Filum coelenterata
 
Makalah arthropoda dan echinodermata
Makalah arthropoda dan echinodermataMakalah arthropoda dan echinodermata
Makalah arthropoda dan echinodermata
 
Kelas Mollusca (Smk Duta Pratama)
Kelas Mollusca (Smk Duta Pratama)Kelas Mollusca (Smk Duta Pratama)
Kelas Mollusca (Smk Duta Pratama)
 
Ringkasan invertebrata
Ringkasan invertebrataRingkasan invertebrata
Ringkasan invertebrata
 
Animalia - Filum Mollusca
Animalia - Filum MolluscaAnimalia - Filum Mollusca
Animalia - Filum Mollusca
 
Dunia avertebrata
Dunia avertebrataDunia avertebrata
Dunia avertebrata
 
struktur tubuh invertebrata
struktur tubuh invertebratastruktur tubuh invertebrata
struktur tubuh invertebrata
 
Mollusca echinodermata
Mollusca echinodermataMollusca echinodermata
Mollusca echinodermata
 
Mollusca
MolluscaMollusca
Mollusca
 
Kelompok 1 (gastropoda)
Kelompok 1 (gastropoda)Kelompok 1 (gastropoda)
Kelompok 1 (gastropoda)
 
Phylum Mollusca
Phylum MolluscaPhylum Mollusca
Phylum Mollusca
 

Viewers also liked (20)

Webquest
WebquestWebquest
Webquest
 
3CMA Presentation at Lake Tahoe
3CMA Presentation at Lake Tahoe3CMA Presentation at Lake Tahoe
3CMA Presentation at Lake Tahoe
 
School Open House - Grade 1
School Open House - Grade 1School Open House - Grade 1
School Open House - Grade 1
 
GM foods workshop slideshare
GM foods workshop slideshareGM foods workshop slideshare
GM foods workshop slideshare
 
Iva
IvaIva
Iva
 
Analysis of loss of heterozygosity of the tumor
Analysis of loss of heterozygosity of the tumorAnalysis of loss of heterozygosity of the tumor
Analysis of loss of heterozygosity of the tumor
 
ICT @ PS10
ICT @ PS10ICT @ PS10
ICT @ PS10
 
Beginning band presentation
Beginning band presentationBeginning band presentation
Beginning band presentation
 
Hietanen tedx no video
Hietanen tedx no videoHietanen tedx no video
Hietanen tedx no video
 
Pse oorientation13 for web
Pse oorientation13 for webPse oorientation13 for web
Pse oorientation13 for web
 
10 25-11
10 25-1110 25-11
10 25-11
 
Audience feedback
Audience feedbackAudience feedback
Audience feedback
 
Presentación pmmk junio13
Presentación pmmk junio13Presentación pmmk junio13
Presentación pmmk junio13
 
5 ideas to grow revenues online
5 ideas to grow revenues online5 ideas to grow revenues online
5 ideas to grow revenues online
 
Enrollment and Financial Planning
Enrollment and Financial PlanningEnrollment and Financial Planning
Enrollment and Financial Planning
 
Herdsa 2010
Herdsa 2010Herdsa 2010
Herdsa 2010
 
Processo criativo – James Cameron
Processo criativo – James CameronProcesso criativo – James Cameron
Processo criativo – James Cameron
 
Floatslides
FloatslidesFloatslides
Floatslides
 
Monotributo
MonotributoMonotributo
Monotributo
 
Casaminimum
Casaminimum Casaminimum
Casaminimum
 

Similar to EKINODERMATA

Biologi Presentation
Biologi PresentationBiologi Presentation
Biologi PresentationADHP
 
Pengertian invertebrata
Pengertian invertebrataPengertian invertebrata
Pengertian invertebratariski kurniady
 
1503 echinodermata
1503 echinodermata1503 echinodermata
1503 echinodermataOvan Geovano
 
Pengelompokan Hewan-ok.ppt
Pengelompokan Hewan-ok.pptPengelompokan Hewan-ok.ppt
Pengelompokan Hewan-ok.pptvian8181
 
Tugas biologi(animalia) filum echinodermata
Tugas biologi(animalia) filum echinodermataTugas biologi(animalia) filum echinodermata
Tugas biologi(animalia) filum echinodermatayastofi royana putri
 
0K ANIMALIA INVER dan VERTEBRATA.ppt
0K ANIMALIA INVER dan VERTEBRATA.ppt0K ANIMALIA INVER dan VERTEBRATA.ppt
0K ANIMALIA INVER dan VERTEBRATA.pptInsanmaulanaAdiprata
 
Power point echinodermata
Power point echinodermataPower point echinodermata
Power point echinodermataImawaty Yulia
 
Bab 1. pengantar perkenalan dunia hewan
Bab 1. pengantar perkenalan dunia hewanBab 1. pengantar perkenalan dunia hewan
Bab 1. pengantar perkenalan dunia hewanNana Citra
 
Pisces and Amphibian
Pisces and AmphibianPisces and Amphibian
Pisces and AmphibianAdam Hars
 
Pisces & Amphibian Presentation
Pisces & Amphibian PresentationPisces & Amphibian Presentation
Pisces & Amphibian PresentationAdam Hars
 
filum annelida dan filum mollusca
filum annelida dan filum molluscafilum annelida dan filum mollusca
filum annelida dan filum molluscaayu larissa
 
Makalah Biologi - Amphibia
Makalah Biologi  - AmphibiaMakalah Biologi  - Amphibia
Makalah Biologi - AmphibiaVita Mustika
 

Similar to EKINODERMATA (20)

Biologi Presentation
Biologi PresentationBiologi Presentation
Biologi Presentation
 
Pengertian invertebrata
Pengertian invertebrataPengertian invertebrata
Pengertian invertebrata
 
1503 echinodermata
1503 echinodermata1503 echinodermata
1503 echinodermata
 
Pengelompokan Hewan-ok.ppt
Pengelompokan Hewan-ok.pptPengelompokan Hewan-ok.ppt
Pengelompokan Hewan-ok.ppt
 
Tugas biologi(animalia) filum echinodermata
Tugas biologi(animalia) filum echinodermataTugas biologi(animalia) filum echinodermata
Tugas biologi(animalia) filum echinodermata
 
0K ANIMALIA INVER dan VERTEBRATA.ppt
0K ANIMALIA INVER dan VERTEBRATA.ppt0K ANIMALIA INVER dan VERTEBRATA.ppt
0K ANIMALIA INVER dan VERTEBRATA.ppt
 
Power point echinodermata
Power point echinodermataPower point echinodermata
Power point echinodermata
 
Bab 1. pengantar perkenalan dunia hewan
Bab 1. pengantar perkenalan dunia hewanBab 1. pengantar perkenalan dunia hewan
Bab 1. pengantar perkenalan dunia hewan
 
Echinodermata
EchinodermataEchinodermata
Echinodermata
 
Pisces and Amphibian
Pisces and AmphibianPisces and Amphibian
Pisces and Amphibian
 
Tugas_bu_lilis.pptx
Tugas_bu_lilis.pptxTugas_bu_lilis.pptx
Tugas_bu_lilis.pptx
 
Amphibia, reptilia & pisces
Amphibia, reptilia & piscesAmphibia, reptilia & pisces
Amphibia, reptilia & pisces
 
Ppt molusca
Ppt molusca Ppt molusca
Ppt molusca
 
Sjaksnjs.ppt
Sjaksnjs.pptSjaksnjs.ppt
Sjaksnjs.ppt
 
biomedik 2.pptx
biomedik 2.pptxbiomedik 2.pptx
biomedik 2.pptx
 
Pisces & Amphibian Presentation
Pisces & Amphibian PresentationPisces & Amphibian Presentation
Pisces & Amphibian Presentation
 
Mollusca echinodermata
Mollusca echinodermataMollusca echinodermata
Mollusca echinodermata
 
filum annelida dan filum mollusca
filum annelida dan filum molluscafilum annelida dan filum mollusca
filum annelida dan filum mollusca
 
Echinodermata erlangga
Echinodermata erlanggaEchinodermata erlangga
Echinodermata erlangga
 
Makalah Biologi - Amphibia
Makalah Biologi  - AmphibiaMakalah Biologi  - Amphibia
Makalah Biologi - Amphibia
 

More from Yuga Rahmat S (20)

2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
Echinodermata
EchinodermataEchinodermata
Echinodermata
 
3. silabus
3. silabus3. silabus
3. silabus
 
1.bahan ajar
1.bahan ajar1.bahan ajar
1.bahan ajar
 
Artikel kel. 8
Artikel kel. 8Artikel kel. 8
Artikel kel. 8
 
Rayap
RayapRayap
Rayap
 
3. silabus
3. silabus3. silabus
3. silabus
 
1.bahan ajar
1.bahan ajar1.bahan ajar
1.bahan ajar
 
Artikel fhylum mollusca
Artikel fhylum molluscaArtikel fhylum mollusca
Artikel fhylum mollusca
 
Artikel fhylum mollusca
Artikel fhylum molluscaArtikel fhylum mollusca
Artikel fhylum mollusca
 
64 reproduksi perkembangan larva
64 reproduksi perkembangan larva64 reproduksi perkembangan larva
64 reproduksi perkembangan larva
 
3. silabus
3. silabus3. silabus
3. silabus
 

EKINODERMATA

  • 1. LAPORAN KEGIATAN Pengendali Ekosistem Hutan Pengamatan Invertebrata (Echinodermata)  di Pantai Bama, SPTNW I Bekol  DEPARTEMEN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM BALAI TAMAN NASIONAL BALURAN 2010
  • 2. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ekosistem terumbu karang, selain menyajikan keindahan dan keunikan potensi sumberdaya alam hayati laut namun sangat peka terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya, baik bersifat fisik maupun kimia. Sedangkan aktivitas manusia seperti penangkapan ikan dengan dinamit dan potasium merupakan ancaman yang sangat potensial untuk merusak ekosistem terumbu karang tersebut. Terumbu karang merupakan salah satu mata rantai yang sangat penting bagi keberlangsungan serta pelestarian berbagai biota laut. Secara ekologis ekosistem terumbu karang bersama dengan hutan mangrove, padang lamun serta rumput laut merupakan tempat pemijahan (spawning ground), tempat pembesaran (nursery ground), tempat mencari makan (feeding ground) serta tempat perlindungan bagi anakan bermacam jenis udang, ikan, kepting dan jenis biota laut lain termasuk juga jenis biota konsumsi yang memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi. Pantai Bama TNB menyimpan berbagai keanekaragaman plasma nutfah hewan-hewan Invertebrata laut. Hampir sebagian besar kelompok Invertebarata terdapat di tempat ini. Mulai dari Phylum Porifera, Coelenterata, Mollusca, Arthropoda, dan Echinodermata. Laporan ini berusaha mengidentifikasi tentang keanekaragaman invertebrata terutama echinodermata di Pantai Bama Taman Nasional Baluran. B. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan “Identifikasi Invertebrata phylum echinodermata di Perairan Bama, SPTN Wilayah I Bekol, Balai Taman Nasional Baluran” ini adalah mengidentifikasi biota laut invertebrate terutama dari phylum echinodermata.
  • 3. II. TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi Hewan Invertebrata Untuk mempelajari bermacam-macam organisasi yang hidup diperlukan pengertian tentang sistem klasifikasi. Hewan-hewan yang dikenal dibeda- bedakan antara satu organisme dengan organisme yang lainnya. Dasar pembeda dapat meliputi bentu, warna, bau, rasa, sifat beracun atau tidak. Pada Animalia meliputi invertebrata (hewan tidak bertulang belakang) dan vertebrata (hewan bertulang belakang). Hewan Invertebrata merupakan golongan hewan yang tidak mempunyai tulang belakang. Invertebrata adalah hewan yang tidak mempunyai tulang punggung atau ruas-ruas tulang belakang. Invertebrata terdiri dari beberapa phyllum, yaitu : - Phyllum Protozoa - Phyllum Porifera - Phyllum Coelenterata - Phyllum Platyhelminthes - Phyllum Nemathelmintes - Phyllum Annelida - Phyllum Mollusca - Phyllum Arthropoda - Phyllum Echinodermata Phylum Echinodermata Echinodermata berasal dari kata Yunani, echinos = duri dan derma = kulit. Jadi Echinodermata dapat diartikan sebagai hewan berkulit duri. Memang jika Anda meraba kulit hewan ini akan terasa kasar, karena kulitnya mempunyai lempeg-lempeng zat kapur dengan duri-duri kecil. Hewan ini biasanya hidup di pantai dan di dalam laut sampai kedalaman sekitar 366 m. Sebagian hidup bebas, hanya gerakannya lamban. Anda jangan khawatir hewan ini tidak ada yang parasit. Ada sekitar 5.300 jenis Echinodermata yang sudah dikenal manusia. Jumlahnya amat banyak, karena musuh hewan ini hanya sedikit. Keistimewaan Echinodermata adalah memiliki tubuh (organ tubuh) lima atau kelipatannya. Di samping itu hewan ini memiliki saluran air yang sering disebut sistem ambulakral. Sistem ini digunakan untuk bergerak, bernafas, atau untuk membuka mangsanya yang memiliki cangkok. Ciri umum lainnya adalah pada waktu masih larva
  • 4. tubuhnya berbentuk bilateral simetri. Sedangkan setelah dewasa bentuk tubuhnya menjadi radial simetri. Echinodermata merupakan binatang triploblastik selopmata, tubuh simetris radial yang terbagi menjadi 5 bagian, umumnya mempunyai duri, saluran pencernaan sempurna meski anus pada sebagian Echinodermata tidak berfungsi, hidup di laut, gerakan lambat dengan kaki pembuluh (ambulakral) yang terjadi dengan mengubah tekanan air yang diatur oleh sistem pembuluh air yang berkembang dari selom. Jenis kelamin terpisah, larva mempunyai bentuk simetris bilateral yang dapat berenang secara bebas disebut bipinnaria. Sistem Tubuh Echinodermata 1. Sistem Ambulakral Untuk memudahkan dalam mempelajari sistem ambulakral pada hewan Echinodermata. Sistem ambulakral sebenarnya merupakan sistem saluran air yang terdiri atas: a. Madreporit, merupakan lubang tempat masuknya air dari luar tubuh. b. Saluran batu c. Saluran cincin d. saluran radial, meluas ke seluruh tubuh. e. Saluran lateral f. Ampula g. Kaki tabung Sistem ini berfungsi untuk bergerak, bernafas atau membuka mangsa. Pada hewan ini air laut masuk melalui lempeng dorsal yang berlubang-lubang kecil (madreporit) menuju ke pembuluh batu. Kemudian dilanjutkan ke saluran cincin yang mempunyai cabang ke lima tangannya atau disebut saluran radial selanjutnya ke saluran lateral. Pada setiap cabang terdapat deretan kaki tabung dan berpasangan dengan semacam gelembung berotot atau disebut juga ampula. Dari saluran lateral, air masuk ke ampula. Saluran ini berakhir di Sistem Reproduksi Echinodermata mempunyai jenis kelamin terpisah, sehingga ada yang jantan dan betina. Fertilisasi terjadi di luar tubuh, yaitu di dalam air laut. Telur yang telah dibuahi akan membelah secara cepat menghasilkan blastula, dan selanjutnya berkembang menjadi
  • 5. gastrula. Gastrula ini berkembang menjadi larva. Larva atau disebut juga bipinnaria berbentuk bilateral simetri. Larva ini berenang bebas di dalam air mencari tempat yang cocok hingga menjadi branchidaria, lalu mengalami metamorfosis dan akhirnya menjadi dewasa. Setelah dewasa bentuk tubuhnya berubah menjadi radial simetri. 2. Sistem Pencernaan Makanan Sistem pencernaan makanan hewan ini sudah sempurna. Sistem pencernaan dimulai dari mulut yang posisinya berada di bawah permukaan tubuh. Kemudian diteruskan melalui faring, ke kerongkongan, ke lambung, lalu ke usus, dan terakhir di anus. Anus ini letaknya ada di permukaan atas tubuh dan pada sebagian Echinodermata tidak berfungsi. Pada hewan ini lambung memiliki cabang lima yang masing-masing cabang menuju ke lengan. Di masing-masing lengan ini lambungnya bercabang dua, tetapi ujungnya buntu. 3. Sistem Pernafasan dan Ekskresi Echinodermata bernafas menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchiae (Papulae) yaitu penonjolan dinding rongga tubuh (selom) yang tipis. Tonjolan ini dilindungi oleh silia dan pediselaria. Pada bagian inilah terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida. Ada pula beberapa jenis Echinodermata yang bernafas dengan menggunakan kaki tabung. Sisa-sisa metabolisme yang terjadi di dalam sel-sel tubuh akan diangkut oleh amoebacyte (sel-sel amoeboid) ke dermal branchiae untuk selanjutnya dilepas ke luar tubuh. 4. Sistem Sirkulasi Sistem peredaran darah Echinodermata umumnya tereduksi, sukar diamati. Sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh darah yang mengelilingi mulut dan dihubungkan dengan lima buah pembuluh radial ke setiap bagian lengan. 5. Sistem Saraf Sistem saraf terdiri dari cincin saraf dan tali saraf pada bagian lengan- lengannya
  • 6. Klasifikasi Echinodermata Struktur larva Echonodermata mempunyai persamaan dengan struktur Chordata rendah dan dalam perkembangan embrio tahap awal, kedua phyllum di atas mempunyai persamaan. Jadi jika dilihat secara embriologis Echonodermata lebih dekat dengan Chordata daripada ke Annelida, Mollusca atau Arthropoda. Echinodermata dapat dibedakan menjadi 5 kelas, yaitu : - Asteroidea - Echinoidea - Ophiouroidea - Crinoidea - Holothuroidea 1. Kelas Asteroidea Asteroidea sering disebut bintang laut. Sesuai dengan namanya itu, jenis hewan ini berbentuk bintang dengan 5 lengan. Di permukaan kulit tubuhnya terdapat duri-duri dengan berbagai ukuran. Hewan ini banyak dijumpai di pantai. Ciri lainnya adalah alat organ tubuhnya bercabang ke seluruh lengan. Perhatikan gambar di samping ini. Mulut terdapat di permukaan bawah atau disebut permukaan oral dan anus terletak di permukaan atas (permukaan aboral). Kaki tabung tentakel (tentacle) terdapat pada permukaan oral. Sedangkan pada permukaan aboral selain anus terdapat pula madreporit. Madreporit adalah sejenis lubang yang mempunyai saringan dalam menghubungkan air laut dengan sistem pembuluh air dan lubang kelamin. 2. Kelas Echinoidea Jika Anda jalan-jalan di pantai, hati-hati dengan binatang ini karena tubuhnya dipenuhi duri tajam. Duri ini tersusun dari zat kapur. Duri ini ada yang pendek dan ada pula yang panjang seperti landak. Itulah sebabnya jenis hewan ini sering disebut landak laut. Jenis hewan ini biasanya hidup di sela-sela pasir atau sela-sela bebatuan sekitar pantai atau di dasar laut. Tubuhnya tanpa lengan hampir bulat atau gepeng. Ciri lainnya adalah mulutnya yang terdapat di permukaan oral dilengkapi dengan 5 buah gigi sebagai alat untuk mengambil makanan. Hewan ini memakan bermacam-macam makanan laut,
  • 7. misalnya hewan lain yang telah mati, atau organisme kecil lainnya. Alat pengambil makanan digerakkan oleh otot yang disebut lentera arisoteteles. Sedangkan anus, madreporit dan lubang kelamin terdapat di permukaan atas. 3. Kelas Ophiuroidea Hewan ini jenis tubuhnya memiliki 5 lengan yang panjang-panjang. Kelima tangan ini juga bisa digerak-gerakkan sehingga menyerupai ular. Oleh karena itu hewan jenis ini sering disebut bintang ular laut (Ophiuroidea brevispinum). 4. Kelas Crinoidea Jika Anda pernah menyelam ke dasar laut, mungkin Anda mengira jenis hewan Crinoidea ini adalah tumbuhan. Memang sekilas hewan ini mirip tumbuhan bunga. Ia memiliki tangkai dan melekat pada bebatuan, tak beda seperti tumbuhan yang menempel di bebatuan. Ia juga memiliki 5 lengan yang bercabang-cabang lagi mirip bunga lili. Oleh karena itu hewan ini sering disebut lili laut (Metacrinus sp). Ciri lainnya mulut dan anus hewan ini terdapat di permukaan oral dan tidak mempunyai madreporit. Hewan ini sering ditemukan menempel dengan menggunakan cirri (akar) pada bebatuan di dasar laut. Ia juga bisa berenang bebas, sehingga jika lingkungan tidak menguntungkan akan pindah dan menempel pada tempat lain. Jenis lainnya adalah Antedon tenella, dengan tubuhnya kecil-kecil, bentuk piala disebut calyx (kaliks) tanpa tangkai. 5. Kelas Holoturoidea Hewan jenis ini kulit durinya halus, sehingga sekilas tidak tampak sebagai jenis Echinodermata. Tubuhnya seperti mentimun dan disebut mentimun laut atau disebut juga teripang. Hewan ini sering ditemukan di tepi pantai. Gerakannya tidak kaku, fleksibel, lembut dan tidak mempunyai lengan. Rangkanya direduksi berupa butir-butir kapur di dalam kulit. Mulut terletak pada ujung anterior dan anus pada ujung posterior (aboral). Di sekeliling mulut terdapat tentakel yang bercabang sebanyak 10 sampai 30 buah. Tentakel dapat disamakan dengan kaki tabung bagian oral pada Echinodermata lainnya. Tiga baris kaki tabung di bagian ventral digunakan untuk bergerak dan dua baris di bagian dorsal berguna untuk melakukan pernafasan. Selain itu pernafasan juga menggunakan paru-paru air.
  • 8. Kebiasaan hewan ini meletakkan diri di atas dasar laut atau mengubur diri di dalam lumpur/pasir dan bagian akhir. Peran Echinodermata Laut bisa bersih seperti sekarang ini antara lain merupakan jasa hewan Echinodermata. Hewan ini adalah pemakan bangkai, sisa-sisa hewan, dan kotoran hewan laut lainnya. Oleh karena itu hewan ini sering disebut sebagai hewan pembersih laut/pantai. Echinodermata juga dapat dijadikan sebagai bahan makanan. Misalnya mentimun laut setelah dikeringkan dijadikan bahan sup atau dibuat kerupuk. Juga telur bulu babi sangat enak untuk dimakan. Echinodermata juga bisa merugikan, karena hewan laut ini sebagai pemakan tiram/kerang mutiara.
  • 9. III. MATERI DAN METODE A. Pelaksana dan Waktu Pelaksanaan Waktu pelaksanaan tanggal 11-12 Januari 2010 selama 3 (tiga) hari bertempat di Perairan Bama, Resort Pengelolaan Taman Nasional Bama, Seksi Pengelolaan Taman Nasional I Bekol. B. Alat dan Bahan 1. Panduan identifikasi invertebrate 2. Masker, snorkel dan fin 3. Alat tulis 4. Kamera bawah air C. Metode Secara acak dengan menggunakan perlengkapan skin diving dan kamera bawah air, berusaha menyapu seluas mungkin area untuk menemukan dan mengambil gambar invertebrate dari phylum echinodermata. Biota laut tersebut kemudian diidentifikasi dan didokumentasikan.
  • 10. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Dari hasil kegiatan diperoleh sekitar 8 (delapan) jenis echinodermata, yaitu sebagai berikut : Holothuria atra Linckia laevigata Acanchasther planci Diadema setosum Gomphia gomphia Bohadschia argus (Jaeger, 1833) Bohadschia similis (Semper 1868)
  • 11. Hasil tersebut jumlahnya tidak banyak. Namun hal tersebut disebabkan cara hidup echinodermata yang cenderung sembunyi di bebatuan untuk melindungi diri dari predator serta hantaman gelombang laut sehingga sulit untuk dijumpai. Hal lain yang menyebabkan jumlah jenis yang ditemukan sedikit adalah tingkat kecerahan yang rendah sehingga jenis – jenis echinodermata yang ‘berkamuflase’ dengan lingkungan sulit terlihat seperti halnya jenis echinodermata yang suka mengubur diri dalam pasir. DAFTAR PUSTAKA http://www.terangi.or.id Sukarno dkk. 1982. Terumbu Karang di Indonesia : Sumber Daya, Permasalahan dan Pengelolaannya. Proyek Penelitian Potensi Sumber Daya Alam Indonesia. Lembaga Oceanologi Nasional. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta. Susetiono. 2004. Fauna Padang Lamun Tanjung Merah Selat Lembeh. Pusat Penelitian Oseanografi - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta. Susetiono. 2005. Krustasea dan Molluska Mangrove Delta Mahakam. Pusat Penelitian Oseanografi - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta.