Makalah ini membahas tentang fawatihus suwar atau pembukaan surah-surah dalam Al-Quran. Terdapat berbagai macam bentuk fawatihus suwar seperti pujian kepada Allah, huruf terpisah, kalimat khabariyah, sumpah, dan lainnya. Para ulama memiliki pendapat berbeda tentang makna dari fawatihus suwar, antara lain bahwa maknanya tersembunyi atau dapat dipahami.
PPT ini merupakan tugas yang diberikan oleh Dosen: Khoirul Anwar, M.Ag
Disusun oleh kelompok 2 kelas IF B1
Dengan tema Al- Qur'an dan wahyu
Terimakasih....
PPT ini merupakan tugas yang diberikan oleh Dosen: Khoirul Anwar, M.Ag
Disusun oleh kelompok 2 kelas IF B1
Dengan tema Al- Qur'an dan wahyu
Terimakasih....
Revista jhc mídiadigital edição 60 ano 2016 editada pela editora jhcmídiadigi...Joseheitordacosta Dacosta
Revista jhcMídiaDigital
Prezados srs
A Mídia Digital é uma revista com publicação quinzenal que se utiliza de todas as formas de expressão, Elas compõem a variação da Revista para trazer a informação, contar historias, mostrar cultura, viver o dia a dia da Orbe, e ter um olhar independente sobre democracia e política, sem esquecer de nossas responsabilidades sociais, com o dever de buscar a sustentabilidade, e ajudar a recuperar nosso meio ambiente.
Uma Revista para todos os gostos com o nosso forte compromisso com a verdade, e a determinação de se fazer um trabalho sério e honesto.
Acessos as Mídias moveis Celulares Tablets Smartphones. Público estimado 250.000.
Editora Virtual jhcMídiaDigital. End. Av Presidente Félix Paiva 827 Jardim Jaragua SP Paulo Capital. Cep:05265-050 Tel: 55/011. 95823.4772 Email: jhcmidiadigital@gmail.com
Heitor da Costa
Revista jhc mídiadigital edição 63 ano 2016 editada pela editora jhcmídiadigi...Joseheitordacosta Dacosta
Revista jhcMídiaDigital
Prezados srs
A Mídia Digital é uma revista com publicação quinzenal que se utiliza de todas as formas de expressão, Elas compõem a variação da Revista para trazer a informação, contar historias, mostrar cultura, viver o dia a dia da Orbe, e ter um olhar independente sobre democracia e política, sem esquecer de nossas responsabilidades sociais, com o dever de buscar a sustentabilidade, e ajudar a recuperar nosso meio ambiente.
Uma Revista para todos os gostos com o nosso forte compromisso com a verdade, e a determinação de se fazer um trabalho sério e honesto.
Acessos as Mídias moveis Celulares Tablets Smartphones.
Editora Virtual jhcMídiaDigital. End. Av Presidente Félix Paiva 827 Jardim Jaragua SP Paulo Capital. Cep:05265-050 Tel: 55/011. 95823.4772 Email: jhcmidiadigital@gmail.com
Heitor da Costa
Revista jhc mídiadigital edição 62 ano 2016 editada pela editora jhcmídiadigi...Joseheitordacosta Dacosta
Revista jhcMídiaDigital
Prezados srs
A Mídia Digital é uma revista com publicação quinzenal que se utiliza de todas as formas de expressão, Elas compõem a variação da Revista para trazer a informação, contar historias, mostrar cultura, viver o dia a dia da Orbe, e ter um olhar independente sobre democracia e política, sem esquecer de nossas responsabilidades sociais, com o dever de buscar a sustentabilidade, e ajudar a recuperar nosso meio ambiente.
Uma Revista para todos os gostos com o nosso forte compromisso com a verdade, e a determinação de se fazer um trabalho sério e honesto
Mengkaji alQuran adalah menjadi kewajipan umat Islam. Mengetahui akan ilmu seperti sebab turun ayat, aturan surah dan ayat, pembukuan mushaf, cara bacaan , ahraf alQuran, tarannum dll ilmu berkaitan.AlQuran adalahMukjizat hinnga ke akhir zaman
soal dan jawaban untuk hari sabtu 04/01/2014 jam 11.00 wib.
silahkan di dowload free dan harap ganti soal no 9 dengan dua pertanyaan kawan2 sesuia materi kelompok. di harapkan jangan sama. THanks :)
Mengkaji alQuran adalah menjadi kewajipan umat Islam. Mengetahui akan ilmu seperti sebab turun ayat, aturan surah dan ayat, pembukuan mushaf, cara bacaan , ahraf alQuran, tarannum dll ilmu berkaitan.AlQuran adalahMukjizat hinnga ke akhir zaman
1. “FAWATIHUS SUWAR”
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Studi Al-Qur’an”
Oleh :
Nur Alfiyatur Rochmah
B06213037
Dosen Pembimbing :
Prof. Dr. H. Aswadi, M.Ag
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2013
2. Pembahasan
A. Pengertian Fawatih Al-Suwar
Istilah “fawatih” adalah jamak dari kata “fatih” atau “fatihah” yang secara lughowi
berarti pembuka. Sedangkan “suwar” adalah jamak dari kata “surah” sebagai sebutan dari
sekumpulan ayat-ayat Al-qur’an yang diberi nama tertentu. Jadi “fawatih Al-suwar” berarti
pembukaan-pembukaan surah, karena posisinya berada di awal surah-surah dalam Al-qur’an.
Di antara pembuka itu ada yang berbentuk huruf terpisah (Al-muqatha’at), kata, maupun
kalimat. Semua bentuk ini membari pesan tertentu yang hanya bisa dipahami oleh mereka
yang memahami tafsir Al-qur’an.1[1]
Dalam catatan As-Syuyuthi,ada kurang lebih 20 pendapat yang berkaitan dengan
persoalan ini, dilafalkan secara terpisah sebanyak huruf yang berdiri sendiri.2[2] Huruf Al-muqatha’ah
(huruf yang terpotong-potong) disebut fawatih Al-suwar. Itulah sebabnya,
banyak telaah tafsir untuk mengungkapkan rahasia yang terkandung di dalamnya.
B. Macam – Macam Fawatihus Suwar
Adapun bentuk fawatih Al-suwar dalam Al-qur’an adalah sebagai berikut3[3] :
a. Pembukaan dengan pujian kepada Allah (al-istiftah bil al tsana). Pujian kepada Allah ada
dua macam, yaitu:
- Menetapkan sifat-sifat terpuji dengan:
Memakai lafal hamdalah, yang terdapat dalam 5 surat yaitu : Q.S. Al Fatihah, Al An’am, Al
Kahfi, Saba, dan Fathr.
Memakai lafal تبارك , yang terdapat dalam 2 surat yaitu Q.S. Al Furqon dan Al Mulk
- Mensucikan Allah dari sifat-sifat negatif (tanzih ‘an ssifatin naqshin) dengan menggunakan
lafal tasbih terdapat dalam 7 surat yaitu : Q.S. Al Isra, al A’la, al Hadid, al Hasyr, as shaff, al
jum’ah, dan at Taghabun.
b. Dengan menggunakan huruf – huruf yang terputus – putus (huruful muqotho’ah)
- Terdiri atas satu huruf, terdapat pada tiga tempat; surah shad, surah qaf, surah Al-qalam.
1[1] Acep Hermawan,’Ulumul Qur’an,Remaja Rosdakarya,Bandung,2011,hlm.102
2[2] Rosihon Anwar,’Ulumul Qur’an,Pustaka Setia,Bandung,2010,hlm.129
3[3] Ibid,hlm.130. lihat juga Abdul Jalal H.A., Ulumul Quran, Surabaya: Dunia Ilmu, 2011, hal.
169-199.
3. - Terdiri atas dua huruf, terdapat pada sembilan tempat; حم (Q.S. Al Mu’min, Q.S. As Sajdah,
Q.S. Az Zuhruf, Q.S. Ad Duhkan, Q.S. Al Jatsiyah, dan Q.S. Al Ahqaf); طه (Q.S. Thaha); طس
(Q.S. An Naml); dan يس (Q.S. Yaasin).
- Terdiri atas tiga huruf, terdapat pada tiga belas tempat; الم (Q.S. Al Baqoroh, Q.S. Ali Imron,
Q.S. Ar Rum, Q.S. Lukman, dan Q.S. Sajdah); الر (Q.S. Yunus, Q.S. Hud, Q.S. Ibrahim, Q.S.
Yusuf, dan Q.S. Al Hijr); dan طسم (Q.S. Al Qoshosh dan Q.S. As Syu’ara).
- Terdiri atas empat huruf, terdapat pada dua tempat; yakni المر (Q.S. Ar Ra’du) dan المص
(Q.S. Al A’raf).
- Terdapat atas lima huruf, terdapat pada dua tempat; كهيعص (Q.S. Maryam) dan حم عسق (Q.S.
As Syu’ra).
c. Pembukaan dengan kalimat khabariyah (al istiftah bi al jumal al khabariyah).
Jumlah khabariyah dalam pembukaan surat ada dua macam, yaitu :
- Jumlah Ismiyyah, terdapat 11 surat, yaitu terdapat dalam Q.S. At Taubah, Q.S. An Nur, Q.S.
Az Zumar, Q.S. Muhammad, Q.S. Al Fath, Q.S. Ar Rahman, Q.S. Al Haaqqah, Q.S. Nuh,
Q.S. Al Qodr, Q.S. Al Qori’ah, dan Q.S. Al Kautsar.
- Jumlah Fi’liyyah, terdapat dalam 12 surat, yaitu : Q.S. Al Anfal, Q.S. An Nahl, Q.S. Al
Qomar, Q.S. Al Mu’minun, Q.S. Al Anbiya, Q.S. Al Mujadalah, Q.S. Al Ma’arij, Q.S. Al
Qiyamah, Q.S. Al Balad, Q.S. Abasa, Q.S. Al Bayyinah, Q.S. At Takatsur.
d. Pembukaan dengan sumpah (al istiftah bil qasam). terdapat dalam 15 surat.
- Sumpah dengan benda-benda angkasa, QS. Al-Shaffat, QS al-Najm, QS. Al-Nazi’at, QS. Al-
Buruj, QS al-Thariq, QS. Al-Fajr, QS. Al-Syams, QS. Al-Mursalat.
- Sumpah dengan benda-benda bawah, QS. Al-Dzariyyat, QS. Al-Thur, QS. Al-Thin, QS. Al-
‘Adiyat.
- Sumpah dengan waktu, QS. Al-Layl, QS. Al-Dhuha, QS. Al-Ashr.
e. Pembukaan dengan syarat (al istiftah bis syarat) digunakan dalam 7 surat, yakni: Q.S. At
Takwir, Q.S. Al Infithar, Q.S. Al Insiqaq, Q.S. Al Waqi’ah, Q.S. Al Munafiqun, Q.S. Al
Zalzajah, dan Q.S. An Nashr.
f. Pembukaan dengan kata kerja perintah (al istiftah bil amr) terdapat dalam Q.S. Al Alaq, Q.S.
Jin, Q.S. Al Kafirun, Q.S Al Ikhlash, Q.S. Al Falaq, dan Q.S. An Nas.
g. Pembukaan dengan pertanyaan (al istiftah bil istifham).
Bentuk pertanyaan ini ada dua macam, yaitu :
- Pertanyaan positif yaitu pertanyaan dengan menggunakan kalimat positif. Pertanyaan dalam
bentuk ini digunakan dalam 4 surat, yaitu : Q.S. Ad Dahr, Q.S. An Naba, Q.S. Al Ghasyiyah,
dan Q.S. Al Maun.
4. - Pertanyaan negatif, yaitu pertanyaan dengan menggunakan kalimat negatif, yang hanya
terdapat dalam dua surat, yakni : Q.S. Al Insyirah dan Q.S. Al Fil.
h. Pembukaan dengan do’a (Al Istiftah bid du’a) terdapat dalam 3 surat, yaitu : Q.S. Al
Muthaffifin, Q.S. Al Humazah, dan Q.S. Al Lahab.
i. Pembukaan dengan panggilan (al istiftah bin nida) terdapat dalam 9 surat.
- Nida untuk Nabi يا أيها النبي , yang terdapat dalam Q.S. Al Ahzab, At Tahrim dan At Thalaq.
ياأيها المزمل dalam Q.S. al Muzammil dan ياأيها المدثر dalam Q.S. Al Mudatsir.
- Nida untuk kaum mukminin dengan lafadz ياأيها الذين امنوا terdapat dalam Q.S. Al Maidah,
Q.S. Al Mumtahanah dan Al Hujurat.
- Nida untuk umat manusia ياأيها الناس terdapat dalam Q.S. An Nisa dan Q.S. Al Hajj.
j. Pembukaan dengan alasan (al istiftah bit ta’lil) hanya terdapat dalam Q.S. Al Quraisy.
Fawatihus suwar dapat dipahami sebagaimana tabel dibawah ini.
بالحمدلة 5 سور
بالمدح
) بالثناء ) 41
فواتح السور
بالتبارك 2 سور
7 سور
بالتنزيه
3 سور
حرف
) بالحروف المقطعة ) 92
9 سور
حرفان
33 سورة
3 حروف
سورتان
4 حروف
سورتان
5 حروف
5 سور
إلى النبي ص م
3 بالنداء ) 41
) إلى المؤمنين
سور سورتان
إلى الناس
33 سورة
جملة اسمية
) بالجمل الخبرية ) 92
32 سورة
جملة فعلية
8 سور
العلويات
4 ) 41
بالقسم ) السفليات
سور 3 سور
الوقت
3 سور
جملة اسمية
) بالشرط ) 7
4 سور
جملة فعلية
سورة
إقر أ
) بالأمر ) 6
5 سور
قل
4 سور
المجيب
) بالإستفهام ) 6
سورتان
السلبي
سورتان
الإسمى
) بالدعاء ) 2
سورة
الفعلى
سورة
) بالتعليل ) 4
C. Pendapat Para Ulama’
5. Pendapat ulama mengenai makna fawatihus suwar itu secara garis besar terbagi
menjadi 2 macam4[4]:
1. Maknanya tersembunyi karena merupakan rahasia yang hanya diketahui oleh Alloh. Huruf –
huruf itu sudah ada sejak zaman azali sehingga susah untuk menafsirkannya karena termasuk
ayat – ayat musyabbihat yang hanya diketahui oleh Alloh.
Pendapat tersebut adalah pendapat ulama - ulama salaf seperti :
a) Sahabat Abu Bakar Ash Shiddiq, beliau berkata:
فى كلّ كتاب سرّ, وسرّة فى القرآن اوائل السور
ditiap – tiap kitab ada rahasianya, dan rahasia dari Al Qur’an
adalah permulaan – permulaan surat.
b) Sahabat Ali bin Abi Thalib, beliau berkata :
إن لكلّ كتاب صفوة و صفوة هذا الكتاب حروف التهجّى
sesungguhnya tiap kitab itu memiliki sari pati, dan sari pati kitab Al Quran ini adalah huruf
– huruf hijaiyah.
c) Imam Asy Sya’by berkata:
إن من سر هذا القرآن و من المتشابه نؤمن بظاهرها ولكل العلم الى الله تعالى huruf-huruf itu
termasuk rahasia dari Al Quran ini dan termasuk hal – hal yang samar, yang cukup kita
imani lahirnya saja dan pengertiannya kita serahkan kepada Alloh.
d) Ahli – ahli hadits menukilkan dari Ibnu Mas’ud dan Khulafaur Rasyidin :
إن هذه الحروف علم مستور و سرٌّ وحجوبٌ إستأثره الله به
sesungguhnya huruf – huruf ini adalah ilmu yang tersembunyi dan rahasia yang tertutup
yang hanya Alloh sendiri yang mengetahuinya.
2. Makna fawatihus suwar dapat diketahui oleh Alloh dan dapat dipahami oleh manusia
terutama orang – orang yang mendalami ilmu pengetahuan-Nya.
Mereka yang memilih pendapat tersebut banyak sekali dan dengan pendirian masing –
masing. Diantara pendapat tersebut ada yang mendekati kebenaran dan adapula yang
menyimpang. Mereka yang mengikuti pendapat ini diantaranya:
a) Az Zamakhsyari, Al Baidhawy, Ibnu Taimiyah dan Al Hafidz Al Mizzi berpendapat bahwa
Al Quran tersusun dari huruf – huruf hijaiyah yang terkenal yang sebagian terdiri dari satu-
4[4] Shubhy Sholih, Mabahits Fi Ulum Al Quran, Berut: Dar Al Ilmi Li Al Malayina, 1085, hal.
235-242. Lihat pula TM. Hasbi ash Shiddieqy, Ilmu – Ilmu Al Quran, Semarang: PT. Pustaka Rizki
Putra, 2010, hal. 116-125 dan Abdul Jalal H.A., Ulumul Quran, Surabaya: Dunia Ilmu, 2011, hal. 200-
207.
6. dua huruf. Hal ini untuk menunjukkan kepada bangsa Arab bahwa Al Quran diturunkan
dengan menggunakan huruf – huruf yang mereka kenal, sedangkan bangsa Arab tidak dapat
menandingi Al Quran yang diturunkan dengan menggunakan bahasa mereka. Andaikata Al
Quran turun dengan bahasa lain, sudah barang tentu mereka tidak dapat menandinginya. Hal
ini menunjukkan akan kelemahan mereka yang mengingkari Al Quran.
b) As Suhaily, Al Khuwaiby dan Al Izzu Ibnu Abdi Salam berpendapat bahwa huruf – huruf itu
merupakan lambang angka – angka, sebagaimana yang diriwayatkan oleh sebagian ulama
tentang ayat " الم غلبت الروم “ bahwasanya Baitul Muqoddas dapat diduduki oleh orang Muslim
pada tahun 583 H dan hal tersebut menjadi kenyataan. Serta pengertian tentang pertempuran
antara Ali dan Mu’awiyyah dari awalan .عسق حم
c) Sebagian ulama Syi’ah mengatakan bahwa apabila huruf – huruf tersebut dikumpulkan
dengan tanpa pengulangan, akan tersusun صراط علىٍّّ حقٌّ نُ مسِكُه yang berarti jalan yang
ditempuh Ali itu benar dan kita harus berpegangteguh padanya. Pendapat ini dibantahkan
oleh Ahli Sunnah dengan jawaban yang sama yaitu صح طريقك مع السنة yang berarti telah benar
jalanmu bersama As Sunnah.
d) Ibnu Hajar Al ‘Asqolany menyatakan bahwa penakwilan dengan menggunakan angka –
angka itu adalah pendapat yang salah dan termasuk golongan sihir yang tidak ada dalam
syariat.
e) Ulama Tasawuf menyatakan bahwa permulaan – permulaan surat itu hanya diketahui
hakikatnya oleh orang – orang yang dapat memahami kebathinan (ahli mistik) yang rasional.
f) Ibnu Farij, Ibnu Abbas dan Adh Dhahhak berpendapat bahwa fawatihus suwar itu diambil
dari nama – nama dan sifat – sifat Alloh. Seperti;
- Kaf Ha Ya ‘Ain Shad = Karim, Hadin, Hakim, ‘Alim, Shadiq/ Kafin, Hadin, Amin, ‘Alim,
Shadiq/ Mulk, Alloh, Al ‘Aziz, Al Mushawir/ Kabir, Hadin, Amin, ‘Aziz, Shadiq.
الر =ارى اللهانا -
الر+ حم + ن = الرحمن -
الم = الله لطيف مجيد -
g) Sebagian ulama menyebutkan bahwa fawatihus suwar adalah kata yang digunakan Alloh
untuk sumpah-Nya.
h) Sebagian ulama juga menyebutkan bahwa fawatihus suwar adalah nama dari surat – surat
yang dimulai dengan huruf – huruf tersebut.
i) Ibnu Jarir, Ibnu Katsir, Az Zarkasyi, As Suyuti, Al Khuwaiby dan Sayid Rasyid Ridho
menyatakan bahwa fawatihus suwar digunakan untuk menarik perhatian. Akan tetapi siapa
objeknya terdapat perbedaan.
7. - Al Khuwaiby menyatakan bahwa itu adalah tanbih bagi Nabi, karena mungkin pada saat
turunnya wahyu Nabi dalam keadaan sibuk sehingga Alloh menyuruh Jibril untuk
mengatakan alif lam mim, agar Nabi mendengarnya lalu memperhatikan apa yang akan
disampaikan.
- Pendapat tersebut dibantah oleh Sayid Rasyid Ridho. Menurutnya tanbih itu ditujukan
kepada musyrik Makkah dan Ahli Kitab Madinah karena Nabi selalu dalam keadaan sadar
dan siap untuk menerima wahyu. Pada saat itu mereka menganjurkan satu sama lain untuk
tidak mendengarkan Al Quran saat Nabi membacakannya. Alloh pun berkehendak menarik
perhatian mereka dengan mendatangkan kepada mereka sesuatu yang tidak mereka ketahui,
sehingga ketika mereka mendengarnya meraka merasa heran dan mendengarkan. Dengan
demikian mereka dapat mengambil manfaat dari apa yang mereka dengar itu.
j) Orang – orang orientalis (Noldeke, Schwally, Buhl dan Hirsfeld) berpendapat bahwa huruf –
huruf itu adalah inisial dari nama – nama sahabat Nabi, seperti sin dari Sa’id bin Abi Waqash,
‘ain dari Usman bin Affan dan mim dari al Mughiroh. Pendapat ini kemudian ditinggalkan
oleh Noldeke.
k) Orientalis yang lain (Bauer) berpendapat bahwa huruf – huruf seperti tha sin mim adalah
berarti Thurisina dan Musa karena dalam surat yang dibuka dengan huruf tersebut
menceritakan tentang Nabi Musa yang menerima wahyu di bukit Thurisina.
Begitulah pendapat – pendapat para ulama terkait makna fawatihus suwar. Tentang
mana makna yang paling benar wa Allohu a’lam, hanya Allohlah yang mengetahui
kebenarannya.
IV. Kesimpulan
Al Quran adalah kitab yang diturunkan oleh Alloh kepada Nabi Muhammad yang
didalamnya terkandung keistimewaan, baik dari segi lafadz maupun kemukjizatan. Termasuk
keistimewaan tersebut adalah fawatihus suwar yang berarti permulaan – permulaan surat
(fawatih adalah jamak dari fatihah yang berarti pembuka dan suwar adalah jamak dari surah
yang berarti surat).
Al Quran dibuka dengan berbagai macam bentuk yang jumlahnya ada 10 dan Al Quran
tidak dibuka dengan selain yang 10 macam tersebut. Kesepuluh jenis pembuka itu adalah :
- Ats Tsana’ - Asy Syarth
- AlHurufulMuqotho’ah - Al Amr
- An Nida’ - Al Istifham
8. - AlJumalul Khobariyyah - Ad Du’au
- Al Qosam - At Ta’lil
Ulama berbeda pendapat tentang makna fawatihus suwar, namun secara garis besar
dapat dirumuskan kedalam 2 hal,yaitu:
1. Maknanya tersembunyi karena merupakan rahasia yang hanya diketahui oleh Alloh.
2. Makna fawatihus suwar dapat diketahui oleh Alloh dan dapat dipahami oleh manusia
terutama orang – orang yang mendalami ilmu pengetahuan-Nya.
V. Penutup
Demikianlah makalah ini kami buat, kami yakin masih banyak kesalahan yang
terdapat dalam penulisan makalah ini karena memang itu adalah keterbatasan kami dan tidak
ada manusia yang sempurna, hanya Dialah Yang Maha Sempurna. Untuk itu, saran dan
kritik yang membangun selalu kami nantikan demi perbaikan makalah ini selanjutnya.
Semoga makalah ini bermanfa’at, bagi penulis khususnya serta bagi para pembaca pada
umumnya. Amin ya Robb al ‘alamin.