Dokumen tersebut membahas manfaat konseling sebagai bentuk komunikasi dalam praktek farmasi untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam penggunaan obat. Dua penelitian menunjukkan bahwa konseling obat berpengaruh positif terhadap pengetahuan, sikap, dan kepatuhan pasien diabetes dan tuberkulosis serta menurunkan kadar glukosa darah pasien diabetes. Konseling obat perlu diterapkan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien melalui
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018revDokter Tekno
Dra. Yulia Trisna memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman yang luas dalam bidang farmasi rumah sakit. Saat ini beliau menjabat sebagai Koordinator Produksi, Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Instalasi Farmasi di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo serta menjadi Surveior Komisi Akreditasi Rumah Sakit. Selama karirnya, beliau pernah menjabat sebagai Kepala Instalasi Farmasi dan aktif dalam berbagai organisasi ke
Pedoman ini membahas tentang penyusunan formularium rumah sakit RS Zahirah yang meliputi tujuan, ruang lingkup kegiatan Komite Farmasi dan Terapi, format formularium, manfaat formularium, dan sistem evaluasi serta pemilihan obat yang akan dimasukkan ke dalam formularium."
Mi 1 7. pencatatan, pelaporan, pengarsipan pengelolaan obat di puskesmasLinaNadhilah2
Tim tutor pelatihan pelayanan kefarmasian membahas pentingnya pencatatan, pelaporan, dan pengarsipan pengelolaan obat di puskesmas. Kegiatan ini bertujuan untuk memantau keluar masuk obat, menyusun laporan, dan menjadi bukti pengelolaan telah dilaksanakan. Pencatatan dilakukan menggunakan kartu stok, buku penerimaan, dan rekapan harian. Laporan yang harus dibuat antara lain LPLPO, obat
Dokumen tersebut membahas manfaat konseling sebagai bentuk komunikasi dalam praktek farmasi untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam penggunaan obat. Dua penelitian menunjukkan bahwa konseling obat berpengaruh positif terhadap pengetahuan, sikap, dan kepatuhan pasien diabetes dan tuberkulosis serta menurunkan kadar glukosa darah pasien diabetes. Konseling obat perlu diterapkan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien melalui
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018revDokter Tekno
Dra. Yulia Trisna memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman yang luas dalam bidang farmasi rumah sakit. Saat ini beliau menjabat sebagai Koordinator Produksi, Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Instalasi Farmasi di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo serta menjadi Surveior Komisi Akreditasi Rumah Sakit. Selama karirnya, beliau pernah menjabat sebagai Kepala Instalasi Farmasi dan aktif dalam berbagai organisasi ke
Pedoman ini membahas tentang penyusunan formularium rumah sakit RS Zahirah yang meliputi tujuan, ruang lingkup kegiatan Komite Farmasi dan Terapi, format formularium, manfaat formularium, dan sistem evaluasi serta pemilihan obat yang akan dimasukkan ke dalam formularium."
Mi 1 7. pencatatan, pelaporan, pengarsipan pengelolaan obat di puskesmasLinaNadhilah2
Tim tutor pelatihan pelayanan kefarmasian membahas pentingnya pencatatan, pelaporan, dan pengarsipan pengelolaan obat di puskesmas. Kegiatan ini bertujuan untuk memantau keluar masuk obat, menyusun laporan, dan menjadi bukti pengelolaan telah dilaksanakan. Pencatatan dilakukan menggunakan kartu stok, buku penerimaan, dan rekapan harian. Laporan yang harus dibuat antara lain LPLPO, obat
Antibiotik seringkali diresepkan oleh dokter untuk pengobatan infeksi. Hal yang palling penting diperhatikan dalam penggunaan antibiotik adalah kepatuhan penggunaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan dan pengadaan sediaan farmasi di rumah sakit dan apotek. Beberapa poin penting yang diangkat adalah metode perencanaan seperti berdasarkan konsumsi, epidemiologi, atau kombinasi, faktor yang mempengaruhi perencanaan, sistem pengadaan seperti lelang, pemilihan langsung, dan donasi, serta tahapan pengadaan mulai dari persiapan daftar kebutuhan hingga pemb
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kefarmasian di puskesmas, yang meliputi pengertian dan tujuan pelayanan kefarmasian, standar pelayanan kefarmasian sesuai peraturan, peran apoteker di puskesmas, serta indikator dan target pelayanan kefarmasian.
Penanganan sediaan sitostatik merupakan penanganan obat kanker secara aseptis untuk memenuhi kebutuhan pasien dengan menjaga keamanan personil, produk dan lingkungan, serta menghindari kontaminasi silang melalui prosedur yang ketat.
Antibiotik adalah senyawa alami atau sintetik yang menghambat proses infeksi bakteri dengan mengganggu metabolisme, dinding sel, membran, atau sintesis protein bakteri. Ada beberapa golongan utama antibiotik seperti beta-laktam, kuionolon, dan tetrasiklin yang bekerja melalui mekanisme yang berbeda-beda.
Dokumen tersebut membahas mengenai peran penting farmasis dalam memberikan konsultasi obat kepada masyarakat untuk meningkatkan kepatuhan penggunaan obat dan mengurangi risiko efek samping obat. Konsultasi farmasi meliputi memberikan edukasi tentang penyakit, pengobatan, dan cara penggunaan obat yang benar kepada pasien. Teknik komunikasi seperti bertanya, mendengarkan, dan memberikan contoh digunakan untuk memastikan pas
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotikaUlfah Hanum
Peraturan ini mengatur tentang peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika, psikotropika, dan prekursor farmasi untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan. Peraturan ini mengatur tata cara peredaran melalui penyaluran dan penyerahan, serta persyaratan izin untuk produksi, impor, dan penyaluran narkotika, psikotropika, dan prekursor farmasi.
Manajemen Pengadaan Obat di Rumah Sakit
Sistem pengadaan obat, Metode pengadaan obat, pendistribusian obat, komponen pengadaan obat, kriteria suplier siklus pengadaan obat
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pemantauan terapi obat yang meliputi identifikasi masalah penggunaan obat pasien, evaluasi efektivitas dan keamanan terapi obat, serta rekomendasi perubahan terapi jika diperlukan untuk mencapai hasil terapi yang optimal.
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kefarmasian di apotek, termasuk pengertian resep, bagian-bagian resep, copy resep, satuan obat cair dan padat, serta cara mencegah kesalahan dalam memberikan obat kepada pasien."
Antibiotik seringkali diresepkan oleh dokter untuk pengobatan infeksi. Hal yang palling penting diperhatikan dalam penggunaan antibiotik adalah kepatuhan penggunaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan dan pengadaan sediaan farmasi di rumah sakit dan apotek. Beberapa poin penting yang diangkat adalah metode perencanaan seperti berdasarkan konsumsi, epidemiologi, atau kombinasi, faktor yang mempengaruhi perencanaan, sistem pengadaan seperti lelang, pemilihan langsung, dan donasi, serta tahapan pengadaan mulai dari persiapan daftar kebutuhan hingga pemb
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kefarmasian di puskesmas, yang meliputi pengertian dan tujuan pelayanan kefarmasian, standar pelayanan kefarmasian sesuai peraturan, peran apoteker di puskesmas, serta indikator dan target pelayanan kefarmasian.
Penanganan sediaan sitostatik merupakan penanganan obat kanker secara aseptis untuk memenuhi kebutuhan pasien dengan menjaga keamanan personil, produk dan lingkungan, serta menghindari kontaminasi silang melalui prosedur yang ketat.
Antibiotik adalah senyawa alami atau sintetik yang menghambat proses infeksi bakteri dengan mengganggu metabolisme, dinding sel, membran, atau sintesis protein bakteri. Ada beberapa golongan utama antibiotik seperti beta-laktam, kuionolon, dan tetrasiklin yang bekerja melalui mekanisme yang berbeda-beda.
Dokumen tersebut membahas mengenai peran penting farmasis dalam memberikan konsultasi obat kepada masyarakat untuk meningkatkan kepatuhan penggunaan obat dan mengurangi risiko efek samping obat. Konsultasi farmasi meliputi memberikan edukasi tentang penyakit, pengobatan, dan cara penggunaan obat yang benar kepada pasien. Teknik komunikasi seperti bertanya, mendengarkan, dan memberikan contoh digunakan untuk memastikan pas
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotikaUlfah Hanum
Peraturan ini mengatur tentang peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika, psikotropika, dan prekursor farmasi untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan. Peraturan ini mengatur tata cara peredaran melalui penyaluran dan penyerahan, serta persyaratan izin untuk produksi, impor, dan penyaluran narkotika, psikotropika, dan prekursor farmasi.
Manajemen Pengadaan Obat di Rumah Sakit
Sistem pengadaan obat, Metode pengadaan obat, pendistribusian obat, komponen pengadaan obat, kriteria suplier siklus pengadaan obat
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pemantauan terapi obat yang meliputi identifikasi masalah penggunaan obat pasien, evaluasi efektivitas dan keamanan terapi obat, serta rekomendasi perubahan terapi jika diperlukan untuk mencapai hasil terapi yang optimal.
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kefarmasian di apotek, termasuk pengertian resep, bagian-bagian resep, copy resep, satuan obat cair dan padat, serta cara mencegah kesalahan dalam memberikan obat kepada pasien."
Rumah sakit merupakan lembaga pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan layanan kesehatan secara lengkap dan berdasarkan aturan hukum. Manajemen rumah sakit mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan layanan medis dan administratif untuk mencapai tujuan rumah sakit yaitu kepuasan pasien.
Rumah sakit merupakan lembaga pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan layanan kesehatan secara lengkap dan berdaya guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pencegahan penyakit. Manajemen rumah sakit meliputi pelayanan kesehatan dan administrasi yang diselaraskan untuk mencapai tujuan rumah sakit dengan melibatkan sumber daya manusia, keuangan, sarana prasana, dan proses perencanaan, pen
Rumah sakit merupakan lembaga pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan layanan kesehatan secara menyeluruh dan berkelanjutan. Manajemen rumah sakit melibatkan perencanaan sumber daya, pengorganisasian, pelaksanaan, serta pengawasan proses layanan kesehatan dan administrasi untuk mencapai tujuan rumah sakit dan memenuhi kebutuhan pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang sanitasi rumah sakit. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa sanitasi rumah sakit merupakan upaya pengendalian lingkungan fisik di rumah sakit untuk mencegah penularan penyakit dan mencemari lingkungan. Dokumen tersebut juga menjelaskan persyaratan sanitasi lingkungan rumah sakit menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1204/Menkes/SK/
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan pasien di rumah sakit. Ia menjelaskan pentingnya memberikan pelayanan yang berkualitas dan setara kepada semua pasien, termasuk pasien risiko tinggi. Dokumen tersebut juga membahas tentang penyediaan makanan dan terapi nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
Sistem pelayanan kesehatan di Indonesia terdiri dari pelayanan kesehatan primer di fasilitas kesehatan primer seperti puskesmas, klinik, dan praktik dokter; serta pelayanan lanjutan dan rujukan di rumah sakit berjenis A hingga D. Puskesmas merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang memberikan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen rumah sakit, termasuk definisi rumah sakit, fungsi, tugas, sarana prasarana, jenis, kelasifikasi, dan proses manajemen rumah sakit seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan."
Rumah sakit gigi dan mulut adalah rumah sakit khusus yang menyediakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut serta berperan sebagai sarana pendidikan dan penelitian bagi tenaga kesehatan gigi. Rumah sakit gigi dan mulut memiliki berbagai fungsi seperti pelayanan kesehatan gigi, pendidikan tenaga kesehatan gigi, dan penelitian ilmu kedokteran gigi.
Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 mengatur tentang Rumah Sakit. Rumah Sakit bertugas memberikan pelayanan kesehatan secara paripurna melalui rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit wajib memiliki izin mendirikan dan izin operasional, serta memenuhi standar sarana, prasarana, sumber daya manusia, dan manajemen. Undang-undang ini mengatur pula tanggung jawab pemerintah dalam penyediaan Rum
Planning of action pelayanan poli geriatriSyaifulBahri95
Pelayanan poli geriatri di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan akan memberikan pelayanan holistik dan interdisipliner kepada pasien lanjut usia dengan kompleksitas penyakit. Pelayanan akan dilakukan oleh tim yang terdiri dari dokter, perawat, ahli gizi, apoteker, dan fisioterapis. Tujuannya adalah memberikan pelayanan khusus, holistik, dan meningkatkan kualitas hidup pasien lanjut usia.
Dokumen tersebut merupakan kebijakan pelayanan dan perencanaan Rumah Sakit Putra Waspadadi Tulungagung. Dokumen ini membahas visi dan misi rumah sakit, dasar hukum, fungsi, sarana prasarana, tata kelola, klasifikasi, dan pelayanan yang diberikan rumah sakit.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
2. RRUUMMAAHH SSAAKKIITT
adalah suatu organisasi kompleks yang
menggunakan gabungan peralatan ilmiah
khusus yang rumit yang difungsikan oleh
satu satuan personel yang terdidik dan
terlatih dalam pengetahuan ilmu medik
modern yang semua disatukan bersama
untuk tujuan bersama memelihara
kesehatan dan menyembuhkan penyakit
yang baik
3. TTuuggaass ddaann FFuunnggssii RRSS
• Tugas
Rumah sakit bertugas menyediakan
segala keperluan yang berkaitan dengan
pemeliharaan dan pemulihan kesehatan
• Fungsi
Fungsi rumah sakit memiliki 4 dasar
utama yaitu perawatan penderita,
pengajaran, penelitian dan kesehatan
masyarakat
4. 44 FFuunnggssii RRSS
• Perawatan penderita yaitu diagnosis dan
pengobatan penyakit atau kecelakaan,
pengobatan pencegahan, rehabilitasi,
perawatan pemulihan, perawatan gigi dan
pelayanan pribadi
• Pendidikan yang terdiri dari dua bentuk, yaitu:
1. pendidikan untuk tenaga medik dan tenaga
profesi kesehatan lain yang berhubungan, dan
pendidikan untuk penderita.
2. Pendidikan pada masyarakat sekitar
dilakukan untuk kesejahteraan masyarakat
terutama dalam pencegahan penyakit antara
lain imunisasi, penggunaan obat yang tepat,
penggunaan obat yang adiktif, dan lain-lain.
5. 44 FFuunnggssii RRSS
• Penelitian bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan medik
mengenai penyakit dan memperbaiki
pelayanan rumah sakit. Penelitian
dilakukan oleh personil medik maupun
non medik
• Kesehatan masyarakat dengan tujuan
utama untuk membantu masyarakat
dalam mencegah penyaki, mengurangi
jumlah penyakit dan memperbaiki
kesehatan umum masyarakat
6. VViissii ,,MMiissii ddaann TTuujjuuaann RRSS
• Visi
mengorganisasikan secara bersama semua praktisi kesehatan,
fasilitas diagnosis dan terapi, alat dan perlengkapan fasilitas
fisik ke dalamsatu sistem terkoordinasi untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat
• Misi
melaksanakan fungsi sebagai institusi yang mampu
memberikan pelayanan kesehatan kepada penderita baik
sebagai penderita rawat ialan di rumah sakit maupun penderita
rawat tinggal di poliklinik, unit gawat darurat, kantor dokter di
rumah sakit, di rumah jika diperlukan pelayanan kesehatan di
rumah, di pusat kesehatan dan di klinik kesehatan masyarakat
• Tujuan
menyediakan pelayanan penderita yang bermutu tinggi sesuai
harapan dan tuntutan masyarakat
7. KKllaassiiffiikkaassii RRuummaahh SSaakkiitt
1. Klasifikasi secara Umum
a. Berdasarkan Kepemilikan
b. Berdasarkan jenis pelayanan
c. Berdasarkan Lama Perawatan Penderita
d. Berdasarkan Fungsi Pendidikan
e. Berdasarkan Jumlah Tempat Tidur
f. Berdasarkan Status Akreditasi
g. Berdasarkan Pencarian Keuntungan
2. Klasifikasi Rumah Sakit di Indonesia
a. Rumah sakit Pemerintah
b. Rumah sakit swasta
8. KKllaassiiffiikkaassii RRuummaahh SSaakkiitt
SSEECCAARRAA UUMMUUMM
• Berdasarkan Kepemilikan
Berdasarkan kepemilikannya, rumah sakit dapat
dikelompokkan menjadi :
a) Rumah sakit pemerintah, yaitu rumah sakit milik
pemerintah, seperti rumah sakit yang dikelola oleh
pemerintah pusat, pemerintah negara bagian dan
pemerintah kota praja, termasuk rumah sakit yang dikelola
oleh angkatan bersenjata, veteran, pelayanan kesehatan
masyarakat maupun rumah sakit yang dikelola oleh
pemerintah daerah. Rumah sakit pemerintah mendapatkan
dana dari pemerintah dan bertanggung jawab terhadap
dana tersebut.
b) Rumah sakit swasta, yaitu rumah sakit yang dimiliki
dan diselenggarakan oleh pihak swasta yang merupakan
organisasi keagamaan, organisasi non keagamaan, hasil
kerjasama dengan perguruan tinggi atau badan lain.
9. KKllaassiiffiikkaassii RRuummaahh SSaakkiitt
SSEECCAARRAA UUMMUUMM
• Berdasarkan jenis pelayanan.
Berdasarkan jenis pelayanannya, rumah sakit
TERBAGI ATAS:
a) Rumah sakit umum, yaitu rumah sakit yang
memberikan pelayanan pengobatan terhadap
bermacam-macam penyakit, seperti pelayanan
medik dan keperawatan serta pelayanan
penunjang, bedah, penyakit dalam, anak-anak,
dan lain-lain.
b) Rumah sakit khusus, yaitu rumah sakit yang
membatasi pelayanan pengobatan terhadap
penyakit tertentu misalnya kanker, anak,
kejiwaan dan sebagainya
10. KKllaassiiffiikkaassii RRuummaahh SSaakkiitt
SSEECCAARRAA UUMMUUMM
• Berdasarkan Lama Perawatan Penderita
Berdasarkan lamanya perawatan, rumah
sakit dapat dikelompokkan menjadi :
a) Rumah sakit perawatan jangka pendek
untuk penyakit akut, lamanya perawatan
adalah kurang dari 30 hari.
b) Rumah sakit perawatan jangka
panjang, lamanya perawatan adalah 30
hari atau lebih. Rumah sakit ini
memberikan perawatan bagi penderita
dengan penyakit kronik seperti perawatan
psikiatrik atau penyakit kejiwaan
11. KKllaassiiffiikkaassii RRuummaahh SSaakkiitt
SSEECCAARRAA UUMMUUMM
• Berdasarkan Fungsi Pendidikan
Berdasarkan fungsi pendidikan, rumah sakit dapat
digolongkan dalam :
a) Rumah sakit pendidikan, yaitu rumah sakit yang
melaksanakan program pelatihan bagi residen di bidang
kedokteran, bedah, spesialis anak dan bidang spesialis
lainnya. Residen melakukan perawatan dibawah
pengawasan staf medik rumah sakit.
b) Rumah sakit afilisasi pendidikan, yaitu rumah sakit
yang tidak melaksanakan program pelatihan residen
tersendiri, tetapi menyediakan sarana untuk pelatihan
mahasiswa dan residen.
c) Rumah sakit non pendidikan, yaitu rumah sakit yang
tidak melaksanakan program pelatihan bagi residen dan
tidak mempunyai afiliasi dengan perguruan tinggi.
12. KKllaassiiffiikkaassii RRuummaahh SSaakkiitt
SSEECCAARRAA UUMMUUMM
• Berdasarkan Jumlah Tempat Tidur
Berdasarkan jumlah tempat tidur yang
tersedia di rumah sakit digolongkan
menjadi rumah sakit dengan jumlah
kurang dari 50 tempat tidur, 50-99 tempat
tidur, 100-199 tempat tidur, 200-299
tempat tidur, 300-399 tempat tidur, 400-
499 tempat tidur, serta rumah sakit
dengan jumlah lebih dari 500 tempat
tidur
13. KKllaassiiffiikkaassii RRuummaahh SSaakkiitt
SSEECCAARRAA UUMMUUMM
• Berdasarkan Status Akreditasi
• Status akreditasi suatu rumah sakit
dinilai oleh gabungan akreditasi
rumah sakit yang diakui dan di
bedakan menjadi rumah sakit yang
terakreditasi dan rumah sakit yang
tidak terakreditasi
14. KKllaassiiffiikkaassii RRuummaahh SSaakkiitt
SSEECCAARRAA UUMMUUMM
• Berdasarkan Pencarian Keuntungan
Berdasarkan kesukarelaannya rumah sakit
swasta dibagi menjadi:
1. Rumah sakit for profit yaitu rumah sakit yang
mengambil keuntungan dari pelayanan kesehatan
yang diberikan
2. Rumah sakit not for profit yaitu rumah sakit
yang mengambil keuntungan dari pelayanan
kesehatan yang diberikan untuk membiayai
kegiatan pengembangan rumah sakit
3.Rumah sakit nonprofit yaitu rumah sakit yang
tidak mengambil keuntungan dari pelayanan
kesehatan yang diberikan.
15. KKllaassiiffiikkaassii RRuummaahh SSaakkiitt IINNDDOONNEESSIIAA
PPeemmeerriinnttaahh
Berdasarkan fasilitas pelayanannya, ketenagaan, fisik
dan peralatan rumah sakit umum pemerintah
diklasifikasikan menjadi, terbagi atas:
1. Rumah sakit umum kelas A, yaitu rumah sakit umum
yang memiliki fasilitas dan kemampuan pelayanan medik
spesialistik luas dan subspesialistik luas. Rumah sakit
umum kelas A juga merupakan rumah sakit pendidikan
2. Rumah sakit umum kelas B, yaitu rumah sakit umum
yang memiliki fasilitas dan kemampuan pelayanan medik
sekurang-kurangnya 11 spesialistik dan subspesialistik
terbatas. Rumah sakit umum kelas B dibagi menjadi
rumah sakit umum kelas B pendidikan dan non
pendidikan.
16. KKllaassiiffiikkaassii RRuummaahh SSaakkiitt IINNDDOONNEESSIIAA
PPeemmeerriinnttaahh
3. Rumah sakit umum kelas C, yaitu
rumah sakit umum yang memiliki
fasilitas dan kemampuan pelayanan
medik spesialistik dasar yaitu bedah,
pengobatan anak-anak, penyakit dalam
dan pelayanan ibu melahirkan
4. Rumah sakit umum kelas D, yaitu
rumah sakit umum yang memiliki
fasilitas dan kemampuan pelayanan
medik dasar