Pelayanan poli geriatri di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan akan memberikan pelayanan holistik dan interdisipliner kepada pasien lanjut usia dengan kompleksitas penyakit. Pelayanan akan dilakukan oleh tim yang terdiri dari dokter, perawat, ahli gizi, apoteker, dan fisioterapis. Tujuannya adalah memberikan pelayanan khusus, holistik, dan meningkatkan kualitas hidup pasien lanjut usia.
Dokumen tersebut membahas tentang etika dan hukum dalam keperawatan gawat darurat yang mencakup kode etik profesi kesehatan dan hukum kesehatan serta implikasinya terhadap asuhan keperawatan gawat darurat."
Dokumen tersebut membahas pendekatan PERSON dalam mengkaji klien dengan penyakit terminal secara psikososial, mencakup faktor-faktor yang mempengaruhi respon psikologis klien, diagnosa keperawatan yang sering muncul, tujuan perawatan untuk membantu klien dan keluarga, serta intervensi dan evaluasi perawatan.
Dokumen tersebut membahas konsep dan praktik homecare dalam pelayanan kesehatan. Homecare merupakan salah satu bentuk perawatan jangka panjang yang memberikan perawatan kesehatan di rumah pasien dengan tujuan memaksimalkan kemandirian dan mengurangi efek ketidakmampuan. Dokumen tersebut juga membahas model teori keperawatan, ruang lingkup, tim pelaksana, dan hak serta kewajiban perawat dalam praktik homecare.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan dasar-dasar pelaksanaan perawatan paliatif pada pasien HIV/AIDS. Perawatan paliatif bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga dengan mengurangi penderitaan fisik, emosional, sosial dan spiritual yang disebabkan oleh penyakit."
Dokumen tersebut membahas tentang peran dan fungsi perawat, di mana peran perawat meliputi pemberi asuhan keperawatan, advokat pasien, pendidik, koordinator, kolaborator, konsultan dan peneliti. Sedangkan fungsi perawat terdiri dari fungsi independen, dependen dan interdependen.
Dokumen tersebut membahas tentang etika keperawatan yang mencakup definisi, tujuan, dasar-dasar, dan prinsip-prinsip moral seperti menghargai otonomi pasien, tidak menyebabkan kerugian, berbuat kebaikan, dan keadilan. Etika keperawatan diperlukan untuk menuntun praktik keperawatan agar profesional dan memperhatikan hak-hak pasien.
1. Perspektif merupakan kerangka kerja konseptual yang mempengaruhi pandangan manusia terhadap suatu situasi, termasuk asumsi dan nilai.
2. Perawatan paliatif bertujuan meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi penyakit mengancam jiwa dengan mengurangi penderitaan dan nyeri secara fisik, psikososial dan spiritual.
3. Peran perawat paliatif antara lain mengelola nyeri
Dokumen tersebut membahas tentang etika dan hukum dalam keperawatan gawat darurat yang mencakup kode etik profesi kesehatan dan hukum kesehatan serta implikasinya terhadap asuhan keperawatan gawat darurat."
Dokumen tersebut membahas pendekatan PERSON dalam mengkaji klien dengan penyakit terminal secara psikososial, mencakup faktor-faktor yang mempengaruhi respon psikologis klien, diagnosa keperawatan yang sering muncul, tujuan perawatan untuk membantu klien dan keluarga, serta intervensi dan evaluasi perawatan.
Dokumen tersebut membahas konsep dan praktik homecare dalam pelayanan kesehatan. Homecare merupakan salah satu bentuk perawatan jangka panjang yang memberikan perawatan kesehatan di rumah pasien dengan tujuan memaksimalkan kemandirian dan mengurangi efek ketidakmampuan. Dokumen tersebut juga membahas model teori keperawatan, ruang lingkup, tim pelaksana, dan hak serta kewajiban perawat dalam praktik homecare.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan dasar-dasar pelaksanaan perawatan paliatif pada pasien HIV/AIDS. Perawatan paliatif bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga dengan mengurangi penderitaan fisik, emosional, sosial dan spiritual yang disebabkan oleh penyakit."
Dokumen tersebut membahas tentang peran dan fungsi perawat, di mana peran perawat meliputi pemberi asuhan keperawatan, advokat pasien, pendidik, koordinator, kolaborator, konsultan dan peneliti. Sedangkan fungsi perawat terdiri dari fungsi independen, dependen dan interdependen.
Dokumen tersebut membahas tentang etika keperawatan yang mencakup definisi, tujuan, dasar-dasar, dan prinsip-prinsip moral seperti menghargai otonomi pasien, tidak menyebabkan kerugian, berbuat kebaikan, dan keadilan. Etika keperawatan diperlukan untuk menuntun praktik keperawatan agar profesional dan memperhatikan hak-hak pasien.
1. Perspektif merupakan kerangka kerja konseptual yang mempengaruhi pandangan manusia terhadap suatu situasi, termasuk asumsi dan nilai.
2. Perawatan paliatif bertujuan meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi penyakit mengancam jiwa dengan mengurangi penderitaan dan nyeri secara fisik, psikososial dan spiritual.
3. Peran perawat paliatif antara lain mengelola nyeri
Teori keperawatan transkultural yang dicetuskan oleh Madeleine Leininger berfokus pada pentingnya memahami budaya pasien dan menghindari culture shock atau culture imposition. Model matahari terbit menjelaskan dimensi budaya yang perlu dipahami sebelum memberikan asuhan. Prinsip asuhan mencakup pelestarian budaya, akomodasi, dan merekonstruksi pola hidup pasien sesuai kebutuhan kesehatan.
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitRahayoe Ningtyas
Dokumen tersebut membahas beberapa metode untuk menganalisis kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit, termasuk metode rasio, Gillies, dan standar Depkes. Metode-metode tersebut mempertimbangkan faktor seperti tingkat ketergantungan pasien, jumlah pasien, dan jam perawatan yang dibutuhkan."
1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien di rumah sakit, puskesmas, dan tingkat pusat;
2. Mengembangkan sistem pelaporan insiden untuk meningkatkan keselamatan pasien;
3. Menerapkan tujuh langkah keselamatan pasien, termasuk manajemen risiko dan pembelajaran dari insiden.
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat pptElon Yunus
Dokumen tersebut membahas tentang aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat. Secara ringkas, etik merupakan prinsip yang menyangkut benar dan salah dalam berhubungan dengan orang lain, sedangkan aspek legal penting untuk memberikan jaminan hukum bagi pelayanan keperawatan gawat darurat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai kebijakan dan peraturan terkait
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)BPJS Kesehatan RI
Program Rujuk Balik adalah program BPJS Kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan jangka panjang bagi peserta dengan penyakit kronis tertentu seperti diabetes dan hipertensi. Program ini memberikan akses mudah bagi peserta untuk mendapatkan obat kronis di fasilitas kesehatan primer atas rujukan dokter spesialis. Panduan ini menjelaskan prosedur pendaftaran dan pelayanan obat bagi peserta program ini.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Keperawatan komunitas merupakan bidang keperawatan yang menggabungkan keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menekankan peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya promotif dan preventif.
2. Proses keperawatan komunitas meliputi pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan,
Dokumen tersebut membahas tentang etika dan hukum dalam pelayanan keperawatan gerontik (lanjut usia). Beberapa poin penting yang diangkat antara lain:
1. Peningkatan jumlah lanjut usia di Indonesia yang menuntut perhatian pelayanan kesehatan khusus berdasarkan etika dan hukum
2. Standar pelayanan keperawatan gerontik harus sesuai ketentuan yang meliputi aspek organisasi, teori, pengkajian pasien, perencanaan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan yang meliputi pendekatan, langkah, dan aspek penilaian mutu pelayanan kesehatan.
2) Terdapat tiga pendekatan utama penilaian mutu yaitu struktur, proses, dan hasil (outcome).
3) Siklus penjaminan mutu meliputi perencanaan, pengukuran, identifikasi masalah, dan peningkatan mutu secara ber
Dokumen tersebut membahas konsep keperawatan komunitas yang meliputi tujuan, ruang lingkup, dan peran perawat komunitas dalam upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat.
1. Dokumen tersebut membahas mengenai intervensi keperawatan keluarga yang mencakup tiga jenis yaitu suplemental, fasilitatif, dan developmental.
2. Terdapat penjelasan mengenai tujuan umum dan khusus dalam intervensi keperawatan keluarga serta domain-domain yang dapat digunakan.
3. Evaluasi merupakan tahap penting dalam proses keperawatan keluarga untuk mengetahui apakah tujuan telah tercapai.
DT 2 Layanan Geriatri di RS - Sonya dan Sari -.pptxssuserdfff78
Tim terpadu geriatri dan layanan geriatri di rumah sakit perlu dikembangkan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik bagi pasien lanjut usia dengan berbagai penyakit dan gangguan. Monitoring dan evaluasi layanan geriatri penting untuk mengukur keberhasilan layanan melalui indikator seperti lama rawat, status fungsional, kualitas hidup, dan kepuasan pasien. Standar nasional akreditasi rumah sakit mencakup persyaratan pelayanan geriat
Teori keperawatan transkultural yang dicetuskan oleh Madeleine Leininger berfokus pada pentingnya memahami budaya pasien dan menghindari culture shock atau culture imposition. Model matahari terbit menjelaskan dimensi budaya yang perlu dipahami sebelum memberikan asuhan. Prinsip asuhan mencakup pelestarian budaya, akomodasi, dan merekonstruksi pola hidup pasien sesuai kebutuhan kesehatan.
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitRahayoe Ningtyas
Dokumen tersebut membahas beberapa metode untuk menganalisis kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit, termasuk metode rasio, Gillies, dan standar Depkes. Metode-metode tersebut mempertimbangkan faktor seperti tingkat ketergantungan pasien, jumlah pasien, dan jam perawatan yang dibutuhkan."
1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien di rumah sakit, puskesmas, dan tingkat pusat;
2. Mengembangkan sistem pelaporan insiden untuk meningkatkan keselamatan pasien;
3. Menerapkan tujuh langkah keselamatan pasien, termasuk manajemen risiko dan pembelajaran dari insiden.
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat pptElon Yunus
Dokumen tersebut membahas tentang aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat. Secara ringkas, etik merupakan prinsip yang menyangkut benar dan salah dalam berhubungan dengan orang lain, sedangkan aspek legal penting untuk memberikan jaminan hukum bagi pelayanan keperawatan gawat darurat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai kebijakan dan peraturan terkait
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)BPJS Kesehatan RI
Program Rujuk Balik adalah program BPJS Kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan jangka panjang bagi peserta dengan penyakit kronis tertentu seperti diabetes dan hipertensi. Program ini memberikan akses mudah bagi peserta untuk mendapatkan obat kronis di fasilitas kesehatan primer atas rujukan dokter spesialis. Panduan ini menjelaskan prosedur pendaftaran dan pelayanan obat bagi peserta program ini.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Keperawatan komunitas merupakan bidang keperawatan yang menggabungkan keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menekankan peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya promotif dan preventif.
2. Proses keperawatan komunitas meliputi pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan,
Dokumen tersebut membahas tentang etika dan hukum dalam pelayanan keperawatan gerontik (lanjut usia). Beberapa poin penting yang diangkat antara lain:
1. Peningkatan jumlah lanjut usia di Indonesia yang menuntut perhatian pelayanan kesehatan khusus berdasarkan etika dan hukum
2. Standar pelayanan keperawatan gerontik harus sesuai ketentuan yang meliputi aspek organisasi, teori, pengkajian pasien, perencanaan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan yang meliputi pendekatan, langkah, dan aspek penilaian mutu pelayanan kesehatan.
2) Terdapat tiga pendekatan utama penilaian mutu yaitu struktur, proses, dan hasil (outcome).
3) Siklus penjaminan mutu meliputi perencanaan, pengukuran, identifikasi masalah, dan peningkatan mutu secara ber
Dokumen tersebut membahas konsep keperawatan komunitas yang meliputi tujuan, ruang lingkup, dan peran perawat komunitas dalam upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat.
1. Dokumen tersebut membahas mengenai intervensi keperawatan keluarga yang mencakup tiga jenis yaitu suplemental, fasilitatif, dan developmental.
2. Terdapat penjelasan mengenai tujuan umum dan khusus dalam intervensi keperawatan keluarga serta domain-domain yang dapat digunakan.
3. Evaluasi merupakan tahap penting dalam proses keperawatan keluarga untuk mengetahui apakah tujuan telah tercapai.
DT 2 Layanan Geriatri di RS - Sonya dan Sari -.pptxssuserdfff78
Tim terpadu geriatri dan layanan geriatri di rumah sakit perlu dikembangkan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik bagi pasien lanjut usia dengan berbagai penyakit dan gangguan. Monitoring dan evaluasi layanan geriatri penting untuk mengukur keberhasilan layanan melalui indikator seperti lama rawat, status fungsional, kualitas hidup, dan kepuasan pasien. Standar nasional akreditasi rumah sakit mencakup persyaratan pelayanan geriat
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar keperawatan sebagai profesi, meliputi pengertian perawat, keperawatan, profesi, dan ciri-ciri profesi keperawatan. Dokumen juga menjelaskan empat area keperawatan yang mencerminkan lingkup dan tujuan pemberian asuhan keperawatan.
Kb 1 konsep dasar praktik keperawatan profesionalUwes Chaeruman
Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) terdiri dari 5 subsistem yaitu nilai-nilai professional, hubungan antar professional, metode pemberian askep, pendekatan manajemen, dan penghargaan. Tujuan MPKP adalah menjaga konsistensi pelaksanaan asuhan keperawatan oleh tim keperawatan."
Dokumen tersebut membahas cara membangun dan mempertahankan kolaborasi tim kesehatan yang efektif. Beberapa cara yang disebutkan antara lain memiliki tujuan yang jelas, merekrut anggota tim yang memiliki kemampuan berkolaborasi, memberikan dorongan psikologis untuk saling mengenal, mengadakan pertemuan rutin, serta mengakui kontribusi setiap anggota. Dokumen selanjutnya membahas sistem pelayanan kesehat
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan pasien di rumah sakit. Ia menjelaskan pentingnya memberikan pelayanan yang berkualitas dan setara kepada semua pasien, termasuk pasien risiko tinggi. Dokumen tersebut juga membahas tentang penyediaan makanan dan terapi nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
Laporan tutorial kelompok 6 kedokteran komunitas membahas tentang skenario dr. Lala yang akan melaksanakan tugas PTT di puskesmas di daerah terpencil. Dokumen tersebut menjelaskan latar belakang dr. Lala, tujuan puskesmas, ruang lingkup kedokteran komunitas, serta aspek promosi kesehatan yang akan dikerjakan dr. Lala untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pelayanan kesehatan, meliputi definisi, teori, tingkatan, lembaga terkait, lingkup, dan faktor yang mempengaruhinya. Sistem pelayanan kesehatan bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat secara menyeluruh guna meningkatkan kualitas kesehatan. Subsistem utamanya terdiri dari input, proses, output, dampak, dan umpan balik.
Fisioterapi adalah ilmu yang menitikberatkan pada penstabilan dan perbaikan gangguan fungsi tubuh melalui terapi gerak. Fisioterapis adalah orang yang telah lulus pendidikan fisioterapi dan diberi wewenang untuk melakukan tindakan fisioterapi berdasarkan ilmu dan kompetensinya. Proses fisioterapi meliputi pengkajian, diagnosis, perencanaan, intervensi, dan reevaluasi untuk mencapai tujuan pemulihan fun
Dokumen tersebut membahas standar kompetensi perawat Indonesia yang dirilis oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia pada tahun 2005. Dokumen ini menjelaskan latar belakang, tujuan, ruang lingkup, dan jenis-jenis pendidikan keperawatan di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas ruang lingkup dan praktik keperawatan profesional yang meliputi asuhan keperawatan untuk individu, keluarga, dan masyarakat di berbagai fasilitas kesehatan serta lingkungan komunitas dengan menggunakan pendekatan ilmiah dan berdasarkan kode etik.
Modul ini membahas peran perawat sebagai penyuluh gizi dengan tujuan membantu mengatasi masalah gizi pasien. Peran perawat meliputi pemberi asuhan, advokat pasien, edukator kesehatan, koordinator pelayanan, dan kolaborator dengan ahli gizi. Penyuluhan gizi bertujuan meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku gizi yang baik pada individu, keluarga, dan masyarakat. Langkah penyuluhan
Similar to Planning of action pelayanan poli geriatri (20)
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Planning of action pelayanan poli geriatri
1. POA (Plan Of Action)
PELAYANAN POLI GERIATRI
INSTALASI RAWAT JALAN
RSUD SYAMRABU
BANGKALAN
2018
2. PLANNING OF ACTION PELAYANAN POLI GERIATRI
(HOSPITAL BASED COMMUNITY GERIATRIC SERVICE)
I. PENDAHULUAN
I.1. Prinsip pelayanan kesehatan pada lanjut usia
Mengingat berbagai kekhususan perjalanan dan penampilan penyakit pada usia
lanjut, terdapat 2 prinsip utama yang harus dipenuhi guna melaksanakan pelayanan
kesehatan pada lanjut usia, yaitu pendekatan HOLISTIK atau lengkap, serta tatakerja dan
tatalaksana secara tim. (Hadi Martono, 2015)
A. Prinsip Holistik
Pada pelayanan kesehatan usia lanjut sangat unik karena menyangkut berbagai aspek, yaitu
:
1. Seorang pasien usia lanjut harus dipandang sebagai manusia seutuhnya, meliputi pula
lingkungan kejiwaan (psikologis) dan sosial ekonomi. Hal ini ditunjukan antara lain
bahwa aspek diagnosis penyakit pada pasien usia lanjut menggunakan tata cara khusus
yang disebut sebagai pengkajian geriatric, yang bukan saja meliputi seluruh organ dan
sistem, akan tetapi menyangkut pula aspek kejiwaan dan lingkungan sosial
ekonomi.(Hadi-Martono,1991).
2. Sifat holistik mengandung artian baik secara vertikal atau horizontal. Secara vertikal
dalam arti pemberian pelayanan harus dimulai dari pelayanan di masyarakat sampai ke
pelayanan rujukan tertinggi, yaitu rumah sakit yang mempunyai pelayanan subspesialis
geriatri. Holistik secara horizontal berarti bahwa pelayanan kesehatan harus merupakan
bagian dari pelayanan kesejahteraan usia lanjut secara menyeluruh. Oleh karenanya,
pelayanan kesehatan harus bekerja secara lintas sektoral dengan dinas/lembaga terkait
dibidang kesejahteraan, misalnya agama, pendidikan, dan kebudayaan, serta dinas sosial.
3. Pelayanan holistik juga berarti pelayanan harus mencakup aspek pencegahan (preventif),
promotif, penyembuhan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitatif). Begitu pentingnya aspek
pemulihan ini, sehingga WHO menganjurkan agar diagnosis penyakit pada usia lanjut
harus meliputi 4 tingkatan penyakit, sebagai berikut :
3. 1) Disease (penyakit), yaitu diagnosis penyakit pada pasien, misalnya penyakit jantung
iskemik.
2) Impairment (kerusakan atau gangguan), yaitu adanya gangguan atau kerusakan dari
organ akibat penyakit, misalnya pada keadaan di atas : infark miokard akut atau
kronis.
3) Disability (ketidak-mampuan), yaitu akibat obyektif pada kemampuan fungsional
dari organ atau individu tersebut. Pada kasus di atas misalnya terjadi dekompensasi
jantung.
4) Handicap (hambatan) yaitu akibat sosial dari penyakit. Pada kasus tersebut di atas
ketidakmampuan pasien untuk melakukan aktivitas sosial baik di rumah, maupun di
lingkungan sosial-nya.
B. Prinsip tatakerja dan tatalaksana dalam tim
Tim geriatri merupakan bentuk kerjasama multidisiplin yang bekerja secara
interdisiplin dalam mencapai tujuan pelayanan geriatri yang dilaksanakan. Yang dimaksud
dengan kata multi-disiplin di sini adalah berbagai disiplin ilmu kesehatan yang secara
bersama-sama melakukan penanganan pada pasien usia lanjut. Komponenya berbeda dengan
berbagai tim yang kita kenal pada populasi usia lain. Pada tim geriatri, komponen utama
terdiri dari dokter, pekerja sosio medik, dan perawat. Tergantung dari kompleksitas dan jenis
layanan yang diberikan, anggota tim bisa ditambah dengan tenaga rehabilitasi medik (dokter,
fisioterapi, terapi okupasi, terapi wicara, dan lain-lain), psikolog dan/atau psikiater, ahli
farmasi, ahli gizi, dan tenaga lain yang bekerja dalam layanan tersebut.
Istilah interdisiplin diberikan sebagai suatu tatakerja dimana masing-masing
anggotanya saling tergantung satu sama lain. Perbedaan dengan tim multidisplin yang
bekerja secara multidisiplin pula (seperti banyak tim kesehatan lainya) dimana tujuan seolah-
oleh dibagi secara kaku berdasarkan disiplin masing-masing anggota. Pada tim interdisiplin,
tujuan merupakan tujuan bersama. Masing-masing anggota mengerjakan tugas sesuai
disiplinnya sendiri-sendiri, akan tetapi tidak secara kaku. (pada skema di bawah
digambarkan sebagai garis terputus).
Disiplin lain bisa memberi saran demi tercapainya tujuan bersama. Secara periodik
dilakukan pertemuan antara anggota tim untuk mengadakan evaluasi kerja yang telah
dicapai, dan kalau perlu mengadakan perubahan demi tujuan bersama yang hendak dicapai.
Dengan kata lain, pada tim multidisiplin kerjasama terutama bersifat pada pembuatan dan
4. penyerasian konsep, sedangkan pada interdisiplin kerjasama meliputi pembuatan dan
penyerasian konsep serta penyerasian tindakan.
Secara praktis, tatakerja interdisiplin dari tim geriatri adalah melalui konferensi,
bersama-sama menentukan prioritas masalah (setting priority), menekankan pada kualitas
hidup, membuat program penanganan dan evaluasi berdasarkan prioritas masalah, serta
menentukan kondisi setting limits.
Rencana kegiatan pelayanan Poli Geriatri Instalasi Rawat Jalan RSUD Syarifah
Ambami Rato Ebu Bangkalan merupakan kegiatan tata kerja interdisiplin yang melibatkan
profesi dokter spesialis dalam, perawat, ahli gizi, apoteker dan fisioterapis. Pelayanan ini
akan dilakukan dalam satu kesatuan di bawah tanggung jawab KSM Internist. Secara praktis
sebenarnya poli geriatri harus memiliki ruangan sendiri dengan pola ketenagaan yang
disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
I.2 Tujuan
I.2.1 Tujuan Umum
Secara umum pelayanan poli geriatri ditujukan untuk pasien dengan usia diatas 60
tahun dengan kompleksitas penyakit yang dimiliki nya
I.2.2 Tujuan Khusus
1) Memberi palayanan khusus bagi pasien lansia (diatas usia 60 tahun)
2) Memberi pelayanan holistik pasien lansia dengan tata kerja dan tatalaksana
interdisiplin ilmu
3) Memberi kenyamanan dan peningkatan kualitas hidup pasien lansia
5. II. Tata Laksana dan tata Kerja Poli Geriatri
II.1 Tata Laksana
Pelaksanaan layanan poli geriatri di rumah sakit, tergantung dari jenis layanan yang
ada, menyediakan berbagai layanan bagi para lanjut usia. Mulai dari layanan sederhana
berupa poliklinik lanjut usia, sampai pada layanan yang lebih maju, misalnya bangsal akut,
klinik siang terpadu (day-hospital), bangsal kronis dan/atau panti rawat wredha (nursing
homes).
Disamping itu rumah sakit jiwa juga menyediakan layanan kesehatan jiwa bagi
geriatri dengan pola yang sama. Pada tingkat ini, sebaliknya dilaksanakan suatu layanan
terkait antara unit geriatri rumah sakit umum dengan unit psikkogeriatri suatu rumah sakit
jiwa, terutama untuk menangani penderita penyakit fisik dengan komponen gangguan psikis
berat atau sebaliknya.
Pada skema berikut ini dapat dilihat konsep pelayanan kesehatan lanjut usia, mulai
dari tingkatan di masyarakat, sampai dengan rujukan tertinggi di rumah sakit dengan layanan
geriatri paripurna
6. Keterangan :
(Placement): adalah jenis pelayanan, di mana unit geriatri di suatu rumah sakit
setelah mengadakan asesmen pada seorang penderita, memberikan rekomendasi pada
penderita tersebut untuk dapat diterima di suatu institusi lanjut usia, terutama bila institusi
tersebut dilaksanakan oleh/atau mendapatkan subsidi dari pemerintah.
Tim Pengembangan Pelayanan dan Pendidikan Geriatri PB PAPDI telah menyusun
konsep dasar pelayanan geriatri di berbagai jenis rumah sakit. Tingkatan-tingkatan
pelayanan yang diberikan berdasar pada kemampuan rumah sakit yang bersangkutan, dan
dapat dibagi sebagai berikut (TPPG PAPDI, 1993).
1. Tingkat sederhana, hanya menyediakan layanan poliklinik lanjut usia. Jenis
kegiatan yang dapat dilakukan berupa pengkajian, konsultasi, pemeriksaan,
7. penyuluhan, dan jika dibutuhkan melakukan supervisi ke puskesmas. Bentuk
fasilitas pelayanannya berupa poliklinik, sedangkan sumber daya manusia yang
diperlukan adalah internist-geriatrist, perawat geriatri, ahli gizi, dan pekerja sosio-
medik.
2. Tingkat sedang, dimana layanan yang diberikan selain poliklinik juga klinik siang
terpadu (day-hospital). Pelayanan sedang merupakan gabungan antara pelayanan
tingkat sederhana yang ditambah terapi fisik, terapi okupasi, terapi bicara, rekreasi
dan pemeriksaan maupun perawatan gigi-mulut sederhana. Adapun bentuk fasilitas
pelayanannya berupa poliklinik dan ‘Day Hospital’. Dengan demikian sumber daya
manusia yang diperlukan disesuaikan dengan jenis pelayanan tersebut.
3. Tingkat lengkap, sama seperti layanan pada tingkat sederhana ditambah dengan
pengadaan bangsal lanjut usia dengan penyakit akut.
4. Tingkat paripurna, dimana diberikan semua jenis layanan yang ada pada tingkat
lengkap ditambah dengan adanya bangsal lanjut usia dengan penyakit kronis.
Pada semua tingkatan, pengadaan upaya pendidikan dan pelatihan merupakan suatu
keharusan.
Tabel dan skema di bawah menunjukkan berbagai layanan dari berbagai tingkat
pelayanan geriatri dengan ketenagaannya.
Keterangan:
Sumber daya Sederhana Sedang Lengkap Paripurna Keterangan
1. Keterangan
1-2*) 1-7*) Semua Semua
Berbeda
dalam jumlah
a. Tenaga
Tim Geriatri
b. Konsultan dalam
pelayanan geriatri
- + +
+ dengan
ahli
hukum
Tergantung
tenaga
spesialis yang
ada
2. Fasilitas
pelayanan
RJ RJ RM
Day H.
RJ RI
RM Day
Hos.
Diklat
Peneliti
RJ RI RM
Day Hos.
Diklat
Peneliti
8. RJ : Rawat jalan
RI : Rawat inap
R M : Pelayanan Rehabilitasi Medik
Diklat : Pendidikan dan latihan
Day-hospital : Tempat di mana dilakukan tindakan seperti pada bangsal Geriatri,
tetapi hanya pada jam kerja (OS tidak rawat inap), pelayanan
diberikan pada OS, baik yang telah atau belum dilakukan
asesmen geriatrik, baik yang di dalam RS maupun yang di rumah
(ambulatoir). Tindakan yang dilakukan antara lain asesmen,
kuratif (ambulatoir), rehabilitasi, dan rekreasi.
Konsultan : Konsultan dalam pelayanan Geriatri adalah dokter spesialis/sub
spesialis klinis yang dapat dimintai bantuan pendapat / ekspertise
/ tindakan medik guna peningkatan / pemeliharaan / pemulihan
kesehatan penderita usia lanjut di RS.
Tenaga *) :
1. Dokter umum + pelatihan pelayanan geriatri
2. Perawat + pelatihan pelayanan geriatri
3. Pekerja sosial medik
4. Fisioterapis
5. Dokter umum + pelatihan rehabilitasi medik
6. Speechterapis (terapi wicara)
7. Internis + pelatihan pelayanan geriatri
8. Okupasi terapis
9. Ortotis prostetis
10. Dokter ahli rehabilitasi medik
11. Psikolog
12. Geriatris
Berbagai pengertian dari tabel dan skema di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Poliklinik geriatri : yaitu suatu layanan geriatri di mana diberikan jasa asesmen,
tindakan kuratif sederhana dan konsultasi, bagi penderita rawat jalan. Perlu diingatkan
bahwa poliklinik geraitri bersifat subspesialistik, sehingga hanya penderita yang telah
melewati poliklinik spesialis lain dan memenuhi syarat sebagai penderita geriatri bisa
dikonsulkan ke poliklinik ini.
2. Bangsal geriatri akut : adalah bangsal di mana penderita geriatri dengan penyakit
akut atau subakut (Oleh Coni dan Davidson disebut sebagai “hot” dan”warm”
admission, antara lain: stroke, pneumonia, ketoasidosis, diabetika, penyakit jantung
kongestif akut, dll). Pada penderita tersebut dilakukan tindakan asesmen, kuratif dan
rehabilitasi jalur cepat oleh tim geriatri.
3. Day-hospital adalah suatu layanan geriatri yang dapat melaksanakan semua tindakan
yang dilakukan oleh bangsal akut atau kronis, tetapi tanpa penderita harus rawat inap,
9. dan layanan hanya dilakukan pada jam kerja. Jasa yang diberikan antara lain: asesmen,
kuratif ambulatoir, rehabilitasi dan rekreasi. Oleh karenanya tenaga yang diperlukan
selain geriatris/internis (+), perawat dan sosio-medik, juga tenaga rehabilitasi (FT, OT,
TW), psikolog, rekreasionis, dan lain-lain.
4. Bangsal geriatri kronis : bangsal ini diperlukan untuk merawat penderita dengan
penyakit kronis yang memerlukan tindakan kuratif inap dalam jangka waktu lama.
‘Turn over rate”-nya rendah, sehingga pembiayaannya menjadi sangat mahal.
5. (Panti rawat wredha). Di negara maju, layanan ini disebut sebagai "nursing home",
yaitu suatu institusi yang memberikan layanan bagi penderita lanjut usia dengan
masalah medis kronis yang sudah tidak memerlukan tindakan perawatan di RS, akan
tetapi masih terlalu berat untuk bisa dirawat di rumah sendiri. Oleh karena tidak
memerlukan tindakan spesialistik oleh dokter, maka biayanya bisa ditekan. Turn
over rate juga rendah, akan tetapi untuk kepentingan pendidikan, adanya bangsal ini
di suatu RS pemerintah dapat menggantikan keberadaan suatu bangsal kronis.
6. Rehabilitasi geriatri : merupakan suatu keharusan untuk dikerjakan pada semua
penderita geriatrik. Rehabilitasi jalur cepat (fast stream rehabilitation) dikerjakan
selama penderita masih dirawat di bangsal geriatri, oleh karena itu pelaksanaannya
sebaiknya diintegrasikan dengan pelayanan geriatri. Rehabilitasi jalur lambat (slow
stream rehabilitation) dilaksanakan secara kronis, yang bisa dilaksanakan oleh unit
rehabilitasi medik atau bisa juga diintegrasikan ke dalam pelayanan geriatri.
7. Konsultasi geriatri: yaitu surat layanan konsultatif dari bagian lain terhadap seorang
penderita lanjut usia. Dari tindakan konsultatif ini, pada penderita yang bersangkutan
dapat diberikan pengobatan bahkan pindah perawatan ke bagian geriatri.
8. Pendidikan dan riset : merupakan bagian implisit dari pelayanan geriatri. Riset
dilaksanakan 'baik untuk publikasi atau, dan ini yang lebih penting, adalah untuk upaya
memperbaiki pelayanan itu sendiri.
II.2 Tatakerja pelayanan geriatri
Tatakerja pelayanan geriatri adalah seperti yang telah disepakati dalam Lokakarya
Geriatri yang diadakan oleh Direktorat Rumah Sakit Umum-Pendidikan dan Rehabilitasi di
Ciloto tahun 1994 sebagai tergambar dalam skema berikut ini:
10. Gambar 1. Alur pelayanan kesehatan usia lanjut di Rumah Sakit dan masyarakat
Dari skema terlihat bahwa pelayanan kesehatan di tingkat masyarakat yang
dijalankan oleh Puskesmas, dokter praktek swasta, dan dokter keluarga pada suatu tahap
dapat merujuk penderita ke RS yang mempunyai pelayanan Geriatri, atau ke poliklinik
spesialis bidang lain. Di Instalasi Gawat Darurat atau poliklinik lain, apabila penderita
ternyata merupakan penderita Geriatrik, akan dirujuk ke Poliklinik Geriatri (yang bisa
ditangani oleh spesialis penyakit dalam (+)/geriatris) yang akan melaksanakan asesmen
geriatri untuk kemudian:
- Kalau perlu dikonsultasikan ke konsultan untuk mendapatkan pemeriksaan/tindakan
khusus
Sesuai hasil asesmen dan/atau konsultasi, penderita bisa dirawat di ruang geriatri akut, ruang
geriatri kronis, atau dirawat jalan di klinik siang terpadu (day-hospital). Kalau
11. dipertimbangkan bahwa penderita bukan penderita geriatrik atau memerlukan rawatan lain
yang lebih penting, penderita bisa dirujuk untuk dirawat di ruang rawat lainnya.
III. Tata Laksana dan tata Kerja Poli Geriatri di RSUD Syamrabu
Pelayanan poli geriatri di instalasi rawat jalan RSUD Syamrabu tidak lepas dari
sarana, fasilitas dan ketenagaan yang ada. Jenis layanan yang mampu dilakukan berupa
layanan tingkat sederhana dan kalau memnungkinkan sampai tingkat sedang.
Tingkat sederhana, hanya menyediakan layanan poliklinik lanjut usia. Jenis kegiatan
yang dapat dilakukan berupa pengkajian, konsultasi, pemeriksaan, penyuluhan, dan jika
mampu supervisi ke puskesmas. Bentuk fasilitas pelayanannya berupa poliklinik, sedangkan
sumber daya manusia yang diperlukan adalah internist-geriatrist, perawat geriatri, ahli gizi,
dan jika ada pekerja sosio-medik.
Tingkat sedang, dimana layanan yang diberikan selain poliklinik juga klinik siang
terpadu (day-hospital). Pelayanan sedang merupakan gabungan antara pelayanan tingkat
sederhana yang ditambah terapi fisik, terapi okupasi, terapi bicara, rekreasi dan pemeriksaan
maupun perawatan gigi-mulut sederhana. Adapun bentuk fasilitas pelayanannya berupa
poliklinik dan ‘Day Hospital’. Dengan demikian sumber daya manusia yang diperlukan
disesuaikan dengan jenis pelayanan tersebut.
Ketenagaan yang dibutuhkan pada layanan tingkat sederhana hanya dilakukan oleh
dokter umum dan perawat dengan pelatihan layanan geriatri. Untuk layanan tingkat sedang
bisa dilakukan secara interdisiplin mulai dari dokter umum, dokter internist, perawat, ahli
gizi, apoteker, dengan keahlian pelatihan layanan geriatri.
Sementara itu tatakerja layanan poli geriatri harus disepakati bersama dengan unit
terkait, berupa : unit rawat jalan (poli geriatri), Front office/loket pendaftaran (loket BPJS
non PBI-PBI, umum dan loket poli) serta depo farmasi rawat jalan. Untuk lebih ringkasnya
layanan pasien geriatri dilakukan secara terpisah dengan pasien lainnya mulai dari
pendaftaran sampai dengan layanan obat. Atau jika tidak memungkinkan dilakukan terpisah,
cukup dengan didahulukan kepentingannya. Karena itu sangat mungkin jika ada tanda
khusus bagi pasien geriatri. Berikut dapat ditampilkan tabel kebutuhan ketenagaan dan
tatakerja layanan poli geriatri di instalasi rawat jalan RSUD Syamrabu Bangkalan.
12. Tabel Tingkat Layanan poli Geriatri di instalasi rawat jalan RSUD Syamrabu
Sumber daya Sederhana Sedang
Ketenagaan Dokter umum dan Perawat
dengan sertifikat pelatihan
layanan Geriatri
Dokter umum, dokter
internist, perawat, ahli gizi,
apoteker, dengan keahlian
pelatihan layanan geriatri
Konsultan Tidak dibutuhkan Dibutuhkan
Fasilitas Pelayanan Cukup di Poli Geriatri Poli Geriatri, Day
Hospiotal, pelayanan Rehab
Medik
Sekema tatakerja layanan Poli Geriatri di instalasi rawat jalan RSUD Syamrabu
Pasiengeriatri
LoketBPJS
NonPBI-PBI
Loketumum
Poli Spesialis
Poli Geriatri
DepoObat Pulang
Populasi GolonganUsialanjut
13. IV. Kesimpulan
Mengingat berbagai kekhususan perjalanan dan penampilan penyakit pada usia
lanjut, terdapat 2 prinsip utama yang harus dipenuhi guna melaksanakan pelayanan
kesehatan pada lanjut usia, yaitu pendekatan holistik/lengkap serta tatakerja dan tatalaksana
secara tim interdisipliner.
Pelayanan poli geriatri di instalasi rawat jalan RSUD Syamrabu tidak lepas dari
sarana, fasilitas dan ketenagaan yang ada. Jenis layanan yang mampu dilakukan berupa
layanan tingkat sederhana dan kalau memnungkinkan sampai tingkat sedang.