SlideShare a Scribd company logo
PANITIA FARMASI TERAPI 
OLEH : ARIES MERYTA, S.FARM, APT 
Formularium
LATAR BELAKANG 
FARMASI RUMAH SAKIT 
2 
OBAT 
 Merupakan komponen penting dalam pelayanan kesehatan 
 Menyerap 40-60% dari anggaran pelayanan kesehatan 
 Kebutuhan makin meningkat 
 Jumlah obat semakin banyak 
 Penggunasalahan meningkat 
PERLU DIATUR : dikelola dg baik agar penggunaan efektif dan 
efisien 
BILA PENGATURAN DAN PENGELOLAAN KURANG 
PROFESIONAL : akan menjadi masalah
Definisi PFT 
Panitia Farmasi dan Terapi (PFT) adalah 
suatu kelompok penasehat staf medik yang 
bertugas memberi saran dan juga bertindak 
sebagai garis penghubung komunikasi 
organisasional antara staf medik dan instalasi 
farmasi rumah sakit dalam penggunaan obat 
di rumah sakit, sehingga diperoleh suatu 
terapi obat yang optimal melalui penggunaan 
obat yang aman dan rasional
Tujuan PFT 
 Penasehat 
Panitia memberi nasehat dan ikut membantu dalam 
membuat formulasi kebijakan mengenai evaluasi, 
seleksi dan kegunaan terapetik obat di rumah sakit. 
 Pendidikan 
Panitia memberi nasehat dan ikut membantu dalam 
mendesain program formulasi untuk memenuhi 
kebutuhan staf profesional (dokter, perawat, 
farmasis dan praktisi kesehatan lainnya) guna 
melengkapi pengetahuan mutakhir dalam hal-hal 
yang berhubungan dengan obat dan penggunaan 
obat
TUJUAN PFT 
FARMASI RUMAH SAKIT 
5 
 PENGGUNAAN OBAT SECARA 
RASIONAL (POSR) : 
DRP Minimal 
 MENINGKATKAN EFEKTIVITAS, 
KEAMANAN DAN NILAI EKONOMIS 
DARI PENGGUNAAN OBAT DI 
RUMAH SAKIT
Anggota Dan Kriteria Anggota PFT 
 Semua anggota harus berasal dari berbagai 
bagian RS 
 Ketua adalah o rang yang paling disegani di 
RS (dokter) 
 Sekretaris adalah Ketua IFRS sebagi Apt yang 
disegani dan dihormati 
 Anggota harus mencakup semua elemen, 
SMF, Apt, hingga perawat
PELAKSANA PFT 
FARMASI RUMAH SAKIT 
7 
 DOKTER : ketua dan anggota (wakil dari spesialisasi 
yang ada) 
 APOTEKER : sekretaris (dari instalasi Farmasi) 
 PERAWAT : Anggota (dari bidang Perawatan) 
 Manajemen RS dan Koordinator QA 
Dasar hukum : 
PERMENKES 085/1989 tentang kewajiban menuliskan resep dan/atau 
menggunakan obat generik di fasilitas kesehatan pemerintah 
JUKLAK DIRJEN YANMED 0428/1989 
JUKNIS DIRJEN YANMED 1467/1989 tentang pembentukan KFT di 
rumah sakit
TUGAS PFT 
FARMASI RUMAH SAKIT 
8 
1. Memformulasikan kebijakan tentang evaluasi, seleksi dan terapi 
obat yang digunakan di RS 
2. Memformulasikan kebijakan RS untuk meningkatkan 
pengetahuan dokter, perawat dan farmasi RS tentang obat dan 
penggunaan obat 
 menyusun standard diagnosa & terapi 
formularium RS 
tata laksana obat 
pengkajian penggunaan obat 
monitoring efek samping obat 
melakukan uji klinik obat
Fungsi dan Ruang Lingkup Kerja 
PFT 
1. Berlaku sebagai penasehat staf medis dan administrasi rumah 
sakit dengan segala permasalahan yang berhubungan dengan 
kegunaan obat termasuk penyelidik obat. 
2. Untuk menetapkan obat-obat formularium yang digunakan di 
rumah sakit dan merevisinya secara teratur. 
3. Panitia harus meminimalkan duplikasi obat dan harus 
mengevaluasi, menerima, atau menolak obat-obat baru atau 
bentuk-bentuk sediaan baru yang telah diusulkan oleh staf 
medis untuk dimasukkan kedalam formularium atau obat-obatan 
yang akan dihapuskan dari formularium 
4. Membentuk program dan prosedur yang membantu menjamin 
harga yang efektif untuk terapi obat 
5. Membentuk atau merencanakan program pendidikan yang 
tepat untuk staf profesional rumah sakit dalam hal 
berhubungan dengan penggunaan obat.
Fungsi dan Ruang Lingkup Kerja 
PFT 
6. Berpartisipasi dalam aktivitas jaminan mutu yang berhubungan 
dengan distribusi, administrasi dan kegunaan pengobatan. 
7. Mengumpulkan dan meninjau efek samping obat yang terjadi di 
rumah sakit. 
8. Memprakasai atau memerintahkan (atau kedua-duanya) studi 
dan program peninjauan kembali penggunaan obat dan hasil 
dari berbagai aktivitas untuk meningkatkan standar optimal 
dalam terapi obat yang rasional. 
9. Menjadi penasehat Departemen Farmasi dalam pelaksanaan 
prosedur pengawasan dan ditribusi obat yang efektif 
10. Membuat rekomendasi mengenai obat yang disimpan didaerah 
perawatan pasien di rumah sakit 
11. Menyebarkan informasi tentang kebijakan dan rekomendasi 
KFT yang telah disetujui kepada seluruh staf profesional 
kesehatan di rumah sakit.
TUGAS KHUSUS PFT 
FARMASI RUMAH SAKIT 
11 
1. Menentukan “Automatic Stop Order” untuk 
obat berbahaya 
Contoh : narkotik, sedatif, hipnotik, 
antikoagulan 
2. Membuat daftar obat emergensi 
3. Membuat program pelaporan ESO 
4. Melaksanakan pengkajian penggunaan obat
Ketentuan dalam Pelaksanaan 
PFT 
1. Panitia harus mengadakan pertemuan/rapat dengan jadwal yang 
teratur. Dibuat kontiunitas pertemuan untuk jadwal 1 tahun, 
memastikan kehadiran peserta rapat dengan memberikan jadwal 
penuh kepada anggota. Minimal 6 kali/tahun atau untuk RS besar 
(kelas A dan B)1 kali perbulan 
2. Agenda rapat, bahan rapat, notulen rapat sebelumnya dan data 
pendukung untuk rapat disampaikan jauh hari sebelum acara rapat 
dimulai. 
3. Skretaris harus meminimlakan judul yang ditangai secara 
administratif dan memaksimalkan hal-hal yang memrlukan diskusi 
antardisiplin dalam agenda rapat. 
4. Notulen rapat harus diambil oleh sekretaris dan harus dipelihara 
sebagai rekaman permanen rumah sakit 
5. Rekomendasi panitia harus diambil oleh sekretaris dan harus 
dipelihara sebagi rekaman permanen rumah sakit
6. Hubunan antar komite lain yang berkaitan dengan penggunaan obat 
harus dipelihara 
7. Tindakan panitia harus secara rutin dikomunikasikan ke berbagai 
personel pelayanan kesehatan yang terlibat dalam perawatan 
penderita 
8. Panitia harus diorganisaikan dan dioperasikan sedemikian dalam 
cara yang menjamin objektivitas dan kepercayaan pada 
rekomendasi dan tindaknnya 
9. Pengkajian obat yang sedang dievaluasi untuk masuk atau keluar 
dari formularium, peruabbahan kebijakan, ROM, dan yang lainnya 
harus relevan dan dicakup dalam agenda yang disampaikan 
kepada anggota
Agenda Rapat PFT 
1. Notulen pertemuan terakhir 
2. Kajian bagian tertentu dari formularium untuk pemutakhiran dan 
penghapusan produk 
3. Obat baru yang diusulkan untuk masuk formularium 
4. Pengkajian protokol obat diinvestigasi 
5. Pengkajian reaksi obat merugikan yang dilaporkan di rumah sakit 
sejak pertemuan terakhir 
6. Pengkajian temuan dalam EPO dan tindakan perbaikannya 
7. Keamanan obat di RS 
8. Kebijakan baru yang perlu disediakan, dll
SSttaaff MMeeddiikk 
IInnssttaallaassii FFaarrmmaassii RRuummaahh SSaakkiitt 
PPaanniittiiaa FFaarrmmaassii ddaann TTeerraappii 
SSuubb PPaanniittiiaa uunnttuukk 
sseeddiiaaaann aannttii 
nneeooppllaassttiikk 
SSuubb PPaanniittiiaa 
uunnttuukk 
sseeddiiaaaann aannttii 
iinnffeekkssii 
SSuubb PPaanniittiiaa 
uunnttuukk sseeddiiaaaann 
ssaalluurraann 
ppeenncceerrnnaaaann 
SSuubb PPaanniittiiaa uunnttuukk sseeddiiaaaann kkaarrddiioovvaass-- 
kkuullaarr ((ddiiuurreettiikk,, ggllii-- kkoossiiddaa jjaannttuunngg,, aannttii 
hhiippeerrtteennssii,, vvaassooddiillaa--llaattoorr,, ssppaammoolliittiikk ddaann 
aannttii kkooaagguullaann)) 
SSuubb PPaanniittiiaa uunnttuukk sseeddiiaaaann ssiisstteemm 
ssaarraaff ppuu-- ssaatt ((aannaallggeettiikk ddaann aannttii 
ppiirreettiikk,, aannttii kkoonnvvuullssaann,, sseeddiiaaaann 
ppssiikkootteerraappeettiikk,, ssttiimmuullaann ssaalluurraann nnaaffaass 
ddaann sseerreebbrraall sseerrttaa ssee--ddiiaaaann sseeddaattiiff ddaann 
hhiippnnoottiikk)) 
SSuubb PPaanniittiiaa uunnttuukk 
sseeddiiaaaann eennddookkrriinnoo-- 
llooggii ((aannttii ddiiaabbeetteess,, 
aannttii iinnffllaammaassii,, hhoorr-- 
mmoonn ddaann sseeddiiaaaann 
ttiirrooiidd))
KEBIJAKAN PFT 
1. Pengusulan obat baru 
2. Menetapkan kategori obat 
3. Obat-obat yang tidak memenuhi kategori disebut obat Non 
formularium 
4. Blanko resep 
5. Menetapkan kebijakan dalam dispensing 
6. Mengadakan ketentuan dan peraturan untuk menentukan 
Perwakilan perusahaan Farmasi 
7. Penarikan obat 
8. Mengusun aturan untuk order obat bagi Penderita Rawat Jalan
Obat yang dievaluasi dan disetujui oleh 
PFT adalah (kategori obat) 
1. Obat Formularium ( Formularium drugs) 
2. Obat yang disetujiu dalam kondisi 3 
Periode (Drug approved on A Conditional 
Trial Period) 
3. Obat Formulasi Khusus ( Specialized 
Formulary Drugs) 
4. Obat yang diselidiki ( Investigational Drug)
KATEGORI OBAT 
FARMASI RUMAH SAKIT 
18 
1. OBAT FORMULARIUM 
Obat yang direkomendasi sbg obat esensial untuk 
perawatan pasien dan ada di pasaran. 
Semua dokter boleh menulis obat ini. 
2. OBAT YANG DISETUJUI UNTUK PERIODE 
PERCOBAAN 
Obat yang sudah beredar di pasaran, tapi baru 
diusulkan masuk formularium dan perlu dievaluasi 
selama 3 atau 6 atau 12 bulan oleh PFT. 
Selama masa ini dokter boleh menulis obat ini, 
kemudian dievaluasi dan diputuskan diterima atau 
ditolak .
KATEGORI OBAT (lanjutan) 
FARMASI RUMAH SAKIT 
19 
3. OBAT FORMULARIUM KHUSUS 
Obat yang beredar di pasaran, direkomendasikan 
untuk pasien tertentu. 
Obat ini diterima rapat PFT atas usul anggota PFT atau 
dokter lain dan ditentukan siapa saja yang boleh 
menulis resep obat itu. 
4. OBAT UJI KLINIK (INVESTIGATIONAL DRUGS) 
Obat ini belum beredar di pasaran, tapi oleh BPOM 
diijinkan dipakai oleh peneliti utama untuk Uji Klinik, 
dibawah tanggung jawab PFT .
Obat Non formularium 
 Dapat ditulis oleh dokter dalam jumlah yang 
terbatas dan diberikan pada kondisi khusus 
dan kasus tertentu yanghanya dapat diberikan 
oleh anggota staf medik senior, dengan 
menggunakan blanko permohonan obat non 
formularium
Peranan Khusus PFT 
1. Penghentian otomatis obat berbahaya 
2. Membuat daftar obat darurat 
3. Program pemantauan laporan ROM 
4. Evaluasi Penggunaan obat
PFT dalam keamanan Obat 
Menetapakan : 
1. Penerapan persayaratan umum kompetensi IFRS berdasarkan 
standar mutu ISO 9000 
2. Penenrapan standar minimal IFRS 
3. Pencapaian kompentensi dasar praktek IFRS 
4. Penerapan Prosedur operasional baku secara konsisten oleh IFRS 
5. Pengendalian semua obat/perbekalan kesehatan oleh IFRS 
6. Penerapan sistem formularium secara konsisten 
7. Penggunaan obat formularium rumah sakit yang selalu mutakhir 
8. Adanya PFT yang berdaya dan berwibawa 
9. Pelaksaanaan Pelayanan Farmasi Klinik 
10. Pelaksanaan audit mutudan kaji ulang secara berkala dan konsisten
Sistem Formularium 
Sistem formularium adalah suatu metode yang 
dilaksanakan staf medik suatu rumah sakit, 
bekerja sama melalui PFT, untuk 
mengevaluasi, menilai dan menseleksi seluruh 
sediaan obat yang tersedia di perdagangan 
dan mempertimbangkan produk yang paling 
berguna dalam perawatan penderita.
Tanggapan negatif pelaksanaan 
SF 
1. SF menghilangkan hak perogatif dokter untuk 
menuliskan dan memperoleh obat pilihannya 
2. SF memungkinkan kekuasaan tunggal apoteker untuk 
menilai dan membeli merk dagang obat tertentu 
3. SF memungkinkan pembelian mutu obat yang rendah, 
bagi RS yang tidak ada apoteker atau apoteker yang 
tidak memiliki komitmen 
4. SF tidak mengurangi harga obat kepada penderita 
karena kebanyakan rumah sakit membeli dalam 
volume besar yang dapat diskon dari pabrik, tapi tidak 
dijadikan harga untuk pasien.
Keuntungan SF 
1. Aspek terapetik, dapat dikatakan bahwa dengan 
adanya sistem formularium hanya obat yang tepat 
dan efisien yang ada dan terdaftar di rumah sakit. 
2. Aspek ekonomi, mengingat banyaknya jenis obat 
yang beredar dalam perdagangan, dengan adanya 
sistem formularium dapat mengurangi duplikasi obat 
sehingga akan mengurangi dana untuk pengadaan 
obat di rumah sakit. 
3. Aspek pendidikan bagi staf medik, dapat dikatakan 
bahwa dengan adanya sistem formularium, obat 
yang tersedia terbatas sehingga staf medik dapat 
lebih mengenal dan memperdalam pengetahuan 
mengenai obat-obat yang ada di formularium 
tersebut
Formularium 
Formularium rumah sakit adalah suatu 
dokumen yang selalu dimutakhirkan, yang 
berisi kumpulan sediaan obat terpilih dan 
informasi pendukung penting lainnya yang 
merefleksikan pertimbangan klinik mutakhir 
dari staf medik di rumah sakit dan direvisi 
secara terus menerus
FORMULARIUM RS 
FARMASI RUMAH SAKIT 
27 
 Adalah kompilasi dari nama obat yang telah 
disepakati untuk digunakan di RS, beserta 
informasi tentang dosis, indikasi, kontra indikasi, 
peringatan, efek samping, toksisitas dll 
 Membantu klinisi untuk memilih obat yang paling 
efektif, aman, ekonomis (POSR) 
 Perlu di revisi secara berkala sesuai 
perkembangan ilmu farmasi dan kedokteran
Isi Formularium 
Formularium harus berisikan tiga pokok bagian, yaitu : 
 Informasi tentang kebijaksanaan dan prosedur rumah sakit 
mengenai masalah obat-obatan, gambaran singkat mengenai 
PFT, peraturan tentang pemberian resep, penyaluran obat-obatan 
pada penderita, prosedur pelaksanaan di IFRS dan 
informasi tentang tata cara penggunaan formularium. 
 Daftar sediaan obat obat, informasi minimal harus tercantum 
dalam daftar sediaan obat yang beredar di rumah sakit, seperti 
bentuk sediaa, kekuatan, kemasan, ukuran yang tersedia, 
komposisi zat aktif, dan informasi tambahan lain yang 
dianggap perlu. 
 Serta informasi khusus, informasi ini diberikan khusus 
tergantung dari kebutuhan rumah sakit tersebut dalam 
pengaturan penggunaan obat. Seperti penyiapan IV a dm ix ture , 
nutrisi parenteral dan lain-lain.
Pendistribusian Formularium 
 Formularium harus didistribusikan dan tersedia di berbagai tempat 
di rumah sakit. Semua apoteker, staf medik di rumah sakit 
termasuk pimpinan rumah sakit dan setiap komite di rumah sakit, 
ruangan penderita, ruang perawat, ruang klinik dan ruang gawat 
darurat serta di ruang instalasi 
 Farmasi. Oleh karena itu formularium harus dicetak dalam jumlah 
yang cukup banyak yang memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan 
yang terlibat dalam perawatan penderita serta jumlah ruangan juga 
untuk mengganti apabila ada buku formularium yang rusak atau 
hilang (8). 
 Hal yang perlu diperhatikan dalam pendistribusian buku 
formularium adalah bahwa setiap pemegang buku formularium 
tersebut harus mengetahui cara penggunaannya. Oleh karena itu 
perlu diberikan petunjuk atau penjelasan mengenai cara-cara 
penggunaan buku formularium (8).
Pemeliharaan Formularium 
Dalam rangka memberikan perawatan yang 
baik dan bermutu kepada penderita, suatu 
rumah sakit harus mengembangkan suatu 
program untuk melakukan evaluasi yang 
obyektif dalam memilih dan menggunakan obat 
di rumah sakit tersebut. Oleh karena itu, 
apoteker dan IFRS harus selalu menilai atau 
mengkaji secara teliti berbagai pustaka medik 
dan farmasi yang diperlukan untuk 
mengevaluasi obat-obat yang diusulkan oleh 
para dokter untuk dimasukkan ke dalam 
formularium
Penggunaan Obat Non 
Formularium 
 Obat Non Formularium diberikan bisanya 
hanya untuk penderita rawat tingggal tidak 
untuk rawat jalan, permohonan non 
formularium harus menggunakan lembar 
permohonan obat non formularium.
Pembuatan Formulariium 
 Pada dasarnya pembuatan SF harus relevan 
dengan pola penyakit lazim di suatu rumah 
sakit. Oleh karena itu pembuatan formularium 
harus didasarkan pada pengakajian polpulasi 
penderita penyakit, gejala dan penyebab dan 
kemudian ditentukan gol farmakologi terapi 
yang diperlukan.
Kriteria penerimaan dan 
Penghapusan obat di Formularium 
1. Faktor Institusional (berdasarkan pola 
penyakit dan populasi penderita penyakit 
tertentu di rumah sakit) 
2. Faktor obat (untung dan rugi untuk pasien, 
seperti aspek fardin, farkin, rute pemberian, 
dilakukan dengan membendingkan dengan 
produk lain yang sejenis) 
3. Faktor harga
SUSUNAN FORMULARIUM 
FARMASI RUMAH SAKIT 
34 
1. Halaman judul 
2. Nama anggota PFT 
3. Daftar isi 
4. Informasi kebijakan RS dan prosedur 
mengenai obat : 
- bahasan dan pelaksanaan sistem 
formularium 
- peresepan dan penyerahan obat 
- pelayanan farmasi rumah sakit 
- tatacara menggunakan formularium
SUSUNAN FORMULARIUM (lanjutan) 
FARMASI RUMAH SAKIT 
35 
5. Produk yang digunakan : 
- termasuk item dan perubahan edisi sebelumnya 
- nama generik dan paten 
- kelas terapi 
6. Tambahan : 
- aturan untuk menghitung dosis anak 
- standar waktu pemberian obat 
- formulir permintaan obat non formularium 
- formulir permohonan obat untuk masuk formularium
Informasi khusus formularium 
FARMASI RUMAH SAKIT 
36 
1. Daftar singkatan yang disetujui rumah sakit 
2. Aturan menghitung dosis anak 
3. Daftar produk bebas gula 
4. Daftar isi kotak emergesi 
5. Petunjuk dosis untuk pasien gagal fungsi ginjal 
6. Tabel interaksi obat 
7. Daftar antidot untuk racun 
8. Sistem menghitung berdasar skala dan tabel
Dukungan Penggunaan Nama 
Generik 
1. Nama generik lebih informatif 
2. Produk generik lebih murah 
3. Penulisan resep / order dengan nama 
generik mempermudah subtitusi generik

More Related Content

What's hot

Komunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiKomunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasi
Nur Fadillah
 
Manajemen obat di rumah sakit
Manajemen obat di rumah sakitManajemen obat di rumah sakit
Manajemen obat di rumah sakitKANDA IZUL
 
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiBioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Surya Amal
 
Konseling dan pio nada
Konseling dan pio nadaKonseling dan pio nada
Konseling dan pio nada
Sapan Nada
 
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
Surya Amal
 
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
Ulfah Hanum
 
Manajemen Pengadaan Obat di rumah sakit
Manajemen Pengadaan Obat di rumah sakitManajemen Pengadaan Obat di rumah sakit
Manajemen Pengadaan Obat di rumah sakit
Putri Shyafira El-Maryam
 
Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
 
Evaluasi Tablet
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi Tablet
Indra Gunawan
 
Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik
Sri Suratini
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solid
Dokter Tekno
 
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
Surya Amal
 
Studi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related ProblemsStudi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related Problems
Maulana Sakti
 
Cpob produksi
Cpob   produksiCpob   produksi
Cpob produksi
TEGUH IMANTO
 
Evaluasi Granul
Evaluasi GranulEvaluasi Granul
Evaluasi Granul
Indra Gunawan
 
Kasus 1
Kasus 1Kasus 1
Kasus 1
Nurdina Putri
 
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Surya Amal
 

What's hot (20)

Komunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiKomunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasi
 
Metode soap
Metode soapMetode soap
Metode soap
 
Manajemen obat di rumah sakit
Manajemen obat di rumah sakitManajemen obat di rumah sakit
Manajemen obat di rumah sakit
 
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiBioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
 
Konseling dan pio nada
Konseling dan pio nadaKonseling dan pio nada
Konseling dan pio nada
 
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
 
Analisis resep
Analisis resepAnalisis resep
Analisis resep
 
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
 
Pedoman farmakoekonomi
Pedoman farmakoekonomiPedoman farmakoekonomi
Pedoman farmakoekonomi
 
Manajemen Pengadaan Obat di rumah sakit
Manajemen Pengadaan Obat di rumah sakitManajemen Pengadaan Obat di rumah sakit
Manajemen Pengadaan Obat di rumah sakit
 
Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi
 
Evaluasi Tablet
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi Tablet
 
Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solid
 
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
 
Studi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related ProblemsStudi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related Problems
 
Cpob produksi
Cpob   produksiCpob   produksi
Cpob produksi
 
Evaluasi Granul
Evaluasi GranulEvaluasi Granul
Evaluasi Granul
 
Kasus 1
Kasus 1Kasus 1
Kasus 1
 
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
 

Viewers also liked

Contoh form pengusulan obat formularium
Contoh form pengusulan obat formulariumContoh form pengusulan obat formularium
Contoh form pengusulan obat formularium
KaraengRewaMatt
 
KFT
KFTKFT
Draft lampiran sk direktur buku pedoman pelayanan
Draft lampiran sk direktur buku pedoman pelayananDraft lampiran sk direktur buku pedoman pelayanan
Draft lampiran sk direktur buku pedoman pelayananrsd kol abundjani
 
Pedoman organisasi instalasi farmasi rs
Pedoman organisasi instalasi farmasi rsPedoman organisasi instalasi farmasi rs
Pedoman organisasi instalasi farmasi rs
erna yanti
 
Informasi obat di_rumah_sakit
Informasi obat di_rumah_sakitInformasi obat di_rumah_sakit
Informasi obat di_rumah_sakitADIJM
 
Istilah istilah-dalam-dunia-investasi
Istilah istilah-dalam-dunia-investasiIstilah istilah-dalam-dunia-investasi
Istilah istilah-dalam-dunia-investasifadhilmaulana
 
Pedoman Penerapan Formularium Nasional
Pedoman Penerapan Formularium NasionalPedoman Penerapan Formularium Nasional
Pedoman Penerapan Formularium Nasional
Erie Gusnellyanti
 
Rancangan Formularium 1
Rancangan Formularium 1Rancangan Formularium 1
Rancangan Formularium 1Sisca Yoliza
 
manajemen penggunaan obat
manajemen penggunaan obatmanajemen penggunaan obat
manajemen penggunaan obat
Dika Trisya
 
Penelitian kualitatif
Penelitian kualitatifPenelitian kualitatif
Penelitian kualitatifocwunj_fip
 
Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat Rasional
Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat RasionalPemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat Rasional
Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat Rasional
Erie Gusnellyanti
 
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014  tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...Permenkes RI no. 30 Tahun 2014  tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
Ulfah Hanum
 
Guided Reading: Making the Most of It
Guided Reading: Making the Most of ItGuided Reading: Making the Most of It
Guided Reading: Making the Most of It
Jennifer Jones
 

Viewers also liked (15)

Contoh form pengusulan obat formularium
Contoh form pengusulan obat formulariumContoh form pengusulan obat formularium
Contoh form pengusulan obat formularium
 
KFT
KFTKFT
KFT
 
Draft lampiran sk direktur buku pedoman pelayanan
Draft lampiran sk direktur buku pedoman pelayananDraft lampiran sk direktur buku pedoman pelayanan
Draft lampiran sk direktur buku pedoman pelayanan
 
Pedoman organisasi instalasi farmasi rs
Pedoman organisasi instalasi farmasi rsPedoman organisasi instalasi farmasi rs
Pedoman organisasi instalasi farmasi rs
 
Informasi obat di_rumah_sakit
Informasi obat di_rumah_sakitInformasi obat di_rumah_sakit
Informasi obat di_rumah_sakit
 
Istilah istilah-dalam-dunia-investasi
Istilah istilah-dalam-dunia-investasiIstilah istilah-dalam-dunia-investasi
Istilah istilah-dalam-dunia-investasi
 
Makalah penelitian kualitatif
Makalah penelitian kualitatifMakalah penelitian kualitatif
Makalah penelitian kualitatif
 
Peraturan organisasi iai
Peraturan organisasi iaiPeraturan organisasi iai
Peraturan organisasi iai
 
Pedoman Penerapan Formularium Nasional
Pedoman Penerapan Formularium NasionalPedoman Penerapan Formularium Nasional
Pedoman Penerapan Formularium Nasional
 
Rancangan Formularium 1
Rancangan Formularium 1Rancangan Formularium 1
Rancangan Formularium 1
 
manajemen penggunaan obat
manajemen penggunaan obatmanajemen penggunaan obat
manajemen penggunaan obat
 
Penelitian kualitatif
Penelitian kualitatifPenelitian kualitatif
Penelitian kualitatif
 
Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat Rasional
Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat RasionalPemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat Rasional
Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat Rasional
 
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014  tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...Permenkes RI no. 30 Tahun 2014  tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
 
Guided Reading: Making the Most of It
Guided Reading: Making the Most of ItGuided Reading: Making the Most of It
Guided Reading: Making the Most of It
 

Similar to Panitia Farmasi Terapi

3. Pemilihan Obat, Alkes dan BMHP.pdf
3. Pemilihan Obat, Alkes dan BMHP.pdf3. Pemilihan Obat, Alkes dan BMHP.pdf
3. Pemilihan Obat, Alkes dan BMHP.pdf
cipta73
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
ssuser1f6caf1
 
Ifrs
IfrsIfrs
1.6. laporan bimbingan mpo
1.6. laporan bimbingan mpo1.6. laporan bimbingan mpo
1.6. laporan bimbingan mpo
ipung purwanto
 
Sofia pelayanan farmasi klinik prioritas
Sofia pelayanan farmasi klinik prioritasSofia pelayanan farmasi klinik prioritas
Sofia pelayanan farmasi klinik prioritas
SofiaNofianti
 
Pemantauan Terapi Obat, Binfar 2009
Pemantauan Terapi Obat, Binfar 2009Pemantauan Terapi Obat, Binfar 2009
Pemantauan Terapi Obat, Binfar 2009
Achmad Fauzi Al' Amrie
 
Formularium RS kel 2.pptx
Formularium RS kel 2.pptxFormularium RS kel 2.pptx
Formularium RS kel 2.pptx
Verine1
 
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdf
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdfPelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdf
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdf
AriestaPerwitasari
 
AROFA IDHA-OVERVIEW PKPO.RAKERDAJATIM.pdf
AROFA IDHA-OVERVIEW PKPO.RAKERDAJATIM.pdfAROFA IDHA-OVERVIEW PKPO.RAKERDAJATIM.pdf
AROFA IDHA-OVERVIEW PKPO.RAKERDAJATIM.pdf
zakiya39
 
11 pelayanan-kefarmasian-penggunaan-obat
11 pelayanan-kefarmasian-penggunaan-obat11 pelayanan-kefarmasian-penggunaan-obat
11 pelayanan-kefarmasian-penggunaan-obat
BabangPattimura
 
pedoman visite
pedoman visitepedoman visite
pedoman visite
saninuraeni
 
kebijakan FORMULARIUM OBAT.pptx
kebijakan FORMULARIUM OBAT.pptxkebijakan FORMULARIUM OBAT.pptx
kebijakan FORMULARIUM OBAT.pptx
jeniferkol
 
TEKNIS PELAKSANAAN RESERTIFIKASI DAN SKP
TEKNIS PELAKSANAAN RESERTIFIKASI DAN SKPTEKNIS PELAKSANAAN RESERTIFIKASI DAN SKP
TEKNIS PELAKSANAAN RESERTIFIKASI DAN SKP
IAI PURBALINGGA
 
01. organisasi pengelolaan obat
01.  organisasi pengelolaan obat01.  organisasi pengelolaan obat
01. organisasi pengelolaan obat
herybudi1
 
TUGAS_PENDAHULUAN_PKPA_APOTEK_ATRIKA.pptx
TUGAS_PENDAHULUAN_PKPA_APOTEK_ATRIKA.pptxTUGAS_PENDAHULUAN_PKPA_APOTEK_ATRIKA.pptx
TUGAS_PENDAHULUAN_PKPA_APOTEK_ATRIKA.pptx
AyuRahmawatiHidayat1
 
8. PENYUSUNAN DOKUMEN akreditasi Mega Boutiq, oke.ppt
8. PENYUSUNAN DOKUMEN akreditasi Mega Boutiq, oke.ppt8. PENYUSUNAN DOKUMEN akreditasi Mega Boutiq, oke.ppt
8. PENYUSUNAN DOKUMEN akreditasi Mega Boutiq, oke.ppt
GekSintaManuaba
 
cpfbCpfb praktik apoteker
cpfbCpfb praktik apotekercpfbCpfb praktik apoteker
cpfbCpfb praktik apoteker
Chynthya Riiweuh
 
Spo penyimp narkotika
Spo penyimp narkotikaSpo penyimp narkotika
Spo penyimp narkotika
Wawan Wan
 

Similar to Panitia Farmasi Terapi (20)

pft (1).pptx
pft (1).pptxpft (1).pptx
pft (1).pptx
 
Kft new
Kft newKft new
Kft new
 
3. Pemilihan Obat, Alkes dan BMHP.pdf
3. Pemilihan Obat, Alkes dan BMHP.pdf3. Pemilihan Obat, Alkes dan BMHP.pdf
3. Pemilihan Obat, Alkes dan BMHP.pdf
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
Ifrs
IfrsIfrs
Ifrs
 
1.6. laporan bimbingan mpo
1.6. laporan bimbingan mpo1.6. laporan bimbingan mpo
1.6. laporan bimbingan mpo
 
Sofia pelayanan farmasi klinik prioritas
Sofia pelayanan farmasi klinik prioritasSofia pelayanan farmasi klinik prioritas
Sofia pelayanan farmasi klinik prioritas
 
Pemantauan Terapi Obat, Binfar 2009
Pemantauan Terapi Obat, Binfar 2009Pemantauan Terapi Obat, Binfar 2009
Pemantauan Terapi Obat, Binfar 2009
 
Formularium RS kel 2.pptx
Formularium RS kel 2.pptxFormularium RS kel 2.pptx
Formularium RS kel 2.pptx
 
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdf
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdfPelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdf
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdf
 
AROFA IDHA-OVERVIEW PKPO.RAKERDAJATIM.pdf
AROFA IDHA-OVERVIEW PKPO.RAKERDAJATIM.pdfAROFA IDHA-OVERVIEW PKPO.RAKERDAJATIM.pdf
AROFA IDHA-OVERVIEW PKPO.RAKERDAJATIM.pdf
 
11 pelayanan-kefarmasian-penggunaan-obat
11 pelayanan-kefarmasian-penggunaan-obat11 pelayanan-kefarmasian-penggunaan-obat
11 pelayanan-kefarmasian-penggunaan-obat
 
pedoman visite
pedoman visitepedoman visite
pedoman visite
 
kebijakan FORMULARIUM OBAT.pptx
kebijakan FORMULARIUM OBAT.pptxkebijakan FORMULARIUM OBAT.pptx
kebijakan FORMULARIUM OBAT.pptx
 
TEKNIS PELAKSANAAN RESERTIFIKASI DAN SKP
TEKNIS PELAKSANAAN RESERTIFIKASI DAN SKPTEKNIS PELAKSANAAN RESERTIFIKASI DAN SKP
TEKNIS PELAKSANAAN RESERTIFIKASI DAN SKP
 
01. organisasi pengelolaan obat
01.  organisasi pengelolaan obat01.  organisasi pengelolaan obat
01. organisasi pengelolaan obat
 
TUGAS_PENDAHULUAN_PKPA_APOTEK_ATRIKA.pptx
TUGAS_PENDAHULUAN_PKPA_APOTEK_ATRIKA.pptxTUGAS_PENDAHULUAN_PKPA_APOTEK_ATRIKA.pptx
TUGAS_PENDAHULUAN_PKPA_APOTEK_ATRIKA.pptx
 
8. PENYUSUNAN DOKUMEN akreditasi Mega Boutiq, oke.ppt
8. PENYUSUNAN DOKUMEN akreditasi Mega Boutiq, oke.ppt8. PENYUSUNAN DOKUMEN akreditasi Mega Boutiq, oke.ppt
8. PENYUSUNAN DOKUMEN akreditasi Mega Boutiq, oke.ppt
 
cpfbCpfb praktik apoteker
cpfbCpfb praktik apotekercpfbCpfb praktik apoteker
cpfbCpfb praktik apoteker
 
Spo penyimp narkotika
Spo penyimp narkotikaSpo penyimp narkotika
Spo penyimp narkotika
 

Recently uploaded

Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
nadyahermawan
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
hanifatunfajria
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
AshriNurIstiqomah1
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
Winda Qowiyatus
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 

Recently uploaded (20)

Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 

Panitia Farmasi Terapi

  • 1. PANITIA FARMASI TERAPI OLEH : ARIES MERYTA, S.FARM, APT Formularium
  • 2. LATAR BELAKANG FARMASI RUMAH SAKIT 2 OBAT  Merupakan komponen penting dalam pelayanan kesehatan  Menyerap 40-60% dari anggaran pelayanan kesehatan  Kebutuhan makin meningkat  Jumlah obat semakin banyak  Penggunasalahan meningkat PERLU DIATUR : dikelola dg baik agar penggunaan efektif dan efisien BILA PENGATURAN DAN PENGELOLAAN KURANG PROFESIONAL : akan menjadi masalah
  • 3. Definisi PFT Panitia Farmasi dan Terapi (PFT) adalah suatu kelompok penasehat staf medik yang bertugas memberi saran dan juga bertindak sebagai garis penghubung komunikasi organisasional antara staf medik dan instalasi farmasi rumah sakit dalam penggunaan obat di rumah sakit, sehingga diperoleh suatu terapi obat yang optimal melalui penggunaan obat yang aman dan rasional
  • 4. Tujuan PFT  Penasehat Panitia memberi nasehat dan ikut membantu dalam membuat formulasi kebijakan mengenai evaluasi, seleksi dan kegunaan terapetik obat di rumah sakit.  Pendidikan Panitia memberi nasehat dan ikut membantu dalam mendesain program formulasi untuk memenuhi kebutuhan staf profesional (dokter, perawat, farmasis dan praktisi kesehatan lainnya) guna melengkapi pengetahuan mutakhir dalam hal-hal yang berhubungan dengan obat dan penggunaan obat
  • 5. TUJUAN PFT FARMASI RUMAH SAKIT 5  PENGGUNAAN OBAT SECARA RASIONAL (POSR) : DRP Minimal  MENINGKATKAN EFEKTIVITAS, KEAMANAN DAN NILAI EKONOMIS DARI PENGGUNAAN OBAT DI RUMAH SAKIT
  • 6. Anggota Dan Kriteria Anggota PFT  Semua anggota harus berasal dari berbagai bagian RS  Ketua adalah o rang yang paling disegani di RS (dokter)  Sekretaris adalah Ketua IFRS sebagi Apt yang disegani dan dihormati  Anggota harus mencakup semua elemen, SMF, Apt, hingga perawat
  • 7. PELAKSANA PFT FARMASI RUMAH SAKIT 7  DOKTER : ketua dan anggota (wakil dari spesialisasi yang ada)  APOTEKER : sekretaris (dari instalasi Farmasi)  PERAWAT : Anggota (dari bidang Perawatan)  Manajemen RS dan Koordinator QA Dasar hukum : PERMENKES 085/1989 tentang kewajiban menuliskan resep dan/atau menggunakan obat generik di fasilitas kesehatan pemerintah JUKLAK DIRJEN YANMED 0428/1989 JUKNIS DIRJEN YANMED 1467/1989 tentang pembentukan KFT di rumah sakit
  • 8. TUGAS PFT FARMASI RUMAH SAKIT 8 1. Memformulasikan kebijakan tentang evaluasi, seleksi dan terapi obat yang digunakan di RS 2. Memformulasikan kebijakan RS untuk meningkatkan pengetahuan dokter, perawat dan farmasi RS tentang obat dan penggunaan obat  menyusun standard diagnosa & terapi formularium RS tata laksana obat pengkajian penggunaan obat monitoring efek samping obat melakukan uji klinik obat
  • 9. Fungsi dan Ruang Lingkup Kerja PFT 1. Berlaku sebagai penasehat staf medis dan administrasi rumah sakit dengan segala permasalahan yang berhubungan dengan kegunaan obat termasuk penyelidik obat. 2. Untuk menetapkan obat-obat formularium yang digunakan di rumah sakit dan merevisinya secara teratur. 3. Panitia harus meminimalkan duplikasi obat dan harus mengevaluasi, menerima, atau menolak obat-obat baru atau bentuk-bentuk sediaan baru yang telah diusulkan oleh staf medis untuk dimasukkan kedalam formularium atau obat-obatan yang akan dihapuskan dari formularium 4. Membentuk program dan prosedur yang membantu menjamin harga yang efektif untuk terapi obat 5. Membentuk atau merencanakan program pendidikan yang tepat untuk staf profesional rumah sakit dalam hal berhubungan dengan penggunaan obat.
  • 10. Fungsi dan Ruang Lingkup Kerja PFT 6. Berpartisipasi dalam aktivitas jaminan mutu yang berhubungan dengan distribusi, administrasi dan kegunaan pengobatan. 7. Mengumpulkan dan meninjau efek samping obat yang terjadi di rumah sakit. 8. Memprakasai atau memerintahkan (atau kedua-duanya) studi dan program peninjauan kembali penggunaan obat dan hasil dari berbagai aktivitas untuk meningkatkan standar optimal dalam terapi obat yang rasional. 9. Menjadi penasehat Departemen Farmasi dalam pelaksanaan prosedur pengawasan dan ditribusi obat yang efektif 10. Membuat rekomendasi mengenai obat yang disimpan didaerah perawatan pasien di rumah sakit 11. Menyebarkan informasi tentang kebijakan dan rekomendasi KFT yang telah disetujui kepada seluruh staf profesional kesehatan di rumah sakit.
  • 11. TUGAS KHUSUS PFT FARMASI RUMAH SAKIT 11 1. Menentukan “Automatic Stop Order” untuk obat berbahaya Contoh : narkotik, sedatif, hipnotik, antikoagulan 2. Membuat daftar obat emergensi 3. Membuat program pelaporan ESO 4. Melaksanakan pengkajian penggunaan obat
  • 12. Ketentuan dalam Pelaksanaan PFT 1. Panitia harus mengadakan pertemuan/rapat dengan jadwal yang teratur. Dibuat kontiunitas pertemuan untuk jadwal 1 tahun, memastikan kehadiran peserta rapat dengan memberikan jadwal penuh kepada anggota. Minimal 6 kali/tahun atau untuk RS besar (kelas A dan B)1 kali perbulan 2. Agenda rapat, bahan rapat, notulen rapat sebelumnya dan data pendukung untuk rapat disampaikan jauh hari sebelum acara rapat dimulai. 3. Skretaris harus meminimlakan judul yang ditangai secara administratif dan memaksimalkan hal-hal yang memrlukan diskusi antardisiplin dalam agenda rapat. 4. Notulen rapat harus diambil oleh sekretaris dan harus dipelihara sebagai rekaman permanen rumah sakit 5. Rekomendasi panitia harus diambil oleh sekretaris dan harus dipelihara sebagi rekaman permanen rumah sakit
  • 13. 6. Hubunan antar komite lain yang berkaitan dengan penggunaan obat harus dipelihara 7. Tindakan panitia harus secara rutin dikomunikasikan ke berbagai personel pelayanan kesehatan yang terlibat dalam perawatan penderita 8. Panitia harus diorganisaikan dan dioperasikan sedemikian dalam cara yang menjamin objektivitas dan kepercayaan pada rekomendasi dan tindaknnya 9. Pengkajian obat yang sedang dievaluasi untuk masuk atau keluar dari formularium, peruabbahan kebijakan, ROM, dan yang lainnya harus relevan dan dicakup dalam agenda yang disampaikan kepada anggota
  • 14. Agenda Rapat PFT 1. Notulen pertemuan terakhir 2. Kajian bagian tertentu dari formularium untuk pemutakhiran dan penghapusan produk 3. Obat baru yang diusulkan untuk masuk formularium 4. Pengkajian protokol obat diinvestigasi 5. Pengkajian reaksi obat merugikan yang dilaporkan di rumah sakit sejak pertemuan terakhir 6. Pengkajian temuan dalam EPO dan tindakan perbaikannya 7. Keamanan obat di RS 8. Kebijakan baru yang perlu disediakan, dll
  • 15. SSttaaff MMeeddiikk IInnssttaallaassii FFaarrmmaassii RRuummaahh SSaakkiitt PPaanniittiiaa FFaarrmmaassii ddaann TTeerraappii SSuubb PPaanniittiiaa uunnttuukk sseeddiiaaaann aannttii nneeooppllaassttiikk SSuubb PPaanniittiiaa uunnttuukk sseeddiiaaaann aannttii iinnffeekkssii SSuubb PPaanniittiiaa uunnttuukk sseeddiiaaaann ssaalluurraann ppeenncceerrnnaaaann SSuubb PPaanniittiiaa uunnttuukk sseeddiiaaaann kkaarrddiioovvaass-- kkuullaarr ((ddiiuurreettiikk,, ggllii-- kkoossiiddaa jjaannttuunngg,, aannttii hhiippeerrtteennssii,, vvaassooddiillaa--llaattoorr,, ssppaammoolliittiikk ddaann aannttii kkooaagguullaann)) SSuubb PPaanniittiiaa uunnttuukk sseeddiiaaaann ssiisstteemm ssaarraaff ppuu-- ssaatt ((aannaallggeettiikk ddaann aannttii ppiirreettiikk,, aannttii kkoonnvvuullssaann,, sseeddiiaaaann ppssiikkootteerraappeettiikk,, ssttiimmuullaann ssaalluurraann nnaaffaass ddaann sseerreebbrraall sseerrttaa ssee--ddiiaaaann sseeddaattiiff ddaann hhiippnnoottiikk)) SSuubb PPaanniittiiaa uunnttuukk sseeddiiaaaann eennddookkrriinnoo-- llooggii ((aannttii ddiiaabbeetteess,, aannttii iinnffllaammaassii,, hhoorr-- mmoonn ddaann sseeddiiaaaann ttiirrooiidd))
  • 16. KEBIJAKAN PFT 1. Pengusulan obat baru 2. Menetapkan kategori obat 3. Obat-obat yang tidak memenuhi kategori disebut obat Non formularium 4. Blanko resep 5. Menetapkan kebijakan dalam dispensing 6. Mengadakan ketentuan dan peraturan untuk menentukan Perwakilan perusahaan Farmasi 7. Penarikan obat 8. Mengusun aturan untuk order obat bagi Penderita Rawat Jalan
  • 17. Obat yang dievaluasi dan disetujui oleh PFT adalah (kategori obat) 1. Obat Formularium ( Formularium drugs) 2. Obat yang disetujiu dalam kondisi 3 Periode (Drug approved on A Conditional Trial Period) 3. Obat Formulasi Khusus ( Specialized Formulary Drugs) 4. Obat yang diselidiki ( Investigational Drug)
  • 18. KATEGORI OBAT FARMASI RUMAH SAKIT 18 1. OBAT FORMULARIUM Obat yang direkomendasi sbg obat esensial untuk perawatan pasien dan ada di pasaran. Semua dokter boleh menulis obat ini. 2. OBAT YANG DISETUJUI UNTUK PERIODE PERCOBAAN Obat yang sudah beredar di pasaran, tapi baru diusulkan masuk formularium dan perlu dievaluasi selama 3 atau 6 atau 12 bulan oleh PFT. Selama masa ini dokter boleh menulis obat ini, kemudian dievaluasi dan diputuskan diterima atau ditolak .
  • 19. KATEGORI OBAT (lanjutan) FARMASI RUMAH SAKIT 19 3. OBAT FORMULARIUM KHUSUS Obat yang beredar di pasaran, direkomendasikan untuk pasien tertentu. Obat ini diterima rapat PFT atas usul anggota PFT atau dokter lain dan ditentukan siapa saja yang boleh menulis resep obat itu. 4. OBAT UJI KLINIK (INVESTIGATIONAL DRUGS) Obat ini belum beredar di pasaran, tapi oleh BPOM diijinkan dipakai oleh peneliti utama untuk Uji Klinik, dibawah tanggung jawab PFT .
  • 20. Obat Non formularium  Dapat ditulis oleh dokter dalam jumlah yang terbatas dan diberikan pada kondisi khusus dan kasus tertentu yanghanya dapat diberikan oleh anggota staf medik senior, dengan menggunakan blanko permohonan obat non formularium
  • 21. Peranan Khusus PFT 1. Penghentian otomatis obat berbahaya 2. Membuat daftar obat darurat 3. Program pemantauan laporan ROM 4. Evaluasi Penggunaan obat
  • 22. PFT dalam keamanan Obat Menetapakan : 1. Penerapan persayaratan umum kompetensi IFRS berdasarkan standar mutu ISO 9000 2. Penenrapan standar minimal IFRS 3. Pencapaian kompentensi dasar praktek IFRS 4. Penerapan Prosedur operasional baku secara konsisten oleh IFRS 5. Pengendalian semua obat/perbekalan kesehatan oleh IFRS 6. Penerapan sistem formularium secara konsisten 7. Penggunaan obat formularium rumah sakit yang selalu mutakhir 8. Adanya PFT yang berdaya dan berwibawa 9. Pelaksaanaan Pelayanan Farmasi Klinik 10. Pelaksanaan audit mutudan kaji ulang secara berkala dan konsisten
  • 23. Sistem Formularium Sistem formularium adalah suatu metode yang dilaksanakan staf medik suatu rumah sakit, bekerja sama melalui PFT, untuk mengevaluasi, menilai dan menseleksi seluruh sediaan obat yang tersedia di perdagangan dan mempertimbangkan produk yang paling berguna dalam perawatan penderita.
  • 24. Tanggapan negatif pelaksanaan SF 1. SF menghilangkan hak perogatif dokter untuk menuliskan dan memperoleh obat pilihannya 2. SF memungkinkan kekuasaan tunggal apoteker untuk menilai dan membeli merk dagang obat tertentu 3. SF memungkinkan pembelian mutu obat yang rendah, bagi RS yang tidak ada apoteker atau apoteker yang tidak memiliki komitmen 4. SF tidak mengurangi harga obat kepada penderita karena kebanyakan rumah sakit membeli dalam volume besar yang dapat diskon dari pabrik, tapi tidak dijadikan harga untuk pasien.
  • 25. Keuntungan SF 1. Aspek terapetik, dapat dikatakan bahwa dengan adanya sistem formularium hanya obat yang tepat dan efisien yang ada dan terdaftar di rumah sakit. 2. Aspek ekonomi, mengingat banyaknya jenis obat yang beredar dalam perdagangan, dengan adanya sistem formularium dapat mengurangi duplikasi obat sehingga akan mengurangi dana untuk pengadaan obat di rumah sakit. 3. Aspek pendidikan bagi staf medik, dapat dikatakan bahwa dengan adanya sistem formularium, obat yang tersedia terbatas sehingga staf medik dapat lebih mengenal dan memperdalam pengetahuan mengenai obat-obat yang ada di formularium tersebut
  • 26. Formularium Formularium rumah sakit adalah suatu dokumen yang selalu dimutakhirkan, yang berisi kumpulan sediaan obat terpilih dan informasi pendukung penting lainnya yang merefleksikan pertimbangan klinik mutakhir dari staf medik di rumah sakit dan direvisi secara terus menerus
  • 27. FORMULARIUM RS FARMASI RUMAH SAKIT 27  Adalah kompilasi dari nama obat yang telah disepakati untuk digunakan di RS, beserta informasi tentang dosis, indikasi, kontra indikasi, peringatan, efek samping, toksisitas dll  Membantu klinisi untuk memilih obat yang paling efektif, aman, ekonomis (POSR)  Perlu di revisi secara berkala sesuai perkembangan ilmu farmasi dan kedokteran
  • 28. Isi Formularium Formularium harus berisikan tiga pokok bagian, yaitu :  Informasi tentang kebijaksanaan dan prosedur rumah sakit mengenai masalah obat-obatan, gambaran singkat mengenai PFT, peraturan tentang pemberian resep, penyaluran obat-obatan pada penderita, prosedur pelaksanaan di IFRS dan informasi tentang tata cara penggunaan formularium.  Daftar sediaan obat obat, informasi minimal harus tercantum dalam daftar sediaan obat yang beredar di rumah sakit, seperti bentuk sediaa, kekuatan, kemasan, ukuran yang tersedia, komposisi zat aktif, dan informasi tambahan lain yang dianggap perlu.  Serta informasi khusus, informasi ini diberikan khusus tergantung dari kebutuhan rumah sakit tersebut dalam pengaturan penggunaan obat. Seperti penyiapan IV a dm ix ture , nutrisi parenteral dan lain-lain.
  • 29. Pendistribusian Formularium  Formularium harus didistribusikan dan tersedia di berbagai tempat di rumah sakit. Semua apoteker, staf medik di rumah sakit termasuk pimpinan rumah sakit dan setiap komite di rumah sakit, ruangan penderita, ruang perawat, ruang klinik dan ruang gawat darurat serta di ruang instalasi  Farmasi. Oleh karena itu formularium harus dicetak dalam jumlah yang cukup banyak yang memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan yang terlibat dalam perawatan penderita serta jumlah ruangan juga untuk mengganti apabila ada buku formularium yang rusak atau hilang (8).  Hal yang perlu diperhatikan dalam pendistribusian buku formularium adalah bahwa setiap pemegang buku formularium tersebut harus mengetahui cara penggunaannya. Oleh karena itu perlu diberikan petunjuk atau penjelasan mengenai cara-cara penggunaan buku formularium (8).
  • 30. Pemeliharaan Formularium Dalam rangka memberikan perawatan yang baik dan bermutu kepada penderita, suatu rumah sakit harus mengembangkan suatu program untuk melakukan evaluasi yang obyektif dalam memilih dan menggunakan obat di rumah sakit tersebut. Oleh karena itu, apoteker dan IFRS harus selalu menilai atau mengkaji secara teliti berbagai pustaka medik dan farmasi yang diperlukan untuk mengevaluasi obat-obat yang diusulkan oleh para dokter untuk dimasukkan ke dalam formularium
  • 31. Penggunaan Obat Non Formularium  Obat Non Formularium diberikan bisanya hanya untuk penderita rawat tingggal tidak untuk rawat jalan, permohonan non formularium harus menggunakan lembar permohonan obat non formularium.
  • 32. Pembuatan Formulariium  Pada dasarnya pembuatan SF harus relevan dengan pola penyakit lazim di suatu rumah sakit. Oleh karena itu pembuatan formularium harus didasarkan pada pengakajian polpulasi penderita penyakit, gejala dan penyebab dan kemudian ditentukan gol farmakologi terapi yang diperlukan.
  • 33. Kriteria penerimaan dan Penghapusan obat di Formularium 1. Faktor Institusional (berdasarkan pola penyakit dan populasi penderita penyakit tertentu di rumah sakit) 2. Faktor obat (untung dan rugi untuk pasien, seperti aspek fardin, farkin, rute pemberian, dilakukan dengan membendingkan dengan produk lain yang sejenis) 3. Faktor harga
  • 34. SUSUNAN FORMULARIUM FARMASI RUMAH SAKIT 34 1. Halaman judul 2. Nama anggota PFT 3. Daftar isi 4. Informasi kebijakan RS dan prosedur mengenai obat : - bahasan dan pelaksanaan sistem formularium - peresepan dan penyerahan obat - pelayanan farmasi rumah sakit - tatacara menggunakan formularium
  • 35. SUSUNAN FORMULARIUM (lanjutan) FARMASI RUMAH SAKIT 35 5. Produk yang digunakan : - termasuk item dan perubahan edisi sebelumnya - nama generik dan paten - kelas terapi 6. Tambahan : - aturan untuk menghitung dosis anak - standar waktu pemberian obat - formulir permintaan obat non formularium - formulir permohonan obat untuk masuk formularium
  • 36. Informasi khusus formularium FARMASI RUMAH SAKIT 36 1. Daftar singkatan yang disetujui rumah sakit 2. Aturan menghitung dosis anak 3. Daftar produk bebas gula 4. Daftar isi kotak emergesi 5. Petunjuk dosis untuk pasien gagal fungsi ginjal 6. Tabel interaksi obat 7. Daftar antidot untuk racun 8. Sistem menghitung berdasar skala dan tabel
  • 37. Dukungan Penggunaan Nama Generik 1. Nama generik lebih informatif 2. Produk generik lebih murah 3. Penulisan resep / order dengan nama generik mempermudah subtitusi generik