SlideShare a Scribd company logo
PERHITUNGAN DOSIS
OBAT
ABELA MAYUNITA, SST, M.KES
Pendahuluan
Dosis Obat
•Dosis Obat adalah sejumlah takaran obat yang diberikan kepada manusia yang
dapat memberikan efek fisiologis.
Tujuan Perhitungan Dosis Obat
•Setiap bahan kimia adalah racun, termasuk obat.
•Oleh karena itu dosis harus dihitung untuk memastikan bahwa obat yang
diberikan dapat memberikan efek terapi yang diinginkan.
Dasar-dasar Perhitungan Dosis
• Memahami perhitungan dosis individual bagi bayi, anak-anak, lansia, orang dengan
berat badan yang ekstrem (obes) dan pada pasien dengan fungsi ginjal dan hati
yang terganggu.
• Memahami satuan-satuan dosis yang digunakan dalam bidang farmasi (obat) dan
cara konversinya.
• Memahami perhitungan dosis yang harus diberikan berdasarkan sediaan yang ada
(tersedia).
• Memahami cara menghitung luas permukaan tubuh.
• Mengetahui sediaan obat.
Beberapa Istilah Dosis
• Single dose : dosis sekali pemakaian, contoh dosis sekali pakai
mebendazole 100 mg.
• Daily dose : dosis pemakaian satu hari, contoh dosis pemakaian digitoksin
100 µg/hari.
• Dosis regimen : jadwal waktu pemberian setiap dosis obat, misal dosis
doxepin 75 mg sehari. Jumlah tersebut dibagi dalam beberapa kali
pemberian sehingga total pemberian dalam sehari 75 mg.
• Dosis lazim/terapeutik : dosis untuk tercapainya efek terapi pada orang
dewasa.
• Dosis inisial/loading dose : dosis permulaan atau dosis awal pengobatan
untuk mempercepat tercapainya kadar efektif minimal. Setelah pemberian
loading dose dilanjutkan dengan maintenance dose (dosis pemeliharaan).
• Dosis maksimum : dosis tertinggi yang aman bagi penderita
dewasa (tidak boleh terlampaui).
• Dosis toksik : dosis yang melebihi dosis maksimal yang dapat
menimbulkan keracunan.
• Dosis letal : dosis yang melebihi dosis maksimal yang dapat
menimbulkan kematian.
Faktor-faktor Mempengaruhi Dosis
• Karakteristik fisikokimia obat meliputi kelarutan, koefisien
partisi, pH, asam, basa, garam.
• Rute pemakaian obat.
• Faktor penderita : umur, BB, jenis kelamin, obesitas dan kondisi
patofisiologi tertentu.
Perhitungan Dosis pada Bayi dan Anak
Untuk pemilihan obat pada anak perlu diperhatikan dalam
• Hindari pemberian anak obat-obatan yang diperuntukkan bagi orang
dewasa meskipun dengan dosis kecil.
• Hindari pemberian obat dari resep dokter yang diberikan pada orang lain
dan bukan atas nama anak.
• Memberikan obat khusus yang ditujukan hanya untuk anak dengan kondisi
yang khusus pula.
• Untuk pemberian antibiotik pada anak harus tepat dosis dan durasinya.
Orang tua diberi penjelasan pentingnya melanjutkan pengobatan sesuai
dengan waktu yang ditentukan dalam resep meskipun anak tampak
sembuh.
•Dalam pemberian obat pada anak, sedian obat yang
banyak disedian untuk anak dibuat dalam bentuk eliksir
atau suspensi.
•Jika obat yang tersedia untuk anak dalam bentuk tablet
sebaiknya dihaluskan atau digerus terlebih dahulu
karena tablet yang dikunyah akan membuat anak
tersedak.
Faktor penyebab perbedaan respon obat
anak dan dewasa
• Perbedaan absorpsi karena perbedaan relatif kepadatan sel.
• Perbedaan distribusi karena persentase cairan ekstrasel dan
cairan tubuh total relatif lebih tinggi pada anak dibanding
dewasa.
• Perbedaan metabolisme karena proses enzimatis belum
sempurna.
• Perbedaan ekskresi karena glomerulus dan tubuli ginjal belum
sempurna.
Perhitungan Dosis Individual untuk Bayi dan
Anak jika hanya Dosis Dewasa yang Diketahui
•
•
3. Berdasarkan Nomogram West
 Ukur tinggi badan (TB) dalam cm
 Ukur berat badan (BB) dalam kg
 Tarik garis lurus yang
menghubungkanTB (cm) dan BB
(kg), titik potong garis yang ditarik
dari titik tinggi badan sampai berat
badan dengan garis PT (satuan m2)
pada Nomogram West menunjukkan
luas permukaan tubuhnya.
•
DA = dosis anak DD = dosis
dewasa
n = umur dalam
tahun
m = umur
dalam bulan
Perhitungan Dosis Individual untuk Bayi dan Anak
berdasarkan Dosis Setiap Kg BB yang Sudah
Diketahui
•Jika sudah diketahui dosis setiap kg BB-nya, maka
perhitungan dosis pada pasien tinggal mengalikan nilai
dosis/kg BB dengan Bb-nya.
•Misalnya, dosis parasetamol 5-10 mg/kg BB , maka dosis
untuk anak dengan BB 10 kg adalah 50-100 mg.
Satuan Dosis yang Sering Digunakan dalam
Farmakologi
• mg; g
• IU atau UI (internasional unit, unit international) merupakan satuan dosis untuk obat yang
sukar dimurnikan atau sukar ditentukan bobotnya, seperti pada hormone, vaksin dan
produk biologi lainnya.
• Persen (%), ada beberapa macam yaitu :
a) Persen b/b (bobot per bobot), berarti jumlah gram zat terlarut dalam 100 gram larutan
b) Persen b/v (bobot per volume), berarti jumlah gram zat terlarut dalam 100 ml larutan
c) Persen v/v (volume per volume), berarti jumlah ml zat terlarut dalam 100 ml larutan
d) Persen v/b (volume per bobot), berarti jumlah ml zat terlarut dalam 100 gramlarutan
Menghitung Dosis Obat
• Kebanyakan intruksi dan label obat ditulis dalam sitem pengukuran metrik.
• Jika jumlah obat spesifik yang dibutuhkan sama dengan jumlah obat yang tertera
dalam label obat, tidak diperlukan perhitungan dosis obat, dan obat dapat
disiapkan dengan cara yang sederhana.
• Contoh : jika kebutuhan dosis “ibuprofen 400 mg PO” dan di kemasan obat tertulis
“ibuprofen 400 mg pertablet” ini jelas berarti 1 tablet yang akan diberi.
• Tetapi bagaimana jika obat yang dibutuhkan dengan dosis 400 mg dan obat yang
tersedia tablet dengan dosis 200 mg ?
• Contoh : “berapa banyak 200 mg tablet yang diberikan untuk memenuhi dosis 400
mg? Pada kasus ini dapat dihitung mudah yaitu 2 tablet.
Perhitungan Pemberian Obat
•
Contoh
•
•Pasien membutuhkan ibuprofen 600
mg. Sediaan yang ada adalah
ibuprofen 200 mg. Berapa tablet
yang dibutuhkan oleh si pasien?
•
•Berapa ml (sendok teh) sirup
yang harus diberikan, jika pasien
membutuhkan 500 mg
amoksisilin untuk sediaan yang
ada berupa sirup 125 mg/5 ml.
•
Pemberian Melalui Infus
• Untuk menghitung dosis atau kecepatan infus yang tepat saat memberikan obat
melalui infus, paramedic harus mengetahui informasi sebagai berikut yaitu :
• Jumlah atau volume obat yang harus diberikan
• Lama pemberian obat yang diinginkan
• Kecepatan infus yang diinginkan
• Faktor alat (jumlah tetes untuk tiap ml) dari infus set yang digunakan
•
•
Pengenceran
•
Pengukuran Dosis Obat
• Jika sediaan obat dalam bentuk cair, maka penggunaan untuk tiap dosis adalah
dengan sendok/gelas takar dan pipet.
• Untuk ketepatan pengukuran volume obat, pasien disarankan selalu
menggunakan alat-alat takar.
Istilah Latin dalam Pemberian Obat
Singkatan Kepanjangan Arti
ac ante coenam sebelum makan
dc durante coenam saat makan
pc post coenam sesudah makan
cth cochlear thea sendok te (5 ml)
C cochlear sendok makan (15 ml)
cito - segera
hs hora somni sebelum tidur
prn pro re nata bila perlu
dd de die sehari
bdd/2dd bis de die 2 kali sehari
tdd/3dd ter de die 3 kali sehari
qdd quartier/quinque de die 4/5 kali sehari
Singkatan Kepanjangan Arti
s signa tanda
suc signa usus cognitus tanda untuk pemakaian diketahui
sue signa usus externus tanda dipakai untuk luar
simm signa in manus medici serahkan ke tangan dokter
stat statim penting
ad lib ad libitum minum sebanyak-banyaknya
ia intra arterium suntikan melalui pembuluh darah arteri
Ic/sc intra cutan/sub cutan suntikan melalui lapisan kulit luar
im intra muscular suntikan melalui otot
iv intra vena suntikan melalui pembuluh darah vena
ad auricularies dexter telinga kanan
as auricularies sinister telinga kiri
od oculus dexter mata kanan
os oculus sinistra mata kiri
Gambaran Lokasi Pemberian Obat Injeksi
Frekuensi Pemberian Obat
•Dipengaruhi sifat fisika kimia obat, besar dosis dan
tujuan pengobatan.
•Dapat diberikan setiap bulan sekali, setiap 5 menit, terus
menerus (infus) atau beberpa kali sehari.
•Kinetika (speed), t1/2 ( waktu paruh obat konsesntrasi
obat dalam plasma menurun jadi setengahnya), onset
(awal mula gejala yang dirasakan) dan durasi obat
sangat berpengaruh
•Untuk mengatisipasi menurunnya kepatuhan pada
penggunaan obat jangka panjang, industri farmasi telah
mengembangkan sediaan long acting.
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
Surya Amal
 
Pengenalan resep
Pengenalan resepPengenalan resep
Pengenalan resep
Tazkiyatan Isria
 
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairLaporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Mina Audina
 
Penislin,sefalosporin dan antibiotik beta laktam
Penislin,sefalosporin dan antibiotik beta  laktamPenislin,sefalosporin dan antibiotik beta  laktam
Penislin,sefalosporin dan antibiotik beta laktam
fikri asyura
 
Patofisiologi pencernaan
Patofisiologi pencernaan Patofisiologi pencernaan
Patofisiologi pencernaan
Dedi Kun
 
Penghitungan Dosis Obat
Penghitungan Dosis ObatPenghitungan Dosis Obat
Penghitungan Dosis Obat
pjj_kemenkes
 
Farmakologi (obat dan penggolongannya)
Farmakologi (obat dan penggolongannya)Farmakologi (obat dan penggolongannya)
Farmakologi (obat dan penggolongannya)
Jonathan London
 
Kuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeKuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeAbner D Nero
 
Perhitungan Obat pada Anak
Perhitungan Obat pada Anak Perhitungan Obat pada Anak
Perhitungan Obat pada Anak
Amalia Senja
 
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
Surya Amal
 
Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1tristyanto
 
Antibiotik - Golongan Fluorokuinolon dan Antagonis Folat
Antibiotik - Golongan Fluorokuinolon dan Antagonis FolatAntibiotik - Golongan Fluorokuinolon dan Antagonis Folat
Antibiotik - Golongan Fluorokuinolon dan Antagonis Folat
Evan Permana
 
Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
Ilma Nurhidayati
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
SofiaNofianti
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Surya Amal
 
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
Eka Selvina
 
Sistem Saraf (pptx version)
Sistem Saraf (pptx version)Sistem Saraf (pptx version)
Sistem Saraf (pptx version)
Agung Anggoro
 

What's hot (20)

PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
 
Pengenalan resep
Pengenalan resepPengenalan resep
Pengenalan resep
 
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairLaporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
 
Penislin,sefalosporin dan antibiotik beta laktam
Penislin,sefalosporin dan antibiotik beta  laktamPenislin,sefalosporin dan antibiotik beta  laktam
Penislin,sefalosporin dan antibiotik beta laktam
 
Patofisiologi pencernaan
Patofisiologi pencernaan Patofisiologi pencernaan
Patofisiologi pencernaan
 
Penghitungan Dosis Obat
Penghitungan Dosis ObatPenghitungan Dosis Obat
Penghitungan Dosis Obat
 
Bentuk Sediaan Obat
Bentuk Sediaan ObatBentuk Sediaan Obat
Bentuk Sediaan Obat
 
Farmakologi (obat dan penggolongannya)
Farmakologi (obat dan penggolongannya)Farmakologi (obat dan penggolongannya)
Farmakologi (obat dan penggolongannya)
 
Kuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeKuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakope
 
Perhitungan Obat pada Anak
Perhitungan Obat pada Anak Perhitungan Obat pada Anak
Perhitungan Obat pada Anak
 
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
 
Dosis obat
Dosis obatDosis obat
Dosis obat
 
Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1
 
Antibiotik - Golongan Fluorokuinolon dan Antagonis Folat
Antibiotik - Golongan Fluorokuinolon dan Antagonis FolatAntibiotik - Golongan Fluorokuinolon dan Antagonis Folat
Antibiotik - Golongan Fluorokuinolon dan Antagonis Folat
 
Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
 
Cairan infus
Cairan infusCairan infus
Cairan infus
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
 
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
 
Sistem Saraf (pptx version)
Sistem Saraf (pptx version)Sistem Saraf (pptx version)
Sistem Saraf (pptx version)
 

Similar to Perhitungan Dosis Obat.ppt

resep-3-prihal-dosis-obat (1).ppt OBAT Dny
resep-3-prihal-dosis-obat (1).ppt OBAT Dnyresep-3-prihal-dosis-obat (1).ppt OBAT Dny
resep-3-prihal-dosis-obat (1).ppt OBAT Dny
vickiyugasworo
 
1. MATERI FARMAKOLOGI UNTUK PPERAWAT.ppt
1. MATERI FARMAKOLOGI UNTUK PPERAWAT.ppt1. MATERI FARMAKOLOGI UNTUK PPERAWAT.ppt
1. MATERI FARMAKOLOGI UNTUK PPERAWAT.ppt
NovitaKurniaWulandar
 
KEPERAWATAN_INDIKASI, KONTRAINDIKASI,DOSIS OBAT.pptx
KEPERAWATAN_INDIKASI, KONTRAINDIKASI,DOSIS OBAT.pptxKEPERAWATAN_INDIKASI, KONTRAINDIKASI,DOSIS OBAT.pptx
KEPERAWATAN_INDIKASI, KONTRAINDIKASI,DOSIS OBAT.pptx
endar77
 
KEPERAWATAN 2023_INDIKASI, KONTRAINDIKASI,DOSIS OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_INDIKASI, KONTRAINDIKASI,DOSIS OBAT.pptxKEPERAWATAN 2023_INDIKASI, KONTRAINDIKASI,DOSIS OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_INDIKASI, KONTRAINDIKASI,DOSIS OBAT.pptx
Zakiah dr
 
Penggunaan unit dosis obat
Penggunaan unit dosis obatPenggunaan unit dosis obat
Penggunaan unit dosis obatHendro Prasetyo
 
pharmacology
 pharmacology pharmacology
pharmacology
rukiyanahbaru
 
4._Rute_Pemberian_Obat.pptx.......................
4._Rute_Pemberian_Obat.pptx.......................4._Rute_Pemberian_Obat.pptx.......................
4._Rute_Pemberian_Obat.pptx.......................
ssuser72b568
 
(DOSIS OBAT).pptx
(DOSIS OBAT).pptx(DOSIS OBAT).pptx
(DOSIS OBAT).pptx
RidoFarnandi
 
perhitungan FARMASI DAN PENCAMPURAN SEDIAAN INTRAVENA PADA CRITICALLY ILL
perhitungan FARMASI DAN PENCAMPURAN SEDIAAN INTRAVENA PADA CRITICALLY ILLperhitungan FARMASI DAN PENCAMPURAN SEDIAAN INTRAVENA PADA CRITICALLY ILL
perhitungan FARMASI DAN PENCAMPURAN SEDIAAN INTRAVENA PADA CRITICALLY ILL
rennynurul2
 
DOSIS OBAT.ppt
DOSIS OBAT.pptDOSIS OBAT.ppt
DOSIS OBAT.ppt
Dieny4
 
Konsep dasar pemberian obat
Konsep dasar pemberian obatKonsep dasar pemberian obat
Konsep dasar pemberian obat
Retno Wulan
 
Keselamatan Pemakaian Obat.ppt
Keselamatan Pemakaian Obat.pptKeselamatan Pemakaian Obat.ppt
Keselamatan Pemakaian Obat.ppt
MeliAnti5
 
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberian
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberianIndikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberian
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberian
haslinahaslina3
 
Laporan farmakologi (1)
Laporan farmakologi (1)Laporan farmakologi (1)
Laporan farmakologi (1)
ilmi nur hafizah
 
Skrining resep kel. 10.docx
Skrining resep kel. 10.docxSkrining resep kel. 10.docx
Skrining resep kel. 10.docx
Harsono8
 
8._Efek_Obat_yg_Ditimbulkan.pptx
8._Efek_Obat_yg_Ditimbulkan.pptx8._Efek_Obat_yg_Ditimbulkan.pptx
8._Efek_Obat_yg_Ditimbulkan.pptx
PUSATSTUDIRMIK1
 
Pemberian ubat melelui mulut
Pemberian ubat melelui mulutPemberian ubat melelui mulut
Pemberian ubat melelui muluthkdt
 

Similar to Perhitungan Dosis Obat.ppt (20)

resep-3-prihal-dosis-obat (1).ppt OBAT Dny
resep-3-prihal-dosis-obat (1).ppt OBAT Dnyresep-3-prihal-dosis-obat (1).ppt OBAT Dny
resep-3-prihal-dosis-obat (1).ppt OBAT Dny
 
1. MATERI FARMAKOLOGI UNTUK PPERAWAT.ppt
1. MATERI FARMAKOLOGI UNTUK PPERAWAT.ppt1. MATERI FARMAKOLOGI UNTUK PPERAWAT.ppt
1. MATERI FARMAKOLOGI UNTUK PPERAWAT.ppt
 
KEPERAWATAN_INDIKASI, KONTRAINDIKASI,DOSIS OBAT.pptx
KEPERAWATAN_INDIKASI, KONTRAINDIKASI,DOSIS OBAT.pptxKEPERAWATAN_INDIKASI, KONTRAINDIKASI,DOSIS OBAT.pptx
KEPERAWATAN_INDIKASI, KONTRAINDIKASI,DOSIS OBAT.pptx
 
KEPERAWATAN 2023_INDIKASI, KONTRAINDIKASI,DOSIS OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_INDIKASI, KONTRAINDIKASI,DOSIS OBAT.pptxKEPERAWATAN 2023_INDIKASI, KONTRAINDIKASI,DOSIS OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_INDIKASI, KONTRAINDIKASI,DOSIS OBAT.pptx
 
Penggunaan unit dosis obat
Penggunaan unit dosis obatPenggunaan unit dosis obat
Penggunaan unit dosis obat
 
pharmacology
 pharmacology pharmacology
pharmacology
 
4._Rute_Pemberian_Obat.pptx.......................
4._Rute_Pemberian_Obat.pptx.......................4._Rute_Pemberian_Obat.pptx.......................
4._Rute_Pemberian_Obat.pptx.......................
 
(DOSIS OBAT).pptx
(DOSIS OBAT).pptx(DOSIS OBAT).pptx
(DOSIS OBAT).pptx
 
perhitungan FARMASI DAN PENCAMPURAN SEDIAAN INTRAVENA PADA CRITICALLY ILL
perhitungan FARMASI DAN PENCAMPURAN SEDIAAN INTRAVENA PADA CRITICALLY ILLperhitungan FARMASI DAN PENCAMPURAN SEDIAAN INTRAVENA PADA CRITICALLY ILL
perhitungan FARMASI DAN PENCAMPURAN SEDIAAN INTRAVENA PADA CRITICALLY ILL
 
DOSIS OBAT.ppt
DOSIS OBAT.pptDOSIS OBAT.ppt
DOSIS OBAT.ppt
 
138657564 cara-pemberian-obat
138657564 cara-pemberian-obat138657564 cara-pemberian-obat
138657564 cara-pemberian-obat
 
138657564 cara-pemberian-obat
138657564 cara-pemberian-obat138657564 cara-pemberian-obat
138657564 cara-pemberian-obat
 
138657564 cara-pemberian-obat
138657564 cara-pemberian-obat138657564 cara-pemberian-obat
138657564 cara-pemberian-obat
 
Konsep dasar pemberian obat
Konsep dasar pemberian obatKonsep dasar pemberian obat
Konsep dasar pemberian obat
 
Keselamatan Pemakaian Obat.ppt
Keselamatan Pemakaian Obat.pptKeselamatan Pemakaian Obat.ppt
Keselamatan Pemakaian Obat.ppt
 
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberian
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberianIndikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberian
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberian
 
Laporan farmakologi (1)
Laporan farmakologi (1)Laporan farmakologi (1)
Laporan farmakologi (1)
 
Skrining resep kel. 10.docx
Skrining resep kel. 10.docxSkrining resep kel. 10.docx
Skrining resep kel. 10.docx
 
8._Efek_Obat_yg_Ditimbulkan.pptx
8._Efek_Obat_yg_Ditimbulkan.pptx8._Efek_Obat_yg_Ditimbulkan.pptx
8._Efek_Obat_yg_Ditimbulkan.pptx
 
Pemberian ubat melelui mulut
Pemberian ubat melelui mulutPemberian ubat melelui mulut
Pemberian ubat melelui mulut
 

Perhitungan Dosis Obat.ppt

  • 2. Pendahuluan Dosis Obat •Dosis Obat adalah sejumlah takaran obat yang diberikan kepada manusia yang dapat memberikan efek fisiologis. Tujuan Perhitungan Dosis Obat •Setiap bahan kimia adalah racun, termasuk obat. •Oleh karena itu dosis harus dihitung untuk memastikan bahwa obat yang diberikan dapat memberikan efek terapi yang diinginkan.
  • 3. Dasar-dasar Perhitungan Dosis • Memahami perhitungan dosis individual bagi bayi, anak-anak, lansia, orang dengan berat badan yang ekstrem (obes) dan pada pasien dengan fungsi ginjal dan hati yang terganggu. • Memahami satuan-satuan dosis yang digunakan dalam bidang farmasi (obat) dan cara konversinya. • Memahami perhitungan dosis yang harus diberikan berdasarkan sediaan yang ada (tersedia). • Memahami cara menghitung luas permukaan tubuh. • Mengetahui sediaan obat.
  • 4. Beberapa Istilah Dosis • Single dose : dosis sekali pemakaian, contoh dosis sekali pakai mebendazole 100 mg. • Daily dose : dosis pemakaian satu hari, contoh dosis pemakaian digitoksin 100 µg/hari. • Dosis regimen : jadwal waktu pemberian setiap dosis obat, misal dosis doxepin 75 mg sehari. Jumlah tersebut dibagi dalam beberapa kali pemberian sehingga total pemberian dalam sehari 75 mg. • Dosis lazim/terapeutik : dosis untuk tercapainya efek terapi pada orang dewasa. • Dosis inisial/loading dose : dosis permulaan atau dosis awal pengobatan untuk mempercepat tercapainya kadar efektif minimal. Setelah pemberian loading dose dilanjutkan dengan maintenance dose (dosis pemeliharaan).
  • 5. • Dosis maksimum : dosis tertinggi yang aman bagi penderita dewasa (tidak boleh terlampaui). • Dosis toksik : dosis yang melebihi dosis maksimal yang dapat menimbulkan keracunan. • Dosis letal : dosis yang melebihi dosis maksimal yang dapat menimbulkan kematian.
  • 6. Faktor-faktor Mempengaruhi Dosis • Karakteristik fisikokimia obat meliputi kelarutan, koefisien partisi, pH, asam, basa, garam. • Rute pemakaian obat. • Faktor penderita : umur, BB, jenis kelamin, obesitas dan kondisi patofisiologi tertentu.
  • 7. Perhitungan Dosis pada Bayi dan Anak Untuk pemilihan obat pada anak perlu diperhatikan dalam • Hindari pemberian anak obat-obatan yang diperuntukkan bagi orang dewasa meskipun dengan dosis kecil. • Hindari pemberian obat dari resep dokter yang diberikan pada orang lain dan bukan atas nama anak. • Memberikan obat khusus yang ditujukan hanya untuk anak dengan kondisi yang khusus pula. • Untuk pemberian antibiotik pada anak harus tepat dosis dan durasinya. Orang tua diberi penjelasan pentingnya melanjutkan pengobatan sesuai dengan waktu yang ditentukan dalam resep meskipun anak tampak sembuh.
  • 8. •Dalam pemberian obat pada anak, sedian obat yang banyak disedian untuk anak dibuat dalam bentuk eliksir atau suspensi. •Jika obat yang tersedia untuk anak dalam bentuk tablet sebaiknya dihaluskan atau digerus terlebih dahulu karena tablet yang dikunyah akan membuat anak tersedak.
  • 9. Faktor penyebab perbedaan respon obat anak dan dewasa • Perbedaan absorpsi karena perbedaan relatif kepadatan sel. • Perbedaan distribusi karena persentase cairan ekstrasel dan cairan tubuh total relatif lebih tinggi pada anak dibanding dewasa. • Perbedaan metabolisme karena proses enzimatis belum sempurna. • Perbedaan ekskresi karena glomerulus dan tubuli ginjal belum sempurna.
  • 10. Perhitungan Dosis Individual untuk Bayi dan Anak jika hanya Dosis Dewasa yang Diketahui •
  • 11.
  • 12. 3. Berdasarkan Nomogram West  Ukur tinggi badan (TB) dalam cm  Ukur berat badan (BB) dalam kg  Tarik garis lurus yang menghubungkanTB (cm) dan BB (kg), titik potong garis yang ditarik dari titik tinggi badan sampai berat badan dengan garis PT (satuan m2) pada Nomogram West menunjukkan luas permukaan tubuhnya.
  • 13.
  • 14. • DA = dosis anak DD = dosis dewasa n = umur dalam tahun m = umur dalam bulan
  • 15. Perhitungan Dosis Individual untuk Bayi dan Anak berdasarkan Dosis Setiap Kg BB yang Sudah Diketahui •Jika sudah diketahui dosis setiap kg BB-nya, maka perhitungan dosis pada pasien tinggal mengalikan nilai dosis/kg BB dengan Bb-nya. •Misalnya, dosis parasetamol 5-10 mg/kg BB , maka dosis untuk anak dengan BB 10 kg adalah 50-100 mg.
  • 16. Satuan Dosis yang Sering Digunakan dalam Farmakologi • mg; g • IU atau UI (internasional unit, unit international) merupakan satuan dosis untuk obat yang sukar dimurnikan atau sukar ditentukan bobotnya, seperti pada hormone, vaksin dan produk biologi lainnya. • Persen (%), ada beberapa macam yaitu : a) Persen b/b (bobot per bobot), berarti jumlah gram zat terlarut dalam 100 gram larutan b) Persen b/v (bobot per volume), berarti jumlah gram zat terlarut dalam 100 ml larutan c) Persen v/v (volume per volume), berarti jumlah ml zat terlarut dalam 100 ml larutan d) Persen v/b (volume per bobot), berarti jumlah ml zat terlarut dalam 100 gramlarutan
  • 17. Menghitung Dosis Obat • Kebanyakan intruksi dan label obat ditulis dalam sitem pengukuran metrik. • Jika jumlah obat spesifik yang dibutuhkan sama dengan jumlah obat yang tertera dalam label obat, tidak diperlukan perhitungan dosis obat, dan obat dapat disiapkan dengan cara yang sederhana. • Contoh : jika kebutuhan dosis “ibuprofen 400 mg PO” dan di kemasan obat tertulis “ibuprofen 400 mg pertablet” ini jelas berarti 1 tablet yang akan diberi. • Tetapi bagaimana jika obat yang dibutuhkan dengan dosis 400 mg dan obat yang tersedia tablet dengan dosis 200 mg ? • Contoh : “berapa banyak 200 mg tablet yang diberikan untuk memenuhi dosis 400 mg? Pada kasus ini dapat dihitung mudah yaitu 2 tablet.
  • 20. •Pasien membutuhkan ibuprofen 600 mg. Sediaan yang ada adalah ibuprofen 200 mg. Berapa tablet yang dibutuhkan oleh si pasien?
  • 21.
  • 22. •Berapa ml (sendok teh) sirup yang harus diberikan, jika pasien membutuhkan 500 mg amoksisilin untuk sediaan yang ada berupa sirup 125 mg/5 ml.
  • 23.
  • 24. Pemberian Melalui Infus • Untuk menghitung dosis atau kecepatan infus yang tepat saat memberikan obat melalui infus, paramedic harus mengetahui informasi sebagai berikut yaitu : • Jumlah atau volume obat yang harus diberikan • Lama pemberian obat yang diinginkan • Kecepatan infus yang diinginkan • Faktor alat (jumlah tetes untuk tiap ml) dari infus set yang digunakan
  • 25.
  • 26.
  • 28. Pengukuran Dosis Obat • Jika sediaan obat dalam bentuk cair, maka penggunaan untuk tiap dosis adalah dengan sendok/gelas takar dan pipet. • Untuk ketepatan pengukuran volume obat, pasien disarankan selalu menggunakan alat-alat takar.
  • 29. Istilah Latin dalam Pemberian Obat Singkatan Kepanjangan Arti ac ante coenam sebelum makan dc durante coenam saat makan pc post coenam sesudah makan cth cochlear thea sendok te (5 ml) C cochlear sendok makan (15 ml) cito - segera hs hora somni sebelum tidur prn pro re nata bila perlu dd de die sehari bdd/2dd bis de die 2 kali sehari tdd/3dd ter de die 3 kali sehari qdd quartier/quinque de die 4/5 kali sehari
  • 30. Singkatan Kepanjangan Arti s signa tanda suc signa usus cognitus tanda untuk pemakaian diketahui sue signa usus externus tanda dipakai untuk luar simm signa in manus medici serahkan ke tangan dokter stat statim penting ad lib ad libitum minum sebanyak-banyaknya ia intra arterium suntikan melalui pembuluh darah arteri Ic/sc intra cutan/sub cutan suntikan melalui lapisan kulit luar im intra muscular suntikan melalui otot iv intra vena suntikan melalui pembuluh darah vena ad auricularies dexter telinga kanan as auricularies sinister telinga kiri od oculus dexter mata kanan os oculus sinistra mata kiri
  • 32. Frekuensi Pemberian Obat •Dipengaruhi sifat fisika kimia obat, besar dosis dan tujuan pengobatan. •Dapat diberikan setiap bulan sekali, setiap 5 menit, terus menerus (infus) atau beberpa kali sehari. •Kinetika (speed), t1/2 ( waktu paruh obat konsesntrasi obat dalam plasma menurun jadi setengahnya), onset (awal mula gejala yang dirasakan) dan durasi obat sangat berpengaruh •Untuk mengatisipasi menurunnya kepatuhan pada penggunaan obat jangka panjang, industri farmasi telah mengembangkan sediaan long acting.