SlideShare a Scribd company logo
Miftakhul Arzak
Fita Purwati
EVOLUSI BINTANG
Lahir Berkembang Padam
Terbentuknya Bintang
 Bintang-bintang lahir di nebula, dimana nebula merupakan
materi antar bintang berupa gas dan debu.
Evolusi awal
 Di dalam ruang antar bintang
terdapat 10.000 atom per cm3 ,
sedangkan ruang di antara awan
kerapatannya jauh lebih rendah,
yaitu hanya sekitar 1 atom per cm3 .
Walaupun demikian suatu awan
antar bintang mempunyai volume
yang sangat besar, sehingga materi
di situ cukup banyak untuk
membentuk ribuan
bintang.
 Akibat suatu ledakan yang sangat
hebat (misalnya peristiwa supernova
atau lontaran massa oleh bintang)
1. Sekelompok materi antar bintang
menjadi lebih mampat dari pada
sekitarnya.
2.Bagian luar awan tertarik oleh
gaya gravitasi materi di bagian
dalam, akibatnya awan akan
mengerut dan mampat.
Peristiwa ini disebut kondensasi.
 Ledakan sebuah atau beberapa
bintang di sekitarnya
mempengaruhi Nebula, dan
gravitasi mulai memegang peran
 Awan lambat laun berkontruksi di
bawah pengaruh gravitasi, dan
materi menggumpal secara alami
Fragmentasi
 Di dalam awan yang berkondensasi
akan terjadi kondensasi- kondensasi
yang lebih kecil. Pada setiap
kondensasi kerapatan gas dalam
awan bertambah besar. Riwayat
awan induk akan terulang lagi
didalam kelompok awan yang lebih
kecil. Disitu akan terjadi kondensasi
yang lebih kecil lagi, demikian
seterusnya.
Protobintang
 Akibat fragmentasi awan yang
tadinya satu terpecah menjadi
ribuan, dan setiap awan
mengalami pengerutan gravitasi.
Pada akhirnya suhu menjadi
cukup tinggi hingga awan- awan
tersebut akan memijar menjadi
embrio atau janin bintang yang
disebut protobintang.
 Awan berotasi dan temperaturnya
meningkat. Embrio bintang
(protostar) terbentuk. Tak lama
kemudian reaksi nuklir terjadi
 Reaksi nuklir di dalam inti bintang
menyuplai cukup energi untuk
mempertahankan tekanan di
pusat sehingga proses pengerutan
berhenti. Protobintang kini
memulai kehidupan baru sebagai
bintang deret utama
Diagram Hertzprung-Russel
 Diagram Hertzprung-Russel
menunjukkan tahap evolusi yang
sedang dijalani oleh sebuah
bintang.
 Sumbu horizontal menunjukkan
kelas spektrum/ temperatur/
panjang gelombang efektif
 Sumbu vertikal menunjukkan
luminositas/massa/magnitudo
mutlak bintang
Interpretasi diagram HR
 Sebaran titik dalam diagram HR
menunjukkan perbedaan usia
bintang- bintang. Bintang-bintang
dibentuk pada waktu yang
berbeda dan dikenal dengan
bintang muda dan bintang tua.
 Parameter gugus bintang,
terutama luminositas dan
temperatur permukaan, memiliki
relasi kuat dengan massa.
Berbeda titik dalam diagram
menunjukkan massa bintang
Gugus Bintang
1. Gugus bintang terbuka (asosiasi)
mengandung 100 sampai 1000
bintang yang memiliki kemiripan
komposisi kimia dengan matahari.
Bintang yang paling terang sebagian
besar berwarna biru. Gugus bintang
yang hampir 1000 terdapat di galaksi
kita dan sebagian besar terdapat
pada piringan. Contoh gugus
bintang terbuka adalah Pleiades dan
Praesepe
Gugus Bintang
2. Gugus Bola (Globular)
gugus bola terkondensasi pada
pusatnya. Bentuknya sferis secara
virtual. Mengandung 100.000 sampai
1000.000 bintang. Bintang paling
terang berwarna merah. Dalam
galaksi kita diketahui 150 buah,
terdistribusi secara sferis di pusat
galaksi.
Klasifikasi populasi bintang menurut
J.H Oort
Jejak Evolusi Pra Deret Utama
 Pada awalnya temperatur dan
luminositas bintang masih rendah,
dalam diagram HR letaknya di
kanan bawah (titik A).
 Hayashi menunjukkan bintang
dengan temperatur efektif terlalu
rendah tidak mungkin berada
dalam kesetimbangan hidrostatis.
Dalam diagram HR daerah ini
disebut daerah terlarang Hayashi.
 Evolusi protobintang ditandai
dengan keruntuhan cepat (hampir
seperti jatuh bebas). Pada akhirnya
protobintang menyeberang daerah
terlarang Hayashi (titik B). Kita sebut
protobintang itu dengan bintang
pra deret utama.
 Dengan makin besarnya pusat
pancaran, yang kekedapannya
kecil, maka bintang pun makin
berkurang kekedapannya. Hal ini
ditandai dengan naiknya
luminositas (titik C).
 Pada saat itu tekanan di dalam
bintang menjadi besar dan
pengerutan pun berhenti. Bintang
menjadi bintang deret utama (titik
D). Tahap evolusi sebelum
mencapai deret utama itu kita
sebut tahap praderet utama.
 Waktu yang diperlukan sebuah
bintang berevolusi dari awan
antar bintang menjadi bintang
deret utama bergantung pada
massanya. Makin besar massa
bintang, makin singkat waktu
yang diperlukan untuk mencapai
deret utama.
Contoh bintang pra deret utama
 Bintang T Tauri  Bintang UY Aur
 Jika massa protobintang kecil,
temperatur di pusat tidak cukup
tinggi untuk melangsungkan reaksi
pembakaran hydrogen.
Protobintang ini akan mengkerut
dan luminositasnya menurun.
Protobintang akan mendingin
menjadi bintang katai cokelat
(Brown Dwarf)
Evolusi di deret utama
 Deret utama berumur nol
ZAMS (zero age main sequence) yaitu kedudukan bintang dengan
reaksi inti di pusatnya yang komposisi kimianya masih homogen.
Nebula
Pengerutan
gravitasi
Temperatur
lebih tinggi
Deret utama
berumur nol
Pada temperatur sekitar 10 juta
derajat, inti hidrogen bereaksi
membentuk helium. Energi yang
dibangkitkan oleh reaksi ini
menyebabkan tekanan di dalam
bintang menahan pengerutan
bintang dan bintang menjadi
mantap.
 Akibat reaksi inti di pusat bintang,
hidrogen di pusat bintang
berkurang dan helium bertambah.
Akibatnya struktur bintang
berubah secara perlahan. Bintang
menjadi lebih terang, radiusnya
bertambah besar dan temperatur
efektif berkurang, namun belum
bergeser terlalu jauh dari ZAMS.
Sebagai contoh, hidrogen di
pusat bintang berkurang 10%,
maka bintang akan lebih terang
paling tinggi dua kalinya, dan
temperatur efektif turun 10%.
Tahap ini disebut tahap deret
utama.
 Bintang- bintang di Gugus
Pleiades yang masih diselubungi
awan antar bintang. Umur gugus
ini sekitar 100 juta tahun (1/50
umur matahari)
Jejak evolusi bintang yang bermassa
antara 1 M⨀ -15 M ⨀
Struktur dalam
bintang pada
tahap deret utama
bergantung pada
massa bintang,
demikian juga
evolusi lanjut
bintang ditentukan
oleh massanya.
Bintang bermassa besar
 Reaksi pembakaran helium tidak
perlu menunggu kerapatan materi di
pusat terlampau besar karena
temperatur di pusat sudah cukup
tinggi sebelum keadaan
terdegenerasi tercapai.
Bintang bermassa kecil
Pembakaran He
pada pusat yang
terdegenerai
sempurna
Temperatur naik
Tetapi tekanan
hampir tak
berubah (tidak
terjadi
pemuaian)
Temperatur terus
meningkat
Materi menjadi
tak
terdegenerasi
Gas berada
pada temperatur
terlalu tinggi
Penyesuaian
tekanan dengan
cepat
Peristiwa ini
disebut
kilatan
Helium
Bintang bermassa sedang dan
besar
 Untuk bintang bermassa
besar (∼ 15 𝑀⨀), pada saat
bintang meningalkan deret
utama, temperatur di pusat
sudah cukup tinggi, dan
reaksi pembakaran He
terjadi setelah bintang
meninggalkan deret
utama. Tahap selanjutnya
bergerak ke kanan menjadi
bintang maharaksasa
merah.
AKHIR RIWAYAT HIDUP BINTANG
 Kilatan Hemenyebrang ke
cabang horizontal.
 Makin kecil massa bintang dan
makin sedikit unsur beratnya
makin biru warnanya.
 He habisterbentuk pusat
karbon oksigen pada pusat
bintang
 Terjadi reaksi pembakaran H
dan He sekitar pusatbintang
berdenyut makin
kuatmelontarkan materi
bagian luarnyatersisa
pusatnya yang
panasPlanetary Nebula
 Cincin planetary nebula
mengembang dan pusatnya
mengkerut Bintang katai putih
Bintang bermassa kecil
 Pembakaran
Heterbentuk pusat
karbonpusat karbon
mengkerutrapat
massa dan suhu
meningkatpembakar
an karbon(pusat
sangat
terdegenerasi)reaksi
pembakaran karbon
sangat
cepatSupernova
Bintang bermassa sedang
 Pembakaran karbon berlangsung
sebelum materi di pusat
terdegenerasi dan tidak
eksplosifterbentuk bermacam-
macam inti berat Terbentuk inti
besikarena suhu dan tekanan tinggi
Inti besi terurai menjadi inti He
dengan menyerap energiTekanan
pusat bintang turun hingga pusat
runtuhlapisan luar yang kaya
bahan bakar masuk ke pusat yang
bertemperatur tinggireaksi inti
dengan laju yang tinggiledakan
nuklir maha dahsyatpusat bintang
runtuh menjadi sangat mampat dan
baian luar terlontar
Bintang Bermassa Besar
 Pusat runtuh elektron terdesak ke inti
menyatu dengan proton membentuk
neutronterbentuk gas kaya
neutronrapat massa gas mencapai 1
milyar ton per cm3 neutron
terdegenerasi melawan
pengerutanbintang mantap dengan
radius 10 km, namun massanya
sebanding denga matahari dengan R
700.000 km. (bintang neutron)
 Bintang neutron di pusat
nebula kepiting
 Permukaan bola yang radiusnya sama
engan radius Schwarszchild disebut
event horizon. Di pusat lubang hitam
terdapat singularitas, yaitu daerah
dimana hukum-hukum fisika yang ada
tidak berlaku karena lingkungannya
sangat ekstrem. Menurut Roger
Penrose’s, walaupun hukum-hukum
fisika tidak berlaku di dalam event
horizon, namun tidak berpengaruh
pada fisik luar lubang hitam.
TERIMAKASIH 

More Related Content

What's hot

Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Samantars17
 
Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Hendra Trisurya
 
85154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-200985154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-2009
eli priyatna laidan
 
Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)
kemenag
 
Astronomi fisika bab i vb
Astronomi fisika bab i vbAstronomi fisika bab i vb
Astronomi fisika bab i vb
eli priyatna laidan
 
94876305 solusi-osn-2011
94876305 solusi-osn-201194876305 solusi-osn-2011
94876305 solusi-osn-2011
eli priyatna laidan
 
Gaya pasang surut
Gaya pasang surutGaya pasang surut
Gaya pasang surut
Annisa Khoerunnisya
 
Fisika Kuantum part 2
Fisika Kuantum part 2Fisika Kuantum part 2
Fisika Kuantum part 2
radar radius
 
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatIkatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ahmad Faisal Harish
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantumHana Dango
 
Presentasi evolusi bintang
Presentasi evolusi bintangPresentasi evolusi bintang
Presentasi evolusi bintang
Dhiah Febri
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonKira R. Yamato
 
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
Annisa Khoerunnisya
 
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-201056852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
eli priyatna laidan
 
137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik
137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik
137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik
Ryzkha Gso
 
Fisika Kuantum (1) radiasi benda hitam
Fisika Kuantum (1) radiasi benda hitamFisika Kuantum (1) radiasi benda hitam
Fisika Kuantum (1) radiasi benda hitam
jayamartha
 
Powerpoint IPA Evolusi Bintang
Powerpoint IPA Evolusi BintangPowerpoint IPA Evolusi Bintang
Powerpoint IPA Evolusi Bintang
umfha
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
Lailatul Maghfiroh
 
Takor ekliptika
Takor ekliptikaTakor ekliptika
Takor ekliptika
Annisa Khoerunnisya
 

What's hot (20)

Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
 
Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"
 
85154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-200985154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-2009
 
Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)
 
Astronomi fisika bab i vb
Astronomi fisika bab i vbAstronomi fisika bab i vb
Astronomi fisika bab i vb
 
94876305 solusi-osn-2011
94876305 solusi-osn-201194876305 solusi-osn-2011
94876305 solusi-osn-2011
 
Gaya pasang surut
Gaya pasang surutGaya pasang surut
Gaya pasang surut
 
Fisika Kuantum part 2
Fisika Kuantum part 2Fisika Kuantum part 2
Fisika Kuantum part 2
 
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatIkatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Presentasi evolusi bintang
Presentasi evolusi bintangPresentasi evolusi bintang
Presentasi evolusi bintang
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamilton
 
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
 
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-201056852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
 
137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik
137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik
137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik
 
Fisika Kuantum (1) radiasi benda hitam
Fisika Kuantum (1) radiasi benda hitamFisika Kuantum (1) radiasi benda hitam
Fisika Kuantum (1) radiasi benda hitam
 
Powerpoint IPA Evolusi Bintang
Powerpoint IPA Evolusi BintangPowerpoint IPA Evolusi Bintang
Powerpoint IPA Evolusi Bintang
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Takor ekliptika
Takor ekliptikaTakor ekliptika
Takor ekliptika
 
Transformasi Laplace
Transformasi LaplaceTransformasi Laplace
Transformasi Laplace
 

Similar to evolusi bintang

Evolusi Bintang
Evolusi BintangEvolusi Bintang
Evolusi Bintang
marnitukan
 
BDA zumbratal
BDA zumbratalBDA zumbratal
BDA zumbratal
rahmi_putriz
 
AKHIR KEHIDUPAN BINTANG.pptx
AKHIR KEHIDUPAN BINTANG.pptxAKHIR KEHIDUPAN BINTANG.pptx
AKHIR KEHIDUPAN BINTANG.pptx
RiskaSriHidayanti1
 
Makalah ipa evolusi bintang
Makalah ipa evolusi bintangMakalah ipa evolusi bintang
Makalah ipa evolusi bintang
umfha
 
Evolusi bintang powerpoint
Evolusi bintang powerpointEvolusi bintang powerpoint
Evolusi bintang powerpoint
almanlendari
 
Bulan dan Bintang (Geografi Kelas X)
Bulan dan Bintang (Geografi Kelas X)Bulan dan Bintang (Geografi Kelas X)
Bulan dan Bintang (Geografi Kelas X)
Rifki Ristiovan
 
Bab 6. evolusi bintang ganda
Bab 6. evolusi bintang gandaBab 6. evolusi bintang ganda
Bab 6. evolusi bintang ganda
eli priyatna laidan
 
58394327 solusi-osp-astro-2011
58394327 solusi-osp-astro-201158394327 solusi-osp-astro-2011
58394327 solusi-osp-astro-2011
eli priyatna laidan
 
Bab9 140224112256-phpapp01
Bab9 140224112256-phpapp01Bab9 140224112256-phpapp01
Bab9 140224112256-phpapp01Wan Norafiqah
 
Tata surya dan jagat raya
Tata surya dan jagat rayaTata surya dan jagat raya
Tata surya dan jagat rayaKhaerun Nisa
 
Bintang dan dinamikanya
Bintang dan dinamikanyaBintang dan dinamikanya
Bintang dan dinamikanya
Intan Megawati
 
Bab 5. evolusi bintang lanjut
Bab 5. evolusi bintang lanjutBab 5. evolusi bintang lanjut
Bab 5. evolusi bintang lanjut
eli priyatna laidan
 
Tatasuryadanjagatraya 131230155557-phpapp01
Tatasuryadanjagatraya 131230155557-phpapp01Tatasuryadanjagatraya 131230155557-phpapp01
Tatasuryadanjagatraya 131230155557-phpapp01
Regina Regina
 
Jagat Raya
Jagat RayaJagat Raya
Jagat Raya
Tresya Issura
 
Bab 3. evolusi bintang awal
Bab 3. evolusi bintang awalBab 3. evolusi bintang awal
Bab 3. evolusi bintang awal
eli priyatna laidan
 
Smancip x2 bintang
Smancip x2 bintangSmancip x2 bintang
Smancip x2 bintang
Ikhsan Aulia Rahman
 
Geografi - pembentukkan jagad raya
Geografi - pembentukkan jagad rayaGeografi - pembentukkan jagad raya
Geografi - pembentukkan jagad raya
Athia Nabila Faqiha
 
Tata surya
Tata suryaTata surya
Tata surya
Desty Erni
 

Similar to evolusi bintang (20)

Evolusi Bintang
Evolusi BintangEvolusi Bintang
Evolusi Bintang
 
BDA zumbratal
BDA zumbratalBDA zumbratal
BDA zumbratal
 
AKHIR KEHIDUPAN BINTANG.pptx
AKHIR KEHIDUPAN BINTANG.pptxAKHIR KEHIDUPAN BINTANG.pptx
AKHIR KEHIDUPAN BINTANG.pptx
 
Makalah ipa evolusi bintang
Makalah ipa evolusi bintangMakalah ipa evolusi bintang
Makalah ipa evolusi bintang
 
Evolusi bintang powerpoint
Evolusi bintang powerpointEvolusi bintang powerpoint
Evolusi bintang powerpoint
 
Bulan dan Bintang (Geografi Kelas X)
Bulan dan Bintang (Geografi Kelas X)Bulan dan Bintang (Geografi Kelas X)
Bulan dan Bintang (Geografi Kelas X)
 
Bab 6. evolusi bintang ganda
Bab 6. evolusi bintang gandaBab 6. evolusi bintang ganda
Bab 6. evolusi bintang ganda
 
58394327 solusi-osp-astro-2011
58394327 solusi-osp-astro-201158394327 solusi-osp-astro-2011
58394327 solusi-osp-astro-2011
 
Bab9 140224112256-phpapp01
Bab9 140224112256-phpapp01Bab9 140224112256-phpapp01
Bab9 140224112256-phpapp01
 
Tata surya dan jagat raya
Tata surya dan jagat rayaTata surya dan jagat raya
Tata surya dan jagat raya
 
Bintang dan dinamikanya
Bintang dan dinamikanyaBintang dan dinamikanya
Bintang dan dinamikanya
 
Bab 5. evolusi bintang lanjut
Bab 5. evolusi bintang lanjutBab 5. evolusi bintang lanjut
Bab 5. evolusi bintang lanjut
 
Tatasuryadanjagatraya 131230155557-phpapp01
Tatasuryadanjagatraya 131230155557-phpapp01Tatasuryadanjagatraya 131230155557-phpapp01
Tatasuryadanjagatraya 131230155557-phpapp01
 
Jagat Raya
Jagat RayaJagat Raya
Jagat Raya
 
Bab 3. evolusi bintang awal
Bab 3. evolusi bintang awalBab 3. evolusi bintang awal
Bab 3. evolusi bintang awal
 
Smancip x2 bintang
Smancip x2 bintangSmancip x2 bintang
Smancip x2 bintang
 
Smancip x2 bintang
Smancip x2 bintangSmancip x2 bintang
Smancip x2 bintang
 
Bintang dan matahari
Bintang dan matahariBintang dan matahari
Bintang dan matahari
 
Geografi - pembentukkan jagad raya
Geografi - pembentukkan jagad rayaGeografi - pembentukkan jagad raya
Geografi - pembentukkan jagad raya
 
Tata surya
Tata suryaTata surya
Tata surya
 

More from Ajeng Rizki Rahmawati

Pts FISIKA X MIPA 1920
Pts FISIKA X MIPA 1920 Pts FISIKA X MIPA 1920
Pts FISIKA X MIPA 1920
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Pts bio lintas minat x ips 1920
Pts bio lintas minat x ips 1920 Pts bio lintas minat x ips 1920
Pts bio lintas minat x ips 1920
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Kisi kisi fisika x pts 1 1920
Kisi kisi fisika x pts 1 1920Kisi kisi fisika x pts 1 1920
Kisi kisi fisika x pts 1 1920
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Rpp teks eksposisi
Rpp teks eksposisiRpp teks eksposisi
Rpp teks eksposisi
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Rpp unsur zat senyawa smp
Rpp unsur zat senyawa smpRpp unsur zat senyawa smp
Rpp unsur zat senyawa smp
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Rpp perubahan zat fisika smp
Rpp perubahan zat fisika smpRpp perubahan zat fisika smp
Rpp perubahan zat fisika smp
Ajeng Rizki Rahmawati
 
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMPRPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Daftar isi
Daftar isiDaftar isi
SINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMI
SINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMISINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMI
SINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMI
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Tetaplah Tersenyum Indonesiaku
Tetaplah Tersenyum IndonesiakuTetaplah Tersenyum Indonesiaku
Tetaplah Tersenyum Indonesiaku
Ajeng Rizki Rahmawati
 
materi siapsiaga bencana PMR WIRA
materi siapsiaga bencana PMR WIRAmateri siapsiaga bencana PMR WIRA
materi siapsiaga bencana PMR WIRA
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabola
Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabolaSoal soal materi gerak melingkar dan gerak parabola
Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabola
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Ppt gerak parabola dan gerak melingkar
Ppt gerak parabola dan gerak melingkarPpt gerak parabola dan gerak melingkar
Ppt gerak parabola dan gerak melingkar
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Gerak parabola fisika sma
Gerak parabola fisika smaGerak parabola fisika sma
Gerak parabola fisika sma
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Gerak melingkar fisika sma
Gerak melingkar fisika smaGerak melingkar fisika sma
Gerak melingkar fisika sma
Ajeng Rizki Rahmawati
 
gelombang stasioner ppt
gelombang stasioner pptgelombang stasioner ppt
gelombang stasioner ppt
Ajeng Rizki Rahmawati
 

More from Ajeng Rizki Rahmawati (20)

Pts FISIKA X MIPA 1920
Pts FISIKA X MIPA 1920 Pts FISIKA X MIPA 1920
Pts FISIKA X MIPA 1920
 
Pts bio lintas minat x ips 1920
Pts bio lintas minat x ips 1920 Pts bio lintas minat x ips 1920
Pts bio lintas minat x ips 1920
 
Kisi kisi fisika x pts 1 1920
Kisi kisi fisika x pts 1 1920Kisi kisi fisika x pts 1 1920
Kisi kisi fisika x pts 1 1920
 
RPP HAKIKAT FISIKA
RPP HAKIKAT FISIKA RPP HAKIKAT FISIKA
RPP HAKIKAT FISIKA
 
Rpp teks eksposisi
Rpp teks eksposisiRpp teks eksposisi
Rpp teks eksposisi
 
Rpp unsur zat senyawa smp
Rpp unsur zat senyawa smpRpp unsur zat senyawa smp
Rpp unsur zat senyawa smp
 
Rpp perubahan zat fisika smp
Rpp perubahan zat fisika smpRpp perubahan zat fisika smp
Rpp perubahan zat fisika smp
 
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMPRPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
 
Daftar isi
Daftar isiDaftar isi
Daftar isi
 
SINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMI
SINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMISINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMI
SINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMI
 
Puisi jasamu
Puisi jasamuPuisi jasamu
Puisi jasamu
 
Tetaplah Tersenyum Indonesiaku
Tetaplah Tersenyum IndonesiakuTetaplah Tersenyum Indonesiaku
Tetaplah Tersenyum Indonesiaku
 
materi siapsiaga bencana PMR WIRA
materi siapsiaga bencana PMR WIRAmateri siapsiaga bencana PMR WIRA
materi siapsiaga bencana PMR WIRA
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Momentum dan impuls
Momentum dan impuls Momentum dan impuls
Momentum dan impuls
 
Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabola
Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabolaSoal soal materi gerak melingkar dan gerak parabola
Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabola
 
Ppt gerak parabola dan gerak melingkar
Ppt gerak parabola dan gerak melingkarPpt gerak parabola dan gerak melingkar
Ppt gerak parabola dan gerak melingkar
 
Gerak parabola fisika sma
Gerak parabola fisika smaGerak parabola fisika sma
Gerak parabola fisika sma
 
Gerak melingkar fisika sma
Gerak melingkar fisika smaGerak melingkar fisika sma
Gerak melingkar fisika sma
 
gelombang stasioner ppt
gelombang stasioner pptgelombang stasioner ppt
gelombang stasioner ppt
 

Recently uploaded

Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 

Recently uploaded (20)

Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 

evolusi bintang

  • 3. Terbentuknya Bintang  Bintang-bintang lahir di nebula, dimana nebula merupakan materi antar bintang berupa gas dan debu.
  • 4. Evolusi awal  Di dalam ruang antar bintang terdapat 10.000 atom per cm3 , sedangkan ruang di antara awan kerapatannya jauh lebih rendah, yaitu hanya sekitar 1 atom per cm3 . Walaupun demikian suatu awan antar bintang mempunyai volume yang sangat besar, sehingga materi di situ cukup banyak untuk membentuk ribuan bintang.  Akibat suatu ledakan yang sangat hebat (misalnya peristiwa supernova atau lontaran massa oleh bintang) 1. Sekelompok materi antar bintang menjadi lebih mampat dari pada sekitarnya. 2.Bagian luar awan tertarik oleh gaya gravitasi materi di bagian dalam, akibatnya awan akan mengerut dan mampat. Peristiwa ini disebut kondensasi.
  • 5.  Ledakan sebuah atau beberapa bintang di sekitarnya mempengaruhi Nebula, dan gravitasi mulai memegang peran
  • 6.  Awan lambat laun berkontruksi di bawah pengaruh gravitasi, dan materi menggumpal secara alami
  • 7. Fragmentasi  Di dalam awan yang berkondensasi akan terjadi kondensasi- kondensasi yang lebih kecil. Pada setiap kondensasi kerapatan gas dalam awan bertambah besar. Riwayat awan induk akan terulang lagi didalam kelompok awan yang lebih kecil. Disitu akan terjadi kondensasi yang lebih kecil lagi, demikian seterusnya.
  • 8. Protobintang  Akibat fragmentasi awan yang tadinya satu terpecah menjadi ribuan, dan setiap awan mengalami pengerutan gravitasi. Pada akhirnya suhu menjadi cukup tinggi hingga awan- awan tersebut akan memijar menjadi embrio atau janin bintang yang disebut protobintang.  Awan berotasi dan temperaturnya meningkat. Embrio bintang (protostar) terbentuk. Tak lama kemudian reaksi nuklir terjadi  Reaksi nuklir di dalam inti bintang menyuplai cukup energi untuk mempertahankan tekanan di pusat sehingga proses pengerutan berhenti. Protobintang kini memulai kehidupan baru sebagai bintang deret utama
  • 9. Diagram Hertzprung-Russel  Diagram Hertzprung-Russel menunjukkan tahap evolusi yang sedang dijalani oleh sebuah bintang.  Sumbu horizontal menunjukkan kelas spektrum/ temperatur/ panjang gelombang efektif  Sumbu vertikal menunjukkan luminositas/massa/magnitudo mutlak bintang
  • 10. Interpretasi diagram HR  Sebaran titik dalam diagram HR menunjukkan perbedaan usia bintang- bintang. Bintang-bintang dibentuk pada waktu yang berbeda dan dikenal dengan bintang muda dan bintang tua.  Parameter gugus bintang, terutama luminositas dan temperatur permukaan, memiliki relasi kuat dengan massa. Berbeda titik dalam diagram menunjukkan massa bintang
  • 11. Gugus Bintang 1. Gugus bintang terbuka (asosiasi) mengandung 100 sampai 1000 bintang yang memiliki kemiripan komposisi kimia dengan matahari. Bintang yang paling terang sebagian besar berwarna biru. Gugus bintang yang hampir 1000 terdapat di galaksi kita dan sebagian besar terdapat pada piringan. Contoh gugus bintang terbuka adalah Pleiades dan Praesepe
  • 12. Gugus Bintang 2. Gugus Bola (Globular) gugus bola terkondensasi pada pusatnya. Bentuknya sferis secara virtual. Mengandung 100.000 sampai 1000.000 bintang. Bintang paling terang berwarna merah. Dalam galaksi kita diketahui 150 buah, terdistribusi secara sferis di pusat galaksi.
  • 13. Klasifikasi populasi bintang menurut J.H Oort
  • 14. Jejak Evolusi Pra Deret Utama  Pada awalnya temperatur dan luminositas bintang masih rendah, dalam diagram HR letaknya di kanan bawah (titik A).  Hayashi menunjukkan bintang dengan temperatur efektif terlalu rendah tidak mungkin berada dalam kesetimbangan hidrostatis. Dalam diagram HR daerah ini disebut daerah terlarang Hayashi.
  • 15.  Evolusi protobintang ditandai dengan keruntuhan cepat (hampir seperti jatuh bebas). Pada akhirnya protobintang menyeberang daerah terlarang Hayashi (titik B). Kita sebut protobintang itu dengan bintang pra deret utama.
  • 16.  Dengan makin besarnya pusat pancaran, yang kekedapannya kecil, maka bintang pun makin berkurang kekedapannya. Hal ini ditandai dengan naiknya luminositas (titik C).  Pada saat itu tekanan di dalam bintang menjadi besar dan pengerutan pun berhenti. Bintang menjadi bintang deret utama (titik D). Tahap evolusi sebelum mencapai deret utama itu kita sebut tahap praderet utama.
  • 17.  Waktu yang diperlukan sebuah bintang berevolusi dari awan antar bintang menjadi bintang deret utama bergantung pada massanya. Makin besar massa bintang, makin singkat waktu yang diperlukan untuk mencapai deret utama.
  • 18. Contoh bintang pra deret utama  Bintang T Tauri  Bintang UY Aur
  • 19.  Jika massa protobintang kecil, temperatur di pusat tidak cukup tinggi untuk melangsungkan reaksi pembakaran hydrogen. Protobintang ini akan mengkerut dan luminositasnya menurun. Protobintang akan mendingin menjadi bintang katai cokelat (Brown Dwarf)
  • 20. Evolusi di deret utama  Deret utama berumur nol ZAMS (zero age main sequence) yaitu kedudukan bintang dengan reaksi inti di pusatnya yang komposisi kimianya masih homogen. Nebula Pengerutan gravitasi Temperatur lebih tinggi Deret utama berumur nol Pada temperatur sekitar 10 juta derajat, inti hidrogen bereaksi membentuk helium. Energi yang dibangkitkan oleh reaksi ini menyebabkan tekanan di dalam bintang menahan pengerutan bintang dan bintang menjadi mantap.
  • 21.  Akibat reaksi inti di pusat bintang, hidrogen di pusat bintang berkurang dan helium bertambah. Akibatnya struktur bintang berubah secara perlahan. Bintang menjadi lebih terang, radiusnya bertambah besar dan temperatur efektif berkurang, namun belum bergeser terlalu jauh dari ZAMS. Sebagai contoh, hidrogen di pusat bintang berkurang 10%, maka bintang akan lebih terang paling tinggi dua kalinya, dan temperatur efektif turun 10%. Tahap ini disebut tahap deret utama.
  • 22.
  • 23.  Bintang- bintang di Gugus Pleiades yang masih diselubungi awan antar bintang. Umur gugus ini sekitar 100 juta tahun (1/50 umur matahari)
  • 24. Jejak evolusi bintang yang bermassa antara 1 M⨀ -15 M ⨀ Struktur dalam bintang pada tahap deret utama bergantung pada massa bintang, demikian juga evolusi lanjut bintang ditentukan oleh massanya.
  • 25.
  • 26.
  • 27. Bintang bermassa besar  Reaksi pembakaran helium tidak perlu menunggu kerapatan materi di pusat terlampau besar karena temperatur di pusat sudah cukup tinggi sebelum keadaan terdegenerasi tercapai.
  • 28.
  • 29. Bintang bermassa kecil Pembakaran He pada pusat yang terdegenerai sempurna Temperatur naik Tetapi tekanan hampir tak berubah (tidak terjadi pemuaian) Temperatur terus meningkat Materi menjadi tak terdegenerasi Gas berada pada temperatur terlalu tinggi Penyesuaian tekanan dengan cepat Peristiwa ini disebut kilatan Helium
  • 31.  Untuk bintang bermassa besar (∼ 15 𝑀⨀), pada saat bintang meningalkan deret utama, temperatur di pusat sudah cukup tinggi, dan reaksi pembakaran He terjadi setelah bintang meninggalkan deret utama. Tahap selanjutnya bergerak ke kanan menjadi bintang maharaksasa merah.
  • 33.  Kilatan Hemenyebrang ke cabang horizontal.  Makin kecil massa bintang dan makin sedikit unsur beratnya makin biru warnanya.  He habisterbentuk pusat karbon oksigen pada pusat bintang  Terjadi reaksi pembakaran H dan He sekitar pusatbintang berdenyut makin kuatmelontarkan materi bagian luarnyatersisa pusatnya yang panasPlanetary Nebula  Cincin planetary nebula mengembang dan pusatnya mengkerut Bintang katai putih Bintang bermassa kecil
  • 34.  Pembakaran Heterbentuk pusat karbonpusat karbon mengkerutrapat massa dan suhu meningkatpembakar an karbon(pusat sangat terdegenerasi)reaksi pembakaran karbon sangat cepatSupernova Bintang bermassa sedang
  • 35.  Pembakaran karbon berlangsung sebelum materi di pusat terdegenerasi dan tidak eksplosifterbentuk bermacam- macam inti berat Terbentuk inti besikarena suhu dan tekanan tinggi Inti besi terurai menjadi inti He dengan menyerap energiTekanan pusat bintang turun hingga pusat runtuhlapisan luar yang kaya bahan bakar masuk ke pusat yang bertemperatur tinggireaksi inti dengan laju yang tinggiledakan nuklir maha dahsyatpusat bintang runtuh menjadi sangat mampat dan baian luar terlontar Bintang Bermassa Besar
  • 36.  Pusat runtuh elektron terdesak ke inti menyatu dengan proton membentuk neutronterbentuk gas kaya neutronrapat massa gas mencapai 1 milyar ton per cm3 neutron terdegenerasi melawan pengerutanbintang mantap dengan radius 10 km, namun massanya sebanding denga matahari dengan R 700.000 km. (bintang neutron)  Bintang neutron di pusat nebula kepiting
  • 37.
  • 38.  Permukaan bola yang radiusnya sama engan radius Schwarszchild disebut event horizon. Di pusat lubang hitam terdapat singularitas, yaitu daerah dimana hukum-hukum fisika yang ada tidak berlaku karena lingkungannya sangat ekstrem. Menurut Roger Penrose’s, walaupun hukum-hukum fisika tidak berlaku di dalam event horizon, namun tidak berpengaruh pada fisik luar lubang hitam.
  • 39.