SlideShare a Scribd company logo
 Bintang memancarkan energi dan radiasi yang
dihasilkan oleh proses reaksi termonuklir pembentukan
helium dari hidrogen yang berlangsung di pusatnya.
 Bila reaksi ini bertangsung terus, lama-lama hidrogen di
pusatnya akan habis.
 Meskipun demikian, reaksi termonuklir akan terus
berlangsung dengan melibatkan unsur-unsur yang
berbeda, dan efeknya bisa tertihat pada diagram
Hertzsprung-Russell.
AKHIR KEHIDUPAN BINTANG (1)
Kita akan mengikuti jejak evolusi bintang mulai dari saat
bintang itu membakar hidrogen di kulitnya ketika menjadi
bintang raksasa merah, kemudian saat meledak menjadi
nova atau supernova, sampai pada pembentukan bintang
katai putih, bintang netron, atau lubang hitam dan pulsar
serta suatu objek ss 433 (obyek-obyek istimewa sbg
evolusi lanjut bintang)
 Ketika hidrogen di pusat bintang habis, maka
pembakaran hidrogen akan berlangsung di kulit bintang.
 Di pusatnya hanya terdapat helium.
 Helium yang terdapat di pusat bintang tidak mengalami
reaksi termonuklir dengan cara yang sama dengan reaksi
pembentukan helium karena reaksi termonuklir yang
melibatkan helium memerlukan lingkungan dengan
temperatur yang tebih tinggi daripada yang dimiliki helium
saat ini.
1. Pembentukan Bintang Raksasa Merah
 Tidak adanya reaksi termonuklir ini mengakibatkan tidak
adanya radiasi yang bisa mengimbangi gaya gravitasi
bintang.
 Akibatnya, gaya gravitasi akan mengerutkan inti bintang.
Pengerutan menyebabkan inti bintang semakin panas dan
selanjutnya memanaskan hidrogen yang menyelubunginya.
 Panas yang diterima kulit hidrogen yang menyelubungi
inti helium membuat reaksi proton-proton berjalan
semakin cepat.
 Energi yang dibangkitkan oleh reaksi yang semakin
cepat ini sebagian dipancarkan keluar dan mengakibatkan
pengembangan selubung bintang.
 Pengembangan selubung bintang menyebabkan
permukaan bintang mendingin dan warnanya menjadi
semakin merah.
 Sebabnya, meskipun energi yang dibangkitkan semakin
banyak, energi tersebut disebarkan pada permukaan yang
lebih luas sehingga tiap satuan luas permukaan
memperoleh energi yang lebih sedikit dibandingkan
dengan kalau selubung tidak mengembang.
 Karena proses pengembangan ini, bintang kemudian
bergeser ke bagian kanan atas pada diagram Hertzsprung-
Russell (yakni bagian dengan temperatur yang lebih rendah
dan kecerlangan yang tebih tinggi) menjadi bintang raksasa
merah karena ukurannya yang besar dan warnanya merah.
 Temperaturnya hanya sekitar 2.0000 C, tetapi
diameternya sekitar 100 kali diameter matahari.
 Apabila matahari kita berevolusi menjadi bintang
raksasa merah, maka matahari akan mengembang dan bisa
menelan planet Merkurius serta venus.
 Pada saat itu bumi akan terpanggang dan tidak akan bisa
didiami.
 Akan tetapi, kita yang hidup pada zaman ini tidak perlu
khawatir karena proses tersebut masih lama sekali
berlangsungnya, kira-kira 5 miliar tahun lagi.
 Bersama dengan pengembangan selubung bintang,
pemanasan inti bintang berlangsung terus hingga mencapai
100 juta derajat celcius.
 Pada saat itu temperatur bintang sudah cukup panas
untuk meLakukan reaksi termonuklir tripeL alfa, yakni reaksi
penggabungan tiga inti helium (partikeL alfa) menjadi satu
atom karbon sambil melepaskan energi.
 Proses dimulainya reaksi pembakaran helium berlangsung
sangat cepat dan eksplosif sehingga disebut proses “kilatan
helium” (helium flash).
 Inti bintang mengembang karena reaksi tripel alfa
menimbulkan reaksi termonuklir pembangkit radiasi yang
mengimbangi gaya gravitasi, yang cenderung meruntuhkan
bintang.
 Akan tetapi, energi radiasi yang ditimbulkan tidak cukup
untuk mempertahankan jari-jari bintang raksasa merah
sehingga bintang raksasa pun akan mengerut.
 Akibatnya, pada diagram Hertzsprung-Russell bintang
bergerak ke arah kiri bawah dari posisinya saat menjadi
bintang raksasa merah.
 Pada saat ini terjadi dua reaksi termonuklir yang
berbeda dan berlangsung terpisah.
 Di pusat bintang berlangsung reaksi pembakaran helium
menjadi karbon, sedang di kulitnya berlangsung reaksi
pembentukan helium dari hidrogen.
 Setelah inti karbon di pusat bintang terbentuk, inti
bintang mengerut karena tidak melakukan reaksi termonuklir
lagi.
 Inti semakin panas sehingga selubung bintang yang
didominasi helium mengembang.
 Akibatnya, seperti pada saat inti helium terdapat di pusat,
bintang bergerak ke kanan atas lagi pada diagram
Hertzsprung-Russell, tetapi dengan kecerlangan yang lebih
tinggi sehingga pada kedudukan ini bintang diberi nama
bintang maharaksasa merah.
 Pada saat bintang menjadi bintang raksasa merah,
massanya berkurang karena ada sebagian materi yang
terlempar keluar dan terlepas dari medan gravitasi bintang.
 Materi ini ada yang menjadi selubung yang mengelilingi
bintang, yang kemudian diberi nama planetary nebula
(nebula planeter).
 Setelah inti bintang mengerut, proses evolusi berikutnya
sangat dipengaruhi oleh massa bintang.
 Apabila massa yang tinggal sampai pada tahap ini kurang
dari suatu harga tertentu, maka proses reaksi termonuklir
yang berlangsung di pusat bintang akan berhenti dan bintang
mulai padam.
 Batas massa yang menentukan nasib evolusi bintang
berikutnya ini dinamakan batas Chandrasekhar yang
harganya 1,44 kali massa matahari.
 Apabila suatu bintang ketika berada di deret utama
memiliki massa kurang dari 4 kali massa matahari, maka
ketika seluruh helium di pusatnya berubah menjadi karbon,
reaksi termonuklir akan berhenti.
 Ini disebabkan suhu inti tidak cukup tinggi untuk memulai
reaksi pembakaran karbon.
 Karena tidak ada radiasi vang bisa menahan gravitasi, maka
bintang akan mengerut dan menjadi mampat sekali.
 Kerapatan bintang ini sekitar 20 miliar gram per sentimeter
kubik.
 Pada saat ini bintang akan menjadi bintang katai putih dan
berada di bagian kiri bawah pada diagram Hertzsprung-
Russell.
 Tahap katai putih adalah tahap akhir evolusi bintang
seperti matahari kita.
 Pada saat ini tidak ada radiasi yang bisa menahan
gravitasi yang meruntuhkan bintang.
 Bintang menjadi cukup stabil karena materi-materi di
dalamnya berada dalam keadaan yang bisa mengimbangi
gravitasi bintang.
Bintang Katai Putih
 Pada saat bintang mengerut, materi semakin
termampatkan sampai atom-atom juga semakin mampat,
jauh lebih mampat daripada atom-atom materi biasa.
 Elektron-elektron dari atom-atom yang termampatkan
ini pun ikut termampatkan, tetapi hanya sampai pada batas
tertentu saja dan tidak bisa lebih mampat lagi.
 Hal ini terjadi karena datam teori kuantum dua buah
partikel tidak mungkin berada dalam dua keadaan yang
sifat-sifatnya tepat sama (prinsip eksklusi Pauli).
 Elektron yang berada datam keadaan termampatkan
maksimum ini dinamakan elektron terdegenerasi.
 Materi yang berada dalam keadaan terdegenerasi
bersifat seperti logam karena etektron-elektron bisa
bergerak bebas ke sana kemari.
 Materi yang berada dalam keadaan ini bisa menahan
tekanan yang besar tanpa mengalami perubahan volume.
 Inilah yang menyebabkan bintang menjadi stabiI
meskipun tidak ada radiasi yang bisa menahan gravitasi
yang cenderung meruntuhkan bintang.
 Bila matahari menjadi bintang katai putih, ia akan
berukuran sebesar bumi saja, tetapi dengan kerapatan yang
sangat besar.
 Selama miliaran tahun bintang ini akan memancarkan
radiasinya sebelum benar-benar padam dan kemudian
memasuki suatu tahap yang disebut tahap katai gelap.
 Bintang katai putih kadang-kadang memunculkan suatu
gejala peningkatan kecerlangan secara mendadak dan
kemudian padam kembali.
 Proses ini bisa juga disebut sebagai ledakan bintang yang
disebut nova atau supernova, tergantung besar kecilnya
ledakan.
 Bita ledakannya tidak begitu dahsyat sehingga bintang
masih utuh, maka ledakannya disebut nova.
 Bila ledakannya sangat dahsyat sampai menghancurkan
bintang, ledakan ini dinamakan supernova.
 Ada dua jenis supernova, yaitu tipe I dan tipe II.
 Supernova yang terjadi pada bintang katai putih
termasuk supernova tipe I, sedangkan yang bertangsung
pada bintang tunggal disebut supernova tipe II
 Ledakan supernova terjadi pada bintang katai putih
yang menjadi anggota pasangan bintang ganda.
 Bintang ini berpasangan dengan bintang normal atau
bintang raksasa merah.
 Pada bintang ganda yang berdekatan bisa terjadi aliran
materi ke bintang katai putih dari bintang pasangannya.
 Materi yang jatuh padanya mengakibatkan timbulnya
reaksi termonuktir di permukaan bintang.
 Reaksi inilah yang menyebabkan kecerlangan bintang
meningkat drastis sekali dan bintang seolah-olah meledak.
BERSAMBUNG

More Related Content

Similar to AKHIR KEHIDUPAN BINTANG.pptx

Jagat Raya
Jagat RayaJagat Raya
Jagat Raya
Tresya Issura
 
Evolusi bintang powerpoint
Evolusi bintang powerpointEvolusi bintang powerpoint
Evolusi bintang powerpoint
almanlendari
 
Bab9 140224112256-phpapp01
Bab9 140224112256-phpapp01Bab9 140224112256-phpapp01
Bab9 140224112256-phpapp01Wan Norafiqah
 
94876305 solusi-osn-2011
94876305 solusi-osn-201194876305 solusi-osn-2011
94876305 solusi-osn-2011
eli priyatna laidan
 
Galaxy & matahari kelompok 5
Galaxy & matahari kelompok 5Galaxy & matahari kelompok 5
Galaxy & matahari kelompok 5Renaldi Prasetya
 
58394327 solusi-osp-astro-2011
58394327 solusi-osp-astro-201158394327 solusi-osp-astro-2011
58394327 solusi-osp-astro-2011
eli priyatna laidan
 
Presentasi evolusi bintang
Presentasi evolusi bintangPresentasi evolusi bintang
Presentasi evolusi bintang
Dhiah Febri
 
Tata surya dan jagat raya
Tata surya dan jagat rayaTata surya dan jagat raya
Tata surya dan jagat rayaKhaerun Nisa
 
Mengenal Dinamika Planet Bumi dan Tata Surya
Mengenal Dinamika Planet Bumi dan Tata SuryaMengenal Dinamika Planet Bumi dan Tata Surya
Mengenal Dinamika Planet Bumi dan Tata Surya
Arin Anggita
 
Anggota tata surya
Anggota tata suryaAnggota tata surya
Anggota tata surya
Fitriyana Migumi
 
Tatasuryadanjagatraya 131230155557-phpapp01
Tatasuryadanjagatraya 131230155557-phpapp01Tatasuryadanjagatraya 131230155557-phpapp01
Tatasuryadanjagatraya 131230155557-phpapp01Regina Regina
 
Alam semesta
Alam semestaAlam semesta
Alam semesta
novialfianto
 
Bulan dan Bintang (Geografi Kelas X)
Bulan dan Bintang (Geografi Kelas X)Bulan dan Bintang (Geografi Kelas X)
Bulan dan Bintang (Geografi Kelas X)
Rifki Ristiovan
 
Geografi - pembentukkan jagad raya
Geografi - pembentukkan jagad rayaGeografi - pembentukkan jagad raya
Geografi - pembentukkan jagad rayaAthia Nabila Faqiha
 
Bab 2 tata surya
Bab 2 tata suryaBab 2 tata surya
Bab 2 tata surya
Ana Onana
 

Similar to AKHIR KEHIDUPAN BINTANG.pptx (20)

Tata surya 'matahari'
Tata surya 'matahari'Tata surya 'matahari'
Tata surya 'matahari'
 
Jagat Raya
Jagat RayaJagat Raya
Jagat Raya
 
Evolusi bintang powerpoint
Evolusi bintang powerpointEvolusi bintang powerpoint
Evolusi bintang powerpoint
 
Bab9 140224112256-phpapp01
Bab9 140224112256-phpapp01Bab9 140224112256-phpapp01
Bab9 140224112256-phpapp01
 
94876305 solusi-osn-2011
94876305 solusi-osn-201194876305 solusi-osn-2011
94876305 solusi-osn-2011
 
Tata surya
Tata suryaTata surya
Tata surya
 
Fisling
FislingFisling
Fisling
 
Jagad raya
Jagad rayaJagad raya
Jagad raya
 
Galaxy & matahari kelompok 5
Galaxy & matahari kelompok 5Galaxy & matahari kelompok 5
Galaxy & matahari kelompok 5
 
Bintang dan matahari
Bintang dan matahariBintang dan matahari
Bintang dan matahari
 
58394327 solusi-osp-astro-2011
58394327 solusi-osp-astro-201158394327 solusi-osp-astro-2011
58394327 solusi-osp-astro-2011
 
Presentasi evolusi bintang
Presentasi evolusi bintangPresentasi evolusi bintang
Presentasi evolusi bintang
 
Tata surya dan jagat raya
Tata surya dan jagat rayaTata surya dan jagat raya
Tata surya dan jagat raya
 
Mengenal Dinamika Planet Bumi dan Tata Surya
Mengenal Dinamika Planet Bumi dan Tata SuryaMengenal Dinamika Planet Bumi dan Tata Surya
Mengenal Dinamika Planet Bumi dan Tata Surya
 
Anggota tata surya
Anggota tata suryaAnggota tata surya
Anggota tata surya
 
Tatasuryadanjagatraya 131230155557-phpapp01
Tatasuryadanjagatraya 131230155557-phpapp01Tatasuryadanjagatraya 131230155557-phpapp01
Tatasuryadanjagatraya 131230155557-phpapp01
 
Alam semesta
Alam semestaAlam semesta
Alam semesta
 
Bulan dan Bintang (Geografi Kelas X)
Bulan dan Bintang (Geografi Kelas X)Bulan dan Bintang (Geografi Kelas X)
Bulan dan Bintang (Geografi Kelas X)
 
Geografi - pembentukkan jagad raya
Geografi - pembentukkan jagad rayaGeografi - pembentukkan jagad raya
Geografi - pembentukkan jagad raya
 
Bab 2 tata surya
Bab 2 tata suryaBab 2 tata surya
Bab 2 tata surya
 

AKHIR KEHIDUPAN BINTANG.pptx

  • 1.  Bintang memancarkan energi dan radiasi yang dihasilkan oleh proses reaksi termonuklir pembentukan helium dari hidrogen yang berlangsung di pusatnya.  Bila reaksi ini bertangsung terus, lama-lama hidrogen di pusatnya akan habis.  Meskipun demikian, reaksi termonuklir akan terus berlangsung dengan melibatkan unsur-unsur yang berbeda, dan efeknya bisa tertihat pada diagram Hertzsprung-Russell. AKHIR KEHIDUPAN BINTANG (1)
  • 2. Kita akan mengikuti jejak evolusi bintang mulai dari saat bintang itu membakar hidrogen di kulitnya ketika menjadi bintang raksasa merah, kemudian saat meledak menjadi nova atau supernova, sampai pada pembentukan bintang katai putih, bintang netron, atau lubang hitam dan pulsar serta suatu objek ss 433 (obyek-obyek istimewa sbg evolusi lanjut bintang)
  • 3.  Ketika hidrogen di pusat bintang habis, maka pembakaran hidrogen akan berlangsung di kulit bintang.  Di pusatnya hanya terdapat helium.  Helium yang terdapat di pusat bintang tidak mengalami reaksi termonuklir dengan cara yang sama dengan reaksi pembentukan helium karena reaksi termonuklir yang melibatkan helium memerlukan lingkungan dengan temperatur yang tebih tinggi daripada yang dimiliki helium saat ini. 1. Pembentukan Bintang Raksasa Merah
  • 4.  Tidak adanya reaksi termonuklir ini mengakibatkan tidak adanya radiasi yang bisa mengimbangi gaya gravitasi bintang.  Akibatnya, gaya gravitasi akan mengerutkan inti bintang. Pengerutan menyebabkan inti bintang semakin panas dan selanjutnya memanaskan hidrogen yang menyelubunginya.  Panas yang diterima kulit hidrogen yang menyelubungi inti helium membuat reaksi proton-proton berjalan semakin cepat.
  • 5.  Energi yang dibangkitkan oleh reaksi yang semakin cepat ini sebagian dipancarkan keluar dan mengakibatkan pengembangan selubung bintang.  Pengembangan selubung bintang menyebabkan permukaan bintang mendingin dan warnanya menjadi semakin merah.  Sebabnya, meskipun energi yang dibangkitkan semakin banyak, energi tersebut disebarkan pada permukaan yang lebih luas sehingga tiap satuan luas permukaan memperoleh energi yang lebih sedikit dibandingkan dengan kalau selubung tidak mengembang.
  • 6.  Karena proses pengembangan ini, bintang kemudian bergeser ke bagian kanan atas pada diagram Hertzsprung- Russell (yakni bagian dengan temperatur yang lebih rendah dan kecerlangan yang tebih tinggi) menjadi bintang raksasa merah karena ukurannya yang besar dan warnanya merah.  Temperaturnya hanya sekitar 2.0000 C, tetapi diameternya sekitar 100 kali diameter matahari.
  • 7.  Apabila matahari kita berevolusi menjadi bintang raksasa merah, maka matahari akan mengembang dan bisa menelan planet Merkurius serta venus.  Pada saat itu bumi akan terpanggang dan tidak akan bisa didiami.  Akan tetapi, kita yang hidup pada zaman ini tidak perlu khawatir karena proses tersebut masih lama sekali berlangsungnya, kira-kira 5 miliar tahun lagi.
  • 8.  Bersama dengan pengembangan selubung bintang, pemanasan inti bintang berlangsung terus hingga mencapai 100 juta derajat celcius.  Pada saat itu temperatur bintang sudah cukup panas untuk meLakukan reaksi termonuklir tripeL alfa, yakni reaksi penggabungan tiga inti helium (partikeL alfa) menjadi satu atom karbon sambil melepaskan energi.  Proses dimulainya reaksi pembakaran helium berlangsung sangat cepat dan eksplosif sehingga disebut proses “kilatan helium” (helium flash).
  • 9.  Inti bintang mengembang karena reaksi tripel alfa menimbulkan reaksi termonuklir pembangkit radiasi yang mengimbangi gaya gravitasi, yang cenderung meruntuhkan bintang.  Akan tetapi, energi radiasi yang ditimbulkan tidak cukup untuk mempertahankan jari-jari bintang raksasa merah sehingga bintang raksasa pun akan mengerut.  Akibatnya, pada diagram Hertzsprung-Russell bintang bergerak ke arah kiri bawah dari posisinya saat menjadi bintang raksasa merah.
  • 10.  Pada saat ini terjadi dua reaksi termonuklir yang berbeda dan berlangsung terpisah.  Di pusat bintang berlangsung reaksi pembakaran helium menjadi karbon, sedang di kulitnya berlangsung reaksi pembentukan helium dari hidrogen.
  • 11.  Setelah inti karbon di pusat bintang terbentuk, inti bintang mengerut karena tidak melakukan reaksi termonuklir lagi.  Inti semakin panas sehingga selubung bintang yang didominasi helium mengembang.  Akibatnya, seperti pada saat inti helium terdapat di pusat, bintang bergerak ke kanan atas lagi pada diagram Hertzsprung-Russell, tetapi dengan kecerlangan yang lebih tinggi sehingga pada kedudukan ini bintang diberi nama bintang maharaksasa merah.
  • 12.  Pada saat bintang menjadi bintang raksasa merah, massanya berkurang karena ada sebagian materi yang terlempar keluar dan terlepas dari medan gravitasi bintang.  Materi ini ada yang menjadi selubung yang mengelilingi bintang, yang kemudian diberi nama planetary nebula (nebula planeter).  Setelah inti bintang mengerut, proses evolusi berikutnya sangat dipengaruhi oleh massa bintang.
  • 13.  Apabila massa yang tinggal sampai pada tahap ini kurang dari suatu harga tertentu, maka proses reaksi termonuklir yang berlangsung di pusat bintang akan berhenti dan bintang mulai padam.  Batas massa yang menentukan nasib evolusi bintang berikutnya ini dinamakan batas Chandrasekhar yang harganya 1,44 kali massa matahari.  Apabila suatu bintang ketika berada di deret utama memiliki massa kurang dari 4 kali massa matahari, maka ketika seluruh helium di pusatnya berubah menjadi karbon, reaksi termonuklir akan berhenti.
  • 14.  Ini disebabkan suhu inti tidak cukup tinggi untuk memulai reaksi pembakaran karbon.  Karena tidak ada radiasi vang bisa menahan gravitasi, maka bintang akan mengerut dan menjadi mampat sekali.  Kerapatan bintang ini sekitar 20 miliar gram per sentimeter kubik.  Pada saat ini bintang akan menjadi bintang katai putih dan berada di bagian kiri bawah pada diagram Hertzsprung- Russell.
  • 15.  Tahap katai putih adalah tahap akhir evolusi bintang seperti matahari kita.  Pada saat ini tidak ada radiasi yang bisa menahan gravitasi yang meruntuhkan bintang.  Bintang menjadi cukup stabil karena materi-materi di dalamnya berada dalam keadaan yang bisa mengimbangi gravitasi bintang. Bintang Katai Putih
  • 16.  Pada saat bintang mengerut, materi semakin termampatkan sampai atom-atom juga semakin mampat, jauh lebih mampat daripada atom-atom materi biasa.  Elektron-elektron dari atom-atom yang termampatkan ini pun ikut termampatkan, tetapi hanya sampai pada batas tertentu saja dan tidak bisa lebih mampat lagi.  Hal ini terjadi karena datam teori kuantum dua buah partikel tidak mungkin berada dalam dua keadaan yang sifat-sifatnya tepat sama (prinsip eksklusi Pauli).
  • 17.  Elektron yang berada datam keadaan termampatkan maksimum ini dinamakan elektron terdegenerasi.  Materi yang berada dalam keadaan terdegenerasi bersifat seperti logam karena etektron-elektron bisa bergerak bebas ke sana kemari.  Materi yang berada dalam keadaan ini bisa menahan tekanan yang besar tanpa mengalami perubahan volume.  Inilah yang menyebabkan bintang menjadi stabiI meskipun tidak ada radiasi yang bisa menahan gravitasi yang cenderung meruntuhkan bintang.
  • 18.  Bila matahari menjadi bintang katai putih, ia akan berukuran sebesar bumi saja, tetapi dengan kerapatan yang sangat besar.  Selama miliaran tahun bintang ini akan memancarkan radiasinya sebelum benar-benar padam dan kemudian memasuki suatu tahap yang disebut tahap katai gelap.  Bintang katai putih kadang-kadang memunculkan suatu gejala peningkatan kecerlangan secara mendadak dan kemudian padam kembali.  Proses ini bisa juga disebut sebagai ledakan bintang yang disebut nova atau supernova, tergantung besar kecilnya ledakan.
  • 19.  Bita ledakannya tidak begitu dahsyat sehingga bintang masih utuh, maka ledakannya disebut nova.  Bila ledakannya sangat dahsyat sampai menghancurkan bintang, ledakan ini dinamakan supernova.  Ada dua jenis supernova, yaitu tipe I dan tipe II.  Supernova yang terjadi pada bintang katai putih termasuk supernova tipe I, sedangkan yang bertangsung pada bintang tunggal disebut supernova tipe II
  • 20.  Ledakan supernova terjadi pada bintang katai putih yang menjadi anggota pasangan bintang ganda.  Bintang ini berpasangan dengan bintang normal atau bintang raksasa merah.  Pada bintang ganda yang berdekatan bisa terjadi aliran materi ke bintang katai putih dari bintang pasangannya.
  • 21.  Materi yang jatuh padanya mengakibatkan timbulnya reaksi termonuktir di permukaan bintang.  Reaksi inilah yang menyebabkan kecerlangan bintang meningkat drastis sekali dan bintang seolah-olah meledak.