2. Tanpa adanya enzim, kehidupan yang kita kenal tidak
mungkin ada. Sebagai biokatalisator yang mengatur
semua kecepatan semua proses fisiologis, enzim
memegang peranan utama dalam kesehatan dan
penyakit. .Meskipun dalam keadaan sehat semua
proses fisiologis akan berlangsung dengan cara yang
tersusun serta teratur sementara homeostasis akan
dipertahankan, namun keadaan homeostasis dapat
mengalami gangguan yang berat dalam keadaan
patologis.
3. Pengertian Enzim
Menurut Mayrback (1952) dari jerman, enzim adalah senyawa protein
yang dapat mengatalisi reaksi-reaksi kimia dalam sel dan jaringan
makhluk hidup. Enzim merupakan biokatalisator artinya senyawa organic
yang mempercepat reaksi kimia.
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis
senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam
suatu reaksi kimia organik. Molekul awal yang disebut substrat akan
dipercepat perubahannya menjadi molekul lain yang disebut produk.
Jenis produk yang akan dihasilkan bergantung pada suatu kondisi/zat,
yang disebut promoter. Semua proses biologis sel memerlukan enzim
agar dapat berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arah lintasan
metabolisme yang ditentukan oleh hormon sebagai promoter.
Enzim bekerja dengan cara bereaksi dengan molekul substrat untuk
menghasilkan senyawa iintermediet melalui suatu reaksi kimia organik
yang membutuhkan energi aktivasi lebih rendah, sehingga percepatan
reaksi kimia terjadi karena reaksi kimia dengan energi aktivasi lebih
tinggi membutuhkan waktu lebih lama.
4.
5.
6. a. Merupakan protein
b. Merupakan biokatalisator.
c. Mempercepat reaksi kimia dengan jalan menurunkan energy
aktivasi yaitu energy awal yang diperlukan untuk memulai
reaksi kimia.
d. Enzim bekerja spesifik artinya untuk mengubah atau
mereaksikan suatu zat tertentu memerlukan zat tertentu pula.
e. Bekerja sangat cepat
f. Tidak ikut bereaksi (tidak mengalami perubahan).
g. Tidak mengubah keseimbangan reaksi
h. Memliki sifat aktif atau sisi katalitik yaitu bagian enzim
tempat substrat berkombinasi.
i. Substrat asing yang berfungsi menghambat reaksi disebut
inhibitor dan yang berfungsi mempercepat reaksi disebut
activator.
7. Komponen penyusun enzim terdiri dari :
1. Apoenzim, yaitu bagian enzim aktif yang tersusun atas protein yang bersifat labil (mudah berubah)
terhadap faktor lingkungan.
2. Kofaktor, yaitu komponen non protein yang berupa :
a. Ion-ion anorganik (aktivator),
Berupa logam yang berikatan lemah dengan enzim, Fe, Ca, Mn, Zn, K, Co. Ion klorida, ion kalsium
merupakan contoh ion anorganik yang membantu enzim amilase mencerna karbohidrat (amilum).
b. Gugus prostetik,
Berupa senyawa organik yang berikatan kuat dengan enzim, FAD (Flavin Adenin Dinucleotide),
biotin, dan heme merupakan gugus prostetik yang mengandung zat besi berperan memberi kekuatan
ekstra pada enzim terutama katalase, peroksidae, sitokrom oksidase.
3. Koenzim
Berupa molekul organik non protein kompleks, seperti NAD (Nicotineamide Adenine Dinucleotide),
koenzim-A, ATP, dan vitamin yang berperan dalam memindahkan gugus kimia, atom, atau elektron
dari satu enzim ke enzim lain.
Enzim yang terikat dengan kofaktor disebut holoenzim.
Enzim diproduksi oleh sel-sel yang hidup, sebagian besar enzim bekerja di dalam sel dan disebut
enzim intraseluler, contohnya enzim katalase yang berfungsi menguraikan senyawa peroksida (H 2O2)
yang bersifat racun menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Enzim-enzim yang bekerja di luar sel
(ekstraseluler) contohnya : amilase, lipase, protease dll.
8. Molekul selalu bergerak dan bertumbukan satu sama lain. Jika suatu molekul
substrat menumbuk molekul enzim yang tepat, maka akan menempel pada
enzim.Tempat menempelnya molekul substrat pada enzim disebut sisi aktif.
Kemudian terjadi reaksi dan terbentuk molekul produk. Ada 2 teori
mengenai kerja enzim, yaitu:
a. Teori gembok anak kunci (key-lock)
Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya sesuai untuk satu
jenis substrat saja Gambar 3.4 A) Substrat sesuai dengan sisi aktif seperti
gembok kunci dengan anak kuncinya. Hal itu menyebabkan enzim bekerja
secara spesifik. Jika enzim mengalami denaturasi (rusak) karena
panas, bentuk sisi aktif berubah sehingga substrat tidak sesuai lagi.
Perubahan pH juga mempunyai pengaruh yang sama.
b. Teori cocok terinduksi (induced fit).
Sisi aktif enzim lebih fleksibel dalam menyesuaikan struktur substrat. Ikatan
antara enzim dan substrat dapat berubah menyesuaikan dengan substrat.
9. 3.3.5. Inhibitor
Merupakan zat yang dapat menghambat kerja enzim. Bersifat reversible dan
irreversible. Inhibitor reversible dibedakan menjadi inhibitor kompetitif dan
nonkompetitif
a. Inhibitor kompetitif
Menghambat kerja enzim dengan menempati sisi aktif enzim. Inhibitor ini besaing
dengan substrat untuk berikatan dengan sisi aktif enzim. Pengambatan bersifat
reversibel (dapat kembali seperti semula) dan dapat dihilangkan dengan
menambah konsentrasi substrat.
Inhibitor kompetitif misalnya malonat dan oksalosuksinat, yang bersaing dengan
substrat untuk berikatan dengan enzim suksinat dehidrogenase, yaitu enzim yang
bekerja pada substrat oseli suksinat.
b. Inhibitor nonkompetitif
Inhibitor ini biasanya berupa senyawa kimia yang tidak mirip dengan substrat dan
berikatan pada sisi selain sisi aktif enzim. Ikatan ini menyebabkan perubahan
bentuk enzim sehingga sisi aktif enzim tidak sesuai lagi dengan substratnya.
Contohnya antibiotik penisilin menghambat kerja enzim penyusun dinding sel
bakteri. Inhibitor ini bersifat reversible tetapi tidak dapat dihilangkan dengan
menambahkan konsentrasi substrat.
c. Inhibitor irreversibel
Inhibitor ini berikatan dengan sisi aktif enzim secara kuat sehingga tidak dapat
terlepas. Enzim menjadi tidak aktif dan tidak dapat kembali seperti semula
(irreversible). Contohnya, diisopropilfluorofosfat yang menghambat kerja
asetilkolin-esterase.
10. Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai katalisator untuk
reaksi-reaksi kimia didalam sistem biologi. Katalisator
mempercepat reaksi kimia. Walaupun katalisator ikut serta dalam
reaksi, ia kembali ke keadaan semula bila reeaksi telah selesai.
Enzim adalah katalisator protein untuk reaksi-reaksi kimia
pasa sistem biologi. sebagian besar reaksi tersebut tidak
dikatalis oleh enzim.
Berbeda dengan katalisator nonprotein (H+, OH-, atau ion-ion
logam), tiap-tiap enzim mengkatalisis sejumlah kecil reaksi,
kerapkali hanya satu. Jadi enzim adalah katalisator yang reaksi-
spesifik karena semua reaksi biokimia perlu dikatalis oleh enzim,
harus terdapat banyak jenis enzim. Sebenarnya untuk hampir
setiap senyawa organik, terdapat satu enzim pada beberapa
organisme hidup yang mampu bereaksi dengan dan mengkatalisis
beberapa perubahan kimia.
Enzim bekerja sangat sfesifik. Suatu enzim hanya dapat
mengatalisa beberapa reaksi, malahan seringkali hanya satu reaksi
saja. Ini merupakan salah satu sifat penting enzim
11. Enzim dapat juga dibuat sebagai bahan untuk indutri makanan dan minuman. Adapun jenis-
jenis enzim yang dimaksud antara lain adalah :
1. Rennet
Rennet adalah enzim yang digunakan dalam proses pembuatan keju (cheese) yang terbuat dari
bahan dasar susu. Susu adalah cairan yeng tersusun atas protein yang terutama kasein yang
dapat mempertahankan bentuk cairnya. Rennet merupakan kelompok enzim protease yang
ditambahkan pada susu pada saat proses pembuatan keju. Rennet berperan untuk
menghidrolisis kasein terutama kappa kasein yan berfungsi mempertahankan susu dari
pembekuan. Enzim yang paling umum yang diisolasi dari rennet adalah chymosin. Chymosin
dapat diisolasi dari beberapa jenis binatang, mikroba atau sayuran, akan chymosin yang
berasal dari mikroorganisme lokal atau asli yang belum mendapat rekayasa gebetik kadang
aplikasinya dalam pembuatan keju atau cheddar menjadi kurang efektif.
2. Laktase
Lactase adalah enzim likosida hidrolase yang berfungsi untuk memecah laktosa menjadi gula
penyusunnya yaitu glukosa dan galaktosa. Tanpa suplai atau produksi enzim laktase yang
cukup dalam usus halus, akan menyebabkan terjadinya lactose intolerant yang mengakibatkan
rasa tidak nyaman diperut seperti kram, banyak buang gas, atau diare) dalam saluraqn cerna
selama proses pencernaan produk-produk susu. Secara komersial laktase digunakan untuk
menyiapkan produk-produk bebas laktosa seperti susu. Ini juga dapat digunakan untuk
membuat es krim untuk membuat cream dan rasa produk yang lebih manis. Laktase biasanya
diisolasi dari yeast (Kluyveromyces sp.) dan fungi (Aspergillus sp.).
3. Katalase
Katalase adalah enzim yang dapat diperoleh dari hati sapi (bovine livers) atau sumber
microbial. Dan digunakan untuk mengubah hydrogen peroksida menjadi air dan molekul
oksigen. Enzim ini digunakan secara terbatas pada proses produksi keju.
12. 4. Lipases
Lipase digunakan untuk memecah atau menghidrolisis lemak susu
dan memberikan flavour keju yang khas. Flavour dihasilkan oleh
karena adanya asam lemak bebas yang diproduksi ketika lemak
susu dihidrolisis. Selain pada industri engolahan susu juga pada
industri lainnya.
5. Protease
Protease adalah enzim yang berfungsi untuk menghidrolisis ikatan
peptida dari senyawa-senyawa protein dan diurai menjadi
senyawa lain yang lebih sederhana (asam amino). Contoh protease
yang dapat dimanfaatkan adalah bromelin danpapain sebagai
bahan pengempuk daging.
6. Amilase
Amilase merupakan enzim yang berfungsi untuk menghidrolis
amilum (pati) menjadi gula-gula sederhana seperti dekstrin dan
glukosa. Enzim amilase dapat digunakan dalam proses pembuatan
biskuit, minuman beralkohol, dan pembuatan sirup glukosa.
13. 1. Hidrolase
Hidrolase merupakan enzim-enzim yang menguraikan suatu zat
dengan pertolongan air. Hidrolase
dibagi atas kelompok kecil berdasarkan substratnya yaitu :
Karbohidrase, yaitu enzim-enzim yang menguraikan golongan
karbohidrat.
Kelompok ini masih dipecah lagi menurut karbohidrat yang
diuraikannya, misal :
Amilase, Maltase, sukrase, Laktase, Selulase, Pektinase
Esterase, yaitu enzim-enzim yang memecah golongan ester.
Proteinase atau Protease, yaitu enzim enzim yang menguraikan
golongan protein.
14. 2. Oksidase dan reduktase , yaitu enzime yang menolong
dalam
proses oksidasi dan reduksi.
Enzim Oksidase dibagi lagi menjadi ;
Dehidrogenase , Katalase
3. Desmolase yaitu enzim-enzim yang memutuskan ikatan-
ikatan C-C, C-N dan beberapa ikatan lainnya.
Enzim Desmolase dibagi lagi menjadi :
Karboksilase dan Transaminase
15. Enzim merupakan suatu protein yang bekerja secara khusus, dapat
digunakan berulangkali, rusak oleh panas tinggi, terpengaruh oleh pH,
diperlukan dalam jumlah sedikit, dan dapat bekerja secara bolak-balik.
Protein
Sebagian besar enzim (kecuali ribozime), adalah protein. Dengan demikian
sifat-sifat yang dimilikinya sama dengan sifat sifat protein, yaitu:
menggumpal pada suhu tinggi dan terpengaruh oleh pH
Bekerja secara khusus
Enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaksi tertentu, dan tidak dapat
mempengaruhi reaksi lainnya. Sebagai contoh: di dalam usus rayap terdapat
protozoa yang menghasilkan enzim selulase sehingga rayap dapat hidup
dengan makan kayu karena dapt mencerna selulosa (salah satu jenis
karbohidrat/polisakarida). Sebaliknya manusia tidak dapat mencerna kayu,
meskipun mempunyai enzim amilase, yaitu enzim yang dapat mencerna
amilum/pati (yang juga merupakan jenis polisakarida). Enzim amilase dan
selulase masing-masing bekerja secara khusus.
Dapat digunakan berulang kali
Enzim dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak berubah pada saat
terjadi reaksi. Meskipun dalam jumlah sedikit, adanya enzim dalam suatu
reaksi yang dikatalisirnya akan mempercepat reaksi, karena enzim yang telah
bekerja dalam reaksi tersebut dapat digunakan kembali.
16. • Rusak oleh panas
Enzim adalah suatu protein yang dapat rusak oleh panas disebut denaturasi. Kebanyakan enzim
rusak pada suhu di atas 50 C. Reaksi kimia akan meningkat dua kali lipat dengan kenaikan suhu
sebesar 10oC. Kenaikan suhu di atas suhu 50 C tidak dapat meningkatkan reaksi yang dikatalisir
oleh enzim, tetapi justru menurunkan atau menghentikan reaksi tersebut. Hal ini disebabkan
enzimnya rusak sehingga enzim tersebut tidak dapat bekerja. Demikian juga apabila kita
memesan enzim-enzim dari perjalanan, dan enzim tersebut disimpan dalam lemari es. Suhu
rendah tidak merusak enzim tetapi hanya menonaktifkannya saja.
Diperlukan dalam jumlah sedikit
Oleh karena enzim berfungsi sebagai mempercepat reaksi, tetapi tidak ikut bereaksi, maka
jumlah yang dipakai sebagai katalis tidak perlu banyak. Satu molekul enzim dapat bekerja
berkali-kali, selama molekul tersebut tidak rusak.
Dapat bekerja bolak-balik
Umumnya enzim dapat bekerja secara bolak-balik. Artinya, suatu enzim dapat bekerja
menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa-senyawa lain, dan sebaliknya dapat pula bekerja
menyusun senyawa-senyawa itu menjadi senyawa semula. Pada tumbuhan, proses fotosintesis
menghasilkan glukosa. Apabila glukosa yang dihasilkan dalam jumlah banyak, maka glukosa
tersebut diubah dan disimpan dalam bentuk pati. Pada saat diperlukan, misalnya untuk
pertumbuhan, pati yang disimpan sebagai cadangan makanan tersebut diubah kembali menjadi
glukosa.
Kerja enzim dipengaruhi lingkungan
Lingkungan yang berpengaruh pada kerja enzim adalah suhu, pH, hasil akhir, dan zat
penghambat.
17. Enzim merupakan katalisator protein yang mengatur kecepatan
berlangsungnya berbagai proses fisiologis. Sebagai katalisator, enzim ikut
serta dalam reaksi dan kembali ke keadaan semula bila reeaksi telah
selesai.
Enzim bekerja mengkatalisis reaksi yang spesifik yaitu suatu enzim
hanya dapat mengatalisa beberapa reaksi, malahan seringkali hanya satu
reaksi saja. Ini merupakan salah satu sifat penting enzim. Kespesifikan
enzim dapat dibedakan dalam kespesifikan Optik dan kespesifikan
Gugus.
Temperatur, pH, konsentrasi substrat, konsentrasi enzim, inhibitor
mengubah kecepatan reaksi yang dikatalisis enzim dengan implikasi yang
penting bagi kesehatan dan penyakit.
18. Fungsi klasifikasi enzim adalah untuk menekan hubungan
dan persamaan dengan cara yang tepat dan singkat. Sistem
IUB (Internasional Union of Biochemistry) untuk klasifikasi
enzim menggolongkan enzim dalam enam kelas utama yaitu
kelas Oksidoreduktase, Transferase, Hidrolase, Liase,
Isomerase, Ligase yang masing-masing kelas mempunyai 4
hingga 13 subkelas.
Banyak enzim memerlukan molekul koenzim untuk dapat
berfungsi sebagai katalisator. Enzim kelas 1,2,5,6 sistem
IUB memerlkan molekul koenzim yang umumnya
merupakan derivat vitamin B dan juga derivat nukleotida
AMP.
Mekanisme kerja enzim digunakan untuk mempercepat
kecepatan reaksi melalui 3 contoh yang akan diberikan :
katalis asam dan basa pada umumnya, katalis oleh ion-ion
logam, dan katalis oleh enzim yang mengandung piridoksal
fosfat