MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Dsar dasar logika oposisi
1. NAMA : MUHAMMAD ARIEF DHIYAULHAQ
NIM : 07011382025163
KELAS : A PALEMBANG
PENALARAN OPOSISI DAN PENALARAN EDUKSI
1.Penalaran Oposisi
Oposisi dalam ilmu logika diartikan dengan pertentangan antara dua pernyataan atas
dasar pengolahan term yang sama. Pertentangan disini diartikan juga dengan hubungan logis,
yaitu hubungan yang didalamnya terkandung adanya suatu penilaian benar salah terhadap dua
pernyataan yang diperbandingkan.
- Hukum Penalaran Oposisi
A. Oposisi Kontradiktoris atau Kontradiksi.
Oposisi Kontradiktoris adalah pertentangan antara dua pernyataan atas dasar satu term
yang sama, tetapi berbeda dalam kuantitas dan kualitasnya.
Hukum yang digunakan adalah apabila pernyataan yang satu diakui benar maka yang lain pasti
salah dan apabila pernyataan yang satu diakui salah maka yang lain pasti benar.
Misalnya: kalau “Semua mahasiswa Atma Jaya pandai” diketahui benar maka lawan
kontradiktorisnya “Beberapa mahasiswa Atma Jaya tidak pandai” pasti salah. Sebaliknya kalau
“Beberapa mahasiswa Atma Jaya pandai” diketahui salah, maka “Semua mahasiswa Atma Jaya
tidak pandai” adalah benar.
B. Oposisi Kontraris Atau Kontrari.
Oposisi kontraris adalah pertentangan antara dua pernyataan universal atas dasar satu
term yang sama, tetapi berbeda dalam kualitasnya.
Hukum yang digunakan adalah apabila pernyataan yang satu benar yang lain pasti salah, dan
apabila pernyataan yang satu salah maka yang lain dapat juga benar dapat juga salah.
Misalnya: kalau “Semua mahasiswa Atma Jaya pandai”, diketahui benar, maka lawan kontrarisnya
“Semua mahasiswa Atma Jaya tidak pandai” adalah salah. Sebaliknya kalau “Semua mahasiswa Atma
Jaya pandai” diketahui salah, maka lawan kontrarisnya “Semua mahasiswa Atma Jaya tidak pandai
dapat benar, tetapi juga dapat salah. Jadi ada kemungkinan bahwa kedua proposisi yang berelasi
secara kontraris dapat sama-sama salah.
2. C. Oposisi Sub Kontraris atau Sub Kontrari.
Oposisi subkontraris adalah pertentangan antara dua pernyataan partikular atas dasar
satu term yang sama, tetapi berbeda dalam kualitasnya.
Hukum yang digunakan adalah apabila pernyataan yang satu salah yang lain dapat diakui
benar dan apabila pernyataan yang satu benar maka yang lain dapat benar dapat juga salah.
Misalnya: kalau “Beberapa mahasiswa Atma Jaya pandai diketahui salah maka lawan sub-
kontrarisnya “Beberapa mahasiswa Atma Jaya tidak pandai” adalah benar. Tetapi apabila
“Beberapa mahasiswa Atma Jaya pandai” adalah benar, maka lawan sub-kontrarisnya
“Beberapa mahasiswa Atma Jaya tidak pandai” dapat benar tetapi dapat juga salah. Jadi ada
kemungkinan keduanya dapat sama-sama benar
D . Oposisi Sub Alternasi.
Oposisi sub alternasi adalah pertentangan antara dua pernyataan atas dasar satu term
yang sama dan berkualitas sama, tetapi berbeda dalam kuantitasnya. Dalam perlawanan
subaltern, jika universal diketahui benar, proposisi partikular pasti benar; jika proposisi
partikular diketahui salah, proposisi universal pasti salah; sebaliknya jika proposisi
universal diketahui salah, proposisi partikular bisa benar bisa salah, jika proposisi
partikular benar, proposisi universal bisa benar bisa salah.
Misalnya: Kalau “Semua mahasiswa Atma Jaya pandai” diketahui benar, maka “Beberapa
mahasiswa Atma Jaya pandai” pasti benar. Atau kalau “Semua mahasiswa Atma Jaya tidak
pandai” benar, maka “Beberapa mahasiswa Atma Jaya tidak pandai” pasti benar. Tetapi kalau
proposisi “Semua mahasiswa Atma Jaya pandai” diketahui salah, maka beberapa mahasiswa
Atma Jaya pandai” dapat benar atau salah. Begitu juga “Semua mahasiswa Atma Jaya tidak
pandai “diketahui salah, maka “Beberapa mahasiswa Atma Jaya tidak pandai” bisa benar,
bisa juga salah. Tetapi kalau “Beberapa mahasiswa Atma Jaya tidak pandai” diketahui salah
maka “Semua mahasiswa Atma Jaya pandai” diketahui salah maka “Semua mahasiswa Atma
Jaya pandai” atau “Semua mahasiswa Atma Jaya tidak pandai” pasti salah
2. Penalaran Eduksi
Penalaran Eduksi merupakan penyimpulan langsung dari suatu proposisi ke proposisi
lain dengan pengolahan term yang sama. Pengolahan term dalam eduksi dapat juga
berbentuk penukaran kedudukan term atau berbentuk menegasikan term atau juga
gabungan keduanya. Untuk memudahkan pealaran eduksi, maka proposisi kategoris harus
dianalisis luas term antara subjek dan predikat, ada tujuh proposisi kategoris sebagai
berikut.
A. Proposisi universal Afirmativ Ekuivalen
Proposisi universal afirmatif ekuivalen adalah pernyataan umum X mengiyakan yang
antara subjek dan predikat merupakan suatu persamaan, yakni semua anggota subjek
adalah anggota predikat dan semua anggota predikat adalah anggota subjek, contoh :
Semua makhluk yang hidup bernafas
3. B. Proposisi Universal Afirmativ Implikasi
Proposisi universal afirmatif implikasi adalah pernyataan umum mengiyakan yang semua
subjek merupakan bagian dari predikat, yakni semua anggota subjek menjadi himpunan
bagian dari predikat, contoh : Setiap manusia membutuhkan makanan.
C. Proposisi Universal Afirmativ Eksklusif
yaitupernyataanumummengingkari yangberarti antarasubjek denganpredikattidakada
hubugan.Jad,semuaanggotasubjektidakadasatupunyang menjadi anggotapredikat,demikian
sebaliknyatidakadasatupunanggotapredikatyangmenjadi anggotasubjek.
Contoh: semua manusia bukan kera
D. Proposisi Partikular Afirmatif Inklusif
Proposisi partikular afirmatif inklusif ialah pernyataan khusus mengiyakan yang sebagian
subjek merupakan bagian dari predikat, yakni ada anggota subjek yang menjadi bagian
predikat dan ada anggota predikat yang menjadi bagian subjek, contoh : Sebagian rakyat
Indonesia adalah keturunan asing.
E. Proposisi Partikular Afirmatif Implikasi
Proposisi partikular afirmatif implikasi ialah pernyataan khusus mengiyakan yang
sebagian dari subjek merupakan suatu predikat, yakni ada sebagian anggota subjek yang
menjadi himpunan predikat, misal: Sebagian mahasiswa Universitas Gunadarma adalah
warga Depok.
F. Proposisi Partikular Negatif Inklusif
Proposisi partikular negatif inklusif ialah pernyataan khusus mengingkari yang sebagian
subjek tidak merupakan bagian dari predikat, yakni ada sebagian subjek yang tidak termasuk
predikat dan ada sebagian predikat yang tidak termasuk subjek, misalnya Sebagian Sarjana
Hukum bukan ahli politik.
4. G. Proposisi Partikular Negatif Implikasi
Proposisi partikular negatif implikasi ialah pernyataan khusus mengingkari yang sebagian
dari subjek tidak merupakan suatu predikat, yakni ada sebagian subjek yang bukan anggota
predikat dan semua anggota predikat merupakan bagian dari subjek, misalnya Sebagian
manusia bukan bangsa Indonesia.