SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
NAMA : MUHAMMAD ARIEF DHIYAULHAQ
NIM : 07011382025163
KELAS : A PALEMBANG
PENALARAN OPOSISI DAN PENALARAN EDUKSI
1.Penalaran Oposisi
Oposisi dalam ilmu logika diartikan dengan pertentangan antara dua pernyataan atas
dasar pengolahan term yang sama. Pertentangan disini diartikan juga dengan hubungan logis,
yaitu hubungan yang didalamnya terkandung adanya suatu penilaian benar salah terhadap dua
pernyataan yang diperbandingkan.
- Hukum Penalaran Oposisi
A. Oposisi Kontradiktoris atau Kontradiksi.
Oposisi Kontradiktoris adalah pertentangan antara dua pernyataan atas dasar satu term
yang sama, tetapi berbeda dalam kuantitas dan kualitasnya.
Hukum yang digunakan adalah apabila pernyataan yang satu diakui benar maka yang lain pasti
salah dan apabila pernyataan yang satu diakui salah maka yang lain pasti benar.
Misalnya: kalau “Semua mahasiswa Atma Jaya pandai” diketahui benar maka lawan
kontradiktorisnya “Beberapa mahasiswa Atma Jaya tidak pandai” pasti salah. Sebaliknya kalau
“Beberapa mahasiswa Atma Jaya pandai” diketahui salah, maka “Semua mahasiswa Atma Jaya
tidak pandai” adalah benar.
B. Oposisi Kontraris Atau Kontrari.
Oposisi kontraris adalah pertentangan antara dua pernyataan universal atas dasar satu
term yang sama, tetapi berbeda dalam kualitasnya.
Hukum yang digunakan adalah apabila pernyataan yang satu benar yang lain pasti salah, dan
apabila pernyataan yang satu salah maka yang lain dapat juga benar dapat juga salah.
Misalnya: kalau “Semua mahasiswa Atma Jaya pandai”, diketahui benar, maka lawan kontrarisnya
“Semua mahasiswa Atma Jaya tidak pandai” adalah salah. Sebaliknya kalau “Semua mahasiswa Atma
Jaya pandai” diketahui salah, maka lawan kontrarisnya “Semua mahasiswa Atma Jaya tidak pandai
dapat benar, tetapi juga dapat salah. Jadi ada kemungkinan bahwa kedua proposisi yang berelasi
secara kontraris dapat sama-sama salah.
C. Oposisi Sub Kontraris atau Sub Kontrari.
Oposisi subkontraris adalah pertentangan antara dua pernyataan partikular atas dasar
satu term yang sama, tetapi berbeda dalam kualitasnya.
Hukum yang digunakan adalah apabila pernyataan yang satu salah yang lain dapat diakui
benar dan apabila pernyataan yang satu benar maka yang lain dapat benar dapat juga salah.
Misalnya: kalau “Beberapa mahasiswa Atma Jaya pandai diketahui salah maka lawan sub-
kontrarisnya “Beberapa mahasiswa Atma Jaya tidak pandai” adalah benar. Tetapi apabila
“Beberapa mahasiswa Atma Jaya pandai” adalah benar, maka lawan sub-kontrarisnya
“Beberapa mahasiswa Atma Jaya tidak pandai” dapat benar tetapi dapat juga salah. Jadi ada
kemungkinan keduanya dapat sama-sama benar
D . Oposisi Sub Alternasi.
Oposisi sub alternasi adalah pertentangan antara dua pernyataan atas dasar satu term
yang sama dan berkualitas sama, tetapi berbeda dalam kuantitasnya. Dalam perlawanan
subaltern, jika universal diketahui benar, proposisi partikular pasti benar; jika proposisi
partikular diketahui salah, proposisi universal pasti salah; sebaliknya jika proposisi
universal diketahui salah, proposisi partikular bisa benar bisa salah, jika proposisi
partikular benar, proposisi universal bisa benar bisa salah.
Misalnya: Kalau “Semua mahasiswa Atma Jaya pandai” diketahui benar, maka “Beberapa
mahasiswa Atma Jaya pandai” pasti benar. Atau kalau “Semua mahasiswa Atma Jaya tidak
pandai” benar, maka “Beberapa mahasiswa Atma Jaya tidak pandai” pasti benar. Tetapi kalau
proposisi “Semua mahasiswa Atma Jaya pandai” diketahui salah, maka beberapa mahasiswa
Atma Jaya pandai” dapat benar atau salah. Begitu juga “Semua mahasiswa Atma Jaya tidak
pandai “diketahui salah, maka “Beberapa mahasiswa Atma Jaya tidak pandai” bisa benar,
bisa juga salah. Tetapi kalau “Beberapa mahasiswa Atma Jaya tidak pandai” diketahui salah
maka “Semua mahasiswa Atma Jaya pandai” diketahui salah maka “Semua mahasiswa Atma
Jaya pandai” atau “Semua mahasiswa Atma Jaya tidak pandai” pasti salah
2. Penalaran Eduksi
Penalaran Eduksi merupakan penyimpulan langsung dari suatu proposisi ke proposisi
lain dengan pengolahan term yang sama. Pengolahan term dalam eduksi dapat juga
berbentuk penukaran kedudukan term atau berbentuk menegasikan term atau juga
gabungan keduanya. Untuk memudahkan pealaran eduksi, maka proposisi kategoris harus
dianalisis luas term antara subjek dan predikat, ada tujuh proposisi kategoris sebagai
berikut.
A. Proposisi universal Afirmativ Ekuivalen
Proposisi universal afirmatif ekuivalen adalah pernyataan umum X mengiyakan yang
antara subjek dan predikat merupakan suatu persamaan, yakni semua anggota subjek
adalah anggota predikat dan semua anggota predikat adalah anggota subjek, contoh :
Semua makhluk yang hidup bernafas
B. Proposisi Universal Afirmativ Implikasi
Proposisi universal afirmatif implikasi adalah pernyataan umum mengiyakan yang semua
subjek merupakan bagian dari predikat, yakni semua anggota subjek menjadi himpunan
bagian dari predikat, contoh : Setiap manusia membutuhkan makanan.
C. Proposisi Universal Afirmativ Eksklusif
yaitupernyataanumummengingkari yangberarti antarasubjek denganpredikattidakada
hubugan.Jad,semuaanggotasubjektidakadasatupunyang menjadi anggotapredikat,demikian
sebaliknyatidakadasatupunanggotapredikatyangmenjadi anggotasubjek.
Contoh: semua manusia bukan kera
D. Proposisi Partikular Afirmatif Inklusif
Proposisi partikular afirmatif inklusif ialah pernyataan khusus mengiyakan yang sebagian
subjek merupakan bagian dari predikat, yakni ada anggota subjek yang menjadi bagian
predikat dan ada anggota predikat yang menjadi bagian subjek, contoh : Sebagian rakyat
Indonesia adalah keturunan asing.
E. Proposisi Partikular Afirmatif Implikasi
Proposisi partikular afirmatif implikasi ialah pernyataan khusus mengiyakan yang
sebagian dari subjek merupakan suatu predikat, yakni ada sebagian anggota subjek yang
menjadi himpunan predikat, misal: Sebagian mahasiswa Universitas Gunadarma adalah
warga Depok.
F. Proposisi Partikular Negatif Inklusif
Proposisi partikular negatif inklusif ialah pernyataan khusus mengingkari yang sebagian
subjek tidak merupakan bagian dari predikat, yakni ada sebagian subjek yang tidak termasuk
predikat dan ada sebagian predikat yang tidak termasuk subjek, misalnya Sebagian Sarjana
Hukum bukan ahli politik.
G. Proposisi Partikular Negatif Implikasi
Proposisi partikular negatif implikasi ialah pernyataan khusus mengingkari yang sebagian
dari subjek tidak merupakan suatu predikat, yakni ada sebagian subjek yang bukan anggota
predikat dan semua anggota predikat merupakan bagian dari subjek, misalnya Sebagian
manusia bukan bangsa Indonesia.

More Related Content

What's hot

makalah netralitas sains
makalah netralitas sainsmakalah netralitas sains
makalah netralitas sains
Santi Susanti
 
Filsafat agama ilmu jadi.pptx
Filsafat agama ilmu jadi.pptxFilsafat agama ilmu jadi.pptx
Filsafat agama ilmu jadi.pptx
rara wibowo
 
Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan lainnya (listiawati)
Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan lainnya (listiawati)Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan lainnya (listiawati)
Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan lainnya (listiawati)
Listia wati
 
Pengertian logika dan silogisme
Pengertian logika dan silogismePengertian logika dan silogisme
Pengertian logika dan silogisme
Desi Mustopa
 
Tugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenranTugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenran
Susi Yanti
 
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologiproblematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
Ltfltf
 
4. aspek aspek kritik sastra
4. aspek aspek kritik sastra4. aspek aspek kritik sastra
4. aspek aspek kritik sastra
Coral Reef
 
pancasila sebagai sistem filsafat
pancasila sebagai sistem filsafat pancasila sebagai sistem filsafat
pancasila sebagai sistem filsafat
Rudi Wicaksana
 

What's hot (20)

makalah netralitas sains
makalah netralitas sainsmakalah netralitas sains
makalah netralitas sains
 
REVIEW SKRIPSI
REVIEW SKRIPSI REVIEW SKRIPSI
REVIEW SKRIPSI
 
Makalah bahas indonesia "kalimat"
Makalah bahas indonesia "kalimat"Makalah bahas indonesia "kalimat"
Makalah bahas indonesia "kalimat"
 
cabang cabang filsafat (struktur filsafat)
cabang cabang filsafat (struktur filsafat)cabang cabang filsafat (struktur filsafat)
cabang cabang filsafat (struktur filsafat)
 
Filsafat agama ilmu jadi.pptx
Filsafat agama ilmu jadi.pptxFilsafat agama ilmu jadi.pptx
Filsafat agama ilmu jadi.pptx
 
Retorika dan publik speaking
Retorika dan publik speakingRetorika dan publik speaking
Retorika dan publik speaking
 
Pengantar epistemologi
Pengantar epistemologiPengantar epistemologi
Pengantar epistemologi
 
Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan lainnya (listiawati)
Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan lainnya (listiawati)Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan lainnya (listiawati)
Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan lainnya (listiawati)
 
Pengertian logika dan silogisme
Pengertian logika dan silogismePengertian logika dan silogisme
Pengertian logika dan silogisme
 
Tugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenranTugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenran
 
Dasar filsafat
Dasar filsafatDasar filsafat
Dasar filsafat
 
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologiproblematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
 
Makalah Penulisan Karangan
Makalah Penulisan KaranganMakalah Penulisan Karangan
Makalah Penulisan Karangan
 
Makalah sejarah retorika
Makalah sejarah retorikaMakalah sejarah retorika
Makalah sejarah retorika
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
 
Power point Teks Diskusi
Power point Teks DiskusiPower point Teks Diskusi
Power point Teks Diskusi
 
REVIEW SKRIPSI
REVIEW SKRIPSI REVIEW SKRIPSI
REVIEW SKRIPSI
 
4. aspek aspek kritik sastra
4. aspek aspek kritik sastra4. aspek aspek kritik sastra
4. aspek aspek kritik sastra
 
pancasila sebagai sistem filsafat
pancasila sebagai sistem filsafat pancasila sebagai sistem filsafat
pancasila sebagai sistem filsafat
 
Karakteristik dan Pengorganisasian Tulisan Akademik
Karakteristik dan Pengorganisasian Tulisan AkademikKarakteristik dan Pengorganisasian Tulisan Akademik
Karakteristik dan Pengorganisasian Tulisan Akademik
 

Similar to Dsar dasar logika oposisi (7)

Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Penalaran eduksi (11).pptx
Penalaran eduksi (11).pptxPenalaran eduksi (11).pptx
Penalaran eduksi (11).pptx
 
Hubungan hubungan dalam logika 2
Hubungan hubungan dalam logika 2Hubungan hubungan dalam logika 2
Hubungan hubungan dalam logika 2
 
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
 
Kelompok 8 logika proposisi
Kelompok 8 logika proposisiKelompok 8 logika proposisi
Kelompok 8 logika proposisi
 
Deduksi tradisional
Deduksi tradisionalDeduksi tradisional
Deduksi tradisional
 
Dasar Logika Modul 4 kb2
Dasar Logika Modul 4 kb2Dasar Logika Modul 4 kb2
Dasar Logika Modul 4 kb2
 

Recently uploaded

443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
aji guru
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
AgusSuarno2
 
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
susilowati82
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
AvivThea
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Khiyaroh1
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
iwidyastama85
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Dsar dasar logika oposisi

  • 1. NAMA : MUHAMMAD ARIEF DHIYAULHAQ NIM : 07011382025163 KELAS : A PALEMBANG PENALARAN OPOSISI DAN PENALARAN EDUKSI 1.Penalaran Oposisi Oposisi dalam ilmu logika diartikan dengan pertentangan antara dua pernyataan atas dasar pengolahan term yang sama. Pertentangan disini diartikan juga dengan hubungan logis, yaitu hubungan yang didalamnya terkandung adanya suatu penilaian benar salah terhadap dua pernyataan yang diperbandingkan. - Hukum Penalaran Oposisi A. Oposisi Kontradiktoris atau Kontradiksi. Oposisi Kontradiktoris adalah pertentangan antara dua pernyataan atas dasar satu term yang sama, tetapi berbeda dalam kuantitas dan kualitasnya. Hukum yang digunakan adalah apabila pernyataan yang satu diakui benar maka yang lain pasti salah dan apabila pernyataan yang satu diakui salah maka yang lain pasti benar. Misalnya: kalau “Semua mahasiswa Atma Jaya pandai” diketahui benar maka lawan kontradiktorisnya “Beberapa mahasiswa Atma Jaya tidak pandai” pasti salah. Sebaliknya kalau “Beberapa mahasiswa Atma Jaya pandai” diketahui salah, maka “Semua mahasiswa Atma Jaya tidak pandai” adalah benar. B. Oposisi Kontraris Atau Kontrari. Oposisi kontraris adalah pertentangan antara dua pernyataan universal atas dasar satu term yang sama, tetapi berbeda dalam kualitasnya. Hukum yang digunakan adalah apabila pernyataan yang satu benar yang lain pasti salah, dan apabila pernyataan yang satu salah maka yang lain dapat juga benar dapat juga salah. Misalnya: kalau “Semua mahasiswa Atma Jaya pandai”, diketahui benar, maka lawan kontrarisnya “Semua mahasiswa Atma Jaya tidak pandai” adalah salah. Sebaliknya kalau “Semua mahasiswa Atma Jaya pandai” diketahui salah, maka lawan kontrarisnya “Semua mahasiswa Atma Jaya tidak pandai dapat benar, tetapi juga dapat salah. Jadi ada kemungkinan bahwa kedua proposisi yang berelasi secara kontraris dapat sama-sama salah.
  • 2. C. Oposisi Sub Kontraris atau Sub Kontrari. Oposisi subkontraris adalah pertentangan antara dua pernyataan partikular atas dasar satu term yang sama, tetapi berbeda dalam kualitasnya. Hukum yang digunakan adalah apabila pernyataan yang satu salah yang lain dapat diakui benar dan apabila pernyataan yang satu benar maka yang lain dapat benar dapat juga salah. Misalnya: kalau “Beberapa mahasiswa Atma Jaya pandai diketahui salah maka lawan sub- kontrarisnya “Beberapa mahasiswa Atma Jaya tidak pandai” adalah benar. Tetapi apabila “Beberapa mahasiswa Atma Jaya pandai” adalah benar, maka lawan sub-kontrarisnya “Beberapa mahasiswa Atma Jaya tidak pandai” dapat benar tetapi dapat juga salah. Jadi ada kemungkinan keduanya dapat sama-sama benar D . Oposisi Sub Alternasi. Oposisi sub alternasi adalah pertentangan antara dua pernyataan atas dasar satu term yang sama dan berkualitas sama, tetapi berbeda dalam kuantitasnya. Dalam perlawanan subaltern, jika universal diketahui benar, proposisi partikular pasti benar; jika proposisi partikular diketahui salah, proposisi universal pasti salah; sebaliknya jika proposisi universal diketahui salah, proposisi partikular bisa benar bisa salah, jika proposisi partikular benar, proposisi universal bisa benar bisa salah. Misalnya: Kalau “Semua mahasiswa Atma Jaya pandai” diketahui benar, maka “Beberapa mahasiswa Atma Jaya pandai” pasti benar. Atau kalau “Semua mahasiswa Atma Jaya tidak pandai” benar, maka “Beberapa mahasiswa Atma Jaya tidak pandai” pasti benar. Tetapi kalau proposisi “Semua mahasiswa Atma Jaya pandai” diketahui salah, maka beberapa mahasiswa Atma Jaya pandai” dapat benar atau salah. Begitu juga “Semua mahasiswa Atma Jaya tidak pandai “diketahui salah, maka “Beberapa mahasiswa Atma Jaya tidak pandai” bisa benar, bisa juga salah. Tetapi kalau “Beberapa mahasiswa Atma Jaya tidak pandai” diketahui salah maka “Semua mahasiswa Atma Jaya pandai” diketahui salah maka “Semua mahasiswa Atma Jaya pandai” atau “Semua mahasiswa Atma Jaya tidak pandai” pasti salah 2. Penalaran Eduksi Penalaran Eduksi merupakan penyimpulan langsung dari suatu proposisi ke proposisi lain dengan pengolahan term yang sama. Pengolahan term dalam eduksi dapat juga berbentuk penukaran kedudukan term atau berbentuk menegasikan term atau juga gabungan keduanya. Untuk memudahkan pealaran eduksi, maka proposisi kategoris harus dianalisis luas term antara subjek dan predikat, ada tujuh proposisi kategoris sebagai berikut. A. Proposisi universal Afirmativ Ekuivalen Proposisi universal afirmatif ekuivalen adalah pernyataan umum X mengiyakan yang antara subjek dan predikat merupakan suatu persamaan, yakni semua anggota subjek adalah anggota predikat dan semua anggota predikat adalah anggota subjek, contoh : Semua makhluk yang hidup bernafas
  • 3. B. Proposisi Universal Afirmativ Implikasi Proposisi universal afirmatif implikasi adalah pernyataan umum mengiyakan yang semua subjek merupakan bagian dari predikat, yakni semua anggota subjek menjadi himpunan bagian dari predikat, contoh : Setiap manusia membutuhkan makanan. C. Proposisi Universal Afirmativ Eksklusif yaitupernyataanumummengingkari yangberarti antarasubjek denganpredikattidakada hubugan.Jad,semuaanggotasubjektidakadasatupunyang menjadi anggotapredikat,demikian sebaliknyatidakadasatupunanggotapredikatyangmenjadi anggotasubjek. Contoh: semua manusia bukan kera D. Proposisi Partikular Afirmatif Inklusif Proposisi partikular afirmatif inklusif ialah pernyataan khusus mengiyakan yang sebagian subjek merupakan bagian dari predikat, yakni ada anggota subjek yang menjadi bagian predikat dan ada anggota predikat yang menjadi bagian subjek, contoh : Sebagian rakyat Indonesia adalah keturunan asing. E. Proposisi Partikular Afirmatif Implikasi Proposisi partikular afirmatif implikasi ialah pernyataan khusus mengiyakan yang sebagian dari subjek merupakan suatu predikat, yakni ada sebagian anggota subjek yang menjadi himpunan predikat, misal: Sebagian mahasiswa Universitas Gunadarma adalah warga Depok. F. Proposisi Partikular Negatif Inklusif Proposisi partikular negatif inklusif ialah pernyataan khusus mengingkari yang sebagian subjek tidak merupakan bagian dari predikat, yakni ada sebagian subjek yang tidak termasuk predikat dan ada sebagian predikat yang tidak termasuk subjek, misalnya Sebagian Sarjana Hukum bukan ahli politik.
  • 4. G. Proposisi Partikular Negatif Implikasi Proposisi partikular negatif implikasi ialah pernyataan khusus mengingkari yang sebagian dari subjek tidak merupakan suatu predikat, yakni ada sebagian subjek yang bukan anggota predikat dan semua anggota predikat merupakan bagian dari subjek, misalnya Sebagian manusia bukan bangsa Indonesia.