SlideShare a Scribd company logo
Made Pramono, S.S., M.Hum.
Dasar-Dasar
TIGA KATEGORI BELAJAR FILSAFAT
• HISTORIS – berdasar kurun waktu tertentu
• SISTEMATIS – spesialisasi cabang-cabang
filsafat ttt
• PRINSIP-PRINSIP FILSAFAT – pola yang
digunakan
MENGASAH FILSAFAT
• Diskusi, Mailing List, dsb
• Studi Literatur (Topik & Tokoh)
• Hadap Masalah
• Permenungan
• Menulis
• Mengajar
ARTI FILSAFAT
• Filsafat  mater scientiarum
induk segala ilmu (cat. > dulu)
• Kelahiran Filsafat di Yunani Kuno (di Miletos)
6 SM  Kemenangan akal atas mite
Thales (Father of Philosophy): Arche  Air
• Filsafat (Ina) = Falsafah (Arab) = Philosophy (Ing)
= Philosophia (Latin) = Philosophie (Jerman,
Belanda, Prancis)  Philosophia (Yunani).
• ...
• Philosophia 
philein (mencintai) + sophos (bijaksana)
philos (teman) + sophia (kebijaksanaan)
• Pythagoras (572-497 SM)  “philosophos”
(lover of wisdom)
• Filosof bukan orang yang sudah mencapai
& memiliki kebenaran, tetapi selalu
mengejar & mencintai kebenaran
TERMINOLOGI FILSAFAT
Filsafat:
kegiatan/hasil pemikiran/permenungan yang menyelidiki
sekaligus mendasari segala sesuatu yang berfokus pada makna di
balik kenyataan/teori yang ada untuk disusun dalam sebuah
sistem pengetahuan rasional....
Permenungan Kefilsafatan:
percobaan utk menyusun sebuah sistem pengetahuan rasional
yang memadai utk memahami dunia maupun diri sendiri.
Berpikir didefinisikan sebagai kemampuan manusia untuk mencari
arti bagi realitas yang muncul di hadapan kesadarannya dalam
pengalaman dan pengertian
FILSAFAT BISA BERUPA...
(1)Sikap,
(2)Metode berpikir,
(3) Kel. persoalan,
(4) Kel. Teori
(5) Analisa bahasa/Istilah,
(6) Pemahaman yg menyeluruh atau
Pandangan Hidup
FILSAFAT-FILSAFAT KHUSUS
1. Filsafat Politik
2. Filsafat Ekonomi
3. Filsafat Kebudayaan
4. Filsafat Pendidikan
5. Filsafat Hukum
6. Filsafat Bahasa
7. Filsafat Seni
8. Filsafat Ilmu
9. ...dll
FILSAFAT KEILMUAN
• Filsafat Ilmu Umum
• Filsafat Ilmu-ilmu Khusus
1. Filsafat Matematika
2. Filsafat Ilmu-ilmu Fisik
3. Filsafat Biologi
4. Filsafat Psikologi
5. Filsafat Linguistik
6. Filsafat Ilmu Sosial
7. dll.
BERPIKIR DALAM FILSAFAT
Rasional: tahu & paham dengan akal budi
Logis: tahu & paham dengan teknik berpikir yang telah ditetapkan dalam
aturan logika formal, yakni menyusun silogisme-silogisme dengan
tujuan mendapatkan kesimpulan yang tepat dengan menghilangkan
setiap kontradiksi.
Dialektik: menetapkan tesis dan antitesis dengan tujuan mendapat sintesis
dengan mengaktifkan kontradiksi
Intuisi: diutamakan kemampuan inventif, mendapat pengetahuan segera
tanpa terlalu mempedulikan prosedur atau langkah untuk sampai pada
kepada pengetahuan tersebut
Taksonomi: susun klasifikasi dengan tujuan menyederhanakan kenyataan
dan gejala dalam kategori
Simbolisme: lihat gejala sbg lambang dg tujuan mengerti apa yang
dilambangkan
OBJEK FILSAFAT
• Objek Material : Segala sesuatu yang ada
1. Tipikal / sungguh-sungguh ada
2. Dalam kemungkinan
3. Dalam pikiran/konsep
• Objek Formal : Hakikat terdalam / substansi /
esensi / intisari
Ketr.
O.M. = Sesuatu hal yg dijadikan sasaran pemikiran (Gegenstand), yg diselidiki,
yg dipelajari.
O.F. = Cara memandang, meninjau, seorang peneliti terhadap OM-nya serta
prinsip-prinsip yang digunakan.
OF  Memberi keutuhan suatu ilmu
Membedakannya dengan bidang ilmu lain
1 OM = sekian OF
CIRI-CIRI PERSOALAN FILSAFAT
• Bersifat sangat umum (tak bersangkutan dg objek2
khusus)
• Spekulatif, tak langsung menyangkut fakta (non-
faktawi)
• Bersangkutan dg nilai-nilai (kualitas abstrak yg ada pd
suatu hal)
• Bersifat kritis  thd konsep dan arti2 yg biasanya
diterima bgt saja oleh ilmu
• Besifat sinoptik: mencakup struktur kenyataan scr
keseluruhan
• Bersifat implikatif: jawaban suatu persoalan
memunculkan persoalan baru yg saling berhubungan.
• Bersifat teoritik: lebih pada tindak reflektif, non-praktis.
CIRI-CIRI PEMIKIRAN FILSAFAT
• Bersifat radikal (sampai ke akar-akarnya, sampai pd
hakikat/esensi)
• Sistematis (adanya hub. fungsional antara unsur2 utk
mencapai tujuan ttt)
• Berpikir ttg hal/proses umum, universal, ide2 besar, bukan
ttg peristiwa tunggal
• Konsisten/runtut (tak terdapat pertentangan di dalamnya)
dan koheren (sesuai dg kaidah2 berpikir, logis)
• Secara bebas, tak cenderung bias prasangka, emosi.
Kebebasan ini berdisiplin (berpegang pd prinsip2 pemikiran
logis serta tanggung jawab pd hati nurani sendiri)
• Berusaha memperolah pandangan
komprehensif/menyeluruh.
• Secara konseptual  hasil generalisir (perumuman) dan
abstraksi dr pengalaman ttg hal2 serta proses2 individual 
melampaui batas pengalaman hidup sehari2
TUJUAN & MANFAAT FILSAFAT
• Mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin,
mengajukan kritik & menilai pengetahuan ini, menemukan
hakikatnya & menerbitkan serta mengatur semua itu dlm
bentuk yg sistematis.
• Bukan Problem Solving, tetapi memberi kejernihan dalam
berpikir tentang sesuatu, memetakan secara komprehensif &
radikal. Dengan filsafat, manusia mampu menghindar dari
arogansi “akulah yang benar”, dogmatisme kepercayaan.
Melalui filsafat semua argumen diakui sama potensinya
dalam meraih kebenaran.
• Para filosof tampak selalu gelisah, “semakin banyak tahu
semakin merasa banyak yang belum diketahui”. Kebenaran,
kebahagiaan, keadilan, keindahan, nilai-nilai itu selalu
dalam proses & debatable, tak pernah finish tergenggam..!
 subjektif
Filsafat membicarakan fakta dengan 2 cara:
• mengajukan kritik atas makna yg dikandung fakta
“sungguh finalkah fakta bahwa tangan itu materi padat?”
• menarik kesimpulan yg bersifat umum dari fakta
“kebenaran bisa ganda: tangan materi padat sekaligus
gelombang tak kasat mata”
JENIS-JENIS PERSOALAN FILSAFAT
Keberadaan (being) atau eksistensi (exixtence)
 cab. Metafisika
Pengetahuan (knowledge) atau kebenaran (truth)
 cab. Epistemologi & Logika
Nilai-Nilai (values)
 cab. Etika (kebaikan) & Estetika (keindahan)
METAFISIKA
Merupakan studi terdalam dari kenyataan/keberadaan
Persoalan Ontologis
 Makna dan penggolongan “ada”, “eksistensi”.
 Sifat dasar kenyataan
Persoalan Kosmologis
 Asal mula, perkembangan, struktur/susunan alam
 Hubungan kausalitas
 Permasalahan ruang dan waktu
Persoalan Antropologis
• Hubungan tubuh dan jiwa
• Kesadaran, kebebasan
EPISTEMOLOGI
Pelajari asal/sumber, struktur, metode, & validitas pengetahuan
Theory of knowledge  Episteme = pengetahuan + logos = ilmu
Apa yang dapat saya ketahui?
Bagaimana manusia dapat mengetahui sesuatu?
Perbedaan pengetahuan apriori dengan aposteriori
LOGIKA
Ilmu, kecakapan, alat untuk berpikir secara lurus
Logos = nalar, kata, teori, uraian, ilmu
OM = pemikiran
OF = kelurusan berpikir
 Pengertian, putusan, penyimpulan, silogisme
 Bagaimana manusia berpikir secara lurus?
 Perbedaan logika material dan formal
 Penerapan logika induksi dan deduksi
 Macam-macam sesat pikir
ETIKA
Filsafat Moral
Ethos = watak; Mores = kebiasaaan; kesusilaan
OM = perilaku secara sadar dan bebas;
OF = baik dan buruk
 Syarat baik-buruknya perilaku
 Hubungan kebebasan berkehendak dengan perbuatan susila
 Kesadaran moral, hati nurani
 Pertimbangan moral dan pertimbangan yang bukan moral
ESTETIKA
Filsafat Keindahan
Estetika berasal dari kata Yunani aisthesis = cerapan indera
 Arti keindahan
 Subjektivitas, objektivitas, dan ukuran keindahan
 Peranan keindahan dalam kehidupan
 Hubungan keindahan dengan kebenaran
ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT
1. Persoalan Keberadaan
A. Dari segi jumlah
Monisme = satu kenyataan fundamental
Dualisme = dua substansi
Pluralisme = banyak substansi
B. Dari Segi Kualitas
spiritualisme = roh ~ idealisme
Materialisme = materi
C. Dari Segi Proses, Kejadian/Perubahan
Mekanisme = asas-asas mekanik
Teleologi = alam diarahkan ke suatu tujuan
Vitalisme = kehidupan tidak semata-mata fisik-kimiawi
Organisisme = hidup adl struktur dinamis, sistem yg teratur
...
2. Persoalan Pengetahuan
A. Sumber
Rasionalisme = akal ~ deduksi
Empirisme = indera
Realisme = objek nyata dalam dirinya sendiri
Kritisisme = Pengamatan indera dan Pengolahan akal
B. Hakikat
Idealisme = proses mental/psikologis ~ subjektif
Empirisme = pengalaman
Positivisme = pengetahuan faktawi
Pragmatisme = guna pengetahuan
...
2. Persoalan Etika/Nilai-Nilai
Idealisme etis – ideal
Deontologisme etis – kewajiban
Etika Teleologis = tujuan
Hedonisme = kenikmatan
Utilitarisme = Kebahagiaan sebesar2nya utk man sebanyak2nya.
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU
• Perbedaannya, filsafat dengan metodenya mampu mempertanyakan
keabsahan dan kebenaran ilmu, sedangkan ilmu tidak mempu
mempertanyakan asumsi, kebenaran, metode, dan keabsahannya
sendiri.
• Ilmu lebih bersifat ekslusif, menyelidiki bidang-bidang yang
terbatas, sedangkan filsafat lebih bersifat inklusif.
• Dengan demikian filsafat berusaha mendapatkan pandangan yang
lebih komprehensif tentang fakta-fakta.
• Ilmu dalam pendekatannya lebih bersifat analitik dan deskriptif:
menganalisis keseluruhan unsur-unsur yang mnjadi bagian
kajiannya, sedangkan filsafat lebih sintetik atau sinoptik
menghadapi objek kajiannya sebagai keseluruhan.
• Filsafat berusaha mencari arti fakta-fakta.
• Jika ilmu condong menghilangkan faktor-faktor subjektivitas dan
menganggap sepi nilai-nilai demi menghasilkan objektivitas, maka
filsafat mementingkan personalitas, nilai-nilai dan bidang
pengalaman
keduanya tumbuh dari sikap refleksif, ingin tahu, dan dilandasi kecintaan pada
kebenaran
• Filsafat itu tidak salah satu ilmu di antara ilmu-ilmu lain. "Filsafat itu pemeriksaan
('survey') dari ilmu-ilmu, dan tujuan khusus dari filsafat itu menyelaraskan ilmu-ilmu
dan melengkapinya."
• Filsafat mempunyai dua tugas: menekankan bahwa abstraksi-abstraksi dari ilmu-
ilmu betul-betul hanya bersifat abstraksi (maka tidak merupakan keterangan yang
menyeluruh), dan melengkapi ilmu-ilmu dengan cara ini: membandingkan hasil
ilmu-ilmu dengan pengetahuan intuitif mengenai alam raya, pengetahuan yang
lebih konkret, sambil mendukung pembentukan skema-skema berpikir yang lebih
menyeluruh.
• Hubungan ilmu dengan filsafat bersifat interaksi. Perkembangan-perkembangan
ilmiah teoritis selalu berkaitan dengan pemikiran filsafati, dan suatu perubahan
besar dalam hasil dan metode ilmu tercermin dalam filsafat. Ilmu merupakan
masalah yang hidup bagi filsafat. Ilmu membekali filsafat dengan bahan-bahan
deskriptif dan faktual yang sangat perlu untuk membangun filsafat. Tiap filsafat
dari suatu periode condong merefleksikan pandangan ilmiah di periode itu. Ilmu
melakukan cek terhadap filsafat dengan membantu menghilangkan ide-ide yang
tidak sesuai dengan pengetahuan ilmiah. Sedangkan filsafat memberikan kritik
tentang asumsi dan postulat ilmu serta analisa kritik tentang istilah-istilah yang
dipakai
• Filsafat dapat memperlancar integrasi antara ilmu-ilmu yang dibutuhkan.
Searah dengan spesialisasi ilmu maka banyak ilmuwan yang hanya
menguasai suatu wilayah sempit dan hampir tidak tahu menahu apa yang
dikerjakan di wilayah ilmu lainnya. Filsafat bertugas untuk tetap
memperhatikan keseluruhan dan tidak berhenti pada detil-detilnya.
• Filsafat adalah meta ilmu, refleksinya mendorong peninjauan kembali ide-
ide dan interpretasi baik dari ilmu maupun bidang-bidang lain.
• Filsafat pada masa-masa awal kelahirannya dianggap sebagai mater
scientiarum, induknya ilmu. Seiring dengan spesialisasi ilmu sampai dengan
akhir-akhir ini, kekhususan setiap ilmu menimbulkan batas-batas yang tegas
antara masing-masing ilmu. Tidak ada bidang pengetahuan lain yang
menjadi penghubung ilmu-ilmu yang terpisah itu. Di sinilah filsafat
berusaha mengatasi spesialisasi dengan mengintegrasikan masing-masing
ilmu dan/dengan merumuskan pandangan hidup yang didasarkan atas
pengalaman kemanusiaan yang luas.
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN SENI
• Seni dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan manusia
yang menjelajahi dan menciptakan realitas baru serta
menyajikannya secara kiasan. Manusia membutuhkan seni,
sebagaimana manusia membutuhkan filsafat dan ilmu,
karena melalui seni manusia dapat mengekspresikan dan
menanamkan apresiasi dalam pengalamannya.
• Seni tidak bertujuan untuk mencari pengetahuan dan
pemahaman sebagaimana filsafat, juga bukan seperti ilmu
yang bertujuan mengadakan deskripsi, prediksi,
eksperimentasi, dan kontrol, tetapi seni bertujuan untuk
mewujudkan kreativitas, kesempurnaan, bentuk, keindahan,
komunikasi, dan ekspresi.
merupakan sarana manusia untuk “tahu”, dalam arti tahu tentang dirinya sendiri, sesama,
alam, maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana bersikap, berbuat, dan
bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas kehidupannya
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN AGAMA
• Filsafat bukan agama, meskipun banyak juga manusia dari berbagai
belahan dunia yang menjadikan filsafat (dalam arti pandangan hidup)
sebagai agama, misalnya filsafat konfusianisme.
• Tujuan agama lebih dari sekedar pengetahuan, yakni untuk mencari
keharmonisan, keselamatan, dan perdamaian. Agama yang matang
dan kokoh akan mencantumkan latar belakang filsafat dan sekaligus
menimba dan menyaring informasi dari ilmu. Ini diperlukan agama
dalam rangka memberi jawaban komprehensif, integral, dan
berwibawa (dalam arti tidak asal menjawab) terhadap berbagai
pertanyaan dan gugatan.
• Kasus-kasus yang membawa-bawa agama seperti terorisme, tentu
bisa dirunut pada latar belakang filsafat dari agama tersebut, misalnya
bagaimana pandangan agama tersebut terhadap kekerasan, keadilan,
dan kemanusiaan.
• Seperti kata Einstein, tanpa ilmu (dan filsafat), agama akan lumpuh.
merupakan sarana manusia untuk “tahu”, dalam arti tahu tentang dirinya sendiri, sesama,
alam, maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana bersikap, berbuat, dan
bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas kehidupannya
SEKILAS FILSAFAT ILMU
• Filsafat ilmu merupakan bagian atau cabang dari
filsafat yang lahir di abad ke-18.
• Lingkup permasalahan filsafat ilmu (dipakai secara
luas di Indonesia):
o Problem ontologi ilmu; perkembangan dan kebenaran ilmu
sesungguhnya bertumpu pada landasan ontologis (‘apa
yang terjadi’ - eksistensi suatu entitas)
o Problem epistemologi; adalah bahasan tentang asal muasal,
sifat alami, batasan (konsep), asumsi, landasan berfikir,
validitas, reliabilitas sampai soal kebenaran (bagaimana
ilmu diturunkan - metoda untuk menghasilkan kebenaran)
o Problem aksiologi; implikasi etis, aspek estetis, pemaparan
serta penafsiran mengenai peranan (manfaat) ilmu dalam
peradaban manusia
Ketiganya digunakan juga sebagai
landasan penelaahan ilmu
CIRI SAHNYA ILMU
 Memiliki objek atau pokok soal, yakni sasaran dan
titik pusat perhatian tertentu
 Bermetode, yakni cara atau sistem dalam ilmu
untuk memperoleh kebenaran agar rasional,
terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah
 Bersistem: mencakup seluruh objek serta aspek-
aspeknya sehingga saling berkaitan satu sama lain
 Universal: keputusan kebenarannya berorientasi
sifat keumuman, bukan tunggal
 Verifikatif: dapat dilacak kebenarannya
 Rasional/objektif: dapat dipahami dengan akal
• Ternyata perkembangan ilmu tidak semata-mata mengandalkan rasio atau
empiris saja, tetapi merupakan suatu petualangan yang tak habis-habisnya
(an unending adventure), yang selalu hadir di ambang ketakpastian (uncertainty)
dan menuntut tindakan keputusan (act of judgment).
• Diperlukan penerobosan (penetration) antara kehidupan berpikir (rasio),
berbuat (pengalaman = empiri), dan intuisi (sebagai pemahaman tertinggi
terhadap masalah itu sebagai keseluruhan), suatu interpenetrasi yang
interaktif yang melahirkan ilham untuk mewujudkan tindakan kreatif.
• Oleh karena itu, ilmu tidak semata-mata disusun secara logis rasional
(menekankan fungsi akal) atau bersifat empiris (menekankan fungsi
pengalaman/indera) atau rasionalistis kritis (dalam arti Kantian), ataupun
konstruktivistis (penekanan keseluruhan konteks, rasional maupun
empiris), tetapi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh aspek pembangunan
masyarakat spiritual maupun material ataupun dalam kaitan dengan
konteks ilmu itu sendiri. Tanggung jawab etis kemudian menjadi
tuntutannya (dalam hal inilah value bond-nya ilmu dalam konteks aksiologi).
• Bertitik tolak dari hal ini, filsafat ilmu bisa dirumuskan sebagai ilmu yang
berbicara tentang dinamika ilmu pengetahuan itu sendiri, dan bisa disebut
sebagai meta-science yang berarti ilmunya ilmu lainnya
• Sering disebutkan, kesepakatan antara para ilmuwan
dan filsuf dengan tegas menunjuk “empiris” sebagai
ciri ilmu, baik menyangkut metode, observasi,
ataupun analisis yang digunakan ilmu-ilmu sosial
maupun ilmu-ilmu alam.
• Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat
dijawab oleh kedua golongan ilmu ini. Ilmu-ilmu
humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut.
Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial
dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti
kebebasan berpikir, keadilan, kelurusan moral,
ataupun ketegaran nilai, jauh lebih luas jangkauannya
untuk dapat disederhanakan dan direduksikan
menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan
maknanya
• Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya
diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai
komplemen semata dari pendidikan keilmuan
suatu fakultas keilmuan, tetapi juga terkait dengan
kebutuhan akan keterbukaan cakrawala
pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin
lama semakin terspesialisasi.
• Spesialisasi ilmu ini memerlukan “jembatan” atau
“penghubung” yang menghubungkan struktur
keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan
informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspek-
aspek di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut
(meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek
keumumannya).
L
O
G
I
K
A
I
L
M
U
STRUCTURING HUMAN INQUIRY
INQUIRY
KONSEPTUALISASI
OPERASIONALISASI
DEDUKSI
INDUKSI
NOMOTHETIC
IDIOGRAPHIC
REALITA EMPIRIK
REALITA SIMBOLIK
PARADIGMA
TEORI &
KONSEP
OBYEK
METODA
&
PROSES
INFORMASI
&
PENGETAHUAN
GENERALIZED
MEANING
Œ

More Related Content

What's hot

PANDANGAN FILSAFAT PANCASILA TENTANG MANUSIA, MASYARAKAT, PENDIDIKAN, DAN NILAI
PANDANGAN FILSAFAT PANCASILA TENTANG MANUSIA, MASYARAKAT, PENDIDIKAN, DAN NILAIPANDANGAN FILSAFAT PANCASILA TENTANG MANUSIA, MASYARAKAT, PENDIDIKAN, DAN NILAI
PANDANGAN FILSAFAT PANCASILA TENTANG MANUSIA, MASYARAKAT, PENDIDIKAN, DAN NILAI
Herry Purwanto Panjaitan
 
Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif Mentari Nita
 
pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmu
pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmupengertian filsafat dan substansi filsafat ilmu
pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmu
mas karebet
 
POWERPOINT ALIRAN FILSAFAT IDEALISME “Pengaruh Idealisme di Ruang Kelas”
POWERPOINT ALIRAN FILSAFAT IDEALISME “Pengaruh Idealisme di Ruang Kelas”POWERPOINT ALIRAN FILSAFAT IDEALISME “Pengaruh Idealisme di Ruang Kelas”
POWERPOINT ALIRAN FILSAFAT IDEALISME “Pengaruh Idealisme di Ruang Kelas”isyaheni nurmaya
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Alfis Khisoli
 
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem FilsafatPancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Fair Nurfachrizi
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
AlwiAssegaf
 
Filsafat ilmu
Filsafat  ilmu Filsafat  ilmu
Filsafat ilmu Ram Dhany
 
Ppt teori gestalt
Ppt teori gestaltPpt teori gestalt
Ppt teori gestaltFath Anissa
 
Hakikat Filsafat Ilmu
Hakikat Filsafat IlmuHakikat Filsafat Ilmu
Hakikat Filsafat Ilmu
Nurmahmudah M.Phil.
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiHosyatul Aliyah
 
Tugas Kelompok FIlsafat Struktur Ilmu Pengetahuan
Tugas Kelompok FIlsafat Struktur Ilmu PengetahuanTugas Kelompok FIlsafat Struktur Ilmu Pengetahuan
Tugas Kelompok FIlsafat Struktur Ilmu Pengetahuan
Universitas Negeri Yogyakarta
 
Pancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etikaPancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etika
dayurikaperdana19
 
Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1
Umi Arifah
 
Filsafat etika
Filsafat etikaFilsafat etika
Epistemologi Keilmuan Islam
Epistemologi Keilmuan IslamEpistemologi Keilmuan Islam
Epistemologi Keilmuan Islamshofichofifah
 
aksiologi filsafat
aksiologi filsafataksiologi filsafat
aksiologi filsafat
Cecep Kustandi
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
PutriAgilya
 
filsafat ilmu logika
 filsafat ilmu  logika  filsafat ilmu  logika
filsafat ilmu logika
KuliahMandiri.org
 

What's hot (20)

PANDANGAN FILSAFAT PANCASILA TENTANG MANUSIA, MASYARAKAT, PENDIDIKAN, DAN NILAI
PANDANGAN FILSAFAT PANCASILA TENTANG MANUSIA, MASYARAKAT, PENDIDIKAN, DAN NILAIPANDANGAN FILSAFAT PANCASILA TENTANG MANUSIA, MASYARAKAT, PENDIDIKAN, DAN NILAI
PANDANGAN FILSAFAT PANCASILA TENTANG MANUSIA, MASYARAKAT, PENDIDIKAN, DAN NILAI
 
Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif
 
pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmu
pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmupengertian filsafat dan substansi filsafat ilmu
pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmu
 
POWERPOINT ALIRAN FILSAFAT IDEALISME “Pengaruh Idealisme di Ruang Kelas”
POWERPOINT ALIRAN FILSAFAT IDEALISME “Pengaruh Idealisme di Ruang Kelas”POWERPOINT ALIRAN FILSAFAT IDEALISME “Pengaruh Idealisme di Ruang Kelas”
POWERPOINT ALIRAN FILSAFAT IDEALISME “Pengaruh Idealisme di Ruang Kelas”
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
 
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem FilsafatPancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
 
Filsafat ilmu
Filsafat  ilmu Filsafat  ilmu
Filsafat ilmu
 
Ppt teori gestalt
Ppt teori gestaltPpt teori gestalt
Ppt teori gestalt
 
Hakikat Filsafat Ilmu
Hakikat Filsafat IlmuHakikat Filsafat Ilmu
Hakikat Filsafat Ilmu
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : Ontologi
 
Tugas Kelompok FIlsafat Struktur Ilmu Pengetahuan
Tugas Kelompok FIlsafat Struktur Ilmu PengetahuanTugas Kelompok FIlsafat Struktur Ilmu Pengetahuan
Tugas Kelompok FIlsafat Struktur Ilmu Pengetahuan
 
Pancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etikaPancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etika
 
Pancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etikaPancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etika
 
Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1
 
Filsafat etika
Filsafat etikaFilsafat etika
Filsafat etika
 
Epistemologi Keilmuan Islam
Epistemologi Keilmuan IslamEpistemologi Keilmuan Islam
Epistemologi Keilmuan Islam
 
aksiologi filsafat
aksiologi filsafataksiologi filsafat
aksiologi filsafat
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
 
filsafat ilmu logika
 filsafat ilmu  logika  filsafat ilmu  logika
filsafat ilmu logika
 

Similar to Dasar filsafat

Pengantar Filsuf - pertemuan pertama.ppt
Pengantar Filsuf - pertemuan pertama.pptPengantar Filsuf - pertemuan pertama.ppt
Pengantar Filsuf - pertemuan pertama.ppt
hidayatihelmi
 
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2Agoes Rakbika
 
2 Filsafat.pptx
2 Filsafat.pptx2 Filsafat.pptx
2 Filsafat.pptx
agunk4
 
Pengantar Filsafat, Pertemuan 5.pptx
Pengantar Filsafat, Pertemuan 5.pptxPengantar Filsafat, Pertemuan 5.pptx
Pengantar Filsafat, Pertemuan 5.pptx
yonayori
 
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AWFILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
Djoko Adi Walujo
 
ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN AKSIOLOGI ILMU KEPERAWATAN.pptx (10-11-22).pptx
ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN AKSIOLOGI ILMU KEPERAWATAN.pptx (10-11-22).pptxONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN AKSIOLOGI ILMU KEPERAWATAN.pptx (10-11-22).pptx
ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN AKSIOLOGI ILMU KEPERAWATAN.pptx (10-11-22).pptx
ssuser094376
 
TUGAS AKHIR FILSAFAT KEL 3.pptx
TUGAS AKHIR FILSAFAT KEL 3.pptxTUGAS AKHIR FILSAFAT KEL 3.pptx
TUGAS AKHIR FILSAFAT KEL 3.pptx
mely
 
Filsafat
FilsafatFilsafat
Filsafat
RiZqii AmaLyaa
 
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptxTugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
bungashoumizahro
 
PRESENTASI ARTI ILMU DAN FILSAFAT ILMU GABUNGAN.pptx
PRESENTASI ARTI ILMU DAN FILSAFAT ILMU GABUNGAN.pptxPRESENTASI ARTI ILMU DAN FILSAFAT ILMU GABUNGAN.pptx
PRESENTASI ARTI ILMU DAN FILSAFAT ILMU GABUNGAN.pptx
WindaAnnishaBertiliy
 
Filsafat Apakah orang lain memiliki kesadaran? Selain Anda?
Filsafat Apakah orang lain memiliki kesadaran? Selain Anda?Filsafat Apakah orang lain memiliki kesadaran? Selain Anda?
Filsafat Apakah orang lain memiliki kesadaran? Selain Anda?
BayuLana1
 
Bayu maulana filsafat
Bayu maulana filsafatBayu maulana filsafat
Bayu maulana filsafat
BayuLana1
 
FILSAFAT DARI SISI EPISTEMILOGI.ppt
FILSAFAT DARI SISI EPISTEMILOGI.pptFILSAFAT DARI SISI EPISTEMILOGI.ppt
FILSAFAT DARI SISI EPISTEMILOGI.ppt
MuhammadMuhammad709684
 
Filsafat
FilsafatFilsafat
Filsafatajibk
 
Kelompok 9 Filsafat Ilmu (A) Tugas Slide
Kelompok 9 Filsafat Ilmu (A) Tugas SlideKelompok 9 Filsafat Ilmu (A) Tugas Slide
Kelompok 9 Filsafat Ilmu (A) Tugas Slide
Rinda Fn
 
02. ruang lingkup fpi siap
02. ruang lingkup fpi siap02. ruang lingkup fpi siap
02. ruang lingkup fpi siap
irfan taufiq
 
materi terkait mata kuliah Manajemen Sumber Daya
materi terkait mata kuliah Manajemen Sumber Dayamateri terkait mata kuliah Manajemen Sumber Daya
materi terkait mata kuliah Manajemen Sumber Daya
ImamMuhammadRizal
 

Similar to Dasar filsafat (20)

Pengantar Filsuf - pertemuan pertama.ppt
Pengantar Filsuf - pertemuan pertama.pptPengantar Filsuf - pertemuan pertama.ppt
Pengantar Filsuf - pertemuan pertama.ppt
 
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2
 
2 Filsafat.pptx
2 Filsafat.pptx2 Filsafat.pptx
2 Filsafat.pptx
 
Pengantar Filsafat, Pertemuan 5.pptx
Pengantar Filsafat, Pertemuan 5.pptxPengantar Filsafat, Pertemuan 5.pptx
Pengantar Filsafat, Pertemuan 5.pptx
 
Filsafat
Filsafat Filsafat
Filsafat
 
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AWFILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
 
ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN AKSIOLOGI ILMU KEPERAWATAN.pptx (10-11-22).pptx
ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN AKSIOLOGI ILMU KEPERAWATAN.pptx (10-11-22).pptxONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN AKSIOLOGI ILMU KEPERAWATAN.pptx (10-11-22).pptx
ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN AKSIOLOGI ILMU KEPERAWATAN.pptx (10-11-22).pptx
 
Presentasi filsafat ilmu
Presentasi filsafat ilmuPresentasi filsafat ilmu
Presentasi filsafat ilmu
 
TUGAS AKHIR FILSAFAT KEL 3.pptx
TUGAS AKHIR FILSAFAT KEL 3.pptxTUGAS AKHIR FILSAFAT KEL 3.pptx
TUGAS AKHIR FILSAFAT KEL 3.pptx
 
Filsafat
FilsafatFilsafat
Filsafat
 
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptxTugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
 
PRESENTASI ARTI ILMU DAN FILSAFAT ILMU GABUNGAN.pptx
PRESENTASI ARTI ILMU DAN FILSAFAT ILMU GABUNGAN.pptxPRESENTASI ARTI ILMU DAN FILSAFAT ILMU GABUNGAN.pptx
PRESENTASI ARTI ILMU DAN FILSAFAT ILMU GABUNGAN.pptx
 
Filsafat Apakah orang lain memiliki kesadaran? Selain Anda?
Filsafat Apakah orang lain memiliki kesadaran? Selain Anda?Filsafat Apakah orang lain memiliki kesadaran? Selain Anda?
Filsafat Apakah orang lain memiliki kesadaran? Selain Anda?
 
Bayu maulana filsafat
Bayu maulana filsafatBayu maulana filsafat
Bayu maulana filsafat
 
FILSAFAT DARI SISI EPISTEMILOGI.ppt
FILSAFAT DARI SISI EPISTEMILOGI.pptFILSAFAT DARI SISI EPISTEMILOGI.ppt
FILSAFAT DARI SISI EPISTEMILOGI.ppt
 
Filsafat
FilsafatFilsafat
Filsafat
 
Kelompok 9 Filsafat Ilmu (A) Tugas Slide
Kelompok 9 Filsafat Ilmu (A) Tugas SlideKelompok 9 Filsafat Ilmu (A) Tugas Slide
Kelompok 9 Filsafat Ilmu (A) Tugas Slide
 
02. ruang lingkup fpi siap
02. ruang lingkup fpi siap02. ruang lingkup fpi siap
02. ruang lingkup fpi siap
 
materi terkait mata kuliah Manajemen Sumber Daya
materi terkait mata kuliah Manajemen Sumber Dayamateri terkait mata kuliah Manajemen Sumber Daya
materi terkait mata kuliah Manajemen Sumber Daya
 
PERTEMUAN KE-2.ppt
PERTEMUAN KE-2.pptPERTEMUAN KE-2.ppt
PERTEMUAN KE-2.ppt
 

More from UNESA - Universitas Negeri Surabaya

MP PKM 2018
MP PKM 2018MP PKM 2018
Analisis Sosial untuk Legislatif (Mhs)
Analisis Sosial untuk Legislatif (Mhs)Analisis Sosial untuk Legislatif (Mhs)
Analisis Sosial untuk Legislatif (Mhs)
UNESA - Universitas Negeri Surabaya
 
Menuju kampus pancasila
Menuju kampus pancasilaMenuju kampus pancasila
Menuju kampus pancasila
UNESA - Universitas Negeri Surabaya
 
Mp pkm unesa
Mp pkm unesaMp pkm unesa
Mp kti
Mp   ktiMp   kti
Literasi jasmani
Literasi jasmaniLiterasi jasmani
Template ppt fik-unesa
Template ppt fik-unesaTemplate ppt fik-unesa
Template ppt fik-unesa
UNESA - Universitas Negeri Surabaya
 
Mulai menulis dengan 5 w 1 h
Mulai menulis dengan 5 w 1 hMulai menulis dengan 5 w 1 h
Mulai menulis dengan 5 w 1 h
UNESA - Universitas Negeri Surabaya
 
4 a daya tarik n asas manfaat tulisan
4 a daya tarik n asas manfaat tulisan4 a daya tarik n asas manfaat tulisan
4 a daya tarik n asas manfaat tulisan
UNESA - Universitas Negeri Surabaya
 
Kupu kupu 2
Kupu kupu 2Kupu kupu 2
Pelat elearning 25 mei madepram
Pelat elearning 25 mei madepramPelat elearning 25 mei madepram
Pelat elearning 25 mei madepram
UNESA - Universitas Negeri Surabaya
 
Pengembangan elearning moodle made pramono weblog
Pengembangan elearning moodle made pramono weblogPengembangan elearning moodle made pramono weblog
Pengembangan elearning moodle made pramono weblog
UNESA - Universitas Negeri Surabaya
 

More from UNESA - Universitas Negeri Surabaya (12)

MP PKM 2018
MP PKM 2018MP PKM 2018
MP PKM 2018
 
Analisis Sosial untuk Legislatif (Mhs)
Analisis Sosial untuk Legislatif (Mhs)Analisis Sosial untuk Legislatif (Mhs)
Analisis Sosial untuk Legislatif (Mhs)
 
Menuju kampus pancasila
Menuju kampus pancasilaMenuju kampus pancasila
Menuju kampus pancasila
 
Mp pkm unesa
Mp pkm unesaMp pkm unesa
Mp pkm unesa
 
Mp kti
Mp   ktiMp   kti
Mp kti
 
Literasi jasmani
Literasi jasmaniLiterasi jasmani
Literasi jasmani
 
Template ppt fik-unesa
Template ppt fik-unesaTemplate ppt fik-unesa
Template ppt fik-unesa
 
Mulai menulis dengan 5 w 1 h
Mulai menulis dengan 5 w 1 hMulai menulis dengan 5 w 1 h
Mulai menulis dengan 5 w 1 h
 
4 a daya tarik n asas manfaat tulisan
4 a daya tarik n asas manfaat tulisan4 a daya tarik n asas manfaat tulisan
4 a daya tarik n asas manfaat tulisan
 
Kupu kupu 2
Kupu kupu 2Kupu kupu 2
Kupu kupu 2
 
Pelat elearning 25 mei madepram
Pelat elearning 25 mei madepramPelat elearning 25 mei madepram
Pelat elearning 25 mei madepram
 
Pengembangan elearning moodle made pramono weblog
Pengembangan elearning moodle made pramono weblogPengembangan elearning moodle made pramono weblog
Pengembangan elearning moodle made pramono weblog
 

Recently uploaded

INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 

Recently uploaded (20)

INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 

Dasar filsafat

  • 1. Made Pramono, S.S., M.Hum. Dasar-Dasar
  • 2. TIGA KATEGORI BELAJAR FILSAFAT • HISTORIS – berdasar kurun waktu tertentu • SISTEMATIS – spesialisasi cabang-cabang filsafat ttt • PRINSIP-PRINSIP FILSAFAT – pola yang digunakan
  • 3. MENGASAH FILSAFAT • Diskusi, Mailing List, dsb • Studi Literatur (Topik & Tokoh) • Hadap Masalah • Permenungan • Menulis • Mengajar
  • 4. ARTI FILSAFAT • Filsafat  mater scientiarum induk segala ilmu (cat. > dulu) • Kelahiran Filsafat di Yunani Kuno (di Miletos) 6 SM  Kemenangan akal atas mite Thales (Father of Philosophy): Arche  Air • Filsafat (Ina) = Falsafah (Arab) = Philosophy (Ing) = Philosophia (Latin) = Philosophie (Jerman, Belanda, Prancis)  Philosophia (Yunani). • ...
  • 5. • Philosophia  philein (mencintai) + sophos (bijaksana) philos (teman) + sophia (kebijaksanaan) • Pythagoras (572-497 SM)  “philosophos” (lover of wisdom) • Filosof bukan orang yang sudah mencapai & memiliki kebenaran, tetapi selalu mengejar & mencintai kebenaran
  • 6. TERMINOLOGI FILSAFAT Filsafat: kegiatan/hasil pemikiran/permenungan yang menyelidiki sekaligus mendasari segala sesuatu yang berfokus pada makna di balik kenyataan/teori yang ada untuk disusun dalam sebuah sistem pengetahuan rasional.... Permenungan Kefilsafatan: percobaan utk menyusun sebuah sistem pengetahuan rasional yang memadai utk memahami dunia maupun diri sendiri. Berpikir didefinisikan sebagai kemampuan manusia untuk mencari arti bagi realitas yang muncul di hadapan kesadarannya dalam pengalaman dan pengertian
  • 7. FILSAFAT BISA BERUPA... (1)Sikap, (2)Metode berpikir, (3) Kel. persoalan, (4) Kel. Teori (5) Analisa bahasa/Istilah, (6) Pemahaman yg menyeluruh atau Pandangan Hidup
  • 8. FILSAFAT-FILSAFAT KHUSUS 1. Filsafat Politik 2. Filsafat Ekonomi 3. Filsafat Kebudayaan 4. Filsafat Pendidikan 5. Filsafat Hukum 6. Filsafat Bahasa 7. Filsafat Seni 8. Filsafat Ilmu 9. ...dll
  • 9. FILSAFAT KEILMUAN • Filsafat Ilmu Umum • Filsafat Ilmu-ilmu Khusus 1. Filsafat Matematika 2. Filsafat Ilmu-ilmu Fisik 3. Filsafat Biologi 4. Filsafat Psikologi 5. Filsafat Linguistik 6. Filsafat Ilmu Sosial 7. dll.
  • 10. BERPIKIR DALAM FILSAFAT Rasional: tahu & paham dengan akal budi Logis: tahu & paham dengan teknik berpikir yang telah ditetapkan dalam aturan logika formal, yakni menyusun silogisme-silogisme dengan tujuan mendapatkan kesimpulan yang tepat dengan menghilangkan setiap kontradiksi. Dialektik: menetapkan tesis dan antitesis dengan tujuan mendapat sintesis dengan mengaktifkan kontradiksi Intuisi: diutamakan kemampuan inventif, mendapat pengetahuan segera tanpa terlalu mempedulikan prosedur atau langkah untuk sampai pada kepada pengetahuan tersebut Taksonomi: susun klasifikasi dengan tujuan menyederhanakan kenyataan dan gejala dalam kategori Simbolisme: lihat gejala sbg lambang dg tujuan mengerti apa yang dilambangkan
  • 11. OBJEK FILSAFAT • Objek Material : Segala sesuatu yang ada 1. Tipikal / sungguh-sungguh ada 2. Dalam kemungkinan 3. Dalam pikiran/konsep • Objek Formal : Hakikat terdalam / substansi / esensi / intisari Ketr. O.M. = Sesuatu hal yg dijadikan sasaran pemikiran (Gegenstand), yg diselidiki, yg dipelajari. O.F. = Cara memandang, meninjau, seorang peneliti terhadap OM-nya serta prinsip-prinsip yang digunakan. OF  Memberi keutuhan suatu ilmu Membedakannya dengan bidang ilmu lain 1 OM = sekian OF
  • 12. CIRI-CIRI PERSOALAN FILSAFAT • Bersifat sangat umum (tak bersangkutan dg objek2 khusus) • Spekulatif, tak langsung menyangkut fakta (non- faktawi) • Bersangkutan dg nilai-nilai (kualitas abstrak yg ada pd suatu hal) • Bersifat kritis  thd konsep dan arti2 yg biasanya diterima bgt saja oleh ilmu • Besifat sinoptik: mencakup struktur kenyataan scr keseluruhan • Bersifat implikatif: jawaban suatu persoalan memunculkan persoalan baru yg saling berhubungan. • Bersifat teoritik: lebih pada tindak reflektif, non-praktis.
  • 13. CIRI-CIRI PEMIKIRAN FILSAFAT • Bersifat radikal (sampai ke akar-akarnya, sampai pd hakikat/esensi) • Sistematis (adanya hub. fungsional antara unsur2 utk mencapai tujuan ttt) • Berpikir ttg hal/proses umum, universal, ide2 besar, bukan ttg peristiwa tunggal • Konsisten/runtut (tak terdapat pertentangan di dalamnya) dan koheren (sesuai dg kaidah2 berpikir, logis) • Secara bebas, tak cenderung bias prasangka, emosi. Kebebasan ini berdisiplin (berpegang pd prinsip2 pemikiran logis serta tanggung jawab pd hati nurani sendiri) • Berusaha memperolah pandangan komprehensif/menyeluruh. • Secara konseptual  hasil generalisir (perumuman) dan abstraksi dr pengalaman ttg hal2 serta proses2 individual  melampaui batas pengalaman hidup sehari2
  • 14. TUJUAN & MANFAAT FILSAFAT • Mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin, mengajukan kritik & menilai pengetahuan ini, menemukan hakikatnya & menerbitkan serta mengatur semua itu dlm bentuk yg sistematis. • Bukan Problem Solving, tetapi memberi kejernihan dalam berpikir tentang sesuatu, memetakan secara komprehensif & radikal. Dengan filsafat, manusia mampu menghindar dari arogansi “akulah yang benar”, dogmatisme kepercayaan. Melalui filsafat semua argumen diakui sama potensinya dalam meraih kebenaran. • Para filosof tampak selalu gelisah, “semakin banyak tahu semakin merasa banyak yang belum diketahui”. Kebenaran, kebahagiaan, keadilan, keindahan, nilai-nilai itu selalu dalam proses & debatable, tak pernah finish tergenggam..!  subjektif
  • 15. Filsafat membicarakan fakta dengan 2 cara: • mengajukan kritik atas makna yg dikandung fakta “sungguh finalkah fakta bahwa tangan itu materi padat?” • menarik kesimpulan yg bersifat umum dari fakta “kebenaran bisa ganda: tangan materi padat sekaligus gelombang tak kasat mata”
  • 16. JENIS-JENIS PERSOALAN FILSAFAT Keberadaan (being) atau eksistensi (exixtence)  cab. Metafisika Pengetahuan (knowledge) atau kebenaran (truth)  cab. Epistemologi & Logika Nilai-Nilai (values)  cab. Etika (kebaikan) & Estetika (keindahan)
  • 17. METAFISIKA Merupakan studi terdalam dari kenyataan/keberadaan Persoalan Ontologis  Makna dan penggolongan “ada”, “eksistensi”.  Sifat dasar kenyataan Persoalan Kosmologis  Asal mula, perkembangan, struktur/susunan alam  Hubungan kausalitas  Permasalahan ruang dan waktu Persoalan Antropologis • Hubungan tubuh dan jiwa • Kesadaran, kebebasan
  • 18. EPISTEMOLOGI Pelajari asal/sumber, struktur, metode, & validitas pengetahuan Theory of knowledge  Episteme = pengetahuan + logos = ilmu Apa yang dapat saya ketahui? Bagaimana manusia dapat mengetahui sesuatu? Perbedaan pengetahuan apriori dengan aposteriori
  • 19. LOGIKA Ilmu, kecakapan, alat untuk berpikir secara lurus Logos = nalar, kata, teori, uraian, ilmu OM = pemikiran OF = kelurusan berpikir  Pengertian, putusan, penyimpulan, silogisme  Bagaimana manusia berpikir secara lurus?  Perbedaan logika material dan formal  Penerapan logika induksi dan deduksi  Macam-macam sesat pikir
  • 20. ETIKA Filsafat Moral Ethos = watak; Mores = kebiasaaan; kesusilaan OM = perilaku secara sadar dan bebas; OF = baik dan buruk  Syarat baik-buruknya perilaku  Hubungan kebebasan berkehendak dengan perbuatan susila  Kesadaran moral, hati nurani  Pertimbangan moral dan pertimbangan yang bukan moral
  • 21. ESTETIKA Filsafat Keindahan Estetika berasal dari kata Yunani aisthesis = cerapan indera  Arti keindahan  Subjektivitas, objektivitas, dan ukuran keindahan  Peranan keindahan dalam kehidupan  Hubungan keindahan dengan kebenaran
  • 22. ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT 1. Persoalan Keberadaan A. Dari segi jumlah Monisme = satu kenyataan fundamental Dualisme = dua substansi Pluralisme = banyak substansi B. Dari Segi Kualitas spiritualisme = roh ~ idealisme Materialisme = materi C. Dari Segi Proses, Kejadian/Perubahan Mekanisme = asas-asas mekanik Teleologi = alam diarahkan ke suatu tujuan Vitalisme = kehidupan tidak semata-mata fisik-kimiawi Organisisme = hidup adl struktur dinamis, sistem yg teratur
  • 23. ... 2. Persoalan Pengetahuan A. Sumber Rasionalisme = akal ~ deduksi Empirisme = indera Realisme = objek nyata dalam dirinya sendiri Kritisisme = Pengamatan indera dan Pengolahan akal B. Hakikat Idealisme = proses mental/psikologis ~ subjektif Empirisme = pengalaman Positivisme = pengetahuan faktawi Pragmatisme = guna pengetahuan
  • 24. ... 2. Persoalan Etika/Nilai-Nilai Idealisme etis – ideal Deontologisme etis – kewajiban Etika Teleologis = tujuan Hedonisme = kenikmatan Utilitarisme = Kebahagiaan sebesar2nya utk man sebanyak2nya.
  • 25. HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU • Perbedaannya, filsafat dengan metodenya mampu mempertanyakan keabsahan dan kebenaran ilmu, sedangkan ilmu tidak mempu mempertanyakan asumsi, kebenaran, metode, dan keabsahannya sendiri. • Ilmu lebih bersifat ekslusif, menyelidiki bidang-bidang yang terbatas, sedangkan filsafat lebih bersifat inklusif. • Dengan demikian filsafat berusaha mendapatkan pandangan yang lebih komprehensif tentang fakta-fakta. • Ilmu dalam pendekatannya lebih bersifat analitik dan deskriptif: menganalisis keseluruhan unsur-unsur yang mnjadi bagian kajiannya, sedangkan filsafat lebih sintetik atau sinoptik menghadapi objek kajiannya sebagai keseluruhan. • Filsafat berusaha mencari arti fakta-fakta. • Jika ilmu condong menghilangkan faktor-faktor subjektivitas dan menganggap sepi nilai-nilai demi menghasilkan objektivitas, maka filsafat mementingkan personalitas, nilai-nilai dan bidang pengalaman keduanya tumbuh dari sikap refleksif, ingin tahu, dan dilandasi kecintaan pada kebenaran
  • 26. • Filsafat itu tidak salah satu ilmu di antara ilmu-ilmu lain. "Filsafat itu pemeriksaan ('survey') dari ilmu-ilmu, dan tujuan khusus dari filsafat itu menyelaraskan ilmu-ilmu dan melengkapinya." • Filsafat mempunyai dua tugas: menekankan bahwa abstraksi-abstraksi dari ilmu- ilmu betul-betul hanya bersifat abstraksi (maka tidak merupakan keterangan yang menyeluruh), dan melengkapi ilmu-ilmu dengan cara ini: membandingkan hasil ilmu-ilmu dengan pengetahuan intuitif mengenai alam raya, pengetahuan yang lebih konkret, sambil mendukung pembentukan skema-skema berpikir yang lebih menyeluruh. • Hubungan ilmu dengan filsafat bersifat interaksi. Perkembangan-perkembangan ilmiah teoritis selalu berkaitan dengan pemikiran filsafati, dan suatu perubahan besar dalam hasil dan metode ilmu tercermin dalam filsafat. Ilmu merupakan masalah yang hidup bagi filsafat. Ilmu membekali filsafat dengan bahan-bahan deskriptif dan faktual yang sangat perlu untuk membangun filsafat. Tiap filsafat dari suatu periode condong merefleksikan pandangan ilmiah di periode itu. Ilmu melakukan cek terhadap filsafat dengan membantu menghilangkan ide-ide yang tidak sesuai dengan pengetahuan ilmiah. Sedangkan filsafat memberikan kritik tentang asumsi dan postulat ilmu serta analisa kritik tentang istilah-istilah yang dipakai
  • 27. • Filsafat dapat memperlancar integrasi antara ilmu-ilmu yang dibutuhkan. Searah dengan spesialisasi ilmu maka banyak ilmuwan yang hanya menguasai suatu wilayah sempit dan hampir tidak tahu menahu apa yang dikerjakan di wilayah ilmu lainnya. Filsafat bertugas untuk tetap memperhatikan keseluruhan dan tidak berhenti pada detil-detilnya. • Filsafat adalah meta ilmu, refleksinya mendorong peninjauan kembali ide- ide dan interpretasi baik dari ilmu maupun bidang-bidang lain. • Filsafat pada masa-masa awal kelahirannya dianggap sebagai mater scientiarum, induknya ilmu. Seiring dengan spesialisasi ilmu sampai dengan akhir-akhir ini, kekhususan setiap ilmu menimbulkan batas-batas yang tegas antara masing-masing ilmu. Tidak ada bidang pengetahuan lain yang menjadi penghubung ilmu-ilmu yang terpisah itu. Di sinilah filsafat berusaha mengatasi spesialisasi dengan mengintegrasikan masing-masing ilmu dan/dengan merumuskan pandangan hidup yang didasarkan atas pengalaman kemanusiaan yang luas.
  • 28. HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN SENI • Seni dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan manusia yang menjelajahi dan menciptakan realitas baru serta menyajikannya secara kiasan. Manusia membutuhkan seni, sebagaimana manusia membutuhkan filsafat dan ilmu, karena melalui seni manusia dapat mengekspresikan dan menanamkan apresiasi dalam pengalamannya. • Seni tidak bertujuan untuk mencari pengetahuan dan pemahaman sebagaimana filsafat, juga bukan seperti ilmu yang bertujuan mengadakan deskripsi, prediksi, eksperimentasi, dan kontrol, tetapi seni bertujuan untuk mewujudkan kreativitas, kesempurnaan, bentuk, keindahan, komunikasi, dan ekspresi. merupakan sarana manusia untuk “tahu”, dalam arti tahu tentang dirinya sendiri, sesama, alam, maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana bersikap, berbuat, dan bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas kehidupannya
  • 29. HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN AGAMA • Filsafat bukan agama, meskipun banyak juga manusia dari berbagai belahan dunia yang menjadikan filsafat (dalam arti pandangan hidup) sebagai agama, misalnya filsafat konfusianisme. • Tujuan agama lebih dari sekedar pengetahuan, yakni untuk mencari keharmonisan, keselamatan, dan perdamaian. Agama yang matang dan kokoh akan mencantumkan latar belakang filsafat dan sekaligus menimba dan menyaring informasi dari ilmu. Ini diperlukan agama dalam rangka memberi jawaban komprehensif, integral, dan berwibawa (dalam arti tidak asal menjawab) terhadap berbagai pertanyaan dan gugatan. • Kasus-kasus yang membawa-bawa agama seperti terorisme, tentu bisa dirunut pada latar belakang filsafat dari agama tersebut, misalnya bagaimana pandangan agama tersebut terhadap kekerasan, keadilan, dan kemanusiaan. • Seperti kata Einstein, tanpa ilmu (dan filsafat), agama akan lumpuh. merupakan sarana manusia untuk “tahu”, dalam arti tahu tentang dirinya sendiri, sesama, alam, maupun Sang Penciptanya untuk kemudian tahu bagaimana bersikap, berbuat, dan bertanggung jawab dalam aneka macam kompleksitas kehidupannya
  • 30. SEKILAS FILSAFAT ILMU • Filsafat ilmu merupakan bagian atau cabang dari filsafat yang lahir di abad ke-18. • Lingkup permasalahan filsafat ilmu (dipakai secara luas di Indonesia): o Problem ontologi ilmu; perkembangan dan kebenaran ilmu sesungguhnya bertumpu pada landasan ontologis (‘apa yang terjadi’ - eksistensi suatu entitas) o Problem epistemologi; adalah bahasan tentang asal muasal, sifat alami, batasan (konsep), asumsi, landasan berfikir, validitas, reliabilitas sampai soal kebenaran (bagaimana ilmu diturunkan - metoda untuk menghasilkan kebenaran) o Problem aksiologi; implikasi etis, aspek estetis, pemaparan serta penafsiran mengenai peranan (manfaat) ilmu dalam peradaban manusia Ketiganya digunakan juga sebagai landasan penelaahan ilmu
  • 31. CIRI SAHNYA ILMU  Memiliki objek atau pokok soal, yakni sasaran dan titik pusat perhatian tertentu  Bermetode, yakni cara atau sistem dalam ilmu untuk memperoleh kebenaran agar rasional, terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah  Bersistem: mencakup seluruh objek serta aspek- aspeknya sehingga saling berkaitan satu sama lain  Universal: keputusan kebenarannya berorientasi sifat keumuman, bukan tunggal  Verifikatif: dapat dilacak kebenarannya  Rasional/objektif: dapat dipahami dengan akal
  • 32. • Ternyata perkembangan ilmu tidak semata-mata mengandalkan rasio atau empiris saja, tetapi merupakan suatu petualangan yang tak habis-habisnya (an unending adventure), yang selalu hadir di ambang ketakpastian (uncertainty) dan menuntut tindakan keputusan (act of judgment). • Diperlukan penerobosan (penetration) antara kehidupan berpikir (rasio), berbuat (pengalaman = empiri), dan intuisi (sebagai pemahaman tertinggi terhadap masalah itu sebagai keseluruhan), suatu interpenetrasi yang interaktif yang melahirkan ilham untuk mewujudkan tindakan kreatif. • Oleh karena itu, ilmu tidak semata-mata disusun secara logis rasional (menekankan fungsi akal) atau bersifat empiris (menekankan fungsi pengalaman/indera) atau rasionalistis kritis (dalam arti Kantian), ataupun konstruktivistis (penekanan keseluruhan konteks, rasional maupun empiris), tetapi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh aspek pembangunan masyarakat spiritual maupun material ataupun dalam kaitan dengan konteks ilmu itu sendiri. Tanggung jawab etis kemudian menjadi tuntutannya (dalam hal inilah value bond-nya ilmu dalam konteks aksiologi). • Bertitik tolak dari hal ini, filsafat ilmu bisa dirumuskan sebagai ilmu yang berbicara tentang dinamika ilmu pengetahuan itu sendiri, dan bisa disebut sebagai meta-science yang berarti ilmunya ilmu lainnya
  • 33. • Sering disebutkan, kesepakatan antara para ilmuwan dan filsuf dengan tegas menunjuk “empiris” sebagai ciri ilmu, baik menyangkut metode, observasi, ataupun analisis yang digunakan ilmu-ilmu sosial maupun ilmu-ilmu alam. • Namun tidak semua kenyataan kehidupan dapat dijawab oleh kedua golongan ilmu ini. Ilmu-ilmu humaniora merupakan wadah bagi hal tersebut. Berbagai peri kehidupan manusia yang paling esensial dalam kawasan perkembangan manusiawi seperti kebebasan berpikir, keadilan, kelurusan moral, ataupun ketegaran nilai, jauh lebih luas jangkauannya untuk dapat disederhanakan dan direduksikan menjadi persamaan atau teori sosial tanpa kehilangan maknanya
  • 34. • Nilai penting filsafat ilmu untuk seharusnya diajarkan di semua universitas tidak hanya sebagai komplemen semata dari pendidikan keilmuan suatu fakultas keilmuan, tetapi juga terkait dengan kebutuhan akan keterbukaan cakrawala pengetahuan ilmiah disiplin ilmu yang semakin lama semakin terspesialisasi. • Spesialisasi ilmu ini memerlukan “jembatan” atau “penghubung” yang menghubungkan struktur keilmuan suatu disiplin ilmu khusus dengan informasi-informasi dan kritik-kritik ilmiah aspek- aspek di luar bahasan disiplin keilmuan tersebut (meskipun tentu saja dibatasi pada aspek-aspek keumumannya).
  • 35. L O G I K A I L M U STRUCTURING HUMAN INQUIRY INQUIRY KONSEPTUALISASI OPERASIONALISASI DEDUKSI INDUKSI NOMOTHETIC IDIOGRAPHIC REALITA EMPIRIK REALITA SIMBOLIK PARADIGMA TEORI & KONSEP OBYEK METODA & PROSES INFORMASI & PENGETAHUAN GENERALIZED MEANING Œ