Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Deliberatif

1. DESAIN PEMBELAJARAN FISIKA
“FILOSOFI KURIKULUM: KURIKULUM DELIBERATIF”
Dosen Pengampu:
Dr. Ir. Vina Serevina, MM
Disusun Oleh:
Virgiana Tinura
131081801
Ir. Vina Serevina, MM Virgiana Tinura, S.Pd.
Program Magister Pendidikan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Jakarta
2019

2. Apa itu
Kurikulum?

3. Definisi Kurikulum
 UU No. 20 Tahun 2003
Kurikulum merupakan seperangkat rencana &
sebuah pengaturan berkaitan dengan tujuan,
isi, bahan ajar & cara yang digunakan sebagai
pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai sebuah tujuan
pendidikan nasional.
Depdiknas.2003. Undang-undang RI No.20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional. Jakarta: Depdiknas.

4. Definisi Kurikulum
 Inlow (1966)
kurikulum adalah usaha menyeluruh yang
dirancang khusus oleh sekolah dalam
membimbing murid memperoleh hasil
pelajaran yang ditentutkan.
Sarinah. 2015. Pengantar Kurikulum. Yogyakarta: Deepublish.

5. Definisi Kurikulum
 Hilda Taba (1962)
Kurikulum dianggap sebagai a plan of
learning yang artinya bahwa kurikulum
merupakan sesuatu yang direncanakan untuk
dipelajari oleh peserta didik.
Sarinah. 2015. Pengantar Kurikulum. Yogyakarta: Deepublish.

6. Definisi Deliberatif
 KBBI
Deliberasi artinya menimbang-nimbang, pertimbangan
(secara mendalam)
Deliberatif berarti bersifat deliberasi atau berdasarkan
pertimbangan yang mendalam.
KBBI, 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online]
Available at: http://kbbi.web.id/pusat,
KBBI, 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
[Online] Available at: http://kbbi.web.id/pusat,

7. Kurikulum Deliberatif
Jadi, kurikulum adalah seperangkat
rencana tertulis yang dikembangkan
untuk digunakan sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang
berisi mata pelajaran yang akan diajarkan
kepada peserta didik untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum
bersifat deliberatif, artinya pengembangan
kurikulum dilakukan melalui pertimbangan
yang sangat mendalam.

8. Apa yang harus
dipertimbangkan dalam
mengembangkan
kurikulum?

9. “Memutuskan apa yang yang
harus dipelajari”
Ada beberapa pertanyaan yang harus
dipertimbangkan sebelum pengambilan
keputusan, yaitu:
a. Apa yang sebenarnya diperlukan agar
siswa dapat sukses dalam masyarakat?
b. Kebutuhan-kebutuhan apa yang
diinginkan oleh daerah, bangsa, negara,
dan dunia?
c. Hal-hal esensial apa yang harus
diajarkan?
McNeil, John D. 1990. Curriculum: a comprehensive introduction, 4th
edition. USA: Library of Congress Cataloging-in-Publication data.

10. “Relevansi”
Kurikulum yang dikembangkan harus
dikaitkan dengan masalah dunia kerja
(vocation), kependudukan (citizenship),
hubungan antarpribadi (personal
relationship), dan berbagai aktivitas
masalah lainnya yang menyangkut
budaya, sosial, politik, dan sebagainya.
Hamalik, Oemar. 2011. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung:
Rosdakarya.

11. “Keseimbangan”
Oliva (1992) menunjukkan beberapa
variabel yang harus dipertimbangkan,
yaitu:
1. Kurikulum berpusat pada siswa dan
kurikulum berpusat pada pelajaran
2. Kebutuhan siswa dan kebutuhan
masyarkat
3. Pendidikan umum dan pendidikan
khusus
4. Luas dan dalamnya kurikulum
5. Tiga domain penting pendidikan
Hamalik, Oemar. 2011. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung:
Rosdakarya.

12. “Keseimbangan”
Lanjutan...
6. Pendidikan individual dan pendidikan
masyarakat
7. inovasi dan tradisi
8. Logis dan psikologis
9. Kebutuhan yang diharapkan dan tidak
diharapkan siswa
10. Kebutuhan akademis yang
diharapkan
11. Metode, pengalaman, dan strategi.
Hamalik, Oemar. 2011. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung:
Rosdakarya.

13. “Keseimbangan”
Lanjutan...
12. Cepatnya perubahan dan pergantian
waktu atau masa
13. Dunia kerja dan permainan
14. Sekolah dan masyarakat sebagai
sumberdaya dalam pendidikan
15. Disiplin kelembagaan
16. tujuan-tujuan kelembagaan
17. Disiplin ilmu
Hamalik, Oemar. 2011. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung:
Rosdakarya.

14. “Integrasi”
Integrasi berarti memadukan,
menggabungkan, dan menyatukan antar
disiplin ilmu.
Mata
Pelajaran
Korelasi
Integrasi
Hamalik, Oemar. 2011. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung:
Rosdakarya.

15. “Sekuens”
Sekuens berarti susunan atau urutan
pengelompokan kegiatan atau langkah-
langkah yang dilakukan dalam
perencanaan kurikulum.
Sekuens mengacu pada “kapan” dan
“dimana” pokok-pokok bahasan pada
kurikulum ditempatkan dan dilaksanakan.
Hamalik, Oemar. 2011. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung:
Rosdakarya.

16. Langkah-langkah sekuens
Mulai dari yang paling sederhana menuju kompleks
Menuruti alur kronologis
Mulai dari keadaan geografis yang dekat sampai ke
yang jauh
Dari jauh menuju dekat
Dari konkret ke abstrak
Dari umum ke khusus
Dari khusus ke umum
Hamalik, Oemar. 2011. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung:
Rosdakarya.

17. “Kontinuitas”
Kontinuitas merupakan berkesinambungan. Dalam
hal ini ada pengulangan yang terencana tentang isi
(content) pelajaran. Kontinuitas bukanlah semata-
mata pengulangan isi (content) pelajaran,
melainkan merupakan pengulangan yang kompleks
dalam upaya meningkatkan hasil belajar.
• Pengenalan
konsep
• Keterampilan
• pengetahuan
Prinsip
Kontinuitas
Dilakukan
secara
berulang
Hamalik, Oemar. 2011. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung:
Rosdakarya.

18. “Artikulasi”
Atikulasi diartikan sebagai pertautan
antara kelompok elemen atau unsur lintas
tingkatan sekolah.
Hamalik, Oemar. 2011. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung:
Rosdakarya.

19. “Kemampuan Transfer”
prinsip-prinsip umum dari proses transfer,
yaitu: Transfer merupakan “hati nurani” pendidikan
Proses transfer memungkinkan untuk dilakukan
Proses transfer dilakukan dari situasi yang lebih dekat ke
situasi luar kelas yang lebih jauh dan luas
Hasil transfer akan lebih bermakna jika guru membantu
siswa dalam menderivasi, generalisasi, serta menetapkan
generalisasi tersebut
Ketika siswa memperoleh pengetahuan bagi dirinya,
proses transfer telah berhasil
Hamalik, Oemar. 2011. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung:

20. Masalah yang mungkin
timbul dalam proses
pengembangan
kurikulum

21. • Untuk siapa kurikulum itu disediakan
• apakah kurikulum tersebut bermaksud
mendidik siswa agar mampu
mengendalikan diri, atau agar mampu
mengikuti perubahan sosial
• Apakah kurikulum bersifat mendoktrinasi
sesuatu
• Apakah kurikulum bermaksud
mempersiapkan siswa bagi masa
depannya, atau untuk memenuhi
berbagai kebutuhan yang dirasakan
sekarang ini
Masalah
yang
bekaitan
dengan
tujuan dan
hasil
kurikulum
McNeil, John D. 1990. Curriculum: a comprehensive introduction, 4th
edition. USA: Library of Congress Cataloging-in-Publication data.

22. • Apakah kurikulum memberikan
pelayanan terhadap masyarakat atau
perorangan
• Apakah kurikulum berkenaan dengan
permasalahan yang kontroversial
• Apakah kurikulum disesuaikan dengan
minat dan kebutuhan perorangan atau
umum
• Apakah kurikulum berkenaan dengan
pendidikan umum atau dengan
pendidikan khusus
• Apakah kurikulum dikaitkan dengan
usaha pencapaian tujuan-tujuan
pendidikan
Masalah
yang
bekaitan
dengan
tujuan dan
hasil
kurikulum
McNeil, John D. 1990. Curriculum: a comprehensive introduction, 4th
edition. USA: Library of Congress Cataloging-in-Publication data.

23. • Ukuran yang digunakan dalam memilih
bahan dan pengalaman kurikuler
• Apakah kurikulum disusun berdasarkan
mata pelajaran atau pengusahaan
adanya korelasi
• Perbedaan-perbedaan yang terdapat
dalam kurikulum tersebut
• Jenis-jenis kegiatan dan pengalaman
yang terdapat dalam kurikulum
Masalah
yang
bekaitan
dengan isi
dan
organisasi
kurikulum
McNeil, John D. 1990. Curriculum: a comprehensive introduction, 4th
edition. USA: Library of Congress Cataloging-in-Publication data.

24. • Jenis kurikulum yang digunakan
• Pengalaman yang diwajibkan dan yang
bersifat pilihan
• Apakah dalam kurikulum terdapat
pelajaran-pelajaran khusus
• Berbagai pelajaran yang diperlukan
untuk kenaikan kelas
• Cara perbaikan seleksi dan organisasi
bahan-bahan pelajaran
Masalah
yang
bekaitan
dengan isi
dan
organisasi
kurikulum
McNeil, John D. 1990. Curriculum: a comprehensive introduction, 4th
edition. USA: Library of Congress Cataloging-in-Publication data.

25. • Cara pengadaan artikulasi dan korelasi
• Awal penyusunan dan perevisian
kurikulum
• Sumber-sumber informasi yang dapat
dimanfaatkan untuk penyusunan
kurikulum
• Pihak yang dapat ikut berpartisipasi
dalam perubahan dan penyusunan
kurikulum
• Pihak yang memberikan latihan dalam
pengelolaan kurikulum
• Langkah-langkah yang akan dilakukan
dalam mengadakan perubahan
kurikulum
• Cara perbaikan proses penyusunan
kurikulum
Masalah
yang
bekaitan
dengan
proses
penyusunan
dan revisi
kurikulum
McNeil, John D. 1990. Curriculum: a comprehensive introduction, 4th
edition. USA: Library of Congress Cataloging-in-Publication data.

26. KRITIK DAN SARAN
TERHADAP KURIKULUM
2013 REVISI

27. Kelebihan Kekurangan Saran
Pembelajaran berpusat
pada peserta didik
Banyak guru yang salah
kaprah, guru beranggapan
dengan K13 guru tidak
perlu menjelaskan materi
pada siswa
Memberikan pemahaman
bahwa guru juga perlu
menjelaskan materi, dalam
hal ini guru berperan
sebagi fasilitator.
Guru berperan sebagai
fasilitator
Adanya penilaian dari
semua aspek, meliputi
aspek afektif, kognitif,
dan psikomotor.
Banyak guru yang belum
siap mental dengan
kurikulum 2013
Memberikan pelatihan
kurikulum 2013 yang
berkelanjutan
Proses pembelajaran
dituntut agar
kontekstual
Materi yang harus dikuasai
terlalu banyak
Materi pelajaran yang
harus dipelajari sebaiknya
dikurangi dan dipilih
materi-materi yang paling
esensial.
Penggunanaan
teknologi in-formasi
Penguasaan teknologi
informasi dalam
pembelajar-an masih
terbatas
Memberikan pelatihan IT
bagi guru
Pramuka merupakan Tidak semua siswa Mewajibkan ekstrakurikuler

28. Terima Kasih 