SlideShare a Scribd company logo
Sleep and activity 
By: by: 
Qurotul A’yun, S.Kep,Ns 
Fikes 
Universitas merdeka surabaya
TIDUR 
Johnson 
“ salah satu kebutuhan fisiologis manusia “.
• Secara psikologis, tidur memungkinkan 
seseorang untuk mengalami perasaan sejahtera 
serta energy psikis dan kewaspadaan untuk 
menyelesaikan tugas-tugas. Kinerja, 
kewaspadaan, angka akivitas, dan kesehatannya 
dipengaruhi oleh pola tidur dan bangun yang 
terganggu.
Gejala klinis 
gangguan tidur 
INSOMNIA 
Insomnia adalah ketidakmampuan untuk tidur 
walaupun ada keinginan untuk melakukannya. 
Keluhan : 
“ ketidakmampuan untuk tidur, sering terbangun, 
ketidakmampuan untuk kembali tidur pada dini 
hari “
Macam – macam insomnia 
Jangka pendek 
berakhir beberapa minggu dan muncul akibat 
pengalaman stress yang bersifat sementara seperti 
kehilangan orang yang dicintai, 
tekanan ditempat kerja atau 
takut kehilangan pekerjaan. 
Biasanya kondisi ini dapat hilang tanpa intervensi 
medis setelah orang tersebut beradaptasi terhadap 
stressor.
Lanjutan.. 
Sementara 
episode malam gelisah yang tidak sering terjadi 
yang disebabkan oleh perubahan-perubahan 
lingkungan seperti: 
konstruksi bangunan yang bising, 
pengalaman yang menimbulkan ansietas.
Lanjutan..... 
• Kronis 
▫ berlangsung selama 3 minggu atau seumur hidup. 
Kondisi ini dapat disebabkan oleh: 
kebiasaan tidur yang buruk, 
masalah psikologis, 
penggunaan obat tidur berlebihan 
penggunan alcohol berlebihan 
gangguan jadwal tidur-bangun dan masalah 
ksehatan lainnya.
• HIPERSOMNIA 
Hipersomnia dicirikan dengan tidur lebih dari 8 
atau 9 jam per periode 24 jam, dengan keluhan 
tidur berlebihan.
• Apnea Tidur 
Apnea tidur adalah berhentinya pernapasan 
selama tidur.
• Gejala... 
▫ Dengkuran yang keras dan periodic 
▫ Aktivitas malam hari yang tidak biasa, seperti duduk tegak, 
berjalan dengan tidur, terjatuh dari tempat tidur 
▫ Gangguan tidur dengan seringnya terbangun di malam 
hari (nocturnal warking). 
▫ Perubahan memori 
▫ Rasa kantuk yang berlebihan di siang hari 
▫ Nokturia 
▫ Sakit kepala di pagi hari 
pernapasan dapat berhenti paling banyak 300 kali, dan 
episode apnea dapat berakhir dari 10 sampai 90 detik.
Penatalaksanaan Gangguan Tidur Pada 
Lansia 
1. Pencegahan Primer 
1. Tidur seperlunya,tetapi tidak berlebihan, agar merasa segar dan sehat 
di hari berikutnya. Pembatasan waktu tidur dapat memperkuat tidur, 
berlebihannya waktu yang dihabiskan di tempat tidur tampaknya 
berkaitan dengan tidur yang dangkal atau terputus-putus. 
2. Waktu bangun yang teratur di pagi hari memperkuat siklus sirkadian 
dan menyebakan awitan tidur yang teratur. 
3. Jumlah latihan stabil setiap harinya dapat memperdalam tidur. 
Namun, latihan yang hanya dilakukan kadang-kadang tidak dapat 
memperbaiki tidur pada malam berikutnya 
4. Bunyi bising yang bersifat kadang-kadang ( missal : bunyi pesawat 
terbang yang melintas ) dapat mengganggu tidur sekalipun orang 
tersebut tidak terbangun oleh bunyinya dan tidak dapat mengingatnya 
di pagi hari. Kamar tidur kedap suara dapat membantu bagi orang-orang 
yang harus tidur di dekat kebisingan
5. Meskipun ruangan yang terlalu hangat dapat mengganggu tidur, 
namun tidak ada bukti yang menujukkan kamar yang terlalu dingin 
dapat membantu tidur. 
6. Rasa lapar menngganggu tidur, kudapan ringan dapat membantu 
tidur 
7. Pil tidur yang hanya kadang-kadang saja digunakan dapat bersifat 
menguntungkan, namun penggunaannya yang kronis efektif pada 
kebanyakan penderita insomnia. 
8. Kafein di malam hari dapat mengganggu tidur, meskipun pada 
orang-orang yang tidak berfikir demikian 
9. Alcohol membantu orang-orang yang tegang untuk tertidur lebih 
mudah,tetapi tidur tersebut akan teputus-putus 
10. Orang-orang merasa marah dan frustasi karena tidak dapat tidur 
tidak oleh berusaha terlalu keras untuk tertidur tetapi harus 
menyalakan lampu dan melakukan hal lain yang berberda 
11. Penggunaan tembakau secara kronis dapat mengganggu tidur
Tindakan pencegahan primer lainnya 
antara lain adalah 
• Kasur yang baik memungkinkan kesejajaran 
tubuh yang tepat 
• Suhu kamar harus cukup dingin ( kurang dari 
24oC sehingga cukup nayaman. 
• Asupan kalori harus minimal pada saat 
menjelang tidur. 
• Latihan sedang di siang hari atau sore hari 
merupakan hal ang dianjurkan
• 2. Pencegahan sekunder 
Pengkajian oleh perawat harus mencakup factor-faktor berikut ini : 
▫ Seberapa baik lansia tersebut tidur di rumah? 
▫ Berapa kali lansia tersebut terbangun di malam hari? 
▫ Kapan lansia tersebut pergi ke tempat tidur dan terbangun? 
▫ Ritual apa saja yang terjadi menjelang tidur ( mis: kudapan menjelang tidur, 
menonton televisi, mendengarkan musik, membaca.)? 
▫ Berapa jumlah dan jenis latihan yang dilakukan setiap hari? 
▫ Apakah posisi yang paling disukai ketika di tempat tidur? 
▫ Apa jenis lingkungan kamar yang paling disukai ( tenang, musik lembut, lampu 
remang-remang, gelap total, kamar tertutup)? 
▫ Berapa suhu yang disukai? 
▫ Berapa banyak ventilasi yang diinginkan? 
▫ Aktivitas apa yang biasanya dilakukan beberapa jam sebelum tidur? 
▫ Apa saja obat tidur atau obat lain yang diingesti sebelum tidur secara rutin? 
▫ Berapa banyak waktu yang dihabiskan orang tersebut dalam hobinya? 
▫ Persepsi orang tersebut tentang kepuasan hidup dan status kesehatannya.
• Pencegahan Tersier 
Jika terdapat gangguan tidur seperti apnea tidur 
yang mengancam kehidupan, kondisi pasien 
memerlukan rehabilitasi melalui tindakan-tindakan 
seperti pengangkatan jaringan yang 
menyumbat di mulut dan mempengaruhi jalan 
napas.
pengkajian 
• pengamatan langsung 
• mengajukan pertanyaan pada pasien dan 
anggota keluarganya 
• mengenal pola tidurnya dengan meminta pasien 
menyimpan catatan tidur selama 3 sampai 4 
minggu.
Pertanyaan.... 
• Seberapa baik orang tersebut tidur di rumah. 
• Waktu tidur dan waktu terbangun. 
• Ritual waktu tidur dan lingkungan yang diinginkan pada waktu 
tidur malam (jumlah cahaya dan ventilasi, suhu ruangan, pintu 
terbuka atau tertutup musik, jenis baju tidur). 
• Frekuensi dan durasi waktu terbangun. 
• Aktivitas yang biasanya dilakukan pada jam-jam awal menjelang 
malam. 
• Makanan atau cairan yang dikonsumsi tepat sebelum waktu tidur. 
• Aktivitas dan waktu luang dan hobi. 
• Obat yang diminum, termasuk obat yang membantu tidur 
• Kecenderungan tidur sendiri atau dengan pasangan. 
• Persepsi mengenai status kesehatan dan kepuasan terhadap hidup. 
• Berapa kali pergi ke kamar mandi pada waktu malam hari.
Penatalaksanaan Terapeutik 
Bootzin dan Nicassio menganjurkan aturan-aturan berikut untuk 
mempertahankan kenormalan pola tidur: 
▫ Pergi tidur jika hanya mengantuk 
▫ Gunakan tempat tidur hanya untuk tidur; jangan membaca, menonton 
televisi, atau makan di tempat tidur. 
▫ Jika tidak dapat tidur, bangun dan pindah ke ruangan lain. Bangun 
sampai anda benar-benar mengantuk, kemudian baru kembali ke tempat 
tidur. Jika tidur masih tidak bisa dilakukan dengan mudah, bangun lagi 
dari tempat tidur. Tujuannya adalah menghubungkan antara tempat 
tidur dan tidur cepat. Ulangi langkah ini sesering yang diperlukan 
sepanjang malam. 
▫ Siapkan alarm dan bangun di waktu yang sama setiap pagi tanpa 
memperdulikan berapa banyak anda tidur di malam hari. Hal ini 
membantu tubuh menetapkan irama tidur bangun yang konstan. 
▫ Jangan tidur di siang hari.
Intervensi Keperawatan 
Berikut ini adalah intervensi keperawatan yang dianjurkan: 
• Pertahankan kondisi yang kondusif untuk tidur, yang mencakup perhatian pada faktor-faktor 
lingkungan dan kegiatan ritual menjelang tidur. 
• Bantu orang tersebut untuk rileks pada saat menjelang tidur dengan memberi usapan 
punggung, masase kaki, atau kudapan tidur bila diinginkan. Latihan pasif dan gerakan 
mengusap memberikan efek yang menidurkan. 
• Memberikan posisi yang tepat, menghilangkan nyeri, dan memberi kehangatan dengan 
selimut-selimutkonvensional atau selimut listrik juga dapat membantu. 
• Jangan membiarkan pasien meminum kafein (kopi, teh, cokelat) di sore hari dan di malam 
hari. 
• Lakukan tindakan-tindakan yang masuk akal seperti memutar musik lembut di radio dan 
menawarkan susu hangat dan minuman hangat lainnya atau kudapan yang lebih berat 
untuk meningkatkan tidur pada lansia tanpa menggunakan hipnotik. Pada waktu malam, 
secangkir anggur, sherry, brandi atau bir dapat memberikan kehangatan internal dan 
relaksasi pada lansia yang perlu tidur. Namun, efek satu minuman hanya berlangsung 
selama dua per tiga siklus tidur. Sedasi juga bersifat sama, yang menyebabkan tidur 
terputus-putus.
• Tidur siang merupakan hal yang tepat; namun, jumlah tidur siang tidak boleh lebih dari 2 
jam. 
• Latihan setiap hari juga dianjurkan. Hal ini merupakan cara yang terbaik untuk 
meningkatkan tidur. Latihan harus dilakukan di pagi hari daripada menjelang tidur karena 
pada jam-jam tersebut latihan hanya akan menimbulkan efek menyegarkan daripada 
menidurkan. 
• Mandi air hangat terkadang dapat merilekskan lansia tetapi beberapa diantaranya tidak 
menyukai intervensi ini, mengeluh pusing pada saat mereka bangun. 
Jika tindakan-tindakan ini gagal memperbaiki kualitas tidur, obat-obatan bermanfaat 
untuk sementara waktu, tetapi hanya boleh menjadi upaya terakhir. 
Perawat yang terampil harus memiliki kewaspadaan yang tinggi berkaitan dengan 
penggunaan obat-obatan tersebut dan harus mengkaji lansia dengan sering untuk 
memastikan bahwa rasa kantuk yang berlebihan di siang hari, konfusi, dan disorientasi 
tidak terjadi. Jika terdapat bukti-bukti adanya kondisi ini, obat-obat tersebut harus 
dihentikan secara bertahap dan dilakukan tindakan nonfarmakologis.
ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN 
AKTIVITAS PADA LANSIA
Diagnosa 
1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan depresi 
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan depresi dapat teratasi dan aktivitas 
dapat dilakukan. 
Kriteria hasil : 
1. Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dan depresi hilang. 
Intervensi : 
1. Upaya pencegahan terhadap osteoporosis, baik melalui intervensi secara medis, nutrisi, 
maupun secara penyesuaian gaya hidup. 
2. Upaya pencegahan terhadap jatuh sesuai dengan hasil pengkajian mengenai faktor 
lingkungan sebagai faktor risiko serta dilakukannya pembedahan terhadap risiko faktor 
lingkungan. 
3. Pemeliharan kekuatan dan ketahanan sistem muskuloskeletal, yang termasuk 
pengondisian program latihan harian baik kontraksi otot isometrik dan isotonik, aktivitas 
penguatan dan aerobik, nutrisi untuk meningkatkan anabolisme protein dan pembentukan 
tulang dan sikap komitmen terhadap latihan. 
4. Pemeliharaan fleksibilitas sendi yang terlibat dalam latihan rentang gerak, posisi yang 
tepat dan aktivitas kehidupan sehari-hari. 
5. Pemeliharaan ventilasi yang normal meliputi hiperinflasi dan mobilisasi serta 
menghilangkan sekresi.
Demensia

More Related Content

Similar to Demensia

Siklus sirkardian
Siklus sirkardianSiklus sirkardian
Siklus sirkardian
Cahya
 
Istirahat dan tidur
Istirahat dan tidur Istirahat dan tidur
Istirahat dan tidur
Meidian DiAn
 
Membangun rutinitas kegiatan pada orang dengan bipolar
Membangun rutinitas kegiatan pada orang dengan bipolarMembangun rutinitas kegiatan pada orang dengan bipolar
Membangun rutinitas kegiatan pada orang dengan bipolar
Bagus Utomo
 
Kebutuhan istirahat, tidur, dan bermain
Kebutuhan istirahat, tidur, dan bermainKebutuhan istirahat, tidur, dan bermain
Kebutuhan istirahat, tidur, dan bermain
indah puspa pratiwi
 
Cermin dunia kebidanan
Cermin dunia kebidananCermin dunia kebidanan
Cermin dunia kebidanan
Operator Warnet Vast Raha
 
Cermin dunia kebidanan
Cermin dunia kebidananCermin dunia kebidanan
Cermin dunia kebidanan
Operator Warnet Vast Raha
 
Masalah Tidur & Solusinya
Masalah Tidur & Solusinya Masalah Tidur & Solusinya
Masalah Tidur & Solusinya
BINARAGA.NET
 
Makalah manfaat tidur bagi kesehatan
Makalah manfaat tidur bagi kesehatanMakalah manfaat tidur bagi kesehatan
Makalah manfaat tidur bagi kesehatan
Mustain Doang
 
Isrhat tidur
Isrhat tidurIsrhat tidur
Isrhat tidurVhe Viie
 
Atasi Gangguan tidur
Atasi Gangguan tidur Atasi Gangguan tidur
Atasi Gangguan tidur
Lahargo Kembaren
 
Kebutuhan Istirahat & Tidur
Kebutuhan Istirahat & TidurKebutuhan Istirahat & Tidur
Kebutuhan Istirahat & Tidur
AstriYuliaSariLubis1
 
Gangguan istrahat dan tidur
Gangguan istrahat dan tidurGangguan istrahat dan tidur
Gangguan istrahat dan tidur
Valny Majid
 
Tidur siang
Tidur siangTidur siang
Tidur siang
sevfry
 
Askep Istirahat tidur
Askep Istirahat tidurAskep Istirahat tidur
Askep Istirahat tidur
nuriamuliani
 
Tidur ala rasulullah saw
Tidur ala rasulullah sawTidur ala rasulullah saw
Tidur ala rasulullah saw
Coesweri
 
ASKEP KEBUTUHAN ISTIRAHAT dan TIDUR.pptx
ASKEP KEBUTUHAN ISTIRAHAT dan TIDUR.pptxASKEP KEBUTUHAN ISTIRAHAT dan TIDUR.pptx
ASKEP KEBUTUHAN ISTIRAHAT dan TIDUR.pptx
AhmadJamaluddin12
 
Dokter gen-z-ebook-lifestyle-vol.-8
Dokter gen-z-ebook-lifestyle-vol.-8Dokter gen-z-ebook-lifestyle-vol.-8
Dokter gen-z-ebook-lifestyle-vol.-8
ElKhantara
 
Beauty sleep
Beauty sleepBeauty sleep
Beauty sleep
RafaCenter
 

Similar to Demensia (20)

Siklus sirkardian
Siklus sirkardianSiklus sirkardian
Siklus sirkardian
 
Istirahat dan tidur
Istirahat dan tidur Istirahat dan tidur
Istirahat dan tidur
 
Membangun rutinitas kegiatan pada orang dengan bipolar
Membangun rutinitas kegiatan pada orang dengan bipolarMembangun rutinitas kegiatan pada orang dengan bipolar
Membangun rutinitas kegiatan pada orang dengan bipolar
 
Kebutuhan istirahat, tidur, dan bermain
Kebutuhan istirahat, tidur, dan bermainKebutuhan istirahat, tidur, dan bermain
Kebutuhan istirahat, tidur, dan bermain
 
Cermin dunia kebidanan
Cermin dunia kebidananCermin dunia kebidanan
Cermin dunia kebidanan
 
Cermin dunia kebidanan
Cermin dunia kebidananCermin dunia kebidanan
Cermin dunia kebidanan
 
Masalah Tidur & Solusinya
Masalah Tidur & Solusinya Masalah Tidur & Solusinya
Masalah Tidur & Solusinya
 
Makalah manfaat tidur bagi kesehatan
Makalah manfaat tidur bagi kesehatanMakalah manfaat tidur bagi kesehatan
Makalah manfaat tidur bagi kesehatan
 
Isrhat tidur
Isrhat tidurIsrhat tidur
Isrhat tidur
 
Atasi Gangguan tidur
Atasi Gangguan tidur Atasi Gangguan tidur
Atasi Gangguan tidur
 
Kebutuhan Istirahat & Tidur
Kebutuhan Istirahat & TidurKebutuhan Istirahat & Tidur
Kebutuhan Istirahat & Tidur
 
Gangguan istrahat dan tidur
Gangguan istrahat dan tidurGangguan istrahat dan tidur
Gangguan istrahat dan tidur
 
Tidur siang
Tidur siangTidur siang
Tidur siang
 
Askep Istirahat tidur
Askep Istirahat tidurAskep Istirahat tidur
Askep Istirahat tidur
 
Tidur ala rasulullah saw
Tidur ala rasulullah sawTidur ala rasulullah saw
Tidur ala rasulullah saw
 
ASKEP KEBUTUHAN ISTIRAHAT dan TIDUR.pptx
ASKEP KEBUTUHAN ISTIRAHAT dan TIDUR.pptxASKEP KEBUTUHAN ISTIRAHAT dan TIDUR.pptx
ASKEP KEBUTUHAN ISTIRAHAT dan TIDUR.pptx
 
159866769 askeb-kebutuhan-ibu-nifas
159866769 askeb-kebutuhan-ibu-nifas159866769 askeb-kebutuhan-ibu-nifas
159866769 askeb-kebutuhan-ibu-nifas
 
Akper pemkab muna
Akper pemkab munaAkper pemkab muna
Akper pemkab muna
 
Dokter gen-z-ebook-lifestyle-vol.-8
Dokter gen-z-ebook-lifestyle-vol.-8Dokter gen-z-ebook-lifestyle-vol.-8
Dokter gen-z-ebook-lifestyle-vol.-8
 
Beauty sleep
Beauty sleepBeauty sleep
Beauty sleep
 

More from UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah

Trend & issue keperawatan
Trend & issue keperawatanTrend & issue keperawatan
Trend & issue keperawatan
UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah
 
Transplantasi
TransplantasiTransplantasi
Ppni
PpniPpni
Pertanggung jawaban dan pertanggung gugatan
Pertanggung jawaban dan pertanggung gugatanPertanggung jawaban dan pertanggung gugatan
Pertanggung jawaban dan pertanggung gugatan
UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah
 
Konsep dan prinsip etik
Konsep dan prinsip etikKonsep dan prinsip etik
Konsep dan prinsip etik
UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah
 
Dilema etikkeperawatan
Dilema etikkeperawatanDilema etikkeperawatan
Euthanasia ditinjau dari segi etika keperawatan
Euthanasia ditinjau dari segi etika keperawatanEuthanasia ditinjau dari segi etika keperawatan
Euthanasia ditinjau dari segi etika keperawatan
UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah
 
Timbang terima
Timbang terimaTimbang terima
Supervisi, ronde, dokumentasi
Supervisi, ronde, dokumentasiSupervisi, ronde, dokumentasi
Supervisi, ronde, dokumentasi
UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah
 
Sentralisasi obat
Sentralisasi obatSentralisasi obat
Ronde keperawatan
Ronde keperawatanRonde keperawatan
Penerimaan pasien baru
Penerimaan pasien baruPenerimaan pasien baru
Konsep kepemimpinan
Konsep kepemimpinanKonsep kepemimpinan
Komunikasi dalam manajemen keperawatan
Komunikasi dalam manajemen keperawatanKomunikasi dalam manajemen keperawatan
Komunikasi dalam manajemen keperawatan
UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah
 
Dokumentasi keperawatan power point
Dokumentasi keperawatan power pointDokumentasi keperawatan power point
Dokumentasi keperawatan power point
UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah
 
Dokumentasi keperawan
Dokumentasi keperawanDokumentasi keperawan

More from UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah (20)

Trend & issue keperawatan
Trend & issue keperawatanTrend & issue keperawatan
Trend & issue keperawatan
 
Transplantasi
TransplantasiTransplantasi
Transplantasi
 
Ppni
PpniPpni
Ppni
 
Pertanggung jawaban dan pertanggung gugatan
Pertanggung jawaban dan pertanggung gugatanPertanggung jawaban dan pertanggung gugatan
Pertanggung jawaban dan pertanggung gugatan
 
Konsep dan prinsip etik
Konsep dan prinsip etikKonsep dan prinsip etik
Konsep dan prinsip etik
 
Dilema etikkeperawatan
Dilema etikkeperawatanDilema etikkeperawatan
Dilema etikkeperawatan
 
Euthanasia ditinjau dari segi etika keperawatan
Euthanasia ditinjau dari segi etika keperawatanEuthanasia ditinjau dari segi etika keperawatan
Euthanasia ditinjau dari segi etika keperawatan
 
Timbang terima
Timbang terimaTimbang terima
Timbang terima
 
Supervisi
SupervisiSupervisi
Supervisi
 
Supervisi, ronde, dokumentasi
Supervisi, ronde, dokumentasiSupervisi, ronde, dokumentasi
Supervisi, ronde, dokumentasi
 
Sentralisasi obat
Sentralisasi obatSentralisasi obat
Sentralisasi obat
 
Ronde keperawatan
Ronde keperawatanRonde keperawatan
Ronde keperawatan
 
Pengarahan
PengarahanPengarahan
Pengarahan
 
Penerimaan pasien baru
Penerimaan pasien baruPenerimaan pasien baru
Penerimaan pasien baru
 
Pendelegasian
PendelegasianPendelegasian
Pendelegasian
 
Manajement
ManajementManajement
Manajement
 
Konsep kepemimpinan
Konsep kepemimpinanKonsep kepemimpinan
Konsep kepemimpinan
 
Komunikasi dalam manajemen keperawatan
Komunikasi dalam manajemen keperawatanKomunikasi dalam manajemen keperawatan
Komunikasi dalam manajemen keperawatan
 
Dokumentasi keperawatan power point
Dokumentasi keperawatan power pointDokumentasi keperawatan power point
Dokumentasi keperawatan power point
 
Dokumentasi keperawan
Dokumentasi keperawanDokumentasi keperawan
Dokumentasi keperawan
 

Recently uploaded

farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 

Recently uploaded (20)

farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 

Demensia

  • 1. Sleep and activity By: by: Qurotul A’yun, S.Kep,Ns Fikes Universitas merdeka surabaya
  • 2. TIDUR Johnson “ salah satu kebutuhan fisiologis manusia “.
  • 3. • Secara psikologis, tidur memungkinkan seseorang untuk mengalami perasaan sejahtera serta energy psikis dan kewaspadaan untuk menyelesaikan tugas-tugas. Kinerja, kewaspadaan, angka akivitas, dan kesehatannya dipengaruhi oleh pola tidur dan bangun yang terganggu.
  • 4. Gejala klinis gangguan tidur INSOMNIA Insomnia adalah ketidakmampuan untuk tidur walaupun ada keinginan untuk melakukannya. Keluhan : “ ketidakmampuan untuk tidur, sering terbangun, ketidakmampuan untuk kembali tidur pada dini hari “
  • 5. Macam – macam insomnia Jangka pendek berakhir beberapa minggu dan muncul akibat pengalaman stress yang bersifat sementara seperti kehilangan orang yang dicintai, tekanan ditempat kerja atau takut kehilangan pekerjaan. Biasanya kondisi ini dapat hilang tanpa intervensi medis setelah orang tersebut beradaptasi terhadap stressor.
  • 6. Lanjutan.. Sementara episode malam gelisah yang tidak sering terjadi yang disebabkan oleh perubahan-perubahan lingkungan seperti: konstruksi bangunan yang bising, pengalaman yang menimbulkan ansietas.
  • 7. Lanjutan..... • Kronis ▫ berlangsung selama 3 minggu atau seumur hidup. Kondisi ini dapat disebabkan oleh: kebiasaan tidur yang buruk, masalah psikologis, penggunaan obat tidur berlebihan penggunan alcohol berlebihan gangguan jadwal tidur-bangun dan masalah ksehatan lainnya.
  • 8. • HIPERSOMNIA Hipersomnia dicirikan dengan tidur lebih dari 8 atau 9 jam per periode 24 jam, dengan keluhan tidur berlebihan.
  • 9. • Apnea Tidur Apnea tidur adalah berhentinya pernapasan selama tidur.
  • 10. • Gejala... ▫ Dengkuran yang keras dan periodic ▫ Aktivitas malam hari yang tidak biasa, seperti duduk tegak, berjalan dengan tidur, terjatuh dari tempat tidur ▫ Gangguan tidur dengan seringnya terbangun di malam hari (nocturnal warking). ▫ Perubahan memori ▫ Rasa kantuk yang berlebihan di siang hari ▫ Nokturia ▫ Sakit kepala di pagi hari pernapasan dapat berhenti paling banyak 300 kali, dan episode apnea dapat berakhir dari 10 sampai 90 detik.
  • 11. Penatalaksanaan Gangguan Tidur Pada Lansia 1. Pencegahan Primer 1. Tidur seperlunya,tetapi tidak berlebihan, agar merasa segar dan sehat di hari berikutnya. Pembatasan waktu tidur dapat memperkuat tidur, berlebihannya waktu yang dihabiskan di tempat tidur tampaknya berkaitan dengan tidur yang dangkal atau terputus-putus. 2. Waktu bangun yang teratur di pagi hari memperkuat siklus sirkadian dan menyebakan awitan tidur yang teratur. 3. Jumlah latihan stabil setiap harinya dapat memperdalam tidur. Namun, latihan yang hanya dilakukan kadang-kadang tidak dapat memperbaiki tidur pada malam berikutnya 4. Bunyi bising yang bersifat kadang-kadang ( missal : bunyi pesawat terbang yang melintas ) dapat mengganggu tidur sekalipun orang tersebut tidak terbangun oleh bunyinya dan tidak dapat mengingatnya di pagi hari. Kamar tidur kedap suara dapat membantu bagi orang-orang yang harus tidur di dekat kebisingan
  • 12. 5. Meskipun ruangan yang terlalu hangat dapat mengganggu tidur, namun tidak ada bukti yang menujukkan kamar yang terlalu dingin dapat membantu tidur. 6. Rasa lapar menngganggu tidur, kudapan ringan dapat membantu tidur 7. Pil tidur yang hanya kadang-kadang saja digunakan dapat bersifat menguntungkan, namun penggunaannya yang kronis efektif pada kebanyakan penderita insomnia. 8. Kafein di malam hari dapat mengganggu tidur, meskipun pada orang-orang yang tidak berfikir demikian 9. Alcohol membantu orang-orang yang tegang untuk tertidur lebih mudah,tetapi tidur tersebut akan teputus-putus 10. Orang-orang merasa marah dan frustasi karena tidak dapat tidur tidak oleh berusaha terlalu keras untuk tertidur tetapi harus menyalakan lampu dan melakukan hal lain yang berberda 11. Penggunaan tembakau secara kronis dapat mengganggu tidur
  • 13. Tindakan pencegahan primer lainnya antara lain adalah • Kasur yang baik memungkinkan kesejajaran tubuh yang tepat • Suhu kamar harus cukup dingin ( kurang dari 24oC sehingga cukup nayaman. • Asupan kalori harus minimal pada saat menjelang tidur. • Latihan sedang di siang hari atau sore hari merupakan hal ang dianjurkan
  • 14. • 2. Pencegahan sekunder Pengkajian oleh perawat harus mencakup factor-faktor berikut ini : ▫ Seberapa baik lansia tersebut tidur di rumah? ▫ Berapa kali lansia tersebut terbangun di malam hari? ▫ Kapan lansia tersebut pergi ke tempat tidur dan terbangun? ▫ Ritual apa saja yang terjadi menjelang tidur ( mis: kudapan menjelang tidur, menonton televisi, mendengarkan musik, membaca.)? ▫ Berapa jumlah dan jenis latihan yang dilakukan setiap hari? ▫ Apakah posisi yang paling disukai ketika di tempat tidur? ▫ Apa jenis lingkungan kamar yang paling disukai ( tenang, musik lembut, lampu remang-remang, gelap total, kamar tertutup)? ▫ Berapa suhu yang disukai? ▫ Berapa banyak ventilasi yang diinginkan? ▫ Aktivitas apa yang biasanya dilakukan beberapa jam sebelum tidur? ▫ Apa saja obat tidur atau obat lain yang diingesti sebelum tidur secara rutin? ▫ Berapa banyak waktu yang dihabiskan orang tersebut dalam hobinya? ▫ Persepsi orang tersebut tentang kepuasan hidup dan status kesehatannya.
  • 15. • Pencegahan Tersier Jika terdapat gangguan tidur seperti apnea tidur yang mengancam kehidupan, kondisi pasien memerlukan rehabilitasi melalui tindakan-tindakan seperti pengangkatan jaringan yang menyumbat di mulut dan mempengaruhi jalan napas.
  • 16. pengkajian • pengamatan langsung • mengajukan pertanyaan pada pasien dan anggota keluarganya • mengenal pola tidurnya dengan meminta pasien menyimpan catatan tidur selama 3 sampai 4 minggu.
  • 17. Pertanyaan.... • Seberapa baik orang tersebut tidur di rumah. • Waktu tidur dan waktu terbangun. • Ritual waktu tidur dan lingkungan yang diinginkan pada waktu tidur malam (jumlah cahaya dan ventilasi, suhu ruangan, pintu terbuka atau tertutup musik, jenis baju tidur). • Frekuensi dan durasi waktu terbangun. • Aktivitas yang biasanya dilakukan pada jam-jam awal menjelang malam. • Makanan atau cairan yang dikonsumsi tepat sebelum waktu tidur. • Aktivitas dan waktu luang dan hobi. • Obat yang diminum, termasuk obat yang membantu tidur • Kecenderungan tidur sendiri atau dengan pasangan. • Persepsi mengenai status kesehatan dan kepuasan terhadap hidup. • Berapa kali pergi ke kamar mandi pada waktu malam hari.
  • 18. Penatalaksanaan Terapeutik Bootzin dan Nicassio menganjurkan aturan-aturan berikut untuk mempertahankan kenormalan pola tidur: ▫ Pergi tidur jika hanya mengantuk ▫ Gunakan tempat tidur hanya untuk tidur; jangan membaca, menonton televisi, atau makan di tempat tidur. ▫ Jika tidak dapat tidur, bangun dan pindah ke ruangan lain. Bangun sampai anda benar-benar mengantuk, kemudian baru kembali ke tempat tidur. Jika tidur masih tidak bisa dilakukan dengan mudah, bangun lagi dari tempat tidur. Tujuannya adalah menghubungkan antara tempat tidur dan tidur cepat. Ulangi langkah ini sesering yang diperlukan sepanjang malam. ▫ Siapkan alarm dan bangun di waktu yang sama setiap pagi tanpa memperdulikan berapa banyak anda tidur di malam hari. Hal ini membantu tubuh menetapkan irama tidur bangun yang konstan. ▫ Jangan tidur di siang hari.
  • 19. Intervensi Keperawatan Berikut ini adalah intervensi keperawatan yang dianjurkan: • Pertahankan kondisi yang kondusif untuk tidur, yang mencakup perhatian pada faktor-faktor lingkungan dan kegiatan ritual menjelang tidur. • Bantu orang tersebut untuk rileks pada saat menjelang tidur dengan memberi usapan punggung, masase kaki, atau kudapan tidur bila diinginkan. Latihan pasif dan gerakan mengusap memberikan efek yang menidurkan. • Memberikan posisi yang tepat, menghilangkan nyeri, dan memberi kehangatan dengan selimut-selimutkonvensional atau selimut listrik juga dapat membantu. • Jangan membiarkan pasien meminum kafein (kopi, teh, cokelat) di sore hari dan di malam hari. • Lakukan tindakan-tindakan yang masuk akal seperti memutar musik lembut di radio dan menawarkan susu hangat dan minuman hangat lainnya atau kudapan yang lebih berat untuk meningkatkan tidur pada lansia tanpa menggunakan hipnotik. Pada waktu malam, secangkir anggur, sherry, brandi atau bir dapat memberikan kehangatan internal dan relaksasi pada lansia yang perlu tidur. Namun, efek satu minuman hanya berlangsung selama dua per tiga siklus tidur. Sedasi juga bersifat sama, yang menyebabkan tidur terputus-putus.
  • 20. • Tidur siang merupakan hal yang tepat; namun, jumlah tidur siang tidak boleh lebih dari 2 jam. • Latihan setiap hari juga dianjurkan. Hal ini merupakan cara yang terbaik untuk meningkatkan tidur. Latihan harus dilakukan di pagi hari daripada menjelang tidur karena pada jam-jam tersebut latihan hanya akan menimbulkan efek menyegarkan daripada menidurkan. • Mandi air hangat terkadang dapat merilekskan lansia tetapi beberapa diantaranya tidak menyukai intervensi ini, mengeluh pusing pada saat mereka bangun. Jika tindakan-tindakan ini gagal memperbaiki kualitas tidur, obat-obatan bermanfaat untuk sementara waktu, tetapi hanya boleh menjadi upaya terakhir. Perawat yang terampil harus memiliki kewaspadaan yang tinggi berkaitan dengan penggunaan obat-obatan tersebut dan harus mengkaji lansia dengan sering untuk memastikan bahwa rasa kantuk yang berlebihan di siang hari, konfusi, dan disorientasi tidak terjadi. Jika terdapat bukti-bukti adanya kondisi ini, obat-obat tersebut harus dihentikan secara bertahap dan dilakukan tindakan nonfarmakologis.
  • 21. ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN AKTIVITAS PADA LANSIA
  • 22. Diagnosa 1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan depresi Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan depresi dapat teratasi dan aktivitas dapat dilakukan. Kriteria hasil : 1. Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dan depresi hilang. Intervensi : 1. Upaya pencegahan terhadap osteoporosis, baik melalui intervensi secara medis, nutrisi, maupun secara penyesuaian gaya hidup. 2. Upaya pencegahan terhadap jatuh sesuai dengan hasil pengkajian mengenai faktor lingkungan sebagai faktor risiko serta dilakukannya pembedahan terhadap risiko faktor lingkungan. 3. Pemeliharan kekuatan dan ketahanan sistem muskuloskeletal, yang termasuk pengondisian program latihan harian baik kontraksi otot isometrik dan isotonik, aktivitas penguatan dan aerobik, nutrisi untuk meningkatkan anabolisme protein dan pembentukan tulang dan sikap komitmen terhadap latihan. 4. Pemeliharaan fleksibilitas sendi yang terlibat dalam latihan rentang gerak, posisi yang tepat dan aktivitas kehidupan sehari-hari. 5. Pemeliharaan ventilasi yang normal meliputi hiperinflasi dan mobilisasi serta menghilangkan sekresi.