Dibawah ini adalah contoh Soal ukom perawat dan kunci jawaban.
1. Seorang laki-laki berusia 50 tahun dibawa ke UGD oleh keluarganya karena mengalami kejang saat di rumah sampai lidahnya berdarah karena tergigit.
Apakah tindakan keperawatan yang menjadi prioritas pada kasus yang dialami oleh Tn. B?
Dapatkan soal soal uji kompetensi perawat terlengkap di www.kumpulanukom.blogspot.com dan Kumpulanukom.blogspot.com serta ukomperawat.blogspot.com
Dokumen tersebut berisi ringkasan 7 kasus pasien yang dibawa ke puskesmas oleh ibunya karena berbagai keluhan kesehatan. Kasus-kasus tersebut meliputi bayi dengan diare, demam, masalah telinga, dan masalah gizi. Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan gejala klinis dan mengklasifikasikan penyakit berdasarkan hasil diagnosa awal.
Dibawah ini adalah contoh Soal ukom perawat dan kunci jawaban.
1. Seorang laki-laki berusia 50 tahun dibawa ke UGD oleh keluarganya karena mengalami kejang saat di rumah sampai lidahnya berdarah karena tergigit.
Apakah tindakan keperawatan yang menjadi prioritas pada kasus yang dialami oleh Tn. B?
Dapatkan soal soal uji kompetensi perawat terlengkap di www.kumpulanukom.blogspot.com dan Kumpulanukom.blogspot.com serta ukomperawat.blogspot.com
Dokumen tersebut berisi ringkasan 7 kasus pasien yang dibawa ke puskesmas oleh ibunya karena berbagai keluhan kesehatan. Kasus-kasus tersebut meliputi bayi dengan diare, demam, masalah telinga, dan masalah gizi. Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan gejala klinis dan mengklasifikasikan penyakit berdasarkan hasil diagnosa awal.
Tinjauan kasus pasien Ny. "S" yang mengalami gastroenteritis mencakup:
1. Identitas pasien wanita berumur 23 tahun dengan keluhan demam, diare dan muntah
2. Riwayat penyakit sekarang mengalami panas badan dan diare 5 kali sehari selama 2 hari
3. Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum lemah dan panas beserta tanda vital tidak normal
Postural drainage merupakan kombinasi terapi pernafasan yang terdiri dari perkusi, vibrasi, dan posisi tertentu untuk mengalirkan sekresi paru-paru dengan pengaruh gravitasi guna membersihkan saluran pernafasan. Prosedur ini dilakukan untuk melepaskan lendir dan meningkatkan aliran mukus pada pasien dengan gangguan paru-paru tertentu.
Modul ini membahas beberapa model dokumentasi keperawatan seperti SOR, POR, dan Progress Notes. Model POR adalah model yang berorientasi pada masalah dan mengintegrasikan data dari berbagai sumber untuk menentukan masalah dan tindakan kepada pasien.
Konsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasipjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas konsep dan asuhan keperawatan ibu hamil pada trimester pertama, kedua, dan ketiga serta adaptasi fisiologis dan psikologis ibu hamil selama kehamilan. Adaptasi fisiologis meliputi sistem kardiovaskuler, respirasi, integumen, dan lainnya. Sedangkan adaptasi psikologis mencakup perasaan ambivalen ibu hamil antara senang dan sedih selama masa kehamilan.
Modul ini membahas beberapa model dokumentasi keperawatan, yaitu SOR, POR, catatan perkembangan, dan flowsheet. Model POR adalah model yang berorientasi pada masalah dengan empat komponen utama: data dasar, daftar masalah, rencana tindakan, dan catatan perkembangan.
Teks tersebut membahas tentang teori sistem dalam pelayanan kesehatan. Secara singkat, teks menjelaskan bahwa sistem pelayanan kesehatan terdiri atas berbagai komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan meningkatkan kesehatan masyarakat, dan keberhasilannya bergantung pada kerja sama antar tenaga kesehatan beserta faktor lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang standar dokumentasi keperawatan, termasuk tujuan, prinsip, komponen, dan indikatornya. Standar dokumentasi dirancang untuk memfasilitasi komunikasi, akuntabilitas, dan keamanan informasi pasien."
Tindakan keperawatan untuk pasien isolasi sosial meliputi melatih pasien berinteraksi secara bertahap dengan berkenalan dengan perawat dan pasien lain, serta melatih keluarga untuk merawat pasien dengan membina hubungan, memberikan dukungan, dan menjadwalkan kegiatan bersama.
Etika merupakan pertimbangan keputusan antara yang baik dan buruk yang dilakukan seseorang terhadap orang lain yang berdasar atas nilai moral dan kesusilaan. Kode etik perawat berfungsi sebagai pedoman perilaku dan menjalin hubungan profesional serta sarana pengaturan diri sebagai profesi. Prinsip-prinsip etika keperawatan meliputi autonomy, beneficience, justice, non-maleficience, veracity, fidelity, confidentiality, akuntabilitas, nilai m
Dokumen tersebut membahas tentang personal hygiene yang mencakup definisi, tujuan, jenis, dan prosedur perawatan diri seperti memandikan, menyikat gigi, shampoo, kebersihan vulva, dan membuat tempat tidur untuk memenuhi kebutuhan kebersihan diri seseorang.
Dokumen tersebut membahas tentang istirahat dan tidur, termasuk definisi, fisiologi, fungsi, gangguan, pengkajian, diagnosis, dan tindakan keperawatan yang terkait dengan memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur pasien.
Tinjauan kasus pasien Ny. "S" yang mengalami gastroenteritis mencakup:
1. Identitas pasien wanita berumur 23 tahun dengan keluhan demam, diare dan muntah
2. Riwayat penyakit sekarang mengalami panas badan dan diare 5 kali sehari selama 2 hari
3. Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum lemah dan panas beserta tanda vital tidak normal
Postural drainage merupakan kombinasi terapi pernafasan yang terdiri dari perkusi, vibrasi, dan posisi tertentu untuk mengalirkan sekresi paru-paru dengan pengaruh gravitasi guna membersihkan saluran pernafasan. Prosedur ini dilakukan untuk melepaskan lendir dan meningkatkan aliran mukus pada pasien dengan gangguan paru-paru tertentu.
Modul ini membahas beberapa model dokumentasi keperawatan seperti SOR, POR, dan Progress Notes. Model POR adalah model yang berorientasi pada masalah dan mengintegrasikan data dari berbagai sumber untuk menentukan masalah dan tindakan kepada pasien.
Konsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasipjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas konsep dan asuhan keperawatan ibu hamil pada trimester pertama, kedua, dan ketiga serta adaptasi fisiologis dan psikologis ibu hamil selama kehamilan. Adaptasi fisiologis meliputi sistem kardiovaskuler, respirasi, integumen, dan lainnya. Sedangkan adaptasi psikologis mencakup perasaan ambivalen ibu hamil antara senang dan sedih selama masa kehamilan.
Modul ini membahas beberapa model dokumentasi keperawatan, yaitu SOR, POR, catatan perkembangan, dan flowsheet. Model POR adalah model yang berorientasi pada masalah dengan empat komponen utama: data dasar, daftar masalah, rencana tindakan, dan catatan perkembangan.
Teks tersebut membahas tentang teori sistem dalam pelayanan kesehatan. Secara singkat, teks menjelaskan bahwa sistem pelayanan kesehatan terdiri atas berbagai komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan meningkatkan kesehatan masyarakat, dan keberhasilannya bergantung pada kerja sama antar tenaga kesehatan beserta faktor lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang standar dokumentasi keperawatan, termasuk tujuan, prinsip, komponen, dan indikatornya. Standar dokumentasi dirancang untuk memfasilitasi komunikasi, akuntabilitas, dan keamanan informasi pasien."
Tindakan keperawatan untuk pasien isolasi sosial meliputi melatih pasien berinteraksi secara bertahap dengan berkenalan dengan perawat dan pasien lain, serta melatih keluarga untuk merawat pasien dengan membina hubungan, memberikan dukungan, dan menjadwalkan kegiatan bersama.
Etika merupakan pertimbangan keputusan antara yang baik dan buruk yang dilakukan seseorang terhadap orang lain yang berdasar atas nilai moral dan kesusilaan. Kode etik perawat berfungsi sebagai pedoman perilaku dan menjalin hubungan profesional serta sarana pengaturan diri sebagai profesi. Prinsip-prinsip etika keperawatan meliputi autonomy, beneficience, justice, non-maleficience, veracity, fidelity, confidentiality, akuntabilitas, nilai m
Dokumen tersebut membahas tentang personal hygiene yang mencakup definisi, tujuan, jenis, dan prosedur perawatan diri seperti memandikan, menyikat gigi, shampoo, kebersihan vulva, dan membuat tempat tidur untuk memenuhi kebutuhan kebersihan diri seseorang.
Dokumen tersebut membahas tentang istirahat dan tidur, termasuk definisi, fisiologi, fungsi, gangguan, pengkajian, diagnosis, dan tindakan keperawatan yang terkait dengan memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur pasien.
1. Dokumen tersebut membahas tentang tidur dan aktivitas pada lansia. Terdapat penjelasan mengenai gangguan tidur seperti insomnia, hipersomnia, dan apnea tidur beserta gejalanya. Juga dijelaskan penatalaksanaan gangguan tidur pada lansia melalui pencegahan, pengkajian, dan tindakan terapeutik.
Dokumen ini membahas penilaian dan tindakan keperawatan pada pasien dengan apnea tidur. Secara garis besar mencakup penilaian pola tidur pasien, faktor yang mempengaruhi gangguan tidur, diagnosa gangguan tidur dan pertukaran gas, serta intervensi keperawatan seperti pemberian posisi yang nyaman dan terapi oksigen untuk mencegah gangguan pernapasan saat tidur.
Tips untuk mendapatkan tidur berkualitas meliputi berolahraga rutin, menjadwalkan waktu tidur, menghindari makanan berat dan aktivitas menstimulasi sebelum tidur, serta memastikan lingkungan tidur yang nyaman dan gelap.
9 tips untuk membuat tidur anda berkualitasIdham Idham
Memperoleh tidur yang cukup sangatlah penting karena jika anda selalu mendapatkan jam tidur yang kurang, akan sangat mempengaruhi kondisi kesehatan anda.
Modul ini membahas asuhan keperawatan pasien lansia dengan demensia. Demensia sering terjadi pada lansia di atas usia 60 tahun dan diperkirakan 500.000 penduduk Indonesia mengalaminya. Modul ini menjelaskan cara melakukan pengkajian pasien, menetapkan diagnosa, dan tindakan keperawatan untuk menangani gangguan proses pikir dan risiko cedera pada pasien lansia dengan demensia.
Dokumen ini membahas asuhan keperawatan pasien lansia dengan depresi. Terdapat tujuan pembelajaran, pengkajian pasien, diagnosa keperawatan, dan tindakan keperawatan untuk ketidakberdayaan, risiko bunuh diri, dan gangguan pola tidur. Tindakan keperawatan bertujuan memenuhi kebutuhan pasien dan keluarga serta meningkatkan kemampuan mereka.
GAMBARAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN PADA PASIEN IMSOMNIA.pdfFAUZIAHHAMIDWADA
Dokumen tersebut membahas implementasi keperawatan pada pasien insomnia. Secara khusus, dibahas tentang gambaran implementasi keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, dan tindakan yang diberikan pada pasien insomnia."
Dokumen tersebut merupakan ringkasan satuan acara penyuluhan kesehatan yang diselenggarakan di Akademi Kebidanan Bakti Utama Pati. Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada ibu nifas mengenai pentingnya istirahat dan tidur yang cukup selama masa pemulihan pasca melahirkan, serta mengatasi gangguan tidur seperti insomnia. Materi penyuluhan mencakup pengertian, kebutuhan, dan manfaat ist
Dokumen tersebut merupakan ringkasan satuan acara penyuluhan kesehatan yang diselenggarakan di Akademi Kebidanan Bakti Utama Pati. Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada ibu nifas mengenai pentingnya istirahat dan tidur yang cukup selama masa pemulihan pasca melahirkan, serta mengatasi gangguan tidur seperti insomnia. Materi penyuluhan mencakup pengertian, kebutuhan, dan manfaat ist
Dokumen tersebut berisi pengkajian kasus pasien dengan diagnosa asma bronkial. Terdapat identitas pasien, keluhan utama berupa sesak nafas, dan hasil pemeriksaan fisik yang menunjukkan suara paru-paru mengi serta terpasang oksigen. Didiagnosis dengan gangguan kebersihan jalan nafas berhubungan dengan hiperventilasi.
Semua yg anda perlu ketahui tentang:
MASALAH TIDUR & SOLUSINYA.
Hadirilah webinar fitness kami SECARA LIVE, & langsung dari hape, laptop, & ipad anda:
binaraganet.com/webinar/
Temukan jawaban atas masalah-masalah tidur anda:
Apa manfaat tidur?
Mengapa kita butuh tidur cukup?
Berapa jam tidur yg cukup?
Bagaimana hasil studi Asosiasi Tidur Nasional?
Apa yg terjadi bila sering kurang tidur?
Apakah kurang tidur tergolong insomnia?
Apa hubungan dgn perkembangan otot?
Apa hubungan dgn pembakaran lemak?
Bagaimana solusi supaya bisa tidur cukup?
Apa penyebab kita jadi sulit tidur?
Bagaimana jam tidurnya bagi kerja malam?
Apa solusi pencegahan otot nyusut bagi kerja malam?
Gangguan tidur atau insomnia dapat terjadi karena faktor fisik maupun psikis dan berdampak buruk bagi kesehatan dan keselamatan. Untuk mengetahui penyebab gangguan tidur, sleep study atau pemeriksaan laboratorium tidur dapat dilakukan. Penanganan gangguan tidur meliputi higiene tidur, pengobatan, serta menemukan dan menangani penyebab utamanya.
1. DATA MAYOR DAN DATA MINOR
Data mayor
Kesukaran untuk tertidur atau tidur tetap
Data minor
Keletihan waktu bangun tidur atau sepanjang hari
Perubahan suasana hati
Tidur sejenak sepanjang hari
Agitasi
BAB II
1. ANALISA DATA
- PENGKAJIAN TIDUR
Kebanyakan individu dapat memberi perkiraan yang akurat dan
beralasan tentang pola tidur mereka, terutama jika terjadi suatu
perubahan. Salah satu metode yng singkat dan efektif untuk
mengkaji kualitas tidur adala dengan menggunakan skala analog
visul ( closs, 1988). Perawat membuat sebuah garis horizontal
sepanjang kira-kira 10 cm. Tulis pernyataan-pernyataan yang
berlawanan seperti ”tidur malam yang terbaik” dan ”tidur malam
yang terburuk” pad setiap ujung garis. Klien diminta untuk memberi
tnda titik pada garis yang menandakan persepsi mereka terhadap
tidur malam.pengkajian juga dilakukan untuk mengetahui
kebiasaan-kebiasaan yng dilakukan sebalum tidur, apakah klien
harus membaca dulu sebelum tidur, maka perawat menawarkan
buku bcaan kepada klien. Ataupun kebiasaan-kebiasaan yang
lainnya.
Sumber untuk pengkajian tidur. Biasanya klien merupakan sumber
yang terbaik untuk menggambarkan masalah tidur dan sampai
2. sejauh mana masalah tersebut mengubah pola tidur dan bangun
mereka yang biasa. Seringkali klien mengetahui penyebab masalah
tidur tersebut, seperti kebisingan lingkungan atau kekhawatiran
akan suatu hubungan.
Pada saat merawat anak-anak, perawat perlu mencari informasi
tentang pola tidur dari orang tua karena biasanya mereka dlah
sumber informasi yang baik tentang mengapa anak mereka
mengalami msalah tidur.
- Riwayat tidur
Untuk memulai perawat perlu terlebih dahulu memahami sifat dari
masalah tidur, tnd dan gejalanya, awitan dan durasinya,
keparahannya, dan adanya faktor pencetus atau penyebabpenyebabnya, serta efeknya secara umum pada klien. Pertanyaanpertanyaan pengkajian antara lain mencakup:
1. sifat dari masalah : beritahu saya jenis masalah tidur apa yng anda
alami. Beritahu saya mengapa anda beranggapan bahwa tidur anda
tidak adekuat. Jelaskan pada saya tentang karakteristik tidur malam
anda. Seberapa jauh perbedaan tidur anda sat ini dari tidur anda yng
dulu ?
2. Tanda dan gejala : apakah anda mengalami kesulitan untuk tidur,
tetap tidur atau untuk bangun ?
3. Awitan dan durasi : kapan pertama kali anda menyadari masalah
ini ?
4. Keparahan : berapa lama waktu yng anda butuhkan untuk
tertidur?
5. Faktor pencetus : beritahu saya apa yang and lakukan sesaat
sebelum tidur?
6. Efek pada klien : bagaimana pengaruh tidur ini bagi anda ?
Pola tidur biasa. Mengetahui pola tidur klien yang biasa dan disukai
3. memungkinkan perawat untuk mencoba menyesuaikan kondisi
tidur dilingkungan layanan kesehatan dengan kondisi tidur
dirumah. Untuk menentukan pola tidur klien perawat mengajukan
pertanyaan-pertanyaan berikut :
1. Pukul berapa biasanya anda naik ketempat tidur setiap malam ?
2. Pukul berapa biasanya anda tertidur ? apakah abda melakukan
sesuatu yang khusus untuk membantu anda tertidur ?
3. Berapa kali anda terbangun dimalam hari ? mengapa anda
beranggapan bhwa nd terbangun ? apa yang anda lakukan terhdp
hal yang membuat anda bangun tersebut ?
4. Pukul berapa biasanya anda terbangun di pagi hari ?
5. Pukul berapa anda turun dari tempat tidur setelah anda
terbangun ?
6. Berapa jam rata-rata anda tidur disetiap malam ?
- Pengelompokan data
ª Data subjektif
a. klien mengatakan mengalami gangguan tidur insomnia
b. klien mengatakan tidurnya sering terbangun dan susah untuk
tidur kembali
c. klien mengatakan saat terbangun kepalanya pusing dan sat
pertama kali tidur kepala seperti berputar-putar
d. klien mengatakan mengalami masalah tidur sejak 2 bulan yang
lalu
e. klien mengatakan kesulitan tertidur setiap hri
f. klien mengatakan butuh waktu 2-4 jam untuk tertidur namun 1-3
kemudian terbangun dn susah untuk tidur kembali
g. klien mengatakan sebelum tidur biasanya melihat tv sebentar
h. klien mengatakan saat beraktivitas merasa kelelahan dan
keletihan
4. ª Data objektif
a. Klien terlihat kelelahan
b. Terlihat lingkar hitam disekitar mata
c. Wajah terlihat kusam
d. Terlihat gelisah
e. Tidur selalu terbangun
f. Tidur tidak pernah tenang
- Pemeriksaan fisik
1. Tingkat energi
a. terlihat kelelahan
b. kelemahan fisik
c. terlihat lesu
2. Ciri-ciri diwajah
a. mata sipit
b. kelopak mata sembab, mata merah
c. semangat
3. Ciri-ciri tingkah laku
a. oleng/ sempoyongan
b. menggosok-gosok mata
c. bicara lambat
d. sikap loyo
4. Data penunjang yang menyebabkan adanya masalah potensial
a. obesitas
b. deviasi septum
c. TD rendah
d. RR dangkal dan dalam
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Gangguan pola tidur : insomnia (kesulitan masuk tahap tidur) sd
5. khawatir tentang keluarga
b. Gangguan pola tidur : insomnia ( kesulitan mempertahankan
tidur) S/D lingkungan rumah sakit yang gaduh
c. Gangguan pola tidur : insomnia ( bangun terlalu awal) S/D kurang
pengetahuan tentang bantuan-bantuan sebelum tidur (selain obat)
dan ketagihan barbiturate
d. Gangguan pola tidur : hipersomnia b/d perubahan siklus,
ketidakmampuan mengatasi stres yng berlebihan
e. Gangguan pola tidur (kehilangan tidur REM ) S/D rasa tidak
nyaman O.K. nyeri
f. Kecemasan s/d :
1. ketidakmampuan masuk dalam tahap tidur
2. ketidakmampuan mengontrol perilaku saat tidur
3. henti napas saaat tidur
g. Perubahan rasa nyaman s/d kehilangan / kkurangan waktu tidur
h. Koping individu tidak efektif s/d insomnia
i. Ketakutan s/d narcolesi
j. Potensi injury s/d narcolesi, somnabulisme, sleep apnea
k. Harga diri rendah s/d noctural eneurisme
3. INTERVENSI
- Kurangi kebisingan
- Atur prosedur untuk memberi jumlah terkecil gangguan selama
periode tidur (mis. Sewaktu individu bangun untuk pemberian obat
juga lakukan tindakan dan ukur tanda vital)
- Jika berkemih malam mengganggu, batasi asupan cairan waktu
malam dan berkemih sebelum tidur.
- Tetapkan bersama individu suatu jadwal untuk program ktivitas
sepanjang waktu (jalan, terapi fisik)
- Batasi jumlah dan panjang waktu tidur jika berlebihan
6. - Kaji waktu rutin bersama individu, keluarga, atau oarang tuawaktu, praktik kebersihan, ritual
- Batasi asupan minuman yang mengandung kafein sore hari
- Hindari alkohol
- Pertahankan waktu tidur teratur dan waktu bangun
- Menyusun rutinitas untuk persiapan tidur
- Perthankan ruang tidur agak dingin
- Gunakan penutup telingan bila kebisingan menjadi masalah
- Jangan latihan dalan 3 jam
4. IMPLEMENTASI
Lingkungan yang aman
a. Memberikan ”comfortable bed”
· sprei harus bersih dan tegang/tidak banyak lipatan serta bahannya
halus
· selimut harus aman, tidak berat/tidak menekan kaki dan bahannya
lembut
b. Mengatur posisi tubuh klien sejajar / posisi tertentu yang rileks
c. Mengatur lingkungan yang aman untuk tidur : suasana tenang ;
redup ; privacy ; situasi yang mirip situasi rumah
d. Mengatur ventilasi kamar
e. Memelihara suhu kamar
Lingkungan yang aman dari suara
f. suara langkah orang berjalan
g. suara percakapan
h. lingkungan yang asing
i. pengunjung yang banyak
j. suara pintu yang ditutup
k. suhu lingkungan yang panas/sangat dingin
l. kamar yang sempit/pengap
7. m. kamar yang kurang privacy
Memenuhi keb. Psiko-spiritual
n. membaca majalah
o. mendengarkan radio
p. menonton tv
q. mendongeng
r. berdoa
s. gosok gigi, cuci muka/tangan/kaki
Pada anak-anak
t. memberikan mainan kesukaannya
u. mendengar dongeng
v. memberikan ”good night kiss”
w. berdoa bersama sebelum tidur
5. EVALUASI
Setiap kegiatan yang akan dilakukan perawat harus direncanakan,
dilakukan dan yang terakhir adalah mengevaluasi semua kegiatan
atau proses keperawatan yang telah tilakukan apakah proses
tersebut berhasil atau tidak. Jika proses tersebut tidak berhasil
maka harus mengulangnya.
https://www.facebook.com/phoantigalau/posts/350199071712241