dalam pengumpulan data pada metode penelitian kuantitatif membutuhkan instrumen, salah satunya adalah instrumen nontes berupa skala pengukuran atau ratingscale. makalah ini disertai langkah-langkah menyusun instrumen skala bertingkat dalam mengumpulkan data seperti angket.
STATISTIK :
kumpulan data atau fakta-fakta yang disajikan dalam bentuk daftar, Tabel, Grafik, Diagram dsb. agar mudah diinterpretasi dan digunakan untuk tujuan-tujuan tertentu.
STATISTIKA :
suatu pengetahuan mengenai cara/metode/ teknik pengumpulan data, menganalisis data, menyajikan data guna membuat keputusan-keputusan
dalam pengumpulan data pada metode penelitian kuantitatif membutuhkan instrumen, salah satunya adalah instrumen nontes berupa skala pengukuran atau ratingscale. makalah ini disertai langkah-langkah menyusun instrumen skala bertingkat dalam mengumpulkan data seperti angket.
STATISTIK :
kumpulan data atau fakta-fakta yang disajikan dalam bentuk daftar, Tabel, Grafik, Diagram dsb. agar mudah diinterpretasi dan digunakan untuk tujuan-tujuan tertentu.
STATISTIKA :
suatu pengetahuan mengenai cara/metode/ teknik pengumpulan data, menganalisis data, menyajikan data guna membuat keputusan-keputusan
Statistika merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara mengumpulkan, menabulasi, menggolong-golongkan, menganalisis, dan mencari keterangan yang berarti dari data yang berupa bilangan-bilangan atau angka, sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan atau keputusan tertentu.
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Dengan skala likert , maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi sub variabel, kemudian subvariabel dijabarkan menjadi komponen2 yang dapat terukur (indikator). Indikator ini kemudian dijadikan titik tolak untuk menyusun item instrument yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan yang kemudian dijawab oleh responden.
Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative, yang dapat berupa kata-kata antara lain:
Sangat Setuju (sangat positif)
Setuju (Positif)
Ragu-ragu (netral)
Tidak setuju (negatif)
Sangat tidak setuju (sangat negatif)
Jawaban diberi skor tertinggi 1 dan terendah nol. Misal untuk jawaban setuju diberi skor 1 dan jawaban tidak setuju diberi skor 0.
Contoh:
Pernahkah pimpinan melakukan pemeriksaan di ruang kerja anda?
Tidak pernah
Pernah
Skala pengukuran yang berbentuk semantic defferensial dikembangkan oleh Osgood. Skala ini juga untuk mengukur sikap hanya bentuknya tidak checklist atau pilihan ganda, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban sangat positifnya teletak dibagian kanan garis, dan jawaban sangat negative terletak terletak di bagian kiri garis atau sebaliknya.
Data yang diperoleh adalah data interval, dan biasanya skala ini digunakan untuk mengukur sikap/karakteristik tertentu yang dipunyai oleh seseorang.
Dari ketiga skala pengukuran, data yang diperoleh semuanya adalah data kualitatif yang kemudian dikuantitatifkan. Tetapi dengan rating scale data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Oleh karena itu rating scale ini lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya, seperti skala untuk mengukur status sosial ekonomi, kelembagaan, pengetahuan, kemampuan, proses kegiatan dll.
Contoh:
Kenyaman ruang loby kampus UNIKOM:
5 4 3 2 1
Kebersihan area parkir Kampus UNIKOM:
5 4 3 2 1
Skala pengukuran merupakan seperangkat aturan yang diperlukan untuk mengkuantitatifkan data dari pengukuran suatu variabel.
Skala Nominal
Penelitian dengan instrument penelitian skala nominal, sebenarnya tidak melakukan pengukuran tetapi lebih pada mengkategorikan, memberi nama, dan menghitung fakta-fakta dari obyek yang diteliti.
Contoh:
Peneliti dapat mengkategorikan: pegawai pria dan wanita, suku Sunda, Jawa, Batak dan lain-lain.
Skala nominal akan menghasilkan data yang disebut data nominal atau data diskrit, yaitu data yang diperoleh dari mengkategorikan, memberi nama dan menghitung fakta-fakta dari obyek yang diobservasi.
Skala Ordinal
Skala ordinal adalah skala yang berjenjang dimana sesuatu “lebih” atau kurang dari yang lain. Data yang diperoleh dari pengukuran dengan skala ini disebut data ordinal yaitu data berjenjang yang jarak antara satu data dengan data yang lain tidak sama.
Contoh
2. Data
Data Kualitatif, Data yang berhubungan dengan kategorisasi,
karakteristik berwujud pertanyaan atau berupa kata-kata.
Data ini biasa didapat dari wawancara dan bersifat subyektif.
Data Kuantitatif, Data yang berwujud angka-angka. Data ini
diperoleh dari pengukuran langsung maupun dari angka-angka
yang diperoleh dengan mengubah data kualitatif menjadi data
kuantitatif. Data ini bersifat obyektif dan bisa ditafsirkan
sama oleh semua orang.
3. Skala Pengukuran
Pengertian, Skala pengukuran ini untuk mengklasifikasikan
variable yang akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan
dalam menentukan analisis data dan langkah penelitian
selanjutnya.
Jenis-Jenisnya, Skala Nominal, Skala Ordinal, Skala Interval,
dan Skala Ratio.
4. Jenis Skala Pengukuran
(Skala Nominal)
Skala Nominal, Yaitu skala yang paling sederhana disusun
menurut jenis atau fungsi bilangan hanya sebagai symbol untuk
membedakan antar karakteristik.
Contoh Data Nominal Sebenarnya : Perbedaan jenis kulit
(hitam, kuning, putih), perbedaan suku daerah (Jawa, Madura,
Bugis), perbedaan agama yang dianut (Islam, Kristen, Budha,
Katolik, dll), dsb.
Contoh Data Nominal Tidak Sebenarnya : Tahun produksi
kendaraan (2001, 2002, 2003, dan seterusnya), Laki-laki dan
wanita, Pekerjaan dan pengangguran, dll.
5. Jenis Skala Pengukuran
(Skala Ordinal)
Skala Ordinal, Yaitu skala yang didasarkan pada ranking,
diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi sampai jenjang yang
terendah, atau sebaliknya.
Contoh, Mengukur ranking kelas (I, II, III), Mengukur
kejuaraan (Juara Piala Dunia 2014 : Jerman, Spanyol,
Belanda), Tingkat senioritas pegawai, Daftar urut pegawai,
Status Sosial (Kaya, sederhana, miskin,).
Langkah-langkah : Urutkan data dari yang terendah sampai
tertinggi atau sebaliknya, Berilah angka data terendah dan
tertinggi.
6. Jenis Skala Pengukuran
(Skala Interval)
Skala Interval, Skala yang menunjukkan jarak antar data dan
mempunyai bobot yang sama.
Contoh, Skor ujian perguruan tinggi (A, B, C, D, dan E), Skor
IQ, Waktu (jam, menit, detik, hari, bulan, tahun), Temperatur
atau suhu, Mengurutkan kualitas pelayanan keadaan persepsi
pegawai dan sikap pimpinan (sangat puas, puas, cukup puas,
kurang puas, tidak puas), memperlihatkan jarak (Interval).
7. Jenis Skala Pengukuran
(Skala Ratio)
Skala Ratio, Skala pengukuran yang mempunyai nilai nol mutlak
dan mempunyai jarak yang sama.
Contoh, Umur manusia dan ukuran timbangan keduanya tidak
memiliki angka nol negative. Yang artinya seseorang tidak
dapat berumur di bawah nol tahun dan seseorang harus
memiliki timbangan di atas nol pula.
8. Tipe Skala Pengukuran
(Skala Sikap)
Skala Likert, Digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau
gejala sosial.
Contoh :
Pernyataan Positif : sangat setuju (ss) poin 5
Setuju (s) poin4
Netral (n) poin 3
Tidak setuju (ts) poin 2
Sangat tidak setuju (sts) poin 1
9. Tipe Skala Pengukuran
(Skala Sikap)
Skala Guttman, merupakan skala kumulatif. Jika seseorang
menyisakan pertanyaan yang berbobot lebih berat, ia akan
mengiyakan pertanyaan yang kurang berbobot lainnya.
Contoh :
Apakah komentar saudara jika Gusdur turun dari
kepresidenan?
a. Setuju b. Tidak Setuju
Saudara sudah menikah?
a. Sudah (1) b. Belum (0)
10. Tipe Skala Pengukuran
(Skala Sikap)
Skala Diferensial Semantik, berisikan serangkaian
karakteristik bipolar (dua kutup), seperti : pans-dingin,
Popular-tidak popular, Baik-tidak baik, dan sebagainya.
Contoh :
Berilah tanda merah pada skala yang paling cocok dengan anda.
Kontrol orang tua terhadap hubungan seksual di luar nikah.
1. Ketat 5 4 3 2 1 Longgar
2. Positif 5 4 3 2 1 Negatif
3. Mendidik 5 4 3 2 1 Menekan
11. Tipe Skala Pengukuran
(Skala Sikap)
Rating Scale, data mentah yang didapat berupa angka
kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Bentuk
rating scale lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran
sikap saja, tetapi untuk mengukur persepsi responden
terhadap gejala.
Skala Thurstone, Meminta responden untuk memilih
pertanyaan yang ia setujui dari beberapa pernyataan yang
menyajikan pandangan yang berbeda-beda. Pada umumnya
setiap item mempunyai asosiasi nilai antara 1 sampai dengan
10, tetapi nilai-nilainya tidak diketahui oleh responden.
12. Sumber, Metode, dan Instrumen
Pengumpulan Data
Sumber Data, Pengambilan data yang dihimpun langsung oleh
peneliti (Sumber Primer), sedangkan apabila melalui tangan
kedua (Sumber Sekunder).
Metode dan Instrumen Pengumpulan Data, adalah teknik atau
cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data. Pengumpulan tersebut dapat menggunakan
cara sebagai berikut: angket, wawancara, pengamatan, ujian
(tes), dokumentasi, dan lainnya.
13. Metode Pengumpulan Data
Angket (Questionnaire)
Angket Terbuka (angket tidak berstruktur), adalah angket
yang disajikan dalam bentuk sederhana sehingga responden
dapat memberikan isian sesuai dengan kehendaknya.
Angket Tertutup (angket berstruktur), adalah yang
disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden
diminta memilih satu jawaban yang sesuai dengan dirinya.
Checklist, Suatu daftar yang berisi subyek dan aspek-aspek
yang akan diamati.
14. Metode Pengumpulan Data
Wawancara, Untuk mempeoleh informasi langsung dari
narasumber.
Wawancara Terpimpin, pertanyaan diajukan menurut daftar
pertanyaan yang telah disusun.
Wawancara Bebas, pertanyaan yang diajukan bebas
sehingga responden tidak menyadari bahwa ia sedang di
wawancara.
Wawancara Bebas Terpimpin, merupakan perpaduan antara
wawancara bebas dan wawancara terpimpin.
15. Metode Pengumpulan Data
Pengamatan (Observation), melakukan pengamatan secara
langsung ke obyek penelitian untuk melihat dari dekat
kegiatan yang dilakukan.
Tes (Test), Sebagai instrumen pengumpulan data adalah
serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk
mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan,
atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Dokumentasi, adalah ditujukan untuk memperoleh data
langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang
relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto,
filem documenter, data yang relevan penelitian.
16. Sumber
Nama Pengarang: Dr. Riduwan, M.B.A
Tahun Terbit : 2013
Judul Buku : Dasar-Dasar Statistika
Kota Terbit : Bandung
Penerbit : ALFABETA
Jumlah Halaman : 273