Skala Psikologi
Frihapma Semita Ade, M.Psi
PEMBAGIAN JENIS DATA
 JENIS DATA TERBAGI DUA:
 1. DATA PRIMER
 DATA KUALITATIF
 DATA KUANTITATIF
 2. DATA SEKUNDER
 DATA INTERNAL
 DATA EKSTERNAL
Perbedaan Data
Kriteria Data Kualitatif Data Kuantitatif
Sifat Bervariasi/tidak terstruktur Berpola/terstruktur
Tujuan Cenderung untuk
pemahaman (riset
eksploratori)
Cenderung untuk
kesimpulan (riset konklusif)
Informasi yang dihasilkan Mendalam, mungkin sekali
disertai berbagai faktor
yang melandasinya
Generalisasi untuk mewakili
semua karyawan
Jumlah data yang
dikumpulkan
Relatif sedikit (misalnya
pendapat dari 10 karyawan
saja)
Banyak (bisa ratusan
bahkan ribuan karyawan,
tergantung jumlah total
karyawan
Alat analisis Kualitatif atau nonstatistik Kuantitatif atau statistik
Metode Pengumpulan Data
 Pengumpulan Data Primer
 Data Kualitatif : Wawancara, FGD (focus group
discussion), teknik proyeksi (asosiasi kata,
melengkapi kalimat, tes gambar)
 Data Kuantitatif : Survei (survei individu, survei
intersep, survei melalui telepon, survei melalui
surat, survei melalui jaringan komputer atau
internet), Observasi, Eksperimen
Pembagian Skala Pengukuran
 Terdapat empat jenis skala yang harus dipilih
dengan tepat, sebab pemilihan skala sangat
berpengaruh terhadap metode analisis yang
digunakan:
 Skala Nominal
 Skala Ordinal
 Skala Interval
 Skala Rasio
Skala Nominal
 Contoh penerapan Skala Nominal untuk pertanyaan dalam kuesioner
 Jenis kelamin Anda: Pria / Wanita
 Silahkan beri tanda (X) untuk kata-kata berikut yang cocok menggambarkan pekerjaan
Anda saat ini :
 ….. Menarik
 ….. Rutin
 ….. Memuaskan
 ….. Membosankan
 ….. Bagus
 ….. Kreatif
 ….. Terhormat
 Apakah Anda terdaftar sebagai anggota Serikat Pekerja? Ya / Tidak
 Status Karyawan Anda di perusahaan ini: Honorer / Kontrak jangka waktu tertentu / Tetap
Skala Nominal
No. Alternatif Jawaban sebagai data semula
(data awal)
Pemberian Skala, mengubah
data menjadi angka
1. Pria
Wanita
1
2
2. Menarik
Rutin
Membosankan
Memuaskan
Bagus
Kreatif
Terhormat
1
2
3
4
5
6
7
3. Ya
Tidak
1
2
4. Honorer
Kontrak Jangka Waktu Tertentu
Tetap
1
2
3
Skala Ordinal
 Contoh penerapan skala ordinal untuk pertanyaan dalam
kuesioner
 Silahkan Anda beri nomor urut dari 1 sampai dengan 5 untuk
asuransi karyawan berikut dari yang Anda rasa paling
penting sampai dengan yang paling tidak penting. Angka 1
berarti paling penting, angka 2 berarti urutan kedua,
demikian seterusnya, sampai angka 5 menunjukkan yang
paling tidak penting
 …… Asuransi jiwa
 …… Asuransi kesehatan
 …… Asuransi kecelakaan diri
 …… Asuransi keamanan
 …… Asuransi pendidikan anak
Skala Interval
 Contoh skala interval untuk pertanyaan dalam kuesioner
 Saya puas dengan pekerjaan saya saat ini
 Sangat Tidak Setuju
 Tidak Setuju
 Ragu-ragu
 Setuju
 Sangat Setuju
 Saya sering bosan dengan pekerjaan saya
 Sangat Tidak Setuju
 Tidak Setuju
 Ragu-ragu
 Setuju
 Sangat Setuju
Contoh Penerapan Skala Interval
No. Alternatif jawaban sebagai data
semula
Pedoman Ukuran Pemberian Skala,
mengubah data
menjadi angka
1. Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Kepuasan Kerja 1
2
3
4
5
2. Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Kepuasan Kerja 5
4
3
2
1
Skala Rasio
 Beberapa contoh skala rasio untuk pertanyaan dalam kuesioner
 Berapa lamakah Anda bekerja di perusahaan ini? … tahun
 Usia Anda saat ini: …… tahun
 Berapa harikah Anda mengambil cuti pribadi dalam 3 bulan terakhir ini?
(silahkan lingkari angka yang cocok)
 0 1 2 3 4 5 6 lebih (sebutkan …...)
 Besar gaji tetap yang Anda terima per bulan di perusahaan ini: Rp. …….
Perbandingan Karakteristik Skala
Jenis Skala Fungsi sebagai
deskripsi atau
label
Memiliki urutan
seperti lebih
dari, sama,
atau kurang
dari
Jarak antar titik
terdekat
diketahui
(sama)
Memiliki titik
original, yaitu
nilai absolut nol
Nominal YA Tidak Tidak Tidak
Ordinal YA Ya Tidak Tidak
Interval YA Ya Ya Tidak
Rasio YA Ya Ya Ya
Pengembangan Skala dalam Riset
 Dua pembagian skala atas dasar perbandingan:
 Skala Pembanding
 Skala Bukan Pembanding
 Skala Pembanding (Comparative Scale)
 Skala Perbandingan Berpasangan
 Skala Urutan bertingkat
 Skala Jumlah tetap
 Skala Bukan Pembanding (Non-Comparative Scale)
 Skala Likert
 Skala Semantik Diferensial
 Skala Stapel
Skala Perbandingan Berpasangan
 Membandingkan dua objek secara berpasangan dan karyawan
diminta memilih salah satu objek yang paling sesuai kriteria tertentu
 Contoh:
 Menurut Anda, diantara dua departemen berikut, manakah yang
karyawannya paling kompak?
 Dep. Produksi
 Dep. Pemasaran
 Manakah diantara dua pantai berikut yang nyaman digunakan
sebagai lokasi liburan karyawan pada akhir tahun ini?
 Pantai Anyer
 Pantai Pangandaran
Skala Urutan Bertingkat
 Membandingkan objek berjumlah lebih dari dua
 Contoh:
 Terhadap tugas-tugas Anda sebagai sekretaris, beri nomor
urut dari 1 sampai 5 atas dasar kerumitannya, dengan
nomor 1 sebagai yang paling rumit, nomor 2 urutan
berikutnya, dan seterusnya, sampai nomor 5 yang paling
tidak rumit
 …… Membuat surat
 …… Mengatur pelaksanaan rapat
 …… Menerima telepon masuk
 …… Mengelola dokumen/arsip kantor
 …… Menerima tamu
Skala Jumlah Tetap
 Mensyaratkan responden mengalokasikan / mendistribusikan sejumlah nilai
tertentu ke setiap objek yang diteliti. Objek yang mendapat nilai/poin tertinggi
menempati urutan teratas, demikian seterusnya, sehingga objek-objek
dibandingkan atas dasar besar poin yang diberikan responden. Contoh:
 Terhadap fasilitas kesejahteraan karyawan yang disebutkan berikut, distribusikan
angka 100 menurut kepentingannya. Semakin besar angka yang Anda berikan
pada suatu fasilitas, semakin penting makna fasilitas itu bagi Anda, demikian
juga sebaliknya
 Hiburan …… poin
 Kendaraan …… poin
 Rumah …… poin
 Komputer …… poin
 Jaminan hari tua …… poin
 Total : 100 poin
Skala Likert
 Skala ini mengukur tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan
responden terhadap serangkaian pernyataan yang mengukur
suatu objek. Skala ini dikembangkan Rensis Likert dan
biasanya memiliki 5 atau 7 kategori dari “sangat setuju” sampai
“sangat tidak setuju”.
 Skala Likert banyak digunakan dalam riset SDM yang
menggunakan metode survei untuk mengukur sikap karyawan,
persepsi karyawan, tingkat kepuasan karyawan, atau mengukur
perasaan karyawan yang lain. Skala likert dapat dikategorikan
sebagai skala interval.
Skala Semantik Diferensial
 Ciri skala ini adalah memiliki dua kutub yang saling
berlawanan/bertolak belakang. Dalam hal ini responden diminta
memberikan penilaian diantara dua kutub tersebut, jika jawaban
responden semakin mendekati suatu kutub, kriteria kutub itulah
yang dirasakan responden.
 Diantara kutub yang satu dengan yang lain terdapat beberapa
skala (berkisar 5 sampai dengan 7), dan jawaban responden
berada dalam skala tersebut.
Skala Stapel
 Hampir menyerupai skala sematik diferensial, perbedaannya
skala ini menggunakan kategori yang diberi nilai negatif dan
positif (misalnya dari – 5 sampai + 5), dan responden diminta
memberikan penilaian terhadap objek dengan kecenderungan
angka – 5 sebagai kriteria bermakna negatif dan angka + 5
sebagai kriteria bermakna positif

Data psikometri ss

  • 1.
  • 2.
    PEMBAGIAN JENIS DATA JENIS DATA TERBAGI DUA:  1. DATA PRIMER  DATA KUALITATIF  DATA KUANTITATIF  2. DATA SEKUNDER  DATA INTERNAL  DATA EKSTERNAL
  • 3.
    Perbedaan Data Kriteria DataKualitatif Data Kuantitatif Sifat Bervariasi/tidak terstruktur Berpola/terstruktur Tujuan Cenderung untuk pemahaman (riset eksploratori) Cenderung untuk kesimpulan (riset konklusif) Informasi yang dihasilkan Mendalam, mungkin sekali disertai berbagai faktor yang melandasinya Generalisasi untuk mewakili semua karyawan Jumlah data yang dikumpulkan Relatif sedikit (misalnya pendapat dari 10 karyawan saja) Banyak (bisa ratusan bahkan ribuan karyawan, tergantung jumlah total karyawan Alat analisis Kualitatif atau nonstatistik Kuantitatif atau statistik
  • 4.
    Metode Pengumpulan Data Pengumpulan Data Primer  Data Kualitatif : Wawancara, FGD (focus group discussion), teknik proyeksi (asosiasi kata, melengkapi kalimat, tes gambar)  Data Kuantitatif : Survei (survei individu, survei intersep, survei melalui telepon, survei melalui surat, survei melalui jaringan komputer atau internet), Observasi, Eksperimen
  • 5.
    Pembagian Skala Pengukuran Terdapat empat jenis skala yang harus dipilih dengan tepat, sebab pemilihan skala sangat berpengaruh terhadap metode analisis yang digunakan:  Skala Nominal  Skala Ordinal  Skala Interval  Skala Rasio
  • 6.
    Skala Nominal  Contohpenerapan Skala Nominal untuk pertanyaan dalam kuesioner  Jenis kelamin Anda: Pria / Wanita  Silahkan beri tanda (X) untuk kata-kata berikut yang cocok menggambarkan pekerjaan Anda saat ini :  ….. Menarik  ….. Rutin  ….. Memuaskan  ….. Membosankan  ….. Bagus  ….. Kreatif  ….. Terhormat  Apakah Anda terdaftar sebagai anggota Serikat Pekerja? Ya / Tidak  Status Karyawan Anda di perusahaan ini: Honorer / Kontrak jangka waktu tertentu / Tetap
  • 7.
    Skala Nominal No. AlternatifJawaban sebagai data semula (data awal) Pemberian Skala, mengubah data menjadi angka 1. Pria Wanita 1 2 2. Menarik Rutin Membosankan Memuaskan Bagus Kreatif Terhormat 1 2 3 4 5 6 7 3. Ya Tidak 1 2 4. Honorer Kontrak Jangka Waktu Tertentu Tetap 1 2 3
  • 8.
    Skala Ordinal  Contohpenerapan skala ordinal untuk pertanyaan dalam kuesioner  Silahkan Anda beri nomor urut dari 1 sampai dengan 5 untuk asuransi karyawan berikut dari yang Anda rasa paling penting sampai dengan yang paling tidak penting. Angka 1 berarti paling penting, angka 2 berarti urutan kedua, demikian seterusnya, sampai angka 5 menunjukkan yang paling tidak penting  …… Asuransi jiwa  …… Asuransi kesehatan  …… Asuransi kecelakaan diri  …… Asuransi keamanan  …… Asuransi pendidikan anak
  • 9.
    Skala Interval  Contohskala interval untuk pertanyaan dalam kuesioner  Saya puas dengan pekerjaan saya saat ini  Sangat Tidak Setuju  Tidak Setuju  Ragu-ragu  Setuju  Sangat Setuju  Saya sering bosan dengan pekerjaan saya  Sangat Tidak Setuju  Tidak Setuju  Ragu-ragu  Setuju  Sangat Setuju
  • 10.
    Contoh Penerapan SkalaInterval No. Alternatif jawaban sebagai data semula Pedoman Ukuran Pemberian Skala, mengubah data menjadi angka 1. Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju Kepuasan Kerja 1 2 3 4 5 2. Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju Kepuasan Kerja 5 4 3 2 1
  • 11.
    Skala Rasio  Beberapacontoh skala rasio untuk pertanyaan dalam kuesioner  Berapa lamakah Anda bekerja di perusahaan ini? … tahun  Usia Anda saat ini: …… tahun  Berapa harikah Anda mengambil cuti pribadi dalam 3 bulan terakhir ini? (silahkan lingkari angka yang cocok)  0 1 2 3 4 5 6 lebih (sebutkan …...)  Besar gaji tetap yang Anda terima per bulan di perusahaan ini: Rp. …….
  • 12.
    Perbandingan Karakteristik Skala JenisSkala Fungsi sebagai deskripsi atau label Memiliki urutan seperti lebih dari, sama, atau kurang dari Jarak antar titik terdekat diketahui (sama) Memiliki titik original, yaitu nilai absolut nol Nominal YA Tidak Tidak Tidak Ordinal YA Ya Tidak Tidak Interval YA Ya Ya Tidak Rasio YA Ya Ya Ya
  • 13.
    Pengembangan Skala dalamRiset  Dua pembagian skala atas dasar perbandingan:  Skala Pembanding  Skala Bukan Pembanding  Skala Pembanding (Comparative Scale)  Skala Perbandingan Berpasangan  Skala Urutan bertingkat  Skala Jumlah tetap  Skala Bukan Pembanding (Non-Comparative Scale)  Skala Likert  Skala Semantik Diferensial  Skala Stapel
  • 14.
    Skala Perbandingan Berpasangan Membandingkan dua objek secara berpasangan dan karyawan diminta memilih salah satu objek yang paling sesuai kriteria tertentu  Contoh:  Menurut Anda, diantara dua departemen berikut, manakah yang karyawannya paling kompak?  Dep. Produksi  Dep. Pemasaran  Manakah diantara dua pantai berikut yang nyaman digunakan sebagai lokasi liburan karyawan pada akhir tahun ini?  Pantai Anyer  Pantai Pangandaran
  • 15.
    Skala Urutan Bertingkat Membandingkan objek berjumlah lebih dari dua  Contoh:  Terhadap tugas-tugas Anda sebagai sekretaris, beri nomor urut dari 1 sampai 5 atas dasar kerumitannya, dengan nomor 1 sebagai yang paling rumit, nomor 2 urutan berikutnya, dan seterusnya, sampai nomor 5 yang paling tidak rumit  …… Membuat surat  …… Mengatur pelaksanaan rapat  …… Menerima telepon masuk  …… Mengelola dokumen/arsip kantor  …… Menerima tamu
  • 16.
    Skala Jumlah Tetap Mensyaratkan responden mengalokasikan / mendistribusikan sejumlah nilai tertentu ke setiap objek yang diteliti. Objek yang mendapat nilai/poin tertinggi menempati urutan teratas, demikian seterusnya, sehingga objek-objek dibandingkan atas dasar besar poin yang diberikan responden. Contoh:  Terhadap fasilitas kesejahteraan karyawan yang disebutkan berikut, distribusikan angka 100 menurut kepentingannya. Semakin besar angka yang Anda berikan pada suatu fasilitas, semakin penting makna fasilitas itu bagi Anda, demikian juga sebaliknya  Hiburan …… poin  Kendaraan …… poin  Rumah …… poin  Komputer …… poin  Jaminan hari tua …… poin  Total : 100 poin
  • 17.
    Skala Likert  Skalaini mengukur tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan responden terhadap serangkaian pernyataan yang mengukur suatu objek. Skala ini dikembangkan Rensis Likert dan biasanya memiliki 5 atau 7 kategori dari “sangat setuju” sampai “sangat tidak setuju”.  Skala Likert banyak digunakan dalam riset SDM yang menggunakan metode survei untuk mengukur sikap karyawan, persepsi karyawan, tingkat kepuasan karyawan, atau mengukur perasaan karyawan yang lain. Skala likert dapat dikategorikan sebagai skala interval.
  • 18.
    Skala Semantik Diferensial Ciri skala ini adalah memiliki dua kutub yang saling berlawanan/bertolak belakang. Dalam hal ini responden diminta memberikan penilaian diantara dua kutub tersebut, jika jawaban responden semakin mendekati suatu kutub, kriteria kutub itulah yang dirasakan responden.  Diantara kutub yang satu dengan yang lain terdapat beberapa skala (berkisar 5 sampai dengan 7), dan jawaban responden berada dalam skala tersebut.
  • 19.
    Skala Stapel  Hampirmenyerupai skala sematik diferensial, perbedaannya skala ini menggunakan kategori yang diberi nilai negatif dan positif (misalnya dari – 5 sampai + 5), dan responden diminta memberikan penilaian terhadap objek dengan kecenderungan angka – 5 sebagai kriteria bermakna negatif dan angka + 5 sebagai kriteria bermakna positif